Anda di halaman 1dari 13

Makalah

“Lingkungan Pendidikan”
Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Dasar-Dasar Pendidikan
Dosen Pengajar : Dr. Moh.Jamil M.Nur M.PFis

Disusun Oleh:
Mohammad Jafar
201010083

JURISAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK) INSTITUT
AGAMA ISLAM PALU (IAIN PALU)
TAHUN AJARAN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun. Tak
lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.
Semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Lingkungan
Pendidikan”. Pada makalah ini membahas secara padat dan jelas mengenai lingkungan pendidikan
Selama proses penyusunan makalah, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
beberapa pihak. Kami sangat berterima kasih terutama kepada dosen matakuliah Lingkungan
Pendidikan,, Bapak Dr. Moh.Jamil M.Nur M.PFis. Dan tak lupa pula teman-teman kelas PAI 3
yang berkontribusi dalam kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Akan tetapi dari
pembuatan makalah ini pasti ada kekurangan atau ketidakpasan tentang masalah yang kami bahas
dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Palu, Juni 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian Lingkungan Pendidikan .................................................................... 3
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan ........................................................................... 4
C. Jenis-Jenis Pendidikan ......................................................................................... 4
D. Pengaruh Timbal Balik Tripusat Pendidikan dengan
Perkembangan Peserta Didik............................................................................... 8
BAB III. PENUTUP .......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam konteks
pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang berada di luar diri anak.
Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-
ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia
termasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan
ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan
tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat pendidikan, yang akan
mempengaruhi manusia secara bervariasi.1 Seperti diketahui, setiap bayi manusia dilahirkan
dalam lingkungan keluarga tertentu, yang merupakan lingkungan pendidikan terpenting sampai
anak mulai masuk taman kanak-kanak ataupun sekolah. Oleh karena itu, keluarga sering
dipandang sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama. Makin bertambahnya usia
manusia, peranan sekolah dan masyarakat luas dipandang makin penting, namun peran
keluarga tidak terputus.
Di dalam UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas, peranan ketiga tripusat
pendidikan itu menjiwai berbagai ketentuan di dalamnya. Pasal 1 Ayat 3 menetapkan bahwa
Sisdiknas adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan
yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan
nasional. Pasal selanjutnya, menetapkan tentang dua jalur pendidikan, yakni jalur pendidikan
sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah (meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus, dan
sebagainya).

1
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud lingkungan pendidikan ?
2. Apa fungsi lingkungan pendidikan ?
3. Apa saja jenis-jenis lingkungan pendidikan ?
4. Bagaimana pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap perkembangan
peserta didik ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian intelegensi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis lingkungan pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi lingkungan pendidikan
4. Untuk mengetahui pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan terhadap
perkembangan peserta didik

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti
lingkungan tempat pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan
ini kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga Pendidikan sesuai dengan jenis dan
tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang
sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usaha sadar dari orang dewasa yang normatif
disebut pendidikan, sedang yang lain disebut pengaruh. Lingkungan yang dengan sengaja
diciptakan untuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan ini disebut lembaga pendidikan atau
satuan pendidikan. Secara umum fungsi lembaga Pendidikan adalah menciptakan situasi yang
memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup :
1. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
2. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa, seni,
ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan keagamaan.
3. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain,
desa, perkumpulan dan lainnya.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1. Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik untuk tumbuh
dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.
2. Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai
lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya terutama berbagai
sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan pendidikan secara optimal.

3
3. Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi perkembangan
individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa.
4. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan peranan-
peranan tertentu dalam masyarakat.
5. Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuankemampuan yang
dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama, kehidupan
sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

C. Jenis-Jenis Lingkungan Pendidikan


Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara
langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan pendidikan ada yang bersifat sosial
dan material. Lingkungan pendidikan secara garis besarnya oleh Ki Hajar
Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga Tri Pusat Pendidikan, yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam
keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Tugas utama dari
keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan dan pandangan
hidup keagamaan. Keluarga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya
untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.
Pendidikan keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan
nilai moral, norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal
berikut :
1. Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan anak. Cinta
kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab, dan
mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2. Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan orangtua terhadap
keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai religius spiritual yang
dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing di samping didorong oleh
kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.

4
3. Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya juga menjadi
bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua
sekurangkurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1. Memeliharadan membesarkan anak.
2. Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai dengan
falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas.
4. Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari orangtua meliputi tujuh hal,
yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar
pembentukan kebiasaan pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan
kekeluargaan, dasar pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Dari lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada
anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu berkenalan
dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena keluarga adalah lingkungan
pertama yang memberikan pendidikan kepada anak. Peranan keluarga tersebut diantaranya
adalah :
1. Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak pertama kali
berkenalan dengan nilai dan norma.
2. Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini merupakan faktor
yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya dalam perkembangan
pribadinya.
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena keteladanan
orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan moral.
4. Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan
agama.

b. Lingkungan Sekolah
Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalani
keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga.
Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan
kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.

5
Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal karena ia adalah
pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara
eksplisit, sistematis, dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat
pendidikan formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada
masing-masing jenis dan tingkatan sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal
menerima fungsi pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1. Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang ditetapkan
menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang pendidikan.
2. Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat pendidikan yang
dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3. Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan pelaksana
pendidikan.
Karena sekolah bertanggung jawab atas pendidikan anak-anak selama mereka
diserahkan kepadanya. Karena itu sebagai sumbangan sekolah sebagai lembaga terhadap
pendidikan, diantaranya sebagai berikut;
1. Sekolah membantu orang tua mengerjakan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta
menanamkan budi pekerti yang baik.
2. Sekolah memberikan pendidikan untuk kehidupan di dalam masyarakat yang sukar atau
tidak dapat diberikan di rumah.
3. Sekolah melatih anak-anak memperoleh kecakapan-kecakapan seperti membaca,
menulis, berhitung, menggambar serta ilmu-ilmu lain sifatnya mengembangkan
kecerdasan dan pengetahuan.
4. Di sekolah diberikan pelajaran etika, keagamaan, estetika, membenarkan benar atau
salah, dan sebagainya.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan yang paling bertanggungjawab terhadap
pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya
manusia yang berkualitas untuk dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah
dianggap sebagai investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.
Lingkungan sekolah berpengaruh besar sekali pada jiwa anak dan sekolah pun
berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam pendidikan
adalah sebagai berikut.
1. Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua bidang studi.

6
2. Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma yang
hidup dan berkembang di masyarakat.
3. Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa dalam hal
mencerdaskan kehidupan bangsa.

c. Lingkungan Masyarakat
Pada hakikatnya masyarakat merupakan kumpulan dari beberapa keluarga yang
antara satu dan lainya terikat oleh tata nilai atau aturan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis. Dimana lingkungan ini sebagai tempat pengaplikasian pengetahuan, ketrampilan,
serta pengalaman yang telah diperoleh dari pendidikan keluarga dan sekolah.
Menurut Tirtarahardja dan La Sulo, ada kaitannya antara masyarakat dan pendidikan
dapat ditinjau dari tiga aspek diantaranya:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dikembangkan (jalur sekolah
dan luar sekolah) maupun yang tidak dikembangkan (jalur luar sekolah).
2. Lembaga – lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat, baik
langsung maupun tidak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi pendidikan.
3. Dalam masyarakat terdapat banyak sumber belajar, baik yang dirancang maupun yang
dimanfaatkan.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi
segala bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan
minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan. Pendidikan dalam pergaulan
masyarakat terutama banyak sekali lembagalembaga pendidikan seperti masjid, surau atau
langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren, pengajian, kursus, dan badan-badan
pembinaan rohani.
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
1. Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat berperan dalam
membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi dan fungsi dari
masing-masing pendidikan tersebut.
2. Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang berkaitan dengan
nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai falsafah hidup bangsa, dan
pancasila sebagai dasar negara.

7
3. Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk
individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan bersama
secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang dinamis dengan
sikap makaryanya.
4. Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat banyak
memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah keagamaan..

D. Pengaruh Timbal Balik Antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan


Peserta Didik
Tumbuh kembangnya anak pada umumnya dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni
hereditas, lingkungan, proses perkembangan dan anugerah. Khusus untuk faktor lingkungan
peranan tripusat pendidikan itulah yang menentukan baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama. Terutama melakukan kegiatan pendidikan dalam bentuk membimbing,
mengajar dan melatih dalam suasana belajar dan proses pembelajaran. Peranan ketiga tripusat
pendidikan itu bervariasi, meskipun ketiganya melakukan tiga kegiatan pokok pendidikan
tersebut.
Setiap pusat pendidikan perlu ditingkatkan kontribusinya terhadap perkembangan
peserta didik, keserasian antara kontribusi itu ,serta kerja sama yang erat dan harmonis antara
tripusat tersebut. Berbagai upaya di lakukan agar program-program pendidikan dari setiap
pusat pendidikan. Saling mendukung dan memperkuatkan antara satu dan yang lainnya.
Dilingkungan keluarga telah di upaya kan berbagai hal seperti perbaikan gizi, permainan
edukatif, penyuluhan orang tua dan sebagainya, yang dapat menjadi landasan pengembangan
selanjutnya disekolah dan masyarakat.
Dilingkungan sekolah di upayakan berbagai hal seperti adanya organisasi orang tua
siswa, kunjungan rumah oleh personal sekolah dan sebagainya. Selanjutnya juga sekolah
mengupayakan agar program yang erat kaitannya dengan masyarakat sekitarnya (siswa
kemasyarakat ,narasumber dari masyarakat ,sekolah dan sebagainya).
Akhirnya lingkungan masyarakat mengusahakan berbagai kegiatan atau program yang
menunjang/melengkapi program keluarga dan sekolah. Dengan kontribusi tripusat pendidikan
yang saling memperkuat dan melengkapi itu akan memberi peluang mewujudkan sumber
manusia terdidik yang bermutu. Kerja sama seperti ini dituangkan dalam UUSPN No.20 tahun
2003 yang berbunyi “komite sekolah/madrasah,adalah lembaga mandiri yang beranggotakan
orang tua/wali peserta didik komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi
masyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan. Disinilah pertama kali ia
mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan
dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak.
Di sekolah ia mendapatkan pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan
ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan masyarakat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan. Masyarakat merupakan
lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa..
Semua lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan
dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami buat,kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran dari pembaca.
Agar penulis dapat memperbaiki makalah yang selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

- https://www.slideshare.net/prima1999/makalah-lingkungan-pendidikan-73144840

- https://www.academia.edu/38376496/MAKALAH_LINGKUNGAN_PENDIDIKAN_do
cx

10

Anda mungkin juga menyukai