Anda di halaman 1dari 14

LINGKUNGAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Nasehudin, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 10
Kelas A 20

Nama :
1. Saiful Huda NIM : 2381130758
2. Mustain NIM : 2381130764
3. Renalta Hawa Yuniar NIM : 2381130744

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI


CIREBON
TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang tepat pada
waktunya, yang berjudul “Lingkungan dalam Pendidikan Islam”.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun
penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan, bimbingan orang tua, guru, dan teman-teman. Sehingga, kendala- kendala yang
penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa IAIN Syekh Nurjati
Cirebon. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Cirebon, 1 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan Islam ......................................................... 2


B. Macam Macam Lingkungan Dalam Pendidikan Islam ...................................... 3
C. Ciri-ciri Lingkungan Dalam Pendidikan Islam .................................................. 6
D. Dampak Globalisasi dalam Lingkungan Pendidikan ......................................... 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9

A. KESIMPULAN .................................................................................................. 9
B. SARAN .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peran penting pada era sekarang ini. Karena tanpa melalui
pendidikan proses transformasi dan aktualisasi pengetahuan modern sulit untuk diwujudkan.
Lingkungan yang nyaman dan mendukung terselenggaranya suatu pendidikan amat
dibutuhkan dan turut berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.
Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa
sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam itu sendiri.

Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya terjadi dan
dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal (sekolah) saja.
Selama hidupnya, manusia akan selalu mendapat pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai
hasil yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal
dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar
lingkungan formal.

Dalam beberapa Hadis Nabi dijelaskan tentang konsep dan peranan lingkungan
pendidikan yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Dengan memahami beberapa hadis tersebut, diharapkan proses pendidikan bisa
berjalan dengan baik dengan meneladani konsep pendidikan yang diajarkan oleh Rasulullah
SAW.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Pendidikan Islam?
2. Apa saja macam-macam lingkungan dalam Pendidikan Islam?
3. Bagaimana ciri-ciri Lingkungan dalam Pendidikan Islam?
4. Bagaimana dampak globalisasi dalam Lingkungan Pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Lingkungan Pendidikan Islam.
2. Mendeskripsikan macam-macam Lingkungan dalam Pendidikan Islam.
3. Mengkaji ciri-ciri Lingkungan dalam Pendidikan Islam.
4. Mengetahui dampak globalisasi dalam Lingkungan Pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan dalam Pendidikan Islam

Lingkungan sering diartikan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam


sekitar di luar diri manusia atau individu. Lingkungan yang sebenarnya mencakup segala
material dan stimuli di dalam dan di luar diri individu. Pola hidup keluarga, pergaulan
kelompok, pola hidup masyarakat, latihan, belajar, pendidikan pengajaran, bimbingan dan
penyuluhan, adalah termasuk sebagai lingkungan ini. Lingkungan pendidikan adalah
segala sesuatu yang ada di luar diri anak dalam alam semesta ini yang menjadi wadah,
badan, atau lembaga berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari
lingkungan sosial. Secara umum, fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta
didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, social, dan
budaya) dan utamanya sumber daya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan
pendidikan yang optimal.

Pada hakikatnya, lingkungan pendidikan dapat dijadikan sebagai sumber


pembelajaran. Teori pembelajaran konstruktivisme mengajarkan kepada kita bahwa
peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang konsep yang diambil
dari sumber-sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungam sekitarnya. Dalam
pendidikan islam, lingkungan pendidikan pada akhirnya merupakan satu faktor
pendidikan yang ikut serta menemukan corak pendidikan islam. Kajian lingkungan
pendidikan islam (Tarbiyah Islamiyah) biasanya terintegrasi secara implisit dengan
pembahasan mengenai macam-macam lingkungan pendidikan. Namun dapat dipahami
bahwa lingkungan pendidikan islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat
ciri-ciri ke-Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan islam dengan baik.

Meskipun lingkungan tidak bertanggungjawab terhadap kedewasaan anak didik,


namun merupakan faktor yang sangat menentukan, yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang
disadari atau tidak, pasti akan mempengaruhi anak. Semua ini menunjukkan bahwa
lingkungan berperan penting sebagai tempat kegiatan bagi manusia, termasuk kegiatan
pendidikan islam. Lingkungan pendidikan islam berfungsi untuk menunjang

2
terlaksananya kegiatan proses belajar mengajar secara berkesinambungan dalam kondisi
aman dan tentram.

B. Macam-Macam Lingkungan Dalam Pendidikan Islam


Pengaruh lingkungan pendidikan itu dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
pengaruh lingkungan positif, pengaruh lingkungan negatif dan pengaruh lingkungan
netral. Pengaruh lingkungan positif, yaitu lingkungan yang memberi dorongan atau
memberikan motivasi dan rangsangan untuk menerima, memahami, meyakini serta
mengamalkan ajaran islam. Sedangkan pengaruh lingkungan negatif, yaitu lingkungan
yang menghalangi atau kurang menunjang kepada anak untuk menerima, memahami,
meyakini dan mengamalkan ajaran islam. Sedangkan pengaruh netral, yaitu lingkungan
yang memberikan dorongan untuk meyakini atau mengamalkan agama, demikian pula
tidak menghalangi anak-anak untuk meyakini dan mengamalkan ajaran Islam.
Dalam kaitannya dengan lingkungan pendidikan, maka islam memberikan
pandangan bahwa yang termasuk kategori lingkungan pendidikan yang sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pendidikan anak adalah lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Berikut lingkungan yang berpengaruh
dalam pendidikan islam :

1. Lingkungan Keluarga
Dalam Al-Qur’an, kata keluarga ditunjukkan oleh kata ahl,’ali, dan ‘asyir, namun
tidak semua kata tersebut berkaitan dengan makna keluarga, seperti kata ahl al-kitab,
ahl al-injil, ahl al-madinah. Menurut Ki Hajar Dewantara, “Keluarga adalah
kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh suatu turunan lalu mengerti dan
berdiri sebagai suatu gabungan yang hakiki, esensial, dan berkehendak bersama-sama
memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing masing anggotanya.” Menurut
Quraisy Shihab, keluarga adalah sekolah tempat putra-putri bangsa belajar.
Di dalam lingkungan keluarga, orang tua berkewajiban untuk menjaga, mendidik,
memelihara, serta membimbing dan mengarahkan dengan sungguh – sungguh dari
tingkah laku atau kepribadian anak sesuai dengan syari’at islam, yang berdasarkan
atas tuntunan atau aturan yang telah ditentukan di dalam Al – Qur’an dan hadist.
Tugas ini merupakan tanggung jawab masing – masing orang tua yang harus
dilaksanakan. Pentingnya pendidikan islam bagi setiap – setiap orang tua terhadap

3
anak – anak didasarkan pada sabda rasulullah SAW yang menyatakan bahwa , “Setiap
anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya
nasrani, yahudi dan majusi”.(H.R. Bukhari). Hal tersebut juga didukung oleh teori
psikologi perkembangan yang berpendapat bahwa masing – masing anak dilahirkan
dalam keadaan seperti kertas putih. Teori ini dikenal dengan teori “tabula rasa”.
Dalam hal ini pendidikan keluarga merupakan salah satu aspek penting, karena
awal pembentukan dan perkembangan dari tingkah laku atau kepribadian atau jiwa
seseorang anak adalah melalui proses pendidikan di lingkungan keluarga. Lingkungan
inilah pertama kalinya terbentuknya pola dari tingkah laku atau berkepribadian
seorang anak tersebut. Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar
kepribadian anak-anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak
lebih peka terhadap pengaruh dari pendidiknya (orang tua dan anggota keluarga yang
lain).

2. Lingkungan Sekolah
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta terbatasnya
orang tua dalam kedua hal tersebut, orang tua tidak mampu lagi untuk mendidik
anaknya. Untuk menjalankan tugas-tugas tersebut diperlukan orang lain yang lebih
ahli. Guru-guru di dalam lembaga pendidikan formal (sekolah) adalah orang dewasa
yang dipercaya untuk menjalankan tugas-tugas tersebut.
Dalam Al-Qur’an tidak ada satupun kata yang secara langsung menunjukkan
pada arti sekolah (madrasah). Akan tetapi, sebagai akar dari kata madrasah, yaitu
darasa di dalam al-Qur’an dijumpai sebanyak enam kali. Kata-kata darasa tersebut
mengandung pengertian yang bermacam-macam. Sekolah atau madrasah merupakan
lembaga pendidikan formal, juga menentukan membentuk kepribadian anak yang
islami. Lingkungan sekolah merupakan lingkkungan tempat peserta didik menyerap
nilai-nilai akademik termasuk bersosialisasi dengan guru dan teman sekolah. Telah
diakui oleh berbagai pihak bahwa peran sekolah bagi pembentukan kepribadian anak
sangat besar. Lingkungan sekolah turut membina anak tentang kecerdasan, sikap,
minat dan lain sebagainya dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak
mentaatinya, karena itu dapatlah dikatakan sekolah berpengaruh besar bagi jiwa dan
keberagaman anak.
Dalam lingkungan pendidikan islam, kehadiran madrasah sebagai lembaga
pendidikan Islam setidaknya mempunyai empat latar belakang. Pertama, sebagai
4
manifestasi dan realisasi pembaharuan sitem pendidikan Islam. Kedua, usaha
penyempurnaan terhadap sitem pesantren kearah suatu sistem pendidikan yang lebih
memungkinkan lulusannya untuk memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah
umum, misalnya kesempatan kerja dan perolehan ijazah. Ketiga, adanya sikap mental
pada sementara golongan umat islam. Keempat, sebagai upaya untuk menjembatani
antara sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh pesantren dan system
pendidikan modern dari hasil akulturasi.
Menurut Abuddin Nata (2005: 159), guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru atau pendidik dalam konsep Islam
dapat berperan sebagai murabbi, muallim, muaddib, mursyid, mudarris, mutli, dan
muzakki.

3. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga setelah keluarga dan sekolah.
Masyarakat mempunyai sifat dan fungsi yang berbeda dengan ruang lingkup
pendidikan dalam sekolah ataupun keluarga. Batasan yang ada dalam pendidikan
masyarakat itupun tidak jelas. Itu semua disebabkan banyaknya jenis kehidupan sosial
dan budayanya. Pendidikan dalam masyarakat boleh dikatakan merupakan pendidikan
secara tidak langsung, pendidikan yang dilaksanakan dengan tidak sadar oleh
masyarakat. Anak secara sadar atau tidak mendidik dirinya sendiri, mencari
pengetahuan dan pengalaman sendiri, mempertebal keimanan serta keyakinan sendiri
akan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan di dalam masyarakat.
Masalah pendidikan sekolah dan keluarga tudak bisa lepas dari nilai nilai
sosial yang dijunjung oleh suatu masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai
karakteristik yang berbeda antara satu sama lain, tetapi para masyarakat mempunyai
norma – norma yang universal dengan masyarakat pada umumnya. Misalnya norma
adat, norma hukum, norma agama, dan seterusnya. Norma masyarakat yang
berpengaruh tersebut merupakan aturan-aturan yang sudah ditularkan oleh generasi
tua ke generasi mudanya. Penularan-penularan yang dilakukan dengan sadar dan
bertujuan merupakan proses pendidikan masyarakat. Dengan demikian, pendidik
dalam masyarakat adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap dasar-dasar
oleh keluarga dan juga oleh sekolah sebelum mereka masuk ke dalam masyarakat.
5
Melalui sosialisasi lanjutan (penularan) ini, maka kedewasaan sosial para anggotanya
akan terbentuk. Karena itu pemimpin resmi (misalnya : lurah, camat, bupati,
gubernur, presiden dan lainnya) maupun tidak resmi (misalnya : ulama, tokoh partai,
ketua adat, tokoh masyarakat dan lainnya) adalah pendidik dalam masyarakat.

C. Ciri-Ciri Lingkungan Dalam Pendidikan Islam


1. Lingkungan Pendidikan Informal (keluarga)
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa
keluarga
merupakan bagian dari lembaga pendidikan informal.
Adapun ciri-ciri lingkungan pendidikan informal (keluarga) diantaranya:
a. Tujuan pengembangannya lebih menekankan pada pengembangan karakter.
b. Peserta didiknya bersifat heterogen.
c. Isi pendidikannya tidak terprogram secara formal/tidak ada kurikulum tertulis.
d. Tidak berjenjang.
e. Waktu pendidikan tidak terjadwal secara ketat, relative lama.
f. Cara pelaksanaan pendidikan bersifat wajar.
g. Evaluasi pendidikan tidak sistematis dan incidental.
h. Credentials tidak ada dan tidak penting.
2. Lingkungan Pendidikan Formal (sekolah)
Sekolah merupakan pendidikan formal. Sebagai lingkungan pendidikan formal
sekolah dibagi atas tiga jenjang pendidikan yaitu pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Dijalur pendidikan
formal, pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
(MI) serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTS).
Jenjang pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA),
Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah
Aliyah Kejuruan (MAK). Sedangkan pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi,
politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas yang merupakan kelanjutan dari
jenjang pendidikan menengah.
Adapun ciri-ciri lingkungan pendidikan formal (sekolah) diantaranya:
a. Tujuan pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan intelektual.
b. Peserta didik bersifat homogen.
6
c. Isi pendidikannya terprogram secara formal/kurikulum tertulis.
d. Terstruktur, berjenjang dan berkesinambungan.
e. Waktu pendidikan terjadwal secara ketat dan reatif lama.
f. Cara pelaksanaan bersifat formal.
g. Evaluasi pendidikan dilaksanakan secara sistematis.
h. Credentials ada dan penting.
3. Lingkungan Pendidikan Non Formal (Masyarakat)
Masyarakat yang terdiri dari sekelompok atau beberapa individu yang beragam
akan mempengaruhi pendidikan peserta didik yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena
itu, dalam pendidikan Islam, masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mendidik
generasi muda. Pendidikan non formal ada Raudatul Athfal (RA), Taman Pendidikan
Alquran (TPA), Taman Pendidikan Seni Baca Alquran (TPSA), Didikan Subuh (DDS),
Pondok Pesentren, Majelis Taklim dengan berbagai variasinya, Remaja Masjid dan
sebagainya.
Adapun ciri-ciri lingkungan pendidikan formal (sekolah) diantaranya:

a. Secara faktual tujuan pendidikannya lebih menekankan pada pengembangan


keterampilan praktis.
b. Peserta didiknya bersifat heterogen.
c. Isi pendidikannya ada yang terprogram secara tertulis ada pula yang tidak
terprogram secara tertulis.
d. Dapat terstruktur, berjenjang, dan bersinambung. Dapat pula tidak terstruktur ,
tidak berjenjang, dan tidak bersinambung.
e. Waktu pendidikan terjadwal secara ketat atau tidak terjadwal secara ketat dan
lama pendidikanya relatif singkat.
f. Cara pelaksanaan pendidikan mungkin bersifat artificial mungkin juga bersifat
wajar.
g. Evaluasi pendidikan mungkin dilaksanakan secara sistematis ataupun tidak
sistematis.
h. Credentials mungkin ada dan mungkin pula tidak ada.
Dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan islam didalamnya terdapat
ciri-ciri keislamannya. Ciri-ciri keislaman tersebut ialah mengacu pada dasar-dasar
pendidikan islam yaitu Al- Qur’an, al- Hadits dan al- Ijtihad. Dan juga pendidikan di
ketiga lingkungan tersebut harus bertujuan, menanamkan akhlak mulia (pembentukan

7
karakter), mengembangkan intelektual dan pengembangan keterampilan praktis.
Seperti tujuan dari pendidikan islam,yaitu secara umum ialah bahagia dunia akhirat
dan secara khusus memiliki pengetahuan dan keterampilan.

D. Dampak Globalisasi dalam Lingkungan Pendidikan


Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi lingkungan pendidikan.
Adapun pengaruh positif dari adanya globalisasi dalam lingkungan pendidikan
diantaranya:
1. Semakin mudahnya akses informasi dan komunikasi.
2. Meningkatnya kualitas pendidikan.
3. Terbukanya peluang untuk berkarya.
Adapun pengaruh negatif dari adanya globalisasi dalam lingkungan pendidikan
diantaranya:
1. Menurunnya kualitas moral manusia.
2. Terkikisnya kebudayaan lokal, akibat datangnya budaya barat.
3. Meningkatnya kesenjangan sosial.
4. Komersialisasi pendidikan.
5. Hilangnya solidaritas atau kepedulian, gotong royong, dan kesetiakawanan.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan sangat berperan
dalam penyelenggaraan pendidikan Islam. Sebab lingkungan yang juga dikenal dengan
institusi itu merupakan tempat terjadinya proses pendidikan.
Lingkungan Keluarga adalah lingkungan dimana seseorang mendapatkan pendidikan
pertama, yang sangat mempengaruhi perilakunya dan berperan dalam menentukan tujuan
hidupnya. Peranan lingkungan keluarga diantaranya sebagai peletak dasar nilai-nilai
pendidikan agama, moral, dan akhlak. Lingkungan Sekolah membantu siswa
mengembangkan potensi mereka baik dari segi moral, spiritual, intelektual, emosional dan
sosial. Unsur terpenting dalam lingkungan sekolah adalah pendidik. Sedangkan lingkungan
masyarakat merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga dan sekolah. Corak ragam
pendidikan yang diterima anak didik dalam masyarakat banyak sekali, meliputi segala bidang
baik pembentukan
kebiasaan, pembentukan pengetahuan, sikap, minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.
Dalam kaitannya dengan lingkungan pendidikan, maka islam memberikan pandangan
bahwa yang termasuk kategori lingkungan pendidikan yang sangat besar pengaruhnya
terhadap perkembangan pendidikan anak adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Serta, dalam lingkungan pendidikan islam yaitu terdapat ciri-ciri
keislaman didalamnya. Dalam menjalankan pendidikan, kehadiran globalisasi tentunya
membawa pengaruh bagi lingkungan pendidikan. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu
pengaruh positif dan pengaruh negatif.

B. SARAN
Keluarga yang ideal dalam perspektif Islam adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, dan
rahmah. Profil keluarga semacam ini sangat diperlukan pembentukannya sehingga ia mampu
mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Kemudian, orang tua
harus menyadari pentingnya sekolah dalam mendidik anaknya secara profesional sehingga
9
orang tua harus memilih pula sekolah yang baik dan turut berpartisipasi dalam peningkatan
sekolah tersebut.
Sementara sekolah atau madrasah juga berperan penting dalam proses pendidikan. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal yang pada hakikatnya sebagai institusi yang menyandang
amanah dari orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang profesional
sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan Islam. Sekolah harus mengajarkan
berbagai ilmu pengetahuan dan keahlian bagi peserta didiknya sesuai dengan kemampuan
peserta didik itu sendiri.
Begitu pula masyarakat, dituntut perannya dalam menciptakan tatanan masyarakat yang
nyaman dan peduli terhadap pendidikan serta kehidupan yang sesuai dengan norma-norma
dan nilai-nilai kesusilaan dan keagamaan di dalam masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abuddin, Nata. 2005. Filsafat Pendidikan Islam (Edisi Baru). Gaya Media Pratama: Jakarta.
Al-Rasyidin. 2008. Falsafah Pendidikan Islam. Citapustaka Media Perintis: Bandung.
Mahmud, dkk. 2015. Filsafat Pendidikan Islam. Kopertais IV Press: Surabaya. Al-Tournal al-
Syaibani, Omar Muhammad. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langgulung.
Bulan Bintang: Jakarta.
Journal Hikmah, Vol. XIII, No. 1, 2017.
Abdul Mujib, Jusuf Mudzakir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana
Perdana Media.
Abudin Nata. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta
Al-Nahlawi, Abdurrahman. 1979. Ushul al-Tarbiyah al-Islamiyah wa Asalibuha.
Beirut: Dar al-Fikr.
Bukhari, Umar. 2014. Hadis Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:
Amrah.
Majid Khon, Abdul. 2012. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
https://bintisalamun.blogspot.com/2019/05/lingkungan-pendidikan-islam.html
https://mynida.stainidaeladabi.ac.id/asset/file_tugas/7b6c5-makalah-lingkungan-
pendidikan.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai