Dosen pengampu
Durtam Sayidi Ag,M.Pd.I
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ILMU PENDIDIKAN
ISLAM” tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Durtam
Sayidi Ag,M.Pd.I. Pada mata kuliah ilmu pendidikan islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi saya dan teman-teman semua tentang apa itu
Lingkungan Dalam Pendidikan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Durtam Sayidi Ag,M.Pd.I. Selaku
dosen ilmu pendidikan islam yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menanmbah
pengetahuan dan wawasan kami dan teman-teman semua.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna.
oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
KELOMPOK 6
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
BAB I, PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................
C. Tujuan Pembelajaran...............................................................................
A. Pengertian Lingkungan
A. Simpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
ukuran normatif. Disisi lain proses perkembangan dan pendidikan manusia tidak hanya
terjadi dan dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam sistem pendidikan formal
(sekolah) saja. Manusia selama hidupnya selalu akan mendapat pengaruh dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat luas. Ketiga lingkungan itu sering disebut sebagai tripusat
pendidikan.
Dengan kata lain proses perkembangan pendidikan manusia untuk mancapai hasil
yang maksimal tidak hanya tergantung tentang bagaimana sistem pendidikan formal
dijalankan. Namun juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada di luar
lingkungan formal.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan.
2. Pandangan Islam Mengenai Lingkungan Pendidikan
3. Jenis Lingkungan Pendidikan.
4. Fungsi Lingkungan Pendidikan
C. Tjuan Masalah
1. Memahami pengertian lingkungan pendidikan
2. Mengetahui pandangan islam mengenai lingkungan pendidikan
3. Mengetahui apa saja jenis lingkungan pendidikan
4. Mengetahui Apa saja fugsi lingkungan pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lingkungan Pendidikan
Secara Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmaniah di dalam
tubuh anak, seperti gizi, vitamin, air, zat asam, suhu, sistem syaraf, peredaran darah,
pernafasan, pencernaan makanan, kelenjar-kelenjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan dan
kesehatan jasmani. Secara psikologis, lingkungan mencakup segenap stimulasi, interaksi dan
kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuannya maupun karya orang lain. Pola
hidup keluarga, pergaulan kelompok, pola hidup masyarakat, latihan belajar, pendidikan
pengajaran, bimbingan dan penyuluhan, adalah termasuk lingkungan ini. Tonies
membedakan lingkungan menjadi:
1) Gemeinschaft (community –peguyuban) yaitu kelompok atau kesatuan hidup bersama yang
bersifat tradisional. Ada ikatan kekerabatan, ikatan adat kebiasaan norma, pola tingkah laku.
2) Gesellschaft (Society – patembayan) yaitu kelompok / kesatuan hidup bersama yang bersifat
modern. Ada ikatan formal-rasional dengan aturan-aturan yang ditentukan untuk mengatur
kehidupan bersama (kota, Negara, organisasi ekonomi, organisasi politik).
Lingkungan merupakan salah satu faktor pendidikan yang ikut serta menentukan
corak pendidikan Islam, yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap anak didik. Lingkungan
yang dimaksud disini adalah lingkungan yang berupa keadaan alam sekitar yang dapat
mempengaruhi pendidikan anak. Anak didik akan untung apabila mendapat pengaruh yang
bai, sebaliknya anak didik akan rugi apabila mendapat pengaruh yang kurang baik.
Lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar diri anak dan mempengaruhi
perkembanganya.
Menurut Sartain (Ahli psikolog dari Amerika) mengatakan bahwa yang dimaksud
lingkungan sekitar adalah meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara
tertentu. Lingkungan pendidikan adalah segala yang tampak dalam alam kehidupan yang
senantiasa berkembang. Ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan
manusia, atau alam yang bergerak atau tidak bergerak, kejadian-kejadian atau hal-hal yang
mempunyai hubungan dengan seseorang.
Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan di mana pendidikan
itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses pendidikan yang
berlangsung. Dalam beberapa sumber bacaan kependidikan, jarang dijumpai pendapat para
ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan Islam. Menurut Abuddin Nata, kajian
lingkungan pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) biasanya terintegrasi secara implisit
dengan pembahasan mengenai macam-macam lingkungan pendidikan. Namun demikian,
dapat dipahami bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di
dalamnya terdapat ciri-ciri ke-Islaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan
Islam dengan baik.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah
lingkungan yang menyangkut tentang islam yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan
masyarakat.
Ki Hajar Dewantara mengartikan lingkungan dengan makna yang lebih simple dan
spesifik. Ia mangatakan bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan pendidikan berada
dalam 3 pusat lembaga pendidikan yaitu; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan organisasi pemuda atau kemasyarakatan.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan utama yang dapat membentuk watak dan karakter
manusia. Keluarga adalah lingkungan pertama dimana manusia melakukan komunikasi
dan sosialisasi diri dengan manusia lain selain dirinya. Didalam keluarga pula manusia
untuk pertama kalinya dibentuk baik sikap maupun kepribadiannya. Lembaga pendidikan
keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, karena didalam keluarga inilah
tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak.
Dalam ajaran Islam telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam sabdanya
yang berbunyi:
ـودَانِ ِه َأوْ يُنَصِّ َرانِ ِه ْ ِ ُكلُّ َموْ لُوْ ٍد يُوْ لَ ُد َعلَى ْالف.
ِّ َط َر ِة َوِإنَّ َما َأبَ َواهُ يُ َمجِّ َسانِ ِه َأوْ يُه
Artinya: “Setiap anak dilahirkan atas dasar fitrah,maka sesungguhnya kedua orang tuanyalah
yang menjadikan dia Majusi, Yahudi dan Nasrani”
Berdasarkan hadist tersebut, jelaslah bahwa orang tua memegang peranan penting dalam
membentuk kepribadian anak. Anak dilahirkan dalam keadaan suci, adalah menjadi tanggung
jawab orang tua untuk mendidiknya.[5] Keluarga dalam perspektif pendidikan Islam
memiliki tempat yang sangat strategis dalam pengembangan kepribadian hidup seseorang.
Baik buruknya kepribadian seseorang akan sangat tergantung pada baik buruknya
pelaksanaan pendidikan Islam di keluarga. Fungsi keluarga dalam kajian lingkungan
pendidikan Islam sebagai institusi sosial dan institusi pendidikan keagamaan, antara lain;
Orang tua berkewajiban untuk mengembangkan fitrah dan bakat yang dimilikinya.
Pendidikan dalam perspektif ini, tidak menempatkan anak sebagai objek yang dipaksa
mengikuti nalar dan kepentingan pendidikan, tetapi pendidikan anak berarti
mengembangkan potensi dasar yang dimiliki anak yang dimaksud. Dalam Islam, potensi
yang dimaksud cenderung pada kebenaran. Karena ia cenderung pada kebenaran, maka
orang tua dituntut untuk mengarahkannya.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sangat penting sesudah keluarga, karena
semakin besar kebutuhan anak, maka orang tua menyerahkan tanggung jawabnya
sebagian kepada lembaga sekolah. Sekolah berfungsi sebagai pembantu keluarga dalam
mendidik anak. Sekolah memberikan pendidikan dan pengajaran kepada anak-anak
mengenai apa yang tidak dapat atau tidak ada kesempatan orang tua untuk memberikan
pendidikan dan pengajaran didalam keluarga. Oleh karena itu sudah sepantasnyalah orang
tua menyerahkan tugas dan tanggung jawabnya kepada sekolah.
Sekolah telah membina anak tentang kecerdasan, sikap, minat dan lain sebagainya
dengan gaya dan caranya sendiri sehingga anak mentaatinya. Lingkungan yang positif
terhadap pendidikan Islam yaitu lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas dan
motivasi untuk berlangsungnya pendidikan agama ini. Sedangkan lingkungan sekolah
yang netral dan kurang menumbuhkan jiwa anak untuk gemar beramal, justru menjadikan
anak jumud, picik, berwawasan sempit. Sifat dan sikap ini menghambat pertumbuhan
anak. Lingkungan sekolah yang negatif terhadap pendidikan agama yaitu lingkungan
sekolah yang berusaha keras untuk meniadakan kepercayaan agama di kalangan anak
didik.
3. Lingkungan Masyarakat.
Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT, yang keberadaan hidupnya
tidak dapat menyendiri. Manusia membutuhkan masyarakat di dalam pertumbuhan da
perkembangan kemajuannya yang dapat meninggikan kualitas hidupnya. Semua itu
membutuhkan masyarakat, dan mereka harus hidup di masyarakat. Ibnu Sina pernah
mengatakan : “Manusia berbeda dengan makhluk lainnya disebabkan manusia itu tidak
dapat memperbaiki kehidupannya jika ia hidup menyendiri tanpa ada orang lain yang
menolong memenuhi kebutuhan hidupnya”. Kebutuhan manusia yang diperlukan dari
masyarakat tidak hanya menyangkut bidang material melainkan juga bidang spiritual,
termasuk ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan sebagainya. Dengan
demikian, dapat ditarik suatu pemahaman bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan
pendidikan manusia memerlukan adanya lingkungan sosial masyarakat.
1. Lingkungan Sosial
2. Lingkungan Alam
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiyah seperti
keadaan geografis, iklim, suhu udara, musim, curah hujan, flora (tumbuhan), fauna
(hewan), sumber daya alam (air, hutan, tanah, batu-batuan dan lain-lain). Lingkungan
alam tepat digunakan untuk bidang studi ilmu pengetahuan alam.
3. Lingkungan Buatan
Disamping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang sifatnya alami, ada juga
yang disebut lingkungan buatan yakni lingkungan yang sengaja dibuat atau dibangun
manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Lingkungan buatan antara lain irigasi atau pengairan, bendungan, pertamanan, kebun
binatang, perkebunan, penghijauan, dan pembangkit tenaga listrik. Siswa dapat
mempelajari lingkungan buatan dari berbagai aspek seperti prosesnya, pemanfaatannya,
fungsinya, pemeliharaannya, daya dukungannya, serta aspek lain yang berkenaan dengan
pembangunan dan kepentingan manusia dan masyarakat pada umumnya.
Lingkungan keluarga sebagai dasar pembentukan sikap dan sifat manusia. Lingkungan
sekolah sebagai bekal skil dan ilmu pengetahuan, sedangkan lingkungan masyarakat
merupakan tempat praktek dari bekal yang diperoleh di keluarga dan sekolah sekaligus
sebagai tempat pengembangan kemampuan diri.
Melihat hal diatas maka sudah selayaknya terdapat koordinasi antar lingkungan sehingga
terjadi keselarasan dan keserasian dalam menjadikan manusia yang berpendidikan dan
berkepribadian unggul.
Setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi yang besar dalam
ketiga kegiatan pendidikan, yakni:
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini kami selesaikan dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan penulisan makalah di kemudian hari. Semoga isi dari makalah ini dapat
memberi manfaat bagi para pembaca.
C. Daftar pustaka
http://blogrofika.blogspot.com/2014/12/fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan.html?
m=1
https://www.academia.edu/8798992/Makalah_Lingkungan_Pendidikan_Perspektif_Islam