Disusun oleh:
Kelompok 5
ALFIYYAH (0301172410)
ANNISA ISNAINI POHAN (0301172422)
MEGA PERTIWI SILALAHI (03011724)
M. ALIF MUBAROK (0301172401)
YUSRIL ARSJAH MEIDANA NASUTION (030117)
Segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala nikmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Lingkungan
dan Lembaga Pendidikan Islam serta Penanggung Jawab Pendidikan dalam
Perspektif Islam”. Adapun tujuan penyusunan makalah ini dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam yang di ampu oleh Ibu
Mahariah, MA.
Proses penyusunan makalah ini tentunya tak lepas dari bantuan dan arahan
dari segala pihak, khususnya Ibu Mahariah, MA. selaku dosen pengampu kami
yang telah memberi bimbingan terhadap kami. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas segala partisipasi sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.......................................................................................1
PENDAHULUAN
Pada makalah ini, kami akan membahas mengenai dua silabus sekaligus
dengan pembahasan secara islami yaitu: Lingkungan dan Lembaga Pendidikan
Islam serta Penanggung Jawab Pendidikan dalam Perspektif Islam
1
Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Kalam
Mulia,2015,h.241-243
individu yang berada dalam ruangannya, sehingga lembaga ini mempunyai
kekuatan hukum tersendiri.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dipahami bahwa lembaga
pendidikan Islam adalah tempat atau organisasi yang meyelenggarakan
pendidikan Islam, yang mempunyai struktur yang jelas dan bertangggung jawab
atas terlaksananya pendidikan Islam. Oleh karena itu, lembaga pendidikan Islam
tersebut harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan terlaksananya
pendidikan dengan baik, menurut tugas yang diberikan kepadanya, seperti sekolah
(madrasah) yang melaksanakan proses pendidikan Islam.2
2
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: AMZAH,2011,h.149-150
3
Ramayulis, Loc.Cit.
(1) Peran keluarga
Orangtua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan
pengetahuan pada anak-anaknya dan memberikan sikap serta keterampilan yang
memadai, memimpin keluarga dan mengatur kehidupannya, memberikan contoh
sebagai keluarga yang ideal, bertanggung jawab dalam kehidupan keluarga, baik
yang bersifat jasmani maupun rohani.
Tugas diatas wajib dilaksanakan oleh orangtua berdasarkan nash-nash
Alquran, diantaranya:
a. Firman Allah dalam Surah At-Tahrim (66): 6, “Hai orang-orang
yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”
b. Firman Allah dalan Surah Luqman (31): 13-19, “
c. Firman Allah dalam Surah An-Nisa (4): 9, “Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.”
(1) Keluarga
Menurut Hammudah Abd Al-Ati, definisi keluarga secara operasional
adalah suatu struktur yang bersifat khusus, stau sama lain dalam keluarga
mempunyai ikatan melalui hubungan darah atau pernikahan.
4
Bukhari Umar,Op.Cit.h.153-161
Sistem kekeluargaan yang diakui oleh Islam adalah ”al-usrat az-
zawjiyyah” (suami istri) yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak-
anak yang belum cukup umur atau berumah tangga. Anak yang telah menikah
dipandang telah membuat keluarga pula.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama, tempat peserta
didik pertama kali menerima pendidikan dan bimbingan dari orangtuanya atau
anggota keluarga yang lain. Keluargalah yang meletakkan dasar-dasar kepribadian
anak, karena pada masa ini, anak lebih peka terhadap pengaruh pendidik
(orangtuanya).
Lembaga pendidikan pertama dalam Islam adlah keluarga atau rumah
tangga. Dalam sejarah tercatat bahwa rumah tangga yang dijadikan basis dan
markas pendidikan Islam adalah rumah Arqam bin Abi Arqam. Rumah sebagai
lembaga pendidikan dalam Islamsudah diisyaratkan oleh Alquran, seperti
yangterkandung dalam QS. Asy-Syura (26): 214: “Berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat.”
(3) Masyarakat
Majelis Taklim berasal dari Bahasa Arab yaitu dari kata majelis dan
ta’lim. Majelis artinya tempat dan ta’lim artinya pengajaran atau pengajian.
Dengan demikian secara bahasa majelis taklim berarti tempat untuk melaksanakan
pengajaran atau pengajian agama Islam.
Sistem majlis taklim sebagai pengalaman historis dari institusi
keagamaan sudah banyak berperan dalam membina kualitas spiritual umat Islam.
Karena dilihat dari segi strategi pembinaan umat, dapat dikatakan majlis taklim
merupakan wadah/wahana dakwah Islamiyah yang murni institusional
keagamaan, dimana prosesnya ketika mengajarkan tilawatil qur’an kepada kaum
muslimin tidak terbatas kepada membuat mereka sekedar dapat membaca saja
melainkan membaca dengan perenungan yang berisikan pemahaman, pengertian,
tangggungjawab dan amanah serta dijadikan sebagai sarana pengembangan
pendidikan agama nonformal di masyarakat dan alat pelaksanaan pendidikan
seumur hidup.
Alawiyah mengemukakan tiga tujuan majelis taklim, yaitu:
a. Berfungsi sebagai tempat belajar, maka tujuannya untuk
menambah ilmu dan keyakinan agama, yang akan mendorong pengalaman
beragama.
b. Berfungsi sebagai tempat kontak sosial maka tujuannya
silaturahmi.
c. Berfungsi mewujudkan minat sosial maka tujuannya meningkatkan
kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan lingkungan jama’ahnya.6
5
Ibid.h.150-153
6
Syafaruddin,dkk, Ilmu Pendidikan lslam, Jakarta Selatan: Hijri Pustaka Utama,2006,h.180-181
2. Penanggung Jawab Pendidikan dalam Perspektif Islam
9
Bukhari Umar,Op.Cit,h.89-90
10
Zakiah Daradjat,ILMU PENDIDIKAN ISLAM,Jakarta: Bumi Aksara,2004.h.34-35
Dalam keluarga, yang bertanggung jawab atas Pendidikan adalah
orangtua yaitu ayah dan ibu. Kewajiban orang tua pada anak-anaknya adalah
sebagai berikut:
(a) Mendoakan anak-anaknya dengan doa yang baik. (QS. Al-Furqan:
74) dan janganlah sekali-kali mengutuk anaknya dengan kutukan yang tidak
manusiawi.
(b) Memelihara anak dari api neraka. (QS. At-Tahrim: 6)
(c) Menyerukan shalat pada anaknya. (QS. Thaha: 132)
(d) Menciptakan kedamaian dalam rumah tangga. (QS. An-Nisa’ 128)
(e) Mencintai dan menyayangi anak-anaknya. (QS. Ali Imran: 140)
(f) Bersikap hati-hati terhadap anak-anaknya. (QS. At-Taghabun: 14)
(g) Mencari nafkah yang halal. (QS. Al-baqarah: 233)
(h) Mendidik anak agar berbakti pada bapak-ibu. (QS. An-nisa’: 36,
al-an’am: 151, al-isra’: 23) dengan cara mendoakannya yang baik (QS. Al-
Isra’:24)
(i) Memberi air susu sampai dua tahun. (QS. Al-Baqarah: 233)11
Adapun tanggung jawab pendidikan Islam yang menjadi beban orang tua:
4. Visi dan misi ahl al-dzikr. Bedasarkan petunjuk Al-Qur’an surah Al-
Anbiya: 7, visi guru sebagai ahl al-dzikr adalah menjadi orang yang menguasai
ilmu pengetahuan dan memiliki expert judgement, keahlian yang diakui
kepakarannya sehingga ia pantas menjadi tempat bertanya, menjadi rujukan, dan
memiliki otoritas untuk memberikan pembenaran atau pengakuan atas berbagai
temuan ilmiah. Sedangkan misinya adalah memperbaiki, membimbing,
meluruskan, dan mengigatkan serta memberikan keputusan atas perilaku yang
dilakukan anak didiknya.
BAB III
PENUTUP
17
Nata Abuddin,Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan yang baik adalah lingkungan dimana disitu kita
bisa memperoleh ilmu dari lingkungan itu berdasarkan pengalaman sekitar serta
membawa manusia menjadi lebih kearah positif untuk menghadapi lika-liku
kehidupannya. Dimana saat kita berada dalam lingkungan yang baik, perlahan-
lahan kita juga akan berubah menjadi baik.
B. Saran
Manusia hendaknya harus memperoleh lingkungan dan lembaga
pendidikan islam yang baik agar terciptanya suasana pembelajaran yang
harmonis, baik dan tertatur serta sesuai dengan perspektif islam. Oleh karena itu,
kita sebagai calon pendidik senantiasa berusaha mempelajari bagaimana
mewujudkan lingkungan dan lembaga pendidikan islam yang baik guna
mencerdaskan anak bangsa yang cerdas serta berakhlakul karimah.
DAFTAR PUSTAKA
Daradjat, Zakiah. ILMU PENDIDIKAN ISLAM,Jakarta: Bumi
Aksara,2004.
Mujib, Abdul. ILMU PENDIDIKAN ISLAM,Jakarta: Kencana,2010.
Nata Abuddin, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Jakarta: Rajawali.
Syafaruddin,dkk, Ilmu Pendidikan lslam, Jakarta Selatan: Hijri
Pustaka Utama,2006.
Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan Suatu Pengantar Ilmu
Pendidikan, Jakarta: Kalam Mulia,2015.
Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: AMZAH,2011.