Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Hubungan pendidikan Islam dan masyarakat


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag

Disusun oleh :
1. Ahmad Nur Fitrianto (126201213228)
2. Aldi Bagus Pratama (126201213229)
3. Annisa Fauziah (126201213230)
4. Annisa’ Dwi A. (126201213231)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat, karunia serta
kasih sayangNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai pembahasan HUBUNGAN
PENDIDIKAN ISLAM DAN MASYARAKAT dengan sebaik mungkin. Sholawat serta
salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada.
1. Bapak Prof. Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag. Dosen pengampu mata kuliah
Sosiologi Pendidikan Islam yang telah membimbing dan mengarahkan kami
dalam proses pembelajaran mata kuliah ini.
3. Teman-teman satu kelompok yang telah meluangkan waktu untuk menyelesaiakan
tugas ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik
pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal kami selaku para penulis usahakan.
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri serta bagi semua pembaca.

Tulungagung, 23 Oktober 2021

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 LatarBelakang........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Pendidikan Agama Islam....................................................................... 2
2.2 Pentingnya Pendidikan Agama Islam....................................................3
2.3 Hubungan Pendidikan Agama Islam dan Masyarakat...........................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada dasarnya Pendidikan Islam bertujuan menanamkan nilai-nilai ke-Islaman
seseorang agar mampu menjadi manusia yang patuh dan taat terhadap perintah dan laranagan
Allah SWT. suatu proses transformasi dalam bentuk proses perbaikan, penyempurnaan,
terhadap segala kemampuan potensi manusia dengan mengacu pada nilai-nilai ajaran Islam
atau hukum-hukum Allah.
Berbagai peristiwa kekerasan sering terjadi saat ini, seperti halnya tawuran para
remaja yang dipiju oleh hal kecil yang mengakibatkan nyawa. Demikian pula adanya geng
motor yang melakukan tindakan kekerasan, penganiayaan, penjambretan hingga perampokan
yang sangat meresahkan masyarakat.1 Kejadian-kejadian tersebut menimbulkan pertanyaan
bagaimana peran pendidikan agama islam dalam membentuk pola pikir dan tingkah laku
peserta didik maupun masyarakat umum dan bangsa.
Karenanya menurut Imam Bawani pendidikan Islam merupakan proses penggalian,
pembentukan, pendayagunaan dan pengembangan pola fikir, dan kreasi manusia melalui
pengajaran, bimbingan, latihan dan pengabdian yang dilandasi dan dinafasi oleh ajaran-ajaran
Islam, sehingga terbentuk pribadi muslim sejati yang mampu mengontrol, mengatur dan
merekayasa kehidupan, dilakukan sepanjang zaman dengan penuh tanggung jawab, semata-
mata untuk beribadah kepada Allah swt.2
1.2 Rumusan masalah
 Bagaimana Pembahasan Pendidikan Agama Islam?
 Bagaimana Pentingnya Pendidikan Agama Islam?
 Bagaimana Hubungan Pendidikan Agama Islam Dalam Masyarakat?
1.3 Tujuan
 Mendeskripsikan Pembahasan Pendidikan Agama Islam?
 Mendeskripsikan Pentingnya Pendidikan Agama Islam?
 Mendeskripsikan Hubungan Pendidikan Agama Islam Dalam Masyarakat?

1
Moh Solikodin Djaelani, ‘Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat’, Jurnal Ilmiah
WIDYA 1, no. 1 (2013): 100.
2
Imam Bawani dan Isa Anshori, Cendikiawan Muslim dalam Perspektif Pendidikan Islam (Surabaya: Bina
Ilmu. Cet. I., 1991) hal. 31

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih
daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang
pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya. Perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan
terhadap pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik di samping transfer ilmu dan
keahlian. Pengertian pendidikan secara umum yang dihubungkan dengan Islam sebagai suatu
system keagamaan menimbulkan pengertian-pengertian baru, yang secara implicit
menjelaskan karakteristik-karakteristik yang dimilikinya.
Dalam bahasa Arab terdapat tiga kata yang menunjukan arti pendidikan yaitu tarbiyah,
ta’lim dan ta’dib. Menurut mujam bahasa Arab kata al-Tarbiyah memiliki tiga kebahasaan,
yaitu:
 Rabba yarbu tarbiyah yang memiliki arti tambah (zad) dan berkembang (nama)
artinya pendidikan merupakan proses menumbuhkan dan mengembangkan apa yang
ada pada diri peserta didik baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual.
 Rabba yurbi tarbiyah yang memiliki arti tumbuh (nasya’a) dan menjadi besar atau
dewasa (tarara’a) artinya pendidikan merupakan usaha untuk menumbuhkan dan
mendewasakan peserta didik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual3.
 Rabba yarubbu tarbiyah yang memiliki arti memperbaiki (ashlaha), menguasai
urusan, memelihara, merawat, menunaikan, memberi makan, mengasuh, memiliki,
mengatur dan menjaga kelestarian maupun eksistensinya. Artinya pendidikan
merupakan usaha untuk memelihara, mengasuh, merawat, memeperbaiki dan
mengatur kehidupan peserta didik agar lebih baik dalam kehidupannya10. Istilah
tarbiyah berarti pendidikan, berasal dari kata “Rabba” yang berarti mendidik.

3
Nata Abudin, Ilmu Pendidikan Islam, 3rd ed. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2016); Muhammad Ridwan,
‘Konsep Tarbiyah, Ta’lim Dan Ta’dib Dalam Al-Qur’an’, Nazhruna: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (16
August 2018): 35–57.

2
Tarbiyah diartikan sebagai transformasi ilmu pengetahuan dari penddik kepada
peserta didik agar memiliki sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari
kehidupannya. istilah ta’lim merupakan mashdar yang berasal dari kata ‘allama, sebagian
para ahli menerjemahkan istilah ta’lim dengan pengajaran.
Kata ‘allama pada ayat di atas mengandung pengertian “memberi tahu” atau memberi
pengetahuan dan tidak mengandung arti pembinaan kepribadian. Sedangkan kata ta’dib
secara bahasa merupakan bentuk mashdar dari kata ‘addaba yang berarti member adab,
mendidik. Kata kerja addaba dapat diartikan mendidik yang lebih tertuju kepada
penyempurnaan akhlak budi pekerti. Adab dalam kehidupan sering diartikan sopan santun
yang mencerminkan kepribadian.
Dalam kaitannya dengan pendidikan Islam telah dikemukakan oleh Syed Naquib Al-
Attas bahwa istilah ta’dib merupakan istilah yang dianggap tepat untuk menunjuk arti
pendidikan Islam. Muhammad Athiyah al Abrasyi memberikan pengertian bahwa pendidikan
Islam mempersiapkan manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia mencintai tanah
air, tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlaknya), teratur pikirannya, halus
perasaannya, mahir dalam pekerjaannya, manis tutur katanya baik dengan lisan maupun
tulisan4. Pendidikan Islam merupakan pendidikan melalui ajaran agama Islam yaitu berupa
bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia
dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam secara
menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai pandangan hidupnya demi
keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat kelak5.
2.2 Pentingnya Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Islam memfasilitasi manusia untuk belajar dan berlatih
mengaktualisasikan segenap potensi yang dimilikinya, baik yang bersifat fisik (jasmaniah)
maupun nonfisik (rohaniah), yang profilnya digambarkan Allah dalam al-Quran sebagai
sosok ulil albab, sebagai manusia muslim paripurna, yaitu manusia yang beriman, berilmu,
dan selalu produktif mengerjakan amal saleh sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Oleh
sebab itu, dalam upaya merekonstruksi pendidikan Islam kita perlu memperhatikan prinsip-
prinsip pendidikan Islam, yang meliputi:
1. pendidikan Islam merupakan bagian dari sistem kehidupan Islam

4
Muhammad Athiya Abrasy, Dasar dasar Pendidikan Islam, trans. Tasirun Sulaiman (Ponorogo: Pusat Studi
Ilmu dan Amal, 1991), 100.
5
Zakiah Daradjat and Indonesia, eds., Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 2 (Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta dengan Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen
Agama, 1992), 17–18

3
2. pendidikan Islam merupakan sesuatu yang in tegrated
3. pendidikan Islam merupakan life long process
4. pendidikan Islam berlangsung melalui suatu proses yang dinamis
5. pendidikan Islam dilakukan dengan memberi lebih banyak mengenai pesanpesan
moral pada peserta didik
Pendidikan agama islam merupakan pembimbingan, pendidikan yang ditujukan
untuk mengajak anak agar mengerti, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya
yang dilakukan dengan pemberian pengertian, pembiasaan, keteladanan, menciptakan
suasana yang agamis sehingga anak tersebut tampil sebagai orang yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah Swt.
Fungsi pendidikan Agama Islam adalah penyediaan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas
pendidikan agama dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan pendidikan 6. Sedangkan fungsi
dari pendidikan Agama Islam sebagai berikut.
 Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlak
mulia seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan
keluarga.
 Penanaman nilai ajaran Agama Islam sebagai pedoman dalam mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
 Penyesuaian mental siswa terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui pendidikan
Agama Islam.
 Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan siswa dalam pengamalan
ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
 Pencegahan sejak dini hal-hal negatif budaya asing yang akan dihadapinya sehari-
hari.
 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan
nir-nyata), dan sistem difurigsionalnya.
 Penyaluran siswa untuk mendalami pendidikan agama ke lembaga pendidikan
yang lebih tinggi.
2.3 Hubungan Pendidikan Agama Islam dan Masyarakat
Masyarakat merupakan sekumpulan orang dengan berbagai ragam kualitas diri di
mulai dari yang tidak berpendidikan sampai pada yang berpendidikan tinggi. Kualitas
suatu masyarakat ditentukan oleh mutu pendidikan para anggotanya, semakin baik

6
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), haL34.

4
pendidikan anggotanya, semakin baik pula kualitas masyarakat secara keseluruhan.
Masyarakat merupakan lembaga pendidikan yang ketiga setelah pendidikan di
lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Pada Sistem pendidikan nasional
tercantum bahwa dalam rangka membangun masyarakat lndonesia seutuhnya, pada
hakikatnya menjadi tanggung jawab seluruh bangsa lndonesia dan dilaksanakan oleh
keluarga, masyarakat dan pemerintah. Hal ini juga ditegaskan dalam Rencana
Pembangunan Lima Tahun pemerintah.7
Hubungan masyarakat dengan pendidikan agama islam adalah masyarakat turut
bertanggung jawab atas berbagai permasalahan pendidikan. Masyarakat diberikan
kesempatan untuk berpartisipasi dan ikut serta terlibat dalam proses perkembangan
pendidikan, sebagaimana tertera dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003 pasal 8 bahwa ; masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program pendidikan. Tujuan dari pasal ini
adalah supaya dapat menjamin pemerataan kesempatan dan kualitas pendidikan.
Dengan demikian masyarakat memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan
pendidikan nasional antara lain menciptakan suasana yang dapat menunjang
pelaksanaan pendidikan dan ikut melaksanakan pendidikan non pemerintah (swasta).
Dengan kata lain pendidikan agama dapat diartikan untuk mengaktualkan sifat-
sifat kesempurnaan yang telah di anugrahkan Allah SWT kepada manusia, upaya
tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah
kepada Allah. Lamanya pendidikan dinilai memiliki banyak pengaruh terhadap
pembentukan daya saing seseorang. Tingginya tingkat pendidikan seseorang, semakin
tinggi peluang seseorang untuk meningkatkan kualitas diri, dan semakin rendah
tingkat pendidikan akan semakin sulit menumbuhkan kemampuan dan daya saing
seseorang. Pendidikan hendaknya bertolak dari pengembangan manusia yang
berbudaya, berperadaban, merdeka, bertaqwa, bermoral dan berakhlak,
berpengetahuan dan berketrampilan, inovatif dan kompetitif.
Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan
orang lain. Wajar pula apabila segala sesuatu yang kita ketahui adalah hasil hubungan
timbal balik yang ternyata sudah sedemikian rupa dibentuk oleh masyarakat kita. Bagi
masyarakat, pendidikan sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan proses kemajuan
hidupnya, Agar masyarakat dapat melanjutkan eksistensinya, maka kepada setiap

7
H.Moh.Solikodin Djaelani Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat (Juli-Agustus
2013)

5
anggota masyarakat ditananamkan niali-nilai, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk
tata perilaku lainnya yang diharapkan akan dimiliki oleh setiap anggota.

5
Hubungan pendidikan Islam dalam proses perubahan yaitu perlu dilakukan
 pertama reorientasi kerangka dasar filosofis dan teoritis pendidikan yang mantap agar
mempunyai arah yang pasti,
 kedua merumuskan misi dan visi pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai ajaran
Islam serta nilai-nilai budaya atau didasarkan pada core belief dan core values, maka
lembaga- lembaga pendidikan Islam dituntut untuk menyusun misi dan visi baik
tingkat makro atau tingkat mikro serta kebijakan strategi pelaksanaannya.
 Ketiga merumuskan strategi dasar pendidikan Islam yaitu untuk pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, relevansi, pendidikan, peningkatan
kualitas pendidikan serta efisiensi pendidikan.
 Keempat reorientasi tujuan pendidikan.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pendidikan Islam sangatlah penting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah
(membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah
(mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan Agama Islam dalam masyarakat memiliki
fungsi dan peran sebagai pembimbing dalam hidup, penolong dalam kesukaran, penentram
batin, dan pengendali moral. Menurut Al-Syaibani salah satu dari tujuan Pendidikan islami
berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu
dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
Sedangkan menurut Al-Barsyi merici tujuan akhir pendidikan islami menjadi pembinaan
akhlak. Pendapat Djamaludin dan Aly bahwa pendidikan agama Islam memiliki beberapa
fungsi antara lain menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan tertentu dalam
masyarakat pada masa yang akan datang, memindahkan nilai untuk memelihara kesatuan
masyarakat, memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan tersebut
dari generasi tua kepada generasi muda dan mendidik anak agar beramal saleh di dunia8.
Selain itu Pendidikan agama Islam mempunyai peran penting dalam membentuk dan
mewujudkan masyarakat yang madani, yaitu pertama Menanamkan pemahaman Islam secara
komperhensip agar peserta didik mampu mengetahui ilmu-ilmu Islam sekaligus mempunyai

8
S. Subur, ‘Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Perkembangan Jiwa Remaja’, Tarbiyatuna 7, no. 2 (2016):
167–184

6
kesadaran untuk mengamalkannya. Menurut H. Jalaluddin, beberapa fungsi agama
dalam masyarakat, antara lain;
 fungsi edukatif (pendidikan);
 fungsi penyelamat;
 fungsi perdamaian;
 fungsi kontrol sosial, dan
 fungsi sublimatif (bersifat perubahan emosi bukan saja yang bersifat agamawi
melainkan juga yang bersifat duniawi.
Usaha manusia dapat dilakukan selama tidak bertentangan dengan nirma-norma
agama dan atas niat yang tulus. Dengan demikian pendidikan agama dalam lingkungan
masyarakat sangat berperan penting bagi kehidupan masyarakat dan dalam meningkatkan
moral bangsa dan negara.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat menjalankan
kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih
daripada pengajaran, karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang
pendidikan merupakan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek
yang dicakupnya.
Pendidikan agama islam adalah pembimbingan, pendidikan yang ditujukan untuk
mengajak anak agar memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya yang
dilakukan dengan pemberian pengertian, pembiasaan, keteladanan, menciptakan suasana
yang agamis sehingga anak tersebut tampil sebagai orang yang beriman dan bertaqwa kepada
Allah Swt. Fungsi pendidikan Agama Islam adalah penyediaan fasilitas yang dapat
memungkinkan tugas pendidikan agama dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Masyarakat merupakan komponen yang tak terpisahkan dari adanya suatu kebijakan.
Kebijakan Pendidikan Islam tidak hanya berpengaruh untuk beberapa orang saja namun juga
mempengaruhi keseluruhan lapisan masyarakat yang artinya mempunyai pengaruh yang bagi
masyarakat luas. Sedangkan pendidikan pada dasarnya merupakan rancangan upaya masa
depan masyarakat yang harus diperhitungkan berbagi faktor yang berpengaruh. Kebijakan
Pendidikan mestinya juga disesuaikan dengan ukuran masyarakat itu sendiri sehingga
menjadikan kesatuan yang selaras.
3.2 Saran
Masyarakat hendaknya senantiasa meningkatkan peran sertanya dalam
mengoptimalkan pendidikan agama Islam. Tindakan yang bisa dilakukan yakni mengadakan
berbagai kegiatan keagamaan. Dengan makin seringnya pelaksanaan kegiatan keagamaan,
diharapkan masyarakat semakin paham akan pentingnya pendidikan agama Islam serta
senantiasa meningkatkan kualitas keagamaannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Moh Solikodin Djaelani, ‘Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Masyarakat’,
Jurnal Ilmiah WIDYA 1, no. 1 (2013): 100.
Imam Bawani dan Isa Anshori, Cendikiawan Muslim dalam Perspektif Pendidikan Islam
(Surabaya: Bina Ilmu. Cet. I., 1991) hal. 31
Nata Abudin, Ilmu Pendidikan Islam, 3rd ed. (Jakarta: Prenada Media Grup, 2016);
Muhammad Ridwan, ‘Konsep Tarbiyah, Ta’lim Dan Ta’dib Dalam Al-Qur’an’, Nazhruna:
Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (16 August 2018): 35–57.
Muhammad Athiya Abrasy, Dasar dasar Pendidikan Islam, trans. Tasirun Sulaiman
(Ponorogo: Pusat Studi Ilmu dan Amal, 1991), 100.
Zakiah Daradjat and Indonesia, eds., Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 2 (Jakarta: Diterbitkan atas
kerjasama Penerbit Bumi Aksara, Jakarta dengan Direktorat Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama, 1992), 17–18
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), haL34.
Muhammad Anas Ma`arif, ‘Internalisasi Nilai Multikulutural Dalam Mengembangkan Sikap
Toleransi ( Studi Di Di Pesantren Mahasiswa Universitas Islam Malang)’, Nazhruna: Jurnal
Pendidikan Islam 2, no. 1 (24 March 2019
Titin Nurhidayati, ‘Inovasi Pembelajaran Pai Berbasis Multiple Intelligences’, Jurnal
Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 3, no. 1 (7 February 2016):
23–56
S. Subur, ‘Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Perkembangan Jiwa Remaja’, Tarbiyatuna
7, no. 2 (2016): 167–184

Anda mungkin juga menyukai