Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDIDIK MENURUT PENDIDIKAN ISLAM


Diajukan Untuk memenuhi Tugas Presentasi Makalah Semester I
Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing :

Accos. Prof. Dr. Asrori Mukhtarom, MA

Disusun oleh :

Ifah (23861300001)

Melly Kumala Putry W (23861300026)

PROGRAM PASCA SARJANA


PRODI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AKADEMIK 2023/1445 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua terkhusus kepada kami sebagai
penyusun, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“PENDIDIK MENURUT PENDIDIKAN ISLAM” ini tanpa suatu halangan apapun.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita
Muhammad SAW, Nabi Rahmatan lil’alamin yang kita senantiasa nantikan syafa’atnya di
yaumul kiyamah, aamiin.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam pada program studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Tangerang yang diampu oleh Bapak Accos. Prof. Dr. Asrori Mukhtarom,
MA.

Tentu saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat sangat keterbatasan
wawasan dan pengetahuan yang kami miliki. Namun besar harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis, dan umumnya untuk pembaca.

Terakhir kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Accos.
Prof. Dr. Asrori Mukhtarom, MA yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
makalah ini selesai.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ........ i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1


B. Rumusan Masalah ......................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidik ...................................................... 2


2. Pendidikan Islam .......................................................... 3
3. Pendidik menurut Pendidikan Islam .............................. 5

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ........................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidik adalah orang yang sangat berperan dalam mencerdaskan anak bangsa,

ketika bicara mengenai pendidik maka yang muncul dikepala kita adalah orang dewasa

yang membimbing dan memberi kita sesuatu yang belum kita ketahui. Dalam kamus

Bahasa Indonesia dinyatakan, bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam

pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung

jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan

rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi

tingkat kedewasaanya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan

khalifah Allah SWT, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk social dan sebagai

makhluk individu yang mandiri. 1

Pendidikan Islam adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia

berkembang secara maksimal sesuai ajaran Islam. Dengan tujuan terwujudnya manusia

yang beriman dan bertakwa, mampu mengamalkan ajarannya dan berakhlak mulia serta

memiliki ghirah keislaman yang tinggi. 2

2. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang diatas, penyusun mengajukan rumusan masalah sebagai


berikut :

1. Apa pengertian pendidik?


2. Apa pengertian Pendidikan Islam?
3. Bagaimana pendidik menurut Pendidikan Islam?

1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm 159.
2
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 14

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pendidik

Secara bahasa, dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia Pendidik adalah orang

yang mendidik. 3 Pengertian tersebut memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang

yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik.

Jika dari segi bahasa pendidik dikatakan sebagai orang yang mendidik, maka

dalam arti luas dapat dikatakan bahwa pendidik adalah semua orang atau siapa saja

yang berusaha dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain (peserta

didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya menuju kesempurnaan. Wiji Suwarno

menjelaskan bahwa pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang

lain (peserta didik) untuk mencapai tingkat kesempurnaan (kemanusiaan) yang lebih

tinggi. Status pendidik dalam model ini bisa diemban oleh siapa saja, di mana saja dan

kapan saja.4

Sejalan perkembangan keilmuan pendidik, muncul konsep bahwa mendidik

bukan hanya mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu kepada yang belum

tahu, tetapi suatu proses membantu seseorang dalam membantu orang lain agar dapat

mengonstruksi sendiri pengetahuan lewat kegiatan terhadap fenomena dan objek yang

ingin diketahui. 5

Dalam pengertian yang lazim digunakan, menurut Abuddin Nata, pendidik

adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta

3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 263
4
A. Fatah Yasin Editor : Ahmad Barizi, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang : UIN Malang Press, 2008)
hlm. 68
5
Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 142

2
didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat

kedewasaan, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah

Allah SWT, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai

makhluk individu yang mandiri. 6

Menurut Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab

I pasal 1 menyebutkan bahwa guru (Pendidik) adalah pendidik profesional dengan

tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.7

2. Pendidikan Islam

Membahas pendidikan Islam tidak terlepas dari pengertian pendidikan secara

umum, sehingga akan diperoleh batasan-batasan pengertian pendidikan Islam secara

jelas.8

Pada dasarnya seluruh manusia memerlukan pendidikan. Tanpa pendidikan

manusia akan menemukan kesulitan. Manusia akan kebingungan dalam mencari

solusi dan pemecahan masalah. Pendidikan ibarat lampu penerang bagi peserta didik

dan para pendidik adalah orang-orang yang menyalakan lampu agar terang benderang.

Manusia terdidik akan menemukan jalan yang terang dalam kehidupannya. Dalam

masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan terhadap

eksistensi dan perkembangan masyarakat, hal ini karena pendidikan merupakan

proses usaha melestarikan, mengalihkan, serta mentransformasikan nilai kebudayaan

dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula dengan

peranan pendidikan Islam, keberadaannya merupakan salah satu bentuk manifestasi

6
H. Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 159
7
Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 3.
8
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 59

3
dari cita cita Islam yang bisa melestarikan, mengalihkan, menanamkan dan

mentransformasikan nilai Islam kepada generasi penerusnya sehingga nilai kultural

religius yang dicita- citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat

dari waktu ke waktu.9 Menurut Zakiah Daradjat, Allah menciptakan manusia

berdasarkan fitrahNya. Tetapi fitrah Allah untuk manusia diterjemahkan dengan

potensi dapat dididik dan mendidik. Dengan pendidikan dan pengajaran potensi itu

dapat dikembangkan. Kewajiban mengembangkan potensi itu merupakan beban dan

tanggung jawab manusia kepada Allah swt.10 Begitu pentingnya pendidikan dalam

kehidupan manusia sehingga wahyu pertama diturunkan kepada nabi Muhammad

saw. berisi perintah membaca. Perintah itu terdapat dalam Q.S. al-Alaq (96) : 1-5

yang berbunyi:11

۳ ‫ اقرأ وربك االكرم‬۲ ‫ خلق االنسان من علق‬۱ ‫اقرأ باسم ربك الذي خلق‬

۵ ‫ علم االنسان ما لم يعلم‬۶ ‫الذي علم بالقلم‬

Terjemahnya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah

yang Maha pemurah; (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; (5) Dia

mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Tanggung jawab dalam pendidikan Islam merupakan permasalahan yang

penting dikaji dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini

didasarkan pada pertimbangan bahwa beberapa komponen mesti dilibatkan dalam

proses pendidikan itu sendiri, seperti pendidik, anak didik, materi, metode, serta

tujuan pendidikan.

9
H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan teoretis dan Praktis Berdsasarkan Pendekatan Interdisipliner,
(Cet. V; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm 8
10
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. IX; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm 17
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta Mulia, 2005 hlm 597

4
Ahmad D. Marimba menyatakan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran Islam atau memiliki kepribadian muslim. Selanjutnya,

Musthtafa Al-Ghulayani berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan

akhlak yang mulia kedalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan

menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat ,sehingga akhlak mereka menjadi salah

satu kemampuan yang meresap dalam jiwanya dan mewujudkan keutamaan,

kebaikan, dan cinta bekerja bagi kemanfaatan tanah air. 12

Dalam rangka lebih rinci, M. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian bahwa

pedidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan

jasmaninya, akhlak dan keterampilannya karena itu pendidikan Islam menyiapkan

manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya

untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan, manis dan pahit. 13

3. Pendidik menurut Pendidikan Islam

Di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah yang merupakan sumber utama ilmu

pendidikan Islam, terdapat sejumlah istilah yang mengacu kepada pengertian

pendidik. Istilah tersebut antara lain:

1. Al-murabbi diartikan sebagai pendidik. Sebagaimana dijelaskan didalam Qs.

Al-Isra’: 24.

2. l-mu’allim diartikan sebagai pengajar, yakni memberi informasi tentang

kebenaran dan ilmu pengetahuan. Sebagaimana dijelaskan didalam Qs.

Albaqorah: 151.

12
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 59
13
Ibid., hlm 60

5
3. Al-muzakki diartikan sebagai orang yang melakukan pembinaan mental dan

karakter yang mulia, dengan cara membersihkan si anak dari pengaruh

akhlak yang buruk, terampil dalam mengendalikan hawa nafsu.

Sebagaimana dijelaskan dalam Qs. Al-baqarah: 129.

4. Al-ulama diartikan sebagai seorang peneliti yang menghasilkan berbagai

temuan dalam bidang ilmu agama. Namun demikian, pengertian yang umum

digunakan mengenai al-ulama ini yakni seseorang yang luas dan mendalami

imu agama, memiliki karisma, akhlak mulia, dan kepribadian yang saleh.

5. Al-faqih diartikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan agama yang

mendalam. Istilah ini lazim digunakan untuk orang-orang yang mendalami

ilmu agama di berbagai pondok pesantren. Sebagaimana dijeaskan di dalam

Qs. At-taubah: 122.14

Adanya berbagai istilah sebagaimana tersebut diatas menunjukkan bahwa

seorang pendidik dalam ajaran islam memiliki peran dan fungsi yang amat luas.

Ketika berperan sebagai seorang orang yang menumbuhkan, membina,

mengembangkan potensi anak didik serta membimbingnya, maka ia disebut

almurabbi. Ketika berperan sebagai pemberi wawasan ilmu pengetahuan dan

keterampilan, ia disebut sebagai al-muallim. Ketika ia membina mental dan karakter

seseorang agar memiliki akhlak mulia, maka ia disebut al-muzakki. Ketika berperan

sebagai peneliti yang berwawasan transendental serta memiliki kedalaman ilmu

agama dan ketakwaan yang kuat kepada Allah, ia disebut alulama. Dan ketika

berperan sebagai ahli agama, maka ia disebut al-faqih.15

Dalam pendidikan islam, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya mengembangkan potensi peserta


14
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm 160-164
15
Ibid.,hlm 164-165

6
didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa).

Dalam paradigma jawa, pendidik diidentikkan dengan guru (gu dan ru) yang berarti

“digugu” dan “ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru memiliki

seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki wawasan dan

pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena

guru memiliki kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut

dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta didik. Pengertian ini diasumsikan

bahwa guru tidak sekedar mentransformasi ilmu, tetapi juga bagaimana ia mampu

menginternalisasikan ilmunya kepada peserta didik.16

Dalam pandangan islam, guru yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan

islam, dan guru ini juga mempunyai peran penting terhadap berlangsungnya

pendidikan. Oleh karena itu, baik buruknya guru berpengaruh besar terhadap hasil

pendidikan islam dikemudian hari. Guru juga merupakan sebuah public figure yang

akan dijadikan panutan pelajarnya, maka guru harus memiliki akhak yang luhur.

Pembinaan dan pembimbingan murid dari guru yang berakhlak luhur sangat

menentukan terbentuknya perilaku sebagai pencerminan dari akhlakul karimah.

Dalam Undang-undang sistem pendidikan Nasional pasal 27 ayat 3, ada tiga peranan

guru. 1. Sebagai pengajar, 2. Sebagai pembimbing dan 3. Sebagai administrator kelas.

Menurut Al-Ghazali, tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan,

membersihkan, menyucikan serta membimbing hati manusia untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT. Hal tersebut karena tujuan pendidikan islam yang utama adalah

upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Jika pendidik belum mampu

membiasakan diri dalam peribadatan kepada peserta didik, berarti ia mengalami

16
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
hlm 87.

7
kegagalan di dalam tugasnya, sekalipun peserta didik memiliki prestasi akademis

yang luar biasa. Hal tersebut mengandung arti akan keterkaitan antara ilmu dan amal

shaleh.17

Dan pendapat yang lain juga mengatakan, tugas pendidik adalah mendidik

dengan mengupayakan pengembangan seluruh potensi peserta didik, baik aspek

kognitif, efektif, maupun psikomotoriknya. Potensi peserta didik ini harus

berkembang secara seimbang sampai ke tingkat keilmuan tertinggi dan mengintegrasi

dalam diri peserta didik. Upaya pengembangan potensi anak didik tersebut dilakukan

untuk penyucian jiwa-mental, penguatan metode berfikir, penyelesaian masalah

kehidupan, mentransfer pengetahuan dan keterampilannya melalui tehnik mengajar,

memotivasi, memberi contoh, memuji, dan mentradisikan keilmuan. 18

Terkadang seseorang terjebak dengan sebutan pendidik, misalnya ada

sebagian orang yang mampu memberikan dan memindahkan ilmu pengetahuan

(transfer the knowlegde) kepada orang lain sudah dikatakan sebagai pendidik.

Sesungguhnya seorang pendidik bukan hanya menjalankan tugas tersebut, tetapi

pendidik juga bertanggung jawab atas pengelolaan (manager of learning), pengarah

(director of learning), fasilitator, dan perencana (the planner of future society). Oleh

karena itu, fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi

tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas

merencanakan program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun

serta melaksanakan penilaian setelah program dilakukan. 2. Sebagai pendidik

(aducator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan kepribadian

kamil seiring dengan tujuan Allah SWT menciptakannya. 3. Sebagai pemimpin

17
Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Batu Sangkar : Amzah, 2010) hlm 87.
18
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: PT LKIS Sprinting, 2008), hlm 50-51

8
(managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan

masyarakat yang terkait terhadap berbagai masalah yangmenyangkut upaya

pengarahan, pengawas, perorganisasian, pengontrolan dan partisipasi atas program

pendidikan yang dilakukan. 19

19
Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Batu Sangkar : Amzah, 2010) hlm 88-89

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil makalah tentang Pendidik menurut Pendidikan Islam,

penyusun dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

Bahwa yang dimaksud dengan pendidik menurut Islam ialah tenaga professional

yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan

bakat, minat, kecerdasan, akhlak, moral, pengalaman, wawasan, dan keterampilan peserta

didik. Seorang pendidik adalah orang yang berilmu pengetahuan dan berwawasan luas,

memiliki keterampilan, pengalaman, berkepribadian mulia, memahami yang tersurat dan

tersirat, menjadi contoh dan model bagi muridnya, senantiasa membaca dan meneliti,

memiliki keahlian yang dapat diandalkan, serta menjadi penasihat dan memiliki pengetahuan

agama yang luas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2010

Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta : Percetakan Angkasa, 2003

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,

2005

Yasin, A. Fatah, Editor Ahmad Barizi. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang : UIN

Malang Press, 2008

Muliawan, Jasa Ungguh. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005

Undang-Undang Guru dan Dosen. UU RI No. 14 Th. 2005. Jakarta : Sinar Grafika,

2010

Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan

Interdisipliner. Cet. V. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2011

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. IX. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : PT. Syaamil Cipta Mulia,

2005

Mujid, Abdul dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup,
2006

Umar. Ilmu Pendidikan Islam. Batu Sangkar : Amzah, 2010

Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : PT. LKIS Sprinting, 2008

11

Anda mungkin juga menyukai