Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Ifah (23861300001)
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua terkhusus kepada kami sebagai
penyusun, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“PENDIDIK MENURUT PENDIDIKAN ISLAM” ini tanpa suatu halangan apapun.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita
Muhammad SAW, Nabi Rahmatan lil’alamin yang kita senantiasa nantikan syafa’atnya di
yaumul kiyamah, aamiin.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat
Pendidikan Islam pada program studi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Tangerang yang diampu oleh Bapak Accos. Prof. Dr. Asrori Mukhtarom,
MA.
Tentu saja makalah ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat sangat keterbatasan
wawasan dan pengetahuan yang kami miliki. Namun besar harapan kami semoga makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi kami sebagai penulis, dan umumnya untuk pembaca.
Terakhir kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Bapak Accos.
Prof. Dr. Asrori Mukhtarom, MA yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
makalah ini selesai.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................ 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidik adalah orang yang sangat berperan dalam mencerdaskan anak bangsa,
ketika bicara mengenai pendidik maka yang muncul dikepala kita adalah orang dewasa
yang membimbing dan memberi kita sesuatu yang belum kita ketahui. Dalam kamus
Bahasa Indonesia dinyatakan, bahwa pendidik adalah orang yang mendidik. Dalam
pengertian yang lazim digunakan, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung
jawab memberikan pertolongan pada peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi
tingkat kedewasaanya, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan
khalifah Allah SWT, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk social dan sebagai
berkembang secara maksimal sesuai ajaran Islam. Dengan tujuan terwujudnya manusia
yang beriman dan bertakwa, mampu mengamalkan ajarannya dan berakhlak mulia serta
2. Rumusan Masalah
1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), hlm 159.
2
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 14
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pendidik
Secara bahasa, dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia Pendidik adalah orang
yang mendidik. 3 Pengertian tersebut memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang
Jika dari segi bahasa pendidik dikatakan sebagai orang yang mendidik, maka
dalam arti luas dapat dikatakan bahwa pendidik adalah semua orang atau siapa saja
yang berusaha dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain (peserta
didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya menuju kesempurnaan. Wiji Suwarno
menjelaskan bahwa pendidik adalah orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang
lain (peserta didik) untuk mencapai tingkat kesempurnaan (kemanusiaan) yang lebih
tinggi. Status pendidik dalam model ini bisa diemban oleh siapa saja, di mana saja dan
kapan saja.4
bukan hanya mentransfer pengetahuan dari orang yang sudah tahu kepada yang belum
tahu, tetapi suatu proses membantu seseorang dalam membantu orang lain agar dapat
mengonstruksi sendiri pengetahuan lewat kegiatan terhadap fenomena dan objek yang
ingin diketahui. 5
adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada peserta
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 263
4
A. Fatah Yasin Editor : Ahmad Barizi, Dimensi-Dimensi Pendidikan Islam, (Malang : UIN Malang Press, 2008)
hlm. 68
5
Jasa Ungguh Muliawan, Pendidikan Islam Integratif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 142
2
didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat
kedewasaan, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah
Allah SWT, dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai
Menurut Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
2. Pendidikan Islam
jelas.8
solusi dan pemecahan masalah. Pendidikan ibarat lampu penerang bagi peserta didik
dan para pendidik adalah orang-orang yang menyalakan lampu agar terang benderang.
Manusia terdidik akan menemukan jalan yang terang dalam kehidupannya. Dalam
dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula dengan
6
H. Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm. 159
7
Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No. 14 Th. 2005), (Jakarta: Sinar Grafika, 2010), hlm. 3.
8
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 59
3
dari cita cita Islam yang bisa melestarikan, mengalihkan, menanamkan dan
religius yang dicita- citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat
potensi dapat dididik dan mendidik. Dengan pendidikan dan pengajaran potensi itu
tanggung jawab manusia kepada Allah swt.10 Begitu pentingnya pendidikan dalam
saw. berisi perintah membaca. Perintah itu terdapat dalam Q.S. al-Alaq (96) : 1-5
yang berbunyi:11
۳ اقرأ وربك االكرم۲ خلق االنسان من علق۱ اقرأ باسم ربك الذي خلق
Terjemahnya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan; (2)
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah; (4) yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam; (5) Dia
penting dikaji dalam upaya mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Hal ini
proses pendidikan itu sendiri, seperti pendidik, anak didik, materi, metode, serta
tujuan pendidikan.
9
H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan teoretis dan Praktis Berdsasarkan Pendekatan Interdisipliner,
(Cet. V; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm 8
10
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Cet. IX; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm 17
11
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: PT. Syaamil Cipta Mulia, 2005 hlm 597
4
Ahmad D. Marimba menyatakan pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani
akhlak yang mulia kedalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan
menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat ,sehingga akhlak mereka menjadi salah
pedidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan
manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya
Al-Isra’: 24.
Albaqorah: 151.
12
Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Jakarta: Percetakan Angkasa, 2003), hlm 59
13
Ibid., hlm 60
5
3. Al-muzakki diartikan sebagai orang yang melakukan pembinaan mental dan
temuan dalam bidang ilmu agama. Namun demikian, pengertian yang umum
digunakan mengenai al-ulama ini yakni seseorang yang luas dan mendalami
imu agama, memiliki karisma, akhlak mulia, dan kepribadian yang saleh.
seorang pendidik dalam ajaran islam memiliki peran dan fungsi yang amat luas.
seseorang agar memiliki akhlak mulia, maka ia disebut al-muzakki. Ketika berperan
agama dan ketakwaan yang kuat kepada Allah, ia disebut alulama. Dan ketika
6
didik, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa).
Dalam paradigma jawa, pendidik diidentikkan dengan guru (gu dan ru) yang berarti
pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini. Dikatakan ditiru (diikuti) karena
guru memiliki kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak tanduknya patut
dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta didik. Pengertian ini diasumsikan
bahwa guru tidak sekedar mentransformasi ilmu, tetapi juga bagaimana ia mampu
islam, dan guru ini juga mempunyai peran penting terhadap berlangsungnya
pendidikan. Oleh karena itu, baik buruknya guru berpengaruh besar terhadap hasil
pendidikan islam dikemudian hari. Guru juga merupakan sebuah public figure yang
akan dijadikan panutan pelajarnya, maka guru harus memiliki akhak yang luhur.
Pembinaan dan pembimbingan murid dari guru yang berakhlak luhur sangat
Dalam Undang-undang sistem pendidikan Nasional pasal 27 ayat 3, ada tiga peranan
kepada Allah SWT. Hal tersebut karena tujuan pendidikan islam yang utama adalah
16
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006),
hlm 87.
7
kegagalan di dalam tugasnya, sekalipun peserta didik memiliki prestasi akademis
yang luar biasa. Hal tersebut mengandung arti akan keterkaitan antara ilmu dan amal
shaleh.17
Dan pendapat yang lain juga mengatakan, tugas pendidik adalah mendidik
dalam diri peserta didik. Upaya pengembangan potensi anak didik tersebut dilakukan
(transfer the knowlegde) kepada orang lain sudah dikatakan sebagai pendidik.
(director of learning), fasilitator, dan perencana (the planner of future society). Oleh
karena itu, fungsi dan tugas pendidik dalam pendidikan dapat disimpulkan menjadi
tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas
(aducator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan dan kepribadian
17
Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Batu Sangkar : Amzah, 2010) hlm 87.
18
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: PT LKIS Sprinting, 2008), hlm 50-51
8
(managerial) yang memimpin, mengendalikan diri sendiri, peserta didik dan
19
Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Batu Sangkar : Amzah, 2010) hlm 88-89
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bahwa yang dimaksud dengan pendidik menurut Islam ialah tenaga professional
yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan
bakat, minat, kecerdasan, akhlak, moral, pengalaman, wawasan, dan keterampilan peserta
didik. Seorang pendidik adalah orang yang berilmu pengetahuan dan berwawasan luas,
tersirat, menjadi contoh dan model bagi muridnya, senantiasa membaca dan meneliti,
memiliki keahlian yang dapat diandalkan, serta menjadi penasihat dan memiliki pengetahuan
10
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2010
Nata, Abuddin. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Jakarta : Percetakan Angkasa, 2003
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka,
2005
Yasin, A. Fatah, Editor Ahmad Barizi. Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang : UIN
Muliawan, Jasa Ungguh. Pendidikan Islam Integratif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005
Undang-Undang Guru dan Dosen. UU RI No. 14 Th. 2005. Jakarta : Sinar Grafika,
2010
Arifin, H.M. Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. IX. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : PT. Syaamil Cipta Mulia,
2005
Mujid, Abdul dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup,
2006
Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta : PT. LKIS Sprinting, 2008
11