Anda di halaman 1dari 15

PENDIDIDIKAN ISLAM DI ANDALUSIA

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Sejarah Islam Dunia
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Imam Fuadi, M.Ag.
NIP : 196707172000031002

Disusun Oleh

1. Alfina Fatimatun Nizzah (126201211004)


2. Atina Afifah Assalamah (126201211007)
3. Fikri Miftahul Faizin (126201211023)
4. Mochamad Zaynal Abidin (126201211044)

KELAS 2A
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
MARET 2021
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Prespektif
Sosiologi dalam Pendidikan Islam serta Interpretasi pada Sistem Sosial Pendidikan Islam” ini
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang
terang benderang dan penuh petunjuk.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
yang telah mendirikan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sehingga kita bisa
kuliah disini dan bisa menyelesaikan makalah ini.
2. Prof. Dr. Imam Fuadi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang selalu membantu Rektor dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
3. Dr. Muhammad Zaini, MA. Selaku Kajur Pendidikan Agama Islam yang telah memberi
motivasi dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
4. Ngak ngelti
5. Prof. Dr. Imam Fuadi, M.Ag. dosen pengampu mata kuliah Sosiologi Pendidikan Agama
Islam yeng telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun makalah ini
dengan baik dan benar.
6. Teman-teman PAI 2 A yang telah membantu dan mendukung penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
karena keterbatasan penyusun sebagai manusia biasa, untuk itu kritik dan saran sangat kami
harapkan demi kesempurnaan dalam menyelesaikan tugas-tugas dimasa yang akan datang.
Dan akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Tulungagung, September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
PRAKATA....................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................l
B. Rumusan Masalah.........................................................................3
C. Tujuan Pembahasan Masalah.......................................................3
D. Batasan Masalah...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4
A. Perkembangan islam di Andalusia...............................................4
B. Kemajuan peradaban islam di Andalusia.....................................6
C. Perkembangan pendidikan islam di Andalusia............................7
D. Faktor perkembangan pendidikan islam di Andalusia.................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................11
B. Saran..........................................................................................12
DAFTAR RUJUKAN.................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era masa globalisasi, Indonesia tidak selalu melakukan pembangunan
disegala bidang kehidupan baik pembangunan material maupun spiritual termasuk
didalamnya sumber daya manusia, salah satu faktor yang menunjang pembangunan
atau meningkatkan sumber daya manusia yaitu melalui pendidikan sebagai prioritas
utama.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia. Pendidikan selalu mengalami
perubahan, perkembangan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan di segala
bidang kehidupan. Perubahan dan perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi
berbagai komponen yang terlibat didalamnya baik itu pelaksana pendidikan di
lapangan, mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan prasarana pendidikan
dan mutu menejemen pendidikan ternasuk perubahan dalam metode dan strategi
pembelajaran yang lebih inovatif.
Pendidikan merupakan media yang sangat efektif dalam membentuk dan
membangun sikap dan pikiran serta kepribadian manusia. Istilah pendidikan berasal
dari bahasa Yunani, paedogogie yang berarti bimbingan yang diberikan kepada
anak.1Sedangkan dalam bahasa Inggris pendidikan diterjemahkan dari kata education,
yang berarti perkembangan atau bimbingan. Dalam bahasa Arab pendidikan
diterjemahkan dari kata tarbiyah. Melalui pendidikan, manusia bisa belajar
menghadapi berbagai fenomena kehidupan yang semakin kompleks.Ki Hajar
Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan bahwa Pendidikan
yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan
yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
kebahagiaan setinggi-tingginya sampai ke akhirat nanti. Maka dari itu menuntut ilmu
wajib bagi setiap muslim dan Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
berilmu yakni seperti yang dicantumkan dalam firman-Nya pada Surah Al-Mujadalah
ayat 11 yang berbunyi :
ٰ ‫واالع ْلم َدر ٰج ۗتٍو‬ ٰ
١١–ٌ‫اللّهُبِ َماتَ ْع َملُوْ نَخَ بِ ْير‬ َ َ َ ِ ْ ُ‫يَرْ فَ ِعاللّهُالَّ ِذ ْين َٰا َمنُوْ ا ِم ْن ُك ۙ ْم َوالَّ ِذ ْينَاُوْ ت‬...

1
Ramayulis, Pendidikan Agama Islam, cet.ll, (Jakarta: Kalam Mulia, 1989 ), Hal 1

iv
Artinya : “...Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantara kamu dan orang-orang diberi ilmu beberapa derajat, Allah maha
mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Mujadalah Ayat : 11)2
Dengan adanya perkembangan masyarakat yang begitu cepat segala aspek
kehidupan memerlukan pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Dalam dunia
pendidikan Islam senantiasa memerlukan ilmu-ilmu lain yang dapat mendukung dan
menunjang perkembangan pendidikan Islam diantaranya yaitu sosiologi. Sosiologi
dipandang sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai
keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan
kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis
maupun dinamis.3 Seorang sosiolog Alvin Betrand memahami sosiologi adalah
sebagai ilmu yang mempelajari dan menjelaskan tentang hubungan antar manusia. 4

Dengan demikian pada intinya sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
manusia dalam hidup ditengah-tengah masyarakat yang bisaa diterapkan melalui
pemdidikan. Hal ini dilihat lewat peranan pendidikan dalam menyikapi fenomena
sosial sehingga dapat dikatakan sebagai sosiologi pendidikan.
Sosiologi pendidikan merupakan ilmu yang berusaha untuk mengetahui cara-
cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu
agar lebih baik. Sosiologi pendidikan mengacu pada penerapan pengetahuan
sosiologi, teknik berfikir, dan pengumpulan data dalam penyelidikan pendidikan.
Dengan demikian sosiologi pendidikan mempelajari tentang proses pendidikan
sebagai interaksi sosial, sekolah sebagai kelompok sosial, serta sebagai lembaga
sosial. Sosiologi pendidikan mempunyai manfaat yang besar bagi para pendidik.
Sosiologi pendidikan mengkaji pengertian tentang individu maupun kelompok,
maupun lingkungan sosial dimana seseorang tinggal. Antara lingkungan sosial dan
lingkungan individu memang saling membutuhkan dan tidak bisa berdiri sendiri. Pada
dasar-dasarnya sosiologi pendidikan tidak hanya khusus dan terfokus pada pendidikan
formal dan lembaga-lembaga pendidikan (sekolah saja), tetapi sosiologi juga memiliki
kajian pada lembaga-lembaga antara lain lingkungan masyarakat, lingkungan

2
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta: Badan Litbang Dan Diklat
Kementrian Agama RI, 2019), Hal. 803
3
Ary H Gunawan, Sosiologi Pendidikan Islam, Suatu Analisis Tentang Berbagai Problem Pendidikan, (Jakarta:
Raneka Cipta, 2000), hal 3
4
Bahrein T Sugihen, Sosiologi Pedesaan Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996) hal 4

v
kelompok belajar dan bermain, lembaga keagamaan ( masjid, kuil, pura, wihara,
gereja dan lain sebagainya), serta beberapa media lain yang selalu berkaitan dengan
sosiologi pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan islam di Andalusia?
2. Bagaimana kemajuan peradaban islam di Andalusia?
3. Bagaimana perkembangan pendidikan islam di Andalusia?
4. Apa faktor pendukung perkembangan pendidikan islam di Andalusia?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
1. Untuk menjelaskan perkembangan islam di Andalusia
2. Untuk menjelaskan kemajuan peradaban islam di Andalusia
3. Untuk menjelaskan perkembangan pendidikan islam di Andalusia
4. Untuk menjelaskan faktor pendukung perkembangan pendidikan islam di
Andalusia
D. Batasan Masalah
1. Dalam makalah ini hanya membahas tentang perkembangan, peradapan dan
pendidikan, serta beberapa faktor pendukung perkembangan pendidikan islam
di Andalusia

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi Pendidikan Islam


Sosiologi pendidikan islam terdiri dari kata sosiologi dan pendidikan islam.
Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya sendiri,
demikian pula pendidikan. Namun dengan adanya perkembangan masyarakat yang
begitu cepat segala aspek kehidupan memerlukan pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, demikian pula
kalua hanya pendidikan saja. Perkembangan masyarakat yang kompleks memerlukan
ilmu pengetahuan yang kompleks pula. Salah satunya adalah sosiologi pendidikan
islam.
Dalam dunia pendidikan islam, senantiasa memerlukan ilmu ilmu lain yang
dapat mendukung dan menunjang perkembangan pendidikan islam, diantaranya
sosiologi. Sesuai dengan subjek dan objek pendidikan islam, yaitu manusia dengan

vi
fitrahnya, maka secara langsung pendidikan membahas tentang perilaku manusia,
sehingga bisa menjadi manusia yang baik, sebagai makhluk sosial dan makhluk
individual. Sebagai makhluk individual, pendidikan memerlukan ilmu psikologi,
tetapi sebagai makhluk sosial, pendidikan memerlukan ilmu sosial.
Berdasarkan pemikiran diatas, sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang
masyarakat.5Masyarakat itu terdiri atas kelompok-kelompok manusia yang hidup
secara kolektif.6 Kehidupan selalu memerlukan interaksi antara satu dengan yang lain,
baik secara individu maupun secara kelompok. Sosiologi adalah sebagai suatu ilmu
yang mempelajari dan menjelaskan tentang hubungan antar manusia (human
relationship).7 Kata kunci dalam sosiologi yaitu hubungan manusia dalam segala
aspek kehidupan.
Definisi sosiologi yang lebih terperinci, yaitu sosiologi dipandang sebagai suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yakni
hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. 8 Dengan
demikian pada intinya sosiologi itu adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia
dalam hidup di tengah-tengah masyarakat. Unsur utama dalam sosiologi yaitu
interaksi, masyarakat, proses dan kehidupan. Pada umumnya interaksi dilakukan oleh
dua manusia atau lebih untuk melaksanakan tugas kehidupan. Tugas kehidupan
melalui proses Panjang yang harus dijalankan manusia berdasarkan tujuan dan
kebutuhan. Sebenarnya terjadinya interaksi sosial didorong oleh kebutuhan manusia
dalam hidupnya. Sejauh mana manusia akan melakukan interaksi komunikasi,
tergantung kepada besar kecilnya kebutuhan manusia.
Berdasarkan pengertian sosiologi diatas yang menitik beratkan pada hubungan
antar manusia, sangat mendukung terhadap proses pendidikan secara umum.Apabila
dilihat dari pengertiannya pendidikan berasal dari kata didik yang mendapat awalan
pe-dan akhiran-an menjadi pendidikan yang mengandung arti perbuatan (hal, cara,

5
Abdul Isyani, Sosiologi Skematika, Teori dan Terapan, (Bandung: Bumi Aksara, 1992), Hal.4
6
Ishomuddin, Sosiologi Perspektif Islam, (Malang: UMM Press, 1997), Hal. 9
7
Bahrein T Sugihen, Sosiologi Pedesaan: Suatu Pengantar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), Hal. 4
8
Ary H Gunawan, Sosiologi Pendidikan, Suatu Analisis Sosiologi Tentang Berbagai Problem Pendidikan,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Hal. 3

vii
sebagainya).9 Istilah pendidikan semula berasal dari Yunani, paedogogie yang berarti
bimbingan yang diiberikan kepada anak.10
Pengertian pendidikan telah menjadi bahasan para tokoh pendidikan yang
mempunyai daya tekan yang berbeda. Dari beberapa definisi pendidikan ini ada titik
temua dalam hal tujuan pendidikan. Secara sederhana Pendidikan berarti bimbingan
atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang
dewasa. Pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok
orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa
atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang tinggi dalam arti
mental.11Pendidikan dapat diartikan bimbingan secara sadar oleh pendidik terhadap
perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian
yang utama.12Dalam definisi lain dijelaskan bahwa Pendidikan adalah suatu usaha
sadar memfasilitasi orang sebagai pribadi yang utuh sehingga teraktualisasi dan
terkembangkan potensinya mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang
dikehendaki melalui belajar.13
B. Perspektif Sosiologis dalam Pendidikan Islam
Sosiologi sering disebut sebagai induk ilmu-ilmu sosial. Melalui sosiologi, kita
dapat mengkaji dan memahami berbagai masalah perilaku individu dan masyarakat
serta hubungan diantara keduanya yang umumnya menjadi fokus berbagai ilmu sosial.
Ilmu Sosiologi pun terus berkembang mengingat individu dan masyarakat yang
menjadi objek studi juga terus berubah.
. Kini banyak individu hidup, beraktivitas, dan pandangannya lintas negara atau
sering disebut sebagai “warga dunia”, yang mau tidak mau menjadi objek pengkajian
ilmu sosial. Ilmu-ilmu sosial yang tidak meletakkan diri dalam konteks perkembangan
ilmu sosiologi dengan sendirinya berada dalam bahaya karena ilmu itu akan
kehilangan sentuhannya terhadap realitas sosial yang dinamis, menjadi sempit dan
tumpul. Ini sering terjadi pada bidang keilmuwan baru yang para ilmuwannya
berambisi mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai disiplin yang kuat, sah,

9
Ibrahim Saad, Issu Pendidikan Di Malaysia, Kuala Lumpur, (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka,
1982), Hal. 459
10
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, cet. 11, (Jakarta: kalam Mulia, 1989), Hal. 1
11
Imam Bernadib, Dasar-Dasar Pendidikan Perbandingan, (Yogyakarta: Institut IKIP, 1985), Hal. 61
12
Zuhairini, Abd Ghofir, Metodologi Pembelajaran PAI, (Malang: UM Press, 2004), Hal. 1
13
Munandir, Ensiklopedia Pendidikan, (Malang: UM Press, 2001), Hal. 229

viii
dan otonom. Akan tetapi, sebagai akibat konsentrasi demikian, ia menjadi makin
tumpul dan sempit dalam menganalisis sesuatu dan semakin kehilangan pijakan untuk
menganalisis perkembangan masyarakat. Membina suatu ilmu sosial yang otonom
tidak bisa dilakukan dengan terpaku pada teori-teori sendiri yang mungkin hanya
tepat pada satu tempat dan waktu ter tentu saja. Perkembangan sosial mengharuskan
tiap ilmuwan untuk melakukan berbagai refleksi dalam melihat masyarakat pada
tempat dan situasi yang terus berubah. Dengan kata lain, mereka harus melirik kepada
perkembangan teori dan paradigma dalam Ilmu Sosiologi untuk membantu
memahami fenomena masyarakat yang berubah.14
Pada diterapkannya ilmu sosiologi dalam agama Islam, diajarkan langsung oleh
Rasulullah SAW. Diakui dunia bahwa Rasulullah SAW. adalah tokoh terbaik dunia.
Tokoh yang paling berhasil membangun masyarakat terindah di Dunia. Setelah
pembangunan dan pembinaan masyarakat Islam mulai menampakkan wujudnya yang
lebih baik di kalangan bangsa arab secara regional, dengan itu beliau segera
mengadakan hubungan internasional dengan menawarkan Islam sebagai solusi
kehidupan. Dengan cara mengirimkan surat yang isinya menawarkan Islam sebagai
jalan hidup dan acuan ideal dalam membangun masyarakat.Bagi seorang Muslim,
tiada keraguan lagi bahwa Al-Quran diturunkan dengan menempatkan manusia
sebagai sentral kepentingannya. Dimana semua makhluk lain diposisikannya untuk
menempatkan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Sistem pendidikan di Indonesia mengharuskan sekolah umum untuk memberikan
pelajaran agama bagi siswanya. Secara filosofis, di Indonesia agama masih menjadi
tujuan pendidikannasional seperti yang tertuang dalam Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah membentuk peserta
didik agar menjadi bertakwa. Terminologi takwa adalah konsepsi keagamaan. Karena
itu, keagamaan menjadi penting meskipun dalam sistem persekolahan umum. Saat ini,
malah di sekolah-sekolah umum pengajaran keagamaan tidak hanya dilakukan
melalui mata pelajaran agama saja, tapi juga melalui kegiatan-kegiatan ekstra
kurikuler seperti kerohanian Islam, kerohanian Kristen, dan seterusnya. Atau, melalui
kegiatan-kegiatan hidden curriculum lainnya seperti kegiatan tadarrus bersama setiap
pagi sebelum jam pelajaran dimulai di beberapa sekolah. Ada pula yang mewajibkan
kegiatan shalat dhuha bersama, dan lain sebagainya.
14
Soyomukti, Nurani, Pengantar Sosiologi, ( Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010 ), Hal. 5-6

ix
C. Hubungan Pendidikan dan Sosiologi
Sosiologi dan pendidikan, sebagai dua cabang ilmu yang pada dasarnya terkait
erat dengan manusia dan hidupnya. Pendidikan telah dikenal sebagai salah satu
kegiatan dasar manusia di manapun. Keberlanjutan masyarakat bergantung pada
transisi warisannya kepada kaum muda. Pemuda perlu dilatih sesuai dengan cara dan
harapan kelompok sehingga mereka akan berperilaku dengan cara yang diinginkan.
Semua masyarakat cara dan sarana mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan ini.
Secara sosiologis, dimensi pendidikan yang memiliki pengaruh tertentu dalam
masyarakat adalah peran pendidikan untuk pelestarian dan pemeliharaan ketertiban
sosial, Sosiologi dan pendidikan adalah disiplin ilmu yang saling terkait dan saling
bergantung. Berikut adalah beberapa point penting untuk menyoroti hubungan antara
pendidikan dan sosiologi di antaranya:15
1. Pendidikan bertindak sebagai proses sosial dan berhubungan dengan intuisi sosial.
2. Pendidikan sebagai pencerahan.
3. Pendidikan membawa perubahan sosial yang merupakan pokok bahasan utama
sosiologi.
4. Pendidikan meningkatkan kekuatan dan pengetahuan.
5. Pendidikan memiliki peran yang lebih besar untuk dimainkan untuk kebijakan
diskriminatif positif dan tindakan afirmatif.
6. Pendidikan memiliki peran untuk pembangunan bangsa, negara, dan ideologi.
7. Pendidikan membantu perkembangan sosial dan manusia.
8. Pendidikan sangat penting untuk kemajuan sosial.
9. Pendidikan berjuang untuk tujuan sosial.
10. Pendidikan berfungsi untuk mobilitas sosial
11. Peran pendidikan sangat penting bagi pemberdayaan masyarakat yang
terpinggirkan.
Dari tujuan sosial keduanya, pendidikan membawa reformasi dan perubahan di
bidang sosilogi diantaranya:
1. Pendidikan adalah bengkel dan labolatorium sosiologi.
2. Pendidikan adalah sarana untuk mencapai tujuan sosiologi.
3. Pendidikan melestarikan warisan sosial dan budaya yang dimiliki oleh sosiologi.

15
Muhammad Sayyid Bath, Sociological Foundation Of Education, (Kashmir: Central University of
Kashmir,2016), Hal. 7

x
4. Dalam masyarakat modern, sosiologi menghasilkan basis data yang digunakan
oleh system pendidikan untuk mewujudkan tujuan kehidupan sosial.
5. Sosiologi berusaha untuk memastikan fungsi yang dilakukan oleh system
pendidikan sedangkan pendidikan mengadopsi prinsip sosiologi untuk
meningkatan fungsinya.
6. Sosiologi berkontribusi besar pada perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan
evaluasi proses pendidikan.
7. Sosiologi mengembangkan hukum dan prinsip yang diadopsi oleh sistem
pendidikan untuk perbaikannya.
8. Sosiologi mengembangkan metode dan teknik yang akan digunakan oleh sistem
pendidikan untuk mencapai tujuannya
9. Sosiologi adalah ilmu masyarakat dan pendidikan dalam aspek implisit dari setiap
sistem sosial
10. Sosiologi memberikan prinsip dan pendidikan mempraktikkannya.
11. Sosiologi mengedepankan cita-cita dan nilai-nilai yang ingin dicapai pendidikan.
12. Sosiologi mempelajari masyarakar melalui intuisi dan pendidikan adalah salah
satu intuisi masyarakat yang terkuat.
13. Sosiologi mempelajari struktur dan fungsi sistem sosial, sedangkan pendidikan
adalah salah satu fungsi penting dari setiap sistem sosial.
14. Nilai-nilai sosial yang senantiasa dijunjung tinggi hanya dicapai melalui
pendidikan.
15. Perhatian utama sosiologi adalah individu yang disosialisasikan sedangkan
pendidikan adalah proses mensosialisasikan individu.16
D. Interpretasi pada sistem sosial pendidikan islam
Pendidikan adalah suatu tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh suatu
masyarakat untuk memelihara kelangsungan hidupnya. Pendidikan adalah suatu
tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh suatu masyarakat untuk memelihara
kelangsungan hidupnya Artinya pendidikan merupakan pilihan bagi masyarakat untuk
melestarikan identitasnya agar dapat hidup layak dalam suatu komunitas.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengantar barat menggapai
kemajuan pesat di berbagai aspek kehidupan menyadarkan para pemerhati pendidikan
Islam untuk melakukan usaha-usaha pengembangan lembaga pendidikan Islam, agar
16
Muhammad Sayyid Bhat, Sociological Foundation Of Education, (Kashmir: Central University of
Kashmir,2016), Hal. 8

xi
relevan dan akomodatif terhadap kebudayaan masyarakat. Peranan pendidikan Islam
dalam masyarakat selalu menjadi perbincangan yang aktual. Dalam setiap pandangan
mengenai pendidikan Islam memerlukan analisis mengenai masyarakat untuk
mengetahui apakah pendidikan Islam sebagai alat untuk mewariskan kebudayaan
yang berkembang dalam masyarakat tertentu atau sebagai ide untuk membangun
masyarakat.
Beberapa pandangan yang dikemukakan oleh para pakar mengenai fungsi
pendidikan. Hasan Langgulung (1980) mengemukakan beberapa fungsi pendidikan
yaitu :
1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan penting dalam
pendidikan
2. Memindahkan ilmu pengetahuan dari suatu generasi ke generasi yang lain
3. Memindahkan nilai-nilai untuk menjaga keutuhan dan kelanjutan hidup suatu
masyarakat.17
Diantara masyarakat yang ada, mereka sebagain ada yang mempunyai
stratifikasi sosial yang sangat ketat. Seorang lahir dalam golongan tertentu dan ia
tidak akan mungkin meningkat ke golongan yang lebih tinggi. Keanggotaanya
dalam suatu kategori merupakan faktor utama yang menentukan tinggi
pendidikan yang dapat ditempuhnya, jabatan yang didudukinya, orang yang
dinikahinya dan lain sebagainya. Golongan yang ketat ini biasanya disebut dengan
kasta.Dalam struktur sosial terdapat sistem kedudukan dan peranan anggota-anggota
kelompok yang kebanyakan bersifat hirarkis, yakni dari kedudukan yang tinggi yang
memegang kekuasaan.18
Sementara itu sistem pendidikan modern yang dikembangkan penguasa
mengabaikan pendidikan agama pada gilirannya meninggalkan kesan di masyarakat
bahwa pendidikan agama Islam sebagai lembaga pendidikan kelas dua dan pada
akhirnya termarjinalkan secara sosial kultural, yang akhirnya dominasi sistem
pendidikan modern (sekuler) yang dianggap lebih menjanjikan masa depan yang lebih
baik.19

17
Andi Anirah, Pendidikan Islam Dalam Perspektif Sosio-Kultural, (Jurnal Hunafah, 2007), Hal. 241-246

18
Suharto, Stratifikasi Sosial, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2011), Hal. 23.

19
M. Ridwan Lubis, Sosiologi Agama, (Jakarta: Kencana, 2017), Hal. 12

xii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sosiologi pendidikan islam terdiri dari kata sosiologi dan pendidikan islam.
Pada awalnya sosiologi berkembang sesuai dengan obyek dan tujuannya
sendiri, demikian pula pendidikan. Namun dengan adanya perkembangan
masyarakat yang begitu cepat segala aspek kehidupan memerlukan
pengetahuan sesuai dengan kebutuhan. Sosiologi tidak dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat, demikian pula kalua hanya pendidikan saja.
Perkembangan masyarakat yang kompleks memerlukan ilmu pengetahuan
yang kompleks pula. Salah satunya adalah sosiologi pendidikan islam.
2. Sosiologi sering disebut sebagai induk ilmu-ilmu sosial. Melalui sosiologi,
kita dapat mengkaji dan memahami berbagai masalah perilaku individu dan
masyarakat serta hubungan diantara keduanya yang umumnya menjadi fokus
berbagai ilmu sosial. Ilmu Sosiologi pun terus berkembang mengingat
individu dan masyarakat yang menjadi objek studi juga terus berubah.
3. Salah satu point penting untuk menyoroti hubungan antara pendidikan dan
sosiologi yaitu Pendidikan bertindak sebagai proses sosial dan berhubungan
dengan intuisi sosial.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengantar barat telah
menggapai kemajuan pesat di berbagai aspek kehidupan menyadarkan para
pemerhati pendidikan islam untuk melakukan usaha-usaha pengembangan
lembaga pendidikan islam, agar relevan dan akomodatif terhadap kebudayaan
masyarakat. Peranan pendidikan islam dalam masyarakat selalu menjadi
perbincangan yang aktual. Dalam setiap pandangan mengenai pendidikan
islam memerlukan analisis mengenai masyarakat untuk mengetahui apakah
pendidikan islam sebagai alat untuk mewariskan kebudayaan yang
berkembang dalam masyarakat tertentu atau sebagai ide untuk membangun
masyarakat.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun, yang mana pasti jauh dari kata
sempurna dan tentunya tak lepas dari kekurangan baik dalam penyusunan maupun
penyajian. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan dan evaluasi dari apa yang kami usahakan dalam penyusunan makalah

xiii
ini. Harapan kami, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu
penhetahuan khususnya untuk pelajar sebagai tambahan literatur yang baik, untuk
pendidik sebagai bahan pembelajaran, dan untuk mahasiswa sebagai rujukan
dalam penyusunan makalah.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Abu, 1982. Sosiologi Pendidikan. Surabaya: PT Bina Ilmu


Anirah, Andi, 2007. Pendidikan Islam dalam Perspektif Sosio-Kultura. Jurnal Hunafah
Bernadib, Imam, 1985. Dasar-Dasar Pendidikan Perbandingan. Yogyakarta: Institut
IKIP
Bhat, M.S., 2016. Sociological Foundation Of Education. Kashmir: Central University
of Kashmir
Efendy Nur, 2017. Islamic Educational Sociology. Depok: Rumah Media.
Gunawan, H.A., 2000. Sosiologi Pendidikan Islam Suatu Analisi Tentang Berbagai
Problem. Jakarta: Raneka Cipta
Ishomuddin, 1997. Sosiologi Perspektif Islam. Malang: UMM Press
Isyani, Abdul, 1992. Sosiologi Skematika Teori dan Terapan. Bandung: Bumi Aksara
Lubis, M.R., 2017. Sosiologi Agama. Jakarta: Prenada Media
Maunnah, Binti, 2016. Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Media Akademi
Munadir, 2001. Ensiklopedia Pendidikan. Malang: UMM Press
Ramayulis, 1989. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Saad, Ibrahim, 1982. Issu Pendidikan di Malaysia, Kuala Lumpur. Kuala Lumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi. Jokjakarta: Ar-Ruzz Media
Sugihen, T.B., Sosiologi Pedesaan Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suharto, 2011.Stratifikasi Sosial. Jogjakarta: K-Media
Setianto,A.Y,dkk, 2021. Sosiologi Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis
Zuhairini, Ghofir, Abd, 2004. Metodologi Pembelajaran PAI, Malang: UMM Press

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai