Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemikiran Pendidikan
Oleh:
NURVIDIAH
NIM: 80200223089
Dosen Pengampu:
PROGRAM PASCASARJANA
2024
KATA PENGANTAR
ini. Salawat dan salam kepada sang pembawa perubahan yaitu Nabi Muhammad
saw. yang dengannya manusia mampu berhijrah dari satu masa yang tidak
ISLAM”. Penulis berterima kasih kepada bapak dosen Prof. Dr. H. Muhammad
Amri, Lc., M. Ag dan Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M. A., yang telah
memberikan arahan guna penyelesaian makalah ini. Kemudian penulis juga
mengharapkan semoga ilmu dalam makalah ini dapat terealisasikan kepada para
pembaca.
Nurvidiah
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan..................................................................... 14
B. Saran .............................................................................. 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah sesungguhnya merefleksikan
Manusia sempurna adalah manusia dalam artian yang selalu berusaha untuk
selalu berhati-hati agar tetap terjaga dari hal-hal yang dapat membawanya kepada
ketidakbahagiaan.
mampu melakukan yang sifatnya statis sedangkan manusia juga disebut sebagai
Pendidikan telah dimulai sejak manusia pertama kali ada dan akan terus
berlangsung sepanjang sejarah manusia selama manusia masih ada. Juga, sudah
perkembangan manusia itu sendiri dan sudah menjadi tugas setiap manusia untuk
mempersiapkan diri dalam menghadapi segala perubahan yang akan terjadi dalam
1
Musthofa Rahman, Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Quran dalam Paradigma
Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 56.
2
Muhammad Arif, Konsep Jiwa dalam Al-Quran: Implementasinya dalam Pendidikan Islam
(Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2020), h. 29.
1
2
kehidupan Negara lain, mencari tokoh favorit, membaca berita yang sedang banyak
dibicarakan dan segala jenis informasi dari berbagai penjuru dapat diperoleh dengan
mudah.
peribadatan, pembacaan dan nyanyian pujian serta perintah dan larangan, tetapi juga
berisi tentang aturan-aturan dalam hubungannya antara manusia serta harus mampu
dari hasil pendidikan yang diperoleh, apakah akan menjadikannya lebih dekat
dengan pencipta atau justru semakin membuat kita terasing. Berbagai ritual ibadah
yang dilakukan serta usaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjauhkan
segala yang tidak disukai-Nya tidak lain adalah hasil dari didikan yang diperoleh.
lebih dekat dengan Tuhan-Nya, dekat dengan sesama hamba-Nya, serta mampu
B. Rumusan Masalah
masalah berikut:
3
Murtadha Muthahhari, Hak-Hak Wanita dalam Islam, terj, M. Mashem, The Rights of
Women in Islam (Jakarta: Lentera Basritama, 2001), h. 77.
3
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian pemikiran
Secara etimologi pemikiran berasal dari kata dasar “pikir” yang berarti proses,
cara, atau perbuatan memikir, yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu
dapat diartikan dari dua aspek, yaitu sebagai proses dan sebagai hasil. Dari aspek
pertama, pemikiran diartikan sebagai proses kerja akal untuk melihat fenomena dan
merupakan hasil dari proses ijtihad upaya manusia menyelesaikan segala persoalan
kehidupannya. 2
Pemikiran adalah hasil dari suatu proses kerja akal secara sungguh-sungguh
dalam melihat, mengamati suatu peristiwa atau menghadapi suatu persoalan melalui
pencarian solusi dengan berbagai cara hingga sampai pada pemecahan masalah atau
2. Pengertian pendidikan
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” awalan
“pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Dari
bahasa Yunani yaitu paedagogos dari kata paedos (anak) dan agoge (saya
membimbing, memimpin). Peadagog (pendidik atau ahli didik) ialah seorang yang
1
Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2005), h. 2-3.
2
Mahmud dan Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Sahifa, 2005), h. 10-11.
4
5
Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang
anak didik. Agar proses pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan,
maka peran peadagog (pendidik) yang memiliki usaha, semangat dan kecerdasan
dalam hal ini sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan dan anak didik itu sendiri,
baik itu pendidik yang berada di ranah formal maupun ranah informal.
badan, perasaan, akal dan kehendak serta bakat-bakat anak didik yang nantinya akan
tindakan yang sesuai dalam membantu seorang individu yang menjadi objek
ada dalam dirinya dan perlahan-lahan bergerak maju menuju tujuan dan
maksimal apabila yang berperan sebagai pendidik mampu melihat dan menggali lebih
dalam atas apa yang dimiliki setiap anak didiknya. Selain itu, karena manusia
merupakan objek pendidikan yang juga mampu menerima berbagai macam bentuk
3
Ramayuis, ILmu Pendidikan Islam (Cet. X; Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 31.
4
Achmadi Asiri, Reorientasi Ilmu Penidikan Islam dari Paradigma Klasik hingga
Kontemporer (Yogyakarta: Cetta Media, 2014), h. 95-96.
5
Ibrahim Amini, Agar Tak Salah Mendidik, terj. Ahmad Subandi dan Salman Fadhlullah,
Ta’lim Va Tarbiyaht (Cet. I; Jakarta: Al-Huda, 2006), h. 5.
6
pengetahuan seperti indra akal dan hati. Akal manusia sebagai salah satu fungsinya
ialah sebagai pembeda antara segala sesuatu yang baik dan buruk, yang mampu
pada arah yang tidak seharusnya sehingga dapat merugikan dirinya sendiri bahkan
yang bersifat formalitas, melainkan pendidikan juga dalam arah lainnya sangat
mengedepankan segala bentuk pengembangan potensi yang dimiliki setiap anak didik
agar dengan potensi yang dimilikinya mampu menghantarkannya pada derajat yang
Selain itu, pendidikan yang baik dalam artian yang lain adalah pendidikan
mengharuskan untuk dilewati secara cerdas dan bijaksana, dalam hal ini peran
3. Pendidikan islam
6
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 10.
7
Pendidikan islam lebih banyak ditujukan kepada proses perbaikan sikap mental yang
nantinya akan terwujud pada amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun
orang lain. Dan karena ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku
Manusia yang diberi gelar sebagai khalifah di muka bumi ini dalam artian
paling mendasar namun sangat penting untuk dipahami adalah perannya sebagai
pemimpin, utamanya pemimpin untuk dirinya sendiri. Sebagai manusia muslim yang
telah mendapatkan pendidikan Islam sudah seharusnya memiliki jiwa dan kepribadian
kepribadian yang islami tidak hanya berbicara pada ranah ibadah ritual semata seperti
sholat, puasa, dzikir dan segala aktivitas keagamaan yang sifatnya personal. Tetapi
lebih dari pada itu, kepribadian yang islami juga ialah tentang bagaimana membangun
hubungan baik dengan manusia lainnya, seperti yang sering diistilahkan bahwa
terhadap sesamanya untuk dapat terus berkembang, serta tidak menutup dirinya dari
perkembangan zaman.
kehidupan setiap manusia merupakan suatu proses yang panjang dan harus terus
ruang lingkup kependidikan islam mencakup segala bidang kehidupan manusia baik
itu di dunia dan di akhirat, maka pendidikan Islam untuk membentuk pribadi yang
7
Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Cet.VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 28.
8
sesuai dengan cita-cita Islam dan akan efektif jika dilakukan dengan sungguh-
sungguh.
Kata Islam merupakan kata kunci yang berfungsi sebagai sifat, penegas dan
pemberi ciri khas pada kata pemikiran pendidikan, berarti pemikiran pendidikan
Islam adalah pemikiran pendidikan yang secara khasnya memiliki ciri islami dan
dengan cara itu ia membedakan dirinya dengan pemikiran pendidikan yang lain. 8
pada ajaran-ajaran Islam yang fokus membahas mengenai pendidikan Islam dari
segala aspek yang juga hasil pemikirannya berasal dari para pemikir atau tokoh-
tokom Islam yang keilmuannya sesuai dengan fokus pembahasan dan berdasarkan
prinsip-prinsip keislaman.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk sampai pada tujuan
yang ingin dicapai sebagai seorang manusia. Terdapat banyak pandangan para
pemikir mengenai tujuan pendidikan Islam yang pada ujungnya ialah mengarah
membentuk manusia yang mampu menjalani hidup dengan baik dan bermanfaat
untuk orang lain. 9 Tujuan pendidikan Islam menurut tugas dan fungsi manusia secara
filosofis ialah sebagai tugas individu dalam rangka mempersiaknan dirinya untuk
8
Mahmud dan Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 11.
9
Muhammad Zaim, “Tujuan Pendidikan Perspektif Al-Quran dan Hadits Isu dan Strategi
Pengembangan Pendidikan Islam”, (Muslim Heritage, 2019), h. 10. https://www.researchgate.net/publi
cation/339879502_TUJUAN_PENDIDIKAN_PERSPEKTIF_ALQURAN_DAN_HADITS_Isu_Dan_
Strategi_Pengembangan_Pendidikan_Islam. (1 Oktober 2022).
9
kehidupan dunia dan akhirat, sebagai tugas sosial yang berhubungan dengan
masyarakat serta sebagai tujuan professional yang menyangkut pengajaran seni dan
profesi. 10
Dapat di lihat dari beberapa tujuan pendidikan Islam di atas bahwa tujuan
utama dari pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia menjadi pribadi yang
berilmu, berwawasan luas yang tidak hanya tentang ilmu-ilmu sains tetapi juga ilmu
agama agar dengan keilmuan yang dimilikinya menjadi bekal untuk membawanya
lebih dekat dengan sang pencipta, menjadi manusia yang bijaksana, manusia yang
berhubungan baik dengan orang lain. Dengan begitu tujuan pendidikan Islam untuk
rasional.
10
Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, h. 42.
11
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, Cet III; 2017), h. 63.
10
tidaknya suatu proses dan hasil dari pendidikan serta apa saja
pemikiran pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk membawa pendidikan Islam
membenahi segala hal-hal yang menjadi hambatan kemajuan pendidikan Islam, yang
idealistik dan model pragmatis. Model idealistik adalah model yang lebih
mengutamakan penggalian dari ajaran dasar Islam dan hasil interpretasi para ulama.
Sedangkan model pragmatis dilakukan dengan cara adopsi, asimilasi dan legitimasi. 13
12
Matrapi, “Tipologi Pemikiran Pendidikan Islam”, (Islamuna, 2018), h. 5.
https://www.researchgate.net/publication/332561947_TIPOLOGI_PEMIKIRAN_PENDIDIKAN_ISL
AM_Membangun_Sebuah_Paradigma_Pendidikan_Yang_Mampu_Menjadi_Wahana_Bagi_Pembinaa
n_Dan_Pengembangan_Peserta_Didik. (11 Maret 2024).
11
mendasar yang terkandung dalam ajaran Al-Quran dan al-Sunnah dengan melepaskan
Model pemikiran tekstual salafi ini menjadikan Al-Quran dan Hadis serta
menghadapi perubahan zaman, model ini mengajak untuk kembali ke pola masa lalu
sebagai cara yang ideal dalam menghadapi zaman yang penuh kekacauan.
ideal adalah mereka yang hidup di era klasik dan juga hasil dari pemikiran ulama
Perkembangan zaman yang telah terjadi saat ini tidak mudah diikuti begitu
saja bagi model pemikiran tradisional mazhabi, ia mewarisi para pendahulunya dalam
menanamkan nilai-nilai budaya serta cara pandang dalam melihat berbagai persoalan.
13
Bukhari Umar, “Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam dengan Pendekatan Tafsir
Tematik”, (Ta’dib, 2011), h. 96.
https://research.amanote.com/publication/ZpX92HMBKQvf0Bhi2lIa/pengembangan-pemikiran
pendidikanislam-dengan-pendekatan-tafsir-tematik.(11 Maret 2024).
14
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam (Malang: Rajawali
Press, 2011), h. 24
15
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 26.
12
Seperti pola pendidikan yang masih terus mempertahankan cara-cara yang dilakukan
masyarakat muslim kontemporer, model ini tidak sabar dalam menekuni dan
untuk kembali ke masa lampau sebagai salah satu metode pendidikan dan juga cara
yang turut berdampingan dengan perubahan zaman justru berupaya untuk melihat
berbagai tantangan zaman agar manusia utamanya para peserta didik dalam konteks
pendidikan di masa terdahulu sepertinya bukan sesuatu yang cocok dan tidak sejalan
dan hadis dengan cara mempertimbangkan khazanah intelektual Muslim klasik serta
16
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 28.
13
oleh peradaban modern. dalam istilah yang sering didengar yaitu memlihara hal-hal
baik yang telah ada sambil mengembangkan nilai-nilai baru yang lebih baik.17
maupun di era pemikir terdahulu akan relevan jika dikaitkan dengan konteks yang
sedang dijalani sekarang maupun yang akan datang atau sebaliknya, jika hal tersebut
masih dipandang relevan maka akan terus dilestarikan dan dikembangkan tetapi jika
kurang relevan dengan konteks kehidupan sekarang maupun akan datang maka
jalannya adalah akan dicarikan alternatif lain atau membenahi bagian-bagian yang
perlu.
17
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 30.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
muslim.
ini.
B. Saran
penulis sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan dan kritik
14
DAFTAR PUSTAKA
Amini, Ibrahim. Agar Tak Salah Mendidik, terj. Ahmad Subandi dan Salman
Fadhlullah, Ta’lim Va Tarbiyaht. Cet. I; Jakarta: Al-Huda, 2006.
Arif, Muhammad. Konsep Jiwa dalam Al-Quran: Implementasinya dalam Pendidikan
Islam. Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2020.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Asiri, Achmadi. Reorientasi Ilmu Penidikan Islam dari Paradigma Klasik hingga
Kontemporer. Yogyakarta: Cetta Media, 2014.
Bukhari Umar. “Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam dengan Pendekatan
Tafsir Tematik”, Ta’dib, h. https://research.amanote.com/publication/ZpX
92HMBKQvf0Bhi2lIa/pengembangan-pemikiran-pendidikan-islam-dengan-
pendekatan-tafsir-tematik. (11 Maret 2024).
Darajat, Zakiah. dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Mahmud dan Tedi Priatna. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Sahifa, 2005.
Matrapi, “Tipologi Pemikiran Pendidikan Islam”, Islamuna,
https://www.researchgate.net/publication/332561947_TIPOLOGI_PEMIKIR
AN_PENDIDIKAN_ISLAM_Membangun_Sebuah_Paradigma_Pendidikan_
Yang_Mampu_Menjadi_Wahana_Bagi_Pembinaan_Dan_Pengembangan_Pes
erta_Didik. (11 Maret 2024).
Muhaimin. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Malang:
Rajawali Press, 2011.
Muthahhari, Murtadha. Hak-Hak Wanita dalam Islam, terj, M. Mashem, The Rights
of Women in Islam. Jakarta: Lentera Basritama, 2001.
Rahman, Mustofa. Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Quran dalam Paradigma
Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Ramayuis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. X; Jakarta: Kalam Mulia, 2013.
Susanto. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2005.
Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, Cet III; 2017.
Zaim, Muhammad. “Tujuan Pendidikan Perspektif Al-Quran dan Hadits Isu dan
Strategi Pengembangan Pendidikan Islam”, Muslim Heritage,
https://www.researchgate.net/publication/339879502_TUJUAN_PENDIDIK
AN_PERSPEKTIF_AL-
QURAN_DAN_HADITS_Isu_Dan_Strategi_Pengembangan_Pendidikan_Isla
m. (11 Maret 2024).
15