Anda di halaman 1dari 18

PENDIDIKAN ISLAM

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemikiran Pendidikan

Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam pada

Program Magister Pascasarjana

UIN Alauddin Makassar

Oleh:

NURVIDIAH
NIM: 80200223089

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag

Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M.A

PROGRAM PASCASARJANA

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan

nikmat, hidayah dan taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

ini. Salawat dan salam kepada sang pembawa perubahan yaitu Nabi Muhammad

saw. yang dengannya manusia mampu berhijrah dari satu masa yang tidak

mengenal peradaban menuju kepada satu masa yang berperadaban.

Adapun makalah yang disusun oleh penulis adalah “PENDIDIKAN

ISLAM”. Penulis berterima kasih kepada bapak dosen Prof. Dr. H. Muhammad

Amri, Lc., M. Ag dan Prof. Dr. H. Syarifuddin Ondeng, M. A., yang telah
memberikan arahan guna penyelesaian makalah ini. Kemudian penulis juga

mengharapkan semoga ilmu dalam makalah ini dapat terealisasikan kepada para

pembaca.

Makassar, 11 Maret 2024


Penulis,

Nurvidiah

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1-3

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................ 4-13

A. Pengertian Pemikiran Pendidikan Islam ........................... 4


B. Tujuan Pemikiran Pendidikan Islam ................................ 8

C. Model Pemikiran Pendidikan Islam ................................. 10

BAB III PENUTUP .......................................................................... 14

A. Kesimpulan..................................................................... 14

B. Saran .............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. .... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah sesungguhnya merefleksikan

pemikiran pendidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia

sehingga menjadi manusia sempurna. Islam sebagai agama universal telah

memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia, yang

pencapaiannya bergantung pada proses pendidikan yang dijalaninya, karena

pendidikan merupakan kunci penting untuk membuka jalan kehidupan manusia. 1

Manusia sempurna adalah manusia dalam artian yang selalu berusaha untuk

mengaktualisasikan segala firtahnya, tidak mengedepankan hawa nafsu sehingga

selalu berhati-hati agar tetap terjaga dari hal-hal yang dapat membawanya kepada

ketidakbahagiaan.

Binatang hanya dapat bersifat “dressur” yaitu dilatih, sehingga hanya

mampu melakukan yang sifatnya statis sedangkan manusia juga disebut sebagai

“homo education” ialah makhluk yang dapat dididik.2

Pendidikan telah dimulai sejak manusia pertama kali ada dan akan terus
berlangsung sepanjang sejarah manusia selama manusia masih ada. Juga, sudah

seharusnya pendidikan terus mengalami perkembangan searah dengan

perkembangan manusia itu sendiri dan sudah menjadi tugas setiap manusia untuk

mempersiapkan diri dalam menghadapi segala perubahan yang akan terjadi dalam

kehidupannya. Salah satunya adalah perkembangan teknologi di zaman modern ini

1
Musthofa Rahman, Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Quran dalam Paradigma
Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 56.
2
Muhammad Arif, Konsep Jiwa dalam Al-Quran: Implementasinya dalam Pendidikan Islam
(Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2020), h. 29.

1
2

yang senantiasa berdampingan dengan gerak langkah kehidupan manusia. Gambaran

kehidupan Negara lain, mencari tokoh favorit, membaca berita yang sedang banyak

dibicarakan dan segala jenis informasi dari berbagai penjuru dapat diperoleh dengan

mudah.

Islam adalah agama yang selain membahas serangkaian tindakan

peribadatan, pembacaan dan nyanyian pujian serta perintah dan larangan, tetapi juga

berisi tentang aturan-aturan dalam hubungannya antara manusia serta harus mampu

menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. 3

Hubungan manusia dengan Tuhan merupakan salah satu bentuk penerapan

dari hasil pendidikan yang diperoleh, apakah akan menjadikannya lebih dekat

dengan pencipta atau justru semakin membuat kita terasing. Berbagai ritual ibadah

yang dilakukan serta usaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjauhkan

segala yang tidak disukai-Nya tidak lain adalah hasil dari didikan yang diperoleh.

Maka sudah menjadi tujuan pendidikan Islam untuk menjadikan manusia

lebih dekat dengan Tuhan-Nya, dekat dengan sesama hamba-Nya, serta mampu

beradaptasi dengan perkembangan zaman.

B. Rumusan Masalah

Bertolak pada uraian latar belakang sebelumnya, maka dirumuskan dua

masalah berikut:

1. Apa pengertian pemikiran pendidikan Islam?

2. Apa tujuan pemikiran pendidikan Islam?

3. Bagaimana model pemikiran pendidikan Islam?

3
Murtadha Muthahhari, Hak-Hak Wanita dalam Islam, terj, M. Mashem, The Rights of
Women in Islam (Jakarta: Lentera Basritama, 2001), h. 77.
3

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian pemikiran pendidikan Islam

2. Untuk mengetahui tujuan pemikiran pendidikan Islam

3. Untuk mengetahui model pemikiran pendidikan Islam


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemikiran Pendidikan Islam

1. Pengertian pemikiran

Secara etimologi pemikiran berasal dari kata dasar “pikir” yang berarti proses,

cara, atau perbuatan memikir, yaitu menggunakan akal budi untuk memutuskan suatu

persoalan dengan mempertimbangkan segala sesuatu secara bijaksana. 1 Pemikiran

dapat diartikan dari dua aspek, yaitu sebagai proses dan sebagai hasil. Dari aspek

pertama, pemikiran diartikan sebagai proses kerja akal untuk melihat fenomena dan

berusaha mencari penyelesaiannya secara bijaksana. Sedangkan dari aspek hasil

merupakan hasil dari proses ijtihad upaya manusia menyelesaikan segala persoalan

kehidupannya. 2

Pemikiran adalah hasil dari suatu proses kerja akal secara sungguh-sungguh

dalam melihat, mengamati suatu peristiwa atau menghadapi suatu persoalan melalui

pencarian solusi dengan berbagai cara hingga sampai pada pemecahan masalah atau

hasil keputusan yang dilakukan secara cermat, teliti dan hati-hati.

2. Pengertian pendidikan

Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “didik” awalan

“pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Dari

bahasa Yunani yaitu paedagogos dari kata paedos (anak) dan agoge (saya

membimbing, memimpin). Peadagog (pendidik atau ahli didik) ialah seorang yang

tugasnya membimbing anak. sedangkan pekerjaan membimbing disebut paedagogis.

1
Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2005), h. 2-3.
2
Mahmud dan Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan Islam (Bandung: Sahifa, 2005), h. 10-11.

4
5

Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education yang

berarti pengembangan atau bimbingan.3

Pendidikan ialah suatu usaha sungguh-sungguh secara terus-menerus dalam

mendidik, mengajar dan membimbing guna mengembangkan segala potensi pada

anak didik. Agar proses pendidikan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan,

maka peran peadagog (pendidik) yang memiliki usaha, semangat dan kecerdasan

dalam hal ini sangat dibutuhkan oleh dunia pendidikan dan anak didik itu sendiri,

baik itu pendidik yang berada di ranah formal maupun ranah informal.

Pendidikan merupakan bimbingan seputar jasmani dan rohani yang mencakup

badan, perasaan, akal dan kehendak serta bakat-bakat anak didik yang nantinya akan

teraktualisasikan secara sempurna. 4 Pendidikan merupakan memilih perkataan dan

tindakan yang sesuai dalam membantu seorang individu yang menjadi objek

pendidikan supaya dapat dengan sempurna mengembangkan segenap potensi yang

ada dalam dirinya dan perlahan-lahan bergerak maju menuju tujuan dan

kesempurnaan yang diharapkan.5

Pengembangan serta pengaktualisasian potensi manusia dapat tercapai secara

maksimal apabila yang berperan sebagai pendidik mampu melihat dan menggali lebih

dalam atas apa yang dimiliki setiap anak didiknya. Selain itu, karena manusia

merupakan objek pendidikan yang juga mampu menerima berbagai macam bentuk

pendidikan dengan menggunakan instrument atau alat dalam memperoleh

3
Ramayuis, ILmu Pendidikan Islam (Cet. X; Jakarta: Kalam Mulia, 2013), h. 31.
4
Achmadi Asiri, Reorientasi Ilmu Penidikan Islam dari Paradigma Klasik hingga
Kontemporer (Yogyakarta: Cetta Media, 2014), h. 95-96.
5
Ibrahim Amini, Agar Tak Salah Mendidik, terj. Ahmad Subandi dan Salman Fadhlullah,
Ta’lim Va Tarbiyaht (Cet. I; Jakarta: Al-Huda, 2006), h. 5.
6

pengetahuan seperti indra akal dan hati. Akal manusia sebagai salah satu fungsinya

ialah sebagai pembeda antara segala sesuatu yang baik dan buruk, yang mampu

mengontrol keinginan-keinginan yang tidak sesuai pada tempatnya sehingga beralih

pada perbuatan-perbuatan yang positif. Perjalanan kehidupan manusia selalu

berdampingan dengan hawa nafsu yang kadang-kadang memaksanya untuk menuju

pada arah yang tidak seharusnya sehingga dapat merugikan dirinya sendiri bahkan

merugikan orang-orang di sekitarnya. Akhirnya pengertian pendidikan dalam hal ini

tidak hanya semata-mata mengarah pada materi-materi pembelajaran dalam artian

yang bersifat formalitas, melainkan pendidikan juga dalam arah lainnya sangat

mengedepankan segala bentuk pengembangan potensi yang dimiliki setiap anak didik

agar dengan potensi yang dimilikinya mampu menghantarkannya pada derajat yang

lebih tinggi sebagai seorang manusia.

Selain itu, pendidikan yang baik dalam artian yang lain adalah pendidikan

yang dapat mengantarkan setiap manusia untuk mampu menyelesaikan segala

persoalan-persoalan yang rumit. Karena dalam sepanjang perjalanan kehidupan

manusia akan selalu berdampingan dengan berbagai persoalan yang tentunya

mengharuskan untuk dilewati secara cerdas dan bijaksana, dalam hal ini peran

pendidikan lagi-lagi menjadi sangat penting bagi setiap manusia.

3. Pendidikan islam

Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan

kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam,

karena nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya. 6

6
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 10.
7

Pendidikan islam lebih banyak ditujukan kepada proses perbaikan sikap mental yang

nantinya akan terwujud pada amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun

orang lain. Dan karena ajaran islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku

pribadi masyarakat, menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka

pendidikan islam adalah pendidikan individu dan masyarakat.7

Manusia yang diberi gelar sebagai khalifah di muka bumi ini dalam artian

paling mendasar namun sangat penting untuk dipahami adalah perannya sebagai

pemimpin, utamanya pemimpin untuk dirinya sendiri. Sebagai manusia muslim yang

telah mendapatkan pendidikan Islam sudah seharusnya memiliki jiwa dan kepribadian

yang islami sehingga mampu hidup dengan kedamaian dan kesejahteraan,

kepribadian yang islami tidak hanya berbicara pada ranah ibadah ritual semata seperti

sholat, puasa, dzikir dan segala aktivitas keagamaan yang sifatnya personal. Tetapi

lebih dari pada itu, kepribadian yang islami juga ialah tentang bagaimana membangun

hubungan baik dengan manusia lainnya, seperti yang sering diistilahkan bahwa

manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya membutuhkan interaksi

terhadap sesamanya untuk dapat terus berkembang, serta tidak menutup dirinya dari

perkembangan zaman.

Pendidikan islam sebagai usaha untuk mensejahterahkan dan membahagiakan

kehidupan setiap manusia merupakan suatu proses yang panjang dan harus terus

konsisten dilakukan di mana peran pembimbing juga sangat dibutuhkan. Karena

ruang lingkup kependidikan islam mencakup segala bidang kehidupan manusia baik

itu di dunia dan di akhirat, maka pendidikan Islam untuk membentuk pribadi yang

7
Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam (Cet.VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 28.
8

sesuai dengan cita-cita Islam dan akan efektif jika dilakukan dengan sungguh-

sungguh.

Kata Islam merupakan kata kunci yang berfungsi sebagai sifat, penegas dan

pemberi ciri khas pada kata pemikiran pendidikan, berarti pemikiran pendidikan

Islam adalah pemikiran pendidikan yang secara khasnya memiliki ciri islami dan

dengan cara itu ia membedakan dirinya dengan pemikiran pendidikan yang lain. 8

Pemikiran pendidikan Islam adalah sebuah khazanah pemikiran yang bersumber

pada ajaran-ajaran Islam yang fokus membahas mengenai pendidikan Islam dari

segala aspek yang juga hasil pemikirannya berasal dari para pemikir atau tokoh-

tokom Islam yang keilmuannya sesuai dengan fokus pembahasan dan berdasarkan

prinsip-prinsip keislaman.

B. Tujuan Pemikiran Pendidikan Islam

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk sampai pada tujuan

yang ingin dicapai sebagai seorang manusia. Terdapat banyak pandangan para

pemikir mengenai tujuan pendidikan Islam yang pada ujungnya ialah mengarah

kepada kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Tujuan pendidikan Islam ialah membentuk manusia sebagai seorang hamba

yang melakukan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan Allah Swt dan juga

membentuk manusia yang mampu menjalani hidup dengan baik dan bermanfaat

untuk orang lain. 9 Tujuan pendidikan Islam menurut tugas dan fungsi manusia secara

filosofis ialah sebagai tugas individu dalam rangka mempersiaknan dirinya untuk

8
Mahmud dan Tedi Priatna, Pemikiran Pendidikan Islam, h. 11.
9
Muhammad Zaim, “Tujuan Pendidikan Perspektif Al-Quran dan Hadits Isu dan Strategi
Pengembangan Pendidikan Islam”, (Muslim Heritage, 2019), h. 10. https://www.researchgate.net/publi
cation/339879502_TUJUAN_PENDIDIKAN_PERSPEKTIF_ALQURAN_DAN_HADITS_Isu_Dan_
Strategi_Pengembangan_Pendidikan_Islam. (1 Oktober 2022).
9

kehidupan dunia dan akhirat, sebagai tugas sosial yang berhubungan dengan

masyarakat serta sebagai tujuan professional yang menyangkut pengajaran seni dan

profesi. 10

Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan

kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui

latihan jiwa, akal dan pikiran.11

Dapat di lihat dari beberapa tujuan pendidikan Islam di atas bahwa tujuan

utama dari pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia menjadi pribadi yang

berilmu, berwawasan luas yang tidak hanya tentang ilmu-ilmu sains tetapi juga ilmu

agama agar dengan keilmuan yang dimilikinya menjadi bekal untuk membawanya

lebih dekat dengan sang pencipta, menjadi manusia yang bijaksana, manusia yang

mampu menyelesaikan setiap persoalan kehidupan secara cerdas serta mampu

berhubungan baik dengan orang lain. Dengan begitu tujuan pendidikan Islam untuk

menjadikan manusia yang bahagia di dunia dan di akhirat akan tercapai.

Adapun tujuan pemikiran pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

a. Membantu menemukan masalah-masalah pendidikan dan sekaligus

memberikan cara untuk mengatasinya berdasarkan cara kerja yang

sistematik, radikal, universal, mendalam, spekulatif serta bersifat

rasional.

b. Memberikan informasi yang komprehensif, mendalam dan sistematik

dalam merumuskan konsep pendidikan seperti manusia dengan

berbagai potensi maupun bakat yang dimilikinya.

10
Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, h. 42.
11
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, Cet III; 2017), h. 63.
10

c. Memberikan informasi tentang bermutu atau tidaknya, tercapai atau

tidaknya suatu proses dan hasil dari pendidikan serta apa saja

kelemahan-kelemahan yang lainnya yang harus dibenahi.

d. Memberikan dorongan dilakukannya aktifitas pendidikan karena

memiliki pengetahuan yang sistematik, komprehensif tentang

masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan. 12

Berdasarkan beberapa tujuan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

pemikiran pendidikan Islam adalah suatu usaha untuk membawa pendidikan Islam

menjadi lebih maju dan berkualitas dengan menghadirkan manusia-manusia yang

mampu mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya, menggunakan metode

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan manusia dan perkembangan zaman,

membenahi segala hal-hal yang menjadi hambatan kemajuan pendidikan Islam, yang

tentunya melalui gagasan-gagasan para pemikir dengan keilmuan yang mumpuni

sehingga mampu melihat, mengamati segala tantangan maupun permasalahan yang

dialami pendidikan Islam dalam kehidupan ini.

C. Model pemikiran pendidikan islam

Pemikiran pendidikan Islam disusun berdasarkan dua model, yaitu model

idealistik dan model pragmatis. Model idealistik adalah model yang lebih

mengutamakan penggalian dari ajaran dasar Islam dan hasil interpretasi para ulama.

Sedangkan model pragmatis dilakukan dengan cara adopsi, asimilasi dan legitimasi. 13

12
Matrapi, “Tipologi Pemikiran Pendidikan Islam”, (Islamuna, 2018), h. 5.
https://www.researchgate.net/publication/332561947_TIPOLOGI_PEMIKIRAN_PENDIDIKAN_ISL
AM_Membangun_Sebuah_Paradigma_Pendidikan_Yang_Mampu_Menjadi_Wahana_Bagi_Pembinaa
n_Dan_Pengembangan_Peserta_Didik. (11 Maret 2024).
11

Terdapat empat model pemikiran pendidikan islam, yaitu model pertama

adalah tekstual salafi yang berupaya memahami ajaran-ajaran dan nilai-nilai

mendasar yang terkandung dalam ajaran Al-Quran dan al-Sunnah dengan melepaskan

diri dari dan kurang mempertimbangkan situasi konkret dinamika pergumulan

masyarakat Muslim yang mengitarinya. 14

Model pemikiran tekstual salafi ini menjadikan Al-Quran dan Hadis serta

struktur masyarakat pada masa kenabian Muhammad sebagai ukuran dalam

menghadapi perubahan zaman, model ini mengajak untuk kembali ke pola masa lalu

sebagai cara yang ideal dalam menghadapi zaman yang penuh kekacauan.

Model tradisional mazhabi berupaya memahami ajaran-ajaran dan nilai-nilai

mendasar yang terkandung di dalam Al-Quran dan al-Sunnah melalui bantuan

khazanah pemikiran islam klasik, tetapi kadang tidak memperhatikan kondisi

masyarakat sekitar di mana ia turut hidup di dalamnya. Masyarakat muslim yang

ideal adalah mereka yang hidup di era klasik dan juga hasil dari pemikiran ulama

terhadulu dalam menyelesaikan berbagai persoalan keagamaan maupun

kemasyarakatan dianggap sebagai sesuatu yang sudah pasti. 15

Perkembangan zaman yang telah terjadi saat ini tidak mudah diikuti begitu

saja bagi model pemikiran tradisional mazhabi, ia mewarisi para pendahulunya dalam

menanamkan nilai-nilai budaya serta cara pandang dalam melihat berbagai persoalan.

13
Bukhari Umar, “Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam dengan Pendekatan Tafsir
Tematik”, (Ta’dib, 2011), h. 96.
https://research.amanote.com/publication/ZpX92HMBKQvf0Bhi2lIa/pengembangan-pemikiran
pendidikanislam-dengan-pendekatan-tafsir-tematik.(11 Maret 2024).
14
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam (Malang: Rajawali
Press, 2011), h. 24
15
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 26.
12

Seperti pola pendidikan yang masih terus mempertahankan cara-cara yang dilakukan

oleh para pendahulunya.

Model pemikiran modern yang ke tiga berupaya memahami ajaran-ajaran Al-

Quran dan hadis dengan semata-mata mempertimbangkan kondisi sosi-historis

masyarakat muslim kontemporer, model ini tidak sabar dalam menekuni dan

mencermati pemikiran Islam klasik melainkan ingin langsung memasuki teknologi

modern tanpa mempertimbangkan khazanah intelektual dan bangunan budaya

masyarakat muslim yang telah terbentuk selama berabad-abad. 16

Jika model pemikiran tekstual salafi dan tradisional mazhabi mengarahkan

untuk kembali ke masa lampau sebagai salah satu metode pendidikan dan juga cara

pandang dalam menghadapi berbagai persoalan, maka model pemikiran modernis

yang turut berdampingan dengan perubahan zaman justru berupaya untuk melihat

berbagai tantangan zaman agar manusia utamanya para peserta didik dalam konteks

dunia pendidikan mampu menyesuaikan dengan peradaban modern. Karena sifatnya

modern, maka untuk merujuk pada pemikiran-pemikiran serta praktik sistem

pendidikan di masa terdahulu sepertinya bukan sesuatu yang cocok dan tidak sejalan

jika diperhadapkan dengan zaman yang telah mengalami banyak perubahan-

perubahan seperti sekarang ini.

Model pemikiran neo-modernis berupaya memahami ajaran-ajaran Al-Quran

dan hadis dengan cara mempertimbangkan khazanah intelektual Muslim klasik serta

mencermati segala kesulitan-kesulitan dan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan

16
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 28.
13

oleh peradaban modern. dalam istilah yang sering didengar yaitu memlihara hal-hal

baik yang telah ada sambil mengembangkan nilai-nilai baru yang lebih baik.17

Pemikiran model ne-modernis ini lebih kepada melakukan pengujian konteks

pendidikan di masa sekarang, apakah pemikiran-pemikiran pada masa sahabat

maupun di era pemikir terdahulu akan relevan jika dikaitkan dengan konteks yang

sedang dijalani sekarang maupun yang akan datang atau sebaliknya, jika hal tersebut

masih dipandang relevan maka akan terus dilestarikan dan dikembangkan tetapi jika

kurang relevan dengan konteks kehidupan sekarang maupun akan datang maka

jalannya adalah akan dicarikan alternatif lain atau membenahi bagian-bagian yang

perlu.

17
Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, h. 30.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Beredasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab

sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pemikiran pendidikan Islam merupakan suatu pemikiran yang membahas

mengenai pendidikan Islam dari segala aspek berdasarkan para pemikir

muslim.

2. Tujuan pemikiran pendidikan Islam yaitu untuk membawa pendidikan Islam,

menjadi lebih berkualitas dari segala aspek sehingga menciptakan manusia-

manusia yang bahagia di dunia dan di akhirat.

3. Model pemikiran pendidikan Islam tekstual salafi, tradisional mazhabi,

modern dan neo-modernis adalah model pemikiran yang masing-masing

memiliki pandangan yang berbeda dalam melihat, memahami, menerapkan

metode pendidikan serta memecahkan persoalan pendidikan Islam di zaman

ini.

B. Saran

Makalah ini masih banyak kekurangan menurut yang dapat ditemukan,

penulis sangat berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan dan kritik

yang membangun guna pencapaian kualitas yang diharapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Amini, Ibrahim. Agar Tak Salah Mendidik, terj. Ahmad Subandi dan Salman
Fadhlullah, Ta’lim Va Tarbiyaht. Cet. I; Jakarta: Al-Huda, 2006.
Arif, Muhammad. Konsep Jiwa dalam Al-Quran: Implementasinya dalam Pendidikan
Islam. Sidoarjo: Zifatama Jawara, 2020.
Arifin, M. Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Asiri, Achmadi. Reorientasi Ilmu Penidikan Islam dari Paradigma Klasik hingga
Kontemporer. Yogyakarta: Cetta Media, 2014.
Bukhari Umar. “Pengembangan Pemikiran Pendidikan Islam dengan Pendekatan
Tafsir Tematik”, Ta’dib, h. https://research.amanote.com/publication/ZpX
92HMBKQvf0Bhi2lIa/pengembangan-pemikiran-pendidikan-islam-dengan-
pendekatan-tafsir-tematik. (11 Maret 2024).
Darajat, Zakiah. dkk. Ilmu Pendidikan Islam. Cet.VII; Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Mahmud dan Tedi Priatna. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Sahifa, 2005.
Matrapi, “Tipologi Pemikiran Pendidikan Islam”, Islamuna,
https://www.researchgate.net/publication/332561947_TIPOLOGI_PEMIKIR
AN_PENDIDIKAN_ISLAM_Membangun_Sebuah_Paradigma_Pendidikan_
Yang_Mampu_Menjadi_Wahana_Bagi_Pembinaan_Dan_Pengembangan_Pes
erta_Didik. (11 Maret 2024).
Muhaimin. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Malang:
Rajawali Press, 2011.
Muthahhari, Murtadha. Hak-Hak Wanita dalam Islam, terj, M. Mashem, The Rights
of Women in Islam. Jakarta: Lentera Basritama, 2001.
Rahman, Mustofa. Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Quran dalam Paradigma
Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Ramayuis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. X; Jakarta: Kalam Mulia, 2013.
Susanto. Pemikiran Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, 2005.
Umar, Bukhari. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah, Cet III; 2017.
Zaim, Muhammad. “Tujuan Pendidikan Perspektif Al-Quran dan Hadits Isu dan
Strategi Pengembangan Pendidikan Islam”, Muslim Heritage,
https://www.researchgate.net/publication/339879502_TUJUAN_PENDIDIK
AN_PERSPEKTIF_AL-
QURAN_DAN_HADITS_Isu_Dan_Strategi_Pengembangan_Pendidikan_Isla
m. (11 Maret 2024).

15

Anda mungkin juga menyukai