Dosen Pengampu:
Dr. Ririanti Rachmayanie Jamain, S.Psi, M.Pd
Disusun Oleh Kelompok 3 :
1. Alvin Ryshakti 2310112110013
2. Desy Maulana Andini 2310112220029
3. Julfa Isnani 2310112220041
4. Muhammad Argian Naufal 2310112110003
5. Nida Hasanah 2310112120009
6. Pirda Aulia 2310112220024
7. Qathrun Nada 2310112220028
8. Rabiatul Husna 2310112120004
9. Siti Zahrah 2310112220005
10. Sri Amelia 2310112120010
11. Syifa Aulia 2310112220002
12. Syarah 2310112220051
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Pendidikan. Adapun
judul dari makalah yang kami buat, yaitu “ LANDASAN – LANDASAN PENDIDIKAN ”.
Dalam pembuatan makalah ini, tidak lupa kami sampaikan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Pengantar Pendidikan Ibu Dr. Ririanti Rachmayanie
Jamain, S.Psi, M.Pd. yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki.Maka dari itu, kami mohon maaf
yang sebesar-besarnya, apabila dalam penulisan terdapat kata-kata yang tidak berkenan di
hati. Kritik dan saran selalu kami terima agar kami dapat menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini membantu para membaca menambah
wawasan pengetahuan.
Penulis Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................II
DAFTAR ISI..................................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................2
1.4 Manfaat..................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengertian Landasan Pendidikan...........................................................................4
B. Jenis Landasan Pendidikan....................................................................................5
C. Tujuan Landasan Pendidikan.................................................................................8
D. Asas – asas Pendidikan..........................................................................................9
BAB III PENUTUP.......................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran ...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
diperoleh dari kehidupan keseharian dari berbagai pengalaman yang dialami atau
dipelajari dari orang lain.
Pendidikan berasal dari kata ‘didik’ yang artinya memelihara dan memberikan Latihan.
Dengan demikian pendidikan memerlukan sebuah ajaran, tuntunan dalam mencapai
kecerdasan pikiran. Sehingga pendidikan itu penting bagi kehidupan manusia untuk
pendewasaan diri secara lahir dan batin untuk menunjang sikap dan perilaku dalam
mencapai cita-cita. Pendidikan juga diartikan sebagai pengajaran karena pendidikan tidak
akan terlepas dari pengajaran.
Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa pengertian pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota
masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pengertian pendidikan Menurut Kamus Besar Bhs Indonesia (KBBI): Pendidikan yakni
satu sistem evaluasi untuk tiap-tiap individu untuk meraih pengetahuan serta pemahaman
yang lebih tinggi tentang object spesifik serta khusus. Pengetahuan yang didapat secara
resmi itu menyebabkan pada tiaptiap individu yakni mempunyai pola fikir, tingkah laku
serta akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
Oleh karena itu, didalam makalah ini akan dipaparkan beberapa pembahasan mengenai
landasan landasan Pendidikan.
1.3 Tujuan
a. Menjelaskan tentang landasan Pendidikan
b. Menjelaskan apa saja jenis landasan Pendidikan
c. Menjelaskan Tujuan landasan Pendidikan
d. Menjelaskan peran landasan Pendidikan.
2
1.4 Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang sekiranya
membutuhkan, diantaranya:
a. Dapat menambah pengetahuan serta wawasan tentang landasan Pendidikan
b. Agar dapat mengetahui jenis dan tujuan landasan Pendidikan
c. Mengetahui peran landasan Pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
bahwa landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan atau studi Pendidikan. Landasan
pendidikan secara singkat dapat diartikan sebagai tempat bertumpu atau dasar dalam
melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan tentang kebijakan dan
praktik pendidikan. Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan kenyataan tersebut
dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan kebijakan dan Praktik
pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa landasan pendidikan merupakan dasar bagi upaya pengembangan
kependidikan dalam segala aspeknya.
5
proses mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk menentukan siapa yang
menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen, karena
keduanya dapat saling berubah fungsi dan kedudukan
4. Landasan Psikologis
Pendidikan selalu melibatkan aspek kejiwaan manusia. Oleh sebab itu, landasan
psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang pendidikan.
Landasan psikologis pendidikan terutama tertuju kepada pemahaman manusia,
khususnya berkenaan dengan proses belajar manusia. Pemahaman terhadap peserta didik,
terutama sekali yang berhubungan dengan aspek kejiwaan, merupakan salah satu kunci
keberhasilan dalam pendidikan. Olh karena itu, hasil kajian dan penemuan psikologis
sangat diperlukan penerapannya, pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, urutan, dan
ciri-ciri partumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang cara-cara yang paling tepat untuk
pengembangan kepribadian.
3) Pendekatan ipsatif. Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat
saja disebut sebagai pendekatan Individual. Melihat perkembangan seseorang secara
Individual.
5. Landasan Kultural
Peristiwa pendidikan adalah suatu bagian dari peristiwa budaya. Hal tersebut dapat
dikarenakan pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan timbal balik.
Kebudayaan juga dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan mewariskannya
6
dari satu generasi ke genarasi berikutnya melalui kependidikan, baik pendidikan
informal, nonformal, maupun formal.\
6. Landasan Hukum
Pendidikan merupakan suatu peristiwa multidimensi, bersangkut paut dengan berbagai
aspek kehidupan manusia dan masyarakat. Kebijakan, penyelenggaraan, dan
pengembangan pendidikan dalam suatu masyarakat perlu disalurkan oleh titik tumpu
hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandasan hukum, kebijakan, penyelenggaraan,
dan pengembangan pendidikan dapat terhindari dari berbagai benturan kebutuhan.
Setidaknya dengan landasan hukum segala hak dan kewajiban pendidik dapat di
pelihara
7. Landasan Iptek
Pendidikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai kaitan yang sangat erat.
Hal tersebut dapat di karena bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam bentuk
pembelajaran. Oleh sebab itu, pendidikan berperan sangat penting dalam pewarisan dan
pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa landasan
ilmiah dan teknologi dapat dijadikan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan
dan praktik Pendidikan.
8. Landasan Ekonomi
Manusia pada umumnya tidak terlepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar
manusia membutuhkan ekonomi. Dunia sekarang ini tidak hanya di sebabkan oleh
dunia politik, melainkan juga masalah dari ekonomi. Pertumbuhan ekonomi menjadi
tinggi, dan penghasilan negara bertambah walaupun utang luar negeri cukup besar dan
penghasilan rakyat kecil masih minim. Perkembangan ekonomi pun menjadi pengaruh
dalam suatu bidang Pendidikan.
9. Landasan Filosofis
Landasan pendidikan ialah suatu gagasan tentang pendidikan yang Menjelaskan
berdasarkan filsafat umum dalam pendidikan yang terdiri dari Metafisika,
Ephistimologi dan Aksiologi. Menurut Cohen, L.N.M. (1999) bahwa terdapat 3
(tiga)cabang Filosofi (Filsafat) yang masing-masing memiliki sub cabang. Ketiga
cabang-cabang tersebut adalah Metaphysic (Metafisika), Ephistemology
7
(Epistemologi), dan Axiology (Aksiologi). Sebagaimana yang ada di dalam filsafat
umum, di dalam landasan filsafat pendidikan terdapat juga berbagai aliran.
Sehubungan dengan ini dikenal adanya landasan filosofis yang merupakan pendidikan
Idealisme, landasan filosofis pendidikan Realisme, landasan filosofis pendidikan
Pragmatisme. Selain ketiga filosofis pendidikan tersebut sebenarnya masih banyak
jenis landasan filosofil lainya. Namun demikian, bangsa Indonesia sesungguhnya
memiliki filosofis
pendidikan nasional tersendiri, yaitu filosofis pendidikan yang berdasarkan Pancasila.
Berhubungan dengan hal ini berbagai aliran filosofis pendidikan perlu kita pelajari,
namun demikian bahwa pendidikan yang kita selenggarakan hendaknya tetap
berlandaskan Pancasila. Landasan Filosofis Pendidikan Secara Umum. Landasan:
Menurut KBBI (1995) landasan dapat diartikan sebagai alas, dasar atau tumpuan.
Istilah landasan dapat diartikan juga sebagai fundasi. Dengan mengacu arti dari istilah
tersebut, dapat dipahami bahwa landasan adalah suatu pijakan, titik tumpu atau titik
tolak, suatu fundasi tempat berdirinya suatu hal.
Kata filosofis terbentuk dari 2 kata bahasa yunani, yaitu philo yang artinya cinta dan
shopos yang artinya kebijaksanaan. Dengan demikian filosofis diartikan sebagai cinta
kebijaksanaan. Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang
mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau
kebijaksanaan. Untuk mencapai dan menemukan kebenaran tersebut, filosof memiliki
karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Demikian pula kajian
yang dijadikan obyek telaan akan berbeda selaras dengan cara pandang terhadap
hakikat segala sesuatu (Suyitno,Y, 2009).
8
prakteknya akan mantap, benar dan baik, relatif tidak akan terjadi kesalahan
kesalahan yang dapat merugikan, sehingga praktek pendidikan menjadi efisien,
efektif, dan relevan dengan Kebutuhan individu, masyarakat, dan pembangunan.
Tujuan yang akan dicapai dalam proses pendidikan adalah kedewasaan jasmani dan
rohani. Kedewasaan dalam pengertian ini adalah jika seseorang badannya secara fisik
sudah cukup besar dan berkemampuan, maka telah sanggup melaksanakan tugas
hidupnya sesuai dengan tuntutan atau norma yang berlaku dalam suatu kehidupan
masyarakat, serta sudah bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Sifat
kedewasaan ini tampak juga pada keikutsertaan seseorang secara konstruktif dalam
kehidupan masyarakat, sesuai dengan norma yang ada pada masyarakat . ciri-ciri
orang dewasa sudah punya sifat tetap atau stabil yang bertanggungjawab serta dapat
mengambil keputusan sendiri.
Pada dasarnya pendidikan harus dilihat dalam proses dan sekaligus dalam tujuan.
Asumsi dasar pendidikan tersebut memandang pendidikan sebagai kegiatan
kehidupan dalam suatu masyarakat untuk mencapai perwujudan manusia seutuhnya
yang berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan sebagai kegiatan kehidupan dalam
suatu masyarakat mempunyai arti penting, baik bagi individu ataupun masyarakat.
Sebab antara masyarakat dan individu saling berkaitan.
D. Asas-asas Pendidikan
Asas pendidikan merupakan suatu hal yang menjadi dasar atau acuan dalam berpikir
baik pada tahap perencanaan ataupun pelaksanaan pendidikan. Khususnya di
Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yaitu Asas Tut Wuri Handayani, Asas
belajar sepanjang hayat dan asas kemandirian dalam belajar hal tersebut memberi arah
dalam merancang dan melaksanakan pendidikan.
1. Asas Tut Wuri Handayani
Asas Tut Wuri Handayani yang dikumandangkan oleh Ki Hajar Dewantara ini
kemudian dikembangkan oleh Drs. R.P.M. Sosrokartono dengan menambahkan dua
semboyan lagi, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo dan Ing Madyo Mangun Karso. Kini
ketiga semboyan tersebut telah menyatu menjadi satu kesatuan asas yaitu:Ing Ngarso
Sung tulodo (jika di depan memberi contoh) In Madyo Mangun Karso (jika di tengah-
tengah memberi dukungan dan semangat) Tut Wuri Handayani (jika di belakang
memberi dorongan). Asas Tut Wuri Handayani tersebut merupakan gagasan yang
9
Awalnya dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara beliau adalah seorang perintis
kemerdekaan dan pendidikan nasional. Tut Wuri Handayani mengandung arti
pendidik dengan kewibawaan yang dimiliki mengikuti dari belakang dan memberi
pengaruh, tidak menarik menarik dari depan, membiarkan
anak mencari jalannya sendiri, dan apabila anak melakukan kesalahan maka pendidik
membantunya. Gagasan tersebut dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara pada masa
penjajahan dan masa perjuangan kemerdekaan.
Menurut asas Tut Wuri Handayani:
1. Pendidikan dilaksanakan tidak menggunakan syarat paksaan
2. Pendidikan adalah panggulawentah yang mengandung makna: Ngomong,
Among, ngemong (karya Ki Hajar Dewantara, hal. 13). Among mengandung arti
mengembangkan kodrat alam anak dengan tuntutan agar anak didik dapat
mengembangkan hidup batin menjadi subur dan selamat. Momong mempunyai
arti mengamat amati anak agar dapat tumbuh menurut kodratnya.Ngemong berarti
kita harus mengikuti apa yang ingin diusahakan anak sendiri dan memberi bantuan
pada saat anak membutuhkan.
3. Pendidikan menciptakan tertib dan damai (orde en vrede)
4. Pendidikan tidak ngujo (memanjakan anak)
5. Pendidikan menciptakan iklim , tidak terperintah, memerintah diri sendiri dan
berdiri di atas kaki sendiri (mandiri dalam diri anak didik).
10
Peran kemauan dan motivasi dalam Belajar Mandiri sangat penting di dalam memulai
dan memelihara usaha siswa.
Di dalam belajar mandiri, kendali secara berangsur-angsur bergeser dari para guru ke
siswa. Siswa mempunyai banyak kebebasan untuk memutuskan pelajaran apa dan
tujuan apa yang hendak dicapai dan bermanfaat baginya,42 Haris Mujiman dalam Joni
Raka, T mencoba memberikan pengertian belajar mandiri dengan lebih lengkap.
Menurutnya belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat
atau motif untuk menguasai suatu kompetensi guna mengatasi suatu masalah. Di sini
belajar mandiri lebih dimaknai sebagai usaha siswa untuk melakukan kegiatan belajar
yang didasari oleh niatnya untuk menguasai suatu kompetensi tertentu. Belajar
mandiri dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar
secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri
untuk menguasai suatu materi pembelajaran. Perwujudan asas kemandirian dalam
belajar akan menempatkan guru dalam peran utama sebagai fasilitator dan motifator.
11
kependidikan, perlunya merancang suatu program atau kurikulum yang dapat
mendukung terwujudnya belajar sepanjang hayat dengan. memperhatikan dua
dimensi, yaitu; Pertama, Dimensi vertikal dari kurikulum sekolah meliputi
keterkaitan dan kesinambungan antar tingkatan persekolahan dan keterkaitan
dengan kehidupan peserta didik di masa depan. Kedua, Dimensi horisontal dari
kurikulum sekolah yaitu katerkaitan antara pengalaman belajar di sekolah dengan
pengalaman di luar sekolah. Untuk mencapai integritas pribadi yang utuh
sebagaimana gambaran manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan nilai-niai
Pancasila, Indonesia menganut asas pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan
sepanjang hayat memungkinkan tiap warga negara Indonesia:
a. mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri dan kemandirian
sepanjang hidupnya,
b. mendapat kesempatan untuk memanfaatkan layanan lembaga-lembaga
pendidikan yang ada di masyarakat. Lembaga pendidikan yang ditawarkan dapat
bersifat formal, informal, non formal,
c. mendapat kesempatan mengikuti program-program pendidikan sesuai bakat,
minat, dan kemampuan dalam rangka pengembangan pribadi secara utuh menuju
profil Manusia Indonesia Seutuhnya (MIS) berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, dan mendapat kesempatan mengembangkan diri melalui
proses pendidikan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu sebagaimana
tersurat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003,
Sesuai dengan uraian di atas, mengindikasikan bahwa pemerintah secara lintas
sektoral telah mengupayakan usaha-usaha untuk menjawab tantangan asas
pendidikan sepanjang hayat dengan cara pengadaan sarana dan prasarana,
kesempatan serta sumber daya manusia yang menunjang
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian Landasan Pendidikan Landasan pendidikan merupakan landasan filosofi,
sosiologis, dan kultural, yang sangat memegang peranan penting dalam menentukan
tujuan pendidikan. Beberapa jenis landasan pendidikan diantaranya adalah landasan
religius, landasan historis, landasan sosiologis, landasan psikologis, landasan budaya,
landasan yuridis, landasan iptek, dan landasan ekonomi yang sangat memegang
peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Dengan wawasan dan
pendidikan yang tepat, serta juga dengan menerapkan asas-asas pendidikan yang tepat,
akan dapat memberi peluang yang lebih besar dalam merancang dan menyelenggarakan
sebuah program pendidikan yang tepat wawasan. Landasan Filosofis Landasan filosofis
adalah landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pendidikan, yang berusaha
menelaah masalah-masalah pokok dalam pendidikan, seperti apakah pendidikan itu,
mengapa pendidikan diperlukan, dan apa yang seharusnya menjadi tujuan pendidikan.
Maka demikian pula pendidikan, Pendidikan yang diselenggarakan dengan suatu
landasan yang kokoh, maka prakteknya akan mantap, benar dan baik, relatif tidak akan
terjadi kesalahan kesalahan yang dapat merugikan, sehingga praktek pendidikan
menjadi efisien, efektif, dan relevan dengan Kebutuhan individu, masyarakat, dan
pembangunan.
B. Saran
Dalam penutup makalah ini, kami ingin menyajikan beberapa saran yang dapat menjadi
panduan bagi pembaca dan semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan.
Pertama, kami mendorong pembaca untuk terus memperdalam pemahaman mereka
tentang landasan pendidikan dengan memantau perkembangan literatur dan penelitian
terbaru dalam bidang ini. Pendidikan adalah ranah yang terus berubah, dan pemahaman
yang mendalam akan konsep landasan pendidikan akan membantu menjaga agar kita
tetap relevan. Kedua, kami menyarankan untuk menerapkan pemahaman ini dalam
praktik pendidikan sehari-hari. Hal ini mencakup merancang kurikulum yang
berlandaskan pada landasan yang kuat, mengambil keputusan pembelajaran yang lebih
13
baik, dan mengembangkan strategi pengajaran yang efektif. Ketiga, kolaborasi dan
diskusi antarpendidik, peneliti, dan pengambil keputusan dalam dunia pendidikan
adalah kunci. Diskusi ini memungkinkan pertukaran ide, identifikasi masalah, dan
berbagi pengalaman terkait dengan implementasi landasan pendidikan. Keempat,
penting untuk mengadaptasi konsep landasan pendidikan dengan konteks lokal dan
global. Landasan pendidikan mungkin memiliki variasi dalam berbagai budaya dan
sistem pendidikan, sehingga memahami konteks menjadi kunci dalam penerapannya.
Terakhir, kami mendorong aktif terlibat dalam pengambilan keputusan pendidikan,
termasuk perencanaan kebijakan, kurikulum, dan penilaian pendidikan. Dengan peran
aktif dalam pengambilan keputusan, kita dapat memastikan landasan pendidikan yang
kuat dan relevan dalam sistem pendidikan. Dengan menerapkan saran-saran ini, kita
dapat bersama-sama menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan, sesuai
dengan perkembangan zaman dan tuntutan masyarakat. Landasan pendidikan adalah
fondasi yang kita butuhkan untuk membangun sistem pendidikan yang lebih berkualitas
dan inklusif di masa depan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Rasid, A. (2018). Implikasi Landasan-Landasan Pendidikan. AL- FIKRAH: Jurnal Studi Ilmu
Pendidikan dan Keislaman, 1(1), 1- 15
15