Anda di halaman 1dari 13

DEFINISI, TUJUAN DAN MANFAAT FILSAFAT PENDIDIKAN

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna


Menyelesaikan Tugas Terstruktur
dalam mata kuliah Filsfat Pendidikan

Dosen Pengampu :
DARMAWI , S.Pd.I, M.Pd.i

Disusun Oleh :
Kelompok I

PADIYA ELMA NANDA (219.02.005)


AGUNG PRAWOTO (219.02.007)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


DARUL ‘ULUM SAROLANGUN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta

salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, pemimpin akhir zaman

yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW”.

Makalah “Filsafat Pendidikan ” ini sengaja di bahas karena sangat penting

untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin lebih mengenal mengenai

filsafat pendidikan.

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga penyusun dapat

menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada dosen

dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada penyusun agar

penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan

umumnya semua yang membaca makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

                                                                           Sarolangun, Februari 2020

                                                                                        Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................1

B. Rumusan Masalah .............................................................1

C. Tujuan ...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan......................................................3

B. Pengertian Filsafat Pendidikan .........................................4

C. Tujuan Filsafat Pendidikan ...............................................6

D. Manfaat Filsafat Pendidikan .............................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................8

B. Saran .................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manusia sebagai makhluk hidup berpikir dan selalu

berusaha untuk mengetahui segala sesuatu, tidak mau menerima begitu saja apa

adanya sesuatu itu, selalu ingin tahu apa yang ada dibalik yang dilihat dan

diamati.

Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak,

pembebas, dan pembimbing. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-

potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun

karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan

hidupnya.

Filsafat pendidikan tidak akan terlepas dari kajian Ilmu Filsafat. Filsafat

pendidikan merupakan aplikasi filsafat dalam pendidikan (Kneller, 1971).

Pendidikan membutuhkan filsafat karena masalah-masalah pendidikan tidak

hanya menyangkut pelaksanaan pendidikan yang dibatasi pengalaman, tetapi

masalah-masalah yang lebih luas, lebih dalam, serta lebih kompleks, yang tidak

dibatasi pengalaman maupun fakta-fakta pendidikan, dan tidak memungkinkan

dapat dijangkau oleh sains pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan filsafat pendidikan ?


2. Apa Tujuan adanya filsafat pendidikan ?

3. Apa Manfaat dari filsafat pendidikan ?

C. Tujuan Penulisan

         Adapun Tujuan dari Penulisan Makalah ini yaitu :

1. Untuk Memenuhi salah satu Tugas Individu Mata Kuliah Filsafat

Pendidikan. 

2. Untuk mengetahui pengertian, Tujuan dan manfaat Filsafat Pendidikan.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan

Kneller ( via siswoyo, 1995 :5) mengatakan pendidikan dapat dipandang

dalam arti luas dan dalam arti proses. Dalam arti luas pendidikan menunjuk pda

suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai pengaruh, berhubungan dengan

pertumbuhan atau perkembangan pikiran (mind), watak atau kemampuan fisik

individu. Pendidikan dalam pengertian ini berlansung terus seumur hidup.

Dalam arti teknis, pendidikan adalah proses yang terjadi di dalam

masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan ( sekolah,perguruan tinggi, atau

lembaga-lembaga lain), yang dengan sengaja mentransformasikan warisan

budayanya, yaitu pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilanketerampilan dari

generasi ke generasi. Dalam arti hasil, pendidikan adalah apa yang diperoleh

melalui belajar, baik berupa pengetahuan, nilai-nilai maupun keterampilan-

keterampilan.sebagai suatu proses, pendidikan melibatkan perbuatan belajar itu

sendiri, dalam hal ini pendidikan sama artinya dengan perbuatan mendidik

seseorang atau mendidik diri sendiri.

B. Pengertian Filsafat Pendidikan

Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai filsafat

pendidikan. Randal Curren (via Chambliss, 2009: 324) mengatakan bahwa filsafat
pendidikan adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafati dalam

praktik pendidikan.

       Kneller (1971: 4) juga mengatakan bahwa filsafat pendidikan bersandar

pada filsafat umum atau filsafat formal: artinya masalah-masalah pendidikan juga

merupakan bagian dari cara berpikir filsafat secara umum. Seseorang tidak dapat

memberikan kritik pada kebijakan pendidikan yang ada atau menyarankan

kebijakan yang baru tanpa memikirkan masalah-masalah filsafati yang umum

seperti hakikat kehidupan yang baik sebagai arah yang akan dituju oleh

pendidikan, kodrat manusia itu sendiri, sebab yang mendidik itu adalah manusia,

dan yang dicari adalah hakikat kenyataan yang terdalam, yang menjadi semua

pencarian cabang ilmu. Oleh karena itu, filsafat pendidikan merupakan penerapan

filsafat formal dalam lapangan pendidikan.

       Sebagaimana halnya dengan filsafat umum, filsafat pendidikan bersifat

spekulatif, preskriptif, dan analitik. Bersifat spekulatif artinya bahwa filsafat

membangun teori-teori tentang hakikat manusia, masyarakat dan dunia dengan

cara mrnyusun sedemikian rupa dan menginterpretasikan berbagai data dari

penelitian pendidikan dan penelitian ilmu-ilmu perilaku (psikologi behavioristik).

       Filsafat bersifat preskriptif artinya filsafat pendidikan mengkhususkan

tujuan-tujuannya, yaitu bahwa pendidikan seharusnya mengikuti tujuan-tujuan itu

dan cara-cara yang umum harus digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

       Filsafat pendidikan bersifat analitik tatkala filsafat pendidikan berupaya

menjelaskan pernyataan-pernyataan spekulatif dan preskriptif, menguji

rasionalitas ide-ide pendidikan, baik konsistensinya dengan ide-ide yang lain


maupun cara-cara yang berkaitan dengan adanya distorsi pemikiran. Konsep-

konsep pendidikan diuji secara kritis demikian pula dikaji juga apakah konsep-

konsep tersebut memadai ataukah tidak ketika berhadapan dengan fakta yang

berbeda yang berhubungan dengan berbagai istilah-istilah yang banyak digunakan

dalam lapangan pendidikan seperti “ kebebasan, penyesuaian, pertumbuhan,

pengalaman, kebutuhan, dan pengetahuan”. Penjernihan istilah-istilah akan

sampai pada hal-hal yang bersifat hakikih, maka kajian filsafati tentang

pendidikan akan ditelaah oleh cabang filsafat yang bernama metafisika atau

ontologi.

C.  Tujuan Filsafat Pendidikan

Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi

peserta didik, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar

potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar

pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan

menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dan

dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah

filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana

mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal.Secara umum tujuan

pendidikan dapat dikatakan dapat membawa anak ke arah tingkat kedewasaan,

artinya membawa anak didik agar dapat berdiri sendiri (mandiri) dalam hidupnya

di tengah-tengah masyarakat.
Ada empat macam tujuan pendidikan yang tingkatan dan  luasnya

berlainan, yaitu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler,

dan tujuan instruksional.

a. Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional yaitu membangun kualitas yang bertakwa

kepada Tuhan yang Maha Esa dan selalu dapat meningkatkan kebudayaan

dengan-Nya sebagai warga negara yang berjiwa pancasila yang mempunyai

semangat dan kesadaran yang tinggi, berbudi pekerti luhur dan

berkepribadian yang kuat, cerdas, terampil, dan dapat mengembangkan dan

menyuburkan tingkat demokrasi, dapat memelihara hubungan yang baik

antara sesama manusia dan dengan lingkungannya, sehat jasmani, mampu

mengembangkan daya estetika, sanggup membangun diri dan masyarakat.

b. Tujuan Institusional

Tujuan institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola

kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.

c. Tujuan Kurikuler

Tujuan Kurikuler yaitu untuk mencapai pola perilaku dan pola kemampuan

serta keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga, yang

sebenarnya merupakan tujuan institusional dari bagan pendidikan tersebut.

d.      Tujuan instruksional

Tujuan instruksional adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus

dikuasai oleh siswa dan anak didik sesudah melewati kegiatan instruksional

yang bersangkutan dengan berhasil.


Tujuan filsafat pendidikan yang lainnya, yaitu :

1. Dengan berfikir filsafat seseorang bisa menjadi manusia, lebih mendidik,

dan membangun diri sendiri.

2. Seseorang dapat menjadi orang yang dapat berfikir sendiri.

3. Memberikan dasar-dasar pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis

pula sehingga seluruh pengetahuan merupakan satu kesatuan.

4. Hidup seseorang dipimpin oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang

tersebut, sebab itu mengetahui pengetahuan-pengetahuan terdasar berarti

mengetahui dasar-dasar hidup diri sendiri.

5. Bagi seorang pendidik, filsafat mempunyai kepentingan istimewa karena

filsafatlah yang memberikan dasar-dasar dari ilmu-ilmu pengetahuan

lainnya yang mengenai manusia, seperti misalnya ilmu mendidik.

Tujuan filsafat pendidikan juga dapat dilihat dari beberapa aliran filsafat

pendidikan yang dapat mengembangkan pendidikan itu sendiri, yaitu :

a. Idealisme

b. Realisme

c. Pragmatisme   

d. Humanisme

e. Behaviorisme

f. Konstruktivisme
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan filsafat adalah mencari

hakikat kebenaran sesuatu, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika

(berperilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian).

B.       Manfaat Mempelajari Filsafat

Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam, namun sekurang-

kurangnya ada 4 macam faedah, yaitu :

1.        Agar terlatih berpikir serius

2.        Agar mampu memahami filsafat

3.        Agar mungkin menjadi filsafat

4.        Agar menjadi warga negara yang baik

 Berfilsafat ialah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu

dengan menggunakan pemikiran secara serius. Plato menghendaki kepala negara

seharusnya filosuf. Belajar filsafat merupakan salah satu bentuk latihan untuk

memperoleh kemampuan memecahkan masalah secara serius, menemukan akar

persoalan yang terdalam, dan menemukan sebab terakhir satu penampakkan.

Dari uraian di atas, secara konkrit manfaat mempelajari filsafat adalah:

1. Filsafat menolong mendidik.

2. Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan

memecahkan persoalan-persoalan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Filsafat memberikan pandangan yang luas.

4. Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri.


5. Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama

dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti

sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP

        A.    KESIMPULAN
Pendidikan adalah proses yang terjadi di dalam masyarakat melalui
lembaga-lembaga pendidikan ( sekolah,perguruan tinggi, atau lembaga-lembaga
lain), yang dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu
pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilanketerampilan dari generasi ke generasi.
Kneller (1971: 4) juga mengatakan bahwa filsafat pendidikan bersandar
pada filsafat umum atau filsafat formal: artinya masalah-masalah pendidikan juga
merupakan bagian dari cara berpikir filsafat secara umum.
Unsur-unsur esensial dalam landasan filsafat pendidikan ada tiga yang
utama, yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis, dan landaan aksiologis.

       B.     SARAN

Sebagai mahasiswa kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan

filsafat pendidikan dan harus mengetahui apa saja Tujuan dan Manfaat dari

filsafat pendidikan.

Mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan tenaga

keguruan dituntut untuk memikirkan masalah-masalah hakiki terkait pendidikan.

Pemikiran mahasiswa menjadi lebih terasah terhadap persoalan-persoalan


pendidikan baik dalam lingkup mikro maupun makro. Hal ini menjadikan

mahasiswa lebih kritis dalam memandang persoalan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-syaibany Omar Muhammad Al-Toumi, 1979. Falsafah Pendidikan Islam.


Jakarta: Bulan Bintang

Barnadib, Imam, 1996 Filsafat Pendidikan. Yogyakarta : Aditya Karya Nusa.

Saifullah, Ali, 1997. Filsafat dan Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional

Arifin M, 1990. Filsafat Pendidikan Islam , Jakarta : Bina Aksara

Anda mungkin juga menyukai