Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang

pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.

Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain

yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam

perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen

internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi,

promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier

dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan

usaha.

Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen

sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan

pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah

pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan

berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing Manajemen

terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti

merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan),

mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan latar belakang diatas

maka penulis mengangkat makalah berjudul Sistem Informasi Berbasis

Komputer.
B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai Sistem Basis Data. Dari latar

belakang diatas dapat dirumuskan masalah dalam ruang lingkup sebatas dengan

1. Bagaimana Konsep dasar dan konsep SIM sebagai sumber daya ?

2. Apa Peran tingkat manajemen dan area fungsional perusahaan ?

3. Bagaimana Evolusi system informasi berbasis computer dan usaha

pencapaiannya ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Konsep dasar dan konsep SIM sebagai sumber daya.

2. Untuk mengetaui Peran tingkat manajemen dan area fungsional perusahaan.

3. Untuk mengetahui Evolusi system informasi berbasis computer dan usaha

pencapaiannya.
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Dasar Dan Konsep Sim Sebagai Sumber Daya

A. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat

hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

mencapai tujuan tertentu.Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai

suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umu, yaitu :

1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur

2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

B. Konsep Dasar Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan

data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya

yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan

atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan

keputusan.
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi

operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi

yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu

organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi

semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini

menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan

informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan

sistem lainnya.

D. KOMPONEN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,

komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen

software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut

saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk

mencapai sasaran.

1.      Komponen input: Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.

Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

2.      Komponen model: Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan

model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3.      Komponen output: Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai

sistem.

4.      Komponen teknologi: Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi,

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5.      Komponen basis data: Basis data (database) merupakan kumpulan data yang

saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat

keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya

informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga

berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau

dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database

Management System).

6.      Komponen kontrol: Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti

bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-

kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya.

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa


halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

7.      Komponen hardware: Hardware berperan penting sebagai suatu media

penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk

menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan

informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

8.      Komponen software: Software berfungsi sebagai tempat untuk

mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk

menciptakan suatu informasi.

Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang

sistem informasi manajemen, antara lain :

1.      SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif

dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)

2.      SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan

informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa

yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang

mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan

periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi

digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat

keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)

3.      SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat

waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan


dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara

efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)

Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu

sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung

pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.

Peran Tingkat Manajemen Dan Area Fungsional Perusahaan

A.  TINGKAT MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN

Keberadaan manajer bisa kita saksikan ada di mana-mana diberbagai tingkat dan

dalam berbagai bidang fungsional pada perusahaan.Manajer Dijumpai pada

Semua Jenjang, sesuai dengan tingkatan manajemen, yaitu :

a)      Tingkat Perencanaan Strategis (Strategic planning level)

Merupakan manajer pucak organisasi. Mereka mempunyai pengaruh atas

keputusan-keputusan yang diambil pada seluruh organisasi selama beberapa tahun

mendatang. Istilah lain yang digunakan yakni eksekutif.

b)      Tingkat Pengendalian Manajemen (Management control level)

Merupakan manajer tingkat menengah, yang memiliki tanggung jawab untuk

merubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuannya tercapai.

c)      Tingkat Pengendalian Operasional (Operational control level)


Merupakan manajer tingkat bawah, yang bertangung jawab menyelesaikan

rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer ditingkat yang lebih

tinggi.

B. HUBUNGAN TINGKAT MANAJEMEN TERHADAP SUMBER

INFORMASI DAN BENTUK PENYAJIAN INFORMASI

Tingkat manajemen dapat mempengaruhi sumber informasi dan bentuk penyajian

informasi. Komponen sumber informasi dikategorikan dalam dua kelompok besar

yaitu dari lingkungan dan internal. Sedangkan bentuk penyajian informasi juga

dibagi atas dua kelompok besar yakni penyajian secara ringkas dan rinci.

C. PEMBAGIAN BIDANG FUNGSIONAL PADA UMUMNYA DAN

TUGAS MANAJER  SECARA UMUM

Manajer juga dijumpai dalam Bidang Fungsional perusahaan, tempat berbagai

sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian

bidang fungsional pada umumnya yaitu seperti :

        I.            Bidang fungsional keuangan (Finance)

     II.            Bidang fungsional jasa informasi (Information services)

  III.            Bidang fungsional pemasaran (Marketing)

  IV.            Bidang fungsional sumberdaya manusia (Human resources)

     V.            Bidang fungsional manufaktur (Manufacturing)

Selanjutnya, dengan Tugas Manajer secara umum (Henry Fayol, 1914) :

        I.            Perencanaan (Planning)

     II.            Penataan atau pengorganisasian (Organizing)

  III.            Penyusunan Staf (Staffing)


  IV.            Pengarahan (Directing)

     V.            Pengawasan (Controlling)

Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran

jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan

pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka

menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan.

Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan

rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap

beroperasi secara optimal.

E. PERANAN MANAJER MENURUT HENRY MINTZBERG

Menurut Henry Mintzberg Uraian dari tugas manajer yang dinyatakan oleh Henri

Fayol dianggap masih belum menggambarkan tugas manajer secara menyeluruh.

Untuk itulah dikembangkan kerangka kerja yang lebih rinci dan dikenal dengan

istilah  Peranan Manajer :

•                           Interpersonal roles (aktivitas antar pribadi) :Figurehead (kepala), melaksanakan

tugas-tugas seremonial;Leader (pemimpin), memelihara unit dengan

mempekerjakan dan melatih staf serta memberikan dorongan dan motivasi;

Liaison (penghubung), menjalin hubungan dengan orang-orang di luar unit, rekan

kerja di unitnya dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah yang ada.

•                           Informational roles (aktivitas informasi) :Monitor  (pemantau), secara tetap

mencari informasi kinerja unit,


•                           Disseminator (pewarta):meneruskan informasi yang berharga kepada orang lain

di dalam unitnya;Spokesperson (juru bicara), meneruskan informasi yang

berharga kepada orang-orang di luar unit – pimpinan dan orang disekitarnya.

•                           Decisional roles (aktvitas keputusan) :Entrepreneur  (wirausahawan), membuat

perbaikan-perbaikan yang cukup permanen pada unit, misal : mengubah struktur

organisasi;

•                           Disturbance handler (pemberes gangguan):mampu bereaksi pada kejadian-

kejadian tidak terduga;

•                           Resource Allocator (pembagi sumberdaya), mampu mengendalikan pengeluaran

unitnya, menentukan alokasi sumberdaya bagi unit bawahannya;

•                           Negotiator (perunding), mampu menengahi perselisihan baik di dalam unitnya

maupun antar unit dan lingkungannya.

F. KEAHLIAN YANG HARUS DI MILIKI OLEH SEORANG MANAJER

Seorang manajer yang berhasil harus banyak memiliki keahlian. Dari sekian

banyak keahlian tersebut, terdapat dua keahlian yang mendasar, yaitu:

        I.            Keahlian Komunikasi (communication skill); manajajer senantiasa

berkomunikasi dengan bawahannya, atasannya, orang-orang lain di unit lain

dalam perusahaan, dan orang-orang lain di luar perusahaan. Media yang

digunakan bisa berupa media tertulis atau lisan. Tiap manajer memiliki pilihannya

tersendiri dan menyusun suatu paduan media komunikasi yang sesuai dengan

gaya manajemennya.

    II.            Keahlian Pemecahan Masalah (problem solving); sebagai suatu kegiatan yang

mengarah pada sokusi dari suatu permasalahan. Selama proses pemecahan


masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan (decision making), yaiu

tindakan memilih dari berbagai alternative tindakan. Pada umumnya, manajer

perlu membuat keputusan ganda dalam proses memecahkan suatu permasalahan

tunggal.

Selain keahlian dasar tersebut, seorang manajer juga harus mengerti mengenai

pengetahuan manajemen yang berbasis komputer, yaitu

1.        Mengerti Komputer; istilah-istilah komputer, keunggulan dan kelemahan

komputer, kemampuan menggunakan komputer, dll.

2.        Mengerti Informasi; bagaimana menggunakan informasi, perolehan informasi,

dan bagaimana berbagi informasi, dll.

Evolusi System Informasi Berbasis Komputer Dan Usaha

Pencapaiannya

Evolusi sistem informasi berbasis komputer dan upaya pencapaiannya


Usaha penerapan komputer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan

perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan

tersebut yaitu :

1.        Fokus awal pada Data (electronic data processing – EDP).

Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan

kebutuha n informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya

terbatas pada aplikasi akuntansi.

Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan

data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem

Informasi Akuntansi (SIA)..

2.         Fokus baru pada Informasi (management information sistem – MIS).

Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang

mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai

SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb.

Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan

utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh

perusahaan besar.

3.        Fokus Revisi pada Pengambilan Keputusan (Decision support sistem – DSS).

Sistem pendukung keputusan (Decision support system) = sistem penghasil

informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh

manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb. Berada di bagian

manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun.

DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.


Spesifikasi DSS :

   Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi

   Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah

diubah.

   Dirancang dan dioperasikan oleh manajer

   Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.

   Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar

   Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.

   Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain

organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.

   Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian

alternatif.

4.        Fokus sekarang pada Komunikasi (office automation – AO).

OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para

manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA telah

berkembang meliputiberagam aplikasi seperti konferensi jarak jauh

(teleconference), voice mail, e-mail (surat elektronik), electronic calendaring,

facsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah lainnya dalam

menggunakan semua aplikasi AO tersebut dinamakan dengan kantor virtual

(virtual office).

5.        Fokus potensial pada Konsultasi (artificial intelligence/expert sistem – AI/ES).

Ide dasar AI adalah komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian

penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang
berfungsi sebagaiseorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang

menggambarkan segala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk

pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-

bases sistems) Penjelasan lebih lanjut akan dijumpai pada modul terakhir dari

materi kuliah SIM.

Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan

memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan

maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Pada bagian pengolahan dengan

komputer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem

berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan sistem informasi berbasis

komputer (komputer based information sistem). Gambar 1.10 menunjukkan model

CBIS.

Komputer-Based Information Sistems (CBIS)

Information specialist Adalah Orang yang bertanggung jawab dalam

pengembangan dan pemeliharaan sistem berbasis komputer. Terdapat 5 (lima)

golongan utama spesialis informasi, yaitu :

1.      Sistem analyst

2.      Database administrator

3.      Network specialist

4.      Programmer
5.      Operator

Kerjasama antar golongan tersebut dilakukan dalam rangka

mengembangkan sistem berbasis komputer, secara diagram nampak hal tersebut

menggambarkan rantai komunikasi tradisional yang menghubungkan pemakai,

para spesialis informasi dan komputer.Analis sistem bekerjasama dngan pemakai

guna mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang sekarang.

Mereka merupakan pakar dalam mendefinisikan masalah dan menyiapkan

dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu pemecahan

masalah.Pengelola basis data bekerjasama dengan pemakai dan sistem analis

dalam membuat basis data yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan

informasi bagi pemakai. Basis data adalah suatu kumpulan data yang terintegrasi,

diatur dan disimpan menurut suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali

serta pengelolaannya.Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan

pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai

sumberdaya komputer yang tersebut. Spesialis jaringan menggambungkan

keahlian bidang komputer dan telekomunikasi.Programmer menggunakan

dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi

sehingga komputer dapat mengubah data menjadi informasi yang diperlukan

pemakai.Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar (missal

mainframe ataupun mini). Operator memantau layar komputer, mengganti ukuran

kertas di printer, mengelola perpustakaan dan tugas-tugas serupa lainnya.


End User Computing

Adalah salah satu metode pengembangan sistem berbasis komputer yang

dilakukan oleh pemakai sendiri (user).Perkembangan metode ini didukung oleh :

1.      Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer;

2.      Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia;

3.      Perangkat keras yang harganya semakin murah;

4.      Perangkat lunak siap pakai semakin banyak.

5.      Peranan information specialist (ISp) berubah dari sebagai pengembang menjadi

konsultan

Justifikasi dan Pengembangan CBIS

Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung

berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan

kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan

dihasilkan dengan memanfaatkan sistem berbasis komputer. Sedangkan keadaan

Sekarang biaya komputerisasi dihitung dengan ukuran kuantitatif maupun

kualitatif.Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sistem-

sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan

yang berharga, tetapi seberapa berhagakan laporan tersebut ?Nilai sepotong

informasi sukar untuk ditaksir. Salah satu pendekatannya adalah dimana

perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada

periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Hal

tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis.
Umumnya ada banyak factor yang memberi kontribusi pada laba, dan

memisahkan salah satu adalah hal yang nyaris mustahil.Karena sukarnya

mengukur nilai CBIS, perusahaan sangat hati-hati dalam membuat keputusan

untuk menerapkan sistem tersebut. Manajer dan staf banyak menghabiskan waktu

untuk mengevaluasi dampak sistem tersebut pada oganisasi. Menjustifikasi CBIS,

dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif adalah

langkah kunci dalam mencapai sumberdaya yang berharga tersebut.

Pengembangan CBIS

Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup

yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut

dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :

1.      TahapPerencanaan,

2.      Tahap Analisis,

3.      Tahap Rancangan,

4.      Tahap Penerapan,

5.      Tahap Penggunaan

Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun

beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang

bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.Walau banyak orang

mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem


berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem.

Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.Seiiring

berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para

spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan

CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan

yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi

tahap yang diberikan oleh spesialis informasi.Ketika manajer memilih untuk

memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerjasama untuk

mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi

solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat

lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran sistem.

Sistem Informasi Manajeman Pada Bank BCA

Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan

pelayanan  secara real time on line dalam bertransaksi. Peran teknologi dalam

dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan

sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang

dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan perbankan untuk memudahkan

pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks adopsi teknologi yang

dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk

perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan operasional

intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap

customers.
Analisis Sistem Informasi Manajemen pada Bank BCA

Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar

tahun 1989 dengan tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk

itu Bank Cental Asia harus menginvestasikan dana yang besar untuk membangun

sistem informasinya. Dengan menggunakan VSAT, BCA mampu

menghubungkan antar cabangnya secara on line. Produk  BCA yang selama ini

memanfaatkan teknologi informasi meliputi telegraphic tansfer, mail transfer,

ATM dan phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA mencapai 500

unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.Sistem informasi

BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang.

Penjurnalan pembukuan sekarang dilakukan secara otomatis, begitu  juga

pemindahan antar rekening. Dengan demikian pekerjaan para auditor menjadi

lebih ringan. Kehadiran Local Area Network (LAN) digunakan untuk

pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi. Pada hari-hari sibuk tak

kurang dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan fasilitas e-mail digunakan

untuk mempermudah komunikasi antar cabang. Pada masa sekarang agar suatu

perusahaan tetap mampu survive di tengah jaman  yang terus menerus berubah

secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata kuncinya  menurut Thurow

(1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman akan  membawa  pula

perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi secara 

khusus.Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul,

maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang

dapat terjadi.
Untuk itu perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi

tentang segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data-data yang ada

tersebut, perusahaan dapat  membuat berbagai macam alternatif skenario strategi.

Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data yang

masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-

alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan

di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja

memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.

E-Commerce pada Bank BCA

Pengguna internet di Indonesia dan di seluruh dunia dalam satu dasawarsa

terakhir, mengalami perkembangan sangat pesat. Bahkan kini, internet telah

menjadi sarana bisnis dan digunakan lebih dari 1,5 miliar orang di dunia. Pesatnya

jumlah pengguna internet, memacu PT. Bank Central Asia.Tbk (BCA)

meluncurkan E-Commerce BCA, yakni sebuah layanan pemrosesan transaksi

online kartu kredit di website merchant BCA.Layanan E-Commerce BCA

dirancang untuk memenuhi kebutuhan para merchant dalam meningkatkan

penjualan dan menggarap potensial market yang lebih luas. Melalui layanan E-

Commerce BCA, para merchant dapat memiliki online payment processing menu

pada website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian transaksi settlement.

Untuk memberikan layanan E- Commerce ini, BCA didukung MasterCard

internet Gateway Service (MiGS) sebagaipayment gateway yang memberikan

solusi pembayaran komprehensif. Pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan di

website merchant dengan menggunakan kartu kredit MasterCard ataupun Visa,


dapat diproses melalui fasilitas E-Commerce BCA.E-Commerce BCA terlihat dari

item pelayanan yang terdapat pada I-Banking bank BCA terdapat 10 Service yang

bisa digunakan oleh nasabahnya, yaitu: Pembelian, Pembayaran, Transfer Dana,

Informasi Rekening, Informasi Kartu Kredit, Informasi Lainnya, Status Transaksi,

Historis Transaksi, Administrasi, dan E-mail.

Sumber Daya Komputasi dan Komunikasi yang Dimiliki Bank BCA

Dengan klik BCA, menyediakan bagi individu maupun pemilik bisnis

berbagai layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-

masing melalui Internet. Sementara itu, bagi mereka yang selalu bepergian,

disediakan jasa mobile banking melalui saluran-saluran m-BCA, SMS Top Up

BCA, BCA by Phone dan Halo BCA. BCA telah mengembangkan infrastruktur

broadband nirkabel untuk menjamin komunikasi data berkecepatan tinggi di

antara kantor pusat dan kantor-kantor cabang..

Di tanggal 31 Maret 2010, para nasabah BCA dapat menghubungi 889

kantor cabang di seluruh Indonesia di samping dua kantor perwakilan di Hong

Kong dan Singapura. Jasa-jasa khusus bagi pelanggan premium BCA Prioritas

BCA juga tersedia di 130 kantor cabang. Di tingkat international, kami bekerja

sama dengan lebih dari 1.831 bank koresponden di 108 negara guna menyediakan

jasa-jasa seperti Perintah Pembayaran (Payment Order).

Intranet dan Ekstranet

Intarnet adalah jaringan komputer-komputer yang saling tersambung

digunakan suatu sistem organisasi. Atau bisa dikatakan Intranet adalah LAN yang

menggunakan standar komunikasi dan segala fasilitas Internet, diibaratkan


berinternet dalam lingkungan lokal. umumnya juga terkoneksi ke Internet

sehingga memungkinkan pertukaran informasi dan data dengan jaringan Intranet

lainnya (Internetworking) melalui backbone Internet.Ekstranet merupakan

Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang

merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan

partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang

tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas

device yang digunakan tiap perusahaan.Penggunakan sistem informasi

manajemen dalam operasional Bank BCA ini menghasilkan sesuatu yang positif

demi kelangsungan berjalannya sistem perbankan, dampak positif tersebut

diantaranya:Sistem informasi meningkatkan efisiensi dan produktivitas

cabangMemudahkan komunikasi antar cabang dengan adanya fasilitas E-

mailLayanan E-Commerce BCA berdampak positif bagi kebutuhan para merchant

dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial market yang lebih

luasDengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya manusia yang sangat

terlatih, BCA telah berhasil memperluas jaringannya baik jaringan konvensional

maupun elektronis untuk memberikan pengalaman perbankan yang paling nyaman

bagi para nasabah

Kemudahan Nasabah dalam Mengaksses informasi: Bank BCA telah

memakai teknologi yang strategis, dan penggunaan teknologi yang canggih secara

tepat telah menjadi unsur penting dalam kekuatan kompetitif Bank BCA. Dengan

teknologi ini, Bank BCA mengupayakan kemudahan nasabah Bank BCA untuk
mengakses informasi tentang apa saja mengenai Bank BCA, sehingga nasabah

dengan mudahnya memperoleh informasi yang mereka ingnkan tersebut.

Dengan sistem intranet dan ekstranet yang diterapkan BCA. Sebagai

contoh, melalui layanan I-Banking BCA atau melalui ATM BCA para nasabah

dapat secara langsung membayar rekening listrik atau telepon tanpa harus

mendatangi PLN atau pun Telkom.Selain dampak positif, dampak negatif akan

ditimbulkan oleh penggunaan SIM pada Bank BCA, ini biasanya terjadi

diantaranya Bank BCA akan kehilangan kepercayaan dari para konsumen yang

disebabkan karena berbagai macam, diantaranya penggunaan teknologi internet

yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh seorang hacker,

pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan berdampak

yang besar bagi perusahaan karena sumber-smber informasi penting telah

dicuri,Yang kedua, Bank BCA bisa kehilangan kepercayaan dari para pelangan

karena kesalahan sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang

kurang diupdate atau karena gangguan sistem, sehingga konsumen akan kesulitan

untuk mendapatkan informasi yang jelas serta up to date dari Bank BCA.

Padahal informasi ini sangat penting untuk menarik para konsumen.Yang

terakhir dampak negatif dari penggunaan sistem informasi manajemen pada Bank

BCA adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang

disebabkan secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar,

kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik. Ekstranet merupakan

Penerapan teknologi internet dalam ruang lingkup beberapa perusahaan yang


merupakan mitra satu sama lain, dengan kata lain Menghubungkan ke perusahaan

partner dan supplier membutuhkan biaya yang tinggi dan tingkat kesulitan yang

tinggi pula. Selain itu, dibutuhkan sering terjadi masalah dengan kompatibilitas

device yang digunakan tiap perusahaan, ini merupakan dampak negative yang

ditimbulkan pada penggunaan system informasi manajemen pada Bank BCA

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Informasi adalah salah satu dari 5 (lima) jenis utama suberdaya yang dapat

dipakai oleh manajer. Semua sumberdaya termasuk informasi dapat dikelola.

Pengelolaan informasi semakin penting saat bisnis proses suatu organisasi atau

perusahaan menjadi rumit dan kemampuan komputer berkembang.Output

komputer digunakan oleh manajer, non manajer, dan orang-orang atau organisasi

dalam lingkungan perusahaan. Manajer terdapat pada semua tingkatan dan dalam

semua bidang fungsional. Ketika para manajer melaksanakan fungsi-fungsi

mereka dan memainkan peran mereka, mereka menambah keahlian komunikasi

dan pemecahan masalah dengan pengetahuan tenatng komputer dan

informasi.Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen, yang semuanya bekerja

menurut satu tujuan.


Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan

output. Sistem yang berhubungan dengan lingkungannya disebut sistem terbuka,

seangkan sebaliknya disebut dengan sistem tertutup.Tedapat perbedaan antara

data dan informasi. Data mencakup fakta dan angka-angka yang relative tidak

berarti, kemudian diubah menajdi informasi oleh pengolah informasi. Sedangkan

informasi memiliki arti bagi pemakainya.

Anda mungkin juga menyukai