Anda di halaman 1dari 146

INFORMATION ENGINEERING

KELOMPOK 11

ANGGOTA :

1. Heriansah (D071201015)
2. Andry Yusdi (D071201019)
3. Novia Indriani (D071201042)
4. Anggita Prameswari Daniela (D071201048)
5. Wilda Fitriyani (D071201050)
6. Muh. Anis Muammar Bakri (D071201055)
7. Daniel Calvin (D071201063)

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020
INFORMATION ENGINEERING

Teknik Informasi adalah metodologi rekayasa informasi (IEM) adalah sebuah


pendekatan untuk merancanakan dan mengembangakn sistem informasi. Hal ini
juga di anggap sebagai generasi, distribusi, analisis dan penggunaan informasi
dalam sistem.Metodelogi Rekayasa Informasi adalah sebuah pendekatan arsitektur
untuk perencanaan. menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan aplikasi
dalam suatu perusahaan, hal ini bertujuan untuk memungkinkan suatu perusahaan
untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya, termasuk modal orang dan sistem
informasi, untuk mendukung pencapaian visi bisnisnya. hal ini didefinisikan
sebagai:"sebuah set yang terintrgrasi dan evolusi tugas dan teknik yang
meningkatkan komunikasi bisnis di seluruh perusahaan memmungkinkan untuk
mengembangkan orang, prosedur dan sistem untuk mencapai visinya ".

A. Differentiating Data and Information


Data adalah fakta mentah atau rincian peristiwa yang belum diolah, yang
terkadang tidak dapat diterima oleh akal pikiran dari penerima data tersebut,
maka dari itu data harus diolah terlebih dahulu menjadi informasi untuk dapat
di terima oleh penerima. Data dapat berupa angka, karakter, simbol, gambar,
suara, atau tanda-tanda yang dapat digunakan untuk dijadikan informasi.
Suatu informasi bisa saja menjadi data apabila informasi tersebut digunakan
kembali untuk pengolahan sistem informasi selanjutnya. Dalam dunia
komputer data adalah segala sesuatu yang disimpan di dalam memori
menurut format tertentu.
Contoh data
 Kecelakaan di jalan raya
 Tim B menang

Informasi adalah hasil pengolahan data yang sudah dapat diterima oleh akal
pikiran penerima informasi yang nantinya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan. Informasi dapat berupa hasil gabungan, hasil analisa,
hasil penyimpulan, dan juga hasil pengolahan sistem informasi komputerisasi.
Contoh informasi

 Telah terjadi kecelakaan mobil di Jalan Raya Ahmad Yani tadi malam
pukul 00:00, korban jiwa sebanyak tiga orang, 1 orang diantaranya
luka ringan dan lainnya luka berat.
 Pertandingan sepakbola Liga Spanyol antara Club FC Barcelona
dengan Real Madrid pukul 02:00 dinihari tadi berakhir dengan skor
2 : 0 untuk kemenangan FC Barcelona.

Perbedaan Data dan Informasi , yaitu

 Data lebih cenderung ke penjelasan singkat atau sebuah gagasan yang


belum menjelaskan sebuah peristiwa atau hasil kegiatan, data juga
tidak bisa digunakan untuk pengambilan keputusan sedangkan
informasi adalah hasil pengolahan dari data yang dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan.
 Data terkadang tidak dapat digunakan dan diterima oleh akal pikiran
penerima, sedangkan informasi dapat berguna dan dapat diterima oleh
akal pikiran penerima.
 Data mempunyai lingkup lebih detail dan bersifat teknis, sedangkan
informasi menghasilkan penjelasan yang dapat dipakai untuk
mengambil keputusan. Data penjualan misalnya merupakan
penjelasan yang bersifat mentah, tetapi informasi penjualan per bulan
akan dipakai oleh manajemen untuk mengambil suatu keputusan.

B. System Consepts

 Pengertian Sistem
Sistem dapat merupakan sesuatu yang abstrak maupun yang
berwujud. Terdapat beberapapendapat para ahli mengenai
pengertian sistem. Menurut Gordon B. Davis (1984) Sebuah system
terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi
bersama untuk mencapai beberapasasaran atau maksud. Sedangkan
menurut Raymond Mcleod (2001) Sistem adalah himpunan
dariunsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu
kesatuan yang utuh dan terpadu.Menurut Suartini Bambang sistem
adalah Kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang
berkaitanuntuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka
menciptakan hasil atau tujuan tertentu.
Ada dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:
o Pendekatan yang menekankan pada prosedur.
Dalam pendekatan prosedur, Sistem sebagai suatu jaringan
kerja dari prosedur-prosedur yang salingberhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
menyelesaikan suatusasaran tertentu. Prosedur itu sendiri
adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan
instruksiyang menerangkan apa (what) yang harus
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya,
kapan(when) dikerjakan, dan bagaimana (how)
mengerjakannya. (FitzGerald, dalam Jogiyanto 2005)

o Pendekatan yang menekankan pada elemen dan atau


komponen system.
Dalam pendekatan elemen, Sistem didefinisikan sebagai
sekumpulan elemen yang salingberinteraksi satu dengan
yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Cushing,
Davis, Murdick,Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya
lebih luas dan lebih banyak diterima oleh berbagaikalangan.
 
 Tujuan Sistem
Suatu sistem yang dibuat tentunya memiliki maksud tertentu.
Sistem dibuat untuk mencapaisuatu tujuan (goal) dan sasaran
(objective). Tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas
Sedangkan Sasaran (objektives) meliputi ruang lingkup yang
sempai, jadi lebih dikenai pada sub-sistemnya. Jadi perbedaan
tujuan dan sasaran terletak pada ruang lingkupnya.Tiga tujuan
utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam
perusahaan adalah :
 Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen
 Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen
 Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada
kegiatan yang ditangani, misalnyadalam perbankan, online shop,
dll.

 Syarat-syarat Sistem
 Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu
tujuan
 Elemen sistem harus mempunyai rencana yang
ditetapkan
 Adanya hubungan diantara elemen sistem.

 Karakter Sistem
Karakteristik atau ciri-ciri sistem yaitu :
1. Komponen sistem (Componens)
Sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi
dan bekerja samamembentuk satu kesatuan.
2. Batasan sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan
sistem lainnya atau sistemdengan lingkungan luarnya. Dengan
batasan ini, sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3. Lingkungan luar sistem (Environtment)
Yaitu bentuk apapun yang berada di luar ruang lingkup yang
mempengaruhi operasi sistem.Lingkungan luar dapat
menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika
menguntungkan maka lingkungan luar tersebut harus dijaga,
jika merugikan maka lingkungan luar tersebut harus
dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Yaitu sebagai media yang menghubungkan sistem dengan sub
sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari suatu sub sistem ke sub sistem lain. Keluaran sub
sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
5. Masukan sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke dalam sistem, yg dapat
berupa pemeliharaan (maintenanceinput) dan signal (signal
input) Contoh : dalam unit komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputer dan data adalah signal input yang alan diolah
menjadi informasi.
6. Keluaran sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna.Keluaran ini merupakan
masukan bagi bagi sub sistem yang lain. Contoh : sebuah
system informasi, yang menjadi keluaran adalah informasi,
yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan
untuk hal-hal yang merupakan input bagi subsistem lain.
7. Pengolah sistem (Proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan menjadi keluaran.
Contoh : Sistem akuntansi, sistemini mengolah data transaksi
menjadi laporan2 yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran sistem (Objektive)
Suatu sistem harus mempunyai tujuan dan sasaran, kalau tidak
maka operasi sistem tidakakan ada gunanya. Suatu sistem
dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaranyang
telah direncanakan.
9. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan
dengan menggunakan umpanbalik (feedback), yang mencuplik
keluaran. Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur
agarsistem berjalan sesuai dengan tujuanPada sistem
informasi, umpan balik dapat diperoleh dari setiap pemakai
a. Program yang salah diperbaiki
b. Program disesuaikan dengan keluaran yang dikehendak

 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lain karenasistem memiliki sasaran yangn
berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem
tersebut.Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandangan :
1. Sistem abstrak dan sistem fisiksistem abstrak
yaitu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secarafisik, Contohnya sistem teologia, yaitu satu
sistem yang berupa pemikiran tentannghubungan antara
manusia dengan Tuhan;Sistem Fisik yaitu sistem yang ada
secara fisik, Contohnya sistem komputer, sistem
produksi,sistem penjualan, sistem administrasi personalia, dsb.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah yaitu sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia,Contohnya sistem pemutaran bumi,
terjadinya siang malam, pergantian musim.Sistem buatan
manusia yaitu sistem yang melibatkan hubungan manusia
dengan mesin,yang disebut denga Human machine
System.Contohnya sistem informasi berbasis komputer, karena
menyangkut penggunaan komputeryang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem deterministik dan sistem probabilistic
Sistem deterministik yaitu sistem yang beroperasi dengan
tingkah laku yang dapatdiprediksi.Contohnya sistem
pemprograman dalam komputer, karena berdasarkan
programan komputer yang dijalankan.Sistem probabilistik
yaitu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karenamengandung unsur probabilitas.Contohnya
sistem pemilu, sistem pemerintahan.
4. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubuingan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya,yang menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk sub sistem
lainnya.Contohnya sistem perdagangan.Sistem tertutup yaitu
sistem yang tidak berhubungan dan tidak dipengaruhi oleh
lingkunganluarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa
ada campur tangan dari pihak luar.Contohnya sistem robotic,
sistem arloji, ATM system

 Jenis-Jenis Sistem
1. Realtime System
Reltime System disebut juga dengan Sistem Waktu Nyata,
yaitu sistem yang harusmenghasilkan respon yang tepat dalam
batas waktu yang telah ditentukan. Jika responkomputer
melewati batas waktu tersebut, maka terjadi degradasi
performansi ataukegagalan sistem. Sebuah Realtime system
adalah sistem yang kebenarannya secara logisdidasarkan pada
kebenaran hasil-hasil keluaran sistem dan ketepatan waktu
hasil-hasiltersebut dikeluarkan.Aplikasi penggunaan sistem
seperti ini pada Direktorat Jenderal Pajak sebagai contoh
adalahuntuk memantau perkembangan penerimaan atau
pembayaran pajak yang dilakukan olehWajib Pajak. Nama
aplikasi ini disebut sebagai MP3 (Monitoring Pelaporan dan
PembayaranPajak). Dengan menggunakan aplikasi ini DJP
dapat secara realtime mengetahui berapabesaran pembayaran
pajak yang dilakukan bahkan hingga mengetahui jenis pajak
apa yangdibayar.
2. Online System
Online System secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu
system yang saling terhubung, mempunyaipengertian bahwa
disini terdapat beberapa basis system yang ada, dan kemudian
diantaramereka dihubungkan suatu perangkat yang
memungkinkan system-sistem tersebutberintegrasi satu sama
lain tidak dalam semua hal, melainkan hanya terhadap
beberapayang sifatnya dibatasi. Contoh kongkrit dari sistem
online adalah (melanjutkan contoh darirealtime system diatas)
pembayaran pajak melalui bank persepsi maupun kantor pos
yang telah online. Melalui sistem online ini sistem-sistem yang
ada di masing-masing bankpersepsi maupun kantor pos
terintegrasi dengan sistem yang ada di Departemen
Keuangankhususnya Direktorat Jenderal Pajak. Tidak semua
sistem yang ada di bank persepsi maupunkantor pos
diintegrasikan dengan sistem yang ada di DJP, melainkan
terbatas hanya padayang diperlukan saja, dalam hal ini yang
berkaitan dengan pembayaran pajak.

Yang membedakan Realtime System dan Online System


adalah di bidang kegunaan pengolahandatanya. Dengan
realtime system secara cepat DJP dapat melakukan pengolahan
data yang masuk(secara otomasi) untuk melihat berapa besar
penerimaan pajak dari waktu ke waktu berdasarkan jenis pajak
tertentu. Sedangkan online system berkaitan dengan
pengembangan jaringan yangmemungkinkan terintegrasinya
sistem pembayaran pajak di bank persepsi maupun kantor
posdengan sistem yang ada di DJP. Jadi sistem realtime
merupakan bentuk khusus dari sistem online.

3. Decision Support System (DSS)


Sistem yang memproses transaksi organisasiseara harian,
membantu paramanajermengambil keputusan, mengevaluasi
dan menganalisis tujuan organisasi. Digunakanuntuk sistem
penggajian, sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem
produksi.
4. Knowledge-based Systems
Program komputer yang dibuat Mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar.Umumnya menggunkan perangkat
keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG

 Pelaku Sistem
1. Pemakai
Pemakai adalah pelaku yang terpenting Karena sistem
diciptkaan untuk pemakai dan melaluikomunikasi dengan
pemekai sistem dibuat dan dirancang hingga mencapai bentuk
terakhir.Pada umumnya pemakai dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu :
 Operasional, yang penting adalah bagaimana warnanya,
seperti apa perangktaamasukannya dan hal spesifik
lainnya (umumnya user tidak akrab dengan sistem
secarakeseluruhan dan cenderung lebih keraah sistem
secara detil)
 Pengawas, yang penting bagaimana mereka dapat
mengawasi sistem bekerja danbagaimana performansi
pemakai operasionl mengoperasikan sistem.
 Eksekutif, secara umum mereka tidak terlalu akrab da
terkait secara langsung dengan pengembanan sistem.
Biasanya lebel ini lebih berminat pada ynaga sifatnya
strategicdan konsep sistem secara global, misalnya
kesempatan untuk berkompetisi, produk baruyang bisa
mereka dapatkan dari sistem baru.

2. Manajemen
Umumnya terdiri dari tiga jenis manajemen, yaitu
 Manajemen pemakai (menangani pemakaian dimana
sistem baru diterapkan),
 Manajemen sistem (terlibat dalam pengembangan sistem
itu sendiri) dan
 Manajemen umum (yang terlibat dalam strategi
perencanaan sistem dan sistempendukung pengambilan
keputusan).

3. Pemeriksa
Ukuran sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebutdiimplementasikan dapat menentukan
kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa. Pemerikabiasanya
menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran standar
yang dikembanganpda banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa Sistem
Fungsi-fungsinya adalah sebagai :
 Arkeolog (yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem
lama berjalan, bagaimanasistem tersebut dijalankan dan
segala hal yang menyangkut sistem lama),
 Inovator (membantu mengembangkan dan membuka
wawasan pemakai bagikemungkinan-kemungkinan lain),
 Mediator (menjalankan fungsi komunikasi dari semua
level yaitu pemakai, manajer,pemrogram, pemeriksa dan
pelaku sistem lainnya yang mungkin belum
mempunyaisikap dan cara pandang yang sama),
 Pimpinan proyek (sebagai personil yang lebih
berpengalaman dari pemrogram danditunjuk dalam
pekerjaan lebih dulu sebelum pemrogram bekerja)

5. Pemrogram
Setelah penganalisa sistem memberikan hasil kerjanya dan
kemudian diolah oleh pendesainsistem baru, pemrograman
dapat mulai bekerja.

6. Pendesain Sistem
Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem
(kebutuhan pemakai tidak berorientasipada teknologi tertentu),
yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkattinggi dan tidak diformulasikan oleh pemrograman.

7. Personil Pengoperasian
Bertugas dan bertanggung jawab di pusat komputer misanya
jaringan, keamanan perangkatkeras, keamanan perangkat
lunak, pencetakan dan back-up. Kadang-kadang pelaku
sistemini memang tidak diperlukan karena sistem yang
berjalan tidak besar dan tidakmembutuhkan kualifikasi khusus
untuk menjalankan sistem.
1. Number systems/codes
 Sistem bilangan adalah sistem penyimpanan dan penemuan
kembali arsip yang disusun dengan menggunakan kode angka /
nomor. System bilangan dalam computer terbagi 4 , yaitu
1. Bilangan decimal
Sistem bilangan desimal, Sistem bilangan ini disusun oleh
sepuluh simbol angka yang mempunyai nilai yang berbeda satu
sama lain dan karena itu dikatakan bahwa dasar/basis atau akar
(base, radix) dari pada sistem bilangan ini adalah sepuluh.
Kesepuluh angka dasar tersebut, sebagaimana telah kita
ketahui, adalah:0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9
Bilangan radik:10
misalnya
2510 = 2*101 + 5*100
= 20 + 5
=25
Umumnya penulisan subscript 10 tidak digunakan.

2. Bilangan biner
Sistem bilangan biner mempunyai hanya dua macam simbol
angka, yaitu 0 dan 1, dan karena itu dasar dari sistem bilangan
ini adalah dua.
Bilangan yang dikenal dari 0,1.
Bilangan Radik : 2
Misalnya :
1012 = 1*22 + 0*21+1*20
= 4 + 0+1
=5

3. Bilangan octal
Bilangan Oktal mempunyai delapan macam simbol angka,
yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan karena itu, dasar daripada
bilangan ini adalah delapan.
Bilangan yang dikenal dari 0,1,2,3,4,5,6,7.
Bilangan Radik : 8
Misalnya :
258 = 2*81 +5*80
= 16+5
= 21

4. Bilangan heksadesimal
Sistem bilangan Heksadesimal terdiri atas 16 simbol angka
sehingga bilangan dasarnya adalah 16. Sepuluh dari simbol
tersebut diambil dari kesepuluh simbol angka pada sistem
bilangan puluhan dan enam angka yang lain diambil dari huruf
dalam abjad A - F. Jadi, ke-16 simbol heksadesimal adalah:
0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
Huruf-huruf A, B, C, D, C dan F secara berturut-turut bernilai
10, 11, 12, 13, 14, 15.
Bilangan yang dikenal dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
Bilangan Radik : 16
Misalnya :
2516 = 25H
= 2*161 +5*160
= 32+5
= 37

Sistem penyimpanan arsip berdasarkan nomor banyak digunakan di


berbagai kantor atau instansi yang penggunanya menggunakan
urutan nomor, contoh : KTP, No. Rek Bank, Nomor Induk Siswa
(NIS), dan penggunaan nomor lain semacamnya.
Contoh:

 Sekolah                : Nomor Induks Sekolah

 Perguruan Tinggi   : Nomor Induk Mahasiswa

 PLN                     : Nomor Rekening Listrik

 Rumah Sakit         : Nomor Identitas Pasien

Ada beberapa kelebihan filing system nomor ini, di antaranya


adalah sebagai berikut.
1.   Penyimpanan dapat lebih teliti, cermat, dan teratur.
2.   Penyimpanan dapat lebih cepat dan tepat.
3.   Sederhana dan mudah dilaksanaka.
4.   Dapat dipakai untuk segala macam
surat/warkat/dokumen.
5. Nomor dokumen dapat dipergunakan sebagai referensi
dalam korespondensi.
6. Nomor map atau dokumen dapat diperluas tanpa batas.

Adapun kelemahannya, di antaranya.


1. Lebih banyak waktu dipergunakan untuk mengindeks.2.  
2. Banyaknya map untuk surat-surat beraneka ragam, dapat
menimbulkan kesulitan.
3. Perlu ruangan yang luas dan memadai untuk menyimpan
arsip yang banyak.

Pada sistem-nomor terdapat 3 (tiga) unsur, yaitu file utama, indeks,


dan buku nomor (buku register/buku induk/buku besar).
a. File Utama
Untuk penyimpanan surat yang memerlukan map, dapat
dipergunakan 2(dua) macam map,  yaitu map campuran
dan map individu. Surat masuk dan surat keluar satu
koresponden individu dan disimpan pada file nomor (file
utama). Map campuran adalah map yang berisikan surat-
surat dari berbagai macam koresponden (nama)  yang
masing-masing jumlahnya belum mencapai 5 (lima). Map
individu deisimpan pada file (laci) individu yang
susunannya adalah numerik atau menurut nomor.
b. Indeks
Indeks adalah suatu alat bantu untuk mengetahui nomor
file yang diberikan kepada sesuatu koresponden atau nama
bilamana nomor bersankutan tidak diketahui. Indeks ini
disusun secara alfabetis sehingga mudah dicari. Setiap
koresponden (nama) mempunyai kartu indeks. Untuk file
kartu maka setiap nama akan langsung dibuatkan
indeksnya. Sedangakan untuk file surat, kartu indeksnya
ada 2 (dua) macam, yaitu: kartu indeks campuran dan
kartu indeks nomor. Umumnya kartu indeks terbuat dari
kertas karton manila berukuran 12,5 cm panjang dan 7,5
cm lebar. Ukuran kotak indeks pun dapat disesuaikan
dengan kartu indeksnya.
c. Buku Nomor
Buku nomor adalah buku yang berisi nomor-nomor yang
sudah dipergunakan sebagai nomor koresponden (nama)
dalam file sistem nomor.

 Sistem Kode terbagi 3 yaitu :


1) BCD (Binary Coded Decimal)
BCD adalah sandi yang mengkonversi bilangan desimal
langsung ke bilangan binernya sehingga ∑ BCD adalah 10,
sebagaimana ∑ bil. desimal.

BIL. DESIMAL 8 4 2 1
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1

Tabel konversi BCD

2) EBCDIC (Extended Binary Code Decimal for Information


Intercharge)
EBCDIC adalah sebuah standar kode biner untuk alphabetic
dan angka yang diciptakan oleh IBM untuk sistem sandi yang
mengkonversi bilangan desimal langsung ke bilangan biner
untuk operasinya yg berskala besar. Kode ini digunakan untuk
file text di sistem operasi IBM OS/390 untuk server S/390-nya
dan untuk telex.
UNICODE adalah satu metoda baru dalam pengaturan kode
biner untuk text dan bentuk tulisan lainnya. Metoda ini diharap
dapat menjembatani berbagai karakter yang tidak sama dengan
tulisan latin. Katakanlah tulisan Cina, Arab, Aksara Bali, dan
lain sebagainya.

3) ASCII 7 (American Standard Code For Information


Intercharge)
ASCII adalah format yang banyak digunakan untuk file teks di
dalam dunia komputer dan internet untuk pengkodean
alphabetic, numeric, atau karakter khusus dengan 256 kode (8
bit biner).
Karakteristik Tabel ASCII
Kode sistem tak tercetak (Non Printable System Codes) antara
0 – 31.
ASCII lebih rendah (Lower ASCII), antara 32 – 137. Diambil
dari kode sebelum ASCII digunakan, yaitu sistem American
ADP, sistem yang bekerja pada 7 bit biner. ASCII lebih tinggi
(Higher ASCII), antara 128 – 255. Bagian ini dapat diprogram,
sehingga dapat mengubah-ubah karakter.

Tabel kode ASCII


Daftar Istilah

 CODE, simbol-simbol yang terdiri atas angka,huruf, tanda


baca, karakter.
 CODED, sistem pengkodean untuk transmisi digital.
 CHARACTER, Karakter merupakan lambang-lambang
yang terdiri dari huruf, angka, serta  lambang-lambang
lainnya, dibentuk dari susunan bit.
 RADIKS,Jumlah simbol.

Perbedaan sistem bilangan dan kode adalah Sistem kode


mengkodekan semua karakter dalam alat-alat input atau
keyboard pada proses di ADC (Analog to Digital
Converter). Sedangkan sistem bilangan hanya
mengkodekan bilangan atau angka.

2. Computer organization
Organisasi komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit- unit
operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem
komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Biasanya
mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional
komputer dan hubungan antara komponen-komponen sister komputer.
Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat
antarmuka, teknologi memori, dan sinyal-sinyal kontrol.
Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut-atribut sistem
komputer yang terkait dengan seorang programmer. Contohnya, set
instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme
I/O. Sebagai contoh apakah suatu komputer perlu memiliki instruksi
pengalamatan pada memori merupakan masalah rancangan
arsitektural. Apakah instruksi pengalamatan tersebut akan
diimplementasikan secara langsung ataukah melalui mekanisme cache
adalah kajian organisasional.Jika organisasi komputer mempelajari
bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan
hubungan antara komponen sistem computer,dan interkoneksinya yang
merealisasikan spesifikasi arsitektural .Contoh: teknologi hardware,
perangkat antarmuka (interface), teknologi memori, sistem memori,
dan sinyal–sinyal control.
 Perbedaaan Utamanya :
Organisasi Komputer :
 Bagian yang terkait dengan erat dengan unit-unit
operasional.
 Contoh : teknologi hardware, perangkat antarmuka,
teknologi memori, sistem memori, dan sinyal-sinyal
control.

Arsitektur Komputer :
 Atribut — atribut sistem komputer yang terkait
dengan seorang programmer.
 Contoh : Set instruksi, aritmetika yang dipergunakan,
teknik pengalamatan, mekanisme I/O.

C. Information Requirements for Organizations


Informasi memiliki peran strategis bagi suatu organisasi, bahkan mulai
bermunculan cara-cara untuk melakukan perhitungan dari nilai ekonomi
sebuah informasi. Hal ini penting karena dalam mengelola informasi itu
biaya yang dibutuhan tidaklah kecil. Contoh model kuantifikasi suatu
informasi antara lain adalah: strategic analysis evaluation, information
economics, value chain assesment, relative competitive performance,
proposed of management vision achieved, work studi assessment,
financial-accounting based analysis, user utility assessment, dan lain-lain
(Remenyi, 2007).

1. Klasifikasi informasi
Dalam proses pengklasifikasian, informasi dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu informasi yang bersifat publik dan informasi yang
dikecualikan. 
1. Informasi yang bersifat publik
a. Informasi yang bersifat terbuka, yaitu informasi yang wajib
disediakan dan diumumkan secara berkala, meliputi:
1. Profil yang meliputi seperti sejarah singkat, struktur
organisasi, tujuan, kedudukan, tugas dan fungsi, program
kerja, dan sebagainya;
2. Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Pemerintah Kota
Batu, Laporan Akuntabilitas Kinerja dan sebagainya.
3. Informasi mengenai laporan keuangan.
4. Informasi lain yang diatur dalam peraturan perundangan;
5. Informasi yang lebih detil atas permintaan pemohon.

b. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta, yaitu


informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan
keterkaitan umum, meliputi:
1. Informasi mengenai bencana alam, seperti kekeringan,
kebakaran hutan karena faktor alam, hama penyakit
tanaman, epidemik, wabah, kejadian luar biasa, kejadian
antariksa atau benda-benda angkasa;
2. Informasi mengenai tentang keadaan bencana non-alam
seperti kegagalan industri atau teknologi,dampak industri,
ledakan nuklir, pencemaran lingkungan dan kegiatan
keantariksaan;
3. Bencana sosial seperti kerusuhan sosial, konflik sosial antar
kelompok atau antar komunitas masyarakat dan teror;
4. Informasi tentang jenis, persebaran dan daerah yang
menjadi sumber penyakit yang berpotensi menular;
5. Informasi tentang racun pada bahan makanan yang
dikonsumsi oleh masyarakat;dan/atau
6. Hal lain yang mengancam hajad hidup orang banyak.

c. Informasi publik yang wajib tersedia setiap saat, meliputi:


1. Daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah
penguasaan Pemerintah Kabupaten Sambas; tidak termasuk
informasi yang dikecualikan.
2. Hasil keputusan Pemerintah Kabupaten Sambas dan latar
belakang pertimbangannya;
3. Seluruh kebijakan yang ada serta dokumen pendukungnya;
4. Rencana kerja program/kegiatan,termasuk perkiraan
pengeluaran tahunan Pemerintah Kabupaten Sambas;
5. Perjanjian Pemerintah Kabupaten Sambas dengan pihak
ketiga;
6. Informasi dan kebajikan yang disampaikan Pejabat
Pemerintah Kabupaten Sambas dalam pertemuan yang
terbuka untuk umum;
7. Prosedur kerja pegawai Pemerintah Kabupaten Sambas
yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan/atau
8. Laporan mengenai pelayanan akses informasi publik
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2008.
2. Informasi yang dikecualikan dalam pengelompokan informasi yang
dikecualikan, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
14 Tahun 2008 Pasal 17 dan Pasal 18
b. Prinsip yang harus diperhatikan dalam mengelompokkan
informasi yang dikecualikan: Pengecualian harus melalui
metode uji konsekuensi bahaya (consequential harm test) yang
mendasari penentuan suatu informasi harus dirahasiakan
apabila informasi tersebut dibuka.
1. Ketat, artinya untuk mengategorikan informasi yang
dikecualikan harus benar-benar mengacu pada metode
yang valid dan mengedepankan obyektivitas.
2. Terbatas,artinya informasi yang dikecualikan harus
terbatas pada informasi tertentu untuk menghindari
penafsiran yang subyektif dan kesewenangan.
3. Tidak mutlak, artinya tidak ada informasi yang secara
mutlak dikecualikan ketika kepentingan publik yang
lebih besar menghendakinya.
c. Pengecualian harus melalui metode uji konsekuensi bahaya
(consequential harm test) yang mendasari penentuan suatu
informasi harus dirahasiakan apabila informasi tersebut
dibuka.
d. Untuk lebih menjamin suatu informasi dapat dibuka atau
ditutup secara obyektif, maka metode sebagaimana tersebut
pada poin c dilengkapi dengan uji kepentingan publik
(balancing publik interest test) yang mendasariinformasi harus
ditutup sesuai dengan kepentingan publik.
e. Pengklasifikasian akses informasi harus disertai pertimbangan
tertulis tentang implikasi informasi dari sisi politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
f. Usulan klasifikasi akses informasi yang bersifat ketat dan
terbatas sebagaimana dimaksud pada huruf b angka 1) dan 2)
tersebut di atas,diajukan oleh SKPD yang memiliki
kemandirian dalam mengelola kegiatan,anggaran dan
administrasi.
g. Penetapan sebagaimana tersebut pada huruf b angka 3)
dilakukan melalui rapat.

Keuntungan melakukan klasifikasi data/informasi bagi organisasi


adalah :

1. Meningkatkan kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data


dikarenakan pengendalian yang tepat terhadap semua data
dalam organisasi.
2. Menghemat biaya operasional pemeliharaan dikarenakan
mekanisme perlindungan data dirancang dan dilaksanakan
hanya terhadap data yang memang memerlukannya.
3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dikarenakan
data sumbernya sudah tertata kualitasnya.
4. Mendukung pelaksanaan arsitektur keamanan informasi agar
organisasi memperoleh posisi yang lebih baik dimasa yang
akan datang.
5. Menyediakan proses untuk melakukan review semua fungsi
organisasi dan menentukan prioritas serta nilai data.

Sistem pengklasifikasian informasi yang efektif akan membuat


informasi mudah dimengerti serta mudah digunakan dan dipelihara.
Selain itu manajemen akan dengan cepat dapat mengetahui dan
menentukan tingkat pengamanan suatu informasi, yang tentunya akan
membuat efisien sumber daya yang diperlukan.

Contoh pengklasifikasian informasi, yaitu:

1. Restricted : informasi yang dilindungi, yang bila tidak


ditangani dengan benar dapat secara serius mengakibatkan
kerugian, impaknya termasuk pelanggaran hukum, atau
kontrak atas perlindungan privasi.
2. Sensitive : informasi penting yang dilindungi dimana bila
tidak ditangani dengan benar dapat merusak berfungsinya
suatu sistem atau berdampak pada bisnis, finansial dan
hukum.
3. Operasional : informasi yang bila tidak ditangani dengan
benar menimbulkan kerusakan minimal, namun begitu
dapat membuat ketidak-nyamanan, merusak
kredibilitas/reputasi atau rahasia pribadi.
4. Private : merupakan informasi data pribadi atau data milik
perseorangan yang bukan merupakan informasi untuk
umum.
5. Unrestricted : yang dapat diakses secara bebas sebagai
informasi umum.

2. Persyaratan manajemen
Manajemen persyaratan adalah proses mengumpulkan, menganalisis,
menyempurnakan, dan memprioritaskan persyaratan produk dan
kemudian merencanakan pengirimannya. Tujuan dari manajemen
persyaratan adalah untuk memastikan bahwa organisasi memvalidasi
dan memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemangku kepentingan
eksternal dan internal. Manajemen persyaratan melibatkan komunikasi
antara anggota tim proyek dan pemangku kepentingan, dan
penyesuaian dengan perubahan persyaratan selama proyek
berlangsung. Untuk mencegah satu kelas persyaratan menimpa yang
lain, komunikasi yang konstan di antara anggota tim pengembangan
sangat penting. Manajemen persyaratan tidak berakhir dengan rilis
produk. Sejak saat itu, data yang masuk tentang penerimaan aplikasi
dikumpulkan dan dimasukkan ke fase Investigasi dari generasi atau
rilis berikutnya. Jadi prosesnya dimulai lagi.
Lima tahap persyaratan manajemen
persyaratan sering kali dipandang sebagai proses pengembangan lima
langkah. Manajer proyek dan pemangku kepentingan utama akan
mengevaluasi persyaratan selama setiap langkah proses. Langkah-
langkah ini diuraikan di bawah ini:
 Investigasi
Biasanya, langkah pertama adalah pencarian fakta atau
investigasi. Peserta mengidentifikasi tujuan mereka dan
memeriksa persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Mereka mengevaluasi sumber daya yang
mereka miliki untuk memenuhi persyaratan, mengidentifikasi
kendala yang mungkin ada, dan mengusulkan solusi. Selama
tahap awal manajemen persyaratan ini, banyak dari apa yang
sedang disusun bersifat tentatif, dan semua pihak menyadari
hal ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa persyaratan akan
bergeser seiring dengan berjalannya proses, jadi fase
investigasi dari manajemen persyaratan ini hanyalah titik awal.
 Kelayakan
Tahap berikutnya dari manajemen persyaratan melibatkan
kelayakan proyek dalam hal biaya. Ini membantu membentuk
proyek saat bergerak maju menuju desain dan pengembangan.
Manajer proyek dan pemangku kepentingan harus menentukan
dengan tepat apa yang dibutuhkan untuk memastikan proyek
ini adalah layak dari sisi ekonomi. Tim harus menjawab
pertanyaan mengenai apakah organisasi memiliki kemampuan
teknologi dan keahlian untuk mencapai tujuan proyek atau
apakah sumber daya tambahan akan diperlukan.
 Desain
Setelah tahap investigasi dan kelayakan, proyek kemudian
bergerak ke tahap desain. Di sinilah tujuan yang nyata mulai
membuahkan hasil. Akan ada beberapa perubahan yang tidak
dapat dihindari pada persyaratan yang perlu dikomunikasikan
dan kemudian ditangani oleh mereka yang bertanggung jawab
atas berbagai aspek desain. Bagian penting dari manajemen
persyaratan adalah menentukan apakah perubahan ini akan
mempengaruhi biaya atau ruang lingkup proyek.
 Konstruksi dan Pengujian
Setelah desain disetujui, prototipe atau model kerja biasanya
dibangun dan menjalani serangkaian pengujian. Ini membantu
tim memastikan bahwa proyek akan dapat berkembang sesuai
jadwal dan tetap sesuai anggaran. Persyaratan proyek sering
kali disesuaikan dan disempurnakan selama tahap pengujian
manajemen persyaratan dan harus didokumentasikan
sebagaimana mestinya.
 Rilis
Setelah produk akhirnya disetujui, itu dirilis. Saat produk mulai
digunakan, masih ada kebutuhan akan manajemen persyaratan
yang berkelanjutan terkait dengan peningkatan yang diusulkan,
add-on, perbaikan, pemasaran, penjualan, dan sejenisnya. Ini
akan didokumentasikan dan ditangani selama tahap investigasi
rilis berikutnya.

3. Persyaratan Pengambilan Keputusan


1) Identifikasi keputusan
Anda menyadari bahwa Anda perlu membuat keputusan. Cobalah
untuk mendefinisikan dengan jelas sifat dari keputusan yang harus
Anda buat. Langkah pertama ini sangat penting.
2) Kumpulkan informasi yang relevan
Kumpulkan beberapa informasi terkait sebelum Anda membuat
keputusan: informasi apa yang dibutuhkan, sumber informasi
terbaik, dan bagaimana mendapatkannya. Langkah ini melibatkan
"pekerjaan" internal dan eksternal. Beberapa informasi bersifat
internal: Anda akan mencarinya melalui proses penilaian diri.
Informasi lain bersifat eksternal: Anda akan menemukannya online,
di buku, dari orang lain, dan dari sumber lain.
3) Identifikasi alternatif-alternatif
Saat Anda mengumpulkan informasi, Anda mungkin akan
mengidentifikasi beberapa kemungkinan jalur tindakan, atau
alternatif. Anda juga dapat menggunakan imajinasi dan informasi
tambahan untuk membangun alternatif baru. Pada langkah ini,
Anda akan membuat daftar semua alternatif yang mungkin dan
diinginkan.
4) Pertimbangkan bukti. Gunakan
Informasi dan emosi Anda untuk membayangkan seperti apa
jadinya jika Anda melakukan setiap alternatif sampai akhir.
Evaluasi apakah kebutuhan yang diidentifikasi pada Langkah 1
akan dipenuhi atau diselesaikan melalui penggunaan setiap
alternatif. Saat Anda melalui proses internal yang sulit ini, Anda
akan mulai menyukai alternatif tertentu: alternatif yang tampaknya
memiliki potensi lebih tinggi untuk mencapai tujuan Anda.
Terakhir, tempatkan alternatif dalam urutan prioritas, berdasarkan
sistem nilai Anda sendiri.
5) Pilih di antara alternative
Setelah Anda mempertimbangkan semua bukti, Anda siap untuk
memilih alternatif yang tampaknya terbaik untuk Anda. Anda
bahkan dapat memilih kombinasi alternatif. Pilihan Anda pada
Langkah 5 kemungkinan besar sama atau mirip dengan alternatif
yang Anda tempatkan di bagian atas daftar Anda pada akhir
Langkah 4.
6) Ambil tindakan
Sekarang Anda siap untuk mengambil tindakan positif dengan
mulai menerapkan alternatif yang Anda pilih di Langkah 5.
7) Tinjau keputusan Anda & konsekuensinya
Pada langkah terakhir ini, pertimbangkan hasil dari keputusan
Anda dan evaluasi apakah hal itu telah menyelesaikan kebutuhan
yang Anda identifikasi di Langkah 1. Jika keputusan belum tidak
terpenuhi ataukebutuhan yang teridentifikasi, Anda mungkin ingin
mengulangi langkah-langkah tertentu dari proses untuk membuat
keputusan baru. Misalnya, Anda mungkin ingin mengumpulkan
informasi yang lebih detail atau agak berbeda atau mencari
alternatif tambahan.

4. Persyaratan Operasi
Persyaratan adalah atribut dari produk, layanan, atau sistem yang
diperlukan untuk menghasilkan hasil yang memenuhi kebutuhan
seseorang, kelompok, atau organisasi. Persyaratan Operasional adalah
kapabilitas, pengukuran kinerja (Pengukuran Efektivitas, Pengukuran
Kinerja, Ukuran Kesesuaian & Pengukuran Kinerja Teknis) dan proses
yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan area misi, ancaman yang
berkembang, teknologi yang muncul, atau peningkatan biaya sistem
senjata. Mereka dikembangkan dan divalidasi oleh pengguna dan
terdaftar dalam Dokumen Pengembangan Kemampuan (CDD) dan
Dokumen Produksi Kemampuan (CPD). Mereka membentuk fondasi
untuk spesifikasi teknis sistem senjata, persyaratan kontrak dan
panduan pengembangan produk sehingga spesifikasi solusi secara aktif
menyelesaikan masalah yang disebutkan. Lihat Jenis Persyaratan
Penilaian persyaratan operasional dimulai dengan Konsep Operasi
(CONOPS) dan berlanjut ke tingkat detail yang lebih tinggi dalam
mengidentifikasi asumsi dan kendala kinerja misi serta kekurangan
atau peningkatan yang diperlukan saat ini untuk operasi dan
keberhasilan misi. Mereka biasanya dikembangkan dalam Tahap
Analisis Solusi Materiel (MSA) dan Tahap Pematangan Teknologi &
Pengurangan Risiko (TD) dari Proses Akuisisi. Lihat Persyaratan
Pengembangan Ikhtisar Persyaratan operasional fokus pada bagaimana
sistem akan dioperasikan oleh pengguna, termasuk antarmuka dan
interoperabilitas dengan sistem lain. Persyaratan menetapkan seberapa
baik dan dalam kondisi apa sistem harus bekerja. Persyaratan
operasional harus menjawab: [1,2]
a. Siapa yang menanyakan persyaratan ini?
b. Siapa yang butuh persyaratannya?
c. Siapa yang akan mengoperasikan sistem?
d. Dimana sistem tersebut akan digunakan?
e. Kapan sistem akan diminta untuk menjalankan fungsi yang
dimaksudkan dan untuk berapa lama?
f. Bagaimana sistem mencapai tujuannya?
g. Fungsi / kapabilitas apa yang harus dilakukan sistem?
h. Keputusan apa yang akan dibuat dengan sistem?
i. Data / informasi apa yang dibutuhkan oleh sistem?
j. Apa kebutuhan kinerja yang harus dipenuhi?
k. Apa kendala?
l. Bagaimana persyaratan diverifikasi?
m. Dimana sistem tersebut akan digunakan?
n. Bagaimana sistem mencapai tujuan misinya?
o. Apa parameter sistem penting untuk menyelesaikan misi?
p. Bagaimana berbagai komponen sistem yang akan digunakan?
q. Seberapa efektif atau efisien sistem tersebut dalam
menjalankan misinya?
r. Berapa lama sistem akan digunakan oleh pengguna?
s. Lingkungan apa yang diharapkan sistem untuk beroperasi
secara efektif?

D. Designing Information Outputs


Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui
sistem informasi lewat internet, extranet, atau world wide web (www).
Beberapa data memerlukan pemrosesan yang ekstensif sebelum menjadi
keluaran yang layak, data-data lainnya disimpan, dan ketika diperoleh,
dianggap sebagai output dengan sedikit atau tanpa pemrosesan sama
sekali. Ada 6 (enam) tujuan dari keluaran (output) yaitu :
1. Merancang output untuk tujuan khusus.
2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna.
3. Mengirim jumlah output yang tepat.
4. Menyediakan distribusi output yang tepat.
5. Menyediakan output tepat waktu.
6. Memilih metode output yang paling efektif.

1. Filtering
Information Filtering (IF) adalah salah satu metode yang secara cepat
berkembang untuk mengelola aliran informasi yang datang kepada
pengguna. Tujuan dari Information Filtering adalah membawa
pengguna kepada hanya informasi yang relevan terhadap kebutuhan
mereka. Sistem IF telah dikembangkan beberapa tahun terakhir ini
untuk berbagai domain aplikasi. Beberapa contoh dari aplikasi
pemfilteran adalah pemfilteran e-mail personal berdasarkan profil
personal, pemfilterbrowser yang memblok informasi yang tidak
sesuai, filter yang dirancang agar anak-anak hanya dapat mengakses
informasi yang sesuai bagi mereka, dan lain-lain. Secara umum tujuan
utama dari IF adalah mengarahkan informasi yang paling berharga
(relevan) kepada pengguna secara otomatis dan membantu pengguna
memanfaatkan waktu membaca dokumen yang terbatas secara lebih
optimal. Information filtering, seperti juga Information Retrieval
(sistem temu balik informasi), menangani ruang informasi tidak
terstruktur dan kebutuhan pengguna akan informasi spesifik[WON97].
Sistem temu balik informasi menangani ruang informasiyang stabil
dan kebutuhan pengguna akan informasiyang bervariasi / dinamis,
sedangkan Information Filtering menangani ruang informasi yang
dinamis dan kebutuhan pengguna akan informasi yang relatifstabil.
Permasalahan dalam Information Filtering dengan demikian dapat
dinyatakan sebagai berikut: terhadap sejumlah objek informasi
dinamis, sistem Information Filtering mencocokkan karakteristik dari
objek informasi tersebut dengan profil pengguna, yaitu deskripsi dari
kebutuhan informasipengguna, untuk mendapatkan perkiraan
relevansiantara objek informasi tersebut terhadap kebutuhan
informasi.
Information Filtering adalah sebuah kajian mengenai pemfilteran
suatu aliran informasi dinamis dalam volume besar dan
menyampaikannya kepadapengguna tertentu untuk memenuhi
kebutuhan informasinya. Kajian mengenai perolehan informasi yang
telah banyak dikenal adalah Temu Balik Informasi(Information
Retrieval). Kemudian kajian mengenai Information Filtering,yang
bersama kajian temu balik informasi disebut sebagai “keping mata
uang dengan dua sisi”, mulai berkembang. Information filtering,
seperti juga Information Retrieval (Temu Balik Informasi), menangani
ruang informasi tidak terstruktur dan kebutuhan pengguna akan
informasi spesifik. Hal ini yang membedakan keduanya dengan
konsep basis data yang menanganiquery dan kumpulan data
berstruktur tertentu. Kajian Temu Balik Informasi menangani ruang
informasi yang stabil dan kebutuhan pengguna akan informasi yang
bervariasi/dinamis, sedangkan Information Filtering menangani ruang
informasi yang dinamis dankebutuhan pengguna akan informasi yang
relatif stabil. Permasalahan dalam Information Filtering dengan
demikian dapat dinyatakan sebagai berikut: terhadap sejumlah objek
informasi dinamis, sistem Information Filtering mencocokkan
karakteristik dari objek informasi tersebut dengan profil pengguna,
yaitu deskripsi dari kebutuhan informasi pengguna, untuk
mendapatkan perkiraan relevansiantara objek informasi tersebut
terhadap kebutuhan informasi. Sistem profil akan menunjukkan
ketertarikan dan pilihan pengguna, dan penggunaannya membantu
pengguna untuk melakukan aksester kendali terhadap bagian yang
relevan dari informasi. Sistem profil tersebut akan bertindak sebagai
intermediator antara pengguna dan objek informasi. Dalam penentuan
relevansitersebut, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
binary classification system dimana dokumen hanya akan
diklasifikasikan sebagaidokumen relevan atau tidak, dan tidak
dilakukan pengurutan peringkat (ranking). Setiap pendekatan yang
dilakukan untuk Information Filtering maupun Information Retrieval
memiliki empat komponen dasar:
1. Teknik untuk merepresentasikan dokumen
2. Teknik untuk merepresentasikan kebutuhan informasi (misalnya:
konstruksi profil)
3. Cara untuk membandingkan profil dengan representasi dokumen
4. Cara untuk menggunakan hasil dari pembandingan tersebut

2. Key Variabel Reporting


Variabel kunci adalah variable yang mengidentifikasi faktor-faktor
yang menjadi kelayakan sebuah informasi yang keluar.
 Informasi yang digunakan dalam menentukan variable kunci ,
yaitu
1. Informasi finansial
Diukur berdasarkan anggaran yang telah dibuat. Penilaian
dilakukan dengan menganalisis varian antara kinerja aktual
dengan yang dianggarkan.
2. Informasi Non finansial
Jenis informasi nonfinansial dapat dinyatakan dalam bentuk
variable kunci atau yang sekarang disebut sebagai key
success factor.
 Karakteristik variable kunci , yaitu
1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan
organisasi
2. Sangat volatile dan dapat berubah dengan cepat
3. Perubahan tidak dapat diprediksi
4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera
5. Variabel tersebut dapat diukur, baik secara langsung maupun
melalui ukuran antara (surrogate)

 Contoh variable kunci

Dinas/Unit Kerja Variabel Kunci


Rumah Sakit/ Hotel Tingkat hunian kamar (kamar
yang dipakai/total kamar yang
tersedia)
Klinik Kesehatan Jumlah pelanggan (masyarakat)
yang dilayani perhari
PLN KWH yang terjual
Telkom Jumlah pulsa yang terjual
PDAM Jumlah debit air terjual
Panjang jalan yang
dibangun/diperbaiki
Pekerjaan Umum Panjang jalan yang
disapu/dibersihkan

Jumlah Krimialitas yang


tertangani
Jumlah kecelakaan/pelanggaran
Kepolisian lalu lintas
Jumlah pengaduan masyarakat
yang tertangani

3. Minotoring
Kegiatan  monitoring lebih  terfokus pada kegiatan yang akan
dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk
mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu,
dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung
sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati.
Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang
ditetapkan pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan
dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan
tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga
memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi
hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam
melakukan evaluasi. Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara
kegiatan sedang berlangsung guna memastikan  kesesuaian proses dan
capaian sesuai rencana, tercapai atau tidak. Bila ditemukan
penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga
kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil
monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya.
Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui
hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program.  Hasil Evaluasi
bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan
tempat lainnya.

4. Modeling
Pemodelan informasi merupakan suatu cara yang dilakukan untuk
mendesain aktivitas dari aliran informasi pada suatu organisasi. Dapat
juga memberikan sebuah spesifikasi menyeluruh dari informasi yang
menyusun aliran itu. Berikut merupakan table yang menggambarkan
fase dalam perkembangan system informasi dan hasil (proses penting)
yang terdapat pada tiap fase.
Fase Fase Hasil (Proses Penting)
Fase Perencanaan Perencanaan Proyek
Fase Definisi Fungsi Model Umum
Fase Analisis Model Konseptual
Fase Desain Logik dan Laporan Teknis
Dokumen
Fase Pengembangan dan Realisasi Sistem Informasi
Pengujian
Fase Pengenalan Manual, Rencana Pengenalan
Fase Pemeliharaan Dokumentasi Tambahan
Perkembangan Sistem Informasi dan Hasil Tiap Fase

Proses pemodelan informasi berada pada fase analisis dengan menggambarkan


model konseptual sebagai langkah awal dari suatu perkembangan perangkat lunak
yang dilakukan secara sistematis tentang suatu system yang akan dimodelkan dan
dibangun.
 FCO-IM
FCO-IM adalah metode pemodelan informasi berdasarkan bahasa
alami user. Adapun kelebihan FCO-IM dibandingkan metode
pemodelan informasi lain adalah sebagai berikut:
1. Intensitas keikutsertaan user, tinggi, sehingga menuju ke arah
validasi yang baik
2. Pendekatan model menghasilkan desain yang lebih baik
3. Dokumentasi terintegrasi penuh sehingga mencegah
penambahan biaya pemeliharaan
4. Meningkatkan dukungan terhadap perkembangan system kea
rah yang lebih baik
5. Mengurangi time to market untuk pemodelan/desain, dan
realisasi

Dalam melakukan pemodelan terhadap informasi (scenario),


FCO-IM melakukannya dalam beberapa tahapan. Berikut
langkah-langkah pemodelan informasi dengan metode FCO-IM :
1. Verbalization, yaitu user menginputkan kalimat berdasarkan
sebuah fakta (fact expression).
2. Classify dan Qualify, ialah proses pengelompokan kalimat ke
dalam kelas-kelas dan memberikan nama terhadap masing-
masing kelas untuk selanjutnya akan tersimpan di dalam
Repository dan berupa fact type (role), object type, dan label
type.
3. Information Grammar Diagram (IGD) untuk mendapatkan
model informasi berdasarkan kalimat inputan user. Model
informasi yang dihasilkan sesuai dengan item-item yang
terdapat pada Repository.
4. Constraint, yaitu dengan melakukan penambahan constraint
yang dilakukan pada IGD.
5. Grouping, Lexicating dan Reducing (GLR), yairu
mengkombinasikan sebanyak mungkin fact type ke dalam
table yang sama tanpa adanya redundasi, mentransformasi fact
type sehingga setiap role memiliki oleh label type, dan
menghapus faxt type tertentu.

5. Interrogative (pemeriksaan)
Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan
untuk menilai dan mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti
implementasi pengendalian internal pada sistem informasi.
Pemeriksaan sistem informasi
Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti
yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk
mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait,
secara memadai telah dapat digunakan untuk:
a. Melindungi asset.
b. Menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.
c. Menyediakan informasi yang relevan dan handal.
d. Mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
e. Menggunakan sumber daya dengan efisien.
f. Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi
pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
g. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus
memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
 Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer,
program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah,
modifikasi, atau penghancuran.
 Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai
dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
 Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan
persetujuan pihak manajemen.
 Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer
lainnya telah akurat dan lengkap.
 Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki
otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan
kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
 File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga
kerahasiaannya

6. Strategic Decision Center


Keputusan adalah suatu rekasi terhadap beberapa solusi alternative
yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan-
kemungkinan dari alternative tersebut bersama. Keputusan Srategis
adalah setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa
tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika kita perlu untuk
melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Keputusan Strategik merupakan salah satu tanggung jawab utama
pucuk pimpinan organisasi. Organisasi memerlukan wahana untuk
merealisasikan misi dan visinya, dan wahana itu adalah desain
organisasi. Kekeliruan di dalam mendisain organisasi akan membawa
organisasi ke tempat lain selain tujuan yang telah ditetapkan dan
disepakati. Textbook strategic management mengajarkan bahwa
desain organisasi seharusnya mendukung usaha organisasi
merealisasikan cita-cita yang telah dituangkan dalam visi dan misi
yang selanjutnya dirinci dalam rencana strategick , rencana taktis dan
rencana operasional. Secara berurutan, semakin kea rah rencana
operasional , rencana yang dibuat semakin rinci higga penentuan apa
yang seharusnya dikerjakan oleh individu di dalam organisasi.

E. Data Processing Overview


1. Pengertian Pengolahan Data Menurut Para Ahli
1. Menurut Jogiyanto menjelaskan: “Pengolahan data yaitu
manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti, berupa suatu informasi”
2. Menurut Sutabri Pengolahan data terdiri dari kegiatan-kegiatan
penyimpanan data dan penanganan data, yang bisa diuraikan
sebagai berikut:
 Penyimpanan Data (Data Storage)
Penyimpanan data yaitu meliputi pekerjaan seperti
pengumpulan (filling), pencarian (searching), dan
pemeliharaan (maintenance).
 Penanganan Data (Data Handling)
Penanganan data yaitu meliputi berbagai kegiatan,
misalnya pemeriksaan (verifying), perbandingan
(comparing) pemilihan (sorting), peringkasan (extracting),
dan penggunaan (manipulating).Siklus Pengolahan Data.

2. Siklus Pengolahan Data


Siklus pengolahan data terdiri dari tiga tahapan dasar diantaranya
yaitu:
1) Input: ini merupakan data awal, atau data input, disiapkan dalam
berbagai bentuk yang sesuai untuk kepentingan pengolahan.
Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan mesin.
2) Processing: Pada langkah ini data input dirubah, dan biasanya
dikombinasikan dengan informasi lain untuk menghasilkan data
dalam bentuk yang lebih bisa dipakai.
3) Output: Pada proses ini hasil-hasil dari pengolahan data
sebelumnya dikumpulkan untuk pengolahan data selanjutnya.

3. Proses Pengolahan Data


Pengolahan data biasanya terdiri dari sejumlah proses pengolahan
dasar yang dilaksanakan dalam beberapa urutan, diantaranya:
1) Recording
Yaitu proses pencatatan atau memindahkan data pada beberapa
formulir atau dokumen. Ini dilakukan dalam tahap originasi atau
pada dokumen sumber dan tahap distribusi pada dokumen laporan
dan seluruh siklus pengolahan.
2) Duplicating
Yaitu proses penggandaan data di atas formulir atau dokumen,
proses ini dilakukan sewaktu data tersebut dicatat secara manual,
atau proses ini dikerjakan setelah menggunakan mesin.
3) Verifying
Yaitu proses pemeriksaan, pencatatan biasanya merupakan
operasi manual, dan proses ini merupakan hal penting bahwa data
yang telah dicatat tersebut diperiksa secara teliti, barangkali ada
kesalahan-kesalahan.
4) Klasifikasi
Yaitu prose memisahkan data data ke dalam berbagai kategori.
Klasifikasi biasanya dikerjakan lebih dari satu cara. Contoh,
sekumpulan daftar pertanyaan mahasiswa bisa diklasifikasikan
sesuai jenis kelamin mahasiswa, atau sesuai tahun masuk
mahasiswa.
5) Sorting
Proses mengatur data dalam urutan tertentu. Sorting data dapat
dilakukan sebelum atau sesudah klasifikasi.
6) Merging
Yaitu proses mencampur dua atau lebih kumpulan data, semua
kumpulan tersebut telah disort dengan kunci yang sama, dan
meletakkan kumpulan data tersebut bersama-sama menjadi
kumpulan data tunggal yang telah disort.
7) Kalkulasi
Yaitu proses melakukan perhitungan numeris pada data yang
bertipe numeris.
8) Memeriksa Table
Yaitu proses ini bertujuan untuk bisa mendapatkan kembali data
tertentu pada kumpulan data yang telah tersortir.

Fungsi dasar Pengolahan Data diantaranya:

1) Mengambil program dan data (masukan atau input)


2) Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk
pemrosesan
3) Menjalankan proses aritmatika dan logika dalam data yang
disimpan
4) Menyimpan hasil akhir pengolahan.
5) Mencetak atau menampilkan hasil pengolahan atau data yang
disimpan.

1. Data processing resources used in information systems


Jasa Informasi adalah area fungsional utama perusahaan yang terdiri
dari analis sistem, programmer, pengelola database, spesialis jaringan,
dan personil operasi. Sumber Daya Informasi perusahaan meliputi
hardware,software, para spesialis informasi, pemakai, fasilitas,
database dan informasi.Sistem Informasi Sumber Daya Informasi
adalah sistem yang menyediakan informasi mengenai sumber daya
informasi perusahaan pada para pemakai diseluruh perusahaan.
Manajer unit jasa informasi dikenal dengan istilah CIO (Chief
Information Officer).CIO merupakan salah satu eksekutif tingkat
puncak perusahaan yang bertanggung jawab atas jasa informasi
(Iformation Services / IS).\
1) Subsistem Input Sistem Informasi SDI
 Dalam model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi,
subsistem input menyediakan data bagi database. Subsistem
Input terdiri dari :
 SIA (Sistem Informasi Akuntansi), Mengumpulkan data
internal yang menjelaskan unit jasa informasi dan data
eksternal yang menjelaskan transaksi unit tersebut dengan
para pemasoknya.
 Subsistem Riset SDI, Melakukan kegiatan-kegiatan yang
terdiri dari proyek-proyek riset di dalam perusahaan yang
selanjutnya menentukan kebutuhan pemakai dan kepuasan
pemakai.
 Subsistem Intelijen SDM, Berhubungan dengan
pengumpulan informasi dari elemen-elemen lingkungan
perusahaan

2) Subsistem Database Sistem Informasi SDI


Database adalah suatu kumpulan data komputer yang terintegrasi,
diatur dan disimpan menurut cara tertentu sehingga mudah dalam
hal pengambilan kembali.

3) Subsistem Output Sistem Informasi SDI


1) Model Sistem Informasi SDI meliputi 5 subsistem output,
antara lain :
2) Subsistem Perangkat Keras, Menyiapkan output informasi
yang menjelaskan sumber daya perangkat keras.
3) Subsistem Perangkat Lunak, Menyiapkan output informasi
yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak.
4) Subsistem SDM, Menyediakan informasi tentang spesialis
informasi perusahaan.
5) Subsistem Data dan Informasi, Menyiapkan output yang
menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada di
database pusat.
6) Subsistem Sumber Daya Terintegrasi, Menyatukan informasi
yang menjelaskan sumber daya perangkat keras, perangkat
lunak, SDM, serta data dan informasi.

Mencapai Manajemen Kualitas dalam Jasa Informasi


1. Mengidentifikasi pelanggan jasa informasi.
2. Mengidentifikasi kebutuhan kualitas pelanggan.
3. Menetapkan Metrik kualitas.
4. Mendefinisikan strategi kualitas jasa informasi.
5. Menerapkan program-program kualitas jasa informasi.
6. Memantau kinerja kualitas jasa informasi.

Keamanan Sistem
Keamanan sistem perusahaan mengacu pada perlindungan terhadap
semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh pihak-
pihak yang tidak berwenang. Perusahaan menerapkan suatu program
keamanan sistem yang efektif dengan pertama-tama mengidentifikasi
berbagai kelemahan dan kemudian menerapkan perlawan dan
perlindungan yang diperlukan.
Tujuan Keamanan
1. Kerahasiaan, SIE, SI-SDM, dan sistem akuntansi (seperti gaji,
piutang, pembelian,dan hutang) sangat kritis dalam hal ini.
2. Ketersediaan, Tujuan CMIS adalah menyediakan data dan
informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya,
terutama yang berorientasi informasi.
3. Intergritas, Semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran
akurat dari sistem fisik yang diwakilinya

2. Organizing data processing resources


4 macam Data Processing Resource di implementasikan pada sebuah
Organisasi. Bentuk Implementasinya :

1. Struktur Sentral

Data Processing Resource pada satu tempat dan administrasi


dalam sebuah organisasi.

2. Struktur Distribusi

Data Processing Resource berada pada setiap departemen atau


setiap unit administrasi
3. Struktur Hybrid

Gabungan antara organisasi sentral dan distribusi

F. Data Base Concepts


Basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara
bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah
skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan
manipulasi untuk kegunaan tertentu. Beberapa kriteria penting dalam basis
data, yaitu :
 Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
 Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu
mengubah basis datanya.
 Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
 Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah.
 Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

Dari beberapa kriteria tersebut, nampak adanya perbedaan secara nyata


antara file yang berbasis data dan file konvensional yang lebih bersifat
program oriented, yaitu hanya dapat digunakan oleh satu program aplikasi,
hanya berhubungan dengan suatu persoalan tertentu untuk sistem yang
direncanakan, perkembangan data hanya mungkin terjadi hanya pada
volume data saja, kerangkapan data tidak terkontrol.

Pemanfaatan basis data :

 Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena


merupakan dasar dalam menyediakan informasi
 Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat waktu dan relevan.
 Mengurangi duplikasi data (data redundancy)
 Hubungan data dapat ditingkatkan
 Manipulasi terhadap data dengan cepat dan mudah
 Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan

1. Application vs. data base processing


 Aplikasi adalah suatu subkelas dari suatu perangkat lunak
komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer secara
langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna
(Wikipedia, 2012). Aplikasi dapat juga dikatakan sebagai
penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna
komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras.
Menurut Marimin dkk. (2011:43) Aplikasi merupakan program
yang secara langsung dapat melakukan proses-proses yang
digunakan dalam komputer oleh pengguna. Aplikasi merupakan
kumpulan dari file-file tertentu yang berisi kode program yang
menghubungkan antara pengguna dan perangkat keras Komputer.
Aplikasi sering juga disebut sebagai perangkat lunak, merupakan
program komputer yang isi instruksinya dapat diubah dengan
mudah. Aplikasi pada umumnya digunakan untuk mengontrol
perangkat keras (yang sering disebut sebagai device driver),
melakukan proses perhitungan, dan berinteraksi dengan aplikasi
yang lebih mendasar lainnya (seperti sistem operasi, dan bahasa
pemrograman). Secara umum aplikasi dapat dibagi menjadi 3
tingkatan yaitu tingkatan program aplikasi (application program
misalnya Microsoft Office), tingkatan sistem operasi (operating
system misalnya Microsoft Windows), dan tingkatan bahasa
pemrograman (misalnya PHP).

 Data base juga berarti kumpulan data yang bersifat mekanis,


terdefinisi, dan terbagi dengan formal melalui suatu
pengorganisasian. Data base adalah data operasional yang
dipergunakan oleh sistem dari aplikasi dari pengorganisasian.
Database juga didefinisikan sebagai sistem file yang terintegrasi
serta mempunyai paling tidak satu primary key untuk sebuah
pengulangan. Pengolahan database dalam media komputer
ditujukan untuk mempermudah dan tentunya mengikuti
perkembangan zaman yang semakin menerapkan era
komputerisasi. Suatu pengelolaan sistem database dalam dunia IT
biasa dikenal dengan istilah DBMS (Database Management
System). Suatu database juga dapat didefinisikan terdiri dari
kumpulan tabel – tabel yang menyimpan data serta informasi.

2. Data base management systems


Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System /
DBMS) adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para
pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan meng-akses basis
data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk
meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki
kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya
menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat
diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara
umum tersedia adalah:
 Keamanan
DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak
mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
 Independensi
DBMS menjamin independensi antara data dan program, data
tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya, karena
struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi,
bukan berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga
tidak bergantung pada data, sehingga walaupun struktur data
diubah, program tidak perlu berubah.
 Konkruensi / data sharing
Data dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna
karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
 Integritas
DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan
agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten
 Pemulihan
DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file
data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error)
atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan
perangkat lunak.
 Kamus / katalog sistem
DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem
yang menjelaskan deskripsi dari field-field data yang terkandung
dalam basisdata.
 Perangkat Produktivitas
DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga
memudahkan para pengguna untuk menarik manfaat dari
database, misalnya report generator (pembangkit laporan) dan
query generator (pembangkit query / pencarian informasi).
Sistem Manajemen Basis-Data(DBMS)memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak
terlepas dari beberapa kelemahan.

Keunggulan DBMS antara lain sbb:

 Mengurangi duplikasi data atau data redundancy


 Menjaga konsistensi dan integritas data
 Meningkatkan keamanan data
 Meningkatkan effisiensi dan effektivitas penggunaan data
 Meningkatkan produktivitas para pengguna data
 Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan
data
 Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
 Meningkatkan pemakaian bersama dari data
 Meningkatkan layanan backup dan recovery data
 Mengurangi konflik antar pengguna data

Kelemahan DBMS antara lain sbb:

 Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan


administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh
struktur dan relasi data yang optimal
 Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disk) maupun
internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
 Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
 Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
 Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat
mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat
lunak, diperlukan pula biaya pelatihan.
 Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat
kegagalan menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang
bergantung pada sistem ini.

G. Coding, Sorting, Searching Data


1. Coding
Pengertian coding adalah Proses menulis, menguji, memperbaiki kode
dalam membentuk program dengan baik.. Nah coding sendiri secara
sangat sederhana bisa diartikan sebagai kegiatan untuk membuat
sebuah aplikasi. Namun tentu kita tidak bisa puas dengan penjelasan
seperti itu. Istilah ini bisa diartikan sebagai segala jenis usaha atau
kegiatan untuk menyusun, menguji, memperbaiki kode-kode tertentu
demi menciptakan sebuah program. Secara analogi kita bisa
mengumpamakan kegiatan coding sebagai cara kita untuk
berkomunikasi dengan mesin. Dengan menggunakan bahasa
pemrograman tertentu kita bisa memerintahkan mereka untuk
melakukan suatu tugas.

2. Fungsi dan Manfaat Coding


Dilihat dari pengertiannya saja mungkin kita sudah bisa mengetahui
bahwa kegiatan coding itu tidak mudah untuk dilakukan. Namun di
jaman yang serba digital dan canggih ini tentu kemampuan untuk
memahami bahasa pemrograman sangatlah penting. Apalagi dengan
perkembangan dunia yang semakin maju, maka skill programming
akan terlihat sangat menjanjikan. Berikut ini beberapa kelebihan dan
keuntungan yang bisa kalian dapatkan dengan belajar coding :
 Dapat membuat sebuah blog atau website sendiri tanpa bantuan
orang lain.
 Bisa dijadikan pekerjaan di masa depan sebagai seorang
programmer.
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan coding maka dari itu kegiatan
yang satu ini bisa dimanfaatkan sebagai ladang mencari uang. Misal
saja dengan menerima pesanan untuk membuat website, perangkat
lunak atau aplikasi dan bahkan memulai bisnis e-commerce.

Contoh Bahasa Coding / Pemrograman

Dalam sebuah kegiatan coding biasanya seorang programmer akan


menggunakan bahasa pemrograman tertentu sesuai dengan tujuan
awalnya. Tentu ketika kita ingin membuat sebuah website dan
perangkat lunak maka bahasa pemrograman yang digunakan akan
berbeda. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memilih bahasa
pemrograman mana yang tepat untuk dipelajari sesuai dengan minat
kita. Berikut ini beberapa programming language terbaik dan paling
populer yang bisa menjadi pilihan kalian :

 Java
 PHP
 C
 C++
 HTML
 Visual Basic
 Python
 Javascript
 C#
 Objective-C
 ActionScript

1. Code structures (Struktur Kode)


Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data,memasukkan
data ke dalam computer dan untuk mengambil bermacam‐macam
informasi. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan
karakter‐karakter khusus (misalnya @,#,$ dan sebagainya). Kode
dapat berupa angka (numeric code), huruf (alphabetic code) dan
gabungan dari angka,huruf dan karakter khusus (alphanumeric code)
serta kode batang (bar code).
Petunjuk dalam pembuatan kode :
1) Harus mudah diingat, unik, fleksibel, efisien, konsisten.
2) Harus distandarisasi.
3) Spasi dan karakter mirip dihindari.
4) Panjang kode harus sama.

Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam
system informasi yaitu :

1. Kode mnemonik (mnemonic code)


Kode mnemonik digunakan untuk tujuan supaya mudah
diingat.Kode mnemonic dibuat dengan dasar singkatan atau
mengambil sebagian karakter dari item yang akan diwakili dengan
kode ini. Misal “P” untuk Pria,”W” untuk Wanita,”JKT” untuk
Jakarta. Umumnya kode memonic menggunakan huruf. Akan
tetapi dapat juga menggunakan gabungan huruf dan angka
misalnya computer IBM PC dengan ukuran memori 640 Kb,color
monitor dapat dikodekan “K‐IBM‐PC‐640‐CO”. Kebaikan dari
kode ini adalah mudah diingat dan kelemahannya adalah kode
dapat terlalu panjang.

2. Kode urut (Sequential Code) / kode seri (Serial Code)


Kode urut merupakan kode yang nilainya urut antara satu kode
dengan kode berikutnya. Contoh :

001 Kas.

002 Piutang dagang

003 Persediaan produk selesai


004 Persediaan produk dalam proses

Kode urut memiliki kebaikan sebagai berikut :

a. Sangat sederhana.
b. Mudah diterapkan.
c. Kode dapat pendek tetapi unik.
d. Mudah dicari bila kodenya sudah diketahui.
e. Cocok untuk rekaman di file yang menggunakan nomor
record relaitf, sehingga nomor record dapat sama dengan
kodenya, dengan demikian file tidak perlu diindeks.
f. Baik untuk pengendalian, karena kode yang hilang dapat
mudah diketahui.
Kode urut memilik kelemahan sebagai berikut :
 Penambahan kode hanya dapat ditambahkan pada
akhir urutan dan tidak dapat disisipkan.
 Tidak mempunyai dasar logika tentang informasi item
yang diwakilinya, kecuali hanya berdasarkan
urutannya saja.
 Tidak fleksibel bila terjadi perubahan kode.
3. Kode blok (Block Code)
Kode Blok mengklasifikasikan item ke dalam kelompok blok
(range) tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas
dasar pemakaian maksimum yang diharapkan. Contoh :
Blok Kelompok
1000 ‐ 1999 Aktiva lancar
2000 ‐ 2499 Aktiva tetap
2500 ‐ 3000 Hutang lancar
Kode Blok mempunyai kebaikan sebagai berikut :
a. Nilai dari kode mempunyai arti, yaitu masuk dalam blok
yang sudah tertentu.
b. Mudah diperluas.
c. Kode dapat ditambah atau dibuang sebagian.
d. Proses pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan
dengan lebih mudah karena tiap-tiap kelompok rekening
dapat diketahui dari blok kodenya.

4. Kode group (Group Code)


Kode Group merupakan kode yang berdasarkan field‐field dan
tiap‐tiap field kode mempunyai arti. Contoh dalam kode Nomor
Induk Mahasiswa (NIM) 12100001 dimana 2 digit dari kiri
menunjukkan jurusan yang diambil,2 digit berikutnya
menunjukkan tahun masuk dan digit berikutnya menunjukkan
nomor urut mahasiswa.
Kode group mempunyai kebaikan yaitu :
a. Nilai dari kode mempunyai arti.
b. Mudah diperluas.
c. Dapat ditambah atau dibuang sebagian.
d. Dapat menunjukkan panjang dari data.

Selain itu kode group mempunyai kelemahan yaitu kode dapat


menjadi panjang.

5. Kode desimal (Decimal Code)


Kode decimal mengklasifikasikan kode atas dasar 10 unit angka
desimal dimulai dari angka 0 sampai dengan angka 9 atau dari 00
sampai dengan 99 tergantung dari banyaknya kelompok. Contoh :
00. AKTIVA LANCAR
0010 Kas
0020 Piutang Dagang
0030 Persediaan Bahan Baku
0040 Dibayar Dimuka
1. AKTIVA TETAP
0110 Tanah
120 gunan Kantor

2. Sorting data
Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun
kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Secara
umum ada dua jenis pengurutan data yaitu :
a. Pengurutan secara urut naik (Ascending)
yaitu dari data yang nilainya paling kecil sampai data yang
nilainya paling besar.
b. Pengurutan secara urut turun (Descending)
yaitu dari data yang mempunyai nilai yang paling besar
sampai paling kecil. Berdasarkan media yang digunakan
terdapat 2 metode sortir :
1. Sortir Internal
Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir
kecil, sehingga proses sortir tidak membutuhkan tempat
yang besar di memori utama komputer.
2. Sortir Eksternal
Metode ini dipakai jika himpunan data yang akan disortir
cukup besar, sehingga dibutuhkan media atau alat
tambahan seperti Magnetik Tape, Disket dan sebagainya.
Dua hal yang mempengaruhi kecepatan algoritma sortir
adalah :
1. Jumlah operasi perbandingan yang dilakukan.
2. Jumlah operasi pemindahan data dilakukan.

Pada garis besarnya ada tiga teknik utama yang dapat


dilakukan dalam melakukan sortir yaitu :
1. Sortir Penyisipan atau Insertion Sort.
2. Sortir Pemilihan atau Selection Sort.
3. Sortir Penukaran atau Exchange Sort.

Perbedaan utama antara Sortir Penyisipan dan Sortir


Pemilihan adalah sebagai berikut :

 Pada Sortir Penyisipan, pada setiap langkah


hanya diperhatikan satu data saja, kemudian
untuk mencari tempat data diletakkan, dilihat
semua data yang akan menjadi tujuan.
 Sebaliknya pada Sortir Pemilihan, pada tiap
langkah dipilih data dari semua barisan data,
kemudian diletakan sebagai satu data baru pada
subdaftar tujuan.

3. Searching techniques
Searching (Pencarian Data) sering juga disebut table look-up atau
storage and retrieval information adalah suatu proses untuk
mengumpulkan sejumlah informasi di dalam pengingat komputer
dan kemudian mencari kembali informasi yang diperlukan secepat
mungkin. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sering
melakukan pencarian data. Sebagai contoh, jika kita menggunakan
Kamus untuk mencari kata-kata dalam Bahasa Inggris yang belum
diketahui terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh lain saat
kita menggunakan buku telepon untuk mencari nomor telepon
teman atau kenalan dan masih banyak contoh yang lain. Pencarian
data sering juga disebut table look-up atau storage and retrieval
information adalah suatu proses untuk mengumpulkan sejumlah
informasi di dalam pengingat komputer dan kemudian mencari
kembali informasi yang diperlukan secepat mungkin. Algoritma
pencarian (searching algorithm) adalah algoritma yang menerima
sebuah argumen kunci dan dengan langkah-langkah tertentu akan
mencari rekaman dengan kunci tersebut. Setelah proses pencarian
dilaksanakan, akan diperoleh salah satu dari dua kemungkinan, yaitu
data yang dicari ditemukan (successful) atau tidak ditemukan
(unsuccessful).
Metode pencarian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
pencarian internal (internal searching) dan pencarian eksternal
(external searching). Pada pencarian internal, semua rekaman yang
diketahui berada dalam pengingat komputer sedangakan pada
pencarian eksternal, tidak semua rekaman yang diketahui berada
dalam pengingat komputer, tetapi ada sejumlah rekaman yang
tersimpan dalam penyimpan luar misalnya pita atau cakram
magnetis.Selain itu metode pencarian data juga dapat dikelompokan
menjadi pencarian statis (static searching) dan pencarian dinamis
(dynamic searching). Pada pencarian statis, banyaknya rekaman
yang diketahui dianggap tetap, pada pencarian dinamis, banyaknya
rekaman yang diketahui bisa berubah-ubah yang disebabkan oleh
penambahan atau penghapusan suatu rekaman.

H. Logical Data Organization


Organisasi data logis menggambarkan data dan hubungan secara rinci pada
tingkat yang sangat tinggi. Ini tidak termasuk bagaimana data diwakili
secara fisik dalam database, tapi menjelaskan pada tingkat yang sangat
abstrak. Ini pada dasarnya mencakup entitas dan hubungan di antara
mereka beserta atribut masing-masing entitas. Model data logis mencakup
kunci utama masing-masing entitas dan juga kunci asing juga. Saat
membuat model data logis, entitas pertama dan hubungannya diidentifikasi
dengan tombolnya. Kemudian atribut dari masing-masing entitas
diidentifikasi. Setelah banyak hubungan diselesaikan dan normalisasi
dilakukan. Model data logis tidak bergantung pada sistem manajemen
basis data karena tidak menggambarkan struktur fisik database sebenarnya.
Saat merancang model data logis nama panjang non formal dapat
digunakan untuk entitas dan atribut.

1. Networks
1. Pengertian Jaringan
Jaringan komputer adalah suatu sistem yang terdiri dari komputer,
perangkat keras dan perangkat lunak yang disusun untuk bisa
bekerja sama untuk memperoleh beraan manfaat dan tujuan untuk
bisa berkomunikasi, mengakses informasi, menerima dan
memberikan fasilitas informasi.
1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis,
yaitu:
1) Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik
pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang
berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2) Metropolitan Area Network (MAN)


Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya
merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan
biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan
yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan
dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta)
atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara,
bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel.

3) Wide Area Network (WAN)


Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup
daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah
negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program (aplikasi) pemakai.

4) Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini,
seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke
jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi
dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar
jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda.
Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah
mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan
dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan
jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
5) Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap
komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan
yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi
walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan
karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam
mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah
marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan
mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
1. Ciri-Ciri Jaringan Komputer
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri jaringan
komputer yaitu:
 Berbagi perangkat keras (hardware).
 Berbagi perangkat lunak (software).
 Berbagi saluran komunikasi (internet).
 Berbagi data dengan mudah.
 Memudahkan komunikasi antar pemakai
jaringan.

2. Manfaat Jaringan computer


Berikut ini terdapat beberapa manfaat dari jaringan
komputer, yakni sebagai berikut:
 Dengan memakai jaringan komputer bisa
dengan ringan untuk menjalankan transisi data
ataupun berbagi sumber daya.
 Bisa memudahkan komunikasi dan transaksi.
 Menolong memperoleh akses informasi secara
cepat dan tepat waktu serta up to date.
 Dengan jaringan komputer bisa memudahkan
pekerjaan menjadi lebih segera.

3. Tujuan Jaringan Komputer


Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah
membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya
kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju
kesisi penerima (receiver) melalui media
komunikasi.

2. Relational
1. Pengertian Model Basis Data Relasional
Model basis data relasional adalah suatu model basis data yang
menggunakan tabel dua dimensi, yang terdiri atas baris dan kolom
untuk menggambarkan sebuah file data. Model ini menunjukkan
cara mengelola/mengorganisasikan data secara fisik dalam memori
sekunder, yang akan berdampak pula pada bagaimana kita
mengelompokkan data dan membentuk keseluruhan data yang
terkait dalam sistem yang dibuat.
2. Perkembangan Model Basis Data Relasional
Terdapat beberapa percobaan untuk menghasilkan implementasi
sempurna dari model basis data relasional yang secara orisinil
didefinisikan oleh Edgar F.Codd dan dijelaskan oleh Christopher J.
Date, Hugh Darwen dan lainnya, namun tidak ada satupun yang
secara populer sukses. Pengembangan terbaru dari model tipe
Objek-Relasi, yang berdasarkan asumsi bahwa setiap fakta dapat
diekspresikan dalam bentuk satu atau lebih hubungan biner. Model
ini digunakan pada Object Role Modeling (ORM), RDF/Notation 3
(N3).
3. Perbedaan Relasional dan Non Relasional
Model relasi merupakan model basis data pertama yang
menjelaskan istilah matematika secara formal. Walaupun basis data
hierarki dan jaringan hadir sebelum basis data relasional, namun
spesifikasi mereka masih secara keseluruhan informal. Setelah
model relasional diperkenalkan, banyak upaya untuk
membandingkan dan membedakan model berbeda ini, dan
munculnya deskripsi teliti dari model-model sebelumnya. Walaupun
prosedur alami dari manipulasi data antar muka untuk basis data
jaringan dan hierarki terbatas dengan skope formalisasinya.
4. Kelebihan Model Basis Data Relasional
Model data relasional lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan,
termasuk dar kalangan non-programmer karena bentuk yang simpel
dan penjabaran hubungan antar data yang mengambil konsep relasi
dalam matematika. Dengan bentuk yang mudah dipahami,
programmer dapat dengan mudah melakukan berbagai operasi data
misalnya query, update, edit, ataupun delete. Istilah-istilah dalam
Model Basis Data Relasional
Beberapa istilah-istilah model Basis data relasional
 Relasi, yaitu sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan
beberapa baris.
 Atribut, yaitu kolom pada sebuah relasi.
 Tupel, yaitu baris pada sebuah relasi.
 Domain, yaitu kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih
atribut
 Derajat, yaitu jumlah atribut dalam sebuah relasi (jumlah field)
 Cardinality, yaitu jumlah tupel dalam sebuah relasi (jumlah
record)

I. Physical Data Organization


Organisasi data fisik menjelaskan bagaimana data benar-benar berada
dalam database. Ini mencakup spesifikasi semua tabel dan kolom di
dalamnya. Spesifikasi tabel meliputi rincian seperti nama tabel, jumlah
kolom dan spesifikasi kolom meliputi nama kolom dan tipe data. Model
data fisik juga berisi kunci utama setiap tabel dan juga menunjukkan
hubungan antar tabel dengan menggunakan kunci asing. Selain itu, model
data fisik mengandung kendala yang diterapkan pada data dan komponen
seperti pemicu dan prosedur tersimpan. Model data fisik bergantung pada
sistem manajemen basis data yang digunakan. Jadi model data fisik untuk
MySQL akan berbeda dari model data yang digambar untuk Oracle.Saat
membuat model data fisik dari model data logis, entitas pertama diubah
menjadi beberapa tabel. Kemudian hubungan ae dikonversi menjadi
batasan kunci asing. Setelah itu atribut diubah menjadi kolom masing-
masing tabel.
1. Computer storage media
Agar lebih mudah di pahami, maka di bawah ini ada beberapa media
penyimpanan data pada komputer menjadi 3 kategori :
1. Media Penyimpanan Data Magnetis
Penyimpanan magnetik adalah salah satu jenis penyimpanan data
yang paling umum digunakan pada komputer serta merupakan
teknologi yang digunakan pada kebanyakan media penyimpanan
komputer. Contoh perangkat penyimpanan magnetis adalah
sebagai berikut;
a. Disket floppy atau Disket
Floppy Disk Drive atau FD adalah disk drive komputer yang
memungkinkan pengguna untuk menyimpan data di dalam
nya. Floppy disk merupakan media penyimpanan sekunder
yang bisa di lepas (di copot). Floppy disk pertama yang
digunakan adalah disket 5 1/4", yang kemudian diganti dengan
disket 3 1/2 ". Disket yang berukuran 5 ¼ mampu menyimpan
data sebesar 360 KB sampai 1,2 MB, sedangkan disket 3 1/2
mampu menyimpan data yang berukuran 360 KB sampai 1,44
MB.
b. Hard Drive atau Hard Disk
Hard disk drive (disingkat Hard Drive, HD, atau HDD ) adalah
media untuk menyimpan data non-volatile. Artinya data yang
di simpan pada hard disk tersebut tidak akan hilang meskipun
komputer yang anda gunakan di matikan. Hard disk terdiri dari
satu atau lebih piringan yang berisi data dengan menggunakan
kepala magnetic. perangkat ini di simpan di dalam casing yang
terhubung pada motherboard dengan menggunakan kabel
ATA, SCS, atau SATA, dan didukung juga oleh koneksi ke
Power Supply (catu daya).

c. SuperDisk
SuperDisk adalah disk drive dan disket yang diperkenalkan
oleh 3M, (perusahaan yang bergerak dalam bidang
perkantoran, komunikasi dan keamanan). SuperDisk asli
mampu menyimpan data sebesar 120 MB dan saat ini
SuperDisks mampu menyimpan data sekitar 240 MB.

d. Disket Zip
Zip drive dan Zip disk adalah media penyimpanan data yang
dikembangkan oleh Iomega yang fungsinya sama seperti disk
drive dan disket standar 1,44". Yang membuat drive Iomega
Zip unik adalah kemampuannya menyimpan data hingga 100
MB bahkan 250 MB. Zip disk ini sangat popular pada tahun
90-an, namun dengan cepat hilang ke populeran nya karena
pengguna membutuhkan media penyimpanan yang lebih besar.
Oleh karena itu munculah CD-R dan CD-RW menggantikan
ZIP disk.
1) Media Penyimpanan Optik
Jenis media penyimpanan lainnya adalah penyimpanan
optik, perangkat ini menggunakan laser dan lampu sebagai
metode untuk membaca dan menulis data. Contoh media
penyimpanan optic adalah;
a) Disk Blu-ray
Blu-ray Disc atau BD adalah format cakram optik
yang dikembangkan oleh tiga belas konsumen
elektronik dan perusahaan komputer. Perusahaan-
perusahaan tersebut meliputi Dell, Hitachi, Hewlett
Packard, LG, Mitsubishi, Panasonic, Sony, dan
TDK. Blu-ray pertama kali diperkenalkandi CES
pada tanggal 4 Januari 2006. CES adalah singkatan
dari Consumer Electronic Show yang merupakan
konvensi yang diadakan di seluruh dunia. Disk
Blu-ray mampu menyimpan data berukuran 25 GB
sampai 50 GB. Disk bluray memiliki ukuran fisik
sama dengan CD standar.
b) Disk CD-ROM
CD-ROM adalah singkatan dari Compact Disc-
Read Only Memory adalah cakram optik yang
berisi data audio. sedangkan Drive CD-ROM atau
drive optis adalah perangkat yang digunakan untuk
membacanya. Drive CD-ROM memiliki kecepatan
mulai dari 1x sampai 72x. Artinya CD 72x mampu
dibaca kira-kira 72 kali lebih cepat dari versi 1x
c) CD-R dan CD-RW
CD-R adalah singkatan dari CD-Recordable dan
merupakan cakram dan drive yang dapat ditulis
dan mampu memberikan informasi yang tertulis
pada disk satu kali dan kemudian disk tersebut
dibaca berkali-kali setelah itu. Data yang ada pada
CD-R tidak dapat dihapus dan disk CD-R tidak
dapat diformat.
d) DVD-R
DVD-R di baca DVD dash R merupakan singkatan
dari Digital Versatile Disc-Recordable, media
penyimpanan data yang satu ini mampu merekam
data hanya sekali dan kemudian data menjadi
permanen pada disk. Disk tidak dapat direkam ke
kedua kalinya.
e) DVD+R
DVD+R di baca DVD plus R. DVD + R dapat
menyimpan data sebesar 4.7GB, sementara cakram
lapis ganda dapat menyimpan daya sampai 8,5 GB.
2) Media Penyimpanan Flash
Saat ini, Memori flash sudah mulai menggantikan media
penyimpanan magnetik karena flash memiliki harga yang
lebih murah. Contoh dari media penyimpanan flash adalah;
a) USB flash drive atau Flash disk
Flash disk adalah media penyimpanan data portabel.
Flash disk memiliki ukuran sebesar jempol manusia
dan terhubung ke komputer melalui port USB. Flash
disk adalah perangkat yang paling mudah untuk
menyimpan dan mentransfer informasi. Flash disk
tersedia dalam ukuran mulai dari 2 GB sampai 1
TB. Tidak seperti hard drive standar, flash drive
tidak memiliki bagian yang dapat bergerak; Flash
disk hanya berisi chip memori sirkuit terpadu yang
digunakan untuk menyimpan data. Flash driv e
biasanya memiliki selubung plastik atau aluminium
yang mengelilingi chip memori dan konektor USB
untuk digunakan pada kebanyakan komputer
modern.
b) Kartu Memori
Kartu memori adalah jenis media penyimpanan
yang sering digunakan untuk menyimpan foto,
video, atau data lain pada perangkat elektronik.
Perangkat yang umumnya menggunakan kartu
memori adalah kamera digital, camcorder digital,
laptop, MP3 player, PDA, ponsel, konsol game, dan
printer.
c) Memory Stick
Memory Stick Sony pertama kali diperkenalkan
oleh Sony pada bulan Oktober tahun 1998 dan
merupakan kartu memori flash yang digunakan pada
kamera digital Sony dan produk Sony lainnya. Sony
merilis beberapa model Memory Stick, termasuk
Memory Stick PRO, Memory Stick Duo, Memory
Stick PRO Duo, Memory Stick Micro (M2), dan
Memory Stick PRO-HG. Kapasitas Memory Stick
berkisar dari 4 MB sampai 256 GB, dengan
kapasitas maksimum teoritis 2 TB. Namun, sampai
saat ini kapasitas 2 TB belum diproduksi.
d) SSD
SSD merupakan singkatan dari Solid-State Drive
atau Solid-State Disk. SSD adalah media
penyimpanan data yang menggunakan memori non-
volatile sebagai alat untuk menyimpan dan
mengakses data. Berbeda dengan Hard Disk, SSD
tidak memiliki bagian yang bergerak, yang
memberikan keuntungan seperti mengakses data
dan informasi yang tersimpan lebih cepat, tanpa
suara, keandalan yang lebih tinggi, dan konsumsi
daya yang rendah.
2. Pointers, chains, rings

1. File cincin (multiring file)


Multiring File merupakan metode pengorganisasian file yang
berorientasi pada pemrosesan subset dari record secara efisien.
Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari beberapa record
yang terdiri dari nilai atribut yang biasa. Subset dari record
dihubungkan bersama secara eksplisit menggunakan pointer.
Rantai penghubung ini menentukan urutan anggota dari subset.
Setiap subset mempunyai record kepala yang merupakan record
awal dari suatu rantai. Sebuah record kepala berisi informasi yang
berhubungan dengan seluruh record anggota di bawahnya.
Record-record kepala ini juga dapat dihubungkan menjadi sebuah
rantai. Tipe rantai tertentu yang digunakan untuk menggambarkan
hal ini dinamakan ring, yang merupakan rantai di mana pointer
anggota terakhir digunakan untuk menunkuk record kepala dari
rantai. Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level
kedalaman. Dalam hal ini record anggota dari ring level ke-i
record kepala ring bawahan pada level i-1. Ring level terbawah,
yang berisi data terakhir, selalu dianggap berada pada level 1
Definisi Multiring File :
 Terdidri dari kumpulan record yang memiliki interkoneksi
antar record
 Mempercepat pencarian
 Boros tempat karena membutuhkan pointer.

2. Pointer
Dalam ilmu komputer, pointer adalah tipe data bahasa
pemrograman yang nilainya mengacu untuk menunjuk langsung
nilai lain yang tersimpan di tempat lain dalam suatu memori
komputer menggunakan alamat yang ada. Untuk bahasa
pemrograman tingkat tinggi, pointer secara efektif dapat
mengambil tempat pada general purpose registers di bahasa
tingkat rendah seperti bahasa assembly atau kode mesin, tetapi
bila memori tersedia. Pointer adalah implementasi sederhana,
lebih konkret tentang tipe data referensi yang lebih abstrak.
Beberapa bahasa mendukung beberapa jenis pointer, walaupun
ada yang memiliki lebih banyak pembatasan penggunaannya dari
pada yang lain. Sebagai analogi, sebuah nomor halaman dalam
buku dapat dianggap sebagai pointer ke halaman yang sesuai;
dereferencing seperti pointer akan dilakukan dengan membalik ke
halaman dengan nomor halaman yang diberikan. Pointer dapat
meningkatkan kinerja data secara signifikan agar operasi berulang
seperti traversing string, tabel lookup, tabel kontrol dan struktur
pohon. Secara khusus, sering jauh lebih efisien dalam waktu dan
space untuk pointer dari pada menggunakan variable tipe data
biasa.
Sementara "pointer" telah digunakan untuk merujuk pada
referensi yang ada pada umumnya, hal ini berlaku lebih baik bagi
struktur data yang secara eksplisit memungkinkan antarmuka
(interface) pointer untuk dimanipulasi (secara aritmetik melalui
aritmetik pointer) sebagai alamat memori. Karena pointer
memungkinkan akses yang baik dilindungi maupun tidak
dilindungi ke memori yang dituju. Secara lebih umumnya,
pointer adalah jenis data referensi, dan agar memperoleh pointer
dereference maka datum pointer disimpan di lokasi yang berbeda
di dalam memori. Fitur yang membedakan pointer dengan jenis
referensi lain adalah nilai pointer yang dimaksud agar ditafsirkan
sebagai alamat memori, yang merupakan konsep 'tingkat rendah'.
Pointer juga dapat digunakan untuk titik (kembali) ke entri tabel
sebelumnya (seperti dalam pengolahan loop) atau maju
melewatibeberapa entri tabel (seperti pada switch atau "awal"
keluar dari loop). Abstraksi pointer yang sangat tipis di atas
merupakan kemampuan pengalamatan yang dikembangkan
dengan arsitektur paling modern. Dalam skema sederhana, alamat
atau indeks numerik, ditugaskan bagi setiap unit memori dalam
sistem, di mana unit ini biasanya baik byte atau kata (word),
secara efektif dapat mengubah semua memori ke array yang
sangat besar. Kemudian, jika kita memiliki suatu alamat, sistem
itu menyediakan operasi untuk mengambil nilai yang tersimpan
dalam unit memori pada alamat (biasanya menggunakan register
tujuan umum didalam mesin yang digunakan).
Pointer secara langsung didukung tanpa pembatasan dalam
bahasa seperti PL / I, C, C++, Pascal, dan kebanyakan bahasa
perakitan. Ketika berhadapan dengan array, operasi pencarian
kritis biasanya perhitungan alamat disebut tahap perhitungan
alamat yang melibatkan pembentukan sebuah array. Dalam
struktur data lain, seperti daftar terhubung (linked list), pointer
digunakan sebagai referensi secara eksplisit yang mengikat salah
satu bagian dari struktur yang lain. Pointer digunakan untuk
menumpangi parameter bagi referensi. Hal ini berguna jika
programmer mengingin modifikasi fungsi untuk parameter, untuk
dapat dilihat ke pemanggilan fungsi itu. Ini juga berguna untuk
menampikan nilai hasil perkalian dari dalam fungsi yang telah
dibuat. Pointer juga dapat digunakan untuk mengalokasikan atau
DEALLOCATE variabel dinamis dan array dalam memori.
Karena variable akan sering menjadikan memori penuh setelah
selasai ngerjakan perintah, itu bisa menjadi pemborosan memori
bila kita menyimpannya, dan oleh karena itu praktik yang baik
untuk DEALLOCATE itu (menggunakan referensi pointer asli)
ketika tidak lagi diperlukan. Kegagalan untuk melakukannya
dapat mengakibatkan kehabisan memori (di mana memori bebas
yang tersedia akan secara bertahap berkurang atau dalam kasus
yang parah dengan secara cepat akan penuh).
Menurut Frieyadie. 2007. Edisi Revisi Buku Pemrograman C++
dengan Borland C++ 5.02.
Pointer adalah sebuah variabel yang berisi alamat lain. Suatu
pointer dimaksudkan untuk menunjukan ke suatu alamat memori
sehingga alamat dari suatu variabel dapat diketahui dengan
mudah. Contoh Program:
#include <stdio.h> //Mengakses file pada library stdio.h

#include <stdlib.h> //Mengakses file pada library stdlib.h

int main (void){ //Fungsi main yang harus ada dalam


sebuah program C

int A = 5, H;

int *ptrA, *ptrH; //Deklarasi pointer sebagai integer

ptrA = &A; //Alamat lokasi memori dari variabel A


disimpan pada ptrA

H = *ptrA; //Nilai data yang alamat lokasi memorinya


disimpan pada ptrA,

disimpan di variabel H

ptrH = &H; //Alamat lokasi memori dari variabel H


disimpan pada ptrH

// %x menampilkan nilai hexa

printf("A=%d\n &A=%x \n ptrA=%x \n *ptrA=%d", A, &A,


ptrA, *ptrA);

printf("\n\nH=%d\n &H=%X\n ptrH=%X\n *ptrH=%d\n\n", H,


&H, ptrH,*ptrH);

system ("pause"); //File yang terdapat pada stdlib.h

return (0); //Nilai balikan fungsi main() adalah 0

Arti pointer dalam bahasa sehari-hari adalah putunjuk atau dapat


dikatakan sebagai penentu atau dapat diartikan sebagai tipe data
yang nilainya mengarah pada nilai yang terdapat pada sebuah area
memori (alamat memori).Namun dalam bahasa C, Pointer bisa
berfungsi sebagai variabel array berarti pointer sebagai penunjuk
elemen array ke-0 dalam variabel C.

Kegunaan Pointer Di C++ :

Kegunaan pointer yang utama adalah untuk menyimpan alamat


memori dari sebuah variabel (data type atau object dari class),
menyimpan alamat dari sebuah fungsi (function pointer) dan
dapat berfungsi untuk mengirimkan “Parameter yang berupa
variabel” ke dalam fungsi, artinya nilai variabel bisa diubah di
dalam fungsi serta dapat membuat variabel dinamis.

Tipe Data Pointer :

Tipe_data merupakan tipe dari data yang ditunjuk, bukan tipe dari
pointer- nya. Contoh :

1. Mensubstitusikan address sebuah variabel ke pointer dengan


memakai address operator &
int x;
int *ptr;
ptr = &x;
2. Mensubstitusikan address awal sebuah array ke pointer
char t[5]; char *ptr; ptr = t;
3. Mensubstitusikan address salah satu elemen array dengan
address operator
char t[5] ; char *ptr; ptr = &t[3];
4. Mensubstitusikan address awal character string ke pointer
char
char *ptr;
ptr = "jakarta"
5. Mensubstitusikan NULL pada pointer.
NULL ada pointer kosong, menunjukkan suatu status dimana
pointer itu belum diinisialisasikan dengan sebuah address
tertentu.

J. Storage and Processing (Penyimpanan dan proses)


1. Sequential data organization (Organisasi data sekuensial)
1. Pengertian File Sequential
Organisasi berkas sequential adalah merupakan cara yang paling
dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam
sebuah berkas. Dalam organisasi berkas  sequential, pada waktu
record ini dibuat, record-record direkam secara berurutan.
2. Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus
diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering
menggunakan batch processing dari pada interactive processing.
3. Keuntungan dari Sequential File
Merupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi
yang tersimpan sangat jelas. Metode penyimpanan didalam
memory sangat sederhana, sehingga efisien untuk menyimpan
record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab
medianya cukup menggunakan magnetic tape.
4. Kerugian Dari Sequential File
Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang
tersimpan didalam master file, harus semuanya diproses. Data
yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang
tersimpan sangat susah untuk up-to-date, sebab master file hanya
bisa berubah saat proses selesai dilakukan. Tidak bisa dilkukan
pembacaan secara langsung.
5. Pola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu.
Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan
record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu
aksesnya sangat baik. Jadi kita harus menentukan pola akses
terlebih dahulu, kemudian baru menentukan organisasi berkas
sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya,
jangan sebaliknya. Contoh: Berkas gaji yang disusun secara
sequential berdasarkan NIP, hendak diakses berdasarkan NAMA,
maka program tidak baik. Juga tidak baik mengakses record
dengan urutan sebagai berikut: NIP = 15024508, NIP = 15024607
NIP = 15024115, NIP = 1502800 Dimana NIP tersebut belum
tersortir.
6. Media Penyimpanan data Sequential
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic
tape atau pada DASD, seperti magnetic disk. Beberapa alasan
untuk menyimpan berkas sequential pada DASD : Pada umumnya
komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak
cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak
membutuhkan berkas sekuensial. Contoh : Jika 3 berkas
sequential, seperti master file, transaction file dan update master
file yang digunakan oleh sebuah program. Karena hanya ada 2
tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan
dalam disk. Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas
tertentu, selalu disimpan dalam disk. Contoh : Printer hanya dapat
menerima semua berkas yang akan dicetak, bila terlebih dahulu
berkas tersebut disimpan dalam disk. Jadi bila kita ingin membuat
sebuah berkas laporan, maka harus ditentukan dari disk ke printer.
7. Pembuatan data Sequential
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record
dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan.
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:
Pengumpulan data Perubahan data dalam bentuk bahasa yang
dapat dibaca oleh mesin Pengeditan data Pemeriksaan transaksi
yang ditolak Penyortiran edit data

2. Direct data organization (Organisasi data langsung)


1. Pengertian
Random file merupakan suatu cara ataupun suatu metode
penyimpanan dan pembacaan data yang dilakukan secara
random atau langsung. Dengan demikian, random file juga
disebut sebagai Direct Access File (Bisa dibaca secara
langsung). Dalam hal ini, tempat penyimpanan data sudah diatur
sedemikian rupa, sehingga setiap data akan tersimpan didalam
tempat-tempat yang telah ditentukan sesuai dengan nomor data
yang dimiliki-nya. Dikarenakan data yang tersimpan
menggunakan teknik yang sedemikian rupa (yaitu random),
maka data yang dibutuhkan bisa langsung ditemukan tanpa
harus membaca data-data sebelumnya. Walaupun demikian,
seandainya diperlukan untuk dibaca secara berurutan, juga
dimungkinkan.
Apabila lagu-lagu yang ada kemudian disimpan didalam
compack-disk, maka untuk mendengar kan lagu yang ke-lima
bisa langsung dilakukan (dibaca secara random). Disamping itu,
dengan compact-disk juga bisa dilakukan pembacaan secara
berurutan atau Sequential. Compact-disk menyimpan lagu
secara random.
2. Keuntungan Random File
Sangat sesuai untuk kebutuhan File Transaksi, sebab transaksi
harus diproses saat kejadian berlangsung. Data yang tersimpan
tidak harus urut (sorted). Untuk pemrosesan lebih efisien, sebab
ada beberapa file yang memerlukan perubahan saat proses
berlangsung. Lebih cepat dalam hal pemanggilan data. Beberapa
data yang tersimpan didalam file, bisa diperbaiki dalam waktu
bersamaan.
3. Kerugian Random file
Memerlukan adanya back-ap data. Sebab transaksi yang
diperbaiki setiap saat bisa menghilangkan jejak data asal. Data
yang tersimpan mempunyai potensi lebih cepat rusak. Kapasitas
media penyimpanan memory menjadi besar. Memerlukan
hardware dan software yang lebih kompleks apabila dibanding
Sequential file.

3. Data file classfication (Klasifikasi file data)


 Klasifikasi Data
i. Kelompok Data Tetap
Kelompok data yang tidak mengalami perubahan, paling
tidak dalam kurun waktu yang lama. Contoh : Data pribadi
mahasiswa.
ii. Kelompok Data Tak Tetap
Kelompok data yang secara rutin mengalami perubahan.
Contoh : Data rencana studi mahasiswa.
iii. Kelompok Data Yang Bertambah Menurut Waktu
Kelompok data ini biasanya merupakan data akumulasi
dari kelompok data tetap dan data tak tetap. Contoh :
Data transkrip.

 KLasifikasi File
1. Master File (Berkas Induk)
Adalah file yang berisi data yang relatif tetap. Ada 2 jenis
Master File:
2. Reference Master File;
File yang berisi record yang tak berubah / jarang berubah.
3. Dynamic Master File;
File yang berisi record yang terus menerus berubah dalam
kurun waktu tertentu atau berdasarkan suatu peristiwa
transaksi.
4. Transaction File (Berkas Transaksi)
Adalah file yang berisi record-recod yang akan
memperbaharui / mengupdate record-record yang ada
pada master file.Mengupdate dapat berupa : Penambahan
record, penghapusan dan perbaikan record.
5. Report File (Berkas Laporan)
Adalah file yang berisi data yang dibuat untuk laporan /
keperluan user. File tersebut dapat dicetak pada kertas
printer atau hanya ditampilkan di layar.
6. Work File (Berkas Kerja)
Merupakan file sementara dalam sistem.Suatu work file
merupakan alat untuk melewatkan data yang dibuat
oleh sebuah program ke program lain. Biasanya file ini
dibuat pada waktu proses sortir
7. Program File (Berkas Program)
Adalah file yang berisi instruksi-instruksi untuk
memproses data yang akan disimpan pada file lain / pada
memori utama.
8. Text File (Berkas Teks)
Adalah file yang berisi input data alphanumeric dan grafik
yang digunakan oleh sebuah text editor program. Text file
hanya dapat diproses dengan text editor.
9. Dumb File(Berkas Tampung)
Adalah file yang digunakan untuk tujuan pengamanan
(security), mencatat tentang kegiatan pengupdat-an,
sekumpulan transaksi yang telah diproses atau
sebuah program yang mengalami kekeliruan.
10. Library File (Berkas Pustaka)
Adalah file yang digunakan untuk penyimpanan program
aplikasi, program utilitas atau program lainnya.
11. History File (Berkas Sejarah)
File ini merupakan tempat akumulasi dari hasil pemrosesan
master file dan transaction file. File ini berisikan data
yang selalu bertambah, sehingga file ini terus
berkembang, sesuai dengan kegiatan yang terjadi.

b. File Media and file Organization (Media file dan organisasi


file)
 Media Akses File
Ada 3 media akses yang mungkin oleh sebuah program
terhadap file, yaitu :
i. Input
Adalah file yang hanya dapat dibaca dengan program.
ii. Output
Adalah file yang hanya dapat ditulis oleh sebuah
program / file yang dibuat dengan program.
iii. Input / Output
Adalah file yang dapat dibaca dari dan ditulis ke selama
eksekusi program.

 Organisasi File Adalah suatu teknik/cara yang digunakan


untuk menyatakan dan menyimpan record-record dalam
sebuah file. Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1. Sequential
2. Relative
3. Indexed Sequential
4. Multi –Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam
cara pengaksesannya, yaitu :

1. Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung,
tanpa mengakses seluruh record yang ada
2. Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului
pengaksesan record-record di depannya

c. Design file (Desain file)


Desain file adalah suatu fasilitas dalam minescape yang digunakan
untuk menyimpan data grafis.Di dalam minescape ada dua jenis
desain file yaitu:
i. Design file 2D,yang memungkinkan memasukkan dan
memanipulasi data dalam koordinat X dan Y saja.
ii. Design file 3D,yang memungkinkan memasukkan dan
memanipulasi data dalam koordinat X,Y,dan Z.

Desain file dapa menyimpan data grafis elemen yang dapat


ditampilkan dalam sebuah CAD window.Desain file dapat
dimanipulasi pada CAD melalui modul dengan menggunakan
perintah-perintah pengguna.Sebuah desain file terdiri dari beberapa
elemen grafis yang dibentuk dari koordinat X,Y,dan Z ,serta
tampilan atribut dan data yang berkaitan.Setiap elemen grafis dapat
dilihat dan dimanipulasi tersendiri atau bersamaan dengan elemen
grafis lainnya.

K. System analysis (Analisa Sistem)


 Pengertian Analisis Sistem
Analisis sistem adalah tahapan penelitian terhadap sistem berjalan dan
bertujuan untuk mengetahui segala permasalahan yang terjadi serta
memudahkan dalam menjalankan tahap selanjutnya yaitu tahap
perancangan sistem. Adapun pengertian Analisis Sistem menurut para
ahli yang diantaranya yaitu:

1. Menurut Mc Leod “2007, p74”

Analisis sistem adalah penelitian terhadap system yang telah ada


dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui
sistem yang telah ada tersebut.

2. Menurut Al Fatta, “2007:4”

Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang


menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari
seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.

iii. Menurut Jimmy L. Goal “2008:73”

Analisis sistem adalah sebagai penguraian dari suatu sistem


informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan
maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan hambatan
yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan-perbaikannya.

iv. Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. “2010, p4”

Analisis sistem adalah proses pemahaman dan penentuan secara


rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi.

v. Menurut Kenneth & Jane “2006:G12”


Analisis sistem adalah kegiatan menganalisa permasalahan dari
suatu perusahaan dan pemecahan masalah tersebut dengan
menggunakan sistem informasi.

d. Menurut O’Brien dan Marakas “2009:639”

Menurut mereka analisa sistem adalah kegiatan menganalisa


komponen dan requirement dari sebuah sistem secara rinci.

e. Menurut Bentley dan Whitten “2009:160”

Analisis sistem adalah sebuah metode untuk mencari solusi dari


permasalahan sistem yang ada dengan cara mengelompokkan
komponen yang ada menjadi komponen-komponen yang lebih
kecil agar solusi yang ditemukan sesuai dengan kebutuhan sistem.

4. Menurut Stair dan Reynolds “2010”

Analsis sistem adalah sistem yang menentukan sistem informasi


apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah yang sudah
ada dengan mempelajari sistem dan proses kerja untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan peluang untuk
perbaikan.

5. Menurut Laudon dan Laudon “2010”

Analisis sistem terdiri dari mengidentifikasi masalah,


mengidentifikasi penyebabnya, menentukan solusi dan
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh
system.

6. Menurut Mulyanto dkk “2008”

Analsis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang


menguraikan sebuah sistem menjadi komponen-komponennya
dengan tujuan mempelajari seberapa bagus komponen-komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk meraih tujuan yang telah
ditentukan.

 Fungsi Analisis Sistem

 Adapun beberapa fungsi dari sistem analisis yang diantaranya


yaitu: Dapat menidentifikasikan berbagai masalah dari pemakai
“user”.
 Menentukan secara jelas mengenai sasaran yang harus dicapai
untuk dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
 Dapat memilih metode alternatif dalam memecahkan masalah pada
sistem.
 Dapat merencanakan maupun menerapkan rancangan sistem sesuai
dengan apa yang diinginkan pemakai.

 Tujuan Analisis Sistem

Berikut ini terdapat beberapa tujuan analisis sistem, terdiri atas:


 Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi
manajerial di dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan
operasional perusahaan
 Membantu para pemngambil keputusan
 Mengevaluasi sistem yang telah ada
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data
maupun pembuatan laporan baru
 Tugas Analisis Sistem
Berikut ini terdapat beberapa tugas analisis sistem, terdiri atas:
 Mengumpulkan dan menganalisis semua dokumen, file, formulir
yang digunakan pada sistem yang telah
 Menyusun laporan dari sistem yang telah berjalan dan
mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada sistem tersebut dan
melaporankan semua kekurangan tersebut kepada pemakai
 Merancang perbaikan pada sistem tersebut dan menyusun sistem
baru.
 Langkah-Langkah Analisis Sistem
Tahapan analisis sistem dilakukan setelah tahapan perencanaan dan
sebelum tahapan desain sistem. Tahapan analisis sistem merupakan
sebuah tahapan yang sangatlah penting hal ini dikarenakan apabila
terjadi kesalahan dalam melakukan analisis sistem maka akan
menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Langkah-langkah di
Analisis Sistem yaitu:
a. Identify
Identify, yaitu proses yang dilakukan untuk mengidentifikasi
masalah. Hal yang dilakukan diantaranya :
 Mengidentifikasikan penyebab masalah
 Mengidentifikasikan titik keputusan
 Mengidentifikasikan personil-personil kunci
b. Understand
Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. Hal ini
dapat dilakukan dengan menganalisa cara kerja dari sistem
berjalan. Hal yang dilakukan diantaranya :
 Menentukan jenis penelitian
 Merencanakan jadwal penelitian
 Mengatur jadwal wawancara
 Mengatur jadwal observasi
 Membuat agenda wawancara
 Mengumpulkan hasil penelitian
c. Analyze
Analyze, yaitu melakukan analisa terhadap sistem. Hal yang
dilakukan diantaranya :
 Menganalisis kelemahan sistem
 Menganalisis kebutuhan informasi bagi manajemen
(pemakai)
d. Report
Report, yaitu Membuat laporan dari hasil analisis yang telah
dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tujuan dari adanya laporan
tersebut diantaranya :
 Sebagai laporan bahwa proses analisis telah selesai
dilakukan
 Meluruskan kesalahan-kesalahan mengenai apa yang
telahditemukandalam proses analisis yang tidak sesuai
menurut manajemen.
 Meminta persetujuan kepada manajemen untuk melakukan
tindakan selanjutnya.

1. Systems Development Methodology Toward Information


Systems (Metodologi pengembangan sistem)       
Metodologi pengembangan system adalah suatu proses
pengembangan sistem yang formal dan persisi yanf mendefinisikan
serangkaian aktivitas, metode, best practices, dan tool yg
terautomatisi bagi para pengembang manager pproyekk dalam
rangka mengembangkan dan merawat sebagian besar atau
keseluruhan sistem informasi atau software
Alasan perlunya Metodologi Pengembangan System adalah:
1. Menjamin adanya konsistensi proses.
2. Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
3. Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
4. Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat
bagi personal baru dalam timproyek.

Macam-Macam Metodologi Pengembangan System

1. Metode System Development Life Cycle (SLDC)


Metode ini adalah metode pengembangan sistem informasi
yang pertama kali digunakan makanya disebut dengan metode
tradisional. Metode ini prototype Adalah tahap-tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programer
dalam membangun sistem informasi.
2. Model Waterfall
Sering juga disebut model Sequential Linier. Metode
pengembangan sistem yang paling tua dan paling sederhana.
Cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan
spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model ini menyediakan
pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sequential atau
terurut dimulai dari analisa, desain, pengkodean, pengujian dan
tahap pendukung
3. Model Prototyping
Prototyping adalah proses iterative dalam pengembangan
sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang
bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki
melalui kerjasama antara user dan analis. Prototype juga bisa
dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk
menyederhanakan proses.
4. Model RAD (Rapid Application Development)
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik
terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik
terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan
perancangan sistem informasiselain itu RAD menekankan
siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90
hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
5. Model Spiral
Model spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah
model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai
sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek
sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai
dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang
mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap
secara bertahap.
6. Object Oriented Technology
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan
perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di
dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan
kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas.
Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus
pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis,
perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan
pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat
lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.
7. Metode End-user Development
Disini pengembangan dilakukan langsung oleh end-
user. Keterlibatan langsung end-user sangat menguntungkan,
karena memahami benar bagaimana sistem bekerja. Artinya
tahap analisis sistem dapat dilakukan lebih cepat. Kelemahan
adalah pada pengendalian mutu dan kecenderungan tumbuhnya
“private”sistem informasi. Integrasi dengan sistem yang lain
menjadi sulit.

2 Determining the information system demand (Kebutuhan sistem


informasi)
Secara praktis, kebutuhan sistem informasi dapat diartikan sebagai
kemampuan, syarat atau kriteria yang harus ada/dipenuhi oleh sistem
informasi, sehingga apa yang diinginkan pemakai dari sistem
informasi dapat diwujudkan. Kedua, perbedaan antara kebutuhan
sistem informasi dengan kebutuhan perangkat lunak. Sistem
informasi adalah sebuah sistem, maka pendefinisian kebutuhannya
harus dilihat dalam konteks sistem pula. Sebagai contoh, misalkan
gambar berikut merepresentasikan sebuah sistem informasi
akademik.

Kebutuhan sistem informasi akademik diatas dapat didefinsikan


dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

 Informasi apa yang akan diolah dan dihasilkan oleh Bagian


Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program Studi?
Untuk siapa peruntukannya? Kapan disampaikannya?
 Fungsi apa yang harus dipunyai sistem supaya pekerjaan
Bagian Akademik, Bagian Keuangan, dan Ketua Program
Studi dapat dibantu pelaksanaannya?

 Basis data apa yang harus ada untuk menyimpan data yang
menjadi sumber untuk informasi yang akan diolah dan
dihasilkan? Seperti apa penempatan datanya?

 Perangkat lunak apa yang harus dibuat atau diadakan supaya


fungsi dari sistem dapat dilaksanakan secara otomatis?

 Seperti apa bentuk konfigurasi dan topologi sistem komputer


yang akan digunakan?

 Prosedur apa yang nanti harus disesuaikan?

 Siapa yang akan menjadi pelaksana dan pengelola sistem?

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas selanjutnya hanya tinggal


disistematikakan sesuai jenis-jenis kebutuhan yang dikenal dalam
sistem informasi, misalnya: kebutuhan informasi, kebutuhan
fungsional sistem, dan kebutuhan elemen fisik sistem.

L. Design system (Desain Sistem)


 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem
telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan.
Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan
bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan
desain sistem (systems design). Desain sistem dapat dibagi dalam dua
bagian, yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan
desain sistem terinci (detailed systems design) desain sistem secara
umum disebut juga dengan desain secara makro (macro design).
Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara phisik
(physical system design) atau desain internal (internal design).

 Arti Desain Sistem

Dari sekian banyak yang memberikan pengertian mengenai arti desain


sistem, akhirnya desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1) Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2) Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3) Persiapan untuk rancang bangun implentasi
4) Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5) Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
6) Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-
komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem

 Tujuan Desain Sistem


Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu
sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya
yang terlibat.

Tujuan kedua ini lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu
pembuatan rancang bangun yang jelas dan lengkap untuk nantinya
digunakan untuk pembuatan progam komputernya. Untuk mencapai
tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran sebagai
berikut :
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
digunakan. Ini berarti bahwa data harus mudah ditangkap,
metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus
mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
sesuai dengan yang didefinisikan pada tahap perencanaan sistem
yang dilanjutkan pada tahap analisis sistem.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung
pengolahan transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung
keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen, termasuk tugas-
tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang
terinci untuk masing-masing komponen dari sistem informasi
yang meliputi data dan informasi, simpanan data, metode-metode,
prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak
dan pengendalian intern.

 Desain Sistem Secara Umum


Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain
sistem secara umum merupakan persiapan dari desain terinci. Desain
secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem
informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan
untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan
mengimplementasi sistem. Tahap desain sistem secara umum
dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan dan hasil
analisis disetujui oleh manajemen.
Seperti halnya arsitek yang akan membangun rumah tempat tinggal,
setelah arsitek selesai melakukan analisis, maka arsitek mulai
membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah.
Sketsa ini hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan
kepada ahli teknik dan insinyur-insinyur teknik sispil yang akan
membangun rumah ini. Desain terinci yang memuat potongan-
potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat
setelah desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah.
Arsitek belum akan menggambar detail bangunannya dengan
ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan rumah itu sendiri
disetujui oleh calon pemakai rumah.
Analisis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk physical systems dan logical model. Bagan
alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan
untuk menggambarkan physical systems. Simbol-simbol bagan allir
sistem ini menunjukkan secara tepat arti fisiknya, seperti simbol
terminal, hard disk, laporan-laporan. Logical model dari sistem
informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-
fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Logical
modeldapat digambar dengan menggunakan diagram arus data (data
flow diagram). Arus dari data di diagram arus data dapat dijelaskan
dengan menggunakan kamus data (data dictionary). Sketsa dari
physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya
sistem secara fisik akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem
informasi berbasis komputer membutuhkan metode-metode dan
prosedur-prosedur.
Metode-metode dan prosedur-prosedur ini merupakan bagian dari
model sistem informasi (model prosedur) yang akan mendefinisikan
urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan outputdari input yang ada.
Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan.
Suatu prosedur merupakan rencana tahap demi tahap untuk
menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem (systems flowchart)
merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis
komputer ini. Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem
informasi juga dapat digabung dengan bagan alir formulir dalam
perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara sistem
informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan. Pada tahap
desain secara umum, komponen-komponen sistem informasi
dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepada user bukan
untuk pemrogram.

1. Development of Spesifications To Meet Demand (Pengembangan


spesifikasi untuk memenuhi permintaan)
Dalam memnuhi permintaan,perusahaan-perusahaan akan merancang
produk sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh konsumen.
 Tahapan Pengembangan Produk :
1. Gagasan atau Ide. Gagasan atau ide bisa berasal dari dalam
perusahaan, biasanya  dari bagian Riset dan Pengembangan
serta bisa berasal dari luar perusahaan yaitu dengan melalui
pemahaman terhadap perilaku konsumen, persaingan
terhadap hal-hal yang sejenis, teknologi yang berkembang
atau yang digunakan, pekerja, besar kecilnya ketersediaan
persediaan. Tahapan ini menjadi dasar untuk memasuki pasar
dan biasanya mengikuti strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan.
2. Kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk merealisasikan
ide atau gagasan. Dengan melakukan koordinasi dari
berbagai bagian yang terkait di perusahaan yang
bersangkutan.
3. Permintaan konsumen dengan cara mengidentifikasi posisi
dan manfaat produk yang diinginkan konsumen melalui
atribut tentang produk.
4. Spesifikasi fungsional. Bagaimana suatu produk bisa
berfungsi? Dengan melalui identifikasi karakteristik
engineering produk, kemungkinan dibandingkan dengan
produk dari pesaing.
5. Spesifikasi produk. Bagaimana produk dibuat ? Melalui
spesifikasi fisik seperti ukuran, dimensi.
6. Review desain. Menilai apakah spesifikasi dari produk sudah
yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan atau keinginan
konsumen ?
7. Tes pasar. Apakah produk memenuhi harapan konsumen ?
Untuk memastikan prospek ke depannya melalui perjualan
dalam jumlah besar.
8. Perkenalan di pasar dengan memproduksi secara masal untuk
dipasarkan.
9. Evaluasi  untuk mengukur sukses atau gagal, karena apabila
gagal secara cepat bisa diganti produk lain yang lebih
menguntungkan

 Quality Function Deployment (QFD)

1. Adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan


tentang “apa yang diinginkan konsumen” dan
menterjemahkannya menjadi atribut “bagaimana agar tiap
area fungsional dapat memahami dan melaksanakannya”.

2. Alat yang digunakan dalam QFD adalah rumah kualitas


(house of quality) yaitu merupakan teknik grafis untuk
menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dan
produk (barang atau jasa).

3. Ada 6 langkah dasar untuk membuat rumah kualitas yaitu:

 Identifikasi keinginan konsumen.

 Identifikasi bagaimana produk akan memuaskan keinginan


 Hubungkan langkah 1 dan 2.

 Identifikasi hubungan diantara sejumlah hal dalam


perusahaan pada konsep bagaimana pada perusahaan.

 Kembangkan tingkatan kepentingan.

 Evaluasi produk pesaing.

2. Design Process (Proses desain)


Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain
(design). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam siklus
SDLC karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi.
kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan
kegagalan proyek. Ada 2 jenis desain yang dibuat di langkah ini, yaitu
desain proses bisnis dan desain pemrograman.
a) Desain Proses Bisnis
Seperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh
BPA. BPA akan mendesain kembali semua workflow agar
menjadi lebih efisien dan mengintegrasikannya satu sama lain
menjadi satu kesatuan. Contoh desain proses bisnis adalah Order
to Cash, yaitu mendesain bagaimana workflow dari proses
penerimaan order reparasi/service mobil, proses pembagian kerja
di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan
pembayaran di kasir.
b) Desain Pemrograman
Desain pemrograman dilakukan oleh Sistem Analis (SA) yaitu
membuat desain yang diperlukan untuk pemrograman
berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh BPA.
desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis
source code. Desain pemrograman meliputi :
1. Desain database, Mendesain database merupakan tantangan
terbesar dalam membangun sistem informasi, yaitu
bagaimana menyimpan data dan bagaimana mendapatkan
kembali dengan mudah. tidak sembarangan orang yang
mendesain database harus paham, Database Management
System (DBMS) , relasi database bagaimana membagi
database ke beberapa tabel yang saling berkaitan, 
Normalisasi database agar database yang dibangun dalam
bentuk normal dan lain sebagainya.
2. Desain Screen Layout, yaitu tampilan depan layar. desain
user-friendly , mudah dipahami, mudah digunakan, navigasi
nya jelas. pemilihan warna juga berpengaruh pada
nyamannya user menggunakan sistem informasi.
3. Desain Diagram Pross, yaitu flowchart yang menggambarkan
algoritma dan logika suatu preogram.
4. Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan
dari sistem informasi, bagaimana mengatur text saat laporan
diprint dsb.

M. System Evaluation and Justification (Evaluasi dan Pembenaran


Sistem)

1. Determining the final system design (Menentukan desain sistem


akhir)
Tahap desain memutuskan bagaimana sistem akan beroperasi, dalam
hal perangkat keras, perangkat lunak, dan  jaringan infrastruktur;
antarmuka pengguna, formulir dan laporan, dan program khusus,
database, dan file yang akan dibutuhkan. Tahap desain memiliki
empat langkah:
1) Strategi desain pertama kali dibuat. Ini menjelaskan apakah
sistem tersebut akan dibuat oleh programmer perusahaan sendiri,
apakah sistem akan outsourcing ke perusahaan lain (biasanya
perusahaan konsultan), atau apakah perusahaan akan membeli
ada paket perangkat lunak.
2) Ini (langkah no 1) mengarah pada pengembangan desain
arsitektur dasar untuk sistem, yang menggambarkan perangkat
keras, perangkat lunak, dan infrastruktur jaringan yang akan
digunakan. di banyak kasus, sistem akan menambah atau
mengubah infrastruktur yang sudah ada dalam organisasi. Desain
antarmuka menentukan bagaimana pengguna akan bergerak
melalui sistem dan (misalnya, navigasi metode seperti menu dan
tombol pada layar)  form dan laporan  yg digunakan sistem .
3) Spesifikasi database dan file yang dikembangkan, mendefinisikan
dengan tepat  data  apa yg akan akan disimpan dan di mana
mereka akan disimpan.
4) Tim analis mengembangkan rancangan/design program, yang
mendefinisikan program yang harus ditulis dan apa yang  akan
tiap program lakukan. Gabungan  hasil2 dari tiap tahap
(arsitektur desain, desain interface, database dan file spesifikasi,
dan desain program) adalah spesifikasi sistem yang diserahkan ke
tim pemrograman untuk implementasi. Pada akhir tahap desain,
analisis kelayakan dan rencana proyek dikaji ulang dan direvisi,
dan keputusan lain yang dibuat oleh proyek sponsor dan komite
persetujuan tentang apakah untuk mengakhiri proyek atau
melanjutkan.

2. Obtaining Equipment Proposals (Mendapatkan proposal


peralatan)
Proses mendapatkan proposal peralatan untuk memenuhi kebutuhan
operasionalnya diperlukan suatu sistem yang efektif dan efisien.Hal
ini dikarenakan kebutuhan akan sarana dan penanganan sistem akan
berpengaruh terhadap sistem.Peralatan tersebut pastinya sudah
dipertimbangkan baik-baik untuk keterlanjutannya,maka dibuatlah
proposal tersebut untuk mendapatkan suatu sistem yang efektif dan
efisien.

3. Evaluation of Proposals (Evaluasi proposal)


Setelah mengevaluasi proposal,maka akan diketahui kelebihan dan
kekurangan dari proposal sistem tersebut.Pengelolaan sistem
informasi yang efektif dan efisien akan sangat membantu suatu
instansi pemerintah ataupun swasta dalam mencapai target
tujuannya.Tetapi untuk mewujudkan itu dibutuhkan program-program
yang baik. Evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis,
yaitu evaluasi reflektif, evaluasi rencana, evaluasi proses, dan evaluasi
hasil. Evaluasi reflektif digunakan untuk mengevaluasi kurikulum
sebagai suatu ide. Istilah reflektif diambil dari artikel yang ditulis oleh
Cohen (1976) dalam Suharsimi, 2010, jenis evaluasi ini mencoba
mengkaji ide yang dikembangkan dan dijadikan landasan bagi
kurikulum. Evaluasi terhadap ide ini dapat dilakukan pada waktu
pertama kali suatu ide dikemukakan oleh seseorang. Hal ini terjadi
karena biasanya penerjemahan suatu ide menjadi suatu rencana
memerlukan kajian, yaitu berupa operasionalisasi ide tersebut.
Evaluasi terhadap ide dapat pula dilakukan pada waktu program
sebagai rencana telah selesai ditulis. Evaluasi rencana merupakan jenis
evaluasi yang banyak dilakukan orang terutama setelah banyak
inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program. Persyaratan-
persyaratan program sebagai rencana seperti format, keterbacaan,
hubungan antarkomponen, organisasi vertikal dan horizontal dari
pengalaman belajar, biasanya merupakan hal yang menuntut perhatian
evaluator pada waktu melakukan evaluasi program sebagai suatu
rencana. Seperti juga evaluasi reflektif, evaluasi rencana dapat
dilakukan baik pada waktu proses penulisan program sebagai suatu
rencana sedang berlangsung maupun pada waktu penulisan itu telah
selesai dikerjakan. Evaluasi yang dilakukan saat rencana program
sedang ditulis tentu saja dapat segera memberi upan balik kepada para
pengembang rencana sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.
Evaluasi rencana memberikan masukan yang berharga bagi para
pengembang program

4. Acquisition considerations (Pertimbangan akuisisi)


Akuisisi (acqusition) adalah suatu penggabungan usaha di mana salah
satu perusahaan yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas
aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquiree), dengan
memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau
mengeluarkan saham.Menilik penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa akuisisi adalah pengakuan atas sebuah perusahaan yang
dilakukan perusahaan acquirer atau pengakuisisi. Perusahaan yang
diambil alih tersebut bisa berupa organisasi publik ataupun organisasi
privat. Saat akan melakukan akuisisi, perusahaan pembeli akan
mempertimbangkan berbagai hal krusial dengan matang. Melalui
proses pertimbangan tersebutlah perusahaan akan memutuskan untuk
melakukan akuisisi atau tidak. Adapun alasan perusahaan melakukan
akuisisi adalah:
1. Pangsa yang Lebih Besar
Ambisi untuk memiliki pangsa pasar yang lebih besar. Sebagai
contoh adalah saat sebuah perusahaan ingin beroperasi di luar
negeri. Maka, perusahaan tersebut dapat mengakuisisi perusahaan
lokal yang sudah dulu beroperasi di negara tersebut dan
memahami tentang kondisi bisnisnya.

2. Skala Ekonomi yang Lebih Tinggi


Alasan lain perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk
mendapatkan skala ekonomi yang lebih tinggi. Hal ini dapat
terjadi karena pengakuisisian perusahaan dapat memberikan
teknologi dan produktivitas yang lebih terpadu, tambahan sumber
pemasukan, hingga peningkatan sinergi dalam bisnis. Tak hanya
itu, akuisisi perusahaan juga dapat mengurangi biaya operasional
jika dilakukan dengan tepat.

2. Mengurangi Jumlah Pesaing


Alasan terakhir perusahaan melakukan akuisisi adalah untuk
mengurangi jumlah pesaing dalam industri yang digeluti. Jadi,
kegiatan akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan memiliki
beragam imbas positif yang dapat meningkatkan kinerja bisnis
hingga memperkecil persaingan industri

N. Controls (Kontrol)

1. Control points for reliable date processing (Titik kontrol untuk


pemrosesan data yang andal)
Terdapat tiga titik kontrol untuk prosesnya yaitu:
 Kontrol proses pengembangan 
Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis
System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol
tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi,
programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system.
Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol
software menjadi lima bagian pokok. 

 Kontrol pengoperasian sistem 


Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur
organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari unit yang
ada dalam departemen tersebut. 
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat
diklasifikasikan menjadi lima area : 
 Struktur organisasional 
 Kontrol perpustakaan 
 Pemeliharaan peralatan 
 Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas 
 Perencanaan disaster, meliputi area : 
 Rencana keadaan darurat (emergency plan) 
 Rencana back-up (backup plan) 
 Rencana record penting (vital record plan) 
 Rencana recovery (recovery plan) 

 Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol 


Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu : 
Manajemen dapat melakukan kontrol langsung, yaitu
mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan
tindakan koreksi apa yang harus dilakukan. 
Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus
menerus melalui Manajemen mengontrol CBIS secara tidak
langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga. 

2. Security controls (Kontrol keamanan)


 Pentingnya Pengedalian Sistem Informasi
Berkaitan dengan keamanan sistem informasi, diperlukan
tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-
kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain:
a. Kontrol Administratif
b. Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
c. Kontrol Operasi
d. Proteksi Fisik terhadap Pusat Data

Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain


(Cont):
a. Kontrol Perangkat Keras
b. Kontrol Akses terhadap Sistem computer
c. Kontrol terhadap Akses Informasi
d. Kontrol terhadap Bencana
e. Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
f. Kontrol Aplikasi

 Tugas Pengendalian Dalam Sistem Informasi Berbasis Informasi


 Kontrol Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan
bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi
kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek
secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan
cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai
orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang
digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi
menyusun disain dan standar CBIS
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara
bersama-sama mendefinisikan program pengujian
yang dapat diterima,
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum
instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian
dan secara berkala meninjau CBIS untuk
memastikan apakah ia memenuhi kriteria
penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur
untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan
prosedur yang disetujui oleh manajemen.

 Kontrol Desain Sistem


Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system,
Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun
fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase
implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut
ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara
menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian
pokok, yaitu :
1. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan
transaksi terdiri atas ;
 Permulaan dokumen sumber
 Kewenangan
 Pembuatan input computer
 Penanganan kesalahan
 Penyimpanan dokumen sumber
2. Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen sumber
menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer.
Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data
yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau
yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam
komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
 Entri data
 Verifikasi data
 Penanganan kesalahan
 Penyeimbangan batch
3. Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan memberikan
peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada
komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area
kontrol ini terdiri dari :
 Kontrol pengiriman pesan
 Kontrol saluran (channel) komunikasi
 Kontrol penerimaan pesan
 Rencana pengamanan datacom secara
menyeluruh
4. Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain
system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke
dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan
komputer terdiri dari :
 Penanganan data
 Penanganan kesalahan
 Database dan perpustakaan software

Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh


melalui penggunaan Sistem Manajemen Database
(Database Management System/DBMS). Tingkat
keamanan dalam DBMS terdiri dari

 Kata kunci (Password)


 Direktori pemakai (User Directory)
 Direktori elemen data (Field Directory)
 Enkripsi (Encryption)

5. Output Komputer (Computer Output)


Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk
mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user).
Yang termasuk dalam area ini adalah :
 Penyeimbangan operasi komputer
 Distribusi
 Penyeimbangan departemen pemakai
 Penanganan kesalahan
 Penyimpanan record

6. Kontrol Pengeoperasian Sistem


Kontrol pengoperasian system didasarkan pada struktur
organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari
unit yang ada dalam departemen tersebut. Kontrol yang
memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat
diklasifikasikan menjadi lima area
1. Struktur organisasional
2. Kontrol perpustakaan
3. Pemeliharaan peralatan
4. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
5. Perencanaan disaster, meliputi area :
 Rencana keadaan darurat (emergency plan)
 Rencana back-up (backup plan)
 Rencana record penting (vital record plan)
 Rencana recovery (recovery plan)

3. Encryption (Enkripsi)
Dalam ilmu Kriftografi, Enkripsi adalah proses mengamankan suatu
informasi dengan membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca
tanpa bantuan pengetahuan khusus. Proses kebalikannya disebut
dekripsi, yaitu proses untuk membaca pesan yang sudah dienkripsi.
Saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti
Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada
bank. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik
lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman,
terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah
pesan. Contohnya, Message Authentication Code (MAC) atau digital
signature. Penggunaan yang lain yaitu untuk melindungi dari analisis
jaringan komputer.
 Cipher
Enkripsi secara umum terdiri dari plaintext (Informasi yang
asli), ciphertext (bentuk yang sudah dienkripsi), key (parameter
dari sebagian dari informasi utama). biasanya proses enkripsi
menggunakan algoritma khusus, mulai dari yang sederhana
sampai algoritma yang sangat rumit untuk menyembunyikan
pesan atau sumber informasi, algoritma enkripsi yang biasa
digunakan salah satunya yaitu Cipher. Sejarah Cipher pena dan
kertas pada waktu lampau sering disebut sebagai cipher klasik.
Cipher klasik termasuk juga cipher pengganti dan cipher
transposisi. Pada awal abad 20, mesin-mesin yang lebih
mutakhir digunakan untuk kepentingan enkripsi, mesin rotor,
merupkan skema awal yang lebih kompleks.Untuk lebih
memahami proses dari sebuah enkripsi kita akan mencobanya
dengan salah satu cipher klasik sederhana, yaitu menggunakan
teknik menggeser setiap huruf alfabet ke kanan atau ke kiri
berdasarkan angka dan posisi atau biasa dikenal dengan Caesar
cipher.
Kita akan mulai dengan kunci (key) nya yaitu 3, artinya huruf
akan digeser sebanyak 3 kali ke arah kanan untuk menghasilkan
ciphertext, berikut contoh polanya..
Plain : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Cipher: XYZABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVW
Maka, hasilnya akan menjadi
Plaintext : THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER
THE LAZY DOG
Ciphertext : QEB NRFZH YOLTK CLU GRJMP LSBO
QEB IXWV ALD
Selain Caesar Cipher, masih banyak jenis – jenis enkripsi cipher
klasik diantaranya seperti Vigènere cipher, Autokey Cipher,
Reverse Cipher, Zig-Zag Cipher, dan Lainnya. Di era modern
saat ini, Algoritma enkripsi yang digunakan sudah sangat
berbeda sejak era awal munculnya kriftografi, berikut adalah
jenis – jenis enkripsi di era modern :
 Algoritma Symmetric key menggunakan kunci enkripsi
yang terkait atau identik untuk enkripsi dan dekripsi.
 Algoritma Asymmetric key menggunakan kunci berbeda
untuk enkripsi dan dekripsi. Biasanya ini disebut
sebagai Public-key Cryptography.
 Enkripsi Symmetric key
Untuk menjelaskan konsep enkripsi ini, kita akan
menggunakan sedikit penjelasan dari Wikipedia untuk
memahami bagaimana cara kerja algoritma Symmetric.

Alice menaruh sebuah pesan rahasia di dalam kotak dan


mengunci kotak menggunakan gembok dan ia memiliki
kuncinya. Kemudian dia mengirimkan kotak ke Bob
melalui surat biasa. Ketika Bob menerima kotak, ia
menggunakan kunci salinan sama persis yang dimiliki Alice
untuk membuka kotak dan membaca pesan. Bob kemudian
dapat menggunakan gembok yang sama untuk membalasa
pesan rahasia. Dari contoh itu, algoritma sysmmetric-key
dapat dibagikan kepada stream cipher dan block cipher.
Stream cipher mengenkripsi satu per satu bit dari pesan, dan
block cipher mengamil beberapa bit, biasanya 64bit dan
mengenkripsi mereka menjadi satu bagian. Ada banyak
algoritma berbeda dari symmetric termasuk Twofish,
Serpent, AES (Rijndael), Blowfish, CAST5, RC4, TDES,
and IDEA.

 Enkripsi Asymmetric key


Pada metode asymmetric key, Bob dan Alice memiliki
gembok yang berbeda, bukan satu gembok dengan beberapa
kunci seperti contoh symmetrick key di atas. Tentu saja
contoh ini lebih sederhana daripada yang seharusnya, tapi
sebenarnya jauh lebih rumit.
Pertama Alice meminta Bob untuk mengirim gembok yang
terbuka melalui surat biasa, sehingga ia tidak membagikan
kuncinya. Ketika Alice menerimanya, ia menggunakannya
untuk mengunci sebuah kota yang berisi pesan dan
mengirimkan kotak dengan gembok terkunci tadi ke Bob.
Bob kemudian membuka kotak dengan kunci yang ia
pegang karena itu gembok miliknya untuk membaca pesan
Alice. Untuk membalasnya, Bob harus meminta Alice untuk
melakukan hal yang sama. Keuntungan dari metode
asymmetric key adalah Bob dan Alice tidak pernah berbagi
kunci mereka. Hal ini untuk mencegah pihak ketiga agar
tidak menyalin kunci atau memata-matai pesan Alice dan
Bob. Selain itu, jika Bob ceroboh dan membiarkan orang
lain untuk menyalin kuncinya, pesan Alice ke Bob akan
terganggu, namun pesan Alice kepada orang lain akan tetap
menjadi rahasia, karena orang lain akan memberikan
gembok milik mereka ke Alice untuk digunakan. Enkripsi
asymmetric menggunakan kunci yang berbeda untuk
enkripsi dan dekripsi. Penerima pesan memiliki sebuah
kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik diberikan ke
pengirim pesan dan mereka menggunakan kunci publik
untuk melakukan enkripsi pesan. Penerima menggunakan
kunci pribadi untuk membuka pesan enrkipsi yang telah
dienkripsi menggunakan kunci publik si penerima. Ada satu
keuntungan melakukan enkripsi dengan menggunakan
metode ini. Kita tidak perlu mengirim sesuatu yang rahasia
(seperti kunci enkripsi kita atau password) melalui saluran
yang tidak aman. Kunci publik kamu akan leihat ke dunia
dan itu bukan rahasia. Kunci rahasia kamu akan tetap aman
di komputer kamu, dimana itu tempatnya.
O. Forms, Programs, and Procedures (Formulir, Program, dan
Prosedur)
1. Forms/reports design (Desain formulir / laporan)
Form digunakan untuk merepresentasikan ke user atau menerima
inputan dari user data-data dalam tabel/query dalam bentuk interface
grid, tombol dan lain-lain. Form dalam Access dapat dimasukkan ke
dalam form lain sebagai control sub form, biasanya jika kita bekerja
dalam transaksi master detail. Sedangkan Report design merupakan
fasilitas dalam Microsoft Access yang berfungsi untuk mencetak data
dalam bentuk laporan. Dengan report, kita menjadi lebih leluasa
dalam membuat laporan. Data yang digunakan untuk membuat
laporan, dapat berasal dari tabel maupun query.

2. Human procedures
Prosedur, terutama prosedur operasi dan pemeliharaan, penting untuk
pencegahan kecelakaan dan kesehatan yang buruk. Prosedur tertulis
sangat penting dalam menjaga konsistensi dan memastikan bahwa
setiap orang memiliki tingkat informasi dasar yang sama. Mereka
adalah elemen kunci dari sistem manajemen keselamatan dan alat
pelatihan penting. Namun, prosedur yang buruk bisa menjadi alasan
orang tidak mengikuti tindakan yang direkomendasikan.
Prosedur, termasuk pernyataan metode, instruksi kerja, izin untuk
bekerja, dll, merupakan cara yang aman untuk melakukan sesuatu.
Mereka biasanya terdiri dari instruksi dan informasi terkait yang
diperlukan untuk membantu melaksanakan tugas dengan aman.
Prosedur dapat mencakup petunjuk langkah demi langkah, daftar
periksa, alat bantu keputusan, diagram, diagram alir, dan jenis alat
bantu pekerjaan lainnya. Masalah dengan prosedur terkait dengan
banyak insiden dan sering disebut sebagai salah satu penyebab
kecelakaan besar. Manajemen prosedur yang tidak memadai tidak
hanya berkontribusi pada bencana seperti Bhopal, Piper Alpha dan
Clapham Junction, tetapi juga pada kematian, cedera pribadi, dan
kesehatan yang buruk. Penyebab utamanya adalah terlalu banyak
mengandalkan prosedur untuk mengendalikan risiko, kegagalan untuk
mengikuti prosedur kerja yang aman atau penggunaan prosedur yang
tidak memadai. Prosedur pengoperasian mungkin bukan cara terbaik
untuk mengendalikan bahaya, setidaknya bukan sebagai satu-satunya
pertahanan terhadap kesalahan manusia.

3. Program specifications (Spesifikasi program)


 Spesifikasi program menerangkan sejumlah metode dan notasi
yang digunakan untuk menetapkan (menspesifikasikan) program
apa yang perlu dilakukan dan sejauh mana metode dan notasi
tersebut dilakukan untuk melakukan program.
 Spesifikasi program akan mendefinisikan atau menentukan input,
pemrosesan dan output yang diperlukan.
1. Spesifikasi Input
 Dua pertimbangan utamanya adalah definisi (penetapan):
 Item data yang akan dimasukkan (input)
 Jenis data
 Nilai yang valid untuk item data tersebut
 Tindakan yang akan dilakukan jika pemakai
berusaha memasukan data valid

 Format yang akan digunakan untuk memasukkan nilai-


nilai data input
 Layout layar untuk input -> screen layout charts

2. Spesifikasi Output
 Pertimbangan utamanya adalah definisi (penatapan);
 Data apa yang akan di-output (dihasilkan)
o Bagaimana ia diperoleh dari data input
o Kapan ia akan dihasilkan
o Bagaimana bentuk hasilnya nanti
 Format yang akan digunakan data yang akan dioutput
 Print layout chart

3. Spesifikasi Proses
 Harus memberikan definisi presisi tentang pemrosesan
apa yang diperlukan dengan memberikan (gambaran)
hubungan anatara data input dan data output
 Beberapa cara standar penetapan (penspeksifikasian)
pemrosesan:
 Bahasa Inggris
 Pseudo-code
 Flowchart
 Digram blok sruktur program
 Diagram warnier
 Table keputusan dan pohon keputusan

4. Programming techniques (Teknik Pemrograman)


 Permasalahan bisnis yang semakin kompleks dan rumit
sedangkan waktu yang diberikan dan rumit sedangkan
waktu yang diberikan untuk pengembangan program
semakin cepat
 Dibutuhkan teknik pemrograman untuk menggembangkan
program yang kompleks dan rumit dalam waktu yang cepat
 Jenis teknik pemrograman
1. Pemrograman Tidak Terstruktur
o Pemrograman tidak terstruktur adakah suatu teknik
pemrograman dimana penulisan instruksi tidak
teraktur dan sistematis sehingga sulit dipahami
o Contoh : Penggunaan perintah GOTO yang banyak
dalam program
2. Pemrograman Terskruktur
o Pemrograman terstruktur adalah suatu teknik
pemrograman dimana penulisan instruksi secara
istematis, logis dan tersusun berdasarkan algoritma
yang sederhana dan mudah dipahami
o Prinsip pada pemrograman terstruktur jika suatu
proses sudah sampai pada titik tertentu, maka
proses selanjutnya tidak bisa melakukan proses
pada baris sebelumnya.
3. Pemrograman Prosedural
o Pemrograman procedural adalah suatu teknik
pemrograman dimana penulisan instruksi yang
sama dibuat dalam sub program tersendiri sehingga
pembuatan program lebih cepat dan memudahkan
perbaikan apabila terjadi kesalahan.
4. Pemrograman Modular
o Pemrograman modular adalah suatu teknik
pemrograman dimana prosedur dari fungsi umum
dikelompokkan dalam modul-modul dan setiap
modul menunjukkan fungsi dan tugas tunggal
5. Pemrograman Berorientasi Objek
o Pemrograman berbasis obyek (OOP) mendasarkan
pada konsep objek dan interaksinya
o Objek berasal dari tipe data abstrak
o Objek dapat menerima pesan (message), mengolah
data, dan mengirimkan pesan ke objek lain
membentuk interaksi antar objek
o Objek bersifat indepeden: tiap objek dapat
dipandang sebagai sebuah entitas mandiri yang
memiliki peran atau tanggung jawab tertentu.

P. System Implementation (Implementasi Sistem)


Implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem
informasi baru ke dalam sistem yang sudah ada (sistem lama). Pada
kesempatan ini saya akan membahas tahapan dalam melakukan
implementasi sistem informasi. Ada 4 tahap dalam implementasi sistem,
yaitu membuat dan menguji basis data dan jaringan, membuat dan menguji
program, memasang dan menguji sistem baru, serta mengirim sistem baru
ke dalam sistem lama.
1. Membuat dan menguji basis data dan jaringan.
Penerapan sistem yang baru atau perbaikan sistem dibuat pada basis
data dan jaringan yang telah ada. Jika penerapan sistem yang baru
memerlukan basis data dan jaringan yang baru atau dimodifikasi,
sistem yang baru ini biasanya harus diimplementasikan sebelum
pemasangan program komputer.
2. Membuat dan menguji program.
Merupakan tahap pertama untuk siklus pengembangan sistem yang
spesifik bagi programer. Bertujuan untuk mengembangkan rencana
yang lebih terperinci dalam pengembangan dan pengujian program
komputer yang baru.
3. Memasang dan menguji sistem baru.
Tahap ini dilakukan untuk menyakinkan bahwa kebutuhan sistem
lama terpenuhi pada sistem baru.
4. Mengirim sistem baru ke dalam sistem lama.
Tujuan tahap ini adalah untuk mengubah secara perlahan-lahan sistem
lama menjadi sistem baru.
Informasi sebagai Salah Satu Faktor Penting Penentu Keberhasilan Tahun
1961, D. Ronald Daniel dan McKinsey & Company, salah satu perusahaan
konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success
factor (CSF) atau faktor penting penentu keberhasilan adalah terdapat
beberapa aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau
kegagalan bagi semua jenis organisasi. Ativitas penting tersebut adalah
CSF, dan faktor-faktor ini dapat berbed-beda antar jenis organisasi.
Contoh: Industri kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah
model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya  produksi
yang ketat.

 Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

 Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapatlah digambarkan sebagai berikut :
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi,
dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang
tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem
tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem
tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut
tidak tercapai.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan
energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan
hidup dari sistem.
3. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem
ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
4. Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)
dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
5. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa
pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem
yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak
berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi
adalah keluaran yang dibutuhkan.
6. Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan
dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
7. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan
ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali
masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan
suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan
ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup
yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti
misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat
diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang
merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah
objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup
mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan
sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

1. Training and Education (Pelatihan dan pendidikan)


Dalam mengerjakan suatu pekerjaan tertentu yang asing, maka perlu
mempelajari dahulu cara mengerjakan pekerjaan itu. Tidak ada
seseorang yang mampu melaksanakan suatu tugas dengan baik apabila
tidak mempelajari terlebih dahulu, bahkan apabila pekerjaan itu
nampak mudah, misalnya mengetik surat. Orang yang belum memiliki
pengalaman akan mengalami kesukaran dalam melaksanakannya.
Jadi, pendidikan dan pelatihan sangat perlu. Penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan merupakan salah salah satu upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pada
setiap unit kerja juga akan berhubungan dengan hakikat pendidikan
dan pelatihan.
Menurut Sumarsono (2009:93) pendidikan dan pelatihan merupakan
salah satu faktor yang penting dalam pengembangan SDM.
Pendidikan dan pelatihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan
tetapi juga meningkatkan ketrampilan bekerja, dengan demikian dapat
meningkatkan produktivitas kerja. Pelatihan menurut Dessler
(2009:263) adalah proses mengajarkan karyawan baru atau yang ada
sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka. Pelatihan merupakan salah satu usaha
dalam dunia kerja. Pegawai, baik yang baru ataupun yang sudah
bekerja perlu mengikuti pelatihan. Karena adanya tuntutan pekerjaan
yang dapat berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan
lain sebagainya. Menurut Rivai (2009) pelatihan merupakan bagian
yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan
ketrampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu relatif
singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktek
daripada teori. Pendidikan dan pelatihan merupakan penciptaan suatu
lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari
sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan dan perilaku yang spesifik
yang berkaitan dengan pekerjaan.Berdasarkan definisi-definisi diatas
dapat dinyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan memang tidak dapat
dipisahkan. Pendidikan dan pelatihan adalah penciptaan suatu
lingkungan dimana pegawai dapat meningkatkan ketrampilan,
pengetahuan dan sikap untuk membantu organisasi mencapai sasaran.
Dengan pengertian seperti diatas pelatihan sering disama artikan
dengan pendidikan karena memiliki suatu konsep yang sama yaitu
memberi bantuan pada pegawai untuk berkembang.Beberapa hal yang
menunjang kearah keberhasilan pelatihan menurut Rivai (2004:240),
yaitu antara lain :
1. Materi yang Dibutuhkan
Materi disusun dari estimasi kebutuhan tujuan latihan, kebutuhan
dalam bentuk pengajaran keahlian khusus, menyajikan
pengetahuan yang dibutuhkan.
2. Metode yang Digunakan
Metode yang dipilih hendak disesuaikan dengan jenis pelatihan
yang akan dilaksanakan.
3. Kemampuan Instruktur Pelatihan
Mencari sumber-sumber informasi yang lain yang mungkin
berguna dalam mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
4. Sarana atau Prinsip-Prinsip
Pembelajaran Pedoman dimana proses belajar akan berjalan lebih
efektif.
5. Peserta Pelatihan
sangat penting untuk memperhitungkan tipe pekerja dan jenis
pekerja yang akan dilatih.
6. Evaluasi Pelatihan
Setelah mengadakan pelatihan hendaknya di evaluasi hasil yang
didapat dalam pelatihan, dengan memperhitungkan tingkat reaksi,
tingkat belajar, tingkat tingkah laku kerja, tingkat organisasi dan
nilai akhir.

 Metode-motode Pendidikan dan Pelatihan


Menurut Bangun (2012:210-211) pelatihan dilaksanakan untuk
meningkatkan prestasi kerja karyawan; sehingga perlu perhatian
yang serius dari perusahaan. Pelatihan sumber daya manusia akan
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan atas
pekerjaan yang mereka kerjakan. Ada beberapa metode dalam
pelatihan tenaga kerja, antara lain metode on the job training dan
off the job training.
1. Metode On-The-Job Training
Metode on-the-job trainingmerupakan metode yang paling
banyak digunakan perusahaan dalam melatih tenaga kerjanya.
Para karyawan mempelajari pekerjaannya sambil
mengerjakannya secara langsung. Kebanyakan perusahaan
menggunakan orang dalamperusahaan yang melakukan
pelatihan terhadap sumber daya manusianya, biasanya
dilakukan oleh atasan langsung. Dengan menggunakan
metode ini lebih efektif dan efisien pelaksanaan latihan
karena disamping biaya pelatihan yang lebih murah, tenaga
kerja yang dilatih lebih mengenal dengan baik pelatihnya.
Adapun empat metode yang digunakan antara lain, rotasi
pekerjaan, penugasan yang direncanakan, pembimbingan,
dan pelatihan posisi.
a) Rotasi pekerjaan (job rotation), merupakan pemindahan
pekerjaan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya dalam
organisasi, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman tenaga kerja
b) Penugasan yang direncanakan, menugaskan tenaga kerja
untuk mengembangkan kemampuan dan pengalamannya
tentang pekerjaannya.
c) Pembimbingan, pelatihan tenaga kerja langsung oleh
atasannya. Metode ini sangat efektif dilakukan karena
atasan langsung sangat mengetahui bagaimana
keterampilan bawahannya, sehingga lebih tahu
menerapkan metode yang digunakan.
d) Pelatihan posisi, tenaga yang dilatih untuk
dapatmenduduki suatu posisi tertentu. Pelatihan seperti
ini diberikan kepada tenaga kerja yang mengalami
perpindahan pekerjaan. Sebelum dipindahkan ke
pekerjaan baru terlebih dahulu diberikan pelatihan agar
mereka dapat mengenal lebih dalam tentang
pekerjaannya
2. Metode Off-The-Job Training
Dalam metode off-the-job training, pelatihan dilaksanakan
dimana karyawan dalam keadaan tidak bekerja dengan tujuan
agar terpusat pada kegiatan pelatihan saja. Pelatih
didatangkan dari luar organisasi atau para peserta mengikuti
pelatihan di luar organisasi. Hal ini dilakukan karena kurang
atau tidak tersedianya pelatih dalam perusahaan. Keuntungan
dalam metode ini, para peserta latihan tidak merasa jenuh
dilatih oleh atasannya langsung, metode yang diajarkan
pelatih berbeda sehingga memperluas pengetahuan.
Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan relatif besar,
dan pelatih belum mengenal secara lebih mendalam para
peserta latihan sehingga membutuhkan waktu yang lebih
lama dalam pelatihan. Metode ini dapat dilakukan dengan
beberapa teknik antara lain:
a) Business games, peserta dilatih dengan memecahkan
suatu masalah, sehingga para peserta dapat belajar dari
masalah yang sudah pernah terjadi pada suatu
perusahaan tertentu. Metode ini bertujuan ini agar para
peserta latihan dapat dengan lebih baik dalam
pengambilan keputusan dan cara mengelola operasional
perusahaan dengan baik.
b) Vestibule school, tenaga kerja dilatih dengan
menggunakan peralatan yang sebenarnya dan sistem
pengaturan sesuai dengan yang sebenarnya tetapi
dilaksanakan di luar perusahaan. Tujuannya adalah
untuk menghindari tekanan dan pengaruh kondisi dalam
perusahaan.
c) Case study, dimana peserta dilatih untuk mencari
penyebab timbulnya suatu masalah, kemudian dapat
memecahkan masalah tersebut. Pemecahan masalah
dapatdilakukan secara individual atau kelompok atas
masalah-masalah yang ditentukan.

2. System testing (Pengujian system)


 Pengertian
Pengujian sistem adalah pengujian program perangkat lunak yang
lengkap dan terintegrasi. Perangkat lunak atau yang sering
dikenal dengan sebutan software hanyalah satuan elemen dari
sistem berbasis komputer yang lebih besar. Biasanya, perangkat
lunak dihubungkan dengan perangkat lunak dan perangkat keras
lainnya. Pengujian perangkat lunak dapat dibedakan menjadi dua
yaitu Black Box Testing dan White Box Testing.

 Black Box Testing

Black Box Testing atau yang sering dikenal dengan sebutan


pengujian fungsional merupakan metode pengujian Perangkat
Lunak yang digunakan untuk menguji perangkat lunak tanpa
mengetahui struktur internal kode atau Program. Dalam
pengujian ini, tester menyadari apa yang harus dilakukan
oleh program tetapi tidak memiliki pengetahuan tentang
bagaimana melakukannya.

Kelebihan Black Box Testing yaitu:

1. Efisien untuk segmen kode besar


2. Akses kode tidak diperlukan
3. Pemisahan antara perspektif pengguna dan pengembang

Kelemahan Black Box Testing yaitu:

1. Cakupan terbatas karena hanya sebagian kecil dari


skenario pengujian yang dilakukan
2. Pengujian tidak efisien karena keberuntungan tester dari
pengetahuan tentang perangkat lunak internal

 White Box Testing


White Box Testing merupakan metode pengujian perangkat
lunak di mana struktur internal diketahui untuk menguji siapa
yang akan menguji perangkat lunak. Pengujian ini
membutuhkan pengetahuan internal tentang kemampuan
sistem dan pemrograman. Kelebihan White Box Testing
yaitu:
1. Efisien dalam menemukan kesalahan dan masalah
2. Diperlukan pengetahuan tentang internal perangkat lunak
yang sedang diuji bermanfaat untuk pengujian
menyeluruh
3. Memungkinkan menemukan kesalahan tersembunyi
4. Membantu mengoptimalkan kode

Kelemahan White Box Testing yaitu:

1. Membutuhkan pengetahuan tingkat tinggi dari perangkat


lunak internal yang sedang diuji
2. Membutuhkan akses kode

 Jenis Pengujian Sistem

Terdapat sekitar 50 jenis pengujian sistem. Dari 50 jenis tersebut,


terdapat beberapa pengujian sistem yang biasanya digunakan oleh
perusahaan pengembang software atau perangkat lunak besar.
Beberapa jenis tersebut diantaranya yaitu:

1. Usability Testing: Pengujian ini berfokus pada kemudahan


pengguna dalam menggunakan aplikasi, fleksibilitas dalam
menangani kontrol dan kemampuan sistem untuk memenuhi
tujuannya.

2. Load Testing: Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui


bahwa solusi perangkat lunak akan bekerja di bawah beban
nyata.

3. Regression Testing: Pengujian ini melibatkan pengujian yang


dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan
yang dibuat selama proses pengembangan telah
menyebabkan bug baru. Hal ini juga digunakan untuk
memastikan tidak ada bug lama yang muncul dari
penambahan modul perangkat lunak baru dari waktu ke
waktu.

4. Recovery Testing: Pengujian ini dilakukan untuk


menunjukkan solusi perangkat lunak dapat diandalkan, dapat
dipercaya, dan dapat berhasil menutup kemungkinan
terjadinya crash.

5. Migration Testing: Pengujian ini dilakukan untuk


memastikan bahwa perangkat lunak sistem dapat dipindahkan
dari infrastruktur sistem lama ke infrastruktur infrastruktur
sistem saat ini tanpa terjadi masalah.

6. Functional Testing atau Completeness Testing: Pengujian ini


memerlukan pemikiran mengenai kemungkinan terjadinya
fungsi yang hilang. Penguji membuat daftar fungsional
tambahan yang bisa dikembangkan oleh suatu produk selama
proses pengujian fungsional.

7. Hardware/ Software Testing: Pengujian ini terjadi ketika


penguji fokus pada interaksi antara perangkat keras dan
perangkat lunak sistem selama proses pengujian sistem.

3. System conversion (Konversi system)


James A. O’Brien (2006) mengatakan bahwa operasi awal dari sistem
bisnis yang baru, dapat menjadi tugas yang sulit. Hal ini biasanya
memerlukan proses konversi (convertion) dari penggunaan sistem
yang ada saat ini ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik.
Pada saat menganalisis konversi sistem perlu dipertimbangkan
pendekatan konversi yang paling bagus untuk dilakukan. Konversi
sistem adalah proses mengimplementasikan sistem baru agar dapat
dioperasikan secara tepat dan benar. Terdapat beberapa teknik
konversi sistem yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
sistem baru, yaitu sebagai berikut:
 Konversi Langsung (CUT OVER)
Sistem lama dihentikan, dan sistem baru mulai dioperasikan.
Keuntungan:
 Baik dilakukan untuk sistem yang tidak terlalu besar
 Biaya konversi sistem tidak terlalu mahal

Kerugian

Resiko kegagalannya tinggi,jika sistem baru gagal dioperasikan


pada waktunya.

 Konversi Paralel (PARALEL RUN)


Sistem baru dan sistem lama dioperasikan secara bersamaan
selama periode tertentu.
Keuntungan : Mengurangi resiko terhadap kegagalan dari sistem
baru.
Kerugian :
Waktu untuk konversi sistem baru cukup lama, karena prosesnya
dilakukan secara bertahap.

 Konversi Percontohan (PILOT APPROACH)


Dilakukan apabila beberapa sistem yang sejenis akan diterapkan
di beberapa area yang terpisah.
Keuntungan :
o Resiko kegagalan sistem hanya terletak pada area tertentu
saja
o Kesalahan yang terjadi pada sistem yang baru dapat
diperbaiki terlebih dahulu, sehingga kesalahan tidak terjadi
pada area yang lain
o Personil di area lain dapat dilatih di area percontohan di
dalam situasi yang nyata

Kerugian :

Proses konversi sistem menjadi sangat lama, karena harus


melakukan proses ujicoba sistem dalam suatu area tertentu.

4. Implementation follow-up (Tindak lanjut implementasi)


o Setelah impelentasi system, perlu adanya tindak lanjut berikutnya
berupa pengetesan penerimaan system (system acceptance test)
o Pengetesan penerimaan system berbeda dengan pengetesan
system yang telah dilakukan sebelumnya. Pada pengetesan system
yang dilakukan sebelumnya digunakan data tes, dan dilakukan
oleh analis system bersama dengan programer computer.
Sedangkan pada pengetesan penerimaan system dilakukan dengan
menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu,
dan dilakukan oleh analus bersama dengan user.
o Setelah pengetesan penerimaan system dilakukan, suatu rapat
penerimaan (acceptance meeting) perlu dilakukan oleh
manajemen. Rapat ini dihadiri oleh analis system, manajer, dan
pemakai system, untuk menentukan apakah system yang baru
diterima atau harus diperbaiki kembali. Jika system yang baru
diterima, maka rapat ini dapat merupakan acara penyerahan
system

Q. Management Considerations for the Information System


(Pertimbangan Manajemen untuk Sistem Informasi)
1. Maintenance (Pemeliharaan)
o Pengertian
Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang
artinya merawat, menjaga, dan memelihara. Pemeliharaan
merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa
fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart
(material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).
Berikut definisi dan pengertian pemeliharaan atau perawatan dari
beberapa sumber buku:

 Menurut Kurniawan (2013), pemeliharaan adalah suatu


kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk
menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai
suatu kondisi yang bisa diterima. 
 Menurut Sehrawat dan Narang (2001), pemeliharaan adalah
sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk
menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai
dengan standar (fungsional dan kualitas).
 Menurut Assauri (2008), perawatan adalah kegiatan untuk
memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan
mengadakan perbaikan atau penyesuaian atau penggantian
yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi
produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
 Menurut Harsanto (2013), pemeliharaan adalah serangkaian
aktivitas untuk menjaga agar fasilitas atau peralatan
senantiasa dalam keadaan siap pakai.
 Menurut Heizer dan Render (2011), pemeliharaan adalah
mencakup semua aktivitas yang berkaitan dengan menjaga
semua peralatan sistem agar dapat tetap bekerja.
 Menurut Manzini (2010), perawatan adalah fungsi yang
memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan
fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan
memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama
waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu
berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan
maupun perbaikan

o Jenis-Jenis Maintenance
1. Breakdown Maintenance (Perawatan Ketika Terjadi
Kerusakan)
Pemeliharaan ini dilakukan ketika mesin atau peralatan sudah
tidak bisa dioperasikan atau sudah mengalami kerusakan
sehingga harus dicari penyebabnya.
2. Preventive Maintenance (Perawatan untuk Mencegah
Kerusakan)
Perawatan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya
kerusakan pada mesin atau peralatan industri selama
digunakan untuk produksi. Preventive maintenance terbagi
menjadi 2 macam yaitu periodic maintenance yaitu
pemeliharaan secara berkala dan predictive maintenance
perawatan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan.
3. Corrective Maintenance
Perawatan ini merupakan tindakan identifikasi pada mesin
atau peralatan untuk menganalisa indikasi terjadinya
kerusakan pada setiap bagiannya. Biasanya dilakukan ketika
mesin masih bisa beroperasi tapi tidak bisa digunakan secara
maksimal.

o Tujuan Maintenance (Pemeliharaan)

Suatu kalimat yang perlu diketahui oleh orang pemeliharaan dan


bagian lainnya bagi suatu pabrik adalah pemeliharaan
(maintenance) murah sedangkan perbaikan (repair) mahal.
(Setiawan F.D, 2008). Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya
manajemen pemeliharaan mesin Tujuan pemeliharaan yang utama
dapat didefenisikan sebagai berikut:

1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,


2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang
dipasang untuk produksi dan mendapatkan laba investasi
maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan
yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan
sarana tersebut.
Sedangkan Menurut Sofyan Assauri, 2004, tujuan pemeliharaan
yaitu:

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai


dengan rencana produksi,
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi
apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan
produksi yang tidak terganggu,
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan
yang di luar batas dan menjaga modal yang di investasikan
tersebut,
4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah
mungkin, dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan
secara efektif dan efisien,
5. Menghindari kegiatan pemeliharaan yang dapat
membahayakan keselamatan para pekerja

o Fungsi Pemeliharaan (Maintenance)

Fungsi pemeliharaan adalah agar dapat memperpanjang umur


ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta
mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu
dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses
produksi. Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dengan
adanya pemeliharaan yang baik terhadap mesin, adalah sebagai
berikut:

1. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan


yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka
waktu panjang,
2. Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang
bersangkutan berjalan dengan lancar,
3. Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil
mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan
berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses
produksi berjalan,
4. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan
baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus
dilaksanakan dengan baik pula,
5. Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin
dan peralatan produksi yang digunakan,
6. Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik,
maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal,
7. Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan
produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan
peralatan produksi yang ada semakin baik.

2. Auditing (Mengaudit)
o Pengertian
Pengertian audit secara umum adalah pemeriksaan yang
dilakukan secara kritis dan juga sistematis oleh pihak yang
melakukan, bersifat independen terhadap laporan keuangan yang
telah disusun oleh manajemen dan disertai dengan catatan-catatan
pembukuan dan bukti pendukung. Audit bertujuan agar bisa
menunjukan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan.
Pengertian audit menurut ASOBAC atau A Statement of Basic
Auditing Concepts, dinyatakan sebagai suatu proses sistematik
untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai asersi tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi
untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut.
Kesimpulannya pengertian audit sangat berkaitan erat dengan cara
menghimpun dan mengevaluasi secara objektif, sistematis, sesuai
standar, dengan kriteria tertentu, penyampaian hasil, pemakain,
dan kepentingan.

o Jenis – Jenis Audit


Setelah membahas mengenai pengertian audit, maka selanjutnya
akan menjurus pada jenis-jenis audit. Jenis audit bisa
dikelompokkan berdasarkan jenis pemeriksaan dan luas
jangkauan pemeriksaannya. 
1. Pengertian Jenis Audit Berdasarkan Pemeriksaan
Jenis audit menurut jenis pemeriksaan dibedakan menjadi
empat macam. Keempat macam audit tersebut, antara lain :
a. Audit laporan keuangan, yang mencakup cara
menghimpun dan mengevaluasi bukti laporan yang
dilakukan oleh eksternal audit dan biasanya atas
permintaan dari klien. 
b. Audit operasional, yang mencakup penelaah atas
beberapa bagian mulai dari prosedur hingga metode
operasi suatu organisasi untuk meninjau efisiensi dan
keefektifitasan suatu pekerjaan. 
c. Audit ketaatan, yang bertujuan untuk
mempertimbangkan kebenaran terhadap klien dalam
mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang telah
ditetapkan oleh pihak yang memiliki otoritas lebih
tinggi. 
d. Audit kinerja, yang dilakukan pada instansi pemerintah
untuk menentukan 3E (Ekonomis, Efektivitas dan
Efisiensi) dengan memperhatikan biaya dan manfaatnya
bagi perusahaan.
2. Pengertian Jenis Audit Berdasarkan Luas Jangkauan
Pemeriksaannya Jenis audit menurut luas jangkauan
pemeriksaannya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
audit umum dan audit khusus.
Audit umum atau general audit biasa dilakukan oleh auditor
independen dengan tujuan untuk memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan secara menyeluruh.
Pemeriksaan dilakukan berdasarkan standar profesional
Akuntan Publik  dengan melihat dan menggunakan patokan
kode etik dari Akuntan Publik. Sedangkan audit khusus
merupakan suatu bentuk audit  yang dilakukan terbatas dan
diminta oleh perusahaan tersebut untuk lingkup yang lebih
kecil. Misalnya, sebuah perusahaan menginginkan audit pada
divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas
perusahaan pada beberapa periode terakhir.

o Manfaat Audit
Adanya tindakan audit sangat berguna untuk menambah
integritas laporan keuangan yang bisa dipercaya untuk
kepentingan pihak luar seperti pemegang saham, kreditor,
pemerintah, dan lain-lain. Selain itu, audit bisa mencegah
fraud yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang
diaudit. Audit memberikan manfaat yang cukup besar,
berikut ini beberapa di antaranya:
a. Membuka pintu bagi masuknya sumber pembiayaan dari
pihak luar.
b. Menyiapkan kesalahan dan penyimpangan moneter dalam
catatan keuangan.
c. Memberikan dasar yang lebih menyakinkan kepada para
kreditur atau para mitra perusahaan untuk mengambil
keputusan pemberian kredit.
d. Memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada
perusahaan asuransi, para investor, perbankan, dan lain
sebagainya menentukan syarat penjualan, pembelian atau
penggabungan perusahaan.
e. Memberikan dasar yang lebih baik untuk meyakinkan
kepada para pelanggan.
f. Memberikan tambahan untuk kejelasan yang independen
tentang ketelitian dan jaminan dari laporan keuangan.

o Cara Melakukan Audit


Untuk melakukan audit, dapat dilakukan dua cara, yaitu
dengan standar auditing umum dan standar auditing
pekerjaan lapangan. 
1. Standar Auditing Umum
Tahap atau prosedur untuk melakukan audit dengan
standar auditing umum antara lain, sebagai berikut: 
a. Audit harus dilaksanakan oleh pihak memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
seorang auditor dan bukan hanya akuntan .
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan ikatan,
auditor harus bisa bersikap profesional dan objektif
tanpa memihak dan juga tanpa ada kecurigaan kerja
sama.
c. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
auditor harus memaksimalkan kemahiran dan
profesionalitas dengan cermat dan juga seksama.
2. Standar Pekerjaan Lapangan
Untuk standar pekerjaan lapangan, maka ada beberapa
prosedur yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Pekerjaan harus dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya 
b. Jika menggunakan asisten maka harus disupervisi
dengan semestinya.
c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
harus memadai, kecuali dinyatakan lain dalam
laporan auditor
d. Ketika laporan auditor diserahkan harus memuat
pernyataan mengenai laporan keuangan secara
keseluruhan. 
e. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat
ditulis, maka auditor harus bisa
mempertanggungjawabkannya.
f. Ketika ada penyusunan laporan yang tidak
konsisten atau bermasalah, maka laporan auditor
harus diperbaiki dan diperjelas.

Merujuk pada fungsi dan pengertian audit, pemeriksaan


harus dilakukan secara menyeluruh baik dari dalam atau
luar perusahaan. Pemeriksaan tersebut dilakukan dalam
divisi keuangan dan divisi lain yang bersangkutan,
namun bisa dilakukan pada manajemen lainnya. Dengan
standar dan jenis dalam audit, maka akan membantu
auditor dan perusahaan dalam melakukan sistem
auditing.

3. Project management (Manajemen proyek)


o Pengertian
Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai
suatu tujuan dengan sumber daya seminimal mungkin (efisien).
Sementara itu, proyek adalah rencana pekerjaan dengan suatu
target pencapaian tertentu yang diselesaikan dalam rentang waktu
tertentu.
Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu
pendekatan/metode untuk mengelola suatu proyek dengan efektif
dan efisien. Sistem ini hadir sebagai perangkat untuk membantu
mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek, misalnya proyek
konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik
dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya.

o Tujuan Manajemen Proyek


Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:
1. Menyelesaikan tepat waktu
Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi
kapan suatu kegiatan harus dimulai dan kapan harus selesai.
Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu dimonitor
supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan.
Pengawasan seperti ini melancarkan pengerjaan proyek.
2. Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam
manajemen ini. Dengan pengkajian tersebut, akan dicari
jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat
menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan
di awal (efektif dan efisien).
3. Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria
proyek yang ditentukan di awal harus tercapai. Artinya,
manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari suatu
proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.
4. Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai
sesuai dengan perencanaan awal, baik dari segi waktu,
anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini membantu
pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai
dengan rencana awal.

o Sasaran Manajemen Proyek


Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut:
1. Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan
anggaran biaya dan tenggat waktu yang telah ditentukan
sekaligus dalam kualitas/spesifikasi sesuai dengan yang telah
disepakati di awal.
2. Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkan
kualitas hasil proyek.
3. Menciptakan suasana kerja kondusif untuk mendukung
kelancaran aktivitas proyek. Hal ini meliputi ketersediaan
keadaan, sarana-prasarana, dan keselamatan kerja.
4. Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sehingga
seluruh pihak terlibat akan memberikan yang terbaik untuk
proyek yang sedang dijalankan.

o Ruang Lingkup Manajemen Proyek


Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup
manajemen proyek adalah sebagai berikut:
1. Waktu proyek dimulai
2. Perencanaan lingkup proyek
3. Pendefinisian ruang lingkup proyek
4. Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang
dijalankan

o Contoh Manajemen Proyek


Sebenarnya ada banyak sekali contohnya. Beberapa di antaranya
adalah sebagai berikut.
 Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah proyek yang berhubungan dengan
pembangunan sarana publik, seperti pembangunan
bendungan, gedung, kawasan pembangkit listrik, jembatan,
pabrik, jalan raya, jalan tol, dan sebagainya.
 Proyek Penelitian
Proyek penelitian pada dasarnya adalah suatu proyek yang
dilakukan untuk kepentingan penelitian dan pengembangan.
Hasil dari penelitian tersebut nanti digunakan untuk
meningkatkan kualitas dari suatu barang atau jasa, atau hanya
untuk pengembangan ilmu pengetahuan saja.
 Proyek Padat Modal
Proyek padat modal adalah proyek produksi besar dengan
bantuan mekanik (robot). Proyek ini disebut “padat” karena
pada eksekusinya membutuhkan modal yang banyak.
Banyaknya modal yang diperlukan membuatnya hanya bisa
dilakukan oleh perusahaan besar.
 Proyek Manufaktur
Proyek manufaktur adalah proyek yang melakukan rancangan
untuk memproduksi suatu produk secara menyeluruh.

4. Managing change (Mengelola perubahan)


 Pengertian
Manajemen Perubahan atau Change Management pada dasarnya
adalah pendekatan terstruktur untuk memastikan bahwa
perubahan dilakukan secara menyeluruh dan lancar serta
memastikan bahwa perubahan yang dilakukan membawakan
manfaat bagi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan
organisasinya. Manajemen Perubahan ini bertujuan untuk
merencanakan dan menerapkan strategi perubahan,
mengendalikan perubahan serta membantu orang untuk
beradaptasi terhadap perubahan. Dan tentunya, Perubahan yang
dimaksud disini adalah perubahan untuk bergerak maju ke depan
dengan berbagai inovasi dan perbaruan proses untuk mencapai
efisiensi operasional organisasinya. Untuk lebih jelas mengenai
Manajemen Perubahan ini, berikut ini adalah beberapa definisi
dan pengertian manajemen perubahan menurut para ahli.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut Bennet P. Lientz
dan Kathryn P. Rea (Lientz, et al., 2004), Manajemen
perubahan adalah pendekatan untuk merencanakan,
mendesain, mengimplementasikan, mengelola, mengukur dan
mempertahankan perubahan di dalam pekerjaan dan bisnis
proses.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut Kotter (2011),
Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan untuk
mengubah individu, tim, dan organisasi kepada kondisi masa
depan yang diinginkan.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut Wibowo (2011 :
193), Manajemen perubahan adalah suatu proses secara
sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan
sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi
perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses
perubahan tersebut.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut  Sangkala
(1999), Manajemen Perubahan adalah teknik yang digunakan
untuk menciptakan dan mendukung perubahan dalam suatu
organisasi.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut Karen Coffman
dan Katie Lutes (2007), Manajemen Perubahan adalah
sebuah pendekatan terstruktur untuk membantu organisasi
dan orang-orang untuk transisi secara perlahan tapi pasti dari
keadaan sekarang menuju ke keadaan yang diinginkan.
 Pengertian Manajemen Perubahan menurut Holger
Nauheimer (2007), Manajemen Perubahan dapat
digambarkan sebagai proses, alat dan teknik untuk mengatur
proses perubahan pada sisi orang untuk mencapai hasil yang
diperlukan dan untuk merealisasikan perubahan secara efektif
melalui agen perubahan, tim dan sistem yang lebih luas.

Dari berbagai definisi dan pengertian mengenai Manajemen


Perubahan ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Manajemen
Perubahan adalah suatu proses sistematis untuk melakukan
sesuatu yang berbeda dan menuju arah yang lebih baik, baik bagi
perorangan maupun organisasi.

1. Manfaat Manajemen Perubahan (Change Management)


Seperti yang disebutkan sebelumnya, Manajemen Perubahan
merupakan proses yang sistematis yang terencana oleh pihak
manajemen organisasi. Hal ini sangat berbeda dengan
perubahan yang terjadi namun tidak diantisipasi atau
ditangani secara baik oleh organisasi. Beberapa Manfaat dari
Manajemen Perubahan ini diantaranya adalah sebagai berikut
:
 Perubahan pada Manajemen Perubahan adalah proses
yang direncanakan dan dapat dikelola. Manfaat dari
perubahan ini dapat diketahui sebelum penerapannya dan
dapat berfungsi sebagai motivator serta penilaian
terhadap kemajuan yang dicapai.
 Organisasi dapat merespon lebih cepat terhadap
permintaan pelanggan.
 Membantu menyelaraskan sumber daya yang ada dalam
organisasi.
 Manajemen perubahan memungkinkan organisasi untuk
menilai dampak keseluruhan dari perubahan.
 Perubahan dapat dilaksanakan tanpa berdampak negatif
terhadap bisnis sehari-hari.
 Efektivitas dan efisiensi organisasi dapat dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan dengan ada pengakuan dan
kewaspadaan dari semua karyawan yang bersangkutan.
 Waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan perubahan
berkurang.
 Kemungkinan perubahan yang tidak berhasil berkurang.
 Kinerja karyawan meningkat ketika Karyawan yang
bersangkutan merasa didukung dan memahami proses
perubahannya.
 Peningkatan layanan terhadap pelanggan akan lebih
efektif dari karyawan yang percaya diri dan
berpengetahuan.
 Manajemen perubahan menyediakan cara untuk
mengantisipasi tantangan dan menanggapi ini secara
efisien.
 Proses manajemen perubahan yang efektif menurunkan
risiko yang terkait dengan perubahan.
 Dapat mengendalikan dan mengelola biaya pada
perubahan yang diinginkan : manajemen perubahan
membantu mengendalikan biaya yang terkait dengan
perubahan.
 Peningkatan laba atas investasi (ROI).
 Menciptakan peluang untuk pengembangan “praktik
terbaik”, pengembangan kepemimpinan, dan
pengembangan tim.
Daftar Pustaka

https://sites.google.com/a/student.unsika.ac.id/metodelogi-penelitian-
unsika/metode-component-oriented-software-development
https://student-activity.binus.ac.id/himsisfo/2016/07/perbedaan-data-dan-
informasi/
https://www.academia.edu/4511890/KONSEP_SISTEM
http://serba-serbikearsipan.blogspot.com/2015/11/makalah-filing-sistem-
nomor.html
http://trilestari01.blogspot.com/2012/01/sistem-bilangan-dan-kode.html
https://medium.com/@mkazis4215/2-xv-arsitektur-komputer-danorganisasi-
komputer-b11bacccee4e
https://yudha.dosen.ittelkom-pwt.ac.id/2018/02/20/peran-informasi-dalam-
organisasi/ https://www.jurnal.id/id/blog/mengenal-sistem-informasi-manajemen-
dan-manfaatnya-bagi-perusahaan/
https://sambas.go.id/ppid/profil-ppid/3406-klasifikasi-informasi.html
https://hadiwibowo.wordpress.com/2008/08/05/klasifikasi-informasi/
http://www.sistem-informasi.xyz/2017/08/jenis-klasifikasi-informasi.html
https://www.aha.io/roadmapping/guide/requirements-management
https://www.villanovau.com/resources/project-management/requirements-
management/
https://www.umassd.edu/fycm/decision-making/process/
acqnotes.com/acqnote/tasks/requirement-types
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwi60b7jidHsAhVJXSs
KHfqlA9MQFjAHegQICRAC&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id
%2Fbitstream%2Fhandle%2F123456789%2F67816%2FChapter%2520IIIV.pdf
%3Fsequence%3D3%26isAllowed
%3Dy&usg=AOvVaw0jeRiGv2kDcrCZGino_AuO
https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/1547/1323
https://slideplayer.info/slide/12033284/
https://slideplayer.info/slide/13621781/
Sibuea, Rina. "Pemodelan Informasi Dengan Metode Fco-im." Seminar Nasional
Informatika 2010, Yogyakarta, Indonesia, 2010. Universitas Pembangunan
Nasional "Veteran" Yogyakarta, 2010.
https://maksi.febulm.ac.id/index.php/info-kampus/artikel-paper-jurnal-
akuntansi/item/47-audit-sistem-informasi-dan-penggunaannya
Burch John G at all, Information System: Theory and Practice 3rd Edition, John
Willy & Son. New York.1983.

C.J. Date, An Introduction to database System, Addison-Wesley. Reading MA,


1995.

http://eprints.undip.ac.id/26685/2/Pokok_Bahasan_3_Data_Processing_Resource.
pdf

https://imujio.com/pengertian-pengolahan-data/

(https://mutiarakharisma.wordpress.com/sistem-informasi-sumber-daya-
informasi/)

(http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/10/16/sistem-manajemen-basis-
data/)

https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awr9IkhNhJ5f0xYAjmtXNyoA;_ylu=Y29sbwN
ncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1604252878/RO=10/RU=htt
ps%3a%2f%2fwww.mastekno.com%2fpengertian-fungsi-coding
%2f/RK=2/RS=hBShC2QHBQcugQk92d_HL7mEiQ0-

(https://cumlaude4edu.blogspot.com/2014/04/struktur-kode.html)
http://yeni_setiani.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/55098/bab6-sortir.pdf

https://pakdosen.pengajar.co.id/jaringan-komputer/

(https://christ-13.blogspot.com/2012/07/pointer.html

https://juliharyono.com/id/manajemen-operasional/desain-produk/

Design of industrial information systems,Boucher,Thomas O,and


Yalcin,Ali,Elsevier,2006.

https://docplayer.info/55642321-1-design-file-layer-design-file-adalah-suatu-
fasilitas-dalam-minescape-yang-digunakan-untuk-menyimpan-data-grafis.html

https://ramdannur.wordpress.com/2018/04/01/memahami-enkripsi-dalam-
mengamankan-informasi/

https://pccontrol.wordpress.com/2012/07/16/pengetahuan-dasar-analisis-dan-
desain-sistem-informasi/

https://docplayer.info/52376236-Bab-1-sistem-file-klasifikasi-data-klasifikasi-
file.html

https://nuroji.uhamka.ac.id/1641-2/

https://radityakurnianto.wordpress.com/college-assignments/1st-semester/bab-
viii-keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/

https://keivinbarca.wordpress.com/2017/10/30/organisasi-file-jenis-jenis-file-dan-
contoh-kasus-sistem-informasi/

http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/10/23/pengembangan-sistem-
informasi/

https://www.dosenpendidikan.co.id/analisis-sistem/

Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company, 1992.
Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta,
1990.

John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems :


Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 197

https://www.hse.gov.uk/humanfactors/topics/procedures.html

https://slideplayer.info/slide/14017901/

https://www.slideshare.net/dwiantoro1/td66601teknikpemrograman

http://43217110334.blog.mercubuana.ac.id/2018/11/20/implementasi-sistem-
informasi/

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/d794b0283de6932a9caa84378dcdee
7f.pdf

https://medium.com/skyshidigital/pengujian-sistem-52940ee98c77
https://slideplayer.info/slide/3211776/

http://www.testindo.com/article/511/pengertian-maintenance-pada-industri

https://www.sekolah007.com/2020/03/definisi-tujuan-dan-fungsi-
pemeliharaan.html

https://www.kajianpustaka.com/2019/07/tujuan-fungsi-jenis-dan-kegiatan-
perawatan-maintenance.html

https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-audit-manfaat-jenis-dan-cara-
melakukannya
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-manajemen-perubahan-change-
management/

Anda mungkin juga menyukai