Anda di halaman 1dari 20

High Speed Data Communication

Pengertian ISDN, Fungsi Interface dan


Jaringan ISDN, Protokol ISDN, ATM, Frame
Relay
Ika Mei Lina1) Mei Marifatul Lizar2) Muhammad Indra3) Nur Asiyah4) Nur
Rahman5)
Rahmat Ramdhani6) Sigit Maulana7) Adi Roby8)
Komunikasi Data
Kelompok 6
Kelas 2K

ABSTRAK
ISDN (Integrated Services Digital Network) adalah suatu sistem telekomunikasi di mana
layanan antara data, suara, dan gambar diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang
menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung untuk menunjang suatu ruang lingkup
pelayanan yang luas. Perkembangan perangkat terminal CTE memberikan kebebasan kepada
pelanggan dalam memilih alat komunikasi yang berstandarkan ISDN. Di dalam ISDN terdapat
dua jenis pelayanan, yaitu: Basic Rate Interface (BRI) dan Primary Rate Interface (PRI). Ada 2
interface ISDN yaitu interface U dan Interface S/T. Interface U membawa sinyal ISDN pada
sepasang kabel dari lokasi kita ke central office. Interface Subscriber/Termination (S/T)
menggunakan dua pasang kabel untuk mengirim sinyal dari jack pada dinding ke adapter ISDN
atau peralatan lain. ISDN memberikan berbagai keuntungan seperti menawarkan kecepatan dan
kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat dibanding PSTN, namun
seiring perkembangan jaman ISDN mulai ditinggalkan karena beberapa kelemahan yang
dimilikinya.
Keywords : ISDN, Interface U, Interface S/T, BRI, PRI

Bab 1. Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang

Perkembangan teknologi telekomunikasi terasa semakin cepat, terutama dengan pesatnya


kemajuan teknologi komputer dan informatika. Saluran telepon, yang awalnya hanya untuk
komunikasi suara, sekarang sudah banyak dimanfaatkan juga untuk komunikasi data, teks dan
gambar atau grafik. Apalagi dengan munculnya jaringan komputer global yang disebut Internet,
perpaduan antara teknologi informasi dan telekomunikasi ini seakan-akan menjadikan dunia
berada di genggaman Anda. Adanya merger dan perkembangan dalam teknologi, seiring dengan
meningkatnya permintaan akan pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran informasi yang
efisien dan tepat waktu, membawa pada pengembangan sistem yang terintegrasi yang mampu

mentransmisi dan mengolah seegala jenis data. Tujuan utama dari evolusi ini adalah integrated
Service Digital Network ( ISDN) pengaruh ISDN baik terhadap pmakai
ISDN (Integrated Services Digital
Network) adalah suatu system telekomunikasi dimana layanan antara data, suara, dan gambar
diintegrasikan ke dalam suatu jaringan, yang menyediakan konektivitas digital ujung ke ujung
untuk menunjang suatu ruang lingkup pelayanan yang luas. Para pemakai ISDN diberikan
keuntungan berupa fleksibilitas dan penghematan biaya, karena biaya untuk system yang
terintegrasi ini akan jauh lebih murah apabila menggunakan sistem yang terpisah. ISDN muncul
menjadi sebuah sarana telekomunikasi di tengah masyarakat akibat adanya pertumbuhan
permintaan dalam hal komunikasi suara, data, dan gambar, namun dengan biaya yang rendah dan
fleksibilitas yang tinggi. Disamping itu, perkembangan perangkat terminal CTE memberikan
kebebasan kepada pelanggan dalam memilih alat komunikasi yang berstandarkan ISDN.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat diambil dari
artikel ISDN ini adalah :
1. Apakah pengertian ISDN?
2. Apa fungsi interface pada jaringan ISDN?
3. Pelayanan apa sajakah yang terdapat pada ISDN ?

1.3. Tujuan
Tujuan yang bisa didapat dari penulisan artikel
ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu ISDN.
2. Untuk mengetahui User Interface dariISDN
3. Untuk mengetahui pelayanan apa saja yang terdapat pada ISDN

1.4. Manfaat
Manfaat yang bisa dihasilkan dari penulisan
artikel ini adalah :
1. Agar dapat mengetahui pengertian dari ISDN
2. Agar mengetahui User Interface dari ISDN
3. Agar mengetahui pelayanan apa saja yang terdapat pada ISDN

Bab 2. Teori Penunjang


2.1. Sejarah ISDN
Sebelum terciptanya ISDN, ada juga
beberapa jaringan konvensional yang
digunakan dalam masyarakat, yaitu: Jaringan Telepon (PSTN = Public Switched Telephone
Network), Jaringan komunikasi data (PDN = Public Data Network), Jaringan Telex (PSTX).
Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi
dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang
telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita

dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang
memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir. Melihat langkah-langkah penggabungan
diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon
jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya. Namun pada permulaan tahun
1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari system analog menggunakan kabel, ke
sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika
pembuatan trial
broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian
pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini
dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang
menangani bidang standarisasi telekomunikasi. ISDN diprakarsai oleh H. Shimada pada suatu
pertemuan CCITT tahun 1971. Kemudian, aplikasi ISDN segera terwujud setelah CCITT
merekomendasikan standar Red Book (1985) dan standar Blue Book (1988) dalam wujud Narrow
Band (N-ISDN).

PSTN

PSPDN
Jaringan
terpisah
OTHER

PSTN
NT
ISDN

PSPDN

Penggabungan
tahap awal

OTHER

NT
JARINGAN
TUBGGAL

Jaringan
terintegrasi

Gambar 1. Evolusi ISDN

Bab 3. Metode Penelitian


Melakukan studi pustaka, pengumpulan referensi, dan perencanaan artikel mengenai
topic yang berkkaitan dengan penelitian ini, yaitu pengertiann ISDN, fungsi interface jaringan
ISDN, protocol Isdn, ATM, dan frame relay.

Bab 4. Pembahasan
4.1. Pengertian ISDN
SDN ( Integrated Sevices Digital Network ) merupakan pengembangan dari jaringan telepon
IDN ( Integrated DigitalNetwork ) yang menyediakan hubungan digital dari ujung satu
pelanggan ke ujung pelanggan lain secara digital untuk proses transformasi informasi dalam

bentuk
suara, data, dan gambar. Jaringan ini digunakan untuk jaringan telepon/telekomunikasi yang
semuanya digital. ISDN didesain untuk membawa suara, data, video, dan apapun yang kita
butuhkan. ISDN juga didesain untuk menyediakan antarmuka tunggal (meliputi hardware dan
protokol komunikasi) bagi telepon, mesin fax, komputer, videophone, dan microwave.
4.1.1. Kanal ISDN
Ada beberapa kanal yang terdapat dalam ISDN, yaitu:
1. Channel Bearer
Channel B digunakan untuk membawa
data. Maksimum kecepatannya 64 kbps.
Channel B dapat membawa PCM digital
voice, video, atau data. Channel B biasa
digunakan untuk komunikasi circuitswitched data seperti High-Level Data Link Control
(HDLC) dan Point-to-Point Protocol (PPP). Selain itu, ISDN dapat
juga membawa packet -switched data.
2. Channel D
Digunakan untuk signalling ke switch
ISDN. Router menggunakan channel D
untuk melakukan dial ke nomor telepon
tujuan. Channel D mempunyai bandwidth
16 kbps untuk BRI dan 64 kbps untuk PRI.
Walaupun fungsi utamanya untuk signaling, channel D dapat juga digunakan untuk membawa
packet-switched data (X.25, Frame Relay, dll).
3. Channel H
Digunakan untuk data berkecepatan tinggi
(full motion color video, fast facsimile).
Mode penyambungan pada chanel H yaitu
Switched ( paket switch dan sirkit switch )
dan Non Switch. Jenis-jenis channel H
antara lain:
H-Zero

: 384 kbps
H-one-one

: 1.536 Mbps
H-one-two

: 1.920 Mbps
4.1.2. Metode Akses ISDN
Di dalam ISDN terdapat dua jenis pelayanan,
yaitu:
Basic

Rate Interface (BRI) Terdiri dari


2B + D kanal. Yang mewakili 2 Bearer
kanal dengan masing-masing 64 kbps
untuk data dan 1 kanal D dengan 16 kbps
untuk handshaking dan kontrol. Kanal
pemisah untuk handshaking dan kontrol
disebut sinyal out of band. Kanal 2B
dapat ditahan bersama-sama untuk sebuah

kanal data tunggal dengan transfer rate 128


kbps. Servis utamanya didasarkan pada
keperluan-keperluan individual user,
termasuk pelanggan perumahan maupun
kantor-kantor kecil.

Gambar 2. Basic Rate Interface (BRI)


Primary

Rate Interface (PRI) Terdiri


dari 23B + D kanal. Yang mewakili 23
Bearer dengan masing-masing 64 kbps
untuk data dan 1 kanal D dengan 64 kbps
untuk handshaking dan kontrol. Kanal
Bearer dapat ditahan pada beberapa
kombinasi yang diperlukan. ditujukan
untuk user-user user-user yang dengan
keperluan kapasitas yang lebih besar,
seperti kantor yang memiliki PBX digital
atau sebuah LAN

Gambar 3. Primary Rate Interface (PRI)


4.1.3. Komponen ISDN
Sistem ISDN terdiri dari lima buah
komponen terminal utama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu:

Gambar 4. Model Referensi ISDN


TE1

: Terminal dg kemampuan protokol

yang relevan dengan interface pada titik


referensi S & T dan dapat dihubungkan
langsung ke sistem passive bus NT.
Contoh : Telepon ISDN; Video phone.
TE2

: Terminal yg tidak dilengkapi dengan


protokol ISDN dan hanya dapat
dihubungkan ke NT dengan bantuan
terminal adapter. Contoh : Telepon
konvensional ( terminal a/b ) Terminal X25.
NT1

: Menyediakan fungsi-fungsi yg
ekivalen dg fungsi layer 1 model OSI,
memastikan bahwa TE secara pisik &
elektrik sesuai dengan jaringan akses
sentralisasi pemeliharaan. Contoh : titik
terminasi fisik 2 kawat ke 4 kawat.
NT2

: Menyediakan fungsi-fungsi yg
ekivalen dengan layer 2 dan layer di
atasnya. Contoh : PABX; LAN
LT
: Titik terminasi antara jaringan akses
dengan sentral ISDN.
LT dapat membentuk fungsi-fungsi seperti
NT, test loop, pembangkitan sinyal dan
konversi kode.
ET
: Titik terminasi jaringan akses dg
sentral ISDN dimana sinyal kontrol
diproses,di mana data informasi dan data
pensinyalan diproses.
Juga bertugas untuk menangani data link
layer protokol DSS 1, data yg diterima
diubah kedalam format lain misal SS7
sebelum dikirim keluar ET.
TA
: Perangkat interface terminal nonISDN, agar TE2 bisa mengakses ke ISDN.
ISDN menspesifikasikan sejumlah point reference yang mendefinisikan logical interface antara
kelompok-kelompok fungsional, seperti TA dan NT. Point-point reference tersebut adalah
sebagai berikut :
- R : Point reference antara perangkat nonISDN dan TA
- S : Point reference antara terminal
pemakai dengan NT2
- T : Point reference antara perangkat NT2
dengan NT1
- U : Point reference antara perangkat

NT1 dengan LTE


4.1.4. Model Jaringan
Model Jaringan ISDN dibedakan menjadi 3
yaitu:
1. Model Konvensional. Pada masa ini,
masing-masing sistem jaringan terpisah,
sehingga pengguna akan mengakses ke
masing-masing jaringan untuk tiap
keperluan layanan yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
BAB XI Hal - 4
2. Model awal ISDN. Pada masa ini, masingmasing jaringan merupakan subnetwork dari ISDN
yang dilengkapi dengan sebuah set saluran dan protokol untuk mengakses ke jaringan. Pengguna
terdaftar sebangai pelanggan satu jaringan dengan tetap meminta layanan yang berbeda ke
system yang juga masih berbeda-beda, tetapi telah menggunakan akses yang sama. Hanya
sistemnya saja yang masih berbeda.
3. Model jaringan ISDN penuh. Pengguna
bisa mengakses ke satu jaringan lewat satu
jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN
menyediakan dan telah dapat melayani
segala jenis pelayanan yang berbeda-beda.

Diagram Koneksi Jaringan ISDN


4.1.5. ISDN - OSI Layer
Dalam OSI Layer D Channel
menggunakan sampai dengan OSI Network
Layer sementara kanal B hanya menggunakan Data Link dan Physical layer.
Tabel 1. OSI Model ISDN

Baris pengkodean yang digunakan oleh


ISDN adalah telekomunikasi standar 2B1Q
yang mewakili 2 Binary elemen yang
dikodekan dalam 1 kuaterner. Sebuah dibit (bit digital) mewakili dua unsur biner untuk tiap
perubahan tegangan. Tabel berikut
menggambarkan pengkodean 2B1Q yang
digunakan oleh ISDN:

Tabel 2. Pengkodean 2B1Q


Dibit
Voltage
10
+3
11
+1
01
-1
00
-3
Diagram berikut menggambarkan
sambungan ISDN dasar dari Kantor Pusat
untuk premis:

Gambar 5. Premise ISDN Connection


Kantor Pusat ISDN harus memiliki
kemampuan switch dalam hal menyambung ke premis ISDN. Sambungan dari CO kepada
premis menggunakan line telepon analog yang ada. Pada premis BRI, Network Termination 1
(NT-1) Perangkat mengubah jalur 2 kawat analog dengan sistem 4 kawat yang disebut S/T
interface. Rate interface PRI adalah S/T interface yang merupakan topologi bus yang berakhir di

sebuah terminasi 100W. Seluruh perangkat 8 Terminal Equipment 1 (TE) ISDN diperbolehkan
untuk terhubung dengan S/T Interface. Jika akses diperlukan untuk perangkat analog tradisional,
seperti pesawat telepon lama (POTS) yang disebut perangkat Terminal Equipment 2 (TE2),
Terminal Adapter (TA) dapat digunakan
untuk menyediakan akses.

4.2. Fungsi Interface Jaringan ISDN


Ada 2 interface ISDN yaitu interface U
dan Interface S/T. Interface U membawa sinyal
ISDN pada sepasang kabel dari lokasi kita ke central office. Interface ini didisain untuk
membawa sinyal ISDN jarak jauh. Interface
Subscriber/Termination (S/T) menggunakan
dua pasang kabel untuk mengirim sinyal dari
jack pada dinding ke adapter ISDN atau
peralatan lain. Jika peralatan yang dimiliki
mendukung interface S/T, diperlukan divais
yang disebut Network Termination 1 (NT-1)
yang mengkonversikan antara interface U dan interface S/T. NT-1 memiliki jack untuk
interface U dari dinding dan satu atau lebih jack untuk interface S/T ke PC, ISDN atau divais
analog lain, seperti power suplai eksternal. Pelanggan/user dapat mengakses ISDN melalui local
interface menuju sebuah pipa digital dengan bit rate tertentu. Pipa dengan berbagai ukuran akan
tersedia untuk memenuhi berbagai keperluan sistem. Sebagai contoh pelanggan perumahan
hanya memerlukan kapasitas yang kecil untuk menangani terminal telepon dan videotex,
sedangkan sebuah kantor/perusahaan akan memerlukan pipa dengan kapasitas yang lebih besar
untuk keperluan hubungan digital PBX dll. Pada selang waktu
tertentu dengan beberapa key berdasarkan
permintaan dari pemakai, pipa digital tersebut memiliki kapasitas yang tetap. Akan tetapi traffik
yang terdapat dalam pipa tersebut dapat bervariasi. Pemakai dapat mengakses pelayanan circuit
switched dan packet switched dengan sama baiknya.
Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference.
Layanan video conference merupakan sebuah layanan dengankemampuan menambahkan video
codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya. Pemakaian Lebar Pita Frekuensi
Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat
dibagi menjadi tiga bagian :
1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan
konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif.
2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan
komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik
dan interaktif.
3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan
hubungan yang seketika dan interaktif. Sistem Terminal V ideo Conference Jenis video
conference menurut system terminalnya dibagi menjadi 2 bagian:
1. Special video conference terminal, merupakan suatu terminal khusus sebagai hasil

integrasi produk-produk modular video conference. Bagian ini pengembangan dari


traditional video conference yang ditambahkan dengan perangkat seperti komputer dan
faks.
2.

PC-based video conference terminal, seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan

4.3. Protokol ISDN


Sebelum mengenal ISDN user-network
interface, penting untuk memahami protokol
yang digunakan pada interface tersebut.
Protokol adalah kumpulan aturan pada suatu
jalur komunikasi.
1. Protokol Planes
Seperti jaringan telekomunikasi lainnya, termasuk jaringan telepon, ISDN
menyediakan sejumlah protokol. Message
diantara user dan jaringan akan mengalir
secara simultan melalui channel akses
ISDN. Data user dan sinyal kontrol
jaringan user mungkin menggunakan
protokol yang berbeda, meskipun protokol
tersebut digunakan pada medium fisik
yang sama. Untuk mensupport ide tentang
signalling dan informasi user sebagai data
path yang terpisah, CCITT
memperkenalkan konsep tentan control
plane (C-plane) dan user plane (U -plane.
Protokol di dalam C-plane digunakan
untuk transfer atau informasi untuk
mengatur koneksi user dan/atau resource
jaringan, seperti penetapan call, dan
permintaan suplementari servis. Protokol
di dalam U-plane digunakan untuk transfer
atau informasi antara aplikasi user, seperti
digitized voice dan video, dan data user.
Informasi di U-plane mungkin dibawa di
antara user secara transparan oleh jaringan
atau dimanipulasi (yaitu, A-1 ke konversi
m-law PCM). Sebagai catatan bahwa tidak
perlu semua dari tujuh layer protokol ada
pada suatu plane untuk suatu aplikasi.

Aplikasi data sering hanya terdiri dari dua atau tiga layer terbawah, karena fungsi end-toend disupply oleh host, bukan oleh jaringan. Fungsi manajemen plane
digambarkan seperti traffic manager dan
meyakinkan bahwa semua traffic protokol
dibawa pada plane yang bersangkutan dan
protokol U-plane dibawa melalui medium
fisik, dipresentasikan disini sebagai
transport plane.
2. Protokol, Channels Dan Titik Referens
Spesifikasi protokol ISDN memerlukan user-network interface, atau signaling melalui Dchannel. Ini bersesuaian dengan C-plane. Protokol ISDN untuk D-channel ekivalen dengan tiga
layer terbawah dari model referensi OSI. Karena protokolprotokol menggambarkan hanya
intrerface user-network dan bukan komunikasi user- to- user, tidak ada D-channel sebagai bagian
dari layer OSI end-to-end. Tiga layer protokol untuk D-channel
adalah sebagai berikut :
Layer

1
Menggambarkan koneksi fisik antara
TE dan NT, termasuk konektor, skema
pengkodean jalur, framing, dan
karakteristik elektrik. Koneksi fisik
adalah sinkron, serial, dan full-duplex;
mungkin juga point to point (PRI atau
BRI) atau point to multipoint (hanya
BRI). Channel D dan B membagi jalur
fisik menggunakan TDM.
Layer

2
Menggambarkan prosedur untuk
meyakinkan komunikasi yang bebas
kesalahan melalui link fisik dan
mendefinisikan koneksi logika antara
user dan jaring. Protokol juga menyediakan aturan untuk multiplexing multiple Tes pada satu
channel fisik (multipoint) dalam
lingkungan BRI.
Layer

3
Mendefinisikan interface jaringan
pengguna dan signalling messages
digunakan untuk meminta servis dari
jaringan. Interaksi antara tiga layer
protokol konsisten dengan model OSI.
Layer 3 signalling messages dibawa di
dalam field informasi pada frame
LAPD, yang ditransmisikan bit demi

bit melalui link fisik.


Sebelum mendiskusikan layer protocol secara detail, perlu untuk mengetahui di mana
relevansi untuk masing-masing layer protokol.
Protokol CCITT ISDN menggambarkan Dchannel interface jaringan pengguna pada titik
referensi S dan T. Layer-layer protokol yang berbeda melihat titik-titik referensi secara berbeda.

Gambar 6. Arsitektur Protokol ISDN


Protokol layer 1 ISDN mendefinisikan
koneksi fisik antara peralatan terminal ISDN
(TE1 atau TA) dan peralatan terminal jaringan (NT2 atau NT1). Rekomendasi ISDN CCITT
tidak menggambarkan koneksi fisik di antara NT1 dan LE karena jalur transmisi
diperhitungkan sebagai internal dari jaringan. Pada kasus tertentu, komunikasi NT-LE melalui
loop lokal (titik referensi U) merupakanissue pada layer fisik.
Protokol layer 2 dan 3 ISDN
mendefinisikan lonk logika dan protokol
signaling, masing-masing di antara ISDN TE (TE1 dan TA), customer-premises switching
equipment (NT2) dan C.O switch (LE). NT1 menyediakan hanya servis layer 1, layer 2, dan
layer 3 tranparent untuk NT1.
Penting untuk menekankan bahwa
protokol ISDN CCITT spesifik hanya melalui titik S dan T saja pada D-channel.
Pengguna harus memilih protokol lain untuk bearer servis
dan teleservis pada B-channel. B dan D-channel berperan pada layer fisik yang sama karena B
dan D channel adalah time division multiplexed pada jalur fisik yang sama.
Pelayanan ISDN
Ada beberapa fitur layanan utama yang
ditawarkan oleh sistem ISDN. Yaitu:
1. Bearer Service.
Bearer Service merupakan layanan awal
dan dasar yang diperuntukkan bagi
pengguna yang baru bergabung dengan
jaringan ISDN. Pengguna baru akan

mendapatkan layanan dasar ini begitu


mendaftar sebagai pelanggan ISDN. Bearer
Service menyediakan layanan transfer
mode,transfer rate, dan transfer capability.
Layanan ini menunjukkan dan menjelaskan
karakteristik jaringan transmisi yang
ditawarkan oleh operator penyedia jaringan
antara terminal pengguna dan jaringan.
2. TeleService
TeleService adalah layanan yang pada dasaranya telah diberikan dari awal oleh jaringan
ISDN, namununtuk
menggunakannya harus didukung dari
peralatan atau terminal pengguna. Jika
pengguna masih menggunakan peralatan
standar, maka layanan TeleService ini tidak
dapat digunakan.
3. Supplementary Service
Supplementary Service adalah layanan tambahan yang disediakan oleh jaringan ISDN ke
pengguna, namun dalam
mengaksesnya, pengguna dibebankan
biaya tambahan ketika mengaktifkan
layanan ini. Supplementary Service
digunakan bersama dengan layanan dasar
jaringan ISDN.
Keuntungan ISDN
1. ISDN menawarkan kecepatan dan
kualitas tinggi dalam pengiriman data,
bahkan 10 kali lebih cepat dibanding
PSTN.
2. Efisien. Delam satu saluran saja dapat
mengirim berbagai jenis layanan
(gambar, suara, video) sehingga
efisien dalam pemanfaatan waktu
3. Fleksibel. Single interface untuk
terminal bervariasi
4. Hemat biaya. Hanya membutuhan satu
terminal tunggal untuk audio dan video
5. Pelanggan dapat menggunakan saluran
ISDN untuk telepon dan data.
6. Tidak membutuhkan pengkabelan
baru, dapat menggunakan kabel
telepon yang sudah ada untuk
dimigrasikan ke ISDN.

7. Koneksi full digital.


8. Instalasi yang relatif cepat oleh
Telkom (apabila sudah tercakup dalam
wilayah yang memiliki jaringan
ISDN).
Kelemahan ISDN
1. Layanan ini tidak terdapat di semua
wilayah.
2. Jarak pelanggan dari sentral tidak
boleh melebihi 5.5 km
3. ISDN merefleksikan kebutuhan dan
persepsi telepon, bukan komunikasi
komputer ke komputer kecepatan
tinggi.
4. Diperlukan sebuah catu daya
eksternal. Perusahaan telekomunikasi
tidak memasok listrik untuk line
ISDN. Jika daya hilang, telepon tidak
akan bekerja.
5. Diperlukan Khusus telepon digital
khusus atau sebuah Terminal Adapter
untuk berbicara dengan perangkat
POTS yang ada.
6. Akan sangat mahal untuk mengupgrade
sebuah switch kantor pusat ( kurang lebih $500.000) menjadi ISDN
7. Jika ISDN gagal maka telepon juga
akan gagal.

4.4. ATM (Asynchronous Transfer Mode)


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah
nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat
digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana
halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap
perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.

4.4.1. Asynchronous Transfer Mode


Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana
multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam fixed

length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung dalam
perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit. ATM
dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.[2]
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan
ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang terdiri
dari :

48 oktet untuk field informasi, dan


5 oktet untuk header.

Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU,


sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga
dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link menggunakan
kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi yang terakselerasi dari
Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa banyak aliran informasi
melalui sebuah kanal komunikasi.
ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti
Ethernet. Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang
disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, dan data
mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak menggunakan paket dengan panjang yang
berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.
Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis
sebagai "OC-xxx". Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam
ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih umum
untuk ATM. ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih
mudah. Tanpa adanya routing dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah
memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.

4.4.2. Karakakteristik
Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan
transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika
dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paketpaket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat
dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan,
dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi
satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.

4.5. Frame Relay

Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan


perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN). Protokol
ini bekerja pada lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol
Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya
adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada
Frame Relay.

Gambar

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari
model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay
adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di
seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang
membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang
digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam
jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

4.5.1. Keuntungan Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan X.25 dan
sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:

Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya,
banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada
perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk

mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data


yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.
4.5.2. Standardisasi Frame Relay
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak
tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya
interoperasi dan standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini
dimulai di saat Cisco, Digital Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan
StrataCom membentuk suatu konsorsium yang berusaha mengembangkan frame
relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame Relay dari CCITT, konsorsium ini
juga mengembangkan kemampuan ini untuk berinteroperasi pada jaringan yang
lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management Interface
(LMI).
4.5.3. Format Frame Relay
Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

Gambar
Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan
dengan bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk
mematikan bilangan tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan
prosedur Bit-stuffing dan Bit-destuffing.

Address
Terdiri dari beberapa informasi:
1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari
header Frame Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan
Switch Frame Relay. Tiap koneksi virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi
data dengan menambahkan 1 bit untuk pengalamatan

3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah


(Command) atau Tanggapan (Response)
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang
dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang
mengarah ke switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di
jaringan asal
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti
di jaringan

Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya
bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.

FCS (Frame Check Sequence)


Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat
sumber dan diverifikasi oleh penerima.
4.5.4. Sirkuit Virtual

2 jenis sirkuit dalam Frame Relay: Switched Virtual Circuit dan Permanent Virtual
Circuit

Frame pada Frame Relay dikirimkan ke tujuannya dengan menggunakan sirkit virtual (jalur
logikal dalam jaringan). Sirkit Virtual ini bisa berupa Sirkit Virtual Permanen (Permanent Virtual
Circuit / PVC), atau Sirkit Virtual Switch (Switched Virtual Circuit / SVC).

Permanent Virtual Circuit (PVC)


PVC adalah koneksi yang terbentuk untuk menghubungkan 2 peralatan secara terus menerus
tanpa memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data yang terjadi di dalam sirkit tersebut.
PVC tidak memerlukan proses pembangunan panggilan seperti pada SVC dan memiliki 2 status
kerja:
1. Data Transfer, pengiriman data sedang terjadi dalam sirkit
2. Idle, koneksi antar titik masih aktif tapi tidak ada data yang dikirimkan dalam
sirkit

Gambar

Switched Virtual Circuit (SVC)


SVC adalah koneksi sementara yang terbentuk hanya pada kondisi dimana pengiriman data
berlangsung. Status-status dalam koneksi ini adalah:
1. Call Setup, hubungan antar perangkat sedang dibangun
2. Data Transfer, data dikirimkan antar perangkat dalam sirkit virtual yang telah
dibangun
3. Idle, ada koneksi aktif yang telah terbentuk, tetapi tidak ada data yang lewat
di dalamnya
4. Call Termination, pemutusan hubungan antar perangkat, terjadi saat waktu
idle melebihi patokan yang ditentukan

Gambar

Bab 5. Kesimpulan

Sistem ISDN terdiri dari lima buah


komponen terminal utama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu terminal
Equipment, terminal Adapter , Network Termination, Line Termination, dan Local Exchange.
Sementara itu, protokol ISDN pada dasarnya dikategorikan digunakan untuk servis kontrol
pengguna (C-plane) dan pertukaran informasi user-to-user (U-plane). Protokol yang berbeda bisa
digunakan pada layer berbeda dari stack protokol untuk fungsi berbeda. Lebih jauh, protokol
berbeda akan dipergunakan pada titik referensi protokol berbeda.

Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org
http://mudji.net/press/?p=111
http://ymukhlis.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/.../JARINGAN+ISDN.ppt
http://www.scribd.com/doc/7482956/jaringan-isdn
http://iyofzulhainif.blogspot.com/2009/05/asynchronuous-transfer-mode-atm.html
http://jofania.wordpress.com/2009/11/20/arsitektur-protokol-isdn/

Anda mungkin juga menyukai