Anda di halaman 1dari 7

ATM DAN FRAME RELAY SEBAGAI TEKNOLOGI ALTERNATIF PADA WIDE AREA NETWORK (WAN)

Oleh KELOMPOK 9 I Made Arika Dwi Saputra 0804505023 email: arika_djangkrix@yahoo.co,id Putu Angelina Widya Gustina 0804505027 e mail: angel.saja2@gmail.com I Gst. Ag. Socrates Adi Guna 0804505030 email: soc_shark@yahoo.com
PS . Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Udayana

ABSTRAK
Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar remote jaringan ini umumnya dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan local lewat kabel jaringan. Saat ini banyak tersedia Teknologi WAN yang disediakan oleh banyak operator penyedia layanan (ISP) dan diantaranya merupakan ATM dan Frame Relay. ATM merupakan teknologi yang muncul dari standar yang berhubungan dengan transmisi data, suara, dan video secara bersamaan melalui jaringan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan yang tanpa standar. Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Keyword: ATM, Frame Relay, WAN BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan local lewat kabel jaringan. Saat ini banyak tersedia teknologi pendukung WAN yang disediakan diantaranya ATM dan Frame Relay. Batasan Masalah

Komunikasi awalnya bergantung pada transportasi: jalan antar kota, antar provinsi/negara bagian kemudian antar negara/benua. Kemudian komunikasi dapat terjadi jarak jauh melalui telegraf (1844), telepon (1867), gelombang radio elektromagnetik (1889), radio komersial (1906), televisi broadcast (1931), kemudian melalui televisi, dunia jadi lebih kecil karena orang dapat mengetahui dan mendapatkan informasi tentang yang terjadi di bagian lain dunia ini. Dalam telekomunikasi, informasi disampaikan melalui sinyal. Wide area network (WAN) merupakan salah satu bagian dari jenis-jenis jaringan berdasarkan wilayah geografis yang digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi, atau bahkan terpisahkan benua melewati batas wilayah negara satu sama lain. Koneksi antar remote jaringan ini umumnya

Bagaimana peranan dari ATM serta Frame Relay sebagai teknologi alternatif dalam Wide Area Network. Tujuan

Untuk mengetahui peranan ATM serta Frame Relay sebagai teknologi alternatif dalam Wide Area Network. Manfaat

Agar para pembaca dapat mengetahui tentang peranan ATM serta Frame Relay sebagai teknologi alternatif dalam Wide Area Network. BAB 2. TEORI PENUNJANG

BAB IX Hal -

2.1 Asyncronus Transfer Mode (ATM) ATM merupakan teknologi yang muncul dari standar yang berhubungan dengan transmisi data, suara, dan video secara bersamaan melalui jaringan dengan kecepatan yang jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan yang tanpa standar. ATM dapat menghubungkan komunikasi elektronik dari panggilan telepon, ke bioskop, ke email dan file yang ada diseluruh web server. ATM juga dikenal untuk mengangkut komunikasi dalam megabit per detik, yang menghasilkan layanan lebih cepat dibandingkan Ethernet pada jaringan area lokal. Kecepatan ini memungkinkan keakuratan dan kesempurnaan sinkronisasi pada data yang membentuk presentasi multimedia yang lebih umum digunakan di kantor-kantor dan sekolah.

masuk atau log in ke sebuah mesin menyampaikan tugas dari jauh memindahkan file-file menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan

Ada dua model/tipe dasar jaringan komputer yaitu: jaringan peer-to-peer atau jaringan client/server. Jaringan peer-to-peer adalah jaringan dimana komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya. Model yang lain, jaringan client/server, pada model ini ada satu komputer yang disiapkan menjadi pelayan (server) dari komputer lainnya (client). Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer client harus dilewatkan ke komputer server, komputer server ini yang akan mengatur pelayanannya. Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi server, sehingga ada pembagian tugas, milsanya file-server, print-server, database server dan sebagainya. Tentu saja konfigurasi komputer server biasanya lebih dari konfigurasi komputer client baik dari segi kapasitas memori, kapasitas hardisk, maupun kecepat an prosessornya. Jaringan dapat pula dibedakan berdasarkan cakupan areal layanan (atau menurut geografis) menjadi : Jaringan Lokal (LAN) adalah jaringan dengan cakupan areal terbatas pada satu lokasi, misalnya dalam satu ruangan, satu gedung, atau beberapa gedung yang sangat berdekatan. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel, seperti kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) pada jarak maksimum 100 meter, kabel Coaxial hingga 500 meter, bahkan Serat Optik (Fiber Optic) dalam jarak lingkar 3 kilometer, tetapi banyak LAN yang tidak pakai kabel (Wireless LAN atau WaveLAN) tetapi menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi. Jaringan Kota (MAN) adalah perluasan LAN dan CAN sehingga mencakup areal satu kota, misalnya jaringan antar kampus dan jaringan antar kantor cabang, sehingga dapat mencapai jarak rentang antara 10 45 kilometer. Media transmisi kabel adalah Serat Optik, tetapi banyak yang

2.2 Frame Relay Frame Relay adalah prot okol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice. Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

2.3 Jaringan Komputer Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat tembaga, serat optik, gelombang mikro, satelit komunikasi. Dalam suatu jaringan komputer: Pengguna harus secara eksplisit:

BAB IX Hal -

menggunakan fasilitas komunikasi telepon seperti jalur sewa (leased line, T1 line), atau menggunakan antena parabola melalui gelombang mikro (microwave), bahkan antena Satelit. Jaringan Luas (WAN) adalah jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua, bentangannya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia. Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.

ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit -bit overhead yang diperlukan masing-masing sel. Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps. Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsifungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelay anan protokol transmisi yang tidak berbasis ATM. Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda: Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait. Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi Taraf manajemen: menampilkan fungsifungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan Koneksi logik ATM disebut Virtual Channel Connection (VVC) atau koneksi melalui saluran maya.

BAB 3. METODE PENELITIAN Adapun metodologi penulisan dari Artikel ini adalah menggunakan metode berdasarkan literatur literatur yang mendukung. BAB 4. PEMBAHASAN 4.1 Prinsip Kerja ATM Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut cell. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi ATM memiliki cara yang sama dengan packet -switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potonganpotongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.

Gambar 4.2 Relasi Koneksi ATM

4.2 Prinsip Kerja Frame Relay Frame Relay adalah protocol WAN yang memiliki kemampuan tinggi (high-performance) yang dioperasikan pada physical layer dan data link layer dari OSI reference model. Frame relay pada dasarnya dirancang untuk keperluan pada Integrated Service Digital Network (ISDN) interface. Tetapi sekarang frame relay digunakan juga pada berbagai interface jaringan yang lain dan hasilnya baik. Frame relay adalah contoh teknologi packet-switched. Jaringan packetswitched memberi kemampuan kepada end station untuk secara dinamis men-share media jaringan dan bandwidth. Teknik yang digunakan oleh teknologi packet-switching adalah: a. Variable-length packets

Gambar 4.1 ATM

BAB IX Hal -

b.

Statistical multiplexing

Variable-length packets digunakan untuk menjadikan proses transfer data menjadi lebih efisien dan fleksibel. Paket ini di-switched diantara beberapa segmen didalam jaringan sampai tercapainya lokasi tujuan transfer. Teknik statistical multiplexing bertugas mengontrol akses jaringan didalam sebuah packet-switched network. Keuntungan dari teknik ini adalah dapat mengakomodasi penggunaan bandwidth secara lebih fleksibel dan lebih efisien. Hampir semua local area network yang populer saat ini, seperti Ethernet dan Token Ring adalah packet-switched networks. Frame Relay sering digambarkan sebagai versi yang lebih efisien dari X.25. Frame Relay dioperasikan pada WAN yang memberikan connection services yang lebih reliable dibanding X.25 yang populer di sepanjang dekade 1970-an sampai dengan awal 80-an. Frame Relay menawarkan performance yang lebih baik dan transmission efficiency lebih besar dibanding X.25, dan ini yang membuat Frame Relay menjadi sesuai untuk aplikasi WAN seperti LAN interconnection. Frame Relay di-design untuk menutupi sebagian besar dari kelemahan X.25 selama ini, yaitu: a. Dimana Call control signaling dimasukkan pada logical connection yang terpisah dari data sehingga tidak diperlukan intermediate nodes untuk menjalankan call control message. Penggandaan Virtual Circuits (VC) dilakukan pada layer 2. Tidak ada end-to-end flow dan error control, apabila dibutuhkan maka ini akan menjadi tanggungjawab layer atasnya. Relatif lebih murah, flesibilitas bandwidth lebih baik, lebih reliable. Memungkinkan konsolidasi dengan LAN, SNA, voice, packetized video. Migrasi lebih mudah ke ATM. Open architecture dan plug-and-play.

dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN. ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 at au frame relay. Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit. Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking. Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic. Bisa tansmit data secara simultan Berbicara mengenai beberapa perangkat atau device yang dapat dijumpai pada Frame Relay WAN dapat dibagi dua yaitu: 1. Data terminal equipment (DTE) 2. Data circuit-terminating equipment (DCE) DTE secara umum adalah terminating equipment yang tersambung ke jaringan dan lokasinya di tempat pelanggan. Pada umumnya, perangkat ini adalah kepunyaan pelanggan, misalnya terminal, PC, router dan bridges. DCE adalah perangkat carrier-owned internetworking yang tujuannya adalah untuk menyediakan clocking dan switching services di dalam jaringan yaitu perangkat yang melakukan transmit data melalui WAN. Pada banyak kasus perangkatnya berupa packet switches. Koneksi antara perangkat DTE dan DCE terdiri dari komponen physical layer dan komponen link layer. Komponen physical menentukan spesifikasi koneksi antara kedua perangkat diatas dilihat dari sisi mechanical, electrical, functional, dan procedural. Salah satu physical layer interface specification yang banyak dipergunakan adalah Recommended Standard (R S)-232 specification. Dan komponen link layer menentukan protocol yang menyusun koneksi antara perangkat DTE, seperti router, dengan perangkat DCE seperti switch. Frame Relay menyediakan connection-oriented data link layer communication. Maksudnya adalah komunikasi yang ada antara masingmasing pasangan perangkat dan koneksi ini menghubungkannya dengan connection identifier. Hal ini dimungkinkan dengan penggunaan Frame Relay virtual circuit yang secara logika membentuk koneksi antara dua perangkat

b. c.

d. e. f. g.

4.3 Peranan ATM dan Frame Relay dalam Teknologi WAN Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan

BAB IX Hal -

terminal data (DTE) melalui Frame Relay packet-switched network (PSN). Virtual circuit menyediakan garis komunikasi dua arah dari satu DTE ke yang lainnya dan secara unik di-identifikasi oleh data-link connection identifier (DLCI). Beberapa virtual circuit dapat dikumpulkan kedalam satu physical circuit tunggal untuk ditransmisikan melalui jaringan. Kemampuan ini sering dapat mengurangi jumlah perangkat dan kompleksitas jaringan ketika menghubungkan perangkat DTE. Virtual circuit dapat melalui beberapa intermediate DCE device (switches) yang berada didalam Frame Relay PSN. Frame Relay virtual circuit dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu switched virtual circuit (SVC) dan permanent virtual circuit (PVC). Switched Virtual Circuit (SVC) adalah koneksi sementara yang digunakan dalam situasi yang membutuhkan transfer data secara sporadis antara perangkat DTE yang melintasi jaringan Frame Relay. Sesi komunikasi yang menyeberangi SVC terdiri dari empat hal berikut ini: Call setup: Virtual circuit antara dua perangkat DTE Frame Relay yang sudah ditentukan. Data transfer: Data yang ditransmit antara perangkat DTE melalui virtual circuit. Idle: Koneksi antara perangkat DTE tetap aktif tetapi tidak ada data yang ditransfer. Jika waktu idle sudah dilampaui maka call dapat diputus. Call termination: Virtual circuit antara perangkat DTE diputuskan. Setelah virtual circuit diputus, perangkat DTE harus menentukan SVC baru apabila ada data tambahan yang akan ditukar. SVC apakah akan dipertahankan, dipelihara atau di-terminate semuanya menggunakan signaling protocol yang sama yang digunakan didalam ISDN. Tidak banyak pabrik pembuat perangkat Frame Relay DCE yang mendukung koneksi switched virtual circuit, oleh karena itulah populasinya sedikit sekali didalam jaringan Frame Relay. Sebelum di-support secara luas oleh perangkat Frame Relay, SVC sudah banyak dilirik. Orang sudah mengetahui bahwa SVC dapat menghemat banyak biaya karena konsep circuit-nya yang tidak terbuka setiap saat.

Permanent virtual circuit (PVC) adalah koneksi yang sifatnya permanen yang digunakan untuk transfer data yang sering dan terus menerus antara perangkat DTE melalui jaringan Frame Relay. Komunikasi yang melintasi PVC tidak memerlukan call setup dan termination states yang digunakan pada SVC. PVC selalu dioperasikan pada salah satu operational state berikut ini: Data transfer: Data ditransmisikan diantara DTE melalui virtual circuit. Idle: Koneksi antara DTE adalah aktif, tetapi tidak ada data yang ditransfer. Tidak seperti pada SVC, PVC tidak akan di-terminate dalam keadaan apapun pada idle state. DTE dapat memulai transfer data kapan saja mereka siap oleh karena circuit secara permanen sudah ditentukan. Frame Relay virtual circuit di-identifikasi oleh data-link connection identifier (DLCI). Nilai DLCI secara khusus di-assigned oleh Frame Relay service provider (misalnya Telkom, atau perusahaan swasta yang diberi izin). Frame Relay DLCI mempunyai arti lokal (local significance), dimana nilainya khas didalam LAN, tetapi tidak diperlukan didalam Frame Relay WAN. Gambar berikut meng-ilustrasikan bagaimana dua perangkat DTE yang berbeda dapat di-assigned dengan nilai DLCI yang sama didalam satu Frame Relay WAN. Frame Relay dapat mengurangi overhead jaringan dengan menerapkan simple congestionnotification mechanism. Frame Relay secara khusus di-implement pada media jaringan yang dapat diandalkan, sehingga integritas data tidak dikorbankan karena flow control dapat menyerahkannya kepada protocol di layer yang lebih tinggi. Frame Relay memiliki dua congestion-notification mechanisms: Forward-explicit congestion notification (FECN) Backward-explicit congestion notification (BECN) FECN dan BECN masing-masing dikontrol oleh single bit yang ada didalam Frame Relay frame header. Frame Relay frame header juga berisi Discard Eligibility (DE) bit, yang digunakan untuk mengidentifikasi traffic dan memilih data yang yang akan di-dropped selama periode congestion (macet). FECN bit adalah bagian dari Address field didalam Frame Relay frame header. Mekanisme FECN diaktifkan ketika perangkat

BAB IX Hal -

DTE mengirim Frame Relay frames kedalam jaringan. Apabila jaringan mengalami hambatan, DCE (switches) akan mengatur nilai frame FECN bit menjadi 1 (satu). Ketika frame mencapai tujuan perangkat DTE, Address field (dengan FECN bit set) meng-indikasikan bahwa frame biasanya mengalami hambatan pada path dari sumber asal (source) yang menuju tujuan (destination). DTE dapat me-relay informasi tersebut ke protocol dengan layer lebih tinggi untuk diproses. BECN bit adalah bagian dari Address field didalam Frame Relay frame header. DCE menetapkan nilai BECN bit pada angka 1 (satu) didalam frames yang berjalan pada arah yang berlawanan dengan FECN bit. Ini menginformasikan kepada DTE penerima berdasarkan fakta-fakta bahwa jaringan mengalami hambatan. DTE kemudian dapat merelay informasi tersebut ke protocol pada layer yang lebih tinggi untuk diproses. Discard Eligibility (DE) bit digunakan untuk menyatakan bahwa sebuah frame lebih penting dibanding frame yang lain. DE bit merupakan bagian dari Address field didalam Frame Relay frame header. Perangkat DTE dapat men-set nilai DE bit dari sebuah frame ke nilai 1 (satu) yang mengindikasikan bahwa frame tersebut lebih rendah prioritasnya dibanding frame yang lain. Ketika jaringan menjadi macet atau padat, DCE akan membuang frame dengan prioritas rendah. Ini mengurangi kemungkinan critical data didropped oleh Frame Relay DCE selama kepadatan terjadi. Frame Relay menggunakan common errorchecking mechanism yang dikenal dengan nama cyclic redundancy check (CRC). CRC membandingkan dua nilai yang sudah diperoleh untuk menentukan apakah ada error yang terjadi selama proses transmisi dari source ke destination. Frame Relay mengurangi overhead jaringan dengan menerapkan error checking dan bukan error correction. Frame Relay secara khusus di-implement pada media jaringan yang stabil, sehingga integritas data tidak dikorbankan karena error correction dapat dipindahkan ke protocol dengan layer lebih tinggi yang running pada top of Frame Relay. Frame Relay Local Management Interface (LMI) adalah sebuah program untuk menyempurnakan spesifikasi dasar Frame Relay. LMI dikembangkan pada tahun 1990 oleh Cisco System, StrataCom, Northern Telecom, dan

Digital Equipment Corporation. LMI menawarkan beberapa metoda (disebut extension) untuk me-manage sebuah internetwork yang kompleks. Kunci Frame Relay LMI extension mencakup global addressing, virtual circuit status messages, dan multicasting. LMI global addressing extension memberi Frame Relay data-link connection identifier (DLCI) values global dan bukan sebaliknya yaitu local significance. Nilai DLCI akan menjadi DTE addresses yang khas didalam Frame Relay WAN. Global addressing extension menambah kemampuan secara fungsional dan kemudahan dalam me-manage kepada Frame Relay internetworks. Interface jaringan individu dan nodes yang tersambung kepadanya, sebagai contoh dapat diidentifikasi dengan menggunakan standar address-resolution dan teknik discovery. Pesan status LMI virtual circuit menyediakan komunikasi dan sinkronisas i antara Frame Relay DTE dan DCE. Pesan ini biasanya dilaporkan secara periodic pada status PVC, yang mencegah data dari pengiriman ke dalam black holes. LMI multicasting extension membiarkan multicast groups untuk di-assigned. Multicasting menyimpan bandwidth dengan cara mengizinkan routing updates dan address-resolution messages dikirimkan hanya ke grup router tertentu saja. Extension juga mengirimkan laporan status multicast groups berkaitan dengan tugasnya meng-update messages. Implementasi jaringan Frame Relay pribadi yang umum adalah untuk melengkapi T1 multiplexer dengan Frame Relay dan non-Frame Relay interfaces. Traffic Frame Relay di-forward keluar dari Frame Relay interface dan memasuki jaringan data. Non-Frame Relay traffic diforwarded ke aplikasi dan fasilitas yang lebih sesuai, seperti private branch exchange (PBX) untuk telepon atau ke aplikasi videoteleconference. Jaringan Frame Relay yang khas terdiri dari beberapa perangkat DTE, seperti routers, terhubung ke remote ports pada perangkat multiplexer melalui traditional point-to-point services seperti T1, fractional T1, atau 56-Kb circuits. Mayoritas jaringan Frame Relay yang dipergunakan saat ini konfigurasinya ditentukan oleh service providers yang memberikan transmission services kepada pelanggan. Hal ini

BAB IX Hal -

ditemui hampir di semua public Frame Relay service. Frame Relay sejauh ini banyak diimplementasikan di dalam jaringan public carrier-provided dan jaringan private enterprise. Pada jaringan public carrier-provided Frame Relay, perangkat switching ditempatkan di kantor pusat dari pengguna jasa (pelanggan). Pelanggan biasanya akan di-charged berdasarkan besar pemakaian jaringan tetapi dibebaskan dari biaya administrasi dan pemeliharaan jaringan, perangkat dan service Frame Relay.

digitized video baik melalui LAN m aupun WAN. Berbicara mengenai beberapa perangkat atau device yang dapat dijumpai pada Frame Relay WAN dapat dibagi dua yaitu DTE dan DCE.

REFERENSI Stallings, Wiliam. 2003. Data and Computer Comunication. Prentice Hall http://antotis.multiply.com/recipes/item/9/TEKN OLOGI_FRAME_RELAY (tanggal akses 25 Oktober 2009) http://cid.12cce21759e32ec0.spaces.live.com/blo g/ (tanggal akses 25 Oktober 2009) http://teknik-informatika.com/frame-relay/ (tanggal akses 25 Oktober 2009) http://onno.vlsm.org/v11/ref-ind1/physical/asynchronous-transfer-mode-1999.rtf (tanggal akses 25 Oktober 2009) http://www.sysneta.com/ (tanggal akses 25 Oktober 2009 )

SIMPULAN Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. Frame Relay adalah protocol WAN yang memiliki kemampuan tinggi (highperformance) yang dioperasikan pada physical layer dan data link layer dari OSI reference model. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan

BAB IX Hal -

Anda mungkin juga menyukai