Anda di halaman 1dari 14

JARINGAN WAN (Wide Area Network)

Jaringan Wide Area Network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan


jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, provinsi, atau
bahkan terpisahkan benua melewati batas wilayah negara satu sama lain yang terhubung
menggunakan wireless maupun kabel fiber optic. Koneksi antar remote jaringan ini umumnya
dengan kecepatan yang sangat jauh lebih lambat dari koneksi jaringan lokal lewat kabel
jaringan.

Menurut definisinya Teknologi WAN digunakan untuk:


 Mengoperasikan jaringan area dengan batas geography yang sangat luas
 Memungkinkan akses melalui interface serial yang beroperasi pada kecepatan yang
rendah.
 Memberikan koneksi full-time (selalu ON) atau part-time (dial-on-demand)
 Menghubungkan perangkat2 yang terpisah melewati area global yang luas.

Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat-perangkat yang terpisah oleh area


yang luas menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda. Jaringan
WAN mempunyai jarak jangkauan yang sangat luas bisa mencapai seluruh wilayah atau
bahkan benua. Suatu jaringan WAN bisa menempuh jarak berkisar pada 1000 KM hingga
1000 KM dengan kecepatan sekitar 1.5 Mbps hingga 2.6 Gbps.

Berikut ini kelebihan dari sistem jaringan Wide Area Network/ WAN:
1. Mempunyai sistem jaringan yang besar/ luas sehingga mampu menjangkau
Negara, benua, bahkan seluruh dunia.
2. Jika terkoneksi dengan jaringan internet transfer file pada tempat yang
jaraknya jauh, bisa di lakukan secara cepat melalui email.
3. Komputer dalam suatu wilayah bisa dihubungkan hanya dalam waktu
beberapa menit, tanpa harus memerlukan uang yang banyak untuk membayar telepen
setiap bulan.
Sedangkan kekurangan dari sistem jaringan WAN yaitu:
1. Pengaturan jaringan WAN lebih sulit dan rumit
2. Alat-alat yang diperlukan sangat mahal
Perangkat Jaringan WAN
Sama halnya dengan jaringan LAN maupun MAN, terdapat beberapa perangkat yang
digunakan untuk mendukung jaringan WAN yaitu :

1. Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing yang terjadi pada lapisan ketiga layer OSI. Router berfungsi
sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya. misalnya Cisco dan Mikrotik.
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
 Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel
routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
 Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan
juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

2. Asycronous Transfer Mode (ATM ) Switch

ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di
mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan
dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak
digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat
tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET). ATM menyediakan bandwidth
yang terukur yang dapat melayani baik jaringan LAN maupun WAN.
ATM Switch memiliki kemampuan:
 mendukung bermacam layanan ataupun interface
 disertai langsung dengan software sistem operasi internetworking
 mekanisme manajemen trafik yang baik
WAN Switch adalah perangkat jaringan yang mempuyai banyak port digunakan pada
jaringan carier. Perangkat ini pada dasarnya sama dengan switch yang
menghubungkan Frame relay, X.25, SMDS, dan beropearsi pada di DATA LINK layer
(layer 2) yang terdapat pada model OSI.
3. Modem (Modulator Demodulator)

Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Modulator merupakan


bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (Carrier) dan siap
untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal
informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa (carrier) yang diterima
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan
penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah.
Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian
yang disebut “modem”, seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya,
namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai perangkat keras yang sering
digunakan untuk komunikasi pada komputer.

4. Channel Service Unit/Data Service Unit (CSU/DSU)

CSU/DSU sama seperti Modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format
digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik
yang merupakan dua unit yang terpisah seperti CSU atau DSU.
CSU/DSU adalah inteface alat digital yang digunakan untuk menghubungkan Data
Terminal Equipment perangkat atau DTE, seperti router, untuk rangkaian digital
(misalnya T1 atau T3 line). Sebuah CSU / DSU beroperasi pada lapisan fisik (lapisan
1) dari model OSI.
Fungsi lain dari CSU melindungi pengguna peralatan dan garis dari bahaya listrik
(seperti petir, lonjakan listrik), mencatat Statitics atau menyediakan kemampuan
loopback. The DSU mengkonversi data dikodekan dalam rangkaian digital menjadi
data serial sinkron untuk dihubungkan ke perangkat DTE dan menyediakan waktu
untuk setiap ujungnya.

5. Multiplexer

Multiplexer merupakan perangkat yang berguna untuk mentransmisikan gabungan


beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit) dan mentransfer beberapa data
secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain. Teknik
menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara berbarengan pada satu
kanal transmisi disebut multiplexing.
Multiplexer mengkombinasikan (me -multiplex) data dari n input dan mentransmisi
melalui kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang
di multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada channel)
dan mengirimnya ke line output yang diminta.

Ada 3 Jenis Multiplexing:


1. FDM : Frequency Division Multiplexing
2. TDM : Time Division Multiplexing
3. CDM : Code Division Multiplexing

6. Communication Server

Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat
melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
7. Switch X.25 / Frame Relay

Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan
data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi
kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

Frame Relay WAN connections


Frame Relay merupakan protokol yang khusus digunakan untuk membuat koneksi
WAN jenis Packet-Switched dengan performa yang tinggi. WAN protokol ini dapat
digunakan di atas berbagai macam interface jaringan. Karena untuk mendukung
performanya yang hebat ini, frame relay membutuhkan media WAN yang
berkecepatan tinggi, reliabel, dan bebas dari error.
Frame relay ini digunakan berbarengan dengan layanan leased-line lainnya,
misalnya sering kita jumpai istilah-istilah DS0FR dan atau DS1FR.

X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan
cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data
Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer
dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk
mendeteksi error yang sangat tinggi.

Dalam jaringan WAN (Wide Area Network) terdapat beberapa teknologi yang
dipergunakan yaitu :
1. FrameRelay
2. CircuitSwitching
3. PacketSwitching
4. ATM(Asynchronous Transfer Mode)
5. WirelessSeluler
Jaringan Frame Relay

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan layer
kedua dalam model OSI dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan
yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai
alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati
switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai
tujuan. Frame relay merupakan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang digunakan
pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan
aplikasi suara/voice.

Frame Relay begitu popular karena penawaran bandwidth yang berskala melalui jalur
digital. Dengan menggunakan konfigurasi standard Frame Relay merupakan cara yang
sederhana untuk meminimalkan masalah-masalah jaringan.Frame Relay didesign untuk
transmisi digital melalui medium yang sudah handal, yang pada umumnya adalah fiber optic.

Didalam frame relay terdapat beberapa fitur yang ditawarkan yaitu :


1. Kecepatan tinggi
2. Bandwidth Dinamik
3. Performansi yang baik/ Good Performance
4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Adapun prinsip kerja dari frame relay ialah aliran data pada dasar pengarahannya
berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika
jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh
kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut. Frame
Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk
mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi
kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih
tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya
dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang. Pemulihan kesalahan oleh protokol-
protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis
dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya
harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.

Contoh aplikasi : Voice over Frame Relay


Jaringan Circuit Switching

Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang


mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal
untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Jaringan circuit switching di bangun dari
suatu kanal atau sirkuit yang dedicated, yang dimaksud kanal atau sirkuit yang dedicated
disini adalah kanal atau sirkuit yang dedicated tidak bisa dilalui oleh pengguna (user) lain.
Artinya sirkuit ini hanya bisa digunakan oleh user tertentu saja dan user tersebut akan
menggunakan jalur yang tetap. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon
lain sampai sirkuit itu dilepaskan dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada
komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat
digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru
disebut sebagai kanal yang idle.

Adapun prinsip kerja dari circuit switching adalah:

1. Pembangunan Sirkuit: Sebelum terjadi komunikasi antara transmitter dan


receiver, terlebih dahulu membangun suatu jaringan sirkuit yang akan dilewati data
yang akan dikirimkan dari transmitter (pengirim) ke receiver (penerima).
2. Transfer Data: Setelah sirkuit terbangun, maka agar data bisa sampai ke
receiver harus dilakukan transfer data dari transmitter ke receiver. Data yang dikirim
akan dilewatkan di sirkuit yang sudah dibangun sebelumnya.
3. Diskoneksi Sirkuit: Receiver akan mengirimkan konfirmasi ke sirkuit
transmitter bahwa data sudah diterima agar koneksi dapat diakhiri.

Didalam circuit switching memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaannya.


Adapun beberapa kelebihan dan kelemahan dalam circuit switching diantaranya :

Kelebihan circuit switching :


1. Jaringan transparan (seolah hanya koneksi langsung antar stations)
2. Fixed data rate tanpa adanya delay
3. Sekali sebuah circuit ditetapkan, tidak diperlukan logika jaringan khusus pada
station.
4. Sangat baik untuk komunikasi real time
Kelemahan circuit switching :
1. Kemungkinan lama menunggu untuk membuat sambungan selama itu tidak
ada data yang dapat dikirim.
2. Lebih mahal daripada teknik switching yang lainnya, karena jalur khusus
diperlukan untuk masing-masing sambungan.
3. Tidak efisiennya penggunaan saluran komunikasi , karena channel tidak
digunakan ketika sistem yang terhubung tidak menggunakannya.
Contoh aplikasi : Telepon Kabel, ISDN (Integrated Services Digital Network)
Jaringan Packet Switching

Packet Switching merupakan suatu metode untuk mengirimkan data atau pesan
dengan cara memisahkan pesan yang panjang ke dalam unit-unit kecil (paket) yang berukuran
tetap. Packet switching merupakan pengembangan dari Circuit Switching yang awalnya
digunakan untuk komunikasi suara seperti telepon. Dalam packet switching, seluruh paket
data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini
memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan
secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke
rute yang berbeda melalui router.

Adapun prinsip kerja dari packet switching adalah:


1. Saat transmitter menerima paket data dari sumber, paket data tersebut
kemudian akan dipecah-pecah terlebih dahulu sebelum ditransmisikan, sehingga paket
data tersebut akan terpecah menjadi beberapa bagian paket data dengan ukuran yang
kecil-kecil. Kemudian paket-paket data tersebut diberi nomor urut sesuai susunan data
yang di terima dari sumber.
2. Setelah itu paket-paket data di transmisikan ke receiver melewati jaringan
sirkuit yang ditentukan oleh router, sehingga sirkuit yang akan dilewati akan berbeda-
beda sesuai yang dikehendaki oleh router.
3. Setelah paket-paket data yang ditransmisikan telah sampai di receiver lengkap,
kemudian receiver menyusun ulang paket-paket data tersebut sesuai dengan nomor
urutnya.

Didalam packet switching memiliki kelebihan maupun kekurangan dalam penggunaannya.


Adapun beberapa kelebihan dan kelemahan dalam circuit switching diantaranya :

Kelebihan Packet Switching :


1. Lebih efektif karena beralih perangkat tidak perlu jumlah kapasitas
penyimpanan sekunder yang besar
2. Packet switching menawarkan karakteristik delay yang membaik, karena tidak
ada pesan yang panjang dalam antrian (ukuran paket maksimum adalah tetap).
3. Paket dapat dialihkan jika ada masalah seperti sibuk atau cacat pada link
4. Banyak pengguna jaringan dapat berbagi saluran yang sama pada saat yang
sama.
5. Packet switching dapat memaksimalkan efisiensi link dengan memanfaatkan
secara optimal bandwidth link.
Kekurangan Packet Switching :
1. Protokol untuk packet switching biasanya lebih kompleks. Hal ini dapat
menambahkan beberapa biaya awal dalam pelaksanaannya
2. Jika paket hilang pengirim harus memancarkan kembali data .
3. Packet-switched sistem masih tidak dapat memberikan kualitas yang sama
seperti dedicated circuits dalam aplikasi yang memerlukan delay sangat sedikit seperti
suara percakapan atau gambar bergerak .
Contoh aplikasi : TCP/IP protokol, Jaringan ATM
Jaringan Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah nama sebuah jaringan khusus yang
bekerja pada layer 2 dari 7 lapisan OSI yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun
sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya internet, dengan sistem
pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat
memiliki sebuah identitas yang unik.

Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di


mana multiple tipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan
dalam fixed length (53-byte) cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell)
berlangsung dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi
keterlambatan transmit. ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti
E3, SONET, dan T3.

Untuk mencapai kecepatan transfer yang tinggi, sebuah jaringan ATM menggunakan
perangkat keras dan tehnik perangkat lunak yang spesial, yaitu :
1. Sebuah jaringan ATM memiliki satu atau lebih switch berkecepatan tinggi,
yang terhubung ke host-host komputer atau switch-switch ATM lainnya.
2. ATM menggunakan fiber optikal untuk koneksi, termasuk koneksi dari host
komputer ke ATM switch, yang menyediakan transfer rate yang lebih tinggi
dibanding kabel tembaga. Biasanya koneksi antara host komputer dengan ATM
switch berkisar antara 100-155 Mbps.
3. Layer terbawah pada jaringan ATM menggunakan fixed-size frame yang
disebut cells. Karena tiap sel panjangnya sama, perangkat keras ATM switch dapat
memproses sel-sel secara cepat.

Beberapa Keuntungan memakai ATM


1. ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image,
video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dan sebagainya) dalam satu saluran
dan dengan kecepatan tinggi)
2. ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan Wide Area Network
(WAN
3. Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena
pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan sistern ATM LAN dapat
menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan
bandwidth yang mereka butuhkan.

SEL-SEL ATM
 Sel-sel ATM terdiri dari : 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI
 UNI cell ATM terdiri dari : GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
 NNI cell ATM terdiri dari : VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
 GFC (Generic Flow Control) : digunakan untuk mengontrol aliran sel dari user-
jaringan
 VPI (Virtual Path Identifier) : merupakan bidang routing untuk jaringan 8 bit untuk
sel UNI dan 12 bit untuk sel NNI
 VCI (Virtual Channel Identifier) : digunakan untuk routing ke dan dari pemakai
ujung
 PT (Payload Type) : menunjukkan jenis-jenis informasi
 CLP (Cell Loss Priority) : menyediakan bimbingan kepada jaringan saat terjadi
kemacetan
nilai “0” = sel dengan prioritas tinggi, tidak dapat dibuang
nilai “1” = sel dengan prioritas rendah, dapat dibuang jika terjadi kemacetan
 HEC (Header Error Control) : digunakan untuk mendeteksi kesalahan. dan
membetulkan kode sehingga memberikan perlindungan terhadap kesalahan dalam jaringan

ARSITEKTUR PROTOCOL
 Physical Layer : melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean
sinyal. Kecepatan data pada Physical Layer : 25,6 MBps s/d 622,08 MBps
 ATM Layer : dipergunakan untuk berbagai bentuk layanan dan kemampuan transfer
data (menentukan transmisi data dalam ukuran paket tertentu)
 ATM Adaptation Layer : memetakan informasi dari Higher layer ke dalam sel-sel
ATM untuk diangkut ke seluruh jaringan dan sebaliknya mengumpulkan informasi dari sel-
sel ATM untuk dikirim ke Higher Layer
Penggunaan Virtual Channel Connection :
1. User-User : digunakan untuk membawa data user dari ujung ke ujung
2. User- jaringan : digunakan untuk pensinyalan kontrol user ke jaringan
3. Jaringan-jaringan : digunakan untuk manajemen lalu lintas jaringan serta
Jaringan Wireless Seluler
Fixed wireless access atau telepon tetap nirkabel adalah jaringan telepon tetap yang
tidak menggunakan kabel. Di Indonesia, operator-operator telekomunikasi menggunakan
jaringan seluler CDMA sebagai pengganti kabel disebabkan mahalnya biaya investasi kabel
telepon. FWA juga dikenal dengan Radio in the Local Loop (RLL) atau Wireless Local Loop
(WLL) . FWA digunakan sebagi pengganti kawat tembaga atau sebagian bagian local loop
pada jaringan telepon.
Lisensi FWA menggunakan penomoran telepon biasa yakni menggunakan kode are
misalnya 021 untuk Jakarta,. Berbeda dengan FWA, lisensi seluler mengikuti kaedah
penomoran seluler lainnya yakni dengan awalan 08xx. Artinya, layanan FWA tidak bisa
dibawa ke luar kota kecuali dengan mengganti sementara dengan nomor kode area daerah
setempat.
Kini, kedua lisensi tersebut lazim digunakan pada CDMA (Code Divission Multiple
Access). Perbedaan lisensi ini berdampak pada tarif. Tarif CDMA FWA relatif murah
mengikuti penarifan telepon biasa "(fixed-line)", sedangkan CDMA seluler mengikuti tarif
layanan GSM pada umumnya karena operator harus bayar BHP frekuensi dan lain
sebagainya, sementara operator FWA tidak perlu.

Syarat berfungsinya radio selular


Penggunaan atau pemanfaatan teknologi radio selular untuk kepentingan komunikasi
massa, khususnya untuk kepentingan dalam komunikasi melalui media telepon genggam,
sudah menjadi hal yang umum, termasuk di Indonesia. Saat ini telah banyak berdiri
perusahaan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menggunakan
telepon genggam dengan mengadopsi sistem kerja dari radio selular, untuk berkomunikasi
melalui media telepon genggam tersebut. Namun, pada pengaplikasiannya, sistem yang
bekerja pada teknologi radio selular juga memiliki syarat tertentu yang harus terpenuhi agar
berfungsi untuk kepentingan komunikasi massa, khususnya penggunaannya pada teknologi
telepon genggam. Berikut adalah beberapa syarat yang harus terpenuhi agar memastikan
berfungsinya sistem radio selular untuk kepentingan komunikasi massa, dan
pengadopsiannya pada teknologi telepon selular.
1. Kegesitan dari frekuensi dalam sistem telepon genggam, sehingga kegesitan
frekuensi tersebut memungkinkan teknologi telepon genggam untuk berfungsi atau
beroperasi sesuai dengan jumlah frekuensi yang diterima.
2. Kemampuan call-handoff, yakni proses yang berfungsi untuk perkembangan
frekuensi dalam sel-sel yang berdekatan melalui jaringan selular.
3. Penataan yang bersifat menular dari stasiun basis sel-sel yang ada, sehingga
telepon selular dapat menerima berbagai bentuk sinyal radio dan menerima atau
mengirimkan transmisi dimanapun.
4. Terintegrasi secara menyeluruh, agar seluruh basis sel terkoneksi dengan inti
dari jaringan.

Hambatan dalam fungsi radio selular


Dalam salah satu pengaplikasian sistem kerja dari teknologi radio selular dalam bidang
teknologi komunikasi, yakni media komunikasi telepon genggam, terdapat beberapa
hambatan dalam fungsinya untuk mempermudah proses komunikasi dengan teknologi yang
ada di dalamnya, yaitu:
1. Pergeseran yang terjadi pada operator yang menyediakan fasilitas radio selular
karena adanya perbedaan isyarat antar terminal tempat gelombang radio selular itu
dipancarkan.
2. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan yang lamban, terjadi pada
terminal yang memancarkan gelombang radio selular, terutama karena pembayangan.
3. Pengkaburan spasial atau pengkaburan keruangan secara cepat karena
gangguan sinyal berupa gelombang radio yang dihantarkan oleh terminal yang
bersifat konstruktif atau membangun maupun destruktif atau merusak dari jejak
perambatan gelombang radio yang berbeda.
4. Pengkaburan sementara atau pengkaburan yang bersifat tidak permanen,
karena adanya isyarat gelombang dari terminal yang memancarkan gelombang
tersebut melalui berbagai spasial atau keruangan.
5. Pengakburan karena adanya proses seleksi gelombang dalam frekuensi
gelombang radio tersebut saat sinyal atau gelombang dipancarkan oleh terminal.
6. Penyebaran waktu yang berkaitan dengan gelombang radio karena masalah
pada perambatan gelombang yang ada pada antar terminal pemancar.
7. Variasi atau keberagaman yang ada dari karakteristik berbagai media karena
pergerakan dari telepon genggam, sehingga adanya perubahan atau pergerakan dari
sinyal atau gelombang.

Anda mungkin juga menyukai