Berikut ini kelebihan dari sistem jaringan Wide Area Network/ WAN:
1. Mempunyai sistem jaringan yang besar/ luas sehingga mampu menjangkau
Negara, benua, bahkan seluruh dunia.
2. Jika terkoneksi dengan jaringan internet transfer file pada tempat yang
jaraknya jauh, bisa di lakukan secara cepat melalui email.
3. Komputer dalam suatu wilayah bisa dihubungkan hanya dalam waktu
beberapa menit, tanpa harus memerlukan uang yang banyak untuk membayar telepen
setiap bulan.
Sedangkan kekurangan dari sistem jaringan WAN yaitu:
1. Pengaturan jaringan WAN lebih sulit dan rumit
2. Alat-alat yang diperlukan sangat mahal
Perangkat Jaringan WAN
Sama halnya dengan jaringan LAN maupun MAN, terdapat beberapa perangkat yang
digunakan untuk mendukung jaringan WAN yaitu :
1. Router
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang
dikenal sebagai routing yang terjadi pada lapisan ketiga layer OSI. Router berfungsi
sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu
jaringan ke jaringan lainnya. misalnya Cisco dan Mikrotik.
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel
routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab
membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan
juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
ATM merupakan sebuah protokol standar internasional untuk jaringan cell relay, di
mana berbagai macam servis seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan
dengan menggunakan cell-cell yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak
digunakan untuk memaksimalkan penggunaan media WAN berkecepatan sangat
tinggi seperti Synchronous Optical Network (SONET). ATM menyediakan bandwidth
yang terukur yang dapat melayani baik jaringan LAN maupun WAN.
ATM Switch memiliki kemampuan:
mendukung bermacam layanan ataupun interface
disertai langsung dengan software sistem operasi internetworking
mekanisme manajemen trafik yang baik
WAN Switch adalah perangkat jaringan yang mempuyai banyak port digunakan pada
jaringan carier. Perangkat ini pada dasarnya sama dengan switch yang
menghubungkan Frame relay, X.25, SMDS, dan beropearsi pada di DATA LINK layer
(layer 2) yang terdapat pada model OSI.
3. Modem (Modulator Demodulator)
CSU/DSU sama seperti Modem, hanya saja CSU/DSU mengirim data dalam format
digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik
yang merupakan dua unit yang terpisah seperti CSU atau DSU.
CSU/DSU adalah inteface alat digital yang digunakan untuk menghubungkan Data
Terminal Equipment perangkat atau DTE, seperti router, untuk rangkaian digital
(misalnya T1 atau T3 line). Sebuah CSU / DSU beroperasi pada lapisan fisik (lapisan
1) dari model OSI.
Fungsi lain dari CSU melindungi pengguna peralatan dan garis dari bahaya listrik
(seperti petir, lonjakan listrik), mencatat Statitics atau menyediakan kemampuan
loopback. The DSU mengkonversi data dikodekan dalam rangkaian digital menjadi
data serial sinkron untuk dihubungkan ke perangkat DTE dan menyediakan waktu
untuk setiap ujungnya.
5. Multiplexer
6. Communication Server
Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat
melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
7. Switch X.25 / Frame Relay
Switch X.25 dan Frame Relay menghubungkan data lokal/private melalui jaringan
data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi
kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.
X.25/LAPB
X.25 merupakan standar buatan organisasi standardisasi ITU-T yang mendefinisikan
cara koneksi antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data
Communication Equipment) yang memungkinkan perangkat-perangkat komputer
dapat saling berkomunikasi. Kelebihan dari X.25 adalah kemampuannya untuk
mendeteksi error yang sangat tinggi.
Dalam jaringan WAN (Wide Area Network) terdapat beberapa teknologi yang
dipergunakan yaitu :
1. FrameRelay
2. CircuitSwitching
3. PacketSwitching
4. ATM(Asynchronous Transfer Mode)
5. WirelessSeluler
Jaringan Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan layer
kedua dalam model OSI dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan
yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai
alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati
switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui “virtual circuit” sampai
tujuan. Frame relay merupakan teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang digunakan
pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan
aplikasi suara/voice.
Frame Relay begitu popular karena penawaran bandwidth yang berskala melalui jalur
digital. Dengan menggunakan konfigurasi standard Frame Relay merupakan cara yang
sederhana untuk meminimalkan masalah-masalah jaringan.Frame Relay didesign untuk
transmisi digital melalui medium yang sudah handal, yang pada umumnya adalah fiber optic.
Adapun prinsip kerja dari frame relay ialah aliran data pada dasar pengarahannya
berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika
jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh
kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut. Frame
Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk
mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi
kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih
tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya
dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang. Pemulihan kesalahan oleh protokol-
protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis
dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya
harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
Packet Switching merupakan suatu metode untuk mengirimkan data atau pesan
dengan cara memisahkan pesan yang panjang ke dalam unit-unit kecil (paket) yang berukuran
tetap. Packet switching merupakan pengembangan dari Circuit Switching yang awalnya
digunakan untuk komunikasi suara seperti telepon. Dalam packet switching, seluruh paket
data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
memiliki keterangan mengenai asal dan tujuan dari paket data tersebut. Hal ini
memungkinkan sejumlah besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan
secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan diarahkan ke
rute yang berbeda melalui router.
Untuk mencapai kecepatan transfer yang tinggi, sebuah jaringan ATM menggunakan
perangkat keras dan tehnik perangkat lunak yang spesial, yaitu :
1. Sebuah jaringan ATM memiliki satu atau lebih switch berkecepatan tinggi,
yang terhubung ke host-host komputer atau switch-switch ATM lainnya.
2. ATM menggunakan fiber optikal untuk koneksi, termasuk koneksi dari host
komputer ke ATM switch, yang menyediakan transfer rate yang lebih tinggi
dibanding kabel tembaga. Biasanya koneksi antara host komputer dengan ATM
switch berkisar antara 100-155 Mbps.
3. Layer terbawah pada jaringan ATM menggunakan fixed-size frame yang
disebut cells. Karena tiap sel panjangnya sama, perangkat keras ATM switch dapat
memproses sel-sel secara cepat.
SEL-SEL ATM
Sel-sel ATM terdiri dari : 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI
UNI cell ATM terdiri dari : GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
NNI cell ATM terdiri dari : VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
GFC (Generic Flow Control) : digunakan untuk mengontrol aliran sel dari user-
jaringan
VPI (Virtual Path Identifier) : merupakan bidang routing untuk jaringan 8 bit untuk
sel UNI dan 12 bit untuk sel NNI
VCI (Virtual Channel Identifier) : digunakan untuk routing ke dan dari pemakai
ujung
PT (Payload Type) : menunjukkan jenis-jenis informasi
CLP (Cell Loss Priority) : menyediakan bimbingan kepada jaringan saat terjadi
kemacetan
nilai “0” = sel dengan prioritas tinggi, tidak dapat dibuang
nilai “1” = sel dengan prioritas rendah, dapat dibuang jika terjadi kemacetan
HEC (Header Error Control) : digunakan untuk mendeteksi kesalahan. dan
membetulkan kode sehingga memberikan perlindungan terhadap kesalahan dalam jaringan
ARSITEKTUR PROTOCOL
Physical Layer : melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean
sinyal. Kecepatan data pada Physical Layer : 25,6 MBps s/d 622,08 MBps
ATM Layer : dipergunakan untuk berbagai bentuk layanan dan kemampuan transfer
data (menentukan transmisi data dalam ukuran paket tertentu)
ATM Adaptation Layer : memetakan informasi dari Higher layer ke dalam sel-sel
ATM untuk diangkut ke seluruh jaringan dan sebaliknya mengumpulkan informasi dari sel-
sel ATM untuk dikirim ke Higher Layer
Penggunaan Virtual Channel Connection :
1. User-User : digunakan untuk membawa data user dari ujung ke ujung
2. User- jaringan : digunakan untuk pensinyalan kontrol user ke jaringan
3. Jaringan-jaringan : digunakan untuk manajemen lalu lintas jaringan serta
Jaringan Wireless Seluler
Fixed wireless access atau telepon tetap nirkabel adalah jaringan telepon tetap yang
tidak menggunakan kabel. Di Indonesia, operator-operator telekomunikasi menggunakan
jaringan seluler CDMA sebagai pengganti kabel disebabkan mahalnya biaya investasi kabel
telepon. FWA juga dikenal dengan Radio in the Local Loop (RLL) atau Wireless Local Loop
(WLL) . FWA digunakan sebagi pengganti kawat tembaga atau sebagian bagian local loop
pada jaringan telepon.
Lisensi FWA menggunakan penomoran telepon biasa yakni menggunakan kode are
misalnya 021 untuk Jakarta,. Berbeda dengan FWA, lisensi seluler mengikuti kaedah
penomoran seluler lainnya yakni dengan awalan 08xx. Artinya, layanan FWA tidak bisa
dibawa ke luar kota kecuali dengan mengganti sementara dengan nomor kode area daerah
setempat.
Kini, kedua lisensi tersebut lazim digunakan pada CDMA (Code Divission Multiple
Access). Perbedaan lisensi ini berdampak pada tarif. Tarif CDMA FWA relatif murah
mengikuti penarifan telepon biasa "(fixed-line)", sedangkan CDMA seluler mengikuti tarif
layanan GSM pada umumnya karena operator harus bayar BHP frekuensi dan lain
sebagainya, sementara operator FWA tidak perlu.