Anda di halaman 1dari 19

DIAGNOSIS PERMASALAHAN JARINGAN WAN

DEFINISI WAN

WAN Merupakan jaringan komunikasi data yang secara geografis mencakup area yang sangat luas, lingkup nasional,
regional dan global dan sering menggunakan sarana fasilitas transmisi umum seperti telepon, kabel bawah laut ataupun
satelit
Kelebihan :
– Bisa diakses dengan jangkauan area grografis yang luas sehingga berbisnis dengan jarak jauh dapat terhubung dengan
jaringan ini
– Dapat berbagi (share) software dan resources dengan koneksi workstations.
– Pesan dapat dikirim dengan sangat cepat kepada orang lain pada jaringan ini (bisa berupa gambar, suara, atau data yang
disertakan dengan suatu lampiran).
– Hal-hal yang mahal (seperti printer atau saluran telepon ke internet) dapat dibagi oleh semua komputer pada jaringan ini
tanpa harus membeli perangkat yang berbeda untuk setiap komputernya.
– Semua orang yang ada di jaringan ini dapat menggunakan data yang sama
– Berbagi informasi/file (share) melalui area yang lebih besar
Kekurangan :
– Biaya operasional mahal dan umumnya lambat
– Memerlukan Firewall yang baik untuk membatasi pengguna luar yang masuk dan dapat mengganggu jaringan ini
– Menyiapkan jaringan bisa menjadi pengalaman yang sangat mahal dan rumit. Semakin besar jaringan semakin mahal
harganya.
– Perlindungan terhadap hacker dan virus
Hierarki WAN
Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan
yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer
jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan
tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan
yang saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1. melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Fungsi dari layer ini adalah :
1. mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2. mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Device yang digunakan pada layer ini adalah:
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.
Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan
jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju
ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route
summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.

Fungsi dari distribution layer yaitu :


1. Routing (dalam satu autonomous system)
2. Filtering (dalam satu autonomous system)
3. Service handling
4. Mengendalikan konektivitas /policy
5. QOS

Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.

Perangkat distribution layer :


1. Cisco Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access Router
10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.

Access Layer

Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui
access layer. Access layer berlaku layaknya ―pintu masuk‖ menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan
daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi akses
situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga
mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share
bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting]. Device yang digunakan
adalah:

1
1. Cisco 1900 series integrated services router
2. Cisco 2900 series integrated services router
3. Cisco 3900 series integrated services router
4. Cisco 800 series routers

Perangkat pembentuk WAN

1. DCE (Data Circuit Equipment) = Perangkat yang meletakkan data ke local loop ,dan tugasnya mengkonversi sinyal,
<lebih dekat ke CO>
2. DTE (Data Terminal Equipment) = Perangkat pelanggan yang melewatkan data keDCE <lebih dekat ke pengguna>
3. CPE (Customer Premise Equipment) = Peralatan networking yang dipasang pada sisis pelanggan dan
dikoneksikan ke peralatan networking jasa telekomunikasi/ISP
4. CO (Central Office) = Pusat pensaklaran (switching) dimana hubungan diantara beberapa saluran pelanggan dibuat
5. Local loops = jalur antara CO dengan Demarc
6. Demarc = Pemisah antara CO dan CPE

http://www.scribd.com/doc/106211845/Hirarki-WAN
http://icehealer.wordpress.com/2012/11/28/tutorial-membuat-hirarki-wan/

AS
Autonomous System ( AS ) adalah sekelompok jaringan IP yang dioperasikan oleh satu atau lebih operator (ISP)
jaringan yang memiliki kebijakan routing yang didefinisikan dengan eksternal yang jelas. Eksterior routing protokol
yang digunakan untuk bertukar informasi routing antara AS adalah BGP.
ARIN mendefinisikan Nomor Autonomsous Sistem sebagai:
―Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem
otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara ASes tetangga.

Sebuah AS adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu dan jelas kebijakan routing. ‖
Autonomous System Number atau yang disingkatASN adalah nomor two-byte unik yang diasosiasikan dengan AS. ASN
digunakan sebagai pengidentifikasi yang memungkinkan AS untuk saling menukar informasi routing dinamik dengan AS
yang lain

Autonomous System Numbers (ASN) adalah nomor unik secara global yang digunakan untuk mengidentifikasi sistem
otonom (ASes) dan yang memungkinkan sebuah AS untuk bertukar informasi routing eksterior antara ASes tetangga. ASN
adalah grup terhubung jaringan IP yang mematuhi satu dan kebijakan routing yang didefinisikan dengan jelas.
http://www.inetdaemon.com/tutorials/internet/ip/routing/bgp/operation/autonomous_system.shtml

VLAN

Dalam jaringan komputer, satu lapisan 2 jaringan dapat dipartisi untuk membuat beberapa broadcast domain yang berbeda,
yang saling terisolasi sehingga paket hanya bisa lewat di antara mereka melalui satu atau lebih router, domain seperti itu
disebut sebagai Virtual Local Area Network, LAN virtual atau VLAN.

2
Hal ini biasanya dicapai pada switch atau router perangkat. Perangkat sederhana hanya mendukung partisi pada tingkat port
(jika sama sekali), jadi berbagi VLAN di perangkat membutuhkan berjalan didedikasikan kabel untuk setiap VLAN. Perangkat
yang lebih canggih dapat menandai paket melalui tagging, sehingga interkoneksi tunggal (trunk) dapat digunakan untuk
mengangkut data untuk berbagai VLAN.

Pengelompokan host dengan seperangkat persyaratan terlepas dari lokasi fisik mereka dengan VLAN dapat sangat
menyederhanakan desain jaringan. Sebuah VLAN memiliki atribut yang sama sebagai jaringan area lokal fisik (LAN), namun
memungkinkan untuk stasiun akhir yang harus dikelompokkan bersama-sama lebih mudah bahkan jika mereka tidak di
switch jaringan yang sama. Keanggotaan VLAN dapat dikonfigurasi melalui perangkat lunak, bukan perangkat fisik relokasi
atau koneksi. Sebagian besar jaringan tingkat perusahaan saat ini menggunakan konsep virtual LAN. Tanpa VLAN, switch
menganggap semua interface pada Switch tersebut berada dalam domain broadcast yang sama.
Untuk fisik meniru fungsi VLAN akan memerlukan terpisah, koleksi paralel kabel jaringan dan peralatan terpisah dari jaringan
utama. Namun, tidak seperti jaringan fisik terpisah, VLAN berbagi bandwidth, sehingga batang VLAN mungkin memerlukan
link agregat dan / atau kualitas pelayanan priorization.

Keuntungan Menggunakan VLAN :


1. Security – keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri, karena segmennya bisa dipisah secara logis. Lalu
lintas data dibatasi dengan segmennya.
2. Cost reduction – penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada dan dari upgrade perluasan network yang bisa
jadi mahal.
3. Higher performance – pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa kelompok broadcast domain yang lebih kecil,
yang tentunya akan mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.
4. Broadcast storm mitigation – pembagian jaringan ke dalam VLAN-VLAN akan mengurangi banyaknya device yang
berpartisipasi dalam pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya pembatasan broadcast domain.
5. Improved IT staff efficiency – VLAN memudahkan manajemen jaringan karena pengguna yang membutuhkan
sumber daya yang dibutuhkan berbagi dalam segmen yang sama.
6. Simpler project or application management – VLAN menggabungkan para pengguna jaringan dan peralatan jaringan
untuk mendukung perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

Terminologi VLAN

1. 1. VLAN Data
VLAN Data adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang digunakan oleh user. Dipisahkan
dengan lalu lintas data suara atau pun manajemen switch. Seringkali disebut dengan VLAN pengguna, User VLAN.
1. 2. VLAN Default
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota VLAN Default. VLAN Default untuk Switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN 1
tidak dapat diberi nama dan tidak dapat dihapus.
1. 3. Native VLAN
Native VLAN dikeluarkan untuk port trunking 802.1Q. port trunking 802.1Q mendukung lalu lintas jaringan yang datang dari
banyak VLAN (tagged traffic) sama baiknya dengan yang datang dari sebuah VLAN (untagged traffic). Port trunking 802.1Q
menempatkanuntagged traffic pada Native VLAN.
1. 4. VLAN Manajemen
VLAN Manajemen adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch. VLAN 1 akan bekerja sebagai Management
VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai VLAN Manajemen. Kita dapat memberi IP address dan subnet
mask pada VLAN Manajemen, sehingga switch dapat dikelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
1. 5. VLAN Voice
VLAN yang dapat mendukung Voice over IP (VoIP). VLAN yang dikhusukan untuk komunikasi data suara.

CARA KERJA VLAN


VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik itu menggunakan port,
MAC address, dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN (tagging) disimpan pada
suatu database, jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasi port-port yang
digunakan oleh VLAN.

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.

3
1. Berdasarkan Port
Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada
bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel:
Tabel port dan VLAN
Port 1 2 3 4
VLAN 2 2 1 2
Kelemahannya adalah user tidak bisa untuk berpindah pindah, apabila harus berpindah maka Network administrator harus
mengkonfigurasikan ulang.

2. Berdasarkan MAC Address


Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation /komputer yang dimiliki oleh user. Switch
mendeteksi/mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian
yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation. Kelebihannya apabila user berpindah pindah maka dia
akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut.Sedangkan kekurangannya bahwa setiap mesin harus di
konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk
dilakukan.
Tabel MAC address dan VLAN
MAC address 132516617738 272389579355 536666337777 24444125556
VLAN 1 2 2 1

3. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan


Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protocol yang digunakan, lihat tabel
Tabel Protokol dan VLAN
Protokol IP IPX
VLAN 1 2

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP


Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN
Tabel IP Subnet dan VLAN
IP subnet 22.3.24 46.20.45
VLAN 1 2
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IPaddress
digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN. Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang
alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih
lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain

Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe
di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN
1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang dinamakan VLAN ID. Digunakan untuk
menandai VLAN yang terkait. Dua range VLAN ID adalah:

Normal Range VLAN (1 – 1005)


 digunakan untuk jaringan skala kecil dan menengah.
 Nomor ID 1002 s.d. 1005 dicadangkan untuk Token Ring dan FDDI VLAN.
 ID 1, 1002 – 1005 secara default sudah ada dan tidak dapat dihilangkan.
 Konfigurasi disimpan di dalam file database VLAN, yaitu vlan.dat. file ini disimpan dalam memori flash milkik switch.
 VLAN trunking protocol (VTP), yang membantu manaejemn VLAN, nanti dipelajari di bab 4, hanya dapat bekerja pada
normal range VLAN dan menyimpannya dalam file database VLAN.

Extended Range VLANs (1006 – 4094)


 memampukan para seervice provider untuk memperluas infrastrukturnya kepada konsumen yang lebih banyak.
Dibutuhkan untuk perusahaan skala besar yang membutuhkan jumlah VLAN lebih dari normal.
 Memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingakn VLAN normal range.
 Disimpan dalam NVRAM (file running configuration).
 VTP tidak bekerja di sini.
 Switch catalys 2960 mendukung 255 normal range dan extended range.

VTP (VLAN TRUNKING PROTOCOL)

VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN)
pada jaringan area lokal secara keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN untuk semua switch
dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan JALUR batang. VTP tersedia di sebagian
besar produk Cisco Catalyst Keluarga.

Manfaat VTP :
1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
2. Skema pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media campuran
3. Pelacakan yang akurat dan pemantauan VLAN
4. Pelaporan Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
5. Konfigurasi Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru

Mode pada VTP :

4
 Mode Server
Mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan disinkronisasi ke VTP client,
 Mode Client
Hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
 Mode Transparent
Hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa terpengaruh dengan informasi tersebut. Untuk melakukan
perubahan VLAN secara local update.

PERBANDINGAN:

Server (default mode)


 Membuat, memodifikasi dan menghapus VLANs
 Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
 Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
 Mengirim dan meneruskan advertisements
Client
 Tidak dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
 Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
 Tidak dapat menyimpan dalam NVRAM
 Meneruskan advertisements
Transparent
 Membuat, memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
 Tidak dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
 Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
 Meneruskan advertisements

Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi pada VTP hanya terjadi pada satu domain yang sama. Pertukaran
informasi menggunakan VTP advertisements . VTP memiliki VTP pruning yang digunakan untuk melakukan efisiensi
bandwidth dengan cara mencegah flooding pada trunking.

STP (Spanning Tree Protocol)

Protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas-perulangan untuk penghubung Ethernet LAN. Fungsi dasar dari
STP adalah untuk mencegah pengulangan penghubung danradiasi siaran yang dihasilkan dari mereka. Pohon rentang juga
memungkinkan desain jaringan untuk memasukkan cadang tautan (redundan) untuk menyediakan jalur cadangan otomatis
jika tautan aktif gagal, tanpa bahaya dari perulangan yang tidak diinginkan dalam jaringan, atau kebutuhan untuk panduan
mengaktifkan / menonaktifkan cadangan tautan ini.

5
Spanning Tree Protocol (STP) distandarisasi sebagai IEEE 802.1D. Seperti namanya, protokol ini bisa menciptakan pohon
rentang dalamjaringan bertautan dari lapisan 2 layer penghubung (biasanya switch ethernet), dan menonaktifkan tautan
tersebut yang bukan bagian dari pohon rentang, meninggalkan jalur aktif tunggal antara dua node jaringan.

Kelebihan STP :
 Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses melalui switch
 Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang failed/gagal
 Mencegah looping

TEKNOLOGI WAN

LeasedLine
Leased line adalah jenis dedicated dari teknologi jaringan WAN menggunakan suatu koneksi langsung yang bersifat
permanen antara piranti yang berkomunikasi dan memberikan suatu koneksi konstan dengan kualitas layanan koneksi
(QoS). Akan tetapi leased line adalah lebih mahal dibanding dengan sambungan sesuai kebutuhan (dial-on-demand) PSTN.

PSTN
PSTN adalah public switched telephone network, adalah merupakan teknologi tertua dan diapakai secara luas diseluruh
dunia dalam komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi Jaringan WAN dalam jaringan circuit-switched. Teknologi ini berbasis
dial-up atau leased line (always-on) menggunakan line telephone dimana data dari digital (komputer) diubah menjadi data
analog oleh modem, dan kemudian data tersebut menjelajah dengan kecepatan terbatas sampai 56 Kbps saja.

X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T – adalah suatu teknologi jaringan WAN paket switching melalui jaringan PSTN. X.25
dibangun dengan merujuk pada layer Data Link dan Physical layer pada referensi model OSI. Awalnya X.25 menggunakan
line analog untuk membentuk jaringan paket switched, walaupun X.25 bisa juga dibentuk menggunakan jaringan digital.
Protocol X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antara DTE dan DCE di setup dan dipelihara dalam Public
DataNetwork(PDN).
Anda perlu berlangganan layanan X.25 yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membentuk koneksi
WAN.
2) X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 Kbps pada line analog.
3) X.25 menggunakan frame sebagai ukuran variable paket
4) Disediakan deteksi dan koreksi error untuk menjamin keandalan melalui kualitas line analog yang rendah.
Frame relay
Frame relay telah dibahas panjang lebar secara terpisah, artikel yang termasuk juga jaringan frame relay dan juga koneksi
frame relay. Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui
line digital berkualitas tinggi.

ISDN
ISDN secara rinci juga dibahas terpisah, lihat jaringan ISDN disini baik untuk jaringan ISDN BRI maupun jaringan ISDN PRI.
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standards pada penggunaan line telephone untuk kedua transmisi
analog maupun digital.

ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan
paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice
yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
1) Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay
yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
2) Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
3) Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
4) Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
5) Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.

PPP
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol enkapsulasi paket jaringan yang banyak
digunakan pada wide area network (WAN). Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang terjadi pada protokolSerial Line
Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan
pendahulunya (SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkankoreksi kesalahan, dan
negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak
protokol-protokol jaringan secara simultan.

Cara Kerja Dang Fungsi Potin to Point Protocol – PPP


o Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan menggunakan alamat IP kerja dial up client
dan IP address
o PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication Protokol yang menggunakan password
untuk mengotentikasi atau Challenge Handshake Authentucation Procotol yang menggunakan handshake
server dengan dial up sebagai otentikasi.
o PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang disebut denga fasilitas link level echo
yang memeriksa jika link beroperasi dengan benar.
 Fungsi PPP yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran telepon yang sedang beroperasi
dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah memulai semua pemerikasaan awal kemudian
menetapkan koneksi denga ISP dan melakukan permintaan alamat IP.
 Alamat IP ini digunakan oleh PPP di jaringan internet untuk berkomunikasi dengan semua protocol jaringan lainnya
menggunakan alamat IP yang sama ke alamat komputer yang telah meminta informasi.

6
Frame Point-to-Point Protocol – PPP

Ada banyak protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di jaringan. Format yang umum digunakan oleh
PPP adalah Link Control Protocol dan authentication protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga memiliki
beragam versi disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini digunakan untuk mengankut potongan-potongan kecil
data pada link.

Di antara tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran paket dan informasi. Hal ini juga
mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.

PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasukkabel serial, saluran telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio
khusus, dan serat optik seperti SONET. PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai
―broadband‖). Penyedia layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk pelanggan dial-up akses ke Internet, karena
paket IP tidak dapat dikirimkan melalui jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-
to-Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA), paling sering digunakan oleh
Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a Digital Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan
pelanggan.

Arsitektur PPP

IP
LCP CHAPPAPEAP IPCP

PPP enkapsulasi

HDLCseperti Framing PPPoE PPPoA

POS
RS-
232 SONET/SDH Ethernet ATM

FRAME RELAY

Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat
diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi
yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi
suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame
atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame
akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.
Fitur Frame Relay

Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:


– Kecepatan tinggi
– Bandwidth Dinamik
– Performansi yang baik/ Good Performance
– Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

Perangkat Frame Relay

Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router,
host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-
perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:

7
DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan
perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi
terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

Prinsip Kerja Frame Relay


1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI (Data-link Connection
Identifier) sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu jaringan mempunyai masalah yang menangani frame
tersebut, baik yang disebabkan masalah jaringan maupun kemacetan, maka frame tersebut akan dibuang.
2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai hasil kerja baik. Suatu
jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol diatas nya
melakukan koreksi kesalahan tersebut untuk menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan.
3. Koreksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebih tinggi tidak akan efektif ditinjau dari segi penundaan
pemrosesan packet data yang memakan delay waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan
pembuangan suatu frame.

Virtual Circuit (VC) Frame Relay :

Pengantar Virtual Circuit (VC)

Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay
network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah
didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data
yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi
dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):

 Switched Virtual Circuit (SVC)


 Permanent Virtual Circuit (PVC)
 Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE
melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:

Empat status pada SVC :


Call setup
Data transfer
Idling
Call termination
Status SVC
Call Setup

Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer

8
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).
Idling

Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
Call Termination

Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.
Permanent Virtual Circuit (PVC)

PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun
jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah.
PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan leased line. Berbeda dengan SVC, PVC
tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2
status :
 Data transfer
 Idling

Format Frame Frame Relay


Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket.
Struktur frame adalah sebagai berikut:

9
 Flags – menandakan awal dan akhir sebuah France
 Address – terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control
informatif
 DLCI Value – menunjukkan nilai dari “data link connection identifier. Terdiri dari 10 bit pertama dari Address
field/alamat.
 Extended Address (EA) – menunjukkan panjang dari “Address field, yang panjangnya 2 bytes.
 C/R – Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
 Congestion Control – Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
 Data – terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
 FCS – (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.

Pendeteksi Error pada Frame Relay

Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika
terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut Cyclic
redundancy check (CRC).

Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted).
Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol
layer yang lebih tinggi (higher-layer).

Implementasi Frame Relay


Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.

Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan
penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani
administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private
company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay
diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi
video-teleconferencing).

SWITCHING

1.1 Circuit Switching

Dalam WAN yang menggunakan teknik circuit swicthing, bila ada dua host yang akan berkomunikasi maka circuit (jalur)
harus terlebih dahulu dibangun sebelum paket data akan dikirimkan ke host tujuan. Contoh yang bisa kita lihat adalah pada
jaringan telepon (PSTN), dimana kita harus mendial nomor-nomor tertentu sebelum melakukan penggilan. Mendial nomor-
nomor tersebut sebenarnya adalah proses membuat circuit dari satu telepon ke telepon lain. Setelah circuit tersambung
barulah kita dapat berbicara di telepon.

Jika pesawat telepon diganti dengan komputer yang akan mengirimkan data, maka digunakalah modem yang juga akan
mendial nomor-nomor tertentu. Circuit yang telah dibangun akan menghubungkan komputer pengirim dengan tujuan dan
tidak dapat digunakan oleh komunikasi dari host-host lain. Jika circuit switching ini yang digunakan untuk komunikasi data
komputer yang terkadang trafficnya sangat padat, namun terkadang juga ―idle‖ maka circuit switching tidaklah efisien. Jika
tiba dalam keadaan ―idle‖ maka dalam circuit akan menganggur. Karena hanya dapat digunakan oleh dua host untuk
komunikasi end to end (circuitnya tidak dapat dishare dengan pengguna lain) maka komunikasi WAN dengan circuit
switching sangatlah mahal.

10
Contoh jaringan yang menggunakan teknik circuit swithcing adalah PSTN dan ISDN

1. 2. Packet Switching

Berbeda dengan circuit swithcing yang harus membangun jalur (circuit) terlebih dahulu, maka di teknik packet switching,
tidak perlu membangun jalur terlebih dahulu. Jalurnya telah dibangun lebih awal. Packet switching memungkinkan sebuah
jalur digunakan bersama-sama dengan pengguna lain (shared network). Jika terjadi keadaan ―idle‖ jalur tadi masih dapat
dimanfaatkan oleh user lain. Saya menggambarkannya dengan lingkaran berwarna-warni yang merujuk ke penggunaan
sebuah jalur secara bersama-sama antar pengguna lain. Dalam packet switching, setiap packet bisa saja menempuh jalan
yang berbeda-beda (yang diswitch adalah packet) untuk mencapai tujuan.

 Untuk menghubungkan host pengirim dan tujuan digunakanlah route yang disebut virtual circuit (VC). VC
merupakan logical circuit antara kedua host tersebut. VC dapat dibagi menjadi dua yaitu:
– PVC (Permanent Virtual Circuit), circuit yang dibangun secara permanen (tetap) antara dua host, umumnya
digunakan untuk mengirimkan data yang konstan.
– SVC (Swicthed Virtual Circuit), circuit yang dibangun jika memang sedang dibutuhkan (on demand). Digunakan
jika data yang dikirimkan tidak konstan. Dalam SVC terdapat tiga tahapan penggunaan, yaitu circuit establishment,
data transfer, and circuit termination. Circuit akan di terminate (diputus) jika tidak ada lagi data yang akan
dikirimkan.

MATERI PEMBELAJARAN DIAGNOSA WAN SEMESTER 2

Dynamic Routing

1. Pengertian
Dynamic routing atau routing dinamis adalah teknik routing dengan menggunakan beberapa aplikasi networking yang
bertujuan menangani routing secara otomatis. dapat berubah otomatis jika topologi jaringan berubah. Dynamic routing ini
lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, akan tetapi ada yang perbedaan dalam proses-proses di CPU
router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.

1. Autonomous System
Sebelum membahas lebih dalam Dynamic Routing kita harus mengetahui Autonomous System (AS). Autonomous System
atau yang disingkat AS merupakan suatu kelompok yang terdiri dari satu atau lebih IP Prefix dimana kelempok tersebut
terkoneksi dan dijalankan oleh satu atau lebih operator jaringan dibawah satu kebijakan routing yang didefinisikan dengan
jelas.
Sebuah Autonomous System memiliki dua buah mekanisme routing yaitu intradomain routing dan interdomain routing. Intra
domain routing merupakan mekanisme routing yang dilakukan di dalam sebuah AS sedangkan inter domain routing adalah
mekanisme routing yang dilakukan diluar antar As agar bias berhubungan satu sama lain.
Berikut adalah contoh topologi Autonomous system :

11
Berdasarkan gambar diatas dapat dianalogikan bahwa sebuah AS merupakan sebuah universitas. Misalkan
AS65303 merupakan sebuah universitas maka dalam AS65303 mempunyai kebijakan/protokol sendiri agar diantara
jaringan yang berada di dalam AS65303 dapat melakukan koneksi, protocol tersebut yang disebut Intra domain routing agar
diantara suatu badan dengan badan yang lain di dalam AS tersebut dapat terhubung. Badan tersebut dalam jaringan nyata
merupakan sebuah router. Sedangkan AS65303 memiliki sebuah badan yang terkoneksi juga dengan AS lain misal
AS65202 , protocol seperti ini yang disebut Inter domain routing. Jadi antar universitas tersebut dapat melakukan koneksi.
Konsep munculnya Autonomous System untuk mengantisipasi perkembangan jaringan yang terus bertambah besar, struktur
jaringan internet yang berbentuk hierarki maka internet dibagi dalam suatu autonomous system (AS). Setiap AS memiliki
mekanisme pertukaran dan pengumpulan informasi routing sendiri. Protokol yang digunakan untuk pertukaran
informasi dalam AS adalah Interior Routing Protocol (IRP). Hasil pengumpulan informasi routing ini kemudian disampaikan
AS lain dalam bentuk reachability information. Reachability information yang dikeluarkan oleh sebuah AS berisi informasi
mengenai jaringan-jaringan yang dapat dicapai melalui AS tersebut dan menjadi indicator terhubungnya AS ke internet.

Perbedaan antara Intra Domain Routing dan Inter Domain Routing

Intradomain Routing

1.2 Routing ini berjalan dalam sebuah Autonomous System


1.3 Mengabaikan Internet di luar Autonomous System tersebut, jadi hanya memperhatikan koneksi yang berada dalam
Autonomous System saja.
1.4 Protokol yang biasa digunakan dalam Intradomain routing adalah Interior Gateway Protocol atau IGP
1.5 Protokol yang populer digunakan untuk Intra Domain Routing adalah
1.6 RIP : Routing Information Protocol menggunakan distance vector merupakan protocol sederhana dan sudah lama
digunakan.
1.7 OSPF : Open Shortest Path First menggunakan algoritma shortest path dan lebih baik dari protokol RIP

Interdomain Routing

• Routing ini berjalan antar Autonomous System


• Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi Autonomus System
• Normalnya dalam Interdomain routing terdapat sebuah dedicated router pada tiap Autonomous System yg berfungsi
menangani trafik interdomain.
• Protokol yang biasa nya digunakan interdomain routing adalah Exterior Gateway Protocol atau EGP
• Protokol routing:
– EGP : Exterior Gateway Protocol
– BGP : Border Gateway Protocol merupakan protocol yang sifat nya lebih baru.

1. Routing Protokol

Routing protocol adalah komunikasi antara router-router. Routing protocol mengijinkan routerrouter untuk sharing informasi
tentang jaringan dan koneksi antar router. Routing Protocol adalah protocol yang digunakan dalam dynamic routing. Secara
umum, dynamic routing protocol terbagi atas tiga kategori:

1. 1. Distance Vector
Distance vector berarti bahwa routing protocol ini dalam menetapkan jalur terbaik (the best path) hanya melibatkan jumlah
hop saja (hop count) untuk me-route paket data dari satu alamat network ke alamat network tujuan. Routing protocol ini tidak
bisa menganalisis bandwidth. Yang tergolong kategori ini antara lain RIPv1, RIPv2, dan IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol). Secara umum, yang tergolong dalam kategori ini adalah routing protocol klasik.
1. 2. Link-state
Link-state merupakan routing protocol yang lebih modern dibanding distance vector. Routing protocol ini selain melibatkan
hop count juga melibatkan kapasitas bandwidth jaringan, serta parameter-parameter lain dalam menentukan the best path-
nya dalam aktivitas routing. Contohnya adalah Open Shortest Path First (OSPF).
1. 3. Hybrid
Kategori ini hadir setelah Cisco System membuat routing protocol EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
yang merupakan pengembangan dari IGRP klasik yang bersifat open standar. EIGRP cisco ini bersifat proprietary, hanya

12
akan berfungsi optimal jika seluruh device router yang digunakan bermerk cisco. Kategori ini diklaim memiliki kelebihan yang
ada baik pada Distance Vector dan juga Link-State.

1. Aktifitas Dynamic Router Protokol


2. 1. Automatic Network Discovery
Memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing
protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang
sama. daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari
router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing
dinamik.
1. 2. Maintaining routing tables
Setelah mengenal jaringannya, routing dinamik akan selalu meng-update dan menentukan jalur-jalurnya pada tabel routing.
Routing dinamik tidak hanya membuat jalur terbaik ke jaringan yang berbeda, routing dinamik juga akan menentukan jalur
baru yang baik jika tujuannya tidak tersedia (jika topologinya berubah), untuk ini, routing dinamik mempunyai keuntungan
lebih dari routing static. router yang menggunakan dinamic routing akan secara otomatis membagi informasi routingnya
kepada router yang lain dan menyesuaikan dengan topologi yang berubah tanpa pengaturan dari seorang admin jaringan.
1. IP routing dinamic
Ada beberapa routing dinamic untuk IP,dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :

1. 1. RIP

RIP : Routing Information Protocol. Distance vector protocol – merawat daftar jarak tempuh ke network-network lain
berdasarkan jumlah hop, yakni jumlah router yang harus lalui oleh paket-paket untuk mencapai address tujuan. RIP dibatasi
hanya sampai 15 hop. Broadcast di-update dalam setiap 30 detik untuk semua RIP router guna menjaga integritas. RIP
cocok dimplementasikan untuk jaringan kecil.

RIP mengirim routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik. RIP hanya menggunakan jumlah hop
untuk menentukan cara terbaik ke sebuah network remote, tetapi RIP secara default memiliki sebuah nilai jumlah hop
maksimum yg diizinkan, yaitu 15, berarti nilai 16 tidak terjangkau (unreachable). RIP bekerja baik pada jaringan kecil, tetapi
RIP tidak efisien pada jaringan besar dengan link WAN atau jaringan yang menggunakan banyak router.
RIP v1 menggunakan clasfull routing, yang berarti semua alat di jaringan harus menggunkan subnet mask yang sama. Ini
karena RIP v1 tidak mengirim update dengan informasi subnet mask di dalamnya. RIP v2 menyediakan sesuatu yang
disebut prefix routing, dan bisa mengirim informasi subnet mask bersama dengan update-update dari route. Ini disebut
classless routing.
Rip terbagi 2 yaitu:
 rip versi 1 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi 1 juga
merupakan class pul routing.
 rip versi 2 merupakan bagian dari distance vektor yang mencari hop terpendek atau router terbaik,rip versi2 juga
merupakan class list routing.
RIP memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
 METRIC: Hop CountRIP menghitung routing terbaik berdasarkan hop count dimana belum tentu hop count yang rendah
menggunakan protokol LAN yang bagus, dan bisasaja RIP memilih jalur jaringan yang lambat.
 > Hop Count Limit RIP tidak dapat mengatur hop lebih dari 15. Hal ini digunakan untuk mencegah loop pada jaringan.
 Classful Routing Only RIP menggunakan classful routing ( /8, /16, /24 ). RIP tidak dapat mengatur classless routing.

Untuk menerapkan RIP pada router, berikut perintahnya:

router(config)#router rip
Untuk menerapkan RIP tersebut ke suatu network address, berikut perintahnya :
router(config-router)#networknetwork_id
Sebagai contoh penerapan pada jaringan WAN, berikut perhatikan gambar dibawah ini :

13
Cara mengkonfigurasikan RIP untuk Router 1 sebagai brikut :
router1(config)#ip routing
router1(config)#router rip
router1(config-router)#network 215.10.20.0
router1(config-router)#network 215.10.10.0
router1(config-router)#exit
router1#write mem
1. 2. OSPF

OSPF : Open Shortest Path First. Link state protocol—menggunakan kecepatan jaringan berdasarkan metric untuk
menetapkan path-path ke jaringan lainnya. Setiap router merawat map sederhana dari keseluruhan jaringan. Update-update
dilakukan via multicast, dan dikirim. Jika terjadi perubahan konfigurasi. OSPF cocok untuk jaringan besar.
OSPF adalah sebuah protocol standar terbuka yg telah dimplementasikan oleh sejumlah vendor jaringan. Jika Anda
memiliki banyak router, dan tidak semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan Anda
tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau
sesuatu yg disebut route redistribution-sebuah layanan penerjemah antar-routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah pohon jalur terpendek (shortest
path tree) akan dibangun, dan kemudian routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yg dihasilkan dari pohon tesebut.
OSPF hanya mendukung routing IP saja.
1. 3. IGRP

IGRP: IGRP merupakan distance vector IGP. Routing distance vector mengukur jarak secara matematik. Pengukuran ini
dikenal dengan nama distance vector. Router yang menggunakan distance vector harus mengirimkan semua atau sebagian
table routing dalam pesan routing update dengan interval waktu yang regular ke semua router tetangganya.
Isi dari informasi routing adalah:
1. Identifikasi tujuan baru,
2. Mempelajari apabila terjadi kegagalan.
IGRP adalah routing protokol distance vector yang dibuat oleh Cisco. IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90
detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS.
Kunci desain jaringan IGRP adalah:

14
 Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek,
 Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda,
 Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGRP dapat
dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan composite metric. Variabel-variabel itu
misalnya: bandwidth, delay, load, reliability
IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP,
IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP
merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak faktor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur
terbaik dengan karakteristik sebagai berikut:
 Protokol Routing Distance Vector,
 Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability,
 Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.

Tujuan dari IGRP yaitu:


 Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
 Overhead rendah, IGRP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
 Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
 Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
 Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
1. 4. EIGRP

EIGRP: EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco
atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco
saja.
EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang
digunakan, yaitu: distance vector dan link state.EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP
adalah hanya pengembangan dari IGRP. Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang
tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.
EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:
 neighbor table,
 topology table,
 routing table
EIGRP menggunakan protokol routing enhanced distance vector, dengan karakteristik sebagai berikut:
 Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
 Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
 Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state.
 Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
1. 5. BGP

BGP : Border Gateway Protocol atau yang sering disingkat BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di
dunia komunikasi data. Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan rute,
pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi
dengan algoritma yang pintar dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain
seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol
(EGP). BGP merupakan distance vector exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke
jaringan lainnya. Up date-update dikirim melalui koneksi TCP.
VPN
1. Pengertian
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang
berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket
secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum,
tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk
menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.

15
Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network
(internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui
suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node.
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak
ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang
sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet
namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya.
Oleh karena itu diperlukan keamanan data
1. Cara Kerja
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika
digambarkan kira-kira seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—>
VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya
bisa lancar.
Pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah
itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater
network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan
enkripsi/dekripsi.
Setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs Google.com. Request ini
sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga
request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekripsi dengan rumus A,
karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk
membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi
sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi
maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke
server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client
yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya
terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat
dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak
semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI
atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
1. Fungsi VPN
Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :
– Confidentially (Kerahasiaan) Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya
sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat.
Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap
data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data
tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh
sekelompok pengguna yang berhak.
– Data Integrity (Keutuhan Data) Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi
berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak,
ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data
mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.
– Origin Authentication (Autentikasi Sumber) Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap
sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk
dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses
autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang
seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.
IP Multicast
1. Pengertian
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak
penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang ditujukan ke sebuah
alamatmulticast akan diteruskan oleh router ke sub jaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi
―listening‖ terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicasttersebut.
Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112. Alamat-alamat multicast
IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255.
Prinsip yang digunakan pada transfer data biasa di internet ialah Unicasting. Artinya, untuk setiap client, dikirmkan satu
paket data khusus. Jika server hendak menangani sepuluh client , maka server akan sepuluh kali mengirimkan paket data
tersebut. Untuk aplikasi siaran di internet, pendekatan ini menjadi mubazir, karena server mengirimkan data yang sama
berkali kali ke sekian banyak client.
Pendekatan berikutnya ialah broadcasting. Yang dimaksud dengan broadcasting ialah mengirimkan paket ke alamat
broadcast dari suatu network. Akibat dari proses ini, satu paket yang dikirim oleh Multicast Server akan didengar oleh semua
komputerpada network tujuan. Komputer yang membutuhkan paket tersebut akan mengambilnya, dan komputer yang tidak
membutuhkan paket tersebut akan membuangnya setelah memrosesnya terlebih dahulu. Pendekatan ini sedikit lebih efisien
dibandingkan dengan unicasting , jika ditinjau dari jumlah data yang dikirim. Namun inefisiensi terjadi dalam hal lain , server
pengirim paket tidak peduli ada tidaknya client yang menginginkan paket data multimedia ini di network yang bersangkutan.
Hal ini juga merupakan beban bagi jaringan.
Untuk mengatasi hal ini, digunakan prinsip IP multicasting. IP multicasting mengabungkan keuntungan dari dua konsep
diatas. Paket data dikirimkan kepada sekelompok client yang memang membutuhkannya . Dengan cara ini ,data multimedia
dikirimkan secara efisien melalui jaringan internet. Semakin banyaknya client tidak akan membebani server, karena server
hanya mengirimkan satu paket untuk semua client. Dan client yang tidak membutuhkan paket multicast, tidak akan
menerima paket ini , sehingga client tak perlu memproses paket yang tak dibutuhkannya.
1. Cara Kerja
IP multicast bekerja dengan cara yang sama seperti televisi dan radio. Jika kita ingin mendengar siaran dari stasiun televisi
tertentu, kita memilih frekwensi tertentu tempat siaran televisi tersebut memancar . Hal yang sama terjadi pada multicasting ,

16
hanya saja kali ini komputer dibuat hanya mendengar pakat data dengan IP address tertentu yang khusus digunakan untuk
keperluan multicasting. Untuk dapat mendengar paket multicast dari server tertentu, komputer penerima memerintahkan
card ethernet agar \‖mendengarkan\” paket dengan IP address tertentu , tempat server memancarkan datanya.

Pihak pemancar yang harus mengumumkan terlebih dahulu ada tidaknya siaran ini agar client mengetahui ada tidaknya
suatu siaran yg dipancarkan dengan IP address tertentu. Server multicast biasanya mengumumkan jadwal siarannya
menggunakan protokol yang dinamakan SDP ( Session Description Protocol). Dengan menggunakan protokol ini ,
diumumkanlah informasi penting diantaranya :
 Nama dan deskripsi acara,
 Jadwal acara ini
 Tipe media yang digunakan ( Video, Audio, Teks )
 IP address dan nomor port yang digunakan.
Informasi ini kemudian di pancarkan menggunakan IP address tertentu (dedicated) yang memang disediakan untuk
keperluan ini. Client multicast tinggal mendengarkan informasi ini saja.
Setelah mengetahui acara apa saja yang hendak dipancarkan, komputer client kemudian mendaftar ke router multicast yang
bersangkutan. Dengan proses pendaftaran ini, multicast router mengetahui ada client di networknya yang berminat
mendengarkan siaran tertentu. Proses pendaftaran ini dilakukan melalui protokol yang dinamakan IGMP (Internet Group
Management Protocol ).
1. Multicast Backbone
Multicast adalah metoda komunikasi pada LAN yang menghubungkan satu pengirim data dengan sekelompok penerima
data. Multicast memungkinkan hanya satu paket data yang dikirimkan kepada satu kelompok penerima, tanpa bergantung
pada banyaknya penerima data tersebut. Pengguna jaringan multicast di Internet bergabung dalam suatu jaringan raksasa
bernama Mbone (Multicast Backbone)
Saat ini , Network Terbesar yang menjalankan prinsip multicasting di Internet disebut sebagai Multicast backbone
, disingkat Mbone. Mbone ini merupakan jaringan virtual di internet yang terdiri dari beberapa \‖multicast island\‖ (network
berukuran kecil dan sedang yang menjalankan protokol IP multicasting). Jika hubungan antara network ini melaui jaringan
yang non multicast, paket multicast yang dikirim ke network tujuan dengan dibungkus dalam bentuk paket Unicast. Hal ini
disebut sebagai tunnelling.
1. Protokol IP Multicast
Jika antara kedua jaringan sudah dijalankan protokol routing multicast, tunneling tak perlu dilakukan. Beberapa protokol
routing yang umum dipakai untuk multicasting ialah: DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol), PIM (Protocol
Independent multicast) dan MOSPF (Multicast OSPF) .
1. Distance Vector Multicast Routing Protocol (DVMRP)
DVMRP adalah multicast routing protocol yang menyediakan mekanisme yang efisien untuk koneksi data yang dikirimkan ke
group dalam suatu jaringan internet.Protokol ini secara periodik mengirimkan dua informasi ke router tetangga :
 Jarak hop berikutnya , metric hop berikutnya.
 Tujuan hop berikutnya yang akan ditempuh.
Distance vector secara periodic mengirimkan tabel routing ke router yang terdekat. Ketika router mengalami putus koneksi
(down) , router distance vector akan mempelajari perubahan jalur atau tabel tersebut masih ada pada jalur link tersebut
sampai pada waktu tertentu. Jika waktu yang diperlukan untuk menunggu respon dari router yang menerima kiriman tabel
routing melebihi waktu yang telah ditentukan maka router itu akan dihapus pada tabel routing router tersebut. Router yang
terdekat akan mengirimkan informasi perubahan dari jalur melalui broadcast.Waktu yang diperlukan untuk semua router
didalam mengubah tabel routing dinamakan konvergen. Konvergen didalam distance vector meliputi :
1. Setiap router menerima informasi routing yang baru.
2. Setiap router mengupdate table routing.
3. Setiap router mengupdate metric tabel routing dengan informasinya sendiri (menambah hop).
4. Setiap router membroadcast semua informasi ke router yang terdekat.
Proses konvergen didalam distance vector memerlukan waktu yang lama , hal ini dikarenakan setiap router mengupdate
table routing mereka sendiri. Hal inilah yang akan mengakibatkan waktu yang lama. Akibat dari ini akan mengakibatkan tidak
terdistribusinya table routing ke router terdekatnya. Protokol distance vector merupakan protokol algoritma routing yang
memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil.Hop merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data
itu sampai ke alamat tujuan.Protokol distance vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke router yang
terdekat.

1. OSPF

OSPF yang artinya Open Shortest Path First.OSPF ini merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode
penggabungan datebase link melalui penggunaan perbedaan subnet mask , penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu
masukan rute di dalam database. Seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan
menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0. Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area
(seperti Autonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protokol. Router yang semua interfacenya

17
terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone dinamakan router
backbone. Roouter yang terhubung dengan area yang berbeda disebut router batas area (area border router).

1. Algoritma Multicast Routing


Beberapa algoritma telah diusulkan untuk membangun jaringan multicast di mana paket-paket multicast dapat dikirimkan
ke titik tujuan. Algoritma ini dapat digunakan dalam penerapan protokol multicast routing.

1. Flooding
Algoritma flooding yang telah telah digunakan pada protokol seperti OSPF adalah teknik yang paling sederhana untuk
mengirimkan data multicast ke router pada sebuah jaringan. Pada algoritma ini, ketika router menerima paket multicast maka
router pertama-tama akan mengecek apakah paket tersebut pernah sampai ke router atau paket tersebut untuk pertama
kalinya sampai ke router. Jika pertama kali, maka router akan meneruskan paket tersebut ke semua interface, kecuali ke
interface asal dari paket tersebut. Dengan cara ini maka diyakini semua router akan menerima sedikitnya satu paket.
1. Spanning Trees
Pada algoritma ini, hanya ada satu active path di antara dua router. Ketika router menerima suatu paket multicast, router
akan meneruskan paket ke semua jaringan yang merupakan bagian dari spanning tree. Informasi yang harus dijaga oleh
router adalah variabel booleanyang menunjukkan apakah jaringan merupakan bagian dari spanning tree atau bukan.
1. Reverse Path Broadcasting (RPB)
Algoritma RPB sering digunakan pada MBone ( Multicast Backbone). Algoritma ini merupakan modifikasi dari algoritma
spanning trees. Pada algoritma ini, ketika router menerima suatu paket multicast pada link \‖L\‖ dan dari sumber \‖S\‖, router
akan memeriksa dan melihat apakah link ―L‖ merupakan jalan terpendek menuju S. Jika iya, paket akan diteruskan pada
semua link kecuali L.
1. Truncated Reverse Path Broadcasting (TRPB)
Algoritma TRPB hadir untuk mengatasi kekurangan pada algoritma RPB. Dengan menggunakan protokol IGMP protokol,
maka sebuah router dapat menentukan apakah anggota dari kelompok multicast ada pada subnetwork atau tidak ada. Jika
subnetwork tidak mempunyai router yang berhubungan dengannya, router akan memotong spanning tree.
1. Steiner Trees (ST)
Pada algoritma RPB dan TRPB, alur terpendek antara titik sumber degan masing-masing titik tujuan digunakan untuk
mengirimkan paket multicast. Tetapi algoritma tersebut tidak meminimalkan penggunaan sumber daya jaringan.
VOIP
1. Pengertian
VOIP singkatan dari Voice Over Internet Protocol atau biasa disebut digital phone merupakan salah satu bagian dari
teknologi transmisi untuk mentransmisikan komunikasi suara melalui IP, seperti internet ataupun packet-switched networks.
Dengan menggunakan VoIP, kita dapat melakukan panggilan telepon melalui koneksi internet, tidak lagi menggunakan
saluran telepon konvensional yang melakukan transmisi secara analog. Beberapa layanan VoIP hanya bisa di gunakan
untuk melakukan panggilan ke orang lain yang menggunakan layanan yang sama. Tetapi ada juga layanan VoIP yang dapat
melakukan panggilan kepada siapa saja melalui nomor telepon, lokal, jarak jauh, mobile phone bahkan nomor internasional.
1. Protokol Voip
Voice over IP telah diimplementasikan dalam berbagai macam jalan menggunakan hak milik dan standar serta protokol
terbuka. Contoh protokol jaringan yang digunakan untuk mengimplementasikan VoIP meliputi:
 H.323
 Media Gateway Control Protocol (MGCP)
 Session Initiation Protocol (SIP)
 Real-time Transport Protocol (RTP)
 Session Description Protocol (SDP)
 Inter-Asterisk eXchange (IAX)
Protokol H.323 adalah salah satu dari Protokol VoIP yang penerapannya ditemukan secara luas untuk lalulintas jarak jauh,
seperti layanan Jaringan Area Lokal (LAN). Namun, karena perkembangan baru, protokol yang lebih kompleks seperti
MGCP dan SIP, H.323 penyebaran semakin terbatas untuk membawa jarak jauh yang ada lalu lintas jaringan. Secara
khusus, Session Initiation Protocol (SIP) telah mendapatkan penetrasi pasar luas VoIP.

1. Cara Kerja
Prinsip kerja VoIP adalah mengubah suara analog yang didapatkan dari microphone dan sound card pada komputer
menjadi paket data digital, kemudian dari PC diteruskan melalui Hub/ Router/ ADSL Modem dikirimkan melalui jaringan
internet dan akan diterima oleh tempat tujuan melalui media yang sama. Atau bisa juga melalui melalui media telepon
diteruskan ke phone adapter yang disambungkan ke internet dan bisa diterima oleh telepon tujuan.

Untuk pengiriman sebuah sinyal ke remote destination dapat dilakukan secara digital yaitu sebelum dikirim data yang berupa
sinyal analog diubah ke bentuk data digital dengan ADC (Analog to Digital Converter), kemudian ditransmisikan, dan di sisi
penerima dipulihkan kembali menjadi data analog dengan DAC (Digital to Analog Converter). Begitu juga dengan VoIP,
digitalisasi voice dalam bentuk packets data, dikirimkan dan di pulihkan kembali dalam bentuk voice di penerima. Format
digital lebih mudah dikendaika, dalam hal ini dapat dikompresi, dan dapat diubah ke format yang lebih baik dan data digital
lebih tahan terhadap noise daripada analog.

Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar
untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai sound card yang dihubungkan
dengan speaker dan mikrofon. Dengan dukungan software khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam
koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan
utama dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara.

Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi/perkembangan teknologi. Bentuk peralatan pun
berkembang, tidak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seperti pesawat telepon biasa
terhubung dengan jaringan VoIP. Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan
PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah
memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan cuma berupa suara saja. Bisa berbentuk tulisan (chating) atau jika jaringannya
menggunakan bandwidth cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini

18
lebih dikenal dengan ―IP Telephony‖ yang merupakan komunikasi berbentuk data multimedia sebagai kelanjutan bentuk
komunikasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam sistem jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP
menjadi cepat popular di masyarakat umum.

1. Codec
Codec adalah kependekan dari ―compression/decompression‖, mengubah signal audio dan dimapatkan ke bentuk data
digital untuk ditransmisikan kemudian dikembalikan lagi ke bentuk signal audio seperti data yang dikirim
(decompression). Codec berfungsi untuk penghematan bandwidth di jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara
Sampling signal audio sebanyak 1000 kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample signal audio 64.000 kali
per detik. Kemudian merubahnya ke bentuk data digital dan di mapatkan kemudian ditransmisikan. Beberapa jenis rata-rata
waktu men-sampling VoIP untuk codec yang sering digunakan :

• 64,000 times per second


• 32,000 times per second
• 8,000 times per second

Contoh-contoh codec :

 Open Source dan Free


– GSM (codec bit rate 13,2Kbps)
– iLBC (codec bit rate 15,2Kbps)
– G711 (codec bit rate 64Kbps)

 Licensed
– 729 (codec bit rate 8Kbps)
– G723 (codec bit rate 5,3Kbps)

19

Anda mungkin juga menyukai