Anda di halaman 1dari 157

Salah satu permasalahan pada komponen jaringan yang hanya bekerja pada layer 2

seperti hub, bridge, dan switch unmanageable adalah bahwa alat tersebut akan menimbulkan
broadcast dan multicast. Hal ini akan memengaruhi seluruh mesin atau komputer yang
terhubung dengan alat tersebut, baik proses yang dilakukan CPU maupun bandwidth pada
segmen yang memiliki broadcast yang sama. Solusi yang sering digunakan umumnya
memisahkan broadcast domain dengan memberi router pada setiap segmen yang akan
dipisah. Masalahnya adalah bahwa jika pada setiap segmen harus dipasang router, maka tentu
saja akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Jika semakin banyak segmen yang
dibutuhkan, maka semakin banyak pula port router yang harus disediakan.
Saat ini, solusi terbaik dan relatif murah adalah menggunakan switch manageable
yang sudah mendukung VLAN (Virtual LocalArea Network). Dengan switch tersebut dapat
dibuat banyak VLAN tanpa membutuhkan router yang banyak. Untuk menghubungkan antar
VLAN cukup digunakan sebuah router yang mendukung VLAN atau switch multilayer.
Untuk mengetahui proses pembuatan jaringan déngan VLAN, pelajan modul ini dengan
saksama.
A. Switch
Salah satu peralatan yang banyak digunakan dalam sebuah jaringan komputer adalah
switch, yaitu sebuah alat yang bekerja di layer 2 data link pada model OSI. Switch
mempunyai “otak” yang dapat mencatat daftar alamat MAC dan semua komputer yang
terhubung dalam sebuah jaringan komputer. Sehingga switch dapat mengurangi lalu lintas
jaringan dengan hanya menyampaikan pesan tentang paket-paket yang tidak dikenali oleh
tabel daftar alamat MAC.
Setiap port yang diiniliki oleh sebuah switch memiliki jalur sendiri-sendiri sehingga
tidak akan menggangguport yang lainnya. Dan switch dapat menciptakan sebuah segmen
jaringan tersendiri yang bersifat privat. Sehingga sebuah switch dapat membentuk sebuah
Virtual Private Network (VPN) dan port pengirimdan penerima sehingga jika ada sebuah
komputer yang saling berkomunikasi lewat jalur VPN tersebut maka segmen lainnya tidak
akan terganggu.

1
Sebuah switch juga mempunyai sistem operasi seperti halnya router, dan di dalamnya
juga terdapat tingkatan akses seperti router. lingkatan akses yang ada pada sebuah switch
adalah sebagai berikut.
1. User Exec Mode
Tingkatan pertama yang dijumpai saat terhubung dengan switch. Fasilitas yang disediakan
hanya untuk melihat status dan konfigurasi switch.
2. Privileged Exec Mode
Pada mode ini, pengguna dapat memeriksa konfigurasi yang ada pada sebuah switch.
3. Global Configuration Mode
Pada mode ini, pengguna dapat melakukan pengubahan konfigurasi pada sebuah switch.
4. Interface Configuration Mode
Mode ini adalah mode konfigurasi untuk setiap interface yang ada pada sebuah switch.
Untuk memberikan alamat IP pada sebuah switch dapat dilakukan dan mode ini.
B. Model Jaringan Virtual LAN (VLAN)
Kinerja sebuah jaringan sangat dibutuhkan oleh organisasi terutama dalam hal
kecepatan dalam pengiriman data. Salah satu kontribusi teknologi untuk meningkatkan
kinerja jaringan adalah dengan kemampuan untuk membagi sebuah broadcast domain
yang besar menjadi beberapa broadcast domain yang Iebih kecil dengan menggunakan
VLAN. Broadcast domain yang lebih kecil akan membatasi perangkat yang terlibat dalam
aktivitas broadcast dan membagi perangkat ke dalam beberapa grup besar berdasarkan

2
fungsmnya, seperti layanan database untuk unit akuntansi dan data transfer yang cepat
untuk unit teknik.
Sebuah fasilitas menarik disediakan oleh Cisco switch, yakni Virtual LAN (VLAN) di
mana port-port yang tersedia dalam sebuah switch dapat dibagi menjadi beberapa segmen
virtual yang mempunyai “tempat” dan “jalur” sendiri. Fasilitas tersebut dapat Anda
gunakan untük mengurangr sinyal broadcast yang dipancarkan oleh masing-masing
komputer untuk memperkenalkan dirinya ke dalam sebuah jaringan komputer. Apabila
jaringan yang Anda kelola semakin berkembãng dan besar, maka sinyal broadcast ini
akan sangat mengganggu lalu lintas paket di jaringan tersebut. Untuk itu Anda harus
dapat menguranginya dengan membaginya menjadi kelompok yang Iebih kecil, seperti
subnetting. ,Jika subnetting membagi jaringan berdasarkan netwok ID-nya, maka VLAN
membagi jaringan secara logika berdasarkan port yang ada pada sebuah switch
Menurut Downes, VLAN merupakan suatu kumpulan perangkat dalam LAN yang
dikonfigurasi sehingga dapat berkomunikasi seolah-olah dihubungkan dengan kabel,
padahal berada pada segmen yang berbeda dalam LAN. VLAN adalah suatu kelompok
layanan jaringan yang tidak terbatas ke suatu segmen fisik atau switch LAN. VLAN
adalah sekelompok.komponen jaringan yang saling terhubung dan memiliki broadcast
domain yang sama. Pada umumnya, koneksi antarkomponen jaringan ini menggunakan
switch atau hub. VLAN secara logika membagi segmen jaringan switch berdasarkan pada
fungsi, tim proyek, atau aplikasi organisasi dengan mengabaikan penempatan fisik atau
koneksi ke jaringan.
Teknologi VLAN (Virtual Local Area Network) bekerja dengan cara melakukan
pembagian jarmngan secara logika ke dalam beberapa subnet. VLAN adalah kelompok
device dalam sebuah LAN yang dikonfigurasi (menggunakan software manajemen)
sehingga mereka dapat saling berkomunikasi asalkan dihubungkan dengan jaringan yang
sama walaupun secara fisikal mereka berada pada segmen LAN yang berbeda. Jadi,
VLAN dibuat bukan berdasarkan koneksi fisikal namun Iebih pada koneksi logikal, yang
tentunya lebih fleksibel. Secara logika, VLAN membagi jaringan ke dalam beberapa
jaringan. VLAN mengizinkan banyak subnet dalam jaringan yang menggunakan switch
yang sama. Konfigurasi VLAN itu sendiri dilakukan melalui perangkat lunak, sehingga
walaupun komputer tersebut berpindah tempat, ia akan tetap berada pada jaringan.
VLAN dapat dibuat berdasarkan departemen, fungsi pekerjaan, dan lain-lain tanpa
dipengaruhi oleh lokasi fisik host. VLAN dapat meningkatkan kinerja jaringan secara
keseluruhan. Pemakaian VLAN menjadikan peinindahan, penambahan, dan perubahan

3
host menjadi lebih mudah. Jika suatu host berpindah ke lokasi lain dalam LAN, ia masih
bisa berada pada VLAN yang sama tanpa perlu melakukan perubahan alamat di layer
VLAN dapat diciptakan dengan menggunakan switch managab1e yang mendukung
VLAN. Sama seperti pada jaringan LAN, untuk berhubungan antara satu VLAN dengan
VLAN yang lain dibutuhkañ sebuah router atau device lacier 3 lainnya.
VLAN merupakan model suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik
seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu jaringan dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa
hams menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan
menjadi sangat fleksibel di mana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau
departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation.
1. CarakèrjaVLAN
VLAN (Virtual Local Area Network) diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang
digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC address, dan
sebagainya. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu VLAN
(tagging) disimpan dalam suatu database (tabel). Jika penandaannya berdasarkan port yang
digunakan, maka database hams mengindikasikan port-port yang digunakari oleh VLAN.
Untuk mengatur biasanyadigunakan switchlbridge yang manageable atau yang bisa diatur.
Switchfbndge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi serta konfigurasi
suatu VLAN, dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.
Switch akan menentukan ke mana data-data akan diteruskan dan sebagáinya, atau dapat
pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi
mencatat’menandai suatu VLAN beserta workstation yang ada di dalamnya. Adapun alat
yang menghübuñgkan anta-VLAN adalah router.
2. Perbedaan LAN dengan VLAN
Perbedaan antara LAN dengan VLAN adalah bahwa bentuk janngan dengan model LAN
sangat bergantung pada letak/fisik dan workstation, serta penggunaan hub dan repeater
sebagai perangkat jaringar yang memiliki beberapa kelemahan. Sedangkan yang merijadi
salah satu kelebihan dan model jaringan VLAN adalah bahwa tiap-tiap workstation/server
yang tergabung dalam satu VLAN/ bagian (organisasi, kelompok, dan lain-lain) dapat tetap
saling berhubungan walaupun terpisah secara fisik. VLAN dapat mengubah batasan fisik
yang selama ini tidak dapat diatasi oleh LAN.
3. Kelebihan VLAN
Menurut Cisco Sccstem Inc (2001), beberapa tujuan utama implementasi VLAN pada
janingan antara lain sebagai berikut.

4
a. Security
Implementasi VLAN dalam suatu perusahaan memungkinkan tericontrolnya
keamanan data dalam tiap-tiap departemen karena berada dalam satu broadcast
domain yang sama.
b. Cost reduction
Mengurangi biaya yang akan dikelUarkan apabila terdapat penambahan jaringan dan
lebih efisien dalam pemakaian bandwith dan uplink.
c. Higher performance
Memisahkan jaringan layer 2 ke dalam berbagai kelompok keqa (broadcast domain)
yang dapat mengurangi lalu linta data yang tidak dipenlukan dan meningkatkan
performa jaringan.
d. Broadcast storm initigation
Penerapan VLAN dapat mengurangi jumlah device yang turut serta dálam sebuah
broadcast storm (badai broadcast).
e. Improved IT staff efficiency
Penerapan VLAN memudahkan pengaturan jaringan dan konfigurasi VLAN dapat
langsung tersebar apabila ada sebuah switch baru yang terfiubung ke dalam jaringan
tersebut.
Menurut Odom (2000), secara keseluruhan VLAN membenikan kéuntungan sebagai berikut.
a. Peinindahan, penambahan host, dan perubahan host menjadi lebih mudah.
b. Dengan menggunakan device layer 3 di antara VLAN, pengendalian adininistratif
menjadi lebih mudah.
c. Konsumsi bandwidth VLAN lebih efisien jika dibandingkan konsumsi bandwidth
dalam suatu broadcast domain yang besar.
d. Penggunaan CPU lebih efisien karena lebih sedikit meneruskan paket broadcast.
4. Keanggotaan VLAN
Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat diklasifikasikan berdasarkan port yang
digunakan, MAC address, tipe protokol, alamat subnet IP, atau berdasarkan aplikasi lain.
a. Berdasarkan port
VLAN dapat diagi berdasarkan port. Penerapan teknik ini yaitu dengan melakukan
konfigurasi pada port dan memasukkannya pada kelompok VLAN sendiri. Apabila port
tersebut akan dihubungkan dengan beberapa VLAN, maka port tersebut harus berubah
fungsi menjadi port trunk (VTP). Port based merupakan metode konfigurasi yang paling
banyak digunakan. Metode ml sering diimplementasikan di mana DHCP digunakan untuk

5
memberikan alamat IP ke host. Keanggotaan pada suatu VLAN dapat didasarkan pada
port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sébagai contoh, pada bridge/switch dengan 4
port, yaitu port 1, 2, dan 4 merupakan VLAN 1, sedangkari port 3 diiniliki oleh VLAN 2.
Lihat tabel berikut!

Kelemahannya adalah user tidak bisa berpindah-pindah, apabila harus berpindah, maka
administrator jaringan harus mengonfigurasi ulang.
b. Berdasarkan MAC address
Keanggotaan suatu VLAN dapat didasarkan pada MAC address dan setiap
workstation/komputer yang diiniliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC
address yang diiniliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang
diiniliki oleh NIC (Network Interface Card) di setiap workstation.
Kelebihánnya adalah apabila user berpindah-prndah, maka dia akan tetap terkonfigurasi
sebagai anggota dan VLAN tersebut. Sedangkan kekurangannya adalah setiap mesin harus
dikonfigurasikan secara manual dan untukjaringan yang memiliki ratusan workstation maka
tipe ini kurang efisieh untuk dilakukan.

[ MAC address 132516 617738 272389579355 536666337777 24444125556


[ VLAN 1 2 2 1

c. Berdasarkan tipe protokol yang digunakan


Karena VLAN beke,ja pada layer 2 (OSI), maka penggunaan protokol (IP dan lP Extended)
sebagai dasar VLAN dapat dilakukan. Keanggotaan VLAN juga bisa berdasarkan protokol
yang digunakan seperti berikut.

L Protokol lP IPX
I VLAN 1 .2

d. Berdasarkan alamat subnet


Selain bekerja pada layer 2, VLAN dapat bekerja pada layer 3, sehingga alamat subnet
dapat digunakan sebagai dasar VLAN. Subnet IP Address páda suatu janngan juga dapat
digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN, contohnya
IP Subnet 22.3.24 46.20.45 seperti berikut.
[VLAN 1 2

6
Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada janngan dan juga tidak
mempern,asalahkan fungsi router. IP Address digunakan untuk memetakan keanggotaan
VLAN. Keuntungannya adalah seorang user tidak perlu mengonfigurasi ulang alamatnya di
jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekeija di layer yang Iebih tinggi maka
akan sedikit Iebih lambat untuk meneruskan paket dibandingkan menggunakan MAC
address.
e. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain
Sangat dimungklnkan untuk menentukan suatu VLAN berdasa,an aplikasi yang
dijalankan atau kombjnas, dan semua tipe tersebut untuk diterapkan pada suatu jaringan.
Contoh: aplikas, FTP (File Transfer Protocol) hanya bisa digunakan oleh VLAN 1 dan
Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.
Berdasarkan konfigurasi, VLAN dikelompokkan menjadp tiga tipe, yaitu:
a. Static VLAN
Static VLAN merupakan cara untuk membuat VLAN dengan Iconfigurasi manual dan
memiliki tingkat keamanan yang baik. Pada port switch dikonfiguras, secara manual. VLAN
yang dibuat akan disimpan ke dalam basis data bersama dengan omor dan nama VLAN.
Untuk menetapkan akses dan suatu port Fast Ethernet atau Gigabit Ethernet, maka harus
dikonfigurasi sebaga, switch port mode access.
b. Dynainic VLAN
Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port dynainic VLAN
dibuat dengan menggunak server khusus yang disebut VLAN Membership Policy Seiver
(VMPS). Dengan mengguna VMPS, maka dapat menandai port switch dengan VLAN secara
dinamis berdasarkan pada MAC address sumber yang terhubung dengan port.
c. Broadcast domain
Broadcast domain adalah suatu area atau wilayah yang memungkinkan untuk paket
broadcast dikirimkan Apabila dalam jaringan LAN, maka broadcast akan terus dikirimkan ke
semua peranti yang terhubung dengan switch. Apabila telah dibuat VLAN, maka broadcast
dikirirn berdasarkan segmen yang telah dibuat.

7
Dapat dilihat dan gambar di atas, dua PC yang berada di sebelah kin tergabung dalam akses
VLAN 1. Kedua PC tersebut terdapat dalam satu broadcast domain karena berada pada satu
VLAN. Segitu juga dengan PC yang tergabung dalam VLAN 2. PC yang tergabung dalam
VLAN 1 dan VLAN 2 bukan merupakan broadcast domain.
5. Tipe sambungan VLAN
VLAN dibangun menggunaka berbagai perangkat seperti switch, router, PC, dan sebagainya.
Maka dan itu dipenlukan hubungan (link) di antara Perangicat..peraflg tersebut Link sering
kali disebut sebagai interfaca.
Ada tiga jenis sambungan pada VLAN, yaitu trunk link, access link, dan hybrid link.
a. Trunk link
Trunk link digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang lain, switch dengan
router, atau switch dëngan server di mana link tersebut akan digunaka untuk melewatkan
data-data dan VLAN yang berbecja. Jadi, port telah dikonfigurasj untuk dilaluj berbagai
VLAN (tidak hanya sebuab VLAN).
Untuk membedakan data den satu VLAN dengan VLAN yang Iainnya, maka setiap data yang
melewati trunk link harus diberi VLAN tagging. Secara otomatis, VLAN tagging akan
dibuang ketika data akan dikirim ke komputer. Trunk link hanya mendukung teknologi fast
(100 Mbps) atau gigabit (1.000 Mbps) ethernet. Hal ml disebabkan karena trunk link
lazimnya dihubungkan dengan jaringan backbone berkecepatan tinggi, sehingga
kebutuhannya lebih tinggi dibandingkan dengan access link.
b. Access link
Access link merupakan tipe link yang umum dan diiniliki oleh hampir semua jenis switch
VLAN. Access link lazimnya digunakan untuk menghubungkan komputer dengan switch.
Access link tidak lain merupakan port switch yang sudah terkonfigurasi. Selama proses

8
transfer data, switch akan membuang informasi tentang VLAN. Anggota suatu VLAN tidak
bisa berkomunikasi dengan anggota VLAN yang lain, kecuali dihubungkan oleh router
(routing).
c. Hybrid link
Hybrid link merupakan gabungan antara trunk link dengan access link.
6. Konsep VLAN
Prinsip utama sebuah LAN adalah semua perangkat yang berada pada satu LAN
berarti berada pada satu broadcast domain. Sebuah broadcast domain mencakup semua
perangkat yang terhubung pada satu LAN di mana jika salah satu perangkat mengirimkan
frame broadcast, maka semua perangkat yang lain akan menerima kopi dan frame
tersebut Jadi, pada dasarnya kita bisa menganggap LAN dan broadcast domain adalah hal
yang sama.
Tanpa VLAN, sebuah switch akan mengariggap semua interface (port) berada
pada satu broadcast domain. Dengan kata lain, semua komputer yang terhubung ke switch
tersebut berada pada satu LAN yang sama. Dengan VLAN, switch bisa meletakkan
beberapa interface ke dalam satu broadcast domain dan beberapa interface yang lain ke
dalam broadcast domain lain yang berbeda, sehingga tercipta banyak broadcast domain.
Masing-masiflg broadcast domain yang dibuat oleh switch inilah yang kita sebut sebagai
Virtual LAN (VLAN).

9
Berikut beberapa alasan untuk memisahkan beberapa komputer pada VLAN yang berbeda.
a. Agar desain jaringan lebih fleksibel, pengelompokan user tidak harus berdasarkan lokasi
fisik, tetapi bisa dilakukan berdasarkan kesamaan departemeflldiViSi/Peke0’.
b. Untuk melakukan segmentaSi LAN menjadi LAN-LAN yang lebih kecil sehingga
mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan.
c. Untuk mengurangi beban kerja STP (Spanning Tree Protocol).
d. Untuk alasan keamanan yang lebih baik dengan memisahkan user-user yang bekerja
menggunakafl data-data yang sensitif pada I VLAN yang terpisah.
e. Untuk memisahkan lalu lintas lP Phone dengan lalu lintas PC yang terhubung dengan
phone.
7. VLAN ID
Untuk memberi identitas sebuah VLAN digunakan nomor identitas VLAN yang
dinamakan VLAN ID. VLAN ID ml digunakan untuk menandai VLAN yang terkait.
Akses VLAN dibagi menjadi dua, sebagai berikut.
a. Normal range VLAN
Normal range VLAN digunakan dalam janngan skala kecil dan menengah. Rentang
VLAN ID mulai dari 1 hingga 1005. ID antara 1002 sampai 1005 digunakan untuk
token ring dan FDDI VLAN. ID I dan 1002 sampai 1005 secara otomatis akan dibuat
dan tidak bisa dihapus. Konfigurasi ini disimpan dalam file database VLAN yang
dinamakari vlan.dat. File ini terletak pada flash memory switch. VLAN Trunking
Protocol (VTP) yang berfungsi untuk mengatur konfigurasi VLAN antars witch
hanya bisa mengenali normal range ini dan menyimpannya dalam database VLAN.
b. Extended range VLAN
Memurtgkinkan ISP untuk mengembangkan infrastrukturnya untuk mencukupi lebih
banyak pelanggan. Rentang VLAN ID antara 1006 sampai dengan 4094. Fitur VLAN
yang diiniliki Iebih C. sedikit dibandingkan dengan VLAN yang termasuk normal
range. Konfigurasinya disimpan dalam running con figuration. VTP tidak dapat
mengenali extended range VLAN ini.
8. TipeVLAN
Tipe-tipe VLAN dapat dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut. p4
a. Data VLAN
Data VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi hanya untuk membawa data-data yang
digunakan oleh user. Data VLAN dipisahkan dengan lalu liritas data suara ataupun
manajemen switch. Data VLAN sering disebut dengan VLAN pengguna atau user
10
VLAN.
b. Default VLAN
Semua port switch pada awalnya menjadi anggota default VLAN. Default VLAN untuk
switch Cisco adalah VLAN 1. VLAN I tidak dapat diganti nama dan tidak dapat dihapus.
c. Native VLAN
Link antara switch dengan switch atau switch dengan router menjadi native VLAN.
Jangan menjadikan VLAN 1 sebagai native VLAN. Native VLAN berfungsi untuk
tagged-traffic dan untagged traffic. Tagged traffic adalah lalu lintas yang datang dan
banyak VLAN, sedangkan untagged traffic adalah lalu lintas yang tidak datang dan
sebuah VLAN. Tujuannya agar switch non-Cisco bisa terhubung dengan perangkat Cisco
lainnya. Port trunking 802.IQ menempatkan untagged traffic pada native VLAN.
d. Management VLAN
Management VLAN adalah VLAN yang dikonfigurasi untuk memanajemen switch.
VLAN ini dibuat untuk administrator dalam mengatur kemampuan dan switch atau VLAN
yang dibuat untuk mengatur perangkat yang terhubung. VLAN I akan bekerja sebagai
management VLAN jika kita tidak mendefinisikan VLAN khusus sebagai management
VLAN. Kita dapat membeni lPAddress dan subnet mask pada management
VLAN,sehingga switch dapatdjkelola melalui HTTP, Telnet, SSH, atau SNMP.
e. Voice VLAN
Voice VLAN adalah VLAN yang ditujukan hanya untuk traffic voice (lalu lintas data
suara). Voice VLAN mendukung Voice over IP(VoIP).
9. Konfigurasi VLAN
Untuk mengkonfigurasi sebuah VLAN, Anda harus masuk dalan mode [Global
Configuration]. m Langkah - Iangkah untuk memasukkan sebuah port ke dalam VLAN
sebagai berikut.
a. Beri nama pada VLAN yang akan dibentuk. Cl
b. Tentukan port yang akan dimasukkan ke VLAN.
c. Masukkan port ke dalam VLAN.
Perintah yang digunakan untuk memberi nama VLAN sebagai berikut.
vlan nomor-vlan name nama-vlan
Untuk menentukan port mana yang akan dimasukkan ke dalam VLAN dengan
perintah berikut.
nama_interface/nomor-Port
Perintah untuk memasukan port ke dalam VLAN sebagai berikut.
11
vlan-membership tipe-vlan nomor-vlan
Setelah Anda memasukkan port ke dalam sebuah VLAN, Anda dapat melihat
konfigurasi VLAN dengan perintah show vlan-membership yang diketikkan dan mode
[Privileged Exec] jika Anda menggunakafl simulator. SwitCh#ShOW vlan-
membership
C. VTP (VLAN Trunking Protocol)
Menurut Cisco System mc, trunk adalah sebuah point-to-point link antara satu
atau lebih Ethernet switch interface dengan perangkat Iainnya, seperti router atau switch.
Ethernet trunk dapat membawa lalu lintas data dan berbagai VLAN hanya dalam sebuah
link. Sebuah VLAN trunk memungkinkan pertukaran data dalam seluruh jaringan.
Metode trunk ini menggunakan protokol IEEEE 802.1Q untuk saling berkomunikaSi pada
interface Fast ethernet dan Gigabit Ethernet.
Saat menggunakan beberapa VLAN pada jaringan yang memiliki beberapa switch
yang terhubung, maka switch-switch tersebut harus menerapkan VLAN trunking pada
segmen yang menghubungkan switch dengan switch Iainnya. Trunk merupakan
penghubung antar-switch yang saling berhubungafl dalam VLAN.
Secara sederhana, trunk dapat dijelaskan pada gambar berikut.

12
Saat menggunakani beberapa VLAN pada jaringan yang memiliki beberapa
switch yang terhubung, maka switch-switch tersebut harus menerapkan VLAN trunking
pada segmen yang menghubungkan switch derigan switch lainnya. Sebuah trunk tidak
bergantung pada salah satu VLAN, melainkan trunk dikategorikan sebagai penghubung
antar-VLAN di antara switch dan router. Switching tabel pada kedua ujung trunk dapat
digunakan untuk membuat keputusan forwardingberdaSarkan MAC address tujuan dan
frame. Seiring dengan bertambahnya jumlah VLAN yang melalui trunk link, keputusan
forwarding menjadi lebih lambat dan lebih suilt. Hal ml clikarenakan switching tabel
yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih lama untuk diproses.
Protokol trunking dikembangkan untuk mengatur perpindahar frame dari VLAN
yang berbeda pada sebuah link fisik tunggal secara efektif. Dua tipe mekanisme trunking,
yaitu frame filtering dan frame tagging.
1. Frame filtering
Pada frame filtering, sebuah tabel filtering dibangun untuk setiap switch.
Switch saling berbagi informasi alamat tabel. Ketika switch menerima sebuah frame
paket, maka switch akan membandingkan alamat frame yang diterima dengan alamat
yang ada di dalam tabel filtering, kemudian switch akan melakukan aksi yang sesuai.
Switch hanya bekerja sampai layer 2. Switch hanya menggunakan informas, header
dan Ethernet frame untuk meneruskan paket, di mana dalam paket header tersebut
tidak terdapat informasi mengenai dan VLAN mana paket tersebut berasal.
2. Frame tagging
Frame tagging telah diadopsi sebagai standar mekanisme trunking oleh IEEE.
Trunking protocol yang menggunakan frame tagging mempercepat pengiriman frame
dan mempermudah pengaturan. Link fisik yang unik antara dua switch mampu
membawa lalu lintas data untuk semua VLAN. Untuk mencapai inti, setiap frame
yang dikinim pada Iihk diberi tag untuk mengidentifikasikan frame tersebut inilik
VLAN yang mana.
Ada banyak skema tagging yang berbeda. Dua skema frame tagging yang
paling umum untuk Ethernet adalah Inter-Switch LInkJISL (protocol inilik
CISCO)dan 802.10 (standardari IEEE). Standar 802.1Q dan IEEE ditetapkan sebagai
metode standar untuk mengimplementasikan VLAN.
Frame tagging pada VLAN secara khusus dikembangkan untuk komunikasi
pada jaringan switched. Frame tagging menempatkan identifier yang unik pada header
setiap frame. Identifier tersebut diperiksa oleh setiap switch sebelum melakUkan

13
broadcast atau transinisi ke switch lain, router, atau end station. Ketika frame keluar
dan jaringan backbone, switch menghapus identifier pada frame tersebut sebelum
dikirim ke tujuan akhir. Frame tagging berfungsi pada layer 2 dan tidak memerlukan
banyak sumber daya jaringan.
VTP (VLAN Trunking Protocol) merupakan fitur yang terdapat pada switch
Cisco Catalyst, yang sangat berguna terutama dalam Iingkungan switch skala besar
yang meliputi beberapa VLAN. VTP digunakan untuk menyederhanakan pengelolaan
VLAN dengan menggunakan basis data yang menghubungkan beberapa switch. VTP
berfungsi untuk menyebarluaskan konfigurasi VLAN yang ada ke seluruh switch
dalam satu jaringan yang memiliki VTP domain yang sama dan berjalan dalam trunk
link. Hal ini dapat mempermudah administrator, sehingga administrator tidak perlu
mengonfigurasi VLAN secara manual ke seluruh switch yang terdapat dalam
Janingan. Pada konfigurasi awal, VTP ini sudah aktif. Namun VTP baru mulai
berfungsi ketika trunk link diaktifkan.
keuntungan menggunakan VTP, yaitu:
1. Tidak mungkmn ada kesalahan dalam konfigurasi VLAN.
2. Ketika ada perubahan VLAN, maka VLAN tersebut akan disebarluaskan ke switch lain.
VTP memiliki beberapa komponen penting dalam penggunaannya, yaitu sebagal berikut.
1. VTP domain
Tujuan utama penerapan VTP adalah memudahkan pengaturan switch CISCO sehingga dapat
diatur sebagai suatu grup. Sebagai contoh, jika VTP dijalankan pada semua switch CISCO,
ketika salah satu switch membuat VLAN baru, maka VTP akan menyebarkan database
VLAN yang berisi VLAN tersebut ke seluruh switch dengan domain VTP manajemen yang
sama sehingga switch- switch yang lain juga rneiniliki VLAN baru tersebut dalam database
VLAN mereka. Domain VTP manajemen merupakan sekelompok switch yang saling berbagi
informasi VTR Satu switch hanya dapat menjadi bagian dan satu domain VTP manajemen,
dan secara default tidak menjadi bagian dan VTP manajemen domain mana pun.
2. VTP mode
Ktika suatu switch akan menjadi bagian dan suatu domain VTP manajemen, switch tersebut
harus dikonfigurasikan ke dalam salah satu dan tiga VTP mode yang dapat digunakan. VTP
mode yang digunakan pada switch akan menentukan bagaimana suatu switch beninteraksi
dengan switch VTP Iainnya dalam tnanajemen domain tersebut. VTP mode yang dapat
digunakan pada switch antara lain sebagai benikut.
a. VTP server
14
VTP server mempunyal kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan
domain mereka.
Semua informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain
tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan dengan
switch lain’ Secara default, switch berada dalam VTP mode server. Dalam setiap VTP
domain ininimal harus mempunyai satu VTP mode server, sehingga VLAN dapat
dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
b. VTP client
VTP mode client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah,
atau menghapus VLAN mana pun. Pada waktu menggunakan mode client, switch
mendengarkan siaran VTP dan switch yang lain kemudian memodifikasi konfigurasi
VLAN pada dirinya sendiri. OIeh karena itu, VTP mode client merupakan mode
mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima akan diteruskan ke switch
tetangganya dalam domain tersebut.
c. VTP transparant
Switch yang berada dalam mode transparant tidak berpartisipasi dalam VTR Dalam
mode transparant, switch tidak menyebarkan konfigurasi VLAN-nya sendiri, dan
switch tidak mensinkronjsasi database VLAN-nya dengan siaran yang diterima.
Switch tersebut hanya meneruskan paket siaran yang ditenima ke switch yang lainnya.
Ketika ada VLAN yang ditambah, dihapus, atau diubah pada switch yang berjalan
dalam mode transparant, perubahan tersebut hanya bersifat lokal pada switch itu
sendini, dan tidak disebarluaskan ke switch lainnya dalam domain tersebut.
Setiap switch yang tergabung dalam VTP menyebanluaskan database VLAN,
nomor revisi, dan parameter VLAN pada port trunk-nya untuk memberitahu switch
yang lain dalam manajemen domain. Siaran VTP dikinim sebagai frame multicast.
Switch akan menangkap frame yang dikirim ke alamat multicast VTP dan
memprosesnya. Karena semua switch dalam manajemen domain mempelajari
perubahan konfigurasi VLAN yang baru, suatu VLAN hanya perlu dibuat dan
dikonfigurasi pada satu VTP server di dalam domain tersebut.
D. Inter-V LAN
Sebuah router diperlukan jika sebuah host dalam suatu broadcast domain ingin
berkomunikasi dengan host lain dalam broadcast domain yang berbeda. Jika sebuah
VLAN menjangkau banyak perangkat, trunk digunakan untuk menghubungkan
antarperangkat. Trunk membawa lalu lintas untuk banyak VLAN. Sebagai contoh, sebuah

15
trunk dapat menghubungkan sebuah switch ke switch yang lain, switch ke interV LAN
router, atau switch ke server dengan NIC khusus yang mendukung trunking.
Koneksi inter-VLAN dapat dicapai dengan koneksi logika atau koneksi fisik.
Koneksi logika terdiri dan koneksi tunggal atau trunk dan switch ke router. Trunk tersebut
dapat mendukung banyak VLAN. Topologi ini disebut router on a stick karena ada
koneksi tunggal ke router walau sebenarnya ada banyak koneksi logika antara router dan
switch. Koneksi fisik tendiri dan koneksi tunggal yang terpisah untuk tiap VLAN. ini
berarti terdapat interface yang terpisah üntuk tiap VLAN. Desain awal VLAN bergantung
pada router eksternal yang terhubung ke switch yang mendukung VLAN. Dalam
pendekatan ini, router dihubungkan melalui satu atau beberapa link ke switched network.
Desain router on a stick menggunakan sebuah trunk yang merighubungkan router ke
jaringan.

Pada gambar di depan, lalu lintas inter-VLAN harus melewati backbone layer 2 untuk
mencapai router sëhingga dapat berpindah antar-VLAN. Kemudian lalu lintas data akan
kembali ke end station yang dituju menggunakan forwarding layer 2. Aliran keluar masuk
router ml merupakan karakteristik desain router on a stick.
Sejalan dengan penambahan VLAN pada jaringan, pendekatan fisik dengan
menggunakan satu interface pada router untuk tiap VLAN akan menjadi tidak efisien.
Teknologi ISL, 802.10, dan LANE mengubah LAN Emulation perancangan jaringan VLAN.
Jika pada mulanya sebuah janngan dengan empat VLAN memerlukan empat koneksi fisik
antara switch dan external router, kini perancang jaringan mulai menggunakan trunk link
untuk menghubungkan router ke switch. Keuntungan utama dan penggunaan trunk link

16
adalah pengurangan jumlah port yang digunakan pada router dan switch. Hal ini tidak saja
menghemat biaya, tetapi juga mengurangi kompleksitas pada saat konfigurasi. Akibatnya,
pendekatan router yang terhubung dengan trunk dapat rnendukungjumlah VLAN yang lebih
banyak daripada desain satu link per VLAN.
E. Implementasi VLAN
Pada percobaan VLAN ini, kita akan membangun VLAN berdasarkan topologi jaringan
berikut.

Sebelum membuatjaringan VLAN, ada beberapa peralatan yang harus dipersiapkan, aitu:
1. PC client dengan sistem operasi Linux
2. Cisco Switch Catalyst 2960
3. Cisco Router
Berikut beberapa contoh pembangunan VLAN.
1. Percobaan VLAN dengan switch

17
2. Langkah-langkah yang harus dilakukan sebagal berikut.
a. Buat IP pada PC A dan PC B dengan NetlD yang sama. Lakukan ping antara PC
A dan PC B. Pastikan berhasil dan catat hasilnya.
Setting IP di PC dengan sintaks berikut.
#ifconfig eth0 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0

b. Setting switch dan PC dengan langkah-langkah berikut.


1) Hubungkan kedua PC pada serial port dengan router pada interface “console”
menggunakan kabel console.
2) Nyalakan PC.
Jalankan aplikasi Minicom, jika belum ada, lakukan instalasi dengan perintah
berikut.
#apt—get install minicom

4) Pilih Serial port setup pada menu

18
5) Maka akan muncul menu seperti berikut.

6) Ganti perangkat serial menjadi /dev/ttyso dengan menekan huruf “A”, untuk melihat corn
serial pada port berapa, gunakan perintah benkut.
#demsg I grep tty
37.531286] serial825O: ttySOat I/O 0x3f8 (irq = 4) is a 16550A
37.531841) O0:Ob: ttySO at I/O 0x3f8 (irq = 4) is a 16550A

19
20
9) Tekan Enter uiituk kembali ke menu awal.
10) Pilih “Exit’ untuk memulai komunikasi.

11) Minicom melakukan “inisialisasi”.

12) Melakukan komunikasi ke perangkat switch atau router.


c. Beri penamaan VLAN
Dalam hal ini akan dibuat dua buah VLAN, yaitu Telkom A dan Telkom B yang
akan diben subnet yang berbeda-beda.
Switch>en
Switch#configure terininal
Switch(config)#vlan 10
Swith(config-vlan)name TelkomA
Switch (corifig—vlan) #exit’
Switch(config)#vlan 11
Switch (config-vlan) #name TelkomB
Switch (config—vlan) #exit
Swit.ch(cofig)#
d. Setting masing-masing interface
Switch(config) #interface fastEthernet 0/1
Switch (config—if) #switchport mode access

21
Switch(config—if)#switchport access vlan 10
Switch (config—if.) #exit
Switch (config) #interface fastEthernet 0/2
Switch (config—if) #switchport mode access
Switch (config—if)#switchport access vlan 11
Switch (config—if) #exit
e. Untuk melihat konfigurasi dengan perintah berikut.
# show run
# show vlan
f. Tes koneksi antara PC A dan PC B, catat hasilnya dan bandingkan dengan Iangkah a.
2. Percobaan VLAN dengan switch dan router

a. Ubah IP di PC dan tambahkan gateway pada masing-masing PC.

PC A:
#ifconfig ethO 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0
#route add default gw 192.168.1.1
PC B:
#ifconfig ethO 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0
#route add default gw 192.168.2.1

22
Lakukan tes koneksi antara PC A dan PC B.
b. Tambahkan setting di switch untuk kabel yang terhubung ke router (trunk).
Switch#conf t
Switch (config) I interface fastEthernet 0/4
Switch (config-f) #switchport mode trunk
Switch (config—if) #exit
Switch (config) I
c. Setting router agar bisa dilakukan interkoneksi antar-VLAN. Untuk setting router dan PC
sama dengan setting switch seperti contoh sebelumnya.
d. Konfigurasi pada satu interface di router
—--System Configuration Dialog---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>
Router>enable
Router#conf t
Router (config) #interface fastEthernet 0/0
Router(confjg—if)#no shutdown
Router (config_if) #exit
e. Penambahan sub-interface ini sesüai dengan banyaknya VLAN yang akan ditangani.
Berhubung
pada kasus ini hanya 2 VLAN, maka hanya perlu dibuat dua sub-interface saja.
Router (config) #interface. fastEthernet 0/0.10
Router(config_subif)#encapsUiatj0fl01Q 10
Router(config_subif)#jp address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router (config-subif) #exit
Router (config) #interface fastEtherriet 0/0.11
Router(config_subif)#encap5uij00 dotlQ 11
Router(config_subif)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0 ..
Router (config-subif)#exit
Router (config) #“Z
f. Cek konhigurasi
Router# show run //untuk melihat semua konfigurasi dasar router
Router# show ip interface brief //untuk melihat ip di masing-masing interface

23
Router# show ip route //untuk melihat tabet routing
g. Lakukan tes koneksi dan PC A ke PC B dengan perintah ping dan traceroute.
F. Permasalahar( VLAN )
Pada kenyataannya, semua perangkat dalam VLAN harus menjadi bagian dan IP jaringan
yang sama untuk dapat berkomunikasi. Karena jika berbeda, IP jaringan hanya bisa
berkomunikasi melalui router. Pada gambar di bawah ini, PC1 tidak dapat berkomunikasi ke
server karena memiliki IP Address yang salah konfigurasi.

Jika semua IPAcidress yang tidak cocok telah dipecahkan, tetapi perangkat masih tidak dapat
terhubung perilcsa apakah VLAN ada di switch.

1Permasalahan VLAN dan TRUNK


Masalah trunking biasanya berhubungan dengan konfigurasi yang salah. Jenis kesalahan
konfigurasi trunk yang sering terjadi, antara lain sebagai berikut.
a. Native VLAN inismatches
b. Trunk mode inismatches
c. Allowed VLANs on trunks

24
Jika masalah trunk terdeteksi, pedoman praktik terbaik yang direkomendasikan untuk
memecahkan dan mengatasi masalah (troubleshooting) adalah dan urutan teratas.
a. Trunk mode inismatches
Jika port pada trunk link dikonfigurasi dengan mode trunk yang tidak kompatibel
dengan trunk port lainnya, trunk link gagal untuk dibentuk antara dua switch. Langkah
yang harus dilakukan adalah peniksa status trunk port pada switch menggunaka
perintah show interface triYrik. Untuk mengatasi masalah, konfigurasi interface
sebaiknya menggunaan mode trunk.
b. Incorrect VLAN list
VLAN harus diperbolehkan ill-trunk sebelum frame-nya dapat ditransmjsjkan melalui
link. Untuk menentukan VLAN yang diizinkan dalam trunk link menggunakan
perintah berikut.
switchport trunk allowed vlan
Untuk memastikan/meljhat apakah benar VLAN diizinkan di-trunk, gunakan perintah
berikut.
show interfaces trunk
2. Serangan terhadap VLAN
a. Switch spooling attack
Ada sejumlah perbecjaan tipe serangan VLAN dalam Jaringan switch modern.
VLAN hopping adalah salah satunya. Default konfigurasi dan switch port adalah
autodynainic Dengan mengonfigursi host untuk bertinciawsebagai Switch dan
membentuk trunk, penyerang bisa mendapatkan akses ke setiap janingan VLAN.
Kárena penyerang sekarang dapat mengakses VLAN lain, ini disebut VLAN
hopping attack. Untuk mencegah switch spooling attack, matikan trunking pada
semua port, kecuali port-port yang secara khusus membutuhkan trunking.
b. Double tagging attack
Double tagging attack mengarnbil keuntungan melalui hardware pada
kebanyakan switch de- enkapsulasi 802.1Q tag. Kebanyakan Switch hanya
memiliki 1 level de-enkapsulasi 802.1Q, yang memungkjnkan penyerang untuk
menanamkan yang kedua. Penyerang menanamkan header ilegal ke dalam frame.
Setelah membuang yang pertama dan mendaftarkan header 802.1 Q yang baru,
switch meneruskan frame ke VLAN yang telah ditentukan dalam header 802.1.Q
yang ‘legal tersebut Pendekatan terbaik untuk mengurang, double tagging attacks

25
adalah dengan memastikan bahwa native VLAN daritrunk port berbeda dan
VLAN dan port pengguna.
c. PVLAN edge
Private VLAN (PVLAN) edge juga dikenal sebagai port yang dilindungi,
memastikan bahwa tidak ada pertukaran lalu lintas unicast, broadcast, atau
multicast antara port yang terlindungi pada switch. Port ml hanya cocok untuk
jaringan lokal. Sebuah port yang dihndungi hanya bisa bertukar lalu lintas data
dengan port yang tidák terlindungi. Sebuah port yang dilindungi tidak akan
bertukar lalu lintas dengan port lain yang dilindungi.
Jawablah pertanyaan-Pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah pengertian VLAN menurut Downes?
Jawab
2. Jelaskan cara kerja VLAN!
Jawab
3. Sebutkan keuntungan penggu naan VLAN menurut Odom!
Jawab
4. Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe VLAN berdasarkan konfigurasinya!
Jawab
5. Apa yang dimaksud trunk?
Jawab

I. Berila’, tanda silang (x) huruf a, b, C, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. VLAN merupakan singkatan dari
a. Virtual Loca/Area Netwom
b. Variation Loca/Area Net work
c. Verification Loca/Area Network
2. Fungsi perangkat switch pada jaringan yaitu sebagai
a. sakelar pada koneksi jaringan
b. penguat sinyal
c. pemberi sinyal
d. pembagj data pada koneksj janingan
e. sebagai saluran komunikasi
3. Switch bekerja pada layer
a. 1

26
b. 5
c. 2
d. 7
e. 3
4. Perintah untuk ménampilkan konfigurasi VLAN adalah
a. #show run
b. #show vlan brief
c. #show brief
d. #do show run
e. #do show vlan brief
5. Jika ingin memasukkan Fast Ethernet 5 ke VLAN mengguna perintah
a. switch port mode access
b. switch port access vlan
c. interface range fastethernet 0/5
d. interface fastethernet 0/5
e. int fa 0/5
6 Fungsi trunking adalah.
a. menghubung komputer yang berbeda jaringan
b. menghubungkan dua perangkat yang berbeda
c. menghubungkan dua VLAN yang sama dalam switch yang berbeda
d. menghubungkan dua VLAN yang berbeda dalam switch yang berbeda
e. menghubungka dua VLAN yang sama cfalam switch yang sama
7. Dalam suatu Jaringan, bisa terjadi, tabrakan file yang ciikena! dengan istilah.
a. accident . ci. file accident
b. collision e. rush
c. noise
8. Untuk mengecek komputer 1 dan komputer 2 terhubung atau tidak menggun perintah .;..
a. traceroute
b. ping
c. show run
d. show vlani
e. switchpo mode access

27
9. Dalam CLI, untuk keluar dan mode menggunakan perintah
a. logout
b. went
c. exit
d. close
e. gone
10. Kegiatan membagi suatu VLAN yang mempunyai banyak anggota ke dalam beberapa
VLAN yang berbeda adalah pengertian dari
a. segmentasi switch
b. segmentasi VLAN
c. segmentasi LAN
d. segmentasi
e. trunking
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml den gan benar!
1 Sebutkan keuntungan penggunaan VLAN menurut Cisco System?
Jawab
2. Jika ada dua buah komputer menggunakan satu switch dengan masing-masing alamat P
computer adalah 192.168.1.2 dan 192.168.1.10, apakah bisa dilakukan ping?
Jawab
3 Jelaskan tentang trunk link!
Jawab-
4. Jelaskan tentang hybrid link?
Jawab
5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang management VLAN!
Jawab
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Jelaskan tentang keanggotaan VLAN berdasarkan MAC address!
Jawab
2. Apakah yang dimaksud VTP?
Jawab
3. Jelaskan perbedaan antara LAN dengan VLAN!
Jawab
4. Apa yang dimaksud broadcast domain?
Jawab

28
5. Jelaskan tentang mode VTP client?
Jawab
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Sebutkan contoh perintah konfigurasi penamaan dua buah VLAN dengan nama keuangan
dan penjualan!
Jawab
2. Kenapa topologi jaririgan inter-VLAN disebut router on a stick?
Jawab
3. Jelaskan tentang peran frame tagging pada VLAN!
Jawab
4. Apa tujuan dan trunking protocol?
Jawab
5. Jelaskan tentang keanggotaan VLAN berdasarkan protocol yang digunakan’
Jawab

29
Routing Statis

Setelah mempelajarl maten ini, peserta didik diharapkan dapat:


- Memahaini dan menjelaskari proses routing
• Memahaini dan menjelaskan jenis-jenis routing
- Memahaini dan mengevaluasi routing statis
- Memahaini dan mengonfigurasi routing statis
- Menganalisis dan memperbaiki permasalahan routing statis
-
-f
Router
Routing
1

-
-f
Kiasifibasi routing Algoritma routing
Konsep routing statis (static routing)
Troubleshooting bonfigurasi routing statis
]
/
-
h.
Teknik Komputer dan Jarlngan

- Rogh,g Statas 19

30
Setiap titik dalam setiap jaringan memiliki sebuah alamat, yang dikenal dengan alamat lP (IP
Address). Di mana setiap IP bersifat unik dan tidak boleh sama. Setiap titik yang terhubung
dalam jaringan akan berkomunikasi dengan titik yang lain dengan cara mengirim paket di
mana dalam setiap paket terdapat alamat PP pengirim dan alamat PP tujuan. Paket ini harus
diar&Ikan agardapat sampai kepada titik tujuan. Proses pengarahan paket inhlah yang
dinamakan routing.
Routing adalah proses meinilih lintasan yang akan ditempuh oleh sebuah paket dalam sebuah
jaringan komputer untuk mengirim data dalam lalu lintas jaringan. Routing ini dilakukan
dalam banyak macam jaringan, seperti jaringan telepon, jaringan internet, dan jaringan
transportasi. Dalam proses routing ini, sebuah jaringan digambarkan sebagai sebuah graf
berbobot di mana setiap interkoneksi antartitik dalam jaringan memiliki nilai tertentu. Untuk
mengetahul lebih dalam tentang routing, pelajari modul ini dengan saksama’
A. Router
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan tiga
(lapisan jaringan seperti Internet protqcol) dan protokol tujuh lapis
OSI.
Router memiliki fasilitas DHCP (Dynainic Host Configuration Procotol).
Dengan mengatur DHCP, maka kita dapat membagi lPAddress. Fasilitas
lain dan router adalah adanya NAT (Network Address Translation) yang
dapat memungkinkan suatu PP Address atau koneksi internet dibagi ke
IP Address lain.

31
Router dengan skala besar menawarkan berbagai tingkat fungsionalitas tergantung
pada tujuan bagaimana fungsi router dibuat. Menggunakan router yang tepat sangat
penting dalam jaringan komputer, sehingga pertu memahaini berbagai jenis dan
fungsi router yang digunakan.

1. Jenis-jenis router
a. Router aplikasi
Router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa diinstal pada sistem operasi
komputer, sehingga sistem operasi komputer tersebut dapat bekerja seperti
router, inisalnya aplikasi WinGate, WinProxy Winroute, SpyGate, dan lain-
lain.
b. Router hardware
Router hardware adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti
router, maka dengan menggunakan hardware tersebut pengguna dapat
membagi PP Address. Router hardware juga dapat digunakan untuk membagi
janingan internet pada suatu wilayah, inisalnya dan router ini adalah access
point, wilayah yang mendapat lP Address dan koneksi internet disebut area
hotspot.
c. Router PC
Router PC adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedeinikian rupa
sehingga dapat digunakan sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC
tidak harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komuter
dengan prosesor pentium dua, hard drive 10 GB, dan RAM 64 serta telah
tersedia LAN card sudah bisa digunakan sebagai router PC. Komputer yang
dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router.
Sistem operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah inikrotik.
2. Fungsi router
a. Fungsi utama router, yaitu menghubungkan beberapa janingan untuk
menyampaikan data dani suatu janingan ke janngan yang lain. Namun, router
berbeda dengan switch karena switch hanya digunakan untuk menghubungkan
beberapa komputer dan membentuk LAN (LocalArea Network). Sedangkan router
digunakan untuk menghubungkan antara satu LAN dengan LAN yang lainnya.

32
b. Router juga berfungsi untuk mentransinismkan informasi dan satu janingan ke
jaringan lain yang sistem kerjanya seperti bridge.
c. Router juga berfungsl urituk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi
DSL yang biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memiliki fungsi
firewall untuk melakukan penyaringan paket berdasarkan sumber serta alamat
tujuan paket tersebut.
Namun, tidak semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki
fitur penyaringan paket dapat juga disebut sebagai packet-filtering router. Fungsi
umum router ini adalah memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast
sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang bisa menyebabkafl kinerja
jaringan rnelambat.
3. Cara kerja router
Fungsi utama router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router memiliki
kemampuan routing. artinya router secara cercias dapat mengetahui ke mana rute
perjalanan inforniasi (paket) akan dilewatkafl, apakah ditujukan untuk host lain
yang satu jaringan atau untuk host lain di jaringan yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada jaringan lain, maka router akan
menewskaflnYa ke janngarl tersebut. SebalikflYa, jika paket-paket ditujukar
untuk host yang satu jaringan, maka router akan menghalangi paket-paket keluar. .
4. Koneksi dengan router
a. Koneksi untuk konfigurasi router langsung
Koneksi untuk konfiguraSi router langsung dapat menggLiflakan kabel
console untuk menghubungkan port console dan router dengan port COM dan
PC.
b. Koneksi untuk transinisi data
1) Koneksi router untuk WAN menggunakan konektor DB-06 pada port serial.
2) Koneksi router untuk Ethernet meng9unakan konektor RJ-45 dengan dua
tipe kabel, yaitu straight through dan cross over. Kabel straight through untuk
hubungan switch ke router, switch ke PC, hub ke PC, atau hub ke server.
Sedangkan kabel cross over untuk hubungan switch ke switch, PC ke PC,
switch ke hub, hub ke hub, atau router ke router.
c. Koneksi serial
Salah satu router (DTE) harus diubah menjadi DCE dengan memberikan
sinyal clocking. Perintah yang digunakan adalah clockrate 64000.

33
Router (config) #interface serial 0/0
Router (coñfig—if) *clockrate 64000
Router(COrLfig_if)P add i00.l0.ll 255.255.255.192
Router (config—if) #clockrate 64000
5. Interface router
Untuk melihatlmeflgOfltrol interface router dapat
menggunakan beberapa perintah berikut.
a. Show IP router : untuk melihat tabel routing.
b. Show interfaces : untuk melihat status interface.
c. Show i interface brief untuk melihat IP Address dan setmap interface dan
mnformasi lainnya secara singkat.
d. Show running—config : untuk melihat file konfiguraSi dalam RAM.
6. Interface Ethernet
Beberapa penntah untuk pengkonfiguraSlafl interface Ethernet sebagai berikut.
a. Show interfaces fastEtherflet 0 / 0 : untuk melihat informasi dan status port fa
0/0.
router(config)#intertace fa 0/0
router(coflf1g—1f)P address 172.16.2.1 255.255.255.0
router(config_if)#no shutdown
c. Perintah no shutdown digunakani untuk menghidupkan intrface.
Secara default, semua interface serial dan Ethernet adalah administratively down.
Interface Ethernet juga berpartisiPasi dalarn ARP.
B. Routing
Fungsi utama dan layer network adalah pengalamatan dan routing. Routing
merupakan fungsi yang bertanggung jawab-membawa data melewati sekumpulan
janingan dengan cara meinilih jalur terbaik untuk dilewati data. Tugas routing akan
dilakukan perangkatjaringan yang disebut router. Router adalah komponen jaringan
yang bertugas atau difungsikan menghubungkan dua jaringan atau lebih.
Routing merupakan mekanisme yang dilaksanakan pada perangkat jaringan
(yang bekerja pada layer network) untuk mencari dan menentukan jalur terbaik
dengan algoritma yang berjalan di dalamnya serta menggunakan parameter-parameter
yang biasa disebut metrik. Routing adalah proses pengiriman data dan satu host dalam
setting jaringan ke host dalam jaringan yang lain melalui suatu router. Agar router

34
dapat mengetahui bagaimana meneruskan pakét-paket ke alamat yang dituju dengan
menggunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing.
Routing table (tabel routing) adalah sebuah tabel yang disimpan pada nvram
sebuah routçr yang berfungsi sebagai acuan router dalam menentukan jalur terbaik
ketika mengirimkan paket-paket dan sebagai acuan ke mana router akan meneruskan
paket sesuai dengan tujuannya. Tabel routing berisi alamatjaningan serta interface
keluar atau alamat next hop untuk masing-masing jaringan tujuan.

Berdasarkan gambar di atas, berikut ini adalah skenario pengiriman data dan komputer
192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36.
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa
alamattujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar “default
gateway” pada properti TCP/IP, yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke
gateway tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13, paket data tersebut kembali diperiksa dan ditemukan
pada tabel routing bahwa pakettersebutdapat dikirim kejaringan 192168.2 lewat IP
192.168.2.43.
3. Via IP 192.168.2.43, akhirnya data dapat ditransinisikan ke tujuan, yaitu
192.168.2.36.
Jika berbicara tentang routing, maka tidak akan terlepas dan teoni graph
sebagai dasar dan algoritma pencarian jalur terbaik. Graph adalah kumpulan dan titik
(node) dan garis (link) di mana pasangan node- node tersebut dihubungkan oleh link.
Node ini biasa disebut simpul (verteks) dan segmen garis atau link disebut ruas (edge).

35
Verteks dan edge dapat diberikan tambahan informasi, seperti diberi nomor
dan dapatjuga diberi nilai pada edge yang padajaringan komunikasi data merupakan
representasi dan metrik cost.

Dalam dunia jaringan komunikasi data, persoalan pencanan jalur terbaik dapat
dimodelkari dengan graph. Graph dipakai untuk membantu pemecahan masalah tersebut.
Tujuan dan routing adalah mencari jalur yang paling baik, di mana paket akan dilewatkan
pada jalur tersebut, sehingga paket dapat sampai di tujuan dengan cepat dan aman dan
kerusakan.
Jalur terbaik didefinisikan sebagai pilihan jalur dengan cost terkecil. Di mana cost
akan dibentuk atau dihitung melalui operasi matematis dan parameter-parameter atau metnk
janingan. Metrik yang diamati bisa bermacam-macam clan berbeda setiap protokol routing
dan algoritma. Metrik yang dapat digunakan bisa saja merupakan parameter-parameter
beikut.
1. Hop count
2. Bandwidth
3. Delay
4. Load
5. Reliability —* BER
6. Maximum transinission unit
Semakin banyak metrik atau parameter yang digunakan, tentu saja akan semakin
dekat dengan realitasjaringan, namun akibat yang harus ditenima adalah operasi menjadi
semakin kompleks sehingga berakibat beban terhadap perangkat.
C. Kiasifikasi Routing
Routing adalah proses di mana suatu router meneruskan paket ke jaringan yang dituju.
Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP Address yang dituju oleh paket. Semua

36
router menggunakan IP Address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing
tersebut benar, router hams belajar bagaimana untük mencapai tUjuan. Secara umum, routing
dibagi menjadi dua yaitu routing statis dan routing dinamis. Ketika router menggunakan
routing dinamis, informasi ini dipelajari dan router yang lain. Ketika menggunakan routing
statis, seorang administrator jaringan mengonfigurasi Informasi tentang jaringan yang ingin
dituju secara manual.
Jika routing yang digunakan adalah statis, maka konfigurasinya hams dilakukan
secara manual. Administrator janngan hams memasukkan atau menghapus rute statis
jikaterjadi perubahan topologi. Pada janingan skala besar, jika tetap menggunakan routing
statis, maka akan sangat membuàng waktu administrator janingan untuk melakukan update
tabel routing. Karena itu, routing statis hanya mungkin dilakukan untuk janngan skala kecil.
Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar, tetapi membutuhkan
kemampuan lebih dan administrator jaringan.
Gambar berikut ini menunjukkan kiasifikasi routing secara lengkap.

1. Routing statis
Mekanisme routing selain berjalan pada perangkatjaringan, juga dijalankan oleh
protokol routing dan algoritma routing, atau dapat juga dijalankan secara manual atau biasa
disebut routing statis. Routing statis dikonfigurasi secara manual oleh administrator pada
perangkat jaringan, sehingga pilihan jalur paket akan selalu tetap selama konfigurasi yang
ada tidak diubah oleh administrator.
Keuntungan dan routing tipe ini adalah dalam segi kecepatan dan beban proses yang
baik, namun jika terjadi perubahan jaringan (inisalnya ada yang putus atau perangkat rusak)
tidak dapat diantisipasi oleh perangkat secara otomatis, karena harus menunggu administrator
untuk konfigurasi ulang.

37
2. Routing dinamis
Routing dinamis dijalankan oleh perangkat jaringan secara otomatis yang melibatkan
protokol routing dan algoritma routing. Mekanismé routing ini dijalankan pada setiap node
dan berkolaborasi dengan node lain di jaringan sehingga dicapailah kesepakatan jalur
mana yang terbaik pada penginman paket. Keuntungan dan mekanisme routing ini adalah
kemampuan peinilihan jalur yang adaptif, yaitu dapat mengantisipasi perubahan yang
terjadi di jaringan (jalur yang putus, perangkat yang rusak, lalu lintas yang padat, dan lain-
lain). Kerugiannya dibutuhkan waktu yang lebih lama dan sumber daya perangkat yang
lebih besar untuk menjalankan mekanisme routing ini.
3. Routing intradomain
Pada routing juga dilakukan pembatasan atau pengelompokan area, karena jaringan
internet yang begitu luas hampir tidak mungkin sebuah protokol melakukan mekanisme
routing untuk seluruh jaringan internet. Area-area dengan mekanisme yang sejenis dan
memiliki manajemen pengaturan routing yang sama dikelompokkan menjadi sebuah area
yang dinamakan autonomous system. Protokol routing yang berjalan pada sebuah
autonomous system disebut protokol routing intradomain.
4. Routing Interdomain
Routing mnterdomain adalah mekanisme routing yang berjalan untuk merutekan
paket yang bersumber dan satu autonomous system dengan tujuan autonomous system
yang lain.
D. Algoritma Routing
Algoritma routing adalah sebuah mekanisme bagaimana protokol routing mencari
jalur terbaik untuk transinisi paket. Pencarian jalur terbaik ditentukan dengan mencari
total costlbiaya yang ininimum di antara seluruh pilihan jalur yang ada di jaringan.
Cost yang dihitung berdasarkan metrik yang dipergunakan pada masing-masing
protokol routing.
Berikut penjelasan beberapa jenis algoritma routing.
1. Distance vector
Algoritma distance vector memiliki tujuan untuk mencari cost terkecil dan
seluruh pilihanjalur. Pada algoritma ini, seluruh node akan memiliki dan mengurus
vektor (tabel) jarak ininimum untuk setiap node di jaringan, sehingga algoritma ini
dinamakan distance vector.
Dapat dibayangkan paket adalah wisatawan yang berkelana, node sebagai
kantor pariwisata, dan hubungan antarnode adalah jalan. Maka setiap kantor
38
pariwisata memiliki dan menyediakan peta untuk seluruh kemungkinan dan
petunjukjalur terbaik secara Iengkap di seluruh wilayah untuk setiap wisatawan
yang lewat. Peta dibentuk dengan cara saling komunikasi antarkantor pariwisata.

Dan gambar di atas dapat dilihat bahwa sebuah jaringan terdiri dan 4 node, di mana
masingm asing node memiliki tabel untuk setiap kemungkinan yang alçan dituju oleh paket.
Ketika seluruh node telah memiliki peta jalur terpendek yang komplet untuk seluruh
kemungkinan tujuan, maka tabel routing dikatakan konvergen.
Terdapat tiga fase dalam pembuetan tabel routing dengan algoritma distance vector,
yaitu:
a. Initial
Pada fase initial, saat pertama setiap node terhubung, maka tabel routing masing-
masing node hanya dapat mendeteksi cost pada link dan node dengan koneksi langsung pada
node tersebut (immediate node).

39
Pada fase initial, tiap node hanya dapat memetakan jalur-jalur dan node yang
Iangsung terhubung/ immediate node. Sebagai contoh pada node B, node C dan D bukan
merupakan immediate node dan node B. Sehingga nilai cost-nya tidak diketahui oleh node B
dan mendapatkan nilai infinite, dapat dilihat pada gambar di atas.
b. Sharing
Tabel routing yang konvergen dibangun dengan mempertukarkan tabel routing
kepada immediate node. Node A akan mengirimkan label routing-nya kepada node B, C, dan
D. Node B akan mengirimkan tabel routing-nya hanya kepada node A, karena node C dan D
bukan merupakan immediate node dan node B. Dari pendistribusian tabel routing inilah node
menyusun peta jalur terpendek untuk seluruh tujuan node sehingga tabel routing dikatakan
konvergen.
c. Update
Node akan memperbarui tabel routing-nya ketika mendapat informasi tabel routing
dari immediate node. Node akan melakukan perbandingan dan memperbarui tabel routing-
nya sesuai informasi dan immediate node dengan sudut pandang dan node asal.

Pada gambar di depan, node A mengirimkan tabel routing-nya ke node C. Informasi


next node tidak penting bagi node C sehingga tidak akan dikirim. Informasi ini tidak penting
karena jika harga cost pada tabel rute node A Iebih kecil dan tabel di node C, maka node C
akan mengganti nilai cost sesuai yang terkecil dijumlahkan dengan cost menuju A, dan next
node adalah A.

40
Pembaruan akan dilakukan pada interval tertentu dan pada saat terjadi perubahan di
node tergantung skema masing-masing protokol routing. Contoh protokol routing yang
menggunakan distance vector adalah RIP.
2. Link state
Berbeda dan distance vector yang tabel routing-nya dibuat segera pada fase initial dan
menuju konvergen dengan mempertukarkan tabel routing dengan immediate node, maka pada
link state tabel routing baru dibangun setelah seluruh link status dan seluruh node di janingan
terkumpul. Sehingga secara praktis seluruh node memiliki pandangan yang utuh terhadap
peta janingan, yang kemudlan akan dican jalur terpendeknya untuk menyusun tabel routing.

Dalam penyusunan tabel routing, secara umum link state memiliki empat tahap, yaitu:
a. Membuat status setiap link pada masing-masing node, dan informasmnya dimasukkan
ke dalam LSP (Link State Protocol).
b. Mengirimkan LSP ke seluruh node yang ada di jaringan.
c. Menyusun link status menjadi topologi di masing-masing node.
d. Melakukan kalkulasi jalur terpendek guna menyusun tabel routing.
Routing protokol yang menggunakan algoritma link state adalah OSPF.

41
E. )Konsep Routing Statis (Static Routing)
Routing statis merupakan sebuah mekanisme pengisian dan pembaruan tabel routing
yang dilakukan oleh administrator secara manual pada tiap-tiap router. Routing statis tidak
akan mengubah informasi yang ada pada tabel routing secara otomatis, sehingga
administrator harus melakukan perubahan secara manual apabila topologi jaringan berubah.
Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai
static routing (routing statis). Tabel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh
routr tersebut. Routing statis dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara
terbatas (bila hanya dua jaringan), tetapi jika terdapat banyak jaringan, maka administrator
harus mengelola tabel routing tersebut secara cermat.
Contoh tabel routing seperti berikut.

Rute statis dalam tabel routing dimasukkan ke tabel routing melalui konfigurasi langsung
secara manual mencakup network address, subnet mask, dan exit interface atau bisa juga IP
Address dan next hop router. Dinotasikan dengan kode S.
Routing statis digunakan dalam keadaan-keadaan berikut.
1. Jika jaringan hanya terdiri dan sedikit router.
2. Jaringan terkoneksi ke internet hanya melalui sebuah ISP.
3. Jaringan besar namun menggunakan topologi hub-and-spoke.
192 168 1 0/24 192.168.2.0/24 192.168.3.0/24
FaO/O ______eo ___
ci Si Ri 1 R2 P02
Static routes
PlOaliow ip tout4 ___________
Codes C-c macted js-ateticji-tcRP P-RIP N mobile B-RGP
0 — EIa1y. EC - EIIP ext.n.l, 0 —OBPP, IA - OSPY intç are.
Ni.- OSPY NSSA .xt.rn.1 type 1, 142 - OSPY NSSA .xt.rn.1typ. 2
— ospr •xternal type 1. 52 • OSPY external type 2, 6— ECP
i IS—IS Ll — IS—IS level 1 12 15—IS level—2 Is — IS—IS Sneer area
— candidate default U - par-user stat c route o OUR
I’ - perrodic downloaded e..atic route

42
Gateway of last resort is not set
C 192 168 1 0/24 ii directly connected FastEthernetO/0
C 192.168.2.0124 Is directly connected. p.riall/0 ...-‘
S 192.168.3.0/24 Li/Si via 192.168.2.2
.‘) •1tA
Gambar 2.11 Contoh static routes
1. Kelebihan dan kekurangan routing statis
Beberapa kelebihan routing statis sebagai berikut..
a. Efisiensi sumber daya router karena tidak perlu memperbarui tabel routing.
b. Tingkat keamanan lebih tinggi dibandingkan dengan mekanisme lainnya.
Beberapa kerugian routing statis sebagai benikut.
a. Administrator harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung ke jaringan.
b. Jika suatu router down, maka routing statis tidak akan memperbarui informasi dan tidak
akan menginformasikan ke router yang lain.
c. Sering terjadi human error (kesalahan manusia) pada saat memasukkan data ke tabel
routing.
d. Tidak cocok untuk jaringan skala besar.
___________ Teknik Komputer dan Jaan

Destination I Gateway I Netmask Interface


10.252.108.0 0.00.0 255.255.255.0 ethO
0.0.00 10.252.108.1 0.0.00 ethO
I
2. Cara kerja
Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Administrator janngan yang rnengonfigurasi router.
b. Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
c. Routing statis digunakan untuk melewatkari paket data. Seorang administrator harus
menggunakan perintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing
statis.
3. Konfigurasi roating statis
Routing statis dapat dikonfigurasi dengan dua cara, yaitu routing statis dengan
mendef’inisikan alamat next hop (alamat IP hop selanjutnya) dan konfigurasi routing statis

43
dengan mendefinisikan exit Interface (interface keluar).
a. Konfigurasi dengan mendefinisikan alamat next hop
Konfigurasi routing statis dengan mendefinisikan alamat next hop dilàkukan dengan
mendefinisikan alamatjaringan tujuan beserta next hop tujuan untuk alamattersebut. Di mana
alamat next hop adalah alamat interface tujuan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
Sintaks untuk melakukan routing statis dengan next hop (melalui global configuration mode)
sebagal berikut.
Router (config) #ip route [destination network address]
[subnet mask] [next hop address]
Etti2lO
Router-PT-Empty
192.168.1.0124 Rpter-PT-Empty Router2 ‘.. 192.168.3.0/24
- FalIO
Routed
/
PC-PT PC-PT
PC0 PCI
Gambar 2.12 Desain jaringan
Router(config)#iproutel92.168.1.0255.255.255.0 192.168.2.1
Perintah di atas digunakan untuk konfigurasi routing statis menuju jaringan 192.168.1.0 pada
Router2 melalui next hop router dengan alamat 192.168.2.1.
Catatan: interface SeOlO pada Routerl memiliki alamat 192.168.2.1
b. Konfigurasi dengan mendefinisikan exit interface
Konfigurasi routing statis dengan mendefinisikan exit interface dilakukan dengan
mendefinisikan alamatjaringan tujuan beserta exit interface pada router yang dikonfigurasi
untuk alamattersebut. Di mana alamat exit interface adalah interface keluar pada router untuk
meneruskan paket sesual dengan alamat tujuan. Sjntaks untuk melakukan routing statis
dengan exit interface sebagai berikut.
Router (config) #ip route [destination network address]
[subnet mask] [exit interfaces)
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 SeO/0
Perintah di atas digunakan untuk konfigurasi routing statis menuju jaringan 192.168.1.0
melalui exit interface SeO/O.
AdinintrasI Infrastnitir J’higan - Kelas XI

44
Perhatikan contoh desain jaringan berikut!
I:.
172.16.3.0/24
192.168.2.0/24
Gambar 2.13 Desain jaringan routing statis
Contoh konfigurasi routing statis pada Ri dan janingan di atas sebagai brikut.
Rl(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2
R1(config)ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.2.2
R1(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.162.2.2
atau
R1(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
R1(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
Rl(config)#ip route 122.168.2.0 255.255.255.0 serial 0/0/0
4. Menghapus routing statis
Routing statis yang sudah dibuat tidak bisa dimodifikasi, namun kita menghapus routing
statis yang telah didefinisikan sebelumnya menggunakan sintaks berikut.
no ip route [destination network address] [subnet mask] [next
hop address! exit interface]
no ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 172.16.2.2
5. Summary route
Summary route adalah alamat rute yang sudah diringkas. Summary route berfungsi untuk
meringkas isi tabel routing yang otomatis mengecilkan ukuran tabel routing dalam nvram
sebuah router.
S
192.168.1.0/24 via SeO/0
S 192.168.2.0 via SeO/0
Summary route: 192.168.0.0/22 via SeO/0
6. Default route
Default route adalah jalur default untuk paket yang mempunyai alamat jaringan tujuan
tertentu, tetapi tidak terdapat di tabel routing yang disinggahi. Jika terdapat default route yang
diset pada router tersebut, rñaka paket tersebut akan mengikuti rute default yang telah
ditetapkan. Jika tidak ada default route, maka paket akan dibuang/discard. Default route
digunakan untuk semua paket yang tidak dikenal dalam tabel routing dan biasanya digunakan
untuk mengarahkan paket ke jalur internet. Default route didefinisikan dengan alamat

45
0.0.0.0/0. Default route pada tabel routing ditandai dengan flag “S”.
CQtQ
Gateway of last resort is 0.0.0.0 to network 0.0.0.0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Serial0/0
C 192.168.3.0/24 is directly connected, Ethernet2/0
S 0.0.0.0/0 is directly connected, Seriai0/0
172.16.1.0/24
172.16.2.0/24
168.1.0/24
Teknlk Kompuler dan Jaringan 3i)
F. Troubleshooting Konfigurosi Routing Stotis
Pada subbab irli akan diberikan contoh konfigurasi routing statis dalam router Hoboken untuk
mengakses jaringan pada router Sterling dan Waycross, seperti yang terlihat pada gambar di
bawah ini. Pada konfigurasi di router Sterling, jaringari 172.16.1.0 tidak dapat mencapai
jaringan di Waycross 172.16.5.0.
Gambar 2.14 Jaringan yang tidak terhubung Iangsung
4
I
g
Gambar 2.15 Langkah troubleshooting dengan perintah show ip route
Dan mode privileged EXEC pada router Sterling, ping ke node pada jaringan 1272.16.5.0.
Pada gambar di bawah ml menunjukkan perintah ping yang gagal. Selanjutnya gunakan
perlntah traceroute dan Sterling ke alamat yang digunakan pada perintah ping.
Gambar 2.16 Troubleshooting konfigurasi routing stalls
I
• •(config) ifip route 0.0.0.0 0.0.0.0 Si
This command pdn to all non-direcUynnedgd neos
Codes:C-connected, S-static, I—IGRP, R-RIP, M-mobile, B-BGP D-
EIGRP, EX-EIGRP external, O—OSPF, IA-OSPF inter area
Nl—OSPF NSSA external type 1, N2—OSPF NSSA external type2 El-
OSPF external type 1, E2—OSPF external type 2, E-EGP
i—IS—IS,L1—Is—I5 level—i, L2—IS—I5 level—2, ia—IS—IS inter
area

46
* —candidate default, ti—per—user static route, o-ODR P -
periodic downloaded static route
Gateway of last resort is not set.
172.16.0.0/24
C 172.16.4.0 is
S 172.16.5.0 is
S .172.16.1.0 is
C 172.16.2.0 is
C 172.16.3.0 is
is subnetted, 5 subnets directly connected, SerialO directly
connected, SerialO directly connected, Seriall directly
connected, Seriall directly connected, FastEthernetO
Sterling#ping 172.16.5.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5,100-byte ICMP Echos to 172.16.5.1, timeout is 2
seconds:
Success rate is 0 percent (0/5)
Sterling#traceroute 172.16.5.1
Type escape sèquence.to abort.
Tracing the route to 172.16.5.1
1 172.16.2.2 16 msec 16 msec 16 rnsec
2 172.16.4.2 32 msec 28 msec *
3 * * *
4 * * *
5 * * *
6***
Adini.istrasl Infrastndclir Jaringan - Kelas XI
Gambar di depan menunjukkan catatan di mana traceroute mengalaini kegagalan. Traceroute
menandakan bahwa paket ICMP dikembalikan oleh Hoboken tapi tidak dan Waycross. Hal
ml berarti masalah terjadi pada Hoboken atau Waycross.
!Lakukan telnet ke router Hoboken. Coba kembali ping ke node pada jaringan 172.16.5.0
yang terhubung ke router Waycross. Perintah ping ml seterusnya berhasil karena Hoboken
terhubung langsung ke Waycross.
-

47
Gambar 1.17 Troubleshooting konfigurasi routing stabs
Perluaslah pemahaman Anda terkait materi pada moclul in!, kemudian kerjakan tugas
berikut
secara disIplin, kerja keràs, kreatif, dan tanggung jawab! Kumpulkan hasllnya kepada
guru
Anda iJntuk dinhlal dan. dievaluasi!
Tujuan:
Peserta didik dapat melakukan konfigurasi routing statis pada jaringan
Alat dan Bahan:
1. Seperangkat komputer
2. Inikrotik
Hoboken#ping 172.16.5.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100—byte ICMP Echos to 172.16.5.1, timeout is
2 seconds:
Ill, I
Success rate is 100 percent(5/5),round—trip mm/avg/max =
32/32/32 ms
Hoboken#ping 172.16.1.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100—byte ICMF Echos to 172.16.1.1, timeout is
2 seconds:
III I?
Success rate is 100 percent (5/5),round-trip mm/avg/max =
32/32/32 ms
Hoboken#
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml den gan benarl
1. Apa yang dimaksud routing?
Jawab
2. Sebutkan perangkat yang digunakan dalam proses routing!
Jawab
3. Apa yang dimaksud routing statis?
Jawab
4. Jelaskan fungsi perintah no shutdown!

48
Jawab
Jawab
5. Jelaskan yang Anda ketahui tentang router!
Te&n& Komputer dan Jaringan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar!
2. Bacalah dan pahaini petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
Langkah Kerja:
1.. Bangunlah jaringan sederhana seperti gambar berikuti
NetiD: 192.168.20/24
2. Setting untuk komputer client
a. Setting IP untuk client
NetiD: 192.168.2.0/24
4.2
eSe3IO
2.2
3.1 ;FaOIO 5.1 FaOIO
FaO/2 ‘Fal/l
±1±1
192.168.5.2
NetiD: 192.168.5.0/24
#ifconfig ethO 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0
b. Tambahkan default gateway untuk PC client
*route add —net default gw 192.168.1.1 Lakukari hal yang sama untuk PC
client lainnya!
3. Setting untuk router Cisco
a. Nyalakan perangkat Cisco.
b. Tunggu hingga proses booting perangkat Cisco selesai.
c. Siapkan aplikasi Minicom dengan setting 9600 8N1
+ +
A - Serial. Device Idev/ttySe
B . Lockfite Iocation Ivar/l.ocic
C - Cauin Program

49
D - CaU.aut Program .
E - Bps/Par/Btts 96O SN1
F - Hardware Flow Control No
6 Software Flow Control. No
I
I Screen and keyboard
I Save setup as dfi
Save setup as..
Exit
Exit from Minicom
++
I
I
.1
192.168.1.2
192.168.3.2
NetiD: 192.168.1.0/24
NetiD: 192.168.3.0/24
Terininal
-
Elle £dt view rerinin!Tk ep
Adininistrasi Infrastniktim- Jarhigan - Kelas Xl
d. Setting IP Address pada masing-masing interface
Router 1:
Continue with configuration dialog? [yes/noJ :no
Router#conf t *
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config—if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router (config—if) lexit
Router(config)#interface serial 2/0
Router(config—if)#ip address 192.168.2.1 255255.255.0
Router(config—if)#clock rate 64000 Ilsebagai DCE

50
Router(config-if)#no shutdown
Router (config—if) lexit
Router 2:
Continue with configuration dialog? [yes/no] :no
Router#conf t /
Router (config) #interface serial 2/0
Router(config—if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router (config-if) #no shutdown
Router (config-if) *exit
Router (config) #interface serial 3/0
Router(config—if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router (config-if) mo shutdown
Router(config—f)#clock rate 64000 //sebagaiDCE
Router(config-if) #exit
Router (config) #inter face fastEthernet 0/0
Router(config—i)#ip address 192.168.2.2 255.255.255.0
Router(config-if)4no shu€down
Router (config—if) texit
Router 3:
Continue with configuration diarog? [yes/np] :no
Router#conf t
Router (config) 4interface fastEthernet 0/0
Router(config—if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router (config-if) lexit
Router (config) #interface serial 2/0
Router(config—if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router (config-if)#no shutdown
Router (config—if) #exit
Router (config) #
Teknik Komputer dan Jazlngan
I
Router#conf t
Router (config) lip route

51
Router (config) lip route
Router (config) lip route
Router (config) lexit
Router 2:
192.168.3.0 255.255.255.0
192.168.4.0 255.255.255.0
192.168.5.0 255.255.255.0
192.168.2.2
192.168.2.2
192.168.2.2
Router#conf t
Router (config) #ip route
Router (config) lip route
Router (config) #exit
Router 3:
Router#conf t
Router (config) lip route
Router (config) lip route
Router (config) lip route
Router (config) #exit
Catatan: perhatikan kabel DCE dan DTE, untuk mengecek, gunakan penntah berikut.
Router# show controllers serial 0/1/1
4. Tes konfigurasi dan koneksi
a. Dan Cisco Router
Cek tabel routing dengan perintah berikut.
Router# show ip route
Cek IP Address dengari perintah benkut.
Routerl show ip interface brief
b. Dan PC client yang pertama, lakukan ping dan traceroute ke:
lPgateway : 192.168.1.1
IP NetiD yang lain : 192.168.4.2
IP PC client yang lain : 192.168.3.2 dan 192.168.5.2
5. Tulis hasil kegiatan yang telah dilakukan dan analisis hasilnya’

52
1. Routing adalah mekanisme yang berjalan pada layer network.
2. Routing bertujuan untuk mencari jalur terbaik untuk melewatkan paket dan sumber ke
tujuan.
3. Routing statis dilakukan oleh administrator.
4. Routing dinamis dilakukan oleh perangkat di jaringan.
5. Routing intradomain mengatur pada satu autonomous system.
6. Routing interdomain mengatur antar-autonomous system.
7. Routing menggunakan algoritma distance vector dibentuk dengan distribusi antar-
intermediate node.
8. Routing link state dibentuk setelah node mendapat link status dan seluruh node.
Admhusfrasi Infrastnddw Jazlngan - Kebs XI
I
e. Setting lPAddress pada masing-masing interface Router 1:
l92168.l .0 255.255.255.0 192.168.5.0 255.255.255.0
192. 168 .2 .1
192.168.4.2
192.168.1.0 255.255.255.0
192.168.2.0 255.255.255.0
192.168.3.0 255.255.255.0
192.168.4.1
192.168.4.1
192 .168.4 .1
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Jenis routing yang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi jaringan dikenal dengan
istilah routing.
a. multipath d. intradomain
b. statis e. interdomain
c. dinamis
2. Pemyataan berikut yang benar tentang konsep distance vector atau link state pada
algoritma routing adalah
a. distance vector membuat tabel routing lalu mendistribusikan, sedangkan link state
mendistribusikan status lalu membuat tabel routing
b. RIP dan IGRP adalah contoh dan algoritma link state
c. SPF digunakan untuk memperbarui data pada konsep link state

53
d. pada algoritma link state semua router tidak harus mengetahui semua informasi lengkap
mengenai topologi jaringan
e. RIP adaláh protokol routing antar-autonomous system
3. Cara bagaimana suatu lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan cara
tercepat menuju ke tujuan tersebut sesuai dengan alamat P yang diberikan disebut
a. PC-multihomed c. routing statis e. lP
b. routing dinamis d. routing
4. Protokol yang memberikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di jaringan disebut
a. routing statis c. komputer e. NIC
b. routing dinamis d. IP
5. Suatu mekanisme routing yang tergantung pada tabel routing dengan konfigurasi manual
disebut
a. routing statis c. routing e. ipv4
b. routing dinamis d. NIC
6. Komputer yang memiliki Iebih dan 1 NIC (Network Interface Card) diebut
a. router statis c. stand alone e. LAN card wireless
b. modem . d. PC-multihomed
7. Alat yang berfungsi untuk menginmkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet
menuju
tujuannya adalah.
a. switch c. bridge e. rOuter
b. repeater d. modem
8. Ada dua jenis routing, yaitu routing
a. statis dan dinamis d. sekelas dan tidak sekelas
b. cepat dan lambat e. naik dan turun
c. searah dan multiarah
9. Nama perangkat yang digunakan untuk melakukan routing adalah
a. hub, c. repeater e. NIC
b. switch d. router
10. Angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan rute sehingga menjadi rute yang
terbaik di antara banyak rute dengan tujuan yang sama disebut
a. next hop c. interface e. router
b. destination d. metnik
Teknlk Komputer dan Jañigan ij,

54
IL Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebut dan jelaskan fungsi router dalam jaringan!
Jawab
2. Sebutkan beberapa metrik jaringan!
Jawab
3. Jelaskan yang dimaksud routing dinamis!
Jawab:
4. Apa yang Anda ketahui tentang surimary route?
Jawab
5. Jelaskan tentang tabel routing!
Jawab
- ____
Catatan Nilal 1 _______ Paraf
.: __
Jawablah pertanyaan-peflanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Sebutkan si dan tabel routing!
2. Apakah yang dimaksud autonomous system?
3. Jelaskan empat tahap penyusunan tabel routing pada algoritma link state!
4. Apakah yang dimaksud routing interdomain?
5. Apa fungsi perintah no ip route?
$aiPyaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Sebutkan kelebihan routing statis!
2. Jelaskan cara keija routing statis!
3. Apakah fungsi perintah bprikut?
Router(config)#jp route 192.168.2.1 255.255.255.0 192.168.1.0
4. Jelaskan yang dimaksud default route!
5. Apa saja kekurangan routing statis?
Adininistrasi Infrastrukti, Jariigan - Kelas XI

- : protokol routing antar-autonomous system


CBGP : protokol routing dengan konsep link state
- OSPF : protokol routing yang menentukan jalur terbaiknya berdasarkan jumlah hop

55
• RIP yang dilaluj
L

p.
Routing Dinamis
Setelah mempelajari materi ni, peserta didik diharapkan dapat:
- Memahaini dan mengevaluasi routing dinamis
- Memahaini dan mengonfigurasi routing dinamis
- Memahaini dan mengevaluasi permasalahan routing dinamis
• Memahaini dan mengonfigurasi routing dinamis
[ Routing Dinoinis 1
Teknik Komputer dan Jaringan )

Definisi routing dinamis


Algoritma routing ]
Protokol routing ]

j
Apabila jaringan memiliki Iebih dan satu kémungkinan rute untuk tujuan yang sama, maka
pertu digunakan dynainic routing (routing dinamis). Sebuah routing dinamis dibangun
berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh protokol routing. Protokol ini didesain untuk
mendistribusikan informasi yang secara dinamis mengikuti perubahan kondisi jaringan.
Protokol routing mengatasi situasi routing yang kompleks secara cepat dan akurat. Protokol
routing didesain tidak hanya untuk mengubah ke rute backup bila rute utama tidak berhasil,
namun juga didesain untuk menentukan rute mana yang terbaik untuk mencapai tujuan

56
tersebut.
Pengisian dan pemeliharaan tabel routing tidak dilakukan secara manual oleh administrator
jaringan. Router saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan
menerima tabel routing. Pemeliharaan jalur dilakukan berdasarkan pada jarak terpendek
antara perangkat pengirim dan perangkat tujuan. Untuk mengetahui lebih dalam tentang
routing dinamis dan Iangkah-langkah konfigurasinya, pelajani modul ini dengan salcsama’
A. Definisi Routing Dinamis
Routing dinamis adalah proses pengisian data di tabel routing secara otomatis. Router
dinamis menggunakan sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan router yang lain dan
mencarijaringan mana yang telah tersambung dengannya. Router dengan sistem routing
dinamis akan mengirimkan paket khusus untuk meininta update dan router yang lain pada
jaringan tersebut. Routing dinamis merupakan teknologi routing yang sangat populer dalam
implementasinya.
Routing dinamis mempunyai dua kategori router protokol pencari, yaitu distance vector dan
link state.
Protokol router pencari versi ama menggunakan metode distance vector, seperti Routing
Information
Protocol (RIP) untuk TCP/IP dan IPX.
Perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis dapat dilihat pada tabel benkut.
Routing Statis
Routing Dinamis
Tabel routing berisi informasi yang digunakan software switching untuk meinilih rute mana
yang terbaik. Tabel routing menggunakan beberapa pengukuran yang berbeda untuk
menghasilkan rute yang terbaik. Algonitma routing yang baik dapat didasarkan pada
peinilihan routing melalui berbagai pengukuran, yang merupakan kombinasi dan pengukuran
tunggal atau hybrid. Pengukuran ini didasarkan pada beberapa parameter benikut.
1. Panjangjalur
Panjang jalur merupakan pengukuran yang sangat umum digunakan. Beberapa protokol
routing mongizinkan administrator untuk memberikan nilai tertentu pada setiap link jaringan.
Panjang dan jalur tersebut adalah jumlah dan nilai yang diasosiasikan pada setiap link.
2. Reliabilltas
Reliabilitas pada konteks algoritma routing merujuk pada ketergantungan antar-link.
Bebenapa link mungkin sening drop bahkan down dibandingkan link yang lain. Namun saat
terjadi kesalahan, link tersebut dapat dengan mudah diperbaiki dibandingkan yang lain.

57
Faktor reliabilitas akan mecjadi dasar pengukuran penilaiannya, sehingga administrator
jaringan dapat memberikan nilai numerik pada link jaringan tersebut.
ç48 Adiniàlahi Infraitndhir Jaringan - Kelas XI

Berfungsi pada protokol IP Berfungsi pada inter-roiitng protokol


Router tidak dapat membagi informasi Router membagi informasi routing secara
routing otomatis
Tabel routing dibuat dan dihapus secara Tabel routing dibuat dan dihapus secara
manual dinamis oleh router
Terdapatprotokol routing, seperti RIP atau
Tidak menggunakan protokol routing
OSPF
Inicrosoft mendukung multi-homed system Inicrosoft mendukung RIP untuk IP dan
seperti router IPXISPX
lu 3. Jeda
SI Jeda routing berhubungan dengan panjarig waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
paket
dan sumber ke tujuan melalui beberapa jaringan. Jeda didasarkan atas beberapa faktor antara
lain bandwidth, antrean port, kepadatan jaringan, dan jarak secara fisik. Variabel ml menjadi
sangat penting
‘p dalam pengukuran routing kareha pengukuran jeda merupakan gabungan dan beberapa hal.
4. Bandwidth
Bandwidth berhubungan derigan ketersediaan kapasitas lalu liritas pada link. Router dengan ‘
bandwidth besar belum tentu mempunyai rute dengan pilihan terbaik karena bisa jadi jalur
tersebut
terlalu padat. Sebaiknya Anda melalui jalur yang mernpunyai bandwidth kecil, namun lalu
lintasnya a tidak terlalu padat karena akan lebih efektif.
5. Load
Load berkenaan dengan tingkat sumber daya router janingan. Load dapat dihitung dan
berbagal cara, inisalnya dan penggunaan CPU dan jumlah paket yang diproses per detiknya.
6. Communication cost (biaya komunikasi)
is . Communication cost merupakan pengukuran lain yang sangat penting. Setiap perusahaan
biasanya tidak memedulikan performa, namun lebih mementingkan biaya serta pengeluaran.
Besarnya

58
et biaya yang diiniliki oleh perusahaan itu memengaruhi jenis routing dan jalur yang dipilih,
inisalnya
rn perusahaan tersebut meinilih routing yang lambat, atau bahkan mengirim paket data
melalul jalur yang dibangun sendini, bukan melalui jalur publik.
B. Algoritma Routing
Algonitma routing adalah sebuah mekanisme bagaimana protokol routing mencari jalur
terbaik untuk transinisi paket. Pencarian jalur.terbaik ditentukan dengan mencari total
cost/biaya yang ininimum di antara seluruh pilihan jalur yang ada di jaringan. Cost dihitunig
berdasarkan metrik yang dipergunakan pada masing-masing protokol routing.
Algbritma routing adalah dasar dan routing dinamis. Algoritma routing dapat diklasifikasikan
berdasarkan kuncinya. Pertama, tujuan utama dan desain algonitma berpengaruh pada
operasional dalam menghasilkan protokol routing. Kedua, beberapa tipe algoritma routing
telah ada dan setiap algonitma ml mempunyal pengaruh pada jaringan dan sumber daya
router yang berbeda. Akhirnya, algoritma routing menggunakan beberapa ukuran yang
berpengawh pada kalkulasi untuk menghasilkan rute yang optimal.
Algoritma routing mempunyai tujuan desain, antara lain:
1. Optimalitas
Optimalitas berhubungan dengan kemarnpuan algonitma routing dalam meinilih wte yang
tepat, yang tergantung dani beberapa perhitungan. Satu algoritma routing mungkin dapat
menggunakan
ite sejumlah lompatan-lompatan serta jeda tertentu.
iai 2. Kesederhanaan dan overhead yang rendah
fl Algonitma routing juga didesain sesederhana mungkin, dengan kata lain algoritma ini harus
berfungsi secara efisien dengan overhead software dan utilitasnya yang ininimal. Efisiensi
merupakan
bagian yang sangat penting saat implementasi algontma routing pada sebuah software. Di
samping
ng itu, algoritma routing harus dapat berjalan pada komputer dengan sumber daya yang
secara fisik
an terbatas.
3. Keandalan dan stabilitas
Algoritma routing juga harus andal, yang berarti bahwa harus dapat berjalan dengan benar
dalam
pa menghadapi keadaan yang tidak biasa serta tidak terduga, seperti kerusakan hardware,

59
loading
yang tenlalu berat, dan implementasi yang tidak benar. Router dapat mengalaini kerusakan
yang
di fatal kanena diletakkan pada persimpangan-persimpangan titik jaringan. Algonitma routing
yang baik
nik hams dapat bentahan dalam serangkaian waktu tes tertentu dan hams stabil pada berbagai
variasi
bentuk janingan.
Teknlk Komputer dan Iarhan.

4. Konvergensi yang cepat


Algoritma routing harus dapat berk6nvergensi dengan ôepat. Konvergensi adalah proses
kesepakatan oleh semua router untuk mencapai rute yang optimal. Saat event tertentu di
jaringan tidak tersedia atau tersedia, router akan mendistribusikan pesan update routing pada
keseluruhan jaringan dan akan menstimulasi perhitungan ulang untuk mencapai rute yang
optimal. Algoritma routing yang terlalu lambat akan menyebabkan terjadinya pengulangan
routing.
5. Fleksibilitas
Algoritma routing harus mempunyai sifat fleksibel, artinya algoritma tersebut harus cepat dan
akurat dalam beradaptasi pada lingkungan jaringari yang beragam. Sebagai contoh, dalam
sebuah segmen jaringan ternyata terjadi down. Untuk itu, algoritrna harus dapat dengan cepat
meinilihkan jalur lain yang terbaik hingga segmen yang putus tersebut normal kembali.
Algoritma routing dapat diprogram untuk melakukan adaptasi perubahan bandwidth jaringan,
ukuran atrean router, dan jeda jaringan antar-beberapa variabel.
Pada saat semua router dalam jaringan pengetahuannya sudah sama semua, berarti dapat
dikatakan bahwa jaringan dalam keadaan konvergen. Keadaan konvergen yang cepat sangat
diharapkan karena dapat menekan waktu pada saat router meneruskan untuk mengambil
keputusan routing yang tidak benar.
Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dan dua kategori
berikut.
1. Distance vector
2. Link state
Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vektor dan jarak ke link-link
lain dalam suatu jaringan. Sedangkan link state bertujuan untuk menciptakan kembali

60
topologi yang benar pada suatu jaringan.
Gambar 3.1 Algoritma routing
1. Distance vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin tabel routing dan router ke router.
Perubahan tabel routing ini diperbarui antar-router yang salirig berhubungan pada saat terjadi
perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford,
karena berasal dan algoritma perhitungn jarak terpendek oleh RE. Bellman, dan
dideskripsikan dalam bentuk algoritma terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson.
- Setiap router dengan algorittna distance vector, ketika pertama kali dijalankan hanya
mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi
jaringan tempatnya berada. Router kemudian mengirimkan informasi lokal tersebut dalam
bentuk distance vector ke semua link yang terhubung langsung dengannya. Router yang
menerima informasi routing menghitung distance vector, kemudian menambahkannya
dengan metnik link tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam tabel
entry forwarding jika dianggap merupakanjalurterbaik. Informasi routing setelah penambahan
metrik kemudian dikirim lagi ke seluruh interface router, dan kali ini dilakukan setiap selang
waktu tertentu. Deinikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi
janngan tersebut.
I Distance Vector I
I.
I Link State j
AdininstrasI Infrastrukh, Jaringan - Kelas Xl
Setiap router menerima tabel routing dan router tetangga yang terhubung langsung. Gambar
benikut menunjukkan konsep dan algoritma distance vector.
* ___ ___ ___ I
I jjj
Routing Routing Routing Routing
Table Table Table Table
Gambar 3.2 Korisep distance vector
Router B menerima informasi dan Router A. Router B menambahkan nomor distance vector
seperti jumlah hop. Jumlah ml menambahkan distance vector. Router B melewatkan tabel
routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses ini akan terus
berlangsung untuk semua router.
Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki
61
infonmasi database mengenaitopologijaringan. Bagaimana pun juga, algoritma distance
vectortidak mengizinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi jaririgan karena
hanya melihat neuter- router tetangganya.
Setiap router yang menggunakan algoritma distance vector pertama kali mengidenitifikasi
router-router tetangganya. Interface yang terhubung langsung ke router tetangganya
mempunyai distance 0. Router yang menerapkan distance vector dapat menentukan jalur
terbaik untuk menuju ke jaringan tujuan berdasarkan informasi yang ditenima dan
tetangganya.
Router A mempelajari jaringan lain bendasarkan informasi yang diterima dan router B.
Masingm asing router lain menambahkan dalam tabel routing-nya yang mempunyai
akumulasi distance vector untuk melihat sejauh mana jaringan yang akan dituju. Perhatikan
gambar berikut!
Gambar 3.3 Jaringan distance vector discovery
Pembaruan tabel routing terjadi ketika ada perubahan topologi jaringan. Sama dengan proses
discovery, proses update perubahan topologi bertahap dan router ke router. Gambar di atas
menunjukkan algoritma distance vector memanggil ke semua router untuk mengirim ke isi
tabel routing-nya. Tabel routing berisi informasi tentang total path cost yang ditentukan oleh
metrik dan alamat logika dan router pertama dalam jaringan yang ada di isi tabel routing,
seperti pada gambar 3.4.
Routing Table
Y4
Routing Table
X 4 10
V IirO
z
W4
z
x
-4
4-
2
E
Teknlk Komputer dan Jaringan 5)

62
I
I
Topology changes I
cause muting table I .
update __j
Gambar 3.4 Perubaharl topologi distance vector
Protokol distance vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalamjariflgafl ada
link yang terputus. Dua kemUflgkiflafl kegagalafl yang mungkin terjadi adalah efek
bouncing dan kasus menghituflg sañipai tak terhingga (counting to infinity)”. Efek bouncing
dapat terjadi pada janngafl yang mengguflakafl metrik yang berbeda pada ininimal sebuah
link. Link yang putus dapat menyebabkafl pengulangan routing, sehingga datagram yang
melewati link tertentU hanya berputar-Putar di antara beberapa router (bouncing) sampai
umur (time to live) datagram tersebut habis.
2. Link state
Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algerltma Shortest Path
First (SPF). Algoritma ml memperbaiki informasi database dan informasi topologi.
Algoritnia distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang jarak jaringan dan
tidak mengetahUi jarak router. Sedangkafl algoritma link-state memperbaiki pengetahuan dan
jarak router dan bagaimafla mereka interkonekSi.
Fitur-fitur yang diiniliki oleh algoritma routing link state sebagai berikut.
a.
Link State Advertisement (LSA), adalah paket kecil dan informaSi routing yang dikirim antarr
outer.
b. Topological database, adalah kumpulan informasi yang berasal dan LSA-LSA.
c. SPF algorithm. adalah hasH perhitungan pada database sebagai hash dan pohOn SPF.
d. Routing table, adalah daftar rute dan interface.
AdmhtIStYasI Infraitndctiw a,4ngan - Kelas XI
[rocess t1 I update this uting
I
4..-
I
Gambar 3.5 Konsep link state

63
Router melakukan pertukaran LSA, dimulai dengan jaringarl yang terhubung langsung
tentang informaSi yang mereka iniliki. MasingmaSIflg router membangun database topologi
yang berisi pertukaran informaSi LSA.
Algoritma SPI menghitUflg jaringafl yang dapat dicapal. Router membarigUn topologi
logika sebagai pohon (tree), dengarl router sebagai root. Topologi ml berisi semua rute-rute
yang mungkifl untuk mencapal jaringan dalam protokol link state jaringarl. Router kemudian
mengguflakafl SPF untuk memperpendek rute. Router membuat daftar rute-rute terbaik dan
interface ke jaringan yang dituju dalam tabel routing. Link state juga memperbaiki database
topologi yang lain dan elemene lemen topologi dan status secara detail.
El
Router pertama yang mempelajah topologi link state melewatkafl informaSi sehingga semua
router dapat menggunakaflflnYa untuk proseS update. nforrnaSi routing dikinfl’ ke semua
router dalam 1aringafl. Untuk mencaPai keadaar’ konvergen, setiap router mempelalari
router-router tetaflggaflYa. Termasuk nama dan router-router tetangganYa, status interface,
dan cost dan link ke tetangganYa. Router membentUk paket LSA yang mendaftar informasi
ini dan tetanggatetangga baru, perubahan cost link, dan link-link yang tidak lagi valid. Paket
LSA ini kemudian dikirim keluar sehiflgga semua
router-router lain menerima itu. __________
rocess 1
update this I ____________
routing tabj
__________ PrO’ I
I update this I
routin table
___________ I
update I
Gambar 3.7 Perubahan topologi link state
Pada saat router menerima LSA, ia kemudian memperbarui tabel routing dengan sebagiafl
besar informaSi yang terbaru. Data hash perhitUflgafl digunakan untuk membuat peta
janingan dan algontma SPF digunakan untuk menghituflg jalur terpendek ke janingar) lain.
Setiap waktu, paket LSA menyebabkafl perubahan ke database link state, kemUdiafl SPF
melakukan perhitUflgafl ulang untuk jalur terbaik dan memperbarui tabel routing.
...
Gambar 3.6 Jaringan link state discovery
64
Teknlk Komputef dan Jarlngal
---

Ada beberapa titik berat yang berhubungan dengan protokol link state, yaitu:
a. Processor overhead.
b. Kebutuhan memori.
c. Konsumsi bandwidth
Router-router yang menggunakan protokol link state membutuhkan memori lebih dan proses
data yang lebih daripada router-router yang menggunakan protokol distance vector. Router
link state membutuhkan memori yang cukup untuk menangani semua informasi dan database,
pohon topologi, dan tabel routing.
Gambar 3.8 Inisialasi paket flooding
Gambar di atas menunjukan inisialisasi paket flooding link state yang mengonsumsi
bandwidth. Pada pcoses inisial discovery, semua router yang menggunakan protokol routing
Iinkstate mengirimkan paket LSA ke semua router tetangganya. Peristiwa ini menyebabkan
pengurangan bandwidth yang tersedia untuk merutekan lalu lintas yang membawa data user.
Setelah inisial flooding ini, protokol routing link state secara umum membutuhkan bandwidth
ininimal untuk mengirim paket-paket LSA yang menyebabkan perubahan topologi.
C. Protokol Routing
Routed protocol adalah fungsi transportasi yang dilakukan oleh protokol routing dalam
melintasi antarjaringan. Secara umum, routed protocol berada dalam konteks yang
berhuburigan dengan protokol jaringan. Protokol ini mempunyai variasi fungsi yang
dibutuhkan untuk melakukan komunikasi antaraplikasi pengguna sebagai sumbernya dan
peralatan yang menjadi tujuannya. Fungsi tersebut bervariasi tergantung rangkaian
protokolnya.
Apa perbedaan antara routed protocol dengan routing protocol? Routed protocol adalah
protokol yang dirutekan melalui jaringan. Contohnya adalah Internet Protocol (IP), DECnet,
AppleTalk, Novell NetWare, OSl, Banyan VINES, dan Xerox NetworkSystem (XNS).
Routing protocol adalah protokol yang mengimplementasikan algoritma routing. Contohnya
adalah IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), Enhanced IGRP, OSPF (Open Shortest
Path First), EGP (Exterior Gateway Protocol), BGP (Border Gateway Protocol), IS-IS
(Intermedate System to Intermediate System), dan RIP (Routing Information
Protocol). S
Protokol routing mengizinkan router-router untuk berbagi mnformasi tentang jaringan dan

65
koneksi antar-router. Router menggunakan mnformasi ini untuk membangun dan
memperbaiki tabel routing-nya. Protokol routing adalah suatu aturan yang mempertukarkan
informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada
paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas.
AdmWstrasl Infrastndctw Jaringan - Kelas XI

1N
.
PF
I
._(1?.4R.u
%Uif U)
• Processing and memory requirements are increased for link state muting.
• Bandwidth is consumed duflng the initial link state flooding of LSAs.
p
I Rootedpmtond
I used bet.,een
I routa.stodlrect
traffic
[,amptas P and IPX
Routrrld protocol
usad batween
routers to maerta.1
tabt.s
Enamptes: RIP, rOffiP. OSPF
Gambar 3.9 Routed protocol dan routing protocol
Tujuan utama protokol routing adalah untuk membangun dan memperbaiki tabel routing. Di
mana tabel ini berisi jaringan-jaringan dan interface yang berhubungan dengan jaringan
tersebut. Router menggunakan protokol routing ini untuk mengatur informasi yang diterima
dan router-router lain dan interface-nya masing-masing, sebagaimana yang terjadi di
konfigurasi routing secara manual.
Protokol routing mempelajari semua router yang ada, menempatkan rute yang terbaik ke
tabel routing, dan juga menghapus rute ketika rute tersebut sudah tidak valid lagi. Router
menggunakan informasi dalam tabel routing untuk melewatkan paket-paket routed protocol.
Pada layer internet TCP/IP, router dapat menggunakan protokol routing untuk memb.entuk

66
routing melalui suatu algoritma berikut.
1. RIP, meriggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector.
2. IGRP, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector.
3. OSPF, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state.
4. EIGRP, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance
vector.
5. BGP, menggunakan protokol routing eksterior dengan algoritma distance victor.
Interior Gateway Ext•rlor Gat.way
Protocols Protocols
Ostancs Vedor L.k SIe
- RoutinProlocoIS RoubqPtOtOcOiS Path Vedor
Classless V2EIGRP
P4 lPag EIGRPbXWY6 O$Pfv
______ CI)
Gambar 3.10 Macam-macam muting protocol
Protokol routing interior didesain untuk jaringan yang dikontrol oleh suatu organisasi.
Kriteria desain untuk protokol routing interior digunakan untuk mencari jalur terbaik pada
jaringan. Dengan kata lain, metrik dan bagaimana metrik tersebut digunakan merupakari
elemen yang sangat penting dalam suatu protokol routing interior.
Sedangkan protokol routing eksterior didesain untuk penggunaan antara dua jaringan yang
berbeda yang dikontrol oleh dua organisasi yang berbeda. Protokol routing eksterior biasanya
digunakan antara ISP dengan ISP atau antara ISP dengan perusahaan. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan menjalankan BGP sebagai protokol routing eksterior antar-router perusahaan
tersebut dengan router ISR
lP protokol eksterior gateway membutuhkan tiga pengaturan informasi berikut ini sebelum
router tersebut bisa digunakan.
1. Daftar router-router tetangga untuk pertukaran informasi routing.
2.. Daftar jaringan untuk advertise (menyebarluaskan) sebagai tanda jaringan dapat dicapai
secara langsung.
3. Nomor autonomous system dan router lokal.
Teknlk Komputer dan Jaringan 7
j
Protokol routing harus mengisolaSi Autonomous System (AS). AS diatur oleh adininiStraSi
yang berbeda. Jaringan harus mempuflYai protokol untuk komunikaSi antara sistem-SiStem

67
yang berbeda tadi. Masing-maSing AS hams memiliki nomor identitas 16-bit, yang
dikeluarkan oleh ARIN atau provider untuk menggunakan protokol routing seperti IGRP dan
EIGRR AS (Autonomous System) adalah kumpulan dan jaringafljaniflgafl dalam satu
penlgaWaSafl adininiStraSi.
Berikut ini akan dijelaskan macam-macam protokol routing.
1.
RIP
Routing In formation Protocol (RIP) adalah protokol routing distance vector yang
menggunakafl hitungan lompatan dalam pengukurannya. Routing Information Protocol (RIP)
merupakar salah satu implementasi dynainic routing protocol. Dynainic routing protocol
sendiri didefinisikafl sebagal protokol routing yang memungkmnkan router-router yang
dikonfiguraSi dapat saling bertukar inforrnaSi routing secara dinamis. RIP sangat banyak
digunakan banyak jaringan di dunia dikarenakan RIP berdasarkar’ standar terbuka dan mudah
diimplemefltaSikafl.
KarakteriStik RIP sebagai benikut.
a.
b. RIP menggunakan jumlah lompatan (hop count) sebagai metrik untuk menentukan jalur
terbaik.
c. Jaringafl dengarl hop count yang Iebih dan 15 dianggap sebagal unreachable network
(jaringan yang tidak terjangkau) dan paket akan dibuang.
d. Pembaruan routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
e. RIP memiliki Adininistrative Distance (AD) sebesar 120.
Kelebihan RIP sebagai berikut.
a. RIP menggunakan metode triggered update (pembaruan yang dipicu).
b. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi
routing. Jikaterjadi perubahan pada janingafl, sementar timerbelum habis, router tetap hams
mengirimkafl informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
c. Mengatur routing menggunakafl RIP tidak ruinit dan membenikan hasil yang cukup dapat
diterima, teniebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
Selain itu RIP juga memiliki beberapa kekurangafl sebagal benikut.
a. Jumlah host terbatas.
b. RIP tidak memiliki informaSi tentang subnet setiap rute.
c. RIP tidak rnendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali
dijalankafl hanya menigetahui cara routing ke dirinya sendini (informaSi Iokal) dan tidak

68
mengetahui topoogi
jaringan tempatriya berada.
RIP akan mengirimkafl pesan pembaruan routing pada interval waktu tertentu secara reguler
termasuk perubahan-PerUbahan pada entninya, sehingga tabel routing-flya akan selalu
terbar)J. Router RIP akan selalu mempertahankan rute yang terbaik melalui nilai perhitungan
terkecil menuju ke tujuannya.
I
I
m]
I
1
I
I
RIP
.RP
Gambar 3.11 Protokol routing interior dan eksterior
RIP termasuk protokol routing berjeniS distance vektor.
AdininIhtYasI infra tndctw Jaringan - Kelas XI
Setelah melakukan pembaruan pada tabel routing, router tersebut akan segera memulai
transinisi updating ke seluruh router jaringan. Pembaruan ini sama sekail tidak tergantung
clengan pembaruan secara reguler yang dilakukan.
Untuk mencegah kasus menghitung sampai tak tertiingga, RIP menggunakan metode
triggered update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router haws kembali
memberikan informasi routing. Jika teijadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum
habis, router tetap harus mengirimkan infocrnasi routing karena dipicu oleh perubahan
tersebut. Dengan deinikian, router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui
perubahan dan meininimalkan kemungkinan teqadinya pengulangan routing kembali.
No Triggered Update
A B
_________ _______ Update’ ri
* —
Waiting its time
S
0.

69
Triggered Update
S A Li ___ ____ X I
Trlg9r&dUpdat&
Gambar 3.12 Proses tugged Update
Pada implementasi RIP terdapat istilah automatic summarization. Automatic summarization
merupakan metode di mana alamatjaringan yang ada pada tabel routing dikelompokkan ke
dalam satu batas jaringan yang lebih besar. Keuntungan dan automatic summarization adalah
mengurangi ukuran pesan pembaruan routing, serta memungkinkan pencarian tabel routing
dengan Iebih cepat. Di sisi lain, kekurangannya adalah tidak didukungnya discontiguous
network (jaringan yang tidak bersebelahan).
RIP mengalaini perkembangan dan versi I (vi)ke versi 2 (v2). RIPv1 merupakan classful
routing protocol, sedangkan RIPv2 adalah classless routing protocol. Salah satu perbedaan
dan keduanya adalah pada classfulrouting protocol, informasi subnet mask tidak disertakan
dalam routing updates, sedangkan pada classless routing protocol, informasi subnet mask
disertakan pada routing updates. Perbedaan Iainnya, RIPv1 hanya mendukung subnetting
dengan metode CIDR, sedangkan RIPv2 telah mendukung jaringan dengan metode
subnetting VLSM.
a. RIP versi 1 (vi)
RIP yang didefinisikan dalam RFC-1058 ni menggunakan metrik antara 1 dan 15, sedangkan
16 dianggap sebagai tak terhingga. Rute dengan distance vector 16 tidak dimasukkan ke
dalam forwarding table. Batas metrik 16 ini mencegah waktu menghitung sarnpai tak
terhingga yang terlalu lama.
Paket-paket RIP versi 1 secara normal dikirimkan setiap 30 detik atau Iebih cepat jika
terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah rute tidak diperbarui, router akan
menghapus entri rute tersebut dan forwarding table. RIP vi tidak memiliki infoiniasi tentang
subnet setiap rute. Router harus menganggap setiap rute yang diterima memiliki subnet yang
sama dengan subnet pada router itu. Dengan deinikian RIP vi tidak mendukung Variable
Length Subnet Masking (VLSM).
I 4 8 1,2 16 20
I
Gambar 3.13 Format paket RIP vi
Teknik Komputer dan Jaringan 7

70
Command Type Versto n Number = 1 Must Be Zero
4 Address Fainily den tiller = 2 Reserved
lPAddmss
RiPntry#i Reserved
Reserved
Metric
: RiPEnhiy#2
RiPEntry#N

I
Setiap host yang menjalankan RIPv1 memiliki tabel routing yang setidaknya berisi infom-iasi
berikut.
1) IPAddress tujuan (host, subnet, netwàrk, atau rute default).
2) IP Address router yang perlu dilalui.
3) Metrik yang menunjukkan biaya lokal untuk mencapai tujuan tersebut dan host.
4) Sebuah tanda untuk menunjukkan apakah rute baru saja berubah.
5) Beberapa timer (penunjuk waktu).
Metrik yang digunakan RIP untuk menentukan rute sangat sederhana, yaitu jumlah hope
antara router dengan tujuan.
RIPv1 mengasumsikan bahwa sebuah jaringan dibagi menjadi subnet dengan ukuran yang
samá, inisalnya sebuah jaringan kelas C dibagi menjadi 8 subnet ciengan netmask
255.255.255.224, maka ftrmat paket RIPvI hanya memuat informasi IPAddress tanpa
memuat informasi netmask. Inforrnasi netmask dianggap sama dengan netmask yang
digunakan pada interface router atau host.
Sebagai contoh, jaringan 202.152.0/24, network address 202.152.0.0, netmask
255.255.255.224, dan 202.152.0.32 sebagai network address jaringan ke-2, 2020.152.0.33
sampai dengan 202.152.0.62 sebagai host, maka RIP memerika apakah bagian hostiD dan
sebuah RIP Iangsung mengambil kesimpulan bahwa alamat tersebut merupakan alamat host.
RIP mencegah informasi routing alamat subnet keluar dan jaringannya. Jika terdapat router
RIP yang berbatasan dengan jaringan lain, maka RIP akan membuat satu entri saja, yaitu entri
alamatjaringan 202.152.0 saja.
Pertukaran informasi routing yang dilakukan tiap 30 detik pada jaringan lokal dengan
beberapa router dapat mengakibatkan kongesti (penimbunan). Kongesti dapat terjadi karena

71
router-router mengirimkan paket RIP dalam waktu yang hampir bersamaan. Untuk
menghindari kongesti, sistem dapat menambah waktu pertukaran tu menjadi acak Iebih dan
30 detik.
Router-router yang menjalankan RIP bertukar informasi dengan cara menyebarkan paket
respons RIP menggunakan UDP pada port 520. Sementara router di jaringan menyebarkan
paket RIP masing-masing, maka host-host yang terletak di jaringan yang sama dapat
mendengar pesan tersebut. Host-hosrjuga menjalankan RIP, tetapi hanya mendengar paket-
paket RIP yang disampaikan router dan tidak mengirimkan pesan. Hal ini disebut dengan
node diam (silent node), yaitu node-node yang hanya mendengar paket respons RIP dan
membentuk tabel routing berdasarkan paket-paket tersebut.
b. RIP versi 2 (v2)
RIP versi 2 (RIP 2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP
versi 1, yaitu memberm dukungan untuk VLSM, menggunakan autentikasi, tag untuk rute
eksternal, memberjkan informasi hop benikutnya (next hop), subnet mask, dan multicast.
Penambahan informasi subnet mask pada setiap rute membuat router tidak harus
mengasumsikan bahwa rutetersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask
yang digunakan padanya.
0 7 15 23 31
1— I I I I
Perintah (1) Versi (1) ]I Tidak Digunakan
Tipe KeluargaALamat(1) Rotie Tag (2)
Alarnat IP (4)
Sbnet Mask (4)
Hop berikut (4)
Metrik (4)
Gambar 3.14 Format paket RIPv2
RIP 2 juga menggunakan autentikasi agar dapat mengetahui informasi routing mana yang
dapat dipercaya. Autentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuat protokol
tersebut menjadi Iebih aman. RIP I tidak menggunakan autentikasi sehirigga orang dapat
memberikan informasi routing palsu.
Adininistrasl Infrastruktur Jaringan - Kelas XI
Informasi hop berikutnya (next hop) pada RIP 2 digunakan oleh router urituk
menginformasikan sebuah rute tetapi untuk mencapai rute tersebut tidak melewati router
yang memberi informasi, melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikutnya biasanya di

72
perbatasan antar-AS (Autonomous System).
Tag untuk rute eksternal memberikan kemampuan bagi RIP 2 untuk membedakan RIP
internal (jaringan dalam domain RIP) dan RIP eksternal. Penggunaan tag ini adalah untuk
rute-rute yang berasal dan EGP atau dan protokol routing lain. Informasi subnet mask
menjadikan RIP 2 mampu mendukung penggunaan subnet mask yang berbeda di jaringan
atau penggunaan VLSM. Jika field ini kosong, RIP 2 menganggap tidak ada informasi subnet
mask yang dikirimkan.
RIP 1 menggunakan alamat broadcast untuk mengirimkan informasi routing. Akibatnya,
paket ml diterima oLeh semua host yang berada dalam subnet tersebut dan menambah beban
kerja host. RIP 2 dapat mengirimkan paket menggunakan multicast pada IP 224.0.0.9
sehingga tidak semua host perlu menerima dan memproses informasi routing. Hanya router-
router yang menggunakan RIP 2 saja yang menerima informasi routing tersebut tanpa perlu
mengganggu host-host lain dalam subnet.
RIP merupakan protokol routing yang sederhana, dan irii menjadi alasan mengapa RIP paling
banyak diimplementasikan dalam jaringan. RIP menggunakan jumlah Lompatan (hop count)
sebagai metrik dengan 15 hop maksimum. Hop count ke-1 6 tidak dapat tercapai dan router
akan memberikan pesan kesalahan destination is inreacha ble” (tujuan tak trcapai). Jika pada
protokol RIP hop ke-16 tercapai, maka paket yang dikirim tidak akan mencapai tujuannya
dan akan dibuang.
Dalam kondisi deinikian maka penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu
yang ama, dan menyebabkan terjadiflya pengulangan routing. Untukjaringan seperti ini,
setgian besar spesialisjaringan komputer menggunakan protokol yang masuk dalam
kelompok link state.
Berikut adalah perintah yang diperlukan untuk mengonfigurasi router R dengan protokol
routing
RIPv2.
R (config) #router rip
R (config-router) #ver 2
R (config-router) #network networkaddress
Di mana rietworkaddress pada perintah di atas adalah alamatjaringan yang terhubung
Iangsung
(directly connected) dengan router R.
Untuk menonaktifkan automatic summarization, dapat digunakan perintah

73
berikut.
R (config-router) #no auto-summary
Untuk melakukan verifikasi menggunakan permntah berikut.
Router4show ip route
2 Router#debug ip rip
Untuk perintah show p route, bisa kita dapatkan hasil seperti berikut.
R 192.168.5.0/24 [1’20/2] via 192.168.2.2, 00:00:23,
Serial0/0/0 R menunjukkan RIP, 120 menunjukkan AD.
Untuk mengubah kembali ke RIPv1 dapat menggunakan perintah berikut.
Router (config) #router RIP
Router (c-onfig—router) #version 1
Untuk mendistribusikan kembali rute statis dapat menggunakan penntah
berikut.
Router (config-router) #redistribute static
2.OSPF
Teknologi link state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan
protokol yang terdistribusi yang jauh Iebih baik daripada protokol distance vector. Alih-aIih
saling bertukar jarak (distance) ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan
yang dapat diperbarui dengan cepat setelah setiap perubahan topologi. Peta ini digunakan
untuk menghitung rute yang Iebih akurat daripada menggunakan protokol distance vector.
.7
Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First
(OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di internet. Bahkan sekarang
Internet Architectur Board (lAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIR
Keunggulan utama OSPF setelah berakhirnya RIP adalah konvergensi yang cepat dan
skalabilitas untuk imptementasi jaringan yang jauh lebih besar.
OSPF (Open Shortesh Path First) merupakan protokol routing yang dikembangkan
untukjanngan
Internet Protocol (IP) dengan Interior Gateway Protocol (IGP) oleh kelompok kerja Internet
Engineering
Task Force (IETF). Kelompok keija ini mendesain IGP didasarkan pada algoritma Shortest
Path First
(SPF) yang digunakan di internet.

74
OSPF adalah protokol routing link state yang akan mengirlmkan Link State Advertisements
(LSA) ke semua router dengan area hierarki yang sama. Pada OSPF LSA, informasi akan
disertakan pada interlace beserta variabel yang lain. Router OSPF akan mengakumulasikan
informasi link state dan menggunakan algoritma SPF untuk menghitung jalur terpendek pada
setiap node.
OSPF dipublikasikan pada RFC nomor 1247. OSPF menggunakan protokol routing link state,
dengan karakteristik sebagai berikut.
a. Menggunakan protokol routing link state.
b. Merupakan standar terbuka protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.
c. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.
d. Update routing dilakukari secara flooded saat terjadi perubahan topologi jaringan.
e. OSPF adalah link state protokol di mana dapat memelihara rute dalam struktur jaringan
dinamis dan dapat dibangun beberapa bagian dan subnetwork.
f. OSPF lebih efisien daripada RIP.
g. Menggunakan protokol broadcast.
Setiap protokol routing memiliki kelbihan dan kekurangan masing-masing. Protokol RIP
sangat sederhana dan mudah diimplementasikan tetapi dapat menimbulkan pengulangan
routing. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih ruinit dan Iebih baik daripada RIP
tetapi membutuhkan memori dan waktu CPU yang besar. RIP menggunakan bandwidth yang
lebih besar daripada OSPF. Semakin besarjaringan, bandwidth yang digunakan RIP
bertambah besar pula. Jadi jika Anda sedang mendesain jaringan TCP/IP yang besar, tentu
saja OSPF merupakan pilihan protokol routing yang tepat.
Perhatikan desain jaringan berikut’
10.10.10.0124
Gambar 3.15 Desain jaringan OSPF
Berikut contoh konfigurasi protokol routing OSPF.
a. Mengaktifkan OSPF routing
R1(config)#router ospf 1
R1(config—router)#
A&árasI Infrast,tr jarlngan - kr4as XI
192.168.10.0/30
192.168.10.8/30
192.168.10.4/30 DCE

75
OSPF diaktifkan dengan perintah router ospf (proses ID). Proses ID adalah angka antara 1
dan 65535 dan dipilih oleh administrator jaringan. Proses ID secara lokal signifikan, yang
berarti bahwa ia tidak harus cocok dengan OSPF router Iainnya dalam rangka membangun
kedekatan dengan router tetangga. ini berbeda dan EIGRR Proses ID EIGRP atau ASN harus
cocok untuk dua tetangga EIGRP agar terjadi kedekatan.
b. Network command
Router (corifig-router) #network [network-address] [wildcard-
mask] [area area-id]
Area ID menunjukkan sebuah area OSPF. Area OSPF adalah sekumpulan router yang saling
berbagi atau mengirimkan informasi link state. Semua router OSPF pada area yang sama
harus memiliki informasi link state yang sama pada database link state. Pada contoh ml, kita
hanya menggunakan single-area OSPF.
Router(config-router)#network 172.16.1.160.0.0.15 area 0
c. Menentukan router ID
Router ID dapat ditentukan berdasarkan ketentuan benkut.
1) Menggunakan perintah benikut.
Router (config) #router ospfproces s-id
Router (config—router) 4trouter-idip-address
2) Jika router ID tidak dikonfigurasi, maka router akan meinilih
lPAddress tertinggi pda ioopback interface yang ada.
3) Jika tidak ada Ioopback address yang dikonfigurasi maka router akan meinilih IP Address
aktif yang tertinggi dan semua interface yang ada.
Router ID ini digunakan secara unik untuk mengidentifikasi setiap router dalam domain OSPF
routing.
d. Melakukan veriflkasi konfigurasi OSPF
R1#Show ip ospf neighbor
Perintah tersebut digunakan untuk mengecek apakah router sudah membentuk suatu
kedekatan dengan router tetangga. Perintah lain yang berguna adalah show ip protocols, show
ip ospf, show ip ospf interface, dan sebagainya.
Benkut ini perintah-perintah lain yang dibutuhkan dalam konfigurasi OSPF.
a. Memodifikasi cost setiap link
Caranya adalah dengan mengubah bandwidth dengan perintah berikut.
Router (corifig—f) *bandwidth kilobits

76
Atau dapat mengubah cost secara Iangsung dengan perintah berikut.
R1(config)#interface serial 0/0/0
R1(config—if)tip ospf cost 1562
b. Menentukan DRJBDR
DR/BDR ditentukan melalui priority. Jika priority sama, maka router akan menentukan
berdasarkan
router ID yang terbesar.
Cara untuk mengkonfigurasi priority sebagal berikut.
Router(conuig—if) #ip ospf priority{0—255}
c. Mendistribusikan kembali rute default OSPF
Caranya adalah dengan menambahkan perintah default-information originate setelah
mengaktifkan
OSPF routing.
Ri (config-router) Idefault—information originate
TknIk Komputer dan Jarbigan 61)

_Ji1ik Komputer din JdiM


d. Fine tuning OSPF
Ada dua hal yang bisa dimodifikasi, yaitu referensi bandwidth dan OSPF interval. Untuk
mendapatkan perhitungan cost yang Iebih akurat, mungkin perlu untuk menyesuaikan nhlai
referensi bandwidth dengan perintah berikut.
Ri (config-router) #auto—cost reference—bandwidth ?
1-42994967 The reference bandwidth in terms of Mbits per
second
Nilai dinyatakan dalam Mbps, oleh karena itu nilai default setara dengan 100. Untuk
meningkatkan
ke kecepatan lOGiga, maka referensi perlu diubah ke 10000, dengan perintah berikut.
Ri(config-router)#auto_cost reference bandwidth 10000
Kemudian, memodifikasi interval mungkin diperlukan untuk mendeteksi kesalahan jaringan
dalam waktu singkat. Berisiko menambah kepadatan lalu lintas, tapi biasanya hal ini
diperlukan. OSPF hello dan dead interval dapat dimodifikasi dengan perintah berikut.
Router (config—if)#ip ospf hello-interval seconds
Router(config—if)#jp ospf dead—interval seconds
3. IGRP
77
Inferior Gateway Routing Protocol (IGRP) merupakan protokol routing yang dikembangkan
pada pertengahan tahun 1980 oleh Cisco System. Tujuan utama Cisco dalam pembuatan
IGRP adalah menyeciiakan protokol yang kuat dengan menggunakan Autonomous System
(AS). Implementasi IGRP berada paciajanngan intern et Protoco!(lP). IGRP didesain untuk
dapat berjalan pada beberapa lingkungn jaringan.
IGRP menggunakan metode routing distance vector Interior Gateway Protocol (IGP).
Protokol dengan metode distance vector routing akan melakukan pemanggilan semua router
tetangganya serta mengirimkan semua atau sebagian dan tabel routing untuk melakukan
pesan update routing pada interval waktu tertentu. Informasi routing akan disebarkan ke
seluruh jaringan, kemudian router akan melakukan perhitungan jarak ke semua node yang
menjadi bagian dan jaringan.
IGRP menggunakan kombinasi vektordalam perhitungannya seperti intemetwork delay,
bandwidth, reliability, dan load. Administrator jaringan dapat mengatur faktor pembobotan
untuk setiap ukuran tersebut. lGRPjuga menggunakan metode pengaturan yang dilakukan
oleh administrator janingan dan pembobotan secara default untuk melakukan perhitungan
secara otomatis pengukuran tersebut sehingga menghasilkan rute yang optimal.
Karakteristik IGRP sebagai berikut.
a. IGRP mengirimkan update routing setiap interval waktu 90 detik.
b. Secara otomatis dapat menangani topologi yang kompleks.
c. Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda.
d. Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar.
Secara default, IGRP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metrik. Untuk konfigurasi
tambahan, IGRP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua
variabel atau yang disebut dengan metnik gabungan. Variabel-variabel itu
inisalnya sebagai berikut.
a. Bandwidth
b. Delay
c. Load
d. Reliability
Perintah yang digunakari dalam melakukan konfigurasi routing IGRP tidak berbeda jauh
dengan routing RIR Perintahnya adafah [router igrp] dan [networki. Keduanya berfungsi
sama seperti pada routing RIR Ada satu parameter yang harus ditambahkan pada perintah
[router igrp], yaitu nomor AS (Autonomous System) yang berfungsi sebagai nomor pengenal

78
konfigurasi yang berkisar antara 1 hingga 65535, sehingga penintah yang Anda gunakan
kurang lebih seperti contoh benkut.
Router(confjg)#router igrp 20
Router (config) #network 172.25.82.0
Pada contoh di atas, angka 20 menunjukkan nomorAS.
Administrasl Infrastniktw Jaiingan - Keas XI
I
Berikut ni contoh konfigurasi IGRP pada jaringan berikut.
Router I EO: 192.168.10.1 El :192.168.110.1
Router 2 EO: 192.168.10.11 E1:192.168.20.22
C
I
ii
Ikuti Iangkah-Iangkah berikut untuk melakukan konfigurasi IGRP. Router I
a. Berikan identitas nama dan alamat P untuk Routerl.
b. Lakukan konfigurasi GRP pada Routerl dengan nomorAS 212.
uk Ia i
an
rn
Router 3 EO: 192.168.20.1 E1:192.168.120.1
Gambar 3.16 Konfigurasijar,ngan IGRP
•1,
n
n
It
Router>
Router>enable
Router#
Router#con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router (config) #hostname Routerl
Routerl (config) #
Routerl (config) #int eO
Routerl(conhig—if).#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

79
Routerl(config-if)#no shut
%LINK-3-UPDQWN: Interface EthernetO, changed state to up
Routerl (config-if) #exit
Routerl (config) #irit e
Routerl(config—if)#ip address 192.168.110.1 255.255.255.0
Routerl(config—if)#no shut .
%LINK-3-LJpDQWN: Interface Ehternet1, changed state to up
Routerl (config-if) #end
Route rl#
Routerl#con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Routerl(config)#.router igrp 212
Routerl(config-router)#network 192.168.110.0
Routerl(config-router)#network 192.168.10.0
Routerl (config—router) #Z
%SYS-5-CONFIGI: Configured from console by console
Route ru
Teknâk komputer dan Jhn
I
Router 2
a. Berikan identjtas nama dan alamat IP untuk Router2.
Router#con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router (config) #hostname Router2
Router2 (corifig) t
Router2(config)#jnt eO
Router2(config_if)#jp address 192.168.10.11 255.255.255.0
Route-r2 (config—if) #no shut
%LINK-3-rjpDowN Interface EthernetO, changed state to up
Router2 (confi-jf) #exit
Router2 (config—if) #int el
Router2(conhig_if)#ip address 192.168.20.22 255.255.255.0
Router2 (config-if) #no shut
%LIN1c-3-UPDOWN. Interface Etherneti, changed state to up

80
Router2 (çonfig-if) #end
Router2#
b. Lakukan konfiguras, IGRP pada Router2 dengan identitas yang sama dengan Routerl,
yaitu
212.
Router2#con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router2(confjg)frouter igrp 212
Router2 (config—router) #network 192.168.10.0
Router2 (configrouter) #network 192.168.20.0
Router2(config—if) #‘Z
%SYS-5-CQNFIGI: Configured from console by console
Router2#
Router 3
a. Benkan identitas nama dan alamat IP untuk Router3.
‘Router#con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router3
Router3 (corifig) #
Router3 (config) #int eO
Router3(config_.jf)#jp address 192.168.20.1 255.255.255.O
Router3 (config—if) #no shut
%L1NK3.UPDOWN: Interface EthernetO, changed state to up
Router3 (config—if) lexit
Router3(conhig_if)j el -
Router3(config_if)#jp address 192.168.120.1 255.255.255.0
Router3 (config-if) #no shut
%LINK-3-pQw: Interface Etherneti, changed state to up 4.
Router3 (config-if) #end
Router3#
Adiniiistrasj Infrastruktu, Jaringaxl.I(elas a
LZ
c. Sampa di sini, konfigurasi IGRP pada semua router sudah selesi dan konfigurasi tersebut
harusriya sudah berjalan.

81
d. Kemudian coba lakukan tes koneksi dengan Routerl yang berada di seberang Router2,
arahkan tes koneksi ke alamat IP 192.168.110.1. Jika ada respon, maka routing dengan
protokol IGRP sudah berhasil.
4. EIGRP
Enhanced Interior Routing Protocol (EIGRP) adalah salah satu protokol routing yang bersifat
propietaiydari Cisco System yang dirilis pada tahun 1992. Disebutsebagai propietaiykarena
protokol routing EIGRP ini hanya bisa digunakan bersama router Cisco, tidak untuk router
yang lain. Dilihat dan namanya dapat disimpulkan bahwa EIGRP adalah “pengkayaan” dan
IGRP (Interior Gatway Routing Protocol). EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth
dan delay untuk menghitung metrik yang sesuai untuk rute. EIGRP melakukan konvergensi
secara tepat ketika menghindari loop (perulangan).
___ -
b: Lakukan konfigurasi IGRP pada Router3 masih denganidentitas nomor AS yang sama,
yaitu
212.
Router3f con t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router3(config)#router igrp 212
Router3(config—router)$network 192.168.120.0
Router3 (conlig-router) #network 192.168.20.0
Router3(config—if) #“Z
%SYS5-CONFIGI: Configured from console by console
Router3 #
itu
Router3#sh ip ro
Codes: C-connected, S-static, I-IGRP, R-RIP, Mmobile, B-BGP
D-EIGRP, EX-EIGRP external, O-OSPF, IA-OSPF inter area
E1—OSPF external type 1, E2-OSPF external type 2, E-EGP
i—IS—IS, Li—IS—IS level-i, L2—IS-IS lever—2, *_candidate
default
V—per-user static route
Gateway of last resort is not set
192.168.20.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 192168,2O.o is directly connected, EthernetO

82
192.168.120.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 192.168.120.0 is directly connected, Therneti
192.168.10.0/24 is subnetted, 1 subnets
I 192.168.10.0 [100/273] via 192.168.20.22, 00:01:41,
EthernetO 192.168.110.10.0 is subnetted, 1 subnets
I 192.168.110.0 [100/437] via 192.168.20.22, 00:04:42,
EthernetO
Router3#ping 192.168.110.1
Type escape sequence to abort.
Sending 5, 100—byte ICMP Echos to 192.168.110.1, timeout is 2
seconds:!!!!!
Success rate is 100 percent (5/5), round-trip mm/avg/max 1/2/4
ms
Router34
Teknlk komputer dan jaran 61)
U

I
EIGRP tidak melakukan perhitungan-perhitungan rute seperti yang dilakukan oleh protokol
link state. Hal ni membuat IGRP tidak membutuhkan daya ekstra, sehingga hanya
memerlukan lebih sedikit memori dan proses dibandingkan dengan protokol link state.
Konvergensi EIGRP lebih tepat dibandingkan protokol distance vector lainnya. Hal ini
disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan loop-avoidance yang pada kenyataannya
menyebabkan protokol distance vector melambat. EJGRP mengurangi pembebanan di
jaringan karena hanya mengirirn sebagian dan routing update. EIGRP tidak akan
mengirimkan update jika tidak ada perubahan. Jika ada perubahan, update akan langsung
dilakukan, akan tetapi hanya mengirim update kepada yang terkena imbas update.
EIGRP sering pula disebut hybrid-distance vector routing protocol, hal ini dikarenakan
EIGRP seperti memiliki dua tipe protokol routing yang digunakan, yaitu distance vector dan
link state. Akan tetapi walaupun EIGRP mempunyam kemampuan seperti protokol routing
link state, EIGRP tetaplah protokol routing distance vector. Oleh sebab itu dalam kurikuluni
Cisco, kata hybrid routing protocol dihapuslcan atau tidak dipergunakan. Dalam perhitungan
untuk mnentukan jalur mana yang terpendek, EIGRP menggunakan algoritma DUAL
(Diffusing Update Algorithm) dalam menentukannya, DUAL juga memiliki fungsi

83
menyiapkan backup dan memastikan backup loop- free.
Enhanced IGRP (EIGRP) menyediakan keserasiani operasi dengan router IGRP. Mekanisme
distnibusi ulang secara otomatis menjadikan rute IGRP dapat diimpor ke enhanced IGRP,
deinikian juga sebaliknya, sehingga sangat mungkin sekali menambahkan enhanced IGRP
secara sedikit deini sedikit (gradual) ke jaringan IGRP yang telah ada. Anda dapat dengan
mudah membandingkan apakah rute tersebut ash dan Autonomous System (AS) karena kedua
protokol ini mudah diukur. Rute IGRP memperlakukan enhanced IGRP sebagai wte
eksternal, sehingga administrator jaringan harus melakukan penyesua man terlebih dahulu.
EIGRP memiliki karakteristik•sebagai berikut.
a. Menggunakan protokol routing enhanced distance vector.
b. Menggunakan cost load balancing yang tidak sama.
c. Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link state.
d. Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpenciek.
e. Update routing dilakukan secara multicast menggunakan alamat 224.0.0.10 yang
diakibatkan oleh perubahan topologi jaringan.
Kelebihan ElGRPdibandingkan protokol lainnya, antara lain sebagai berikut.
a. Kecepatan konvergensmnya.
b. Dukungan terhadap. Variable Length Subnet Mask (VLSM)
c. Kemampuan update secara parsial.
d. Dukungan terhadap beberapa protokol layer network.
e. Satu-satunya protoko! routing yang menggunakan rute backup dan dapat melakukan
penyeimbangan beban yang tidak setara.
f. Kombinasj terbaik dan protoko! distance vector dan link state.
g. Mudah dikonfigurasi, semudah RIP.
Router yang menjalankan EIGRP menyimpan semua tabel routing tetangganya, sehingga
dapat dengan mudah mela4cukan adaptasi pada rute alternatif. Jika tidak ada wte yang cocok,
EIGRP akan melakukan query tetangga untuk mencari rute alternatif tersebut. Query ini akan
terus dijalankan hingga rute alternatif ditemukan.
EIGRP mendukung Variable Length Subnet Masks (VLSM), sehingga mengizmnkan router
untuk selalu meringkas secana otomatis pada sejumlah batas jaringan. EIGRP tidak
melakukan update secara peniodik, dan hanya mengirimkan update secara pansial jika terjadi
perubahan rute. Perambatan update secara parsial ini secara otomatis dibatasi hanya pada
informasi yang update, sehingga berdampak EIGRP mengonsumsi bandwidth lebih kecil

84
dibandingkan IGRP.
Administras, Infrastruktur Jaringan - KebsXI
Berikut langkah-langkah konfigurasi E IGRP.
a. Process ID
Pada EIGRP, digunakanlah process ID untuk merepresentasikan protokol routing yang
sedang berjalan pada router.
Router (config) #router eigrp 1
Angka 1 merepresentasikan proses EIGRP yang berjalan pada router ini. Sederhananya, untuk
membangun janngan dengan router tetangga, EIGRP mengharuskan semua router
dikonfigurasi dengan process ID yang sama. Hanya satu process ID dan semua routing
protokol yang dapat dikonfigurasm pada sebuah router.
b. EIGRP networks
Setelah memberiican process ID, Iangkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah
memberikan network address dengan menggunakan perintah “network” seperti berikut.
Router (configrouter) Inetwork [network address]
Network address yang diisikan adalah classful network address pada interface.
Gambar 3.17 Desainjanngan EIGRP
Berdasarkan gambar di atas, jika kita ingin menghubungkan dan mengonfigurasi router RI
dan R2, classful network yang digunakan router Ri yang merangicum 172.l6.1.O/24dan
172.16.3.0/30 dengan perintah bnikut.
172.16.0.0
Dan ketika EIGRP dikonfigurasi pada router R2, DUAL mengmnimkari pesan bahwa
janngan baru telah terhubung dengan router Ri yang telah dikonfigurasi sebelumnya, seperti
yang ditunjukkan gambar benikut.
I R2(config)#router eigrp 1
I 172.16.0.0
%DtJAL—5_NBRCHGE: IP—EIGRP 1: Neighbor 172.16.3.1
(SerialO/0/O) is [up: new adjacency
Hal ini terjadi secara otomatis dikarenakan RI dan R2 menggunakan proses EIGRP routing
yang sama, yaitu eigrp 1.
c. Perintah network dengan wildcard mask
Secara default, ketika kita menggunakan perintah network dan classful network seperti.
contoh di atas 172.16.0.0, setiap interface pada router akan mengacu kepada classful network

85
address yang diaktifkan oleh EIGRR Akan tetapi jika kita ingin agar EIGRP berlaku pada
subnet tertentu saja, maka digunakan tambahar, wildcard-mask pada perintah network.
link ebih 9pat ikari
RP RP
RP ate.
‘RP
rid
Iur
am
me
al,
ikit
an
ur.
an
Loopbackl
10.1.1.1/30
172. 16.2.O4
kbps
192.168.10.8,30
1024i
I
192.168.1.0/241
.6
1 92.168.SW
Teknik Komputer dan Jaringan
I
Agarlebih mudah untuk memahaininya, anggap saja wildcard sebagat inverse dan subnet
mask. Inverse (kebalikan) dan subnet mask 255.255.255.252 adalah 0.0.0.3. Bagaimana cara
menghitungnya? Perhatikan contoh berikut!
Untuk menghitung inverse dan subnet mask, kurangkan 255.255.255.255 dengan
255.255.255.252 seperti berikut.
255.255.255.255
255.255.255.252 —

86
0. 0. 0. 3 maka didapatkan wildcard mask.
Pada contoh sebelumnya, kita sudah rnenghubungkan router Ri dan R2. Dengan wildcard
mask,
kita akan mencoba menghubungkan dengan R3.
Maka pada router 2 diberikan penintah seperti berikut.
R2(config—router)#network 192.168.10.8 O.0.0..3
Pada router 3 aiberikan perintah berikut.
R3(config)#router eigrp 1
R3(config—router)#network 192.168.10.0
d. Menguji EIGRP
Untuk mengecek apakah protokol routing EIGRP telah berjalan dapat menggunakan perintah
berikut.
show ip eigrp neighbors
Perintah show ip eigrp neighbors adalah perintah yang sangat
berguna untuk melihat tabel dan memastikan EIGRP telah terbangun dan
jaringan telah tersambung sehingga dapat dibetulkan jika ada masalah pada EIGRP.
e. Perintah bandwidth
Dalam hubungan antar-router serial pada umumnya, metnik bandwidth akan disét secara
default 1544 Kbits. Dikarenakan EIGRP menggunakan bandwidth dalam perhitungannya,
nilai bandwidth yang benar sangat penting untuk keakuratan dan informasi routing. Ketika
kita mengetahui ada ketidakcocokan antara bandwidth link dan yang diatur pada interface,
maka yang harus dilakukan adalah menggunakan perintah bandwidth untuk membetulkannya.
Router (config—if) #bandwidth kilobits
Untuk mengecek apakah bandwidth sudah benar, gunakan perintah show interface.
f. Menonaktifkan automatic summarization
EIGRP secara otomatis metakukan perintah auto-summary seperti j5ada RIP. Akan tetapi hal
ini dapat melijalurkan data kejaluryang tidak semestinya. OIeh karena itu, kita perlu
menonaktifkan auto-summary dengan perintah benikut.
Router#conf t
Router(conuig)#router eigrp 1
Router (config-rout,er) #no auto-summary
g. Manual summarization
Kita akan mencoba menambahkan due jaringan lagi ke router R3 menggunakan loopback
interface, yaitu 192.168.2.0/24 dan 192.168.3.0/24 dan kita akan mengonfigurasi agar

87
dikenali.
Untuk menjadikannya 3 jalur terpisah, router R# dapat melakukan peningkasan jaringan
192.168.1.0/24, 192.168.2.0/24, dan 192.168.3.0/24 menjadi satu rute.
1) Memasukkan Ioopback pada router R3
R3 (config) *interface loopbackl
R3(config—if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
R3 (config—if) #interface loopback2
R3(cohfig—if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
(s Adininistrasi Infrastruktur Jaringan-KeIasXI
et 2) Memasukkan jaringan 192.16820/24 dan 192.168.3.0/24 ke dalam konfigurasi EIGRP di
R3
ra R3(config)*router eigrp 1 -
R3(config-router)#network 192.168.2.0
R3(config-router)#network 192.168.3.0
3) Membuat peringkasan manual agar menjadi satu jalur
R3(config)#interface serial0/0/0
R3(config—if)#ip summary—address eigrp 1 192.168.0.0
255.255.252.0
R3 (config—if) #interface serialO/0/1
R3(config—if)#ip uiiimary—address eigrp 1 192.168.0.0
255.255.252.0
R3 (conhig—if) #
Hasil peringkasan didapat dan perhitungan berikut.
192.168.1.0:11000000.10101000.00000001.00000000
192.168.2.0:11000000.10101000.00000010.00000000
192.168.3.0:11000000.10101000.00000011.00000000
22 matching bits -
22 matching bits = a/22 subnet mask or 255.255.252.0
h. Rute d@fault EIGRP
Kita gunakan wte statis ke 0.0.0.0/0 sebagai rute default. Rute default statis biasanya
dikonfigurasi ketika router memiliki koneksi dengan jaringan di luar lingkup routing EIGRP
yang telah dibuat, inisal ISP.
n
Pada gambar desain jaringan di depan, R2 terhubung ke ISP. Maka, perintah yang diberikan

88
sebagai berikut.
R2(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 loopback 1
R2(config)#router eigrp 1
R2 (config—router) #redistribute static
Rute default statis menggunakan exit interface loopbackl. Hal ini dikarenakan router ISP
pada
• dasarnya tidak secara nyata ada dalam topologi.
5. BGP
Ada dua aktivitas dasar yang terjadi dalam proses routing, yaitu penentuan jalur paling
optimal dan transportasi kumpulan informasi atau paket melalui jaringan. BGP merupakan
protokol yang menggunakan penentuan jalur paling optimal. Border Gateway Protocol yang
disingkat BGP adalah intl dan protokol routing internet. Protokol ini yang menjadi backbone
dan jaringan internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dan internet yang digunakan
untuk melakukan pertukaran informasi routing antarjaningan. BGP memiliki tugas yang
kurang lebih sama ciengan divisi marketing dan promosi pada sebuah perusahaan. Tugas
utama dan BGP adalah memberikan informasi tentang apa yang diiniliki oleh sebuah
organisasi ke dunia luar.
Tujuan BGP adalah untuk memperkenalkan pada dunia luar alamat-alamat IP apa saja yang
ada dalam jaringan tersebut. Setelh dikenal dan luar, server-server, perangkat jaringan, PC-
PC, dan perangkat komputer lainnya yang ada dalam jaringan tersebut juga dapat dijangkau
dan dunia luar. Selain itu, informasi ciani luarjuga dikumpulkan untuk keperluan organisasi
tersebut berkomunikasi dengan dunia luar. Dengan mengenal alamat-alamat IPyang ada
dijaningan lain, maka para pengguna dalam jaringan Anda juga dapat menjangkau jaringan
mereka. Sehinggaterbukalah halaman web Yahoo, search engine Google, toko buku Amazon,
dan masih banyak lagi.
BGP menampilkan routing interdomain pada jaringan TCP/IP. BGP merupakan Exterior
Gateway Protocol (EGP), yang berarti bahwa BGP melakukan routing antara sistem
autonomous atau domain. BGP dikembangkan untuk menggantikan EGP yang sudah
ketinggalan zaman.
Teknik Komputer dan Jaringan )
Seperti pada protokol routing yang lain, BGP akan mengolah tabel routing, dan
mentransinisikan update routing. Fungsi utama dan sistem BGP adalah melakukan pertukaran
informasi jaringan termasuk informasi tentang daftarjalursecara autonomous denigan sistem
BGP yang lain. Informasi ini dapat digunakan untuk membangun konektivitas sistem

89
autonomous dengan menggunakan pemangkasan pengulangan routing.
Sebagai ilustrasi,jikaAS diumpamakan sebagai sebuah perusahaan, maka protokol routing
dapat diumpamakan sebagai divisi marketing dan promosi dalam sebuah perusahaan. Divisi
marketing memiliki tugas menginformasikan dan memasarkan produk perusahaan tersebut.
Divisi marketing memiliki tugas menyebarkan informasi seputar produk yang akan dijualnya.
Dengan berbagai siasat dan algoritma di dalamnya, informasi tersebut disebarkan ke seluruh
pihak yang menjadi target pasamya. Tujuannya adalah agar mereka mengetahul produk
tersebut dan di mana mereka bisa mendapatkannya.
Selain itu divisi marketing juga memiliki tugas melakukan survei pasar yang menjadi target
penjualan produknya. Para pembeli dan pengecer produk juga akan memberikan informasi
seputar keinginan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang dijual perusahaan tersebut.
Divisi marketing juga perlu mengetahui bagaimana kondisi, prospek, rute perjalanan, dan
karaktenstik tertentu dan suatu daerah target penjualannya. Jika semua informasi tersebut
sudah diketahui, maka akan diolah menjadi sebuah strategi marketing yang hebat.
Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior, dengan karakteristik
sebagai berikut.
a. BGP adalah path vector routing protocol yang dalam proses menentukan rute-rute
terbaiknya selalu mengacu kepada path yang terbaik dan terpilih yang didapatnya dan router
BGP yang lainnya.
b. Tabel routing akan dikirim secara penuh pada awal dan sesi BGP, update selanjutnya
hanya bersifat incremental atau menambahi dan mengurangi routing yang sudah ada saja.
c. Router BGP membangun dan menjaga koneksi antar-router menggunakan port TCP nomor
179.
d. Koneksi antar-router dijaga dengan menggunakan sinyal keep alive secara periodik.
e. Kegagalan menemukan sinyal keep alive, tabel routing, atau sinyal-sinyal notifikasi lainnya
pada sebuah router BGP dapat meinicu update-update baru ke router yang lain.
f. Metrik yang diguriakan BGP untuk menentukan rute terbaik sangat kompleks dan dapat
dimodifikasi dengan sangat fleksibel. lni merupakan sumber kekuatan BGP yang sebenarnya.
Metnik-metnik tersebut sening disebut dengan istilah atribut.
g. Penggunaan sistem pengalamatan hierarki dan kemampuannya untuk melakukan
manipulasi aliran lalu lintas membuat protokol routing BGP sangat cocok untuk
perkembangan jaringan di masa mendatang.
h. BGP memiliki table routing sendiri yang biasanya memuat informasi prefix-prefix routing
yang diterimanya dan router BGP lain. Prefix-prefix ini juga disertai dengan informasi

90
atributnya yang dicantumkann secara spesifik di dalamnya.
i. BGP memungkinkan Anda memanipulasi lalu lintas menggunakan atnibut-atnibut yang
cukup banyak. Atribut ini memiliki tingkat prioritas untuk dijadikan sebagai acuan.
BGP dibagi menjadi dua subbagian besar yang berbeda berdasarkan fungsi, lokasi
berjalannya sesi BGP, dan kebutuhan konfigurasinya, yaitu IBGP dan EBGR
a. IBGP (Internal BGP)
Internal BGP atau biasa disebut IBGP adalah sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router
yang menjalankan BGP yang berada dalam satu hak adininistrasi, atau dengan kata lain
berada dalam satu autonomous system yang sama. Sesi internal BGP biasanya dibangun
dengan cara membuat sebuah sesi BGP antarsesama router internal dengan menggunakan
nomorAS yang sama.
IBGP brguna untuk memungkinkan router internal saling bertukar rute-rute yang didapat dan
dunia luar. Dengan deinikian, semua router saling dapat mengetahui rute-rute apa saja yang
disimpan oleh masing-masing router. Setelah mengetahui lebih banyak rute, maka jalan
menuju ke suatu situs di internet memiliki banyak pilihan.
Admln&strasl Infrastndcli. Janngan - Ke2as XI
lisikan IBGP biasanya digunakan pada jaringan internal ISP atau perusahaan-perusahn besar.
ringan Tujuannya adalah agar sesama router di dalamnya dapat saling bertukar informasi
yang didapat rmasi dan dunia luar, atau dengan kata lain dan nomorAS lain. Untuk
menjalankan IBGP dalam jaringan iakan internal, sebuah sesi IBGP memerlukan bantuan
protokol routing yang lain. Tujuannya adalah
agar router tetangga yang menjadi tujuan sesi IBGP dapat dicapai oleh router tersebut. Hal ini
dapat diperlukan karena untuk membuka sebuah sesi BGP dipenlukan pencapaian ke tetangga
tujuannya. eting Sebuah sesi IBGP antardua buah router atau lebib, tidak memenlukan
koneksi secara langsung, eting atau tidak memerlukan koneksi point to point. Kita bisa
membangun sesi IBGP antardua router iasat meskipun keduanya berada dalam jarak yang
jauh, asalkan tidak terpisah dalam autonomous :arget system yang lain. Namun syarat untuk
membuatnya deinikian adalah desain dan implementasj I bisa protokol routing internal yang
baik. Protokol routing internal sangat berguna untuk melakukan routing
terhadap paket-paket komunikasi BGP sehingga bisa sampal dan router asal ke router
tujuannya. arget b. EBGP (External BGP)
putar Kebalikan dan IBGP, External BGP atau sering disebut EBGP adalah sebuah sesi BGP
yang eting terjadi antardua router atau lebih yang berbeda AS atau berbeda hak adininistratif.
Tidak hanya i dan sekadar beda nomorAs saja, namun benar-benar berbeda adininistrasinya.

91
Jadi inisalnya router iolah kita dengan router ISP ingin saling dapat bertukar informasi
dengan menggunakan bantuan BGP,
maka kemungkinan besar kita akan membuat sesi EBGP. Hal ini dikarenakan AS router kita
stik dengan router ISP dibuat berbeda.
Pihak ISP tentu tidak akan memasukkan route BGP kita dalam AS-nya, karena memang
bukan hak knya dan kewajiban mereka untuk mengurus router kita. Dengan perbedaan AS ini,
maka seperangkat (ang peraturan saat melakukan routing update tentu berbeda dengan apa
yang ada dalam IBGR Maka
dan itu, sesi BGP jenis ini dikategorikan berbeda, yaitu sebagai EBGP.
rn a Sesi EBGP biasanya dibuat dengan menggunakan bantuan media point-to-point, seperti
inisalnya
y line point-to-point serial, satelit point-to-point, wireless point-to-point, dan, masih banyak
lagi. Sesi
EBGP biasanyaterjadm pada router yang letaknya berada di penbatasan antara jaringan kita
dengan
179. - janingan lain, atau sering disebut dengan istilah border router. Tujuan utama dibuatnya
EBGP ml
adalah untuk memudahkan pendistnibusman informasi routing dan pihak luar ke jaringan
kita.
ada Berikut ini penjelasan tentang cara keija BGP dan atribut BGR
a. Cara kerja router menjalankan protokol routing BGP
ipat BGP bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel lPjaningan yang menunjuk kejaringan
yang
ya. dapat dicapai antar-AS. Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. BGP
tidak
menggunakan metnik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tetapi membuat keputusan
lasi routing berdasarkan path, kebijakan janingan, dan atau sekelompok peraturan. BGP
diciptakan
1 di untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengizinkan routing secara tensebar
sehingga
tidak harus mengacu pada satu janingan backbone saja.
Protokol routing BGP baru dapat dikatakan bekerja pada s’ebuah router jika sudah terbentuk
sesi
komunikasi dengan router tetangganya yang juga menjalankan BGP. Sesi komunikasi ini
92
adalah
benupa komunikasi déngan protokol TCP dengan nomor port 179. Setelab terjalin
komunikasi ini,
maka kedua buah router BGP dapat saling bertukar informasi rute.
Agar berhasil menjalin komunikasi dengan router tetangganya sampai dapat saling bertukar
ya informasi routing, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai benikut.
1) Kedua buah router telah dikonfigunasi dengan benar dan siap menjalankan protokol
routing BGP.
2) Koneksi antarkedua buah router telah terbentuk dengan baik tanpa adanya gangguan pada
media koneksinya.
ng
3) Pastikan paket-paket pesan BGP yang bertugas membentuk sesi BGP dengan router
lat tetangganya dapat sampai dengan baik ke tujuannya.
4) Pastikan kedua buah router BGP tidak melakulcan pemblokinan port komunikasi TCP 179.
5) Pastikan kedua buah router tidak kehabisan sumber daya saat sesi BGP sudah terbentuk
dan berjalan.
6) Setelah semuanya berjalan dengan baik, maka sebuah sesi BGP dapat bekenja dengan
baik pada router kita.
Teknik Kompider dan Jaringan
Untuk membentuk dan mempertahankan sebuah sesi BGP dengan router tetangganya, BGP
mempunyal mekanismenya sendiri yang unik. Pembentukan sesi BGP ml mengandalkan
paketp aket pesan yang terdiri dan empat macam. Paket-paket tersebut adalah sebagal berikut.
1) Open message
Sésual dengan namanya, paket pesan jenis ini merupakan paket pembuka sebuah sesi BGP,
Paket inilah yang pertama dikirimkan ke router tetangga untuk membangun sebuah sesi
komuriikasi. Paket ini berisikan informasi mengenai nomor versi BGP, nomor AS, hold time,
dan router ID.
2) Keepalive message
Paket keepalive message bertugas untuk menjaga hubungan yang telah terbentuk antarke€Jua
router BGR Paketjenis ini dikinimkan secara periodikoleh kedua buah router yang
bertetangga. Paket ml berukutan 19 byte dan tidak benisikan data sama sekali.
3) Notification message
Paket pesan ini adalah paket yang bertugas menginformasikafl kesalahan yang terjadi
terhadap sebuah sesi BGR Paket ml berisikan field-field yang berisi jenis kesalahan apa yang
93
telah terjadi, sehingga sangat memudahkan penggunanya untuk melakukan troubleshooting.
4) Update message
Paket update message merupakan paket pesan utama yang akan membawa informasi rute-rute
yang ada. Paket ini berisikan semua informasi rute BGP yang ada dalam jaringan tersebut.
Ada tiga komponen utama dalam paket pesan ini, yaitu Network Layer Reachability
Information (NLRI), path atribut, dan withdrawn routes.
b. Atribut-atribut BGP
Salah satu ciri khas dan juga merupakan kekuatan dari BGP ada pada atribut-atribut
pendukungnya. Atribut-atnibut ini yang nantinya digunakan sebagai parameter untuk
menenitukan jalur terbaik untuk menuju ke suatu situs. Atribut ini juga dapat mengatur keluar
masuknya routing update dan router-router BGP tetangga. Dengan mengatur atribut ml, kita
dapat dengan bebas mengatur bagaimana karaktenstik dan sifat dan sesi BGP tersebut.
Untuk melayani kita mengatur sebebas-bebasnya, tersedia 10 macam atribut BGP yang
umum ditambah satu atnibut BGP yang hanya ada pada produk-produk Cisco.Masing-masing
memiliki ciri khas dan tugasnya tersendiri untuk memungkinkan kita memanajemen tabel
routing update dan lalu lintas data yang keluar masuk. Kesebelas atribut-atribut BGP sebagai
berikut,
1) Origin
Origin merupakan atribut yang termasuk dalam jenis well known mandatoiy (wajib). Jika
sumbernya berasal dan router BGP dalam janingan lokal atau menggunakan nomor AS yang
sama dengan yang sudah ada, maka indikator atnbut ini adalah huruf “I” untuk interior.
Apabila sumber rute berasal dan luarjaringan lokal, maka mndikatomya adalah huruf “e”
untuk exterior. Sedangkan apabila rute didapat dan hash distribusm ulang dan protokol
routing lain, maka indikatomya adalah ?“ yang artinya incomplete.
2) AS_Path
Atribut ml hams ada pada setiap rute yang dipertukarkan menggunakan BGP. Atnibut ml
menunjukkan perjalanan paket dan awal hingga berakhmr di tempat kita. Perjalarian paket ml
ditunjukkan secara berurut dan ditunjukkan dengan menggunakan nomor AS. Dengan
deinikian, akan tampak melalui mana saja sebuah paket data berjalan ke tempat kita.
3) Next hop
Next hop merupakan atrmbut yang menjelaskan ke mana selanjutnya sebuah paket data akan
dilemparkan menuju ke suatu lokasi. Dalam EBGP-4, yang menjadi next hop dan sebuah rute
adalah alamat asal (source address) dan sebuah router yang mengmnimkan prefix tersebut
dan luar AS. Dalam IBGP-4, alamat yang menjadi parameter next hop adalah alamat dan
94
router yang terakhir mengirimkan rute dan prefix tersebut. Atnbut ini juga bersifat well
known rnandatoty.
Admb4slrJSI Infrasbdctir Jaiingan - Kelas Xl
F
4) Multiple Exit Discriininator (MED)
Atribut ini berfungsi untuk menginformasikan router yang berada di luarAS urituk
mengambil jalan tertentu untuk mencapai si pengirimnya. Atribut ini dikenal sebagai metrik
eksternal dan sebuah rute. Meskipun dikirimkan ke AS lain, atribut ini tidak dikirimkan lagi
ke AS ketiga oleh AS lain tersebut. Atribut ini bersifat optional nontransitive.
5) Local preference
Atribut ini bersifat well known discretionary, di mana sering digunakan untuk
memberitahukan router-router BGP lain dalam satu AS ke mana jalan keluar yang dipilih jika
ada dua atau lebih jalan keluar dalam router tersebut. Atribut ini merupakan kebalikan dan
MED, di mana hanya didistnibusikan antar-router-router dalam satu AS saja atau router IBGP
lain.
6) Atoinic aggregate
Atribut ini bertugas untuk memberitahukan bahwa sebuah rute telah di-aggre gate (disingkat
menjadi pecahan yang lebih besar) dan ini menyebabkan sebagian informasi ada yang hilang.
Atnibut ini bersifat well known discretionary.
7) Aggregator
Atnibut yang satu ni berfungsi untuk membenikan informasi mengenai router ID dan nomor
autonomous system dan sebuah router yang melakukan pengumpulan terhadap satu atau lebih
rute. Parameter ini bersifat optional transitive.
in 8) Community
Community merupakan fasilitas yang ada dalam routing protokol BGP-4 yang memiliki
kemampuan memberikan tag pada rute-rute tertentu yang memiliki satu atau lebih persamaan.
Dengan diselipkannya sebuah atribut community, maka akan terbentuk sebuah persatuan rute
dengan tag tertentu yang akan dikenali oleh routeryang akan menerimanya nanti. Setelah
router penenima membaca atnibut ni, maka dengan sendirinya router tersebut mengetahui apa
maksud dan tag tersebut dan melakukan proses sesuai dengan yang dipenntahkan. Atribut ini
bersifat optional transitive.
9) Originator ID
Atnibut ini akan banyak berguna untuk mencegah terjadinya pengulangan routing dalam
sebuah jaringan. Atribut ini membawa informasi mengenai router ID dan sebuah router yang
95
telah melakukan pengiriman routing. Jadi dengan adanya informasi ini, routing yang telah
dikirim oleh router tersebut tidak dikirim kembali ke router itu. Biasanya atribut ini digunakan
dalam implementasi route reflector. Atribut ini bersifat optional nontransitive.
10) Cluster list
S Cluster list merupakan atnibut yang berguna untuk mengidentifikasi router-router mana
saja r. yang tergabung dalam proses route reflector. Cluster list akan rnenunjukkan path-path
atau k jalur mana yang telah direfleksikan, sehingga masalah.pengulangan routing dapat
dicegah. Atribut ini bersifat optional nontransitive.
11) Weight
Atribut yang satu ni merupakan atribut yang diciptakan khusus untuk penggunaan di router
keluaran vendor Cisco. Atribut ini merupakan atribut dengan prioritas tertinggi dan sering
digunakan dalam proses path selection. Atnibut ini bersifat lokal, hanya untuk digunakan
pada router tersebut dan tidak diteruskan ke router lain, karena belum tentu router lain yang
bukan bermerk Cisco dapat mengeoalinya. Fungsi dan atribut ini adalah untuk meinilih salah
satu jalan yang diprioritaskan dalam sebuah router. Ketika ada dua buah jalan keluar, maka
dengan memodifikasi atribut weight ini, router dapat meinilih salah satu jalan untuk
dipnioritaskan sebagai jalan keluar. Jadi kita dapat mengatur dengan leluasa jalan mana yang
it akan digunakan. Weight tidak digunakan pada router lain selain Cisco.
ri c. Peinilihan jalur terbaik dalam BGP
Router pertu rnelakukan peinilihan rute terbaik ketika mendapatkan dua atau Iebih rute untuk
menuju ke suatu lokasi di luar. Biasanya sebuah router BGP mungkmn saja mendapatkan
sebuah rute lebih dan dua, tergantung pada banyaknya sesi BGP yang dibentuk dengan
tetangga-tetangganya.
Teknlk Komputer dan Jarlngan
I
Semakin banyak sesi BGP dengan router tetangga, maka router tetangga tersebut akan
mengirimkan banyak rute yang diketahuinya, sehingga mungkin saja ada yang sama.
Ketika dihadapkan pada dua jalan dengan tujuan yang sama, maka tugas router BGP adalah
harus meinilih salah satu jalan untuk digunakan meneruskan informasi yang dibawanya. Jalan
yang dipilih haruslah jalan yang terbaik yang ada saat itu untuk dapat meneruskan informasi
sebaik mungkin. Untuk meinilih salah satu jalan tersebut, router BGP akan langsung
menjalankan prosedur peinilihan rute terbaik atau yang sering disebut dengan istilah path
selection.
Dalam, proses peinilihan jalur terbaik, atribut-atribut yang telah dijelaskan di depan yang
96
sangat berperan penting. Semua atribut tersebut memiliki tingkat prioritasnya sendiri dalam
proses penentuan jalur terbaik. Maksudnya ketika ada dua rute menuju ke lokasi
www.yahoo.com dan masing-masing memiliki atribut B dan C, maka router BGP akan
membandingkan nhlai B dengan C. Jika ternyata nilai B yang lebih baik, maka rute menuju
ke www.yahoo.com adalah rule yang beratribut B. Rule tersebut akan dijadikan sebagai jalur
terbaik Jan semua lalu lintas menuju www.yahoo.com akan dilarikan melalui jalur B.
Sedangkan rute yang memiliki atribut C dijadikan sebagai backup. Backup ini akan
digunakan suatu saat ketika rute yang beratribut B tadi sedang bermasalah. Jadi wte yang
tidak terpilih bukan berarti diabaikan begitu saja. Mekanisme inilah yang merupakan salah
satu kehebatan dan BGR
Proses peinilihan jalur terbaik ke sebuah lokasi yang terjadi dalam sebuah sesi BGP hingga
menemukan sebuah jalur terbaik adalah sebagai berikut.
1) Jika hanya ada sebuah rute menuju ke lokasiA, maka rute tersebutlah yang pasti dijadikan
rute terbaik dan akan langsung digunakan.
2) Jika ada dua buah rute menuju’ ke lokasi A, maka router BGP akan menggunakan atribut
weight untuk meinilih rute mana yang paling baik. Rule dengan nilai weight yang paling
tinggi akan dipilih sebagai jalur terbaik.
3) Jika nilai weight keduanya sama, maka router akan menggunakan atribut local preference
sebagai bahan pembanding. ‘Rute dengan nilai local preference yang paling tinggi adalah rute
yang terpilih sebagai rute terbaik.
4) Jika nilai local preference sama, maka sebagai bahan pembanding router BGP akan
memeriksa rute mana yang berasal dan dirlnya sendiri. Jika rute tersebut berasal dan dirinya
sendiri, maka rute tersebut yang akan dijadikan rute terbaik.
5) Jika rute menujuAbukan berasal dari dirinya, maka router akan menggunakan
atributAS_PATH untuk mencari rute terbaik. Rute dengan atribut AS PATH terpéndek akan
dipilih sebagai rute terbaik. Apabila atribut AS_PATH-nya sama, maka atribut selanjutnya
yang digunakan untuk meinilih jalan terbaik adalah origin. Atribut origin terdiri parameter
IGP, EGP, dan incomplete. Parameter dengan nilai referensi terendah yang akan dipilih
menjadi rute terbaik. IGP memiliki nilai referensi paling rendah, disusul EGP, dan akhirnya
incomplete. Rute dengan atnbut origin IGP akan lebih dipilib daripada EGP atau incomplete,
begitu seterusnya hingga rute dengan atribut incomplete menjadi rule yang berada di urutan
paling belakang:
6) Jika atribut origin pada wte-rute tersebut sama, maka atribut selanjutnya yang digunakan
adalah MED (Multi Exit Discriininator). MED merupakan atribut untuk memungkinkan kita

97
meinilih jalan mana yang paling baik untuk menuju sebuah situs. Jenisnya kurang lebih sama
seperti local preference, namun bedanya atribut MED ini hanya disebarkan dalam satu AS
yang sama saja. Atnbut ini tidak dikirimkan ke luar AS dan router BGP tersebut. Biasanya
atribut ini banyak digunakan jika sebuah router memiliki dua atau lebih jalan yang sama
namun menuju ke satu ISR Rule dengan nilai MED yang pang rendah adalah yang terpilih
sebagai rute terbaik.
7) Jika nilai MED pada kedua rute tersebut sama, maka router BGP akan melakukan
peinilihan berdasarkan jenis sesi BGP dan rute-rute tersebut. Seperti telah dijelaskan di
depan, jenis BGP ada dua macam yaitu IBGP dan EBGP. Kedua parameter ini juga
digunakan dalam peinilihan jalur terbaik. Sebuah rule yang berasal dan sebuah sesi EBGP
memiliki prioritas yang Iebih tmnggi danipada rute dan sesi IBGP. Jadi rute yang berasal dan
sesi EBGP dengan router BGP lain tentu akan dijadmkan sebagai rute terbaik.
AdmWstrsi Infrastruktw Jaringan - KeZas XI

8) Jika setelah melalui ketentuan di depan, kedua rute tersebutjuga masih identik, maka
proses path selection selanjutnya adalah menggunakan parameter jalur terdekat dalam
jaringan
lah internal untuk menuju ke next hop. Maksudnya adalah, router BGP akan membaca atribut
Ian next hop dan kedua jalur tersebut. Setelah diketahui, router tersebut akan memeriksa jalur
iasi mana yang memiliki next hop yang terdekat dan router tersebut. Jalur yang diperiksa ini
kan merupakan jalur yang berasal dan protokol routing internal seperti OSPF, EIGRP, atau
bahkan
statik. Setelah didapatkan rute mana yang memiliki next hop yang paling dekat dan mudah
I at diakses, maka rute tersebut langsung dipilih menjadi yang terbaik.
9) Jika prosedur ini masih tidak membuahkan sebuah rute terbaikjuga, makajalan terakhir
untuk
an menemukannya adalah dengan membandingkan BGP router ID dan masing-masing wte
c Sebuah rute pasti akan membawa informasi BGP router ID dan router asalnya. Parameter
inilah yang menjadi pembanding térakhir untuk proses path selection ini. Karena BGP router
ID
tidak mungkin sama, maka sebuah jalan terbaik pasti[ah dapat terpilih. BGP router ID
biasanya
UJU adalah alamat IP tertinggi dan sebuah router atau dapat juga berupa IP interface
loopback.
98
(an Router BGP akan meinilih rute dengan nilai BGP router ID yang terendah.
la Kelebihan BGP yang lainnya adalah kita dapat rnemodifikasi dan mengubah atribut-atribut
yang
ada pada sebuah rute, sehingga proses peinilihan jalur terbaik ini juga dapat kita atur. Dengan
mengatur proses ini, maka kita dapat mengatur lalu-lintas data yang keluar masuk janngan
kita. :an
ce
ah
an
ya
rH
ite
uk
e.
iki
lin gitan
Periuaslah pemahaman Anda terkait materi pada modul ml, kemudian kerjakan tugas
berikut
h secara disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab! Kumpulkan hasilnya kepada
guru
Anda untuk dinilai dan dievaluasi!
Tujuan:
Peserta didik dapat melakukan konfigurasi routing dinamis pada jaringan
tu Alat dan Bahan:
1. Seperangkat komputer
2. Inikrotik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum memulai Iegiatan belajar!
2. Bacalah dan pahaini petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml den gan benar!
1. Apakah yang dimaksud routing dinamis?
Jawab
2. Sebutkan tujuan desain algoritma routing! -
Jawab

99
3. Jelaskan tentang algoritma distance vector!
Jawab
4. Apakah tujuan utama protokol routing?
Jawab
5. Sebutkan fitur-fitur yang diiniliki oleh algoritma routing link state!
Jawab
Teknlk Komputer dan Jaringan jj)
Langkah Kerja:
Pada modul ini, Anda sudah belajar mengenai’konfigurasi routing dengan berbagai protokol
routing.
Bersama dengan kelompokAnda, praktikkan konfigurasi routing diriainis dengan salah satu
protokol
routing!
1. Routing dinamis adalah proses pengisian data di tabel routing secara otomatis.
2. Algoritma routing adalah dasar dan routing dinarnis.
3. Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dan dua kategori
berikut.
a. Distance vector
b. Unk state
4. Routed protocol adalah protokol yang dirutekan melaluijaringan.
5. Routing protocol adalah protokol yang mengimplementasikan algoritma routing.
6. Macam-macam protokol routing di antaranya sebagai berikut.
a. RIP, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector.
b. IGRP, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector.
c. OSPF, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma link state.
d. EIGRP, menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance
vector.
e. BGP, menggunakan protokol routing eksterior dengan algorftma distance victor
IITTP_. -
1. Kemampuan protokol routing untuk membagi inforrnasi tentang jaringan dengan router
Iainnya dengan menggunakan protokol routing yang sama adalah pengertian dan
a. router c. OSI e. network discovery
b. NIC
2. Ukuran yang digunakan sebagai indikasi penggunaan rute sehingga menjadi rute yang
100
terbaik di antara banyak wte tujuan adalah.
a. interface c. metrik e. algoritma
b. next hop d. router
3. Berikut yang terjadi jika pada protokol routing RIP hop ke-16 telah tercapai adalah
a. paketdibiarkan
b. paket yang dikirim diterima oleh komputer tujuan
c. paket yang dikirim mencapai tujuan
d. paket yang dikirim akan dibuang
e. paket yang dikirim akan diseleksi di komputer tujuan
4. Jenis routing yang tidak menggunakan algoritma distance vector adalah
a. RIP c. OSPF e. BGP
b. EIGRP d. IGRP
5. Algoritma yang memperbaiki pengetahuan dan jarak router dan bagaimana mereka
interkoneksi
adalah
a. distance vector c. RIP e. OSPF
b. link state d. IGRP
I
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
d. komputer
Adininisbasi Infrastruktw Jañngan - Kelas XI
—:
:ing.
*01
6. Protokol routing yang menggunakan algoritma SPF adalah
a. distance vector c. RIP e. OSPF
b. link state d. IGRP
7. Protokol routing berikut yang termasuk jeriis protokol routing interior, kecuáli
a. RIP c. OSPF e. BGP
b. IGRP d. EIGRP
8. Protokol routing berikut yang menggunakan algbhtma link state adalah
a. RIP C. OSPF e. BGP
b. IGP d. EIGRP
9. Protokol routing yang menggunakan campuran antara algoritma link state dan distance

101
vector
adalah
a. RIP c. OSPF e. BGP
b. IGRP d. EIGRP
10. Sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada
dalam
satu hak adininistrasi disebut
a. RIP c. BOP. e. EBGP
b. IGRP d. IBGP
11. Paket yang bertugas menginformasikan kesalahan yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP
disebut
a. open message c. notification message e. backup message
b. keep alive message d. update message
12. Jumlah atribut dalam BGP produk Cisco adaIh
a.9 c.11 e.13
b. 10 d. 12
13. Atribut BGP yang hanya ada dalam produk Cisco adalah
a. cluster list c. next hop e. originator ID
b. origin d. weight
14. Kepanjangan BGP adalah
a. Born Gateway Protocol c. Bold Gateway Protocol e. Border Guard Protocol
b. Border Gateway Protocol d. Bus Gateway Protocol
l5. Wilcicard mask dan subnet mask 255.255.255.253 adalah
a. 0.0.0.1 c. 0.0.0.3 e. 0.0.0.5
b. 0.0.0.2 d. 0.0.0.4
IL Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis’
Jawab:
2. Ada beberapa titik berat yang berhubungan dengan protokol link state. Sebutkan’
Jawab:
3. Apakah yang dimaksud LSA?
Jawab:
4. Apa perbedaan antara routed protocol dengan routing protocor?
Jawab-

102
5. Sebutkan perbedaan antara protokol routing interior dengan protokol routing eksterior!
Jawab-
Tekiik Komputer dan Jarhigasi
‘a
I
6. Jelaskan tentang tujuan konvergensi dalam algoritma routing!
Jawab:
7. Jelaskan tentang algoritma SPF dalam link state!
Jawab
8. Sebutkan tujuan BGP!
Jawab:
9. Jelaskan tentang EBGP!
Jawab
10. Sebutkan kelebihan-kelebihan EIGRP!
Jawab:
Admbijsfrj Infrastnjkp Jaringan - Kelas XI

S1Réinidi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Jelaskan tentang algoritma link state!
2. Apakah yang dimaksud Autonomous Sytem
(AS)?
3. Sebutkan karakteristik protokol RIP!
4. Jelaskan perbedaan antara RIPv1 dengan RIPv2!
5. Jelaskan karakteristik protokol OSPF’
SiRigyaan1
Jawablah pertanyaan-penanyaan di bawah In! dengan benar!
1. Apakah yang akan terjadi jika pada protokol RIP
hop ke-l6tercapai?
2. Jelaskan perbedaan antara RIP dengan OSPF!
3. Jelaskan yang Anda ketahui tentang IGRP!
4. Mengapa EIGRP sering disebut hybrid-distance
vector routing protocol?

103
5. Jelaskan tentang perintah berikut!
show ip eigrp neighbors
—r—.fl4ra’a.
sq,iIu m.:
- BGP : protokol routing an tar-autonomous
- OSPF : protokol routing dengan konsep link state ,
- RIP protokol routing yang menentukan jalur terbaikrtya berdasarkan . +

hlalui
h.
Internet Gateway
Setelah mempelajari materi ni, peserta didik diharapkan dapat:
- Memahaini dan mengevaluasi internet gateway
- Memahaini dan mengonfigurasi NAT
- Memahaini dan menganalisis permasalahan internet gateway
- Memahaini dan memperbaiki konfigurasi NAT
Internet
—f- — - Gateway
—r NAT
—[ Membuat NAT pada router Cisco
Menguji dan troubleshooting NAT
J
1
[__ Internet Gateway
Teknik Komputer dan Jaringan
Dan perspektif pengguna, mengakses internet dan mengunduh file, melihat halamari web,
atau mengirim email mungkin tampak sederhana. Dalam beberapa detik, unduhan file telah

104
selesai, halaman web muncul cli browser Ancia, atau pesan email mencapai tujuannya.
Proses yang terjadi di balik Iayar, bagaimanapunjuga cukup ruinitdan bergantung pada
kemampuan komputerdan perangkatAnda untuk berkomunjkasi dengan komputer dan
perangkat di jaringan lain. Setiap komputer dan perangkat harus beroperasi dan memiliki
protokol, program, dan gateway yang tepat untuk menyelesaikan prosesnya.
Prosesnya juga mengandalkan kemampuan ISP Anda untuk brtukar data dengari penyedia
mereka, dan pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan untuk memecah
data dengan penyedia lain agar ditangañi dengan benar. Untuk mengetahui Iebih dalam
tentang jaringan internet, pelajan modul ini dengan saksama!
A. Internet
1. Pengertian internet
Internet adalah singkatan dan interconnected network. Internet merupakan sebuah sistem
komunikasi yang mampu menghubungkan janingan-janingan komputer di seluruh dunia.
Berbagai jenis komputer dengan spesifikasi yang berbeda-beda dapat saling berkomunikasi
melalui internet. Beberapa bentuk jaringan yang berbeda-beda dapat saling bertukar
informasi dan data melalui internet menggunakan seperangkat aturan yang disebut protokol
TCP/IP.
Untuk membedakan setiap komputer atau jaringan yang terhubung ke internet, maka
digunakan sebuah identitas tertentu yang disebut alamat IP (!P Address). Alamat IP
merupakan kombinasi angka-angka yang menunjukkan identitas sebuah komputer atau
janngan di internet. Contoh alamat P adalah 192.168.2.1. Selain menggunakan alamat IP,
beberapa komputer atau jaringan dapat juga memiliki identitas berupa nama yang mudah
diingat. Nama tersebut disebut sebagai domain. Contohnya www.google.com,
www.yahoo.com, dan sebagainya.
2. Sejarah internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amenka
Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan
yang dinamakan ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka
mendemonstrasikan dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX.
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan iniliter. Pada saat itu
Departemen
I
Gambar 4.1 Beberapa komputer terhubung dalam jaringan internet
_ iistrasj Infrastn,klix Jarkigan - KeJas XI

105
S
tau Peahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan
komputer yang
ian tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi
masalah bila
tar, terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi
tuic perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan empat situs saja, yaitu ‘Stanford Research
Institute, University of California, Santa Barbara, dan University. of Utah, di mana mereka
membentuk
ka, satujaringanterpadu padatahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada
bulan Oktober
an 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua
universitas di
let, negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitari untuk
mengatumya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu “INILNET” untuk keperluan iniliter
dan “ARPANET” baru yang Iebih kecil untuk keperluan non-iniliter, seperti, universitas-
universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang
kemudian disederhanakan menjadi internet.
3. Cara kerja internet
Jaringan komputer di internet menggunakan bahasa komputer standar (secara teknis dikenal
ai sebagai protokol) yang memungkinkan beragam janngan komputer dan komputer yang
berbeda
untuk saling berkomunikasi.
Protokol TCP/IP menjadi standar protokol yang digunakan pada janngan internet, karena
TCP/IP
dikembangkan untuk dapat diterapkan di hampir segala jenis platform komputer, biasa
dikenal dengan
an konsep open sistem (multi-platform). TCP/IP merupakan cara standar untuk
mengirimkan paket dan
SI mengalamatkan data komputer (sinyal elektronik) sehingga data tersebut bisa dikirim ke
komputer
106
terdekat atau keliling dunia dan tiba dalam waktu yang cepat tanpa rusak atau hilang.
• 4. IP Address
IPAddress adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai
alamat
identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan. IP Address harus dikonfigurasikan
secara unik
agar dapat berkomunikasi dalam internet. Artinya, tidak diperbolehkan menggunakan lF
Address
yang sama dalam satujaringan. Sebuah lPAddress diatur pada setiap Network Interface Card
(NIC)
yang terpasang di masing-masing host. Perangkat end-user yang memiliki interface
jaringan seperti
workstation, server, network printer, atau IP phone juga
membutuhkan lPAddress. Beberapa server
dapat memiliki lebih dan satu NIC dan setiap NIC akan memiliki lPAddress tersendiri.
Interface router
yang terkoneksi dengan jaringan IP juga memiliki sebuah P Address.
Untuk mengidentifikasi suatu host pada internet, maka tiap host diberi IP Address atau
internet
address. Apabila host tersambung dengan lebih dan satu jaringan, maka disebut multi-homed,
di
mana memiliki satu lPAddress untuk masing-masing interface. lPAddress terdiri dan:
IP Address = <nomor network><nomor host> -
Nomor network diatur oleh suatu badan, yaitu Regional Internet Registries (RIR),
yaitu:
a. American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah Amenka
Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian Sahara dan Afrika.
b. Reseaux 10 Europeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah, dan
bagian Afrika.
c. Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggung jawab untuk
daerah Asia Pasifik.
IP Address merupakan 32 bit bilangan biner di mana bisa dituliskan dengan bilangan
desimal dan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan dengan tanda

107
titik. Contoh bilangan bmner dan lPAddress 128.2.7.9 adalah
10000000 00000010 00000111 00001001
P Address memiliki struktur seperti berikut.
a. IP Address terdin dan 32 bit (binary digit), yaitu 0 dan 1.
b. 32 bit tersebut dikelompokkan dalam empat bagian, masing-masing 8 bit yang disebut
oktet.
c. Supaya IP Address mudah dimengerti, maka tiap oktet ditampilkan dalam bentuk desimal,
dipisahkan dengan dot atau tanda titik.
Teknik Komputer dan aringan
I.
I
I
Ketentuannya adalah sebagai berikut.
a. Jika nhlai binemya 0, maka tidak akan mengubah nilai oktet tersebut.
b. Jika nilal binemya 1, maka penambahan nilai tergantung posisinya.
c. Jika semua pilai 8 bit adalah 0 atau 00000000, nilai desimalnya 0.
ci. Jika semua nilai 8 bit adatah I atau 11111111, maka nilai desimalnya adalah 255
(128+64+32+16+8+4+2+1)
e. Jika nilai 8 bit adalah campuran, seinisal 001001, maka nilainya adalah 39(32+4+2+1) Bit
pertama dan alamatIP membenikan spesifikasi terhadap sisa alamat dan IP. Selain itu juga
dapat memisahkan suatu alamat IP dan jaringan. Alamat network (network address) biasa
disebut juga sebagai netiD, sedangkan untuk alamat host (host address) biasa disebutjuga
sebagai hostiD. Ada 5 kelas pembagian IP Address seperti ditunjukkan pada gambar berikut.
1
2
4
3
1
Class A
Class B
Class C
Class D
I

108
Class E 111110 I future use
Gambar 4.2 Pembagian kelas IP
a. KelasA
KelasAmenggunakafl 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan ml
memungkinkan adanya 2-2 (126) jaringan dengan 224.2 (16777214) host, atau Iebih dan dua
juta alamat.
b. Kelas B
Kelas B menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan ml
memungkinkan adanya 2-2 (16382) jaringan dengan 216.2 (65534) host, atau sekitar I juta
alamat.
c. Kelas C
Kelas C menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkinkan adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28.2 (65534) host, atau sekitar
setengah juta alamat.
d. KeIasD
Alamat ini digunakan untuk multicast.
e. Kelas E
Alamat ini digunakan untuk selanjutnya.
Kelas A digunakan untuk jaringan yang memiliki jummah host yang sangat banyak.
Sedangkan kelas C digunakan untuk jaringan kecil dengan jumlah host tldak sampai 254,
sedangkan untuk jaringan dengan jumlah host Iebih dan 254 harus menggunakan kelas B.
Alasan pembagian kelas IP, yaitu:
a. Memudahkan sistem pengelolaan dan pengaturan alamat-alamat.
b. Memanfaatkan jumlah alamat yang ada secara optimum (tidak ada alamat yang terlewat).
Admlnlsfrasi Infrastridctia Jadngan - Kelas Xl

[netID hostiD
1101 netiD hostlD
1110 I netlD hosttD
rib f multicast i

c. Memudahkan pengorganisasian jaringan di seluruh dunia dengan membedakanjaringan


tersebut termasuk kategori besar, menengah, atau kecil.

109
d. Membecjakan antara alamat untuk jaringan dan alamat untuk host/router.
IPAddress ada dua macam yaitu:
a. IPversi4(IPv4)
P versi 4 (IPv4) terdiri dan 32 bit dan bisa menampung sampai 4.294.967.296 host di seluruh
dunia, contohnya adalah 172.146.80.100. Jika host di seluruh dunia melebihi angka tersebut,
maka dibuatlah IPv6. Pemberian alamat dalam internet mengikuti format alamat IP (RFC
1166). Alamat ini dinyatakan dengan 32 bit (bilangan 0 dan 1) yang dibagi atas 4 bagian
(setiap bagian terdiri dan 8 bit atau oktet) dan setiap kelompok dipisahkan oleh sebuah tanda
titik. Untuk memudahkan pembacaan, penulisan alamat dilakukan dengan angka desimal,
inisalnya alamat IP 192.168.1.2 jika dinyatakan dalam bilangan biner menjadi 00000010 Dan
32 bit ini berarti banyaknya jumlah maksimum alamat yang dapat dituliskan adalah 2 pangkat
32. Aciapun format alamat IPv4 terdiridanj dua bagian, yaitu netiD dan hostiD. NetiD
menyatakan alamat jaringan, sedangkan hostiD menyatakan alamat lokal (host/router). Akan
tetapi, dan 32 bit ml tidak boeh semuanya angka 0 atau 1 karena 0.0.0.0 digunakan untuk
jaringan yang tidak dikenal dan 255.255.255.255 digunakan untuk broadcast.
b. IP versi 6 (IPv6)
IP versi 6 (IPv6) terdini dan 128 bit. IP ini 4x dan IPv4, tetapi jumlah host yang bisa
ditampung bukan 4x dan 4.294.967.296, melainkan 4.294.967.296 pangkat 4. Orgahisasi
yang mengatur alokasi IP Address adalah lANA (Internet Assigned Number Authority),
sehlngga lANA-lab yang mengatur penetapan parameter protokol internet negara-negara di
dunia.
5. Subnetting
Jumlah IP Address versi 4 sangat terbatas, apalagi jika hams memberikan alamat semua host
di internet. OIeh karena itu, penlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan lPAddress tersebut
supaya dapat memberikan alamat semaksimal mungkmn untuk host yang adadalam satu
jaringan. Konsep subnetting dan lPAddress merupakan teknik yang umum digunakan di
internetuntuk mengefisiensikan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa
memaksimalkan penggunaan IP Address.
Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa subjaringan. Subnetting
merupakan proses memecah satu kelas IP Address menjadi beberapa subnet dengan jumlah
host yang Iebih sedikit dan untuk menentukan batas network ID dalam suatu subnet
digunakan subnet mask. Beberapa bit dan bagian HostID dialokasikan menjadi bit tambahan
pada bagian NetiD. Cara ini menciptakan sejumlah NetiD tambahan dan mengurangijumlah
maksimum host yang ada dalam tiap jaringan tersebut. Gambar benikut menunjukkan contoh

110
sebuah jaringan dengan IP Address
172.16.0.0.
-iii
Gambar4.3 Satu jaringan dengan IPAddress 172.16.0.0
Gambar di atas menunjukkan bahwa jaringan tersebut hanya memiliki satu IP jaringan, yaitu
172.16.0.0 (kelas B). Jadi untuk HostiD akan menggunakan NetID sebagai acuan pembagian
IP Address dalam jarmngan tersebut. Dengan subnetting, sebuah alamat janingan tunggal ini
dapat dipecah menjadi subjanngan (subnetwork/subnet).
255
uga but tID.
ni ta
rn
It.
Tekaik Komputer dan Jaringan !1)
[_ Network Prefix Host Number
L Network Prefix j Subnet Number Host Number
Gambar 4.6 Contoh subnetting
Beberapa alasanmelakukan subnetting adalah sebagai berikut.
a. Mereduksi lalu lintas jaringan
Alasan dasar menggunakan subnetting, yaitu untuk mereduksi ukuran broadcast domain.
Broadcast secara berkesinambungan dikirim ke semua host yang ada di jaringan dan
subjaringan. Saat lalu lintas broadcast mulai mengonsumsi begitu banyak bandwitdh yang
tersedia, maka administrator jaringan perlu mengambil langkah subnetting untuk mereduksi
ukuran broadcast domain tersebut.
b. Mengoptimalkan performa jaringan
Sebagai hasil dan reduksi jaringan, maka otomatis akan diperoleh performa jaringan yang
lebih baik.
c. Memudahkan manajemen
Dengan membagi-bagi jaringan diharapkan akan memudahkan administrator dalam mengatur
jaringan terutama untuk keperluan identifikasi.
d. Mengefektifkan janngan yang dibatasi area geografi yang luas
Seóuah jaringan tunggal dan besar yang dibatasi oleh area geografis yang luas dapat
menimbulkan berbagai masalah, terutama dan sisi kecepatan. Dengan mengoneksikan
multijaringan yang Iebih kecil, maka diharapkan dapat membuat sistem lebih efisien.

111
-I
N
H
II
Gambar 4.4 Sebuah jarngan dipecah menjadi 3 subnel melalui subnetting
Hierarki dan subnetting ditunjukkan pada gambar berikut.
Two-Level Classful Hierarchy
112.16.3.0 172.16.2.0
Three-Level Subnet Hierarchy K’

Io
Gambar 4.5 Hierarki subnet address
Jumlah bit yang dipinjam dapat bervanasi yang ditentukan oleh nilai subnet mask. Sebagai
contoh, NetID kelas B, yaitu 172.16.0.0, subnetting dapat dilakukan dengan cara berikut.
Address Kelas B (sebelum subnetting)
Adininistrasi Infrastrtkta, Jaringan - Kebs XI

[j 172 “16 0 [ o
Address Kelas B (setelah subnetting 4r , Network ID1[Network ID jIubnet
Host ID It
ID
L 172 II 16 1
Hal pertama yang harus diketahui untuk melakukan subnetting adalah mengingat nhlai dan
bit-bit subnet mask. Nilal ini yang akan dijadikan panduan untuk proses subnetting. Perlatikan
tabel bit-bit subnet mask berikut.
Berdasarkan label di alas, nilai subnet mask yang digunakan untuk subnetting adalah 128,
192, 224, 240, 248, 252, 254, dan 255. Maka dan itu, kemungkinan-kemungkinan subnet
yang tersedia seperti pada tabel benikut.
Subnet Mask
Maksud dan /9 adalah dan 32 bit lPAddress, terdapat 9 bit bernilai 1, dihitung dan oktet
pertama. Bit selanjutnya bernilai 0.
a. Contoh subnetting kelas C
Apabila sebuah NetID 192.168.1.0/26, maka untuk menentukan kelas dan subnet mask dan
NetID tersebut dengah langkah sebagai berikut.

112
IP 192.168.1.0 tergolong IP dan kelas C.
Subnet mask /26 berarti:
•11111111.11111111.11111111.11000000
128+64=192
Sehingga subnet mask adalah 255.255.255.192
Penghitungan tentang subnetting akan berpusat pada 4 hal, yaitu jumlah subnet, jumlah host
per subnet, blok subnet, alamat host, dan broadcast yang valid. Jadi, perhitungan tentang
subnetting dapat diurutkan sebagai berikut.
nengatur
1) Jumlah subnet = 2X
Di mana x adalah banyaknya bit 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi, jumlah subnet adalah 22 = 4 subnet.
2) Jumlah host per subnet = 2Y - 2
Di mana y adalah kebalikan dan x, yaitu banyaknya bit 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi,
jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host.
Subnet Mask
Nilai CIOR
Nilai CIOR
ai contoh,
domain.
jaringan.
ia, maka woadcast
ang lebih
imbulkan ang lebih
Teknik Komputer dan Jaringan si)

128 64 32 16 8 4 2 1
2 26 2 2 2 22 21 2
1 0 0 0 0 0 0 0 = 128
1 10 0 0 0 0 0 = 192
I 11 0 0 0 0 0 = 224
1 — 1 1 1 0 0 0 0 = 240
1 1 1 1 1 0 0 0 = 248

113
1 1 1 1 1 1 0 0 = 252
1 11 1 1 1 1 0 = 254
1 11 1 1 1 1 1 = 255

255.126.0.0 /9 255.255.240.0 /20


255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.C.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 . I18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255 255.252 /30
3) Blok subnet = 256 - 192 (nhlai oktet terakhir subnet) = 64.
Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 192. Jadi, subnet Iengkapnya adalah
0, 64, 128, dan 192.
4) Alamat host dan broadcast yang valid dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sebagai
catatan, host pertama adalah I angka setelah subnet, dan broadcast adalah I angka sebelum
subnet berikutnya.
Tabel Hasil Subnetting 192.168.1.0126
Dengan konsep dan teknik yang sama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting
kelas C seperti tabel berikut.
Tabel Subnet mask untuk Subnetting Kelas C
Subnet Mask __________
255.255.255.128
b. Contoh subnetting kelas B
Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting kelas B seperti pada tabe) di bawah ini.
Tabel sengaja dipisahkan pienjadi dua, blok sebelah kin dan kanan karena masing-masing
berbeda teknik terutama untuk oktet yang dimainkan” berdasarkan subnetnya.
Tabel Subnet mask untuk Subnetting Kelas B

114
CIDR /17 sampal /24 caranya sama dengan subnetting kelas C, hanya blok subnet-nya kita
masukkan Iangsung ke oktet ketiga, bukan seperti kelas C yang “dimainkan” di oktet
keempat. Seciangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet
dimainkan di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan
maju (counter) dari 0, 1, 2, 3, dan seterusnya.
c. Contoh subnetting kelas A
Konsep subnetting kelas A sama dengan kelas B dan C, hanya saja terdapat perbedaan pada
oktet mana pada blok yang akan dimainkan. Kalau kelas C di oktet ke-4 (terakhir), kelas B di
oktet ke-3 dan ke-4 (dua terakhir), kalau kelas A di oktet 2, 3, dan 4 (3 oktet terakhir).
Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting kelas A adalah semua subnet
mask dan CIDR /8 sampai /30.
Nilai CIDR
/25
Subnet Mask
255.255.128.0
Nilai CIDR Subnet Mask
/17 255.255.255.128
Nilai CIDR
/25
AdmkisIrasI Infrastruktur Jaringan - Kelas XI

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 I


Iiost pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Hostterakhi
192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
r
Broadcas 192.168.1.6 192.168.1.1 192.168.1.1 192.168.1.2
t 3 27 91 55

255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

115
255.255.192.0 /18 255.255.255.192 /26
255.255.224.0 /19 255.255.255.224 /27
255.255.240.0 /20 255.255.255.240 /28
255.255.248.0 /21 255.255.255.248 /29
255255.252.0 /22 255.255.255.252 /30
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24 .
6. Domain Name System (DNS)
adalah a. Pengertian DNS
Domain Name System (DNS) adalah sistem basis data terdistribusi yang digunakan untuk
3tatan, pencarian nama komputer di jaringan yang menggunakan TCP/IR DNS biasa
digunakan pada subnet aplikasi yang terhubung ke internet, seperti web browser atau email,
di mana DNS membantu
host name sebuah komputer ke IP Address. Selain digunakan di internet, DNS juga dapat
diimpiementasikan ke jaringan privat atau intranet. DNS dapat disamakan fungsinya dengan
buku telepon, di mana setiap komputer di jaringan internet memiliki host name (nama
komputer)
12 dan IP Address. Secara umum, setiap client yang akan mengoneksikan komputer yang
satu ke
13 komputer yang lain maka akan menggunakan host name. Lalu komputerAnda akan
menghubungi DNS server untuk mengecek host name yang Anda ininta tersebut berapa IP
Address-nya. IP Address ini yang digunakan untuk mengoneksikan komputerAnda ke
komputer lainnya.
b. Sejarah DNS
kelas Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputermenggunakan HOSTS flies yang
berisi informasi dan nama komputer dan IP Address.. Di internet, file ini dikelola secara
terpusat dan di setiap lokasi harus di-copyversi terbaru dan HOSTS files. Dan sini, bisa
dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan satu komputer di jaringan, maka kita
harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan semakin luasnya jaringan internet,
akhirnya muncul solusi untuk menangani hal ml, di mana DNS didesain menggantikan fungsi
HOSTS fiGs, dengan kelebihannya, yaitu unliinited database size dan performa yang baik.
DNS adalah sebuah aplikasi layanan di internet yang menerjemahkan sebuah nama domain

116
ke lPAddress. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di internet, lalu diketikkan nama
domain, inisalnya yahoo.com, maka akan dipetakan ke sebuah IP inisalnya 202.6.0.134. Jadi
DNS dapat dianalogikan pada pemakaian buku telepon, di mana orang yang kita kenal
berdasarkan nama untuk menghubunginya, kita hams memutar nomor telepon di pesawat
telepon. Seperti pemakaian buku telepon, host komputer mengirimkan perinintaan berupa
nama komputer dan nama domain ke server DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke lPAddress.
Tabel c. Struktur DNS
rbeda Domain name space merupakan sebuah hierarki pengelompokan domain berdasarkan
nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
1) Root level domain
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hierarki yang
disebut dengan level. Level paling atas di hierarki disebut root domain. Root domain
diekspresikan berdasarkan periode di mana lambang untuk root domain adalah tanda titik
(“.).
2) Top Level Domain (TLD)
TLD merupakan rujukan kepada huruf-huruf terakhir setelah tanda titik dalam sebuah nama
domain. TLD dibagi menjadi 3, yaitu:
a) Generic Top Level Domain (gTLD)
gTLD adalah top level domain yang digunakan untuk tujuan umum, seperti .com, .info, .net,
dan .org.
— b) Country Code Top Level Domain (ccTLD)
‘a kita ccTLD adalah top level domain yang terikat ke negara-negara tertentu, seperti .uk
untuk
mpat. lnggris, .id untuk Indonesia, .sg untuk Singapura, atau .jp untuk Jepang.
telah c) Sponsored Top Level Domain (sTLD)
sTLD adalah top level domain yang mewakili organisasi profesional tertentu, seperti .edu
untuk institusi sekolah di Amerika Serikat, mu untuk situs iniliter Amerika Serikat, atau
pada .gov untuk pemerintahAmenka Serikat. Domain ini tidak bisa digunakan oleh
masyarakat
kelas umum. Pendaftar hams membuktikan kelayakannya terlebih dahulu jika mereka ingin
ikhir). menggunakan sTLD.
ubnet Karena kita tidak bisa menggunakan sTLD untuk website kita, maka pilihan yang
memungkirikan
untuk digunakan hanyalab gTLD dan ccTLD. Jika sasaran website adalah pengguna di suatu

117
negara tertentu, maka pilihlah opsi ccTLD.
______ Teknikkomputerdanjaiingan
Sedangkanjika sasaran adalah pengguna di seluruh dunia, maka opsi gTLD adalah
pilihannya. Khusus untuk gTLD, baru-baru ini mulai berkembang ke domain yang ebih
spesifik dengan suatu nama daerah dalam suatu negara, inisalnya .london atau .macirid, yang
kemudian lebih dikenal dengan istilah Geographic Top Level Domain (Ge0TLD).
Berikut beberapa daftar TLD beserta keterangannya.
a) .com (dotcommercial) untuk website komersial
b) :net (dotnetwork) untuk network
C) .org (dotorganization) untuk organisasi
d) .edu (doteducation) : untuk pendidikan
e) .gov (dotgovernment) : untuk pemerintahan
f) .inil (dotinilitary) untuk iniliter
g) .tv (dottelevision) : untuk televisi
3) Second Level Domain (SLD)
SLD juga sering disebut tingkatan domain yang kedua. Berbeda dengan TLD, SLD adalah
nama domain yang Anda daftarkan sesuai keinginan. SLD ini bisa Anda beli dan Anda
daftarkan. Sebagai contoh Google.com, Google adalah SLD dan .com adalah TLD.
4) Third level domain (subdomain)
Thirdleveldomainjuga sering disebutdengan subdomain yang terletak di depan nama domain.
Third level domain dapat dibuat sesuai dengan keinginan tanpa harus mendaftarkannya
terlebih dahulu jika Anda sudah mempunyal domain SLD dan hosting. Sebagai contoh
translate.google.com, translate adalah subdomain, google adalah SLD, dan .com adalah
TLD.
Agar lebih memahaini tentang domain, perhatikan tabel berikut!
Domain Website TLD ccTLD Nama Domain (SLD) Subdomain
google.com .com - google -
d. Prinsip kerja DNS
Fungsi DNS adalah menerjemahkan (memetakan) nama komputer ke IP Address. Client DNS
disebut dengan resolver dan DNS server disebut dengan name server. Resolver atau client
mengirimkan perinintaan ke nama server berupa queries. Name server akan memproses
dengan cara mengecek ke lokal database DNS, menghubungi name server lainnya, atau akan
mengirimkan pesan kegagalan jika ternyata perinintaan dan client tidak ditemukan.
Proses tersebut disebut dengan forward lookup query, yaitu perinintaan dan client dengan
118
cara memetakan nama komputer (host) ke IP Address,
Client
‘Eu®
00 DNS
Server
Gambar 4.7 Cara kerja DNS
(is Adininistrasi Infrastntur Jaringan - Kelas Xl

translate.google.com .com - google translate


google.co.id - .co.id google -
- -- ___
nnya. Langkah-langkah kerja DNS server sebagai benkut.
engan 1) Resolver mengirimkan queries (perinintaan) ke name server.
n lebih 2) Name server mengecek ke lokal database atau menghubungi name server lainnya.
Jika
ditemukan akan diberitahukan ke resolver, jika tidak ditemukan akan merigirimkan pesan
kegagalan.
3) Resolver menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP Address yang diberikan
name server.
e. Keunggulan DNS
1) Mudah, DNS memudahkan user dalam mengakses komputer, karena user tidak lagi
direpotkan untuk mengingat IP Address sebuah komputer, cukup host name (nama komputer)
saja.
2) Konsisten, IP Address sebuah komputer bisa berubah, tapi host name tidak bisa berubah.
3) Simpel, user hanya perlu menggunakan satu nama domain untuk mencari, baik di internet
matipun di intranet
idalah
Anda B. Gateway
1. Pengertian Gateway
main Gateway adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang berjalan pada komputer
mainframe,
nn server, workstation individual, atau router yang digunakan untuk menghubungkan satu
jaringan ontoh komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan

119
protokol komunikasi
dalah I yang berbeda sehingga informasi dan satu jaringan komputer dapat diberikan kepada
jaringan
komputer yang lain. Gateway menghubungkan dua atau lebih jaringan, atau segmen janngan
yang
menggunakan format paket berbeda, protokol komunikasi yang berbeda, dan metode akses
yang
berbeda. Gateway tidak hanya meneruskan paket, mereka juga menerjemahkan paket agar
mudah
am dibaca oleh jaringan tujuan. Karena kemampuan menerjemahkan ini, gateway lebih mahal
daripada router dan mengirimkan paket lebih lambat daripada bridge, switch, atau router.
Sebagian besar
router memiliki gateway, walaupun PC atau server jaringan dapat bertindak sebagai gateway.
Tabel te berikut menunjukkan berbagai jenis gateway.
Name Deskripsi
Cloud gateway Mengintegrasikan protokol jaringan standar
dengan layanan cloud untuk terhubung ke
cloud.
DNS
client roses akan
I cara
Teknik Kompuler dan Iaringan

Email Mengonversikan pesan email yang dibuat oleh satu jenis sistem email
gateway sehingga bisa dibaca oleh jenis sistem email yang berbeda.
Memungkinkan pengguna LAN mengakses internet. Dapat juga digunakan
Internet
untuk menentukan pengguna mana yang memiliki akses internet atau untuk
gateway
membatasi akses layanan internet atau situs web tertentu.
LANgateway Menghubungkan segmen LAN yang menggunakan berbagai metode akses
• dan protokol komunikasi.
Memungkmnkan komputer untuk mengirim pesan SMS (Short Message
SMS gateway Se,vice), seperti pesan teks. Banyak yang menyertakan kemampuan untuk
mengonversi pesan teks ke email.

120
Seiring dengan perkembangan internet, definisi gateway sering kali bergeser. Tidak jarang
pula pemula menyamakan gateway dengan router yang sebetulnya tidak benar. Adakalanya
kata “gateway” digunakan untuk mendeskripsikan perangkat yang menghubungkan jaringan
komputer besar dengan jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena sering kali
perbedaan protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan
komputer yang besar.
lstilah gateway merujuk kepada hardware atau software yang menjembatani dua aplikasi atau
jaringan yang tidak kompatibel, sehingga data dapat ditransfer antarkomputer yang berbeda-
beda. Salah satu contoh penggunaan gateway adalah pada email, sehingga pertukaran email
dapat dilakukan pada sistem yang berbeda.
Dalam pengertian teknis, istilah gateway mengacu pada pengaturan hardware maupun
software yang menerjemahkan antara dua protokol yang berbeda. Pengertian yang lebih
umum untuk istilah gateway adalah sebuah mekanisme yang menyediakan akses ke sebuah
sistem lain yang terhubung dalam sebuah jaringan. Host yang digunakan untuk mengalihkan
lalu lintas jaringan dan satu jaringan ke jaringan lain, juga digunakan untuk melewatkan lalu
lintas jaringan dan satu protokol ke protokol lain. Gateway juga dipergunakan untuk
menghubungkan dua jenisjaningan komputer yang arsitektUrnya sama sekali berbeda. Jadi
gateway lebih kompleks daripada bridge. Gateway dapat diaplikasikan antara lain untuk
menghubungkan IBM SNA dengan digital DNA, atau LAN dengan WAN. Salah satu fungsi
pokok gateway adalah melakukan protocol converting (konversi protokol), agar dua
arsitekturjaringan komputer yang berbeda dapat berkomunikasi.
Gateway juga bisa diartikan sebagai komputer yang memiliki ininimal dua buah network
interface untuk menghubungkan dua buah jaringan atau lebih. Di internet, suatu alamat bisa
ditempuh lewat gateway-gateway yang memberikan jalan/rute ke arah mana yang hams
dilalui supaya paket data sampai ke tujuan. Kebanyakan gateway menjalankan routing
daemon (program yang melakukan update secara dinamis tabel routing). Karena itu, gateway
juga biasanya berfungsi sebagai router. Gateway/router bisa berbentuk router box, seperti
yang diproduksi Cisco, 3COM, dan lain-lain atau bisa juga berupa komputer yang
menjalankan sistem operasi jaringan plus routing daemon. Inisalnya PC yang dipasang Unix
FreeBSD dan menjalankan program routed atau gated. Namun dalam pemakaian Natd,
routing daemon tidak perlu dijalankan, jadi cukup dipasang gateway saja. Karena gateway

121
atau router mengatur lalu lintas paket data antarjaringan, maka di dalamnya bisa dipasangi
mekanisme pembatasan atau pengawasan (filtering) paket-paket data. Mekanisme ini disebut
Firewall.
2. Fungsl gateway
Gateway memiliki beberapa fungsi utama, antara lain sebagai berikut.
a. Sebagai pintu masuk jaringan satu dengan jaringan Iainnya
Sesuai dengan namanya, yaitu pintu gerbang, gateway merupakan perangkat yang memiliki
fungsi sebagai pintu masuk antara satu jaringan dengan jaringan lainnya. Dengan adanya
gateway, maka suatu jaringan yang lebih besar dapat terbentuk menjadi satu kesatuan yang
utuh.
b. Menggabungkan dua atau lebih jaringan dengan arsitektur dan topologi yang berbeda
menjadi satu jaringan yang utuh
Terkadang, tidak semua jaringan memiliki arsitektur, pola, dan juga topologi yang sama.
Ketika akan menggabungkan janingan tersebut menjadi satu, maka tentu saja akan
mengalaini sedikit kesulitan, karena ansitektur yang berbeda pasti akan mengalaini masalah
kesesuaian.
Adini,dstrasl InfrastnAtw Jaringan -Kelas XI
I

Name
Deskripsi —
Voice/data
Memungkinkan paket data dikirim melalui jaringan data atau suara untuk
gateway
dikirim melalui jaringan data dengan menerjemahkan antara peralihan
.
rangkaian suara dan peralihan paket data.

Wireless Mengintegrasikan perangkat nirkabel seperti laptop, PDA, dan telepon
gateway seluler dengan jaringan kabel.
Karena itulah digunakan gateway. Gateway akan membantu menghubungkan satu jaringan
dengan jaringan yang lainnya, meskipun janngan tersebut memiliki arsitektur dan pola
topologi
ijaringan yang berbeda.
jaringan c. Menghubungkan satu janngan komputer besar dengan jaringan besar Iainnya
era I an Selain menghubungkan antaijaringan yang memiliki arsitektur dan topologi yang
berbeda, gateway

122
juga memiliki fungsi Iainnya, yaitu untuk menggabungkan dan juga menghubungkan jaringan
seperti komputer yang besar derigan jaringan komputer yang besar Iainnya dan
menghubungkan jaringan
janngan komputer yang besar dengan jaringan komputer yang lebih kecil.
3. Internet gateway
rang pula Internet gateway adalah node jaringan yang m’enghubungkan dua jaririgan berbeda
yang
gateway” menggunakan berbagai protokol (aturan) untuk berkomunikasi. Dalam istilah yang
paling mendasar,
ir dengan internet gateway adalah tempat data berhenti dalam perjalanan ke atau dan jaringan
lain. Dengan
munikasi gateway, kita bisa berkomunikasi dan mengirim data bolak-balik satu sama lain.
Internet gateway
adalah tujuan spesifik router remote IP yang berfungsi sebagai gateway ke internet. Mereka
dirancang
kasi atau untuk membiarkan komputer secara efektif berbagi koneksi Internet. Tujuannya
adalah untuk
da-beda menghemat biaya dan mempermudah pengoperasian. Gateway terhubung ke internet
melalui jalur
au dapat WAN, akun ISP, modem, atau semua perangkat LAN yang berbagi akses internet.
Internet gateway mengambiljalan keluar dengan menghubungkan dan mengelola beberapa
komputer
software rumah dan kantor untuk akses internet bersama. Perangkat yang nyaman dan
terjangkau berupa koneksi
uk istilah jarak jauh yang ekonoinis. Selain itu, mereka menyediakan cara mudah untuk
jaringan komputer dalam
rhubun berbagi file dan penferal. Internet gateway akan memberikan Anda konektivitas
internet yang andal dan
ari sat aman, dan membiarkan Anda mengelola peralatan terpasang seperti komputer dan
modem.
otokol ke Untuk koneksi internet di rumah, internet gateway biasanya adalah Internet Seivice
Provider
ter yang (ISP), yang dalam hal ml menawarkan akses ke seluruh internet melalui jaringannya
sendiri. Jika

123
ay dapat Anda memiliki koneksi Wi-Fl di rumah, gateway Internet Anda adalah kombinasi
modem atau
I dengan router yang disediakan ISP Anda, sehingga Anda terhubung ke Internet melalui
jaringan mereka.
,rotokol), Jika internet gateway Anda adalah komputer server yang kemungkinan besar
berada dalam situasi
karitor atau bisnis, ia bertindak sebagai firewall dan proxy server. Firewall bertugas
mencegah lalu
inteilace lintas dan komputer luar yang tidak diinginkan masuk ke jaringan pribadi. Server
proxy memastikan
iuh lewat server sebenamya dapat rnenangani perinintaan data online Anda.
3ket data Router yang sering digunakan sebagai internet gateway adalah perangkat keras
yang pada
elakukan dasarnya menghubungkan komputerAnda ke internet. Dijaringan rumah, biasanya
ada sesuatu yang
ai router. menyertai perangkat lunak yang dapatdiinstal pada sebuah komputerdan kemudian
menghubungkan
atau bisa komputer lain dengan baik. Kemudian setiap komputer yang terhubung ke router
Anda bisa terhubung
3lnya pc ke internet melalui ISP Anda. Sementara itu, router dapat dihubungkan ke Iebih dan
dua jaringan
makalan pada satu waktu. Hal ini biasanya terjadi pada router yang digunakan di rumah.
SaatAnda mengirim
way atau data dan komputer lain melewati komputerAnda, router akan mengetahui tujuan
benkutnya dan data
kanisme tergantung pada jaringan yang terhubung dengannya. Ini adalah bagaimana router
bertindak sebagai
gateway karena mengendalikan jalur di mana informasi dikinim dan diambil.
Singkatnya, internet gateway adalah salah satu cara agar informasi dikirimkan dan terkirim
kepada
kita saat kita meñggunakan internet lnilah yang memberi kita kemampuan untuk mengakses
jaringan
lain untuk melihat halaman web, memulai download atau upload, membeli barang secara
online, dan

124
masih banyak lagi.
memiliki
adanya C NAT
an yang
1. Pengertian NAT
menjadi Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut dengan NAT adalah
suatu metode
untuk menghubungkan lebih dan satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan
satu
. Ketika alamat IR NAT merupakan teknologi yang memungkinkan jaringan IP privat dapat
membagi koneksi
ngalaini akses internetjaringan yang didesain untuk menyederhanakan lPAddress dan
berperanjuga untuk
Bsuaian. melindungi jaringan, dan kemudahan serta fleksibilitas dalam adininistrasi janngan.
Banyaknya
penggunaan metode ini disebabkan karena keterseciiaan alamat IP yang terbatas.
Teknlk komputer dan Jaringan
I
IP Address sebagai sarana pengalamatan di internet semakin menjadi barang mewah dan
eksklusif. Tidak sembarang orang sekarang ini bisa mendapatkan IP Address yang valid
dengan mudah. OIeh karena itulah dibutuhkan suatu mekanisme yang dapat menghemat
IPAddress. Logika sederhana untuk penghematan IP Address adalah dengan membagi suatu
nomor IP Address valid ke beberapa client IP lainnya. Atau dengan kata lain beberapa
komputer bisa mengakses internet meskipun kita hanya memiliki satu lPAddress yang valid.
Salah satu mekanisme itu disediakan oleh Network Address Translation (NAT).
Saat ini, protokol IP yang banyak digunakan adalah IP version 4 (IPv4). Jumlah ini secara
teoretis adalah jumlah komputer yang dapat langsung terkoneksi ke internet. Karena
keterbatasan inilah sebagian besar ISP hanya akan mengalokasikan satu alamat untuk satu
user dan alamat ml bersifat dinainik, dalam arti alamat PP yang diberikan akan berbeda setiap
kali user melakukan koneksi ke internet. Hal ini akan menyulitkan untuk bisnis golongan
menengah ke bawah. Di satu sisi mereka membutuhkan banyak komputer yang terkoneksi ke
internet, akan tetapi di sisi lain hanya tersedia satu alamat IP yang berarti hanya ada satu
komputer yang bisa terkoneksi ke internet. Hal ini bisa diatasi dengan metode NAT. Dengan
gateway NAT yang dijalankan di salah satu komputer, satu alamat PP tersebut dapat
125
dibagikan ke beberapa komputer yang lain dan mereka bisa melakukan koneksi ke internet
secara bersamaan.
NAT berlaku sebagai penerjemah antara dua jaringan. Dalam beberapa kasus pada jaringan
rumahan, posisi NAT di antara jaringan internet dan jaringan lokal Anda. Internet sebagai sisi
pubIic” dan jaringan lokal Anda sebagai sisi private”. Ketika komputer ada jaringan privat
menginginkan data dan jaringan. publik (internet), maka perangkat NAT membuka sedikit
saluran antara komputer Anda dan omputer tujuan. Ketika komputer pada jaringan internet
membalikkan hasil dan perinintaan yang dilewati melalui perangkat NAT kepada komputer
peininta, maka paket tersebut dapat diteruskan melewati jaringan publik. Ketika suatu
komputer terkoneksi ke internet, komputer tersebut tidak saja dapatmengakses, inisalnya ke
server suatu web tertentu.Akan tetapi komputertersebutjuga sangat mungkin untuk diakses
oleh komputer lain yang juga terkoneksi ke internet. Jika disalahgunakan, hal tersebut bisa
sangat berbahaya. Data-data penting bisa saja dilihat atau bahkan dicuri oleh orang yang tak
bertanggung jawab. NAT secara otomatis akan membenikan proteksi seperti halnya firewall
dengan hanya mengizinkan koneksi yang berasal dan dalam janingan. Hal ini berarti tingkat
keamanan suatu janingan akan meningkat, karena kemungkmnan koneksi dan luar ke dalam
jaringan menjadi relatif sangat kecil.
Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah-pecah menjadi janingan yang lebih
kecil. Bagian-bagian kecil tersebut masing-masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat
menambahkan atau mengunangi jumlah komputer tanpa memengaruhi jaringan secara
keseluruhan. Selain itu, pada gateway NAT modern terdapat server DHCP yang dapat
mengonfigurasi komputer client secara otomatis. Hal ini sangat menguntungkan bagi
administrator jaringan karena untuk mengubah konfigurasi jaringan, administrator hanya
perlu mengubah pada komputer server dan perubahan ini akan terjadi pada semua komputer
client. Gateway NAT juga mampu membatasi akses ke mnternet, selain itu juga mampu
mencatat semua lalu lintas baik dan dan ke internet. Dengan segala kelebihan gateway NAT
tersebut, administrator jaringan akan sangat terbantu dalam melakukan tugas-tugasnya.
Selain itu, ada beberapa keuntyngan lain dalam menggunakan NAT antara lain sebagai
berikut.
a. Menghemat PP legal yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider).
b. Mengurangi teijadinya duplikasi IP Address pada jaringan.
c. Menghindari proses pengalamatan kembali pada saatjaringan berubah.
d. Meningkatkan fleksibilitas untuk koneksi ke Internet.
e. Meningkatkan keamanan sebuah jaringan.
126
f. Membenikan keluwesan dan performa Iebih baik dibandingkan aplikasi setingkat proxy.
Kerugian menggunakan NAT, di antaranya sebagai benikut.
a. Proses translasi menimbulkan ketenlambatan karena data harus melalui perangkat NAT
(software atau hardware).
b. Terdapat beberapa aplikasi yang tidak dapat berjalan ketika menggunakan jaringan NAT,
khususnya NAT yang menggunakan software.
c. Menghilangkan kemampuan untuk melacak data karena melewati firewall.
AdininstrasI Infrastntw Jarkgan - Kelas XI V
Ketika Internet terus mengalaini laju peningkatan, NAT menawarkan cara cepat dan efektif
untuk memperluas akses internet yang aman ke dalam jaringan yang sudah ada maupun
jaringan-jaringan lokal yang baru. NAT menawarkan keluwesan dan performa yang lebih
baik dibandingkan aplikasi alternatif setingkat proxy dan menjadikan ukuran standar untuk
akses internet yang dibagi-bagi (connection sharing).
2. Penggunaan pada NAT
NAT digunakan ketika terjadi hal-hal berikut.
a. Jika Anda membutuhkan koneksi ke Internet dan hostikomputer-komputerAnda tidak
mempunyai alamat IP global.
b. Jika Anda berganti ke ISP baru dan Anda diharuskan menggunakan alamat IP dan ISP baru
tersebut untuk jaringan Anda.
NAT digunakan untuk masalah pengalamatan IR Teknologi NAT memungkinkan alamat IP
lokal/privat ke jaringan publik, seperti Internet. Sebagai router, NAT ditempatkan aritara
jarignan lokal (inside network) dan jaringan publik (outside network), dan mentranslasikan
alamat lokaIl internal menjadi alamat IP global yang unik sebelum mengirimkan paket ke
jaringan luar seperti Internet. Dengan NAT, jaringan lokal/internal tidak akan terlihat oleh
dunia luar atau Internet. IP lokal yang cukup banyak dapat dilewatkan ke internet hanya
dengan melalui translasi ke satu lP publiklglobal.
3. Komponen NAT
NAT dapat melewatkan alamat jaringan lokal (privat) menuju jaringan publik, seperti
Internet. Alamat privat yang berada pada jaringan lokal (inside) mengirim paket melalui
router NAT, yang kemudian diubah oleh router NAT menjadi alamat lP ISP, sehingga paket
tersebut dapat diteruskan melewati jaringan publik atau internet. Awalnya fitur ini hanya
tersedia pada gateway pass-trough firewall saja, tetapi sekarang sudah tersedia di semua
router Cisco.
Komponen NAT terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut.

127
a. Inside local IPAddress
Inside local lPAddress adalah alamat IP yang diset untuk sebuah host pada jaringan lokal
(inside
network). Pengálokasian alamat IP harus unik dan dalam satu subnet yang sama.
(Inside Local Inside Globafl IPAddress lPAddress
I 10.1.1.2 192.168.2.3
Lio.ti.i 92.168.2.2J
Gambar 4.8 Inside local IPAddress
Inside dlobal IP Address adalah sebuah alamat IP legal (ditetapkan oleh NIC atau ISP) yang
mewakili satu atau lebih alamat IP lokal ke dunia luar. Alamat IP ini dialokasikan dan
kapasitas alamat globat yang unik. Biasanya disediakan oleh ISP (Internet Service Provider).
h dan lengan Logika ;s valid riternet n oleh
eoretis I inilah ersifat ksi ke iereka rsedia ni bisa r, satu kukan
ringan
)UbliC”
;inkan iputer intaan uskan ksaja angat akan,
i oleh ialnya ngkat ingan
kecil.
thkan n itu, client
ubah ahan
?5 ke egala ukan
Inside
10.1.1.2
10.1.1.1
Host B
172.20.7.3
Simple NAT table
b. Inside global IPAddress
I
I
I
ware
NAT,
Teknik Kompuler dan Jafr4a%

128
-J
D
192.1 8.2.2
(Inside Local Inside G11’1
[IPAdciress lPAddress
I 10.1.1.2 192.168.}
j0.1.1.1 192.168.2.2J
Gambar 4.9 Inside global IP Address
C
II
S
(0
Outside global IP Address adalah alamat IP yang ditetapkan untuk sebuah host pada jaringan
luar (oUtside network).
(Inside Local Inside Globii’
[jPAddress IPAddress
I 10.1.1.2 192.168.]
Lio.i.i.i 192.168.2.2J
Gambar 4.10 Outside global lPAddress
Simple translation adalah sebuah trans!asi yang memetakan satu alamat IP ke satu alamat IP
lain.
_______________
10.1.1.1
Host B
172.20.7.3
Simple .NAT table
c. Outside global lPAddress
ID
[ji 8.2.2
:10.1.1.1
Host B i 72.20.7.3
Simple NAT table
d. Simple translation

129
C
I
I,
m
E
3
• D Li921 8.2.2
10.1.1.1
Host B
172.20.7.3
1
Gambar 4.11 Simple translation
Adnimjstrasi lnfrastruktt.r Jai - KelasXI

(inside Local [jAddress Inside GlobT’ IP


Address
I 10.1.1.2
192.168.2.3

Tabel berikut menunjukkan ilutras, NAT yang digunakan untuk mentranslasikan alamat dan
janingan dalam (inside) Re jaringar, tujuar, (outside).
Paket pertama yang diterima
olehrouterdaflhostlO 111 •1.nide dicocokkan dengan tabel i ri—.., NAT. Jika trarisalasi ada
(karena sudah diset static), 011.3 maka router melanjutkan
Re langkai, 3. Jika translasi 10.112 tidak ditemukan, router ••,, mengalokasj sebuah
alamat barn dan mengeset 10.1.1.1
sebuah translasi dan inside
local 10.1.1.1 ke sebuaj
alamat legal inside global
dan kelompok (pool) alamat
dinainik.

130
LangkahIaflg
1. Pengguna pada hfl
10.1.1.1 membuat koneks, ke outside host B
igan
I
Host C
172.21.7.3
Host C
172.21.7.3
IP
I
LOCriPiside Global
,ss: Port Address Port lPi%uoreSs
10.1.1.3:1723 192.16822:1492 172,2173 TCP 110.1.1.2:1723 192,168.221723 172,217323
10.1.1.1:1024 192.168.2.2:1024 172.20.7.3:23
Router menggan,
I Inside
local IP dengan alamat
alamat 10.1.1.1 inside1
103] nside global yang telah
dipllih, 192.168.2.2 dan ‘ meneruskan paket data.
172.21,73
1’
NAT table
lflSidiilpInsideGlbIIP Outside 10 11 3 1723 192,168221492 172,2173
ftAessortIPAdd
TCP 1011 21723 192 168 221723 172.21.73:23 TCP I 1O.1.1.11O24 192.168.22.1024
172.2073:23
Teknlk Komnuter dan Iaringan
Inside
10.1.1.3
10.1 .1.2
Setiap paket TCP terdiri dan header dan data. Header memiliki sejumlah field di dalamnya,
salah satu field yang penting di sini adalah MAC (Media Access Control) address asaldan

131
tujuan, IP Address asal dan tujuan, dan nomor port asal dan tujuan. Saat mesin A
menghubungi mesin B, header paket berisi IP A sebagai IP Address asal dan IP B sebagai IP
Address tujuan. Header ni juga berisi nomor port asal (biasanya dipilih oleh mesin pengirim
dan sekumpulan nomor port) dan nomor port tujuan yang spesifik, inisalnya port 80 (untuk
web).
Langkah-Iangkah
I
4. Host B menenma paket dan merespons ke node yang menggunakan alamat IP inside global
192.168.2.2
1Gambar
10.1.1.1
Host C 172,2 1.7.3
5. Ketika router menérima paket dengan alamat IP inside global, router membentuk tabel
NAT dengan alamat IP inside global sebagai referensi.
Inside
Host C
172.21.7.3
6. Router kemudian mentranslasikan alamat tersebut ke 10.1.1.1 yang merupakan alamat
inside lokal dan meneruskan paket data ke 10.1.1.1. Host 10.1.1.1 menerima paket dan
memprosesnya.
L
4. Mekanisme NAT
e Local IP Inside Global lP Outside Global ress: Port Address: Port P Address: Port
.1.3:1723 192.168.2.2:1492 TCP 10.1.1.2:1723 192.168.2.2:1723 TCP 10.1.1.1:1024
192.168.2.2:1024
172.21.7.3:23
172.21.7.3:23
172.20.7.3:23
Admmlstrasl Infrastruktur Jaringan-Kelas XI

Inside Local IP Inside Global IP Address: Port Address: Port Outside G1b1’
10.1.1.3:1723 192.16822:1492 Address: Port
10.1.1.2:1723 192.168.2.2:1723 172.21.7.3:23

132
10.1.1.1:1024 192.168.2.2:1024 172.21.7.3:23
172.20.7.3:23

Kemudian IP B menerima paket pada port 80 dan meinilih nomor port balasan untuk
digunakan sebagai nomor port asal menggantikan port 80 tadi. Mesin B lalu membalik P
Address asal dan tujuan, serta nomor port asal dan tujuan dalam header paket. Sehingga
keadaan sekarang IP B adalah IP Address asal dan IP A adalah IP Address tujuan. Kemudian
B mengirim paket itu kembali ke A. Selama sesi terbuka, paket data hilir mudik
menggunakan nomor port yang dipilih.
Router tanpa Natd memodifikasi field MAC address asal dan tujuan dalam header ketika
merutekan paket yang melewatinya. I P Address, nomor port, dan nomor sequence asal dan
tujuan tidak disentuh sama sekali. NAT juga bekerja atas dasar tersebut. Dimulai dengan
membuat tabel translasi internal untuk semua lP Address jaringan internal yang mengirim
paket melewatinya. Lalu mengeset tabel nomor port yang akan digunakan oleh lPAddress
yang valid. Ketika paket dan jaringan internal dikirim ke Natd untuk disampaikan keluar,
Natd melakukan hal-hal sebagai berikut.
a. Mencatat lP Address dan port asal dalam tabel translasi.
b. Menggantikan nomor IP asal paket dengan nomor IP dirinya yang valid.
c. Menetapkan nomor port khusus untuk paket yang dikirim keluar, memasukkannya dalam
tabel translasi, dan menggantikan nomor port asal tersebut dengan nomor port khusus ini.
Ketika paket balasan datang kembali, Natd mengecek nomor port tujuannya. Jika cocok
dengan nomor port khusus yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dia akan melihat tabel
translasi dan mencari mesin mana di janingan internal yang sesuai. Setelah ditemukan, a akan
menulis kembali nomor port dan lPAddress tujuan dengan lPAddress dan nomor port asal
yang ash yahg digunakan dulu untuk memulai koneksi. Lalu mengirim paket ni ke mesin di
jaringan internal yang dituju. Natd meinilih isi tabel translasi selama koniclisi masih terbuka.
Contoh mekanisme Natd dapat dilihat pada gambar berikut.
0-
I
I.
Hampir inirip dengan NAT, suatu jaringan kecil dengan proxy bisa menempatkan beberapa
mesin untuk mengakses web di belakang sebuah mesin yang meinihiki lPAddress valid. Hal
inijuga merupakan langkah penghematan biaya dibandingkan harus menyewa beberapa akun

133
dan ISP dan memasang modem dan sambungan telepon pada tiap mesin. Meskipun deinikian,
proxy server ni tidak sesuai untuk jaringan yang lebih besar. Bagaimana pun juga, menambah
harddisk dan RAM
iya, pada server proxy supaya proxy berjalan efisien tidak selalu dapat dilakukan (karena
terbentur an, biaya). Lagi pula, persentase web page yang bisa dilayani oleh cache proxy akan
makin menurun B sejalan dengan semakin menipisnya wang kosong di harddisk, sehingga
penggunaan chace proxy “i menjadi tidak lebih daripada sambungan Iangsung. Tambahan
lagi, tiap koneksi yang bersamaan Ian akan membangkitkan proses tambahan dalam proxy.
Tiap proses ini harus menggunakan disk I/O
channel yang sama dan saat disk I/O channel jenuh, maka terjadilah bottle neck.
t
Gambar 4.12 Mekanisme NAT
5. Perbedaan NAT dengan sistem proxy
Teknik Komputer dan Jaringan

internaladdress:port internaladdress:port
192.0.1.1:8080 167.205.19.33:8080
192.0.1.1:21 167.205.19.33:21
192.0.1.1:6667 167.205.19.33:6667
- __________________________
NAT menawarkan solusi yang lebih fleksibel dan scalable. NAT menghilangkan keharusan
mengonfigurasi proxy/sock dalam tiap client. NAT lebih cepat dan mampu menangani lalu
lintas jaringan untuk beribu-ribu user secara simultan. Selain itu, translasi alamat yang
diterapkan dalam NAT membuat para hacker di Internet tidak mungkin menyerang langsung
sistem-sistem di dalam jaringan internal. Intruder harus menyerang dan memperoleh akses ke
mesin NAT dahulu sebelum menyiapkan serangan ke mesin-mesin di jaringan internal.
Penting diketahui bahwa sementara dengan NAT jaringan internal terproteksi, namun untuk
masalah keamanan tetap saja diperlukan filtering paket dan metode pengamanan lainnya
dalarn mesin NAT.
6. Jenis-jenis NAT
Ada dua jenis NAT, yaitu statik dan dinainik. Kedua NAT jenis ini dapat digunakan secara
bersamaan maupun terpisah.
a. NAT statik

134
Translasi statik terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside) dipetakan ke sebuah alamat global!
internet (outside). Alamat lokal dan global dipetakan satu lawan satu secara statis.
b. NAT dinainik
1) NAT dengan pool (kelompok)
Translasi dinainik terjadi ketika router NAT diset untuk memahaini alamat lokal yang harus
ditranslasikan dan kelompok (pool) alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke
internet. Proses NAT dinainik ini dapat memetakan beberapa kelompok alamat lokal ke
beberapa kelompok alamat global.
2) NAT overload
Sejumlah lP lokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini
sangat menghemat penggunaan alokasi IP dan ISP. Sharing!pemakaian bersama satu alamat
IP ini menggunakan metode port multiplexing atau perubahan port ke paket outbound.
D. Membuat NAT pada Router Cisco
1. Permntah-perintah untuk membuat NAT pada router Cisco
_________ Perintah ______________ Keterangan
.p flat pool Perintah ini mendefinisikan sebuah kelompok (pool) IP NAT
______________________________ untuk “inside network”
2. Urutan perintah ip nat pool
Urutan perintah untuk ip nat pool sebagai berikut.
#ip nat pool pool-name start-ip end-ip [netmask netmask prefix-
length prefix-length) [type rotary]
Keterangan:
a. name : nama kelompok (pool)
b. start-ip : alamat IP awal yang meridefinisikan jarak (range) dalam kelompok (pool) alamat
IR
AdmlnstrasI Infrastrtiktur arIngan - Kelas XI

ip nat inside source list Penintah untuk memetakan daftar akses ke kelompok (pool)IP
pool NAT.
ip nat outside source
Perintah untuk memetakan antara daftar akses dan kelompok
pool
ip flat inside source (pool) outside local.
static Perintah untuk mendefinisikan alamat yang menggunakan

135
translasi alamat statik
untuk alamat lokal.
ip nat [inside I outside] Perintah.mengaktmfl(an NAT pada sebuah interface (harus dipilih
salah satu inside atau
outside).
ip nat inside destination
Penintah mendefinjsjkan pemetaan antara daftar akses dan
list pool
kelompok host
l ini sangat lamat IP ini
Keterangan:
alamat IP akhir yang mendefinisikan jarak (range) dalam kelompok (pool) alamat IP.
network mask yang menentukan alamat IP masuk ke dalam suatu jaringan (network) atau
subjaringan (subnetwork).
jumlah yang menyatakan berapa banyak bit 1 dalam netmask (berapa banyak bit alamat yang
menyatakan jaringan). Menyatakan netmask jaringan yang masuk dalam kelompok (pool)
alamat IP. menyatakan jarak (iange) alamat dalam kelompok (pool), antara inside host dan
TCP load distribution yang akan terjadi. Bersifat opsional,
a. local-ip : mengatur sebuah translasi statik tunggal. Alarnat IP lokal ini adalah sebuah host
pada jaringan lokal (inside network). Alamat IP lokal dapat dipilih sesuai keinginan.
b global-ip : mengatur sebüah translasi statik tunggal. Alamat IP yang muncul di jaringan
publik (outside) yang mewakili alamat IP lokal (inside local).
Keterangan
Perintah ini mengaktifkan routing dan pengalamatan IP pada router.
keharusan
ii lalu lintas pkan dalarn rn di dalam ilu sebelum sementara diperfukan
kan secara
c. end-ip
d. netmask netmask
e. prefix-length prefix-length:
f. type rotary
3. Urutan perintah ip nat inside source static
Urutan penntah untuk ip nat inside source static sebagai berikut. mat global/ #ip nat
inside source static local-ip global-ip
yang harus terhubung iat lokal ke

136
Step
Hanya paket dan lokal menuju global (outside) yang akan ditranslasikan, sedangkan paket
yang tidak ditujukan keluar (outside) tidak akan ditranslasikan.
4. Membuat NAT statik
Prosedur pembuatan NAT statik sebagai berikut.
Perintah
Set router untuk routing IP dan pengalarnatan IP.
oI)IP NAT kelompok
kses dan ggunakan ice (harus akses dan
x-length
amat IR
5.
Teknik Komputer dan Jaringan

Konfigurasi router untuk NAT


2. Perintah ini mendefinisikan
statik menggunakan
perintah ip nat inside source
. alamatuntuk’insidelocal”.Alamat
static.
CQ!,tQb: 10.0.0.1 ditranslasikan statik ke
Router (config) #ip nat
static 108.77.2.1
inside source
10.0.0.1 108.77.2,1
Enable NAT dalam ip
3. Perintah ini mengaktifkan NAT
interface dengan perintah nat
[insideloutside] pada salah satu interface (pilih
Router (config) #interface salah satu, inside atau
eO outside).
,
Router(config—if)#ip nat
inside
atau I
Router(coñfig)#interface sO ,
Router(config—if)#ip nat

137
outside
Membuat NAT dinainik
Prosedur pembuatan NAT dinainik
.
sebagai berikut.
I___________ Perintah
E
E Set router untuk routing IP dan Keterangan
IP.
pengalamatan
1.
Perintah ni
mengaktifkan
routing dan
pengalamatan IP
pada roLler.

-
Buat IP access list standar untuk jaringan lokal (inside network) menggunakan perintah
access —list access-list-number [perinit I deny) locali p-address
Router(cOnfig)#aCCeSS-aiSt 2 perinit
10.1.1.10 0.0.0.255
Step
2. ;1
Frtah________________________ ëteranga1i;0]
Perintah ini membuat sebuah daftar akses” untuk alamat IP.
E.
1.
I
I
Adininistrasi Infrastndctw Jaringan - Kebs XI

Membuat IP NAT pool untuk “inside Perintah ml merighasilkan IP NAT


3.
network” untuk
meriggunakan perintah ip nat pool pool- kelompok (pool)
name P

138
tersedia
inside
start-ip end-ip [network rietmask I
yang
prefix-
mentransmasikan lP okal
untuk
length prefix-length] [type rotary]
192.168.2.1
adalah dan
Router (config) ftp nat pooi Ilmukomputer
195.165.2.1 195.165.2.254 netmask
255.255.255.0 prefix—length 24 type
rotary
Pasang access list pada IP NAT pool
4. Perintah ml memetakari daftar
menggunakan
akseskelPNATpool.Peflambahafl
perintah ip nat inside source list access—
antara
overioad untuk
list-number pool name overload
lP NAT
Cø,to) daftar akses
Router (config) #ip nat inside
source list 2
pool Ilmukomputer overload
Aktifkan NAT pada interface menggunakan Perintah ml mengaktifkan NAT
5.
penntah ip interface
pada salah satu
nat [inside loutside]
(pilih
oito1: salah satu,
Router (config) #interface eO
Router(coflfig-if)#iP nat
inside
.
atau
.
Router(Config)#irlterfaCe sO

139
Router(config-if)#iP nat
.
outside
Menguji don Troubleshooting NAT
Menguji NAT
Perintah-perintah yang digunakan dalam operasi pengujian NAT sebagai berikut.
I Perintah - Keterangan
show ip nat translations [verbose] Peniritah yang menampilkan translasi yang sedang aktlf.
show ip nat statistics Perintah yang menampilkan statistik translasi.
Contoh IP NAT statik:
Router#show ip nat translation
Pro Inside global Inside local Outside local Outside global
156.8.34.1 10.15.0.1
156.8.34.2 10.15.0.2
156.8.34.3 10.15.0.3
2. Troubleshooting NAT
Perintah yang digunakan untuk troubleshooting NAT sebagai berikut.
debug ip nat [list detailed]
Perintah di atas digunakan untuk menampilkan setiap bans untuk tiap-tiap paket yang telah
ditranslasikan dan melihat proses operasi NAT.
Keterangan:
a. Tanda asterik (*) menunjukkan translasi terjadi dengan fast path” atau dengan
menggunakan “cache”. Paket pertama akan selalu melalui jalur lambatIslow path (process-
switched). Paket berikutnya akan melalui jalur cepat (fast path) jika dengan entri “cache”.
b. s=i0 . 1 .0. 1 adalah alamat asal (source address).
C. d=155 .5. 5. 5 adalah alamat tujuan (destination address).
d. 10. 1 . 0. 1—>12 . 1 .3.2 menunjukkan bahwa alamat ditranslasikan.
e. Nilai dalam tanda kurung adalah nomor identifikasi IP. Informasi ini sangat berguna untuk
mencocokkan pasangan paketjika menggunakan alat ukur sniffer, karena sangat banyak paket
yang muncul dalam sniffer.
Jika NAT talah dikonfigurasi dengan benar, tetapi translasi tidak terjadi, maka bersihkan isi
tabel NAT (clear ip nat translation), kemudian cek kembali translasi yang terjadi. Perintah-
perintah yang digunakan untuk membetsihkan isi tabel NAT pada router Cisco sebagai

140
berikut.
Perintah Keterangan
F
)Uah
P.
Contoh IP NAT dinainik:
ka n
ntu k
edia
kal npai
iftar han tara
IAT
ilih
Router#debug ip nat
NAT: S=l0.1.0.1—>12.1.3.2,’d=155.5.5..5 [1]
NAT: S=l55.5.5.5, d—12.1.3:2—>10.1.0.l [1]
NAT: S=10.1.0.1—>12.1.3.2, d=155.5.5.5 [2]
NAT*: S=155.5.5.5, d12.1.3.2—>lO.l.0.1 [2]
!Additional output oinitted
Teknik Komputer dan Jarlngan

Router#show ip nat translation


Pro Inside global Inside local Outside local Outside global
tcpl43.4.23.l:1098 10.1.0.1:1098 73.4.5.6:23 73.4.5.6:23
tcp 143.4.23.1:1345 10.1.0.2:1345 73.4.5.6:23 73.4.5.6:23
tcpl43.4.23.l:1989 10.1.0.3:1989 73.4.5.7:21 73.4.5.7:21
Contoh statistik NAT:
Router#show ip nat statistics
Total translations: 1 (0 static, 1 dynainic; 0 extend)
Outside interfaces: SerialOlnside interfaces: EthernetOHits:
1 Inisses: 0 Expired translations: 2Dynainic mappings:--
Inside Source
access-list 1 pool Ilmukomputer refcount 2 ool Ilmukomputer:

141
netmask
255.255.255.0
start 195.165.2.1 end 195.165.2.254
type generic, total addresses 254, allocated 1 (14%), inisses
0

Membersihkan semua isi tabel NAT. Tanda asterik


clear ip nat translation *
(*) berarti semua.
clear ip nat translation inside global- Membersihkan translasi yang berisi sebuah translasi
ip local—ip [outside local—ip lokal/inside, atau translasi inside dan outside secara
global - ip) bersamaan.
I
- Perintah I___________ Keterangan
clear ip nat translation outside Membersihkan sebuah translasi global/outside.
local-ip global-ip ___________________________________
clear ip nat translation protocol Membersihkan sebuah “extended entry”.
inside
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah in! den gan benarl
1. Apa yang dimaksud internet?
Jawab
2. Apa yang Anda ketahui tentang gateway?
Jawab
3. Kapan diperlukan NAT dalam jaringan komputer?
Jawab:
4. Sebutkan struktur IP Address!
Jawab:
5. Jelaskan yang dimaksud subnetting dalam jaringan komputer’
Jawab
Perluaslah pemahaman Anda terkait materi pada modul ini, kemudian kerjakan tugas
berikut secara disiplin, kerja keras, kreatif, dan tanggung jawab! Kumpulkan hasilnya
kepada guru Anda untuk dinilal dan dievaluasi!
Tujuan:
Peserta didik dapat melakukan subnetting

142
Alat dan Bahan:
1. Switch 1 buah
2. Kabel straight (2 meter) 2 buah
3. Komputér dengan NIC 2 unit
4. Sistem operasi Windows
Keselamatan dan Kesehatan Kerja:
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan belajar!
2. Bacalah dan pahaini petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajarl
3. Menjaga kebersihan alat yang digunakan dan lingkungan sekitarpya.
4. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
5. Bekerjalah sesuai dengan cara keija atau petunjuk yang telah ditentukan!
6. Setelah selesai menggunakan peralatan, letakkan dan kembalikan pada tempatnya!
Langkah Kerja:
1. Buatlah kelompok yang terdiri dan 4 orang anak!
Admlnisfrasl Infrastniktur Jaringan - Kelas XI
3. Hubungkan dua unit korriputer ke switch menggunakan kabel straight seperti pada gambar
di atas!
5.
6. Periksa koneksi komputer A ke komputer B menggunakan penntah ping! Apakah
komputer A dan B berada dalam satu jaringan? Berapakah IP subnet dan broadcast dan
komputer A dan komputer B?
7. Ganti IP Address komputer A dengan 192.168.1.190 dan komputer B dengan
192.168.1.194! Periksa koneksi komputer A dan komputer B! Apakah komputer A dan
komputer B dalam satu
jaringan? Berapakah P subnet dan broadcast dan komputerAdan komputer B?
1. Internet merupakan sebuah sistem komunikasi yang mampu menghubungkan jaringan-
jaringan komputer di seluruh dunia.
2. IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E.
3. Terdapat dua macam versi IP Address, yaitu IP versi 4 (Ipv4) dan IP versi 6 (Ipv6).
Subnetting adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa subjaringan.
Gateway adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan untuk menghubungkan
satu jaringan komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan
protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dan satu jaringan komputer dapat
diberikan kepada jaringan komputer yang lain.

143
KniptensiW
L Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Pada awalnya, internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
a. Departemen Pertahanan Jepang
b. Departemen Pertahanan Amerika Serikat
c. Departemen Pertahanan Rusia
d. Departemen Pertahanan Indonesia
e. Departemen Pertahanan lnggris
2. Munculnya internet pada awal tahun 1960-an melalui proyek yang disebut
a. INTRANET
b. ARPANET
c. NSFNET
d. BITNET
e. TCPNET -
Teknk komputer dan Jarhian iöj)
2. Perhatikan topologi jaringan berikut!
KomputerA Komputer B
4
___ I
.itside1
erikut
1 guru
4.
5.

omputer seperti berikut!


Aturlah P Addr ess masing-masing k
Subnet mask
PC IP Address
Komputer A
192.168.1.65 255.255.255.192
Kompi.iter B 192.168.1.120 255.255.255.192
J

144
3. Client Anda meininta Anda untuk membantunya meinilih cara yang lebih baik untuk
streaining video. Yang harus Anda beritahukan kepada client adalah
a. pilih solusi menggunakan TCP, karena TCPtidak memiliki error correction dan akan
mengirim data jauh Iebih cepat
b. pilih solusi menggunakan UDP, karena UDP tidak memiliki error correction sehingga
akan mengirimkan data jauh lebih cepat
c. pilih solusi menggunakan UDP, karena UDP memiliki error correction sehingga akan
mengirimkan data Iebih cepat
d. pilih solusi menggunakan TCP, karena TCP memiliki error correction dan dapat Iebih
dipercaya
e. pilih solusi menggunakan UDP, karena UDP memiliki error correction dan dapat lebih
dipercaya
4. Pernyataan berikut ini adalah benar mengenai UDR kecuali
a. UDP Iebih cepat daripada TCP
b. UDP tidak ada error correction
c: UDP bersifat connectionless
d. UDP tidak bersifat connectionless
e. tidak ada koneksi angsung di antara kedua host
5. Dua protokol yang terdapat dalam layer transport adalah
a. IP dan TCP
b. NTP dan IP
c. TCPdanUDP
d. NTP dan UDP
e. TCP dan NTP
6. Struktur yang benar untuk alamat kelas B adalah
a. dimulai dan nomor 127 dengan subnet mask 255.255.255.0
b. dimulai dan nomot 127 dengan subnet mask 255.255.0.0
c. dimulai dan nomor 128 dengan subnet mask 255.255.0.0
d. dimulai dan nomor 12 dengan subnet mask 255.0.0.0
e. dimulai dan nomor 128 dengan subnet mask 255.0.0.0
7. Hardware yang mengarahkan paket data di antara janingan komputer yang berbeda adalah.
a. gateway d. router
b. server e. switch
C. repeater

145
8. Nama domain yang digunakan untuk organisasi iniliter adalah
a. .gov d. .edu
b. .net e. .org
c. .inil
9. Domain yang digunakan untuk negara Amerika Senikat adalah
a. .uk d. .id
b. .us e. .sg
C.. .jp
10. Perusahaan penyedia jasa ayanan internet disebut
a. client d. PPP
b. server e. ISP
C. internet
AdmkistrasI Infrastnjktur jaringan - kelas XI -
treaining II. Negara yang pertama kali mengembangkaninternetadalah
a. Australia
flengirim b. Amerika
c. Indonesia
ga akan d. Korea Selatan
e. Amerika Serikat
;a akan
12. Nama domain berikut yang mengandung ccTLD adalah
at lebih a. google.com
b. frezi.net
at lebih c. frezi.net.id
d. translate.google.com
e. wikipedia.org
13. Pada domain mail.google.com, yang disebut subdomain yaitu
a. mail c. .com e. mail.google
b. google d.
14. Jenis IP yang memiliki panjang alamat 128 bit adalah
a. lPv3 c. lPv5 e. lPv8
b. lPv4 d. lPv6
15. Jenis gateway yang mengintegrasikan perangkat nirkabel seperti laptop, PDA, dan
telepon seluler

146
dengan jaringan kabel adalah.
-a. internet gateway
b. LAN gateway
c. wireless gateway
d. sms gateway
e. email gateway
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah in! den gan benar!
1. Jelaskan sejarah singkat dibuatnya internet!
Jawab
2. Apa saja fungsi gateway dalam jaringan?
ah - Jawab-
3. Apakah yang dimaksud lPAddress?
Jawab
4. Apakah fungsi perintah berikut?
show ip nat translations (verbose]
Jawab
5. Sebutkan macam-macam gateway yang Anda ketahui!
Jawab ;1
NUal;0]
Catatan Paraf
I jb0ranTua1
I
Teknik Komputer dan jaringan j)
________ (
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml dengan benar!
1. Apa yang dimaksud Internet gateway?
Jawab
2. Sebutkan beberapa alasan pembagian kelas IP!
Jawab
3. Sebutkan alasan melakukan subnetting!
Jawab
4. Sebutkan beberapa keuntungan penggunaan NAT dalam jaringan!
Jawab
5. Jelaskan tentang sms gateway’
147
Jawab
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml den gan benarl
1. Sebut dan jelaskan macam-macam kelas IP!
Jawab
2. Apakah yang dimaksud NAT?
Jawab
3. Sebut dan jelaskan dua jenis NAT dinainik!
Jawab
4. Jelaskan tentang komponen inside local P Address pada NAT’
Jawab
5 Jelaskan tentang perintah berikut!
debug ipnat [list I detailed]
Jawab
Admbilstrasl Infrastruktir Jaringan - Kelas XI
- Dedicated system
- Failure
sistem komputer yang sengaa dibuat untuk mengerjakan satu tugas saja. Contohriya adalah
sistem komputer untuk pengolahan angka saja pernyataan yang menunjukkan bahwa alat
terkait tidak berjalan dengan semestinya
I
I. Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benarl
1. VLAN merupakan singkatan dan ....
a. Wrtuai LocalArea Network
b. Vanaton Local Area Network
c. Verification Local Area Network
d. Vendor LocalArea Network
e. Vertical LocalArea Network
2. Kegiatan membagi suatu VLAN yang mempunyai banyak anggota ke dalam beberapa
VLAN
yang berbeda adalah pengertian dan
a. segmentasi switch
b. segmentasi VLAN
c. segmentasi LAN
d. segmentasi
148
e. trunking
3. Beberapa komputer yang saling dihubungkan dan dapat saling bertukar data disebut
dengan
a. LAN
b. WAN
c. web
d. janingan . V
e. wireless
4. Perangkat keras berikut yang digunakan untuk membuat janingan komputer adalah
a. soundcard
b. VGA card
c. TV card
d. LAN card
e. power supply
5. Jaringan yang mempunyai jangkauan area sangat luas, inisalnya antarpulau, negara, benua,
bahkan ke luar angkasa adalah
a. janingan LAN
b. jaringan MAN
C. jaringan WAN
d. interjaringan
e. intranet V
6. Jaringan komputer yang bersifat lokal dan biasanya h.anya terdiri dan beberapa komputer
saja disebut.
a. LAN V d. jaringan
b.WAN e.PAN
c. web
7. Berikut keuntungan instalasi jaringan LAN, kecuali.
a. pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah (file sharing)
b. pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client (printer sharing)
c. file data yang keluar atau masuk dan dan ke server dapat dikontrol
d. proses backup data menjadi Iebih mudah dan cepat
e. risiko kehilangan data oleh virus komputer cukup besar
Tekndc komputer dan Jaiiñgan

149
8. Pengertian istilah fransinisi unicast pada sebuah jaringan adalah transinisi di mana paket
data dikirimkan dan
a. satu komputer ke satu komputer lain
b. satu komputer ke beberapa komputer lain
c. satu komputer ke semua komputer yang lain
ci. beberapa komputer ke satu komputer tujuan
e. komputer server ke beberapa komputer client
9. Perintah yang benar untuk mengubah nama VLAN adalah
a. Switch(config)#vlan 10
Switch (config—vlan) #riame kas
b. Switch*vlan 10
Switch#name kus
C. Switch>vlan 10
Switch>name kus
d. Switch(config)>vlan 10
Switch (config) >name kus
e. Switch(config)#vlan 10
Switch(config)#name kus
10. Perangkat keraslhardware jaringan yang berfungsi sebagai penguat sinyal pada janngan
komputer
adalah
a. router • d. modem
b. repeater . hub
c. switch
11. Kabel yang digunakan untuk me-remote sebuah switch adalah
a. coaxial d. console
b. straight e. fiber optik
c. cross-over
12. Kabel yang digunakan untuk melakukan trunking clua buah switch adalah
a. coaxial
b. straight
C. cross-over
d. console
e. fiber optik
150
13. Skema desain pembangunan sebuah jaringan komputer dikenal dengan istilah
a. tipe
b. topologi
c. geografi
d. skalabilitas
e. media transinisi
14. Jaringan yang menghubungkan satu atau lebih titik dalam area geografl yang luas disebut
a. SAN d. internet
b. PAN e. WAN
c. LAN
15. Kabel yang digunakan untuk menghubungkan antara switch dengan node/PC adalah
a. coaxial d. console
b. straight e. fiber optik
c. cross-over
Adininistrasi infrastnktix Jarfngan - Kelas XI
-
r
a paket data 16. Berikutini yang merupakan topologi jaringan adalah ....
a. MAN d. star
b. WAN e. PPP
C. Internet
.17. Jaringan WAN memiliki kelebihan, antara lain
a. bisa diakses dengan jangkauan area geografis yang cukup luas sehingga akivitas berbisnis
dan jarak jauh dapat terhubung dengan jaringan ini
b. biaya operasional mahal dan umumnya lambat
c. memerlukan firewall yang baik urituk membatasi penggun.a luar yang masuk dan dapat
mengganggu jaringan ini
d. informasi tidak dapat memenuhi kebutuhan atau kepentingan lokal
e. rentan terhadap hacker atau ancaman dan luar lainnya
18. Perhatikan daftar IP berikutl
I. 192.168.17.27
II. 192.168.172.1
Ill. 172.146.80.100
IV. 192.168.17.120

151
V. 172.146.90.101
ankomputer . VI. 192.168.17.11
IP yang dapat terkoneksi satu sama lain adalah.
a. I, II, Ill, i\f, \fI
b. I, II, Ill, VI
c. l,Il,IV,Vl
d. l,ll,Vl
e. I,IV,VI
19. Benikutjenis protokol yang digunakan pada koneksi WAN, kecuali
a. HDLC d. frame relay
b. PPP e. ISDN
C. PVC
20. Perintah yang dimasukkan untuk mengecek lPAddress pada CMD adalah....
a. show ifconfig
b. ifconfig
c. show ipconfig
d. ipconfig
e. showipaddress
21. Suatu mekanisme routing yang tergantung dengan tabel routing dan konfigurasi manual
adalah.
a. router statis
b. routing statis
c. router dinamis
lisebut d. routing dinamis
e. routing adininsitrator
22. Perangkat atausistem yang mengizinkan lalu Iintasjanngan yang dianggap aman untuk
melaluinya
dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman disebut.
a. antivirus d. hardware
b. trojan e. firewall
c. malware
1knIc Koquter thn Jdrrngall
23. Ukuran yang digunakan ebagai indikasi penggunaan rute sehingga menjadi rute yang
terbaik

152
di.antara banyak rute dengan tujuan yang sama disebut
a. router d. destination
b. next hop e. metrik
c. interface
24. Jenis routing yang bisa berubah sesuai dengan kondisi yang diinginkan dengan parameter
tertentu
sesuai dengan protokolnya adalah pengertian dan
a. routing protokol
b. routing statis
c. routing dinamis
d. routing table
e. routing
25. Protokol yang memb.erikan alamat atau identitas logika untuk peralatan di garingan
disebut
a. Mysqi d. UDP
b.NIC - e.IP
c. TCP
26. Nama perangkat yang digunakan untuk melakukan routing adalah
a. hub d. router
b. switch e. NIC
C. repeater
27. Jenis protokol routing yang tidak menggunakan algoritma distance vector adalah
a. RIP d. IGRP
b. EIGRP e. BGP
c. OSPF
28. Algoritma yang memperbaiki pengetahuan dan jarak router dan bagaimana mereka
interkoneksi
adalah
a. distance vector d. IGRP
b. link state e. OSPF
c. RIP
29. Hardware yang mengarahkan paket data di antara jaringan komputer yang berbeda adalah
a. gateway d. router
b. server e. switch

153
c. repeater
30. Nama domain yang digunakan untuk pemerintah adalah
a. .gov d. .edu
b. .net e. .org
c. .inil
II. Jawablah pertanyaan.pe,Ianyaan di bawah in! den gan benar!
1. Jelaskan maksud istilah-istilah berikut!
a. LAN
b. MAN
c. WAN
d. Wireless
e. Internet
Jawab:
Admbikt,aç Infrastnct, JarinSan - Kelas XI
I
:erbaik 2. Jelaskan fungsi peralatan-peralatan berikut!
a. Router
b. Switch/hub
c. Modem
d. LAN Card
rtentu e. IP Address
Jawab
3. Sebutkan manfaat jaringan komputer!
Jawab
Jelaskan yang dimaksud DNS!
Jawab
5. Jelaskan tentang protokol routing IBGP!
Lit Jawab
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah in! dengan benar!
1. Apakah fungsi internet firewall?
Jawab
2. Apakah yang dimaksud routing?
Jawab
3. Jelaskan tentang protokol RIP!

154
Jawab
4. Sebutkan beberapa alasan peinisahari komputer pada VLAN yang berbeda’ oneksi
Jawab
5. Sebutkan perbedaan antara routing dinamis dengan routing statis1
Jawab
ah .... S1 Peng aan.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ml den gan benar!
1. Sebut dan jelaskan beberapa contoh Top Level Domain (TLD)!
Jawab
2. Top Level Domain (TLD) dibagi menjadi tiga jenis. Sebut dan jelaskan’
Jawab
3. Sebutkan karakteristik protokol routing OSPF!
Jawab
4. Sebutkan kelebihan penggunaan RIP’
Jawab
5. Jelaskan tentang tabel routing!
Jawab
Teknik Koiiputer dan Jarhian

6. Protokol routing yang menggunakan algoritma SPF adalah


a. distance vector c. RIP e. OSPF
b. link state d. IGRP
7. Protokol routing berikut yang termasuk jeriis protokol routing interior, kecuáli

155
a. RIP c. OSPF e. BGP
b. IGRP d. EIGRP
8. Protokol routing berikut yang menggunakan algbhtma link state adalah
a. RIP C. OSPF e. BGP
b. IGP d. EIGRP
9. Protokol routing yang menggunakan campuran antara algoritma link state dan distance
vector
adalah
a. RIP c. OSPF e. BGP
b. IGRP d. EIGRP
10. Sebuah sesi BGP yang terjalin antara dua router yang menjalankan BGP yang berada
dalam
satu hak adininistrasi disebut
a. RIP c. BOP. e. EBGP
b. IGRP d. IBGP
11. Paket yang bertugas menginformasikan kesalahan yang terjadi terhadap sebuah sesi BGP
disebut
a. open message c. notification message e. backup message
b. keep alive message d. update message
12. Jumlah atribut dalam BGP produk Cisco adaIh
a.9 c.11 e.13
b. 10 d. 12
13. Atribut BGP yang hanya ada dalam produk Cisco adalah
a. cluster list c. next hop e. originator ID
b. origin d. weight
14. Kepanjangan BGP adalah
a. Born Gateway Protocol c. Bold Gateway Protocol e. Border Guard Protocol
b. Border Gateway Protocol d. Bus Gateway Protocol
l5. Wilcicard mask dan subnet mask 255.255.255.253 adalah
a. 0.0.0.1 c. 0.0.0.3 e. 0.0.0.5
b. 0.0.0.2 d. 0.0.0.4
IL Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan perbedaan antara routing statis dengan routing dinamis’
Jawab:

156
2. Ada beberapa titik berat yang berhubungan dengan protokol link state. Sebutkan’
Jawab:
3. Apakah yang dimaksud LSA?
Jawab:
4. Apa perbedaan antara routed protocol dengan routing protocor?
Jawab-
5. Sebutkan perbedaan antara protokol routing interior dengan protokol routing eksterior!
Jawab-
Tekiik Komputer dan Jarhigasi
‘a

157

Anda mungkin juga menyukai