Anda di halaman 1dari 15

VISUALISASI DAN DISPLAY

(STUDI KASUS : SPANDUK PADA WARNET GERBANK.NET)

1. Teori Pendukung
Teori pendukung berisi teori-teori mengenai display dan visual display.

A. Pengertian Display
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi
kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar (Sutalaksana,1979). Arti
informasi disini cukup luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima oleh indera
manusia baik langsung maupun tidak langsung. Informasi-informasi yang dibutuhkan
sebelum membuat display, diantaranya (Sutalaksana,1979):
1) Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi.
2) Rentang total dari variabel mengenai informasi mana yang akan ditampilkan.
3) Ketepatan dan sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman
informasi.
4) Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi.
5) Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.
6) Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna display.
7) Lingkungan dimana display tersebut digunakan.

Pembuatan Display terdapat kriteria-kriteria tertentu. Berikut ini 3 kriteria dasar


dalam pembuatan display yang harus diperhatikan, yaitu (Sutalaksana,1979):
1) Pendeteksian
Kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau
fungsinya. Untuk visual display harus dapat dibaca, contohnya: petunjuk
umum penggunaan roda setir pada mobil dan untuk auditory display harus
bias didengar, contohnya: bel rumah.

2) Pengenalan
Setelah display di deteksi, pesan dari display tersebut harus bisa dibaca atau
didengar.
3) Pemahaman
Dalam pembuatan display tidaklah cukup apabila hanya memenuhi 2 kriteria
diatas, display harus dapat dipahami sebaik mungkin sesuai dengan pesan
yang disampaikan.

Display merupakan alat peraga yang menyampaikan informasi kepada organ


tubuh manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian informasi tersebut di
dalam sistem manusia-mesin merupakan suatu proses yang dinamis dari persentasi
visual indra penglihatan (Nurmianto,1991).
Display juga berfungsi sebagai Sistem Komunikasi yang menghubungkan
fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia, contoh dari display diantaranya adalah
jarum speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata, peta
yang menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh dari display
langsung, karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung diterima oleh pengemudi.
Jarum penunjuk speedometer merupakan contoh display tak langsung karena
kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung melalui jarum speedometer
sebagai pemberi informasi. (Sutalaksana, 1979).
Display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia dalam
melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang dengan baik. Perancangan
display yang baik adalah bila dapat menyampaikan informasi selengkap mungkin
tanpa banyak kesalahan dari manusia yang menerimanya. menurut Sutalaksana
(1996), display yang baik harus dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan
tulisan atau gambar yang dimaksud. Berikut ini adalah ciriciri dalam pembuatan
display dan poster yang baik dan benar:
1) Dapat menyampaikan pesan.
2) Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3) Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
4) Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5) Menggunakan kalimat-kalimat pendek.
6) Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7) Realistis sesuai dengan permasalahan.
8) Tidak membosankan Ukuran

B. Tipe tipe Display Berdasarkan Tujuan


Berdasarkan tujuannya display terdiri atas dua bagian. Berikut adalah tipe-tipe
display berdasarkan tujuan yaitu (Sutalaksana,1979):
1) Display Umum
Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display tentang
kebersihan dan kesehatan lingkungan, Jagalah Kebersihan.
2) Display Khusus
Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam
industri dan pekerjaan konstruksi), contohnya : Awas Tegangan Tinggi.

C. Tipe-tipe Display Berdasarkan Lingkungannya


Berdasarkan lingkungannya display terbagi dalam 2 macam. Berikut adalah
tipe-tipe display berdasarkan lingkungannya yaitu (Sutalaksana,1979):
1) Display Statis
Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung terhadap
waktu, contohnya: peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).
2) Display Dinamis
Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel,
contohnya: jarum speedometer dan mikroskop.

D. Tipe-tipe Display Berdasarkan Informasi


Berdasarkan informasi, display terbagi atas 3 macam. Berikut adalah tipe-tipe
display berdasarkan informasinya yaitu (Sutalaksana,1979):
1) Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula
berbentuk data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi
yang berbeda pada suatu sistem, contohnya: informasi atau tanda On Off
pada generator, dingin, normal dan panas pada pembacaan temperatur.
2) Display Kuantitatif
Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai dari
suatu variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog
untuk suatu visual display. Analog Indikator: Posisi jarum penunjuknya
searah dengan besarnya nilai atau sistem yang diwakilinya, analog indikator
dapat ditambahkan dengan menggunakan informasi kualitatif (misal merah
berarti berbahaya).
3) Display Representatif
Display Representatif biasanya berupa sebuah Working model atau
mimic diagram dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagram
sinyal lintasan kereta api.

E. Penggunaan Warna pada Visual Display


Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata sangat
sensitif terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung juga pada
kondisi terang dan gelap. Dalam visual display sebaiknya tidak menggunakan lebih
dari 5 warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang
memiliki gangguan penglihatan atau mengalami kekurangan dan keterbatasan
penglihatan pada matanya. Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan
bersamaan begitu pula warna kuning dan biru (Hardianto, 2014). Pada penggunaan
warna menurut Hardianto (2014) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan warna pada pembuatan display, diantaranya:
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Warna pada Display
Kelebihan Kekurangan
Tanda untuk data spesifik Tidak bermanfaat bagi buta warna
Informasi lebih mudah diterima Menyebabkan fatigue
Mengurangi tingkat kesalahan Membingungkan
Lebih natural Menimbulkan reaksi yang salah
Memberi dimensi lain Informal
Penggunaan warna pada pembuatan display yang harus di perhatikan adalah arti
penggunaan warna adalah sebagai berikut (Hardianto, 2014):
1) Merah menunjukkan Larangan.
2) Biru menunjukkan Petunjuk.
3) Kuning menunjukkan Perhatian.

F. Prinsip Prinsip Mendesain Visual display


Prinsip dalam mendesain suatu visual display yaitu (Nurmianto,1991):
1) Proximity
Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan
saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.
2) Similarity
Item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-sama (dalam konsep
warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah display tidak boleh
menggunakan lebih dari 3 warna.
3) Symetry
Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display artinya elemen-
elemen dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal.
Antara tulisan dan gambar harus seimbang.
4) Continuity
Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi
satu kesatuan yang utuh.
2. Tujuan Pengamatan
Berikut ini merupakan tujuan dilakukannya pengamatan terhadap visual display
pada spanduk yaitu :
1) Mengamati dan mengetahui kekurangan dari contoh spanduk yang telah ada
berdasarkan ciri-ciri dari visual display yang baik.
2) Menganalisa visual display dari spanduk sebelum dan sesudah diperbaiki
berdasarkan ciri visual display yang baik.
3) Mengubah design spanduk agar sesuai dengan ciri visual display yang baik.

3. Contoh Aplikasi Visual Display yang Tidak Sesuai


Contoh aplikasi visual display yang diambil adalah spanduk warnet yang berada
dekat gerbang Universitas Andalas Padang. Berikut ini merupakan gambar dari
spanduk yang tidak sesuai,

Gambar 1. Spanduk Sebelum Perancangan Ulang

Adapun kriteria yang tidak sesuai dengan visual display yang baik dari spanduk
tersebut adalah :
1) Spanduk tersebut memiliki latar gambar yang terlalu menonjol, gambarnya
banyak, dan memiliki warna yang tajam sehingga membuat tulisan dari
spanduk tidak jelas.
2) Bentuk gambar dari spanduk tersebut juga kurang menarik karena gambar
lebih dominan warna gelap sehingga gambar terlihat kurang jelas.
3) Tulisan pada spanduk ini tidak jelas sehingga membuat sulit dibaca.
Disebabkan oleh warna tulisan yang gelap dengan latar warna yang gelap
juga sehingga tidak kontras antara tulisan dengan latar spanduk.
4) Proporsi ukuran tulisan yang terlalu kecil sehingga jika dilihat dari jarak jauh
akan sulit dibaca.
5) Penggunaan koma pada tulisan browsing, game onlinde, dan lain-lainnya
kurang tepat sehingga membuat penyampaian pesan kurang tepat juga.
6) Spanduk ini terlalu banyak gambar sehingga penyampaian pesan dari
gambar dan tulisan pada spanduk ini kurang jelas dilihat.

4. Analisis
Perancangan suatu spanduk secara visual display hendaklah memperhatikan
kemampuan visual yang dimiliki oleh manusia. Spanduk yang diamati dan dianalisis
kali ini adalah spanduk yang berada di sekitar Gerbang Unand di salah satu warung
internet yang bernama Gerbank.Net. Seperti yang tampak pada gambar spanduk,
terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki agar spanduk tersebut dapat
menyampaikan informasi yang tepat kepada manusia.
Adapun analisis terhadap spanduk tersebut adalah :
1) Tingkat kekontrasan warna dan tulisan sangat buruk sehingga sulit untuk
membaca informasi apa yang disampaikan oleh spanduk tersebut.
2) Bentuk gambar kurang menarik karena tampilan spanduk terkesan heboh.
3) Warna yang digunakan pada spanduk juga tidak mencolok malah lebih
seperti warna yang terkesan kelam sehingga tidak terlalu menjadi perhatian.
4) Proporsi huruf dan gambar yang terkesan monoton, meskipun tulisan sudah
cukup besar namun dikarenakan warna dari tulisan yang tidak kontras
dengan latarnya menyebabkan tulisan sulit untuk dibaca.
5) Kalimat yang digunakan sudah cukup baik karena menampilkan hal-hal yang
penting saja, namun kata-kata pada spanduk seperti browsing, game online,
dan lain-lain terlihat seperti susunan kalimat padahal itu hanya sekedar kata
saja. Sebaiknya jarak antar kata lebih luas lagi agar tidak salah paham dalam
penaksiran bahwa kata-kata tersebut merupakan sebuah kalimat. Meskipun
sudah diberikan tanda koma sebagai pemisah tetap tidak jelas.
6) Huruf yang digunakan sudah baik namun kembali lagi kepada warna dari
tulisan yang menyebabkan tidak jelasnya huruf-huruf tersebut.
7) Spanduk cukup realistis sesuai dengan maksud dari spanduk yaitu
mempromosikan sebuah warung internet. Seperti kata-katanya yang sudah
langsung ke inti dari warung internet tersebut.
8) Spanduk tampak membosankan karena ketepatan pemilihan warna baik itu
pada tulisan dan latar memiliki warna yang sama saja yaitu biru.
Setelah mengetahui kekurangan dari spanduk yang dipilih maka dilakukan
perbaikan dengan merancang spanduk tersebut menjadi lebih baik sehingga spanduk
tersebut sudah memenuhi kriteria dari ciri visual display yang baik yaitu :
1) Spanduk dapat menyampaikan pesan secara jelas bahwa spanduk tersebut
memberitahukan bahwa ini merupakan warung internet dengan
mencantumkan apa saja yang disediakan di warung internet tersebut.
2) Gambar yang ada pun menarik dan menggambarkan kejadian seperti sebagai
sebuah warung internet tentunya gambar yang pasti ada seperti icon Google,
Mozilla Firefox, Facebook, dan lain-lain. Selain itu spanduk juga terkesan
mengajak untuk internetan di warung internet Gerbank.net saja seperti nge-
NET disini gak rugi.. dengan gambar sebuah anime.
3) Proporsi gambar dan huruf yang tertata jelas dan terkelompok sehingga yang
tampak seperti poin-poin yang memudahkan dalam membaca maksud dari
spanduk tersebut.
4) Kalimat yang digunakan singkat, padat, dan jelas seperti langsung ke intinya
dengan penempatan kata seperti poin-poin.
5) Warna yang digunakan sangat mencolok. Antara tulisan satu dan lainnya
saling bervariasi sehingga jelas bahwa satu warna untuk satu maksud.
Seperti penulisan alamat berwarna putih, untuk nama Warnetnya warna
jingga, dan fasilitas yang disediakan dari Warnet berwarna kuning. Kesannya
penulisan pada spanduk terkelompokkan. Kekontrasan warna antara tulisan
dan latar juga sudah bagus.
6) Spanduk sudah realistis sesuai dengan permasalahan. Kata-kata pada desain
yang baru ini sama saja dengan spanduk sebelumnya. Hanya proporsi dari
desain baru terlihat lebih baik dari sebelumnya.
7) Desain spanduk baru ini tampak tidak membosankan karena sudah
memenuhi ciri-ciri dari visual display yang baik.
8) Pembedaan warna pada desain baru ini terdiri dari 4 warna. Berdasarkan
pembedaan warna yang baik sudah memenuhi yaitu hanya terdiri kurang dari
6 warna saja. Tetapi lebih baik jika satu warna, namun pada kasus spanduk
ini jika diberikan satu warna saja maka akan menghilangkan unsur-unsur lain
yang ada pada ciri visual display yang baik seperti spanduk menjadi tidak
menarik.

5. Perancangan Ulang Visual Display


Berdasarkan visual display yang telah di cari kemudian dirancang ulang visual
display tersebut dengan mempertimbangkan visual acuity, contras sensitivity,
akomodasi, adptasi dan pembedaan warna. Sehingga dapat dihasilkan gambar
spanduk seperti dibawah ini.

Gambar 2. Spanduk Setelah Perancangan Ulang

Gambar diatas merupakan gambar setelah perancangan ulang display dengan


memperbaiki kesalahan dari spanduk seblum dirancang ulang. Jadi, gambar spanduk
diatas telah sesuai dengan visual display karena :
1). Perubahan yang dilakukan adalah merubah latar gambar spanduknya. Dipilih
latar gambar spanduk yang tidak memilki banyak gambar dan memilki
warna yang terang. Sehingga spanduk tersebut telah memilki warna yang
mencolok dan menarik perhatian sehingga dilihat dari jauh maka spanduk
tersebut akan jelas terlihat.
2). Perubahan juga dilakukan pada warna tulisan di spanduk yaitu dipilih warna
yang terang dan kontras dengan latar gambar sehingga jika dilihat jarak jauh
juga akan terlihat jelas.
3). Perubahan juga dilakukan pada proporsi ukuran tulisan yaitu ukuran tulisan
diperbesar sesuai dengan proporsi pada spanduk sehingga dapat mudah
dibaca walaupun dari jarak jauh.
4). Dilakukan perubahan pada penataan anatar tulisan dan logo gambar pada
spanduk. Sehinggan spanduk lebih terlihat rapi, gambar dan tulisan juga
terlihat lebih jelas dilihat.
5). Spanduk telah memiliki kata kata yang singkat, padat dan jelas. Sehingga
pesan yang dismpaikan dari spanduk juga mudah dipahami.
6). Spanduk ini memilki gambar dan warna yang menarik sehingga tidak
membosankan untuk dilihat.
7). Antara tulisan browsing, game online, chating, dan lain lainnya tersebut
dibuat berbeda seperti ada tulisan panah setiap kata tersebut dan latar warna
hitam antara tulisan tersebut. Sehingga pembaca mudah memahaminya.

6. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh yaitu :
1) Dapat mengetahui kekurangan dari spanduk yang telah ada berdasarkan ciri-
ciri visual display yang baik.
2) Dapat menganalisa visual display dari spanduk sebelum dan sesudah
diperbaiki berdasarkan ciri visual display yang baik.
3) Dapat mengubah desain dari spanduk yang telah ada menjadi sebuah desain
yang sesuai dengan ciri visual display yang baik

7. Daftar Pustaka
Hardianto. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. Bandung : Penerbit ROSDA.
Nurmianto.2003. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: ITS.
Sutalaksana, Iftikar. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB
8. Dokumentasi

Gambar 3. Pengambilan Data


Gambar 4. Pengambilan Data

Gambar 5. Spanduk di Warnet Gerbank.net


LAMPIRAN
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA

Foto Pengambilan Data

Foto Pengambilan Data


LAMPIRAN B
SPANDUK SEBELUM DAN SESUDAH PERBAIKAN

Anda mungkin juga menyukai