Anda di halaman 1dari 16

MODUL 5

VISUAL DISPLAY

5.1.Tujuan Praktikum
1. Praktikan mampu mengklasifikasikan berbagai contoh Display yang
tersedia kedalam tipe-tipe Display.
2. Praktikan mampu memahami prinsip-prinsip dalam mendesain Visual
Display.
3. Praktikan mampu merancang Visual Display dengan memperhatikan
prinsip-prinsip mendesain Visual Display, ukuran huruf/angka, dan
pemakaian warna.

5.2.Landasan Teori
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi
informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar
(Sutalaksana,1979). Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua
rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung maupun tidak
langsung. Informasi–informasi yang dibutuhkan sebelum membuat Display,
diantaranya :

1. Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi

2. Rentang total dari variabel mengenai informasi mana yang akan


ditampilkan

3. Ketepatan dan Sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman


informasi

4. Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi

5. Minimasi kesalahan dalam pembacaan Display

6. jarak normal dan maksimal antara Display dan pengguna Display

7. Lingkungan dimana Display tersebut digunakan.


Ada 3 kriteria dasar dalam pembuatan display yang harus diperhatikan,
yaitu:

1. Pendeteksian

Kemampuan dasar dari Display untuk dapat diketahui keberadaannya atau


fungsinya. Untuk Visual Display harus dapat dibaca, contohnya : petunjuk
umum penggunaan roda setir pada mobil dan untuk auditory Display harus
bisa didengar, contohnya: bel rumah.

2. Pengenalan

Setelah display di deteksi, pesan dari display tersebut harus bisa dibaca
atau didengar agar semua orang mengerti makna dari Display.

3. Pemahaman

Dalam pembuatan display tidaklah cukup apabila hanya memenuhi 2


kriteria diatas, display harus dapat dipahami sebaik mungkin sesuai dengan
pesan yang disampaikan.

Menurut Barrier pemahaman dapat dibagi menjadi 2 level :

a) Kata-kata atau symbol yang digunakan dealam display mungkin terlalu sulit
untuk dipahami oleh pengguna/pekerja, contohnya ; “VELOCITY” dan
“COOLANT” mungtkin kurang cepat dipahami daripada “SPEED” dan
“WATER”.

b) Pemahaman mungkin menjadi lebih sulit apabila pengguna memiliki


kesulitan dalam memahami kata-kata dasar.

Display berfungsi sebagai “Sistem Komunikasi“ yang menghubungkan


fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia, contoh dari display diantaranya
adalah jarum speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung
ke mata, peta yang menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan
contoh dari display langsung, karena kondisi lingkungan jalan bisa langsung
diterima oleh pengemudi. Jarum penunjuk speedometer merupakan contoh
display tak langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung
melalui jarum speedometer sebagai pemberi informasi. (Sutalaksana, 1979).

Agar Display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan


manusia dalam melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang
dengan baik. Perancangan display yang baik adalah bila dapat menyampaikan
informasi selengkap mungkin tanpa banyak kesalahan dari manusia yang
menerimanya. menurut Sutalaksana ( 1996 ), display yang baik harus dapat
menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang
dimaksud, dalam display atau sejenis poster.

Ciri – ciri display yang baik adalah :

1. Dapat menyampaikan pesan.

2. Bentuk / gambar menarik dan menggambarkan kejadian.

3. Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.

4. Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat / dibaca.

5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek.

6. Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.

7. Realistis sesuai dengan permasalahan.

8. Tidak membosankan.

Display yang berbentuk rambu-rambu berbahaya, biasanya dipasang


pada dinding, pintu masuk atau pada tiang-tiang. Display ini berbentuk seperti
rambu-rambu lalu lintas (berbentuk bulat, segitiga, segiempat atau belah
ketupat). Peran ergonomi sangat penting dalam membuat rancanganan display
dan poster yang memiliki daya sambung yang tinggi dengan pembaca. Display
dan poster harus mampu memberikan informasi yang jelas. Konsep “Human
Centered design” sangat kuat dalam pembuatan display dan poster karena terkait
dengan sifat-sifat manusia sebagai “penglihat dan pemaham isyarat“.
Tipe – Tipe Display

Berdasarkan tujuannya, display terdiri atas dua bagian, yaitu :

1. Display Umum

Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya Display tentang


kebersihan dan kesehatan lingkungan, “Jagalah Kebersihan”.

2. Display Khusus

Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam


industri dan pekerjaan konstruksi), contohnya : “Awas Tegangan Tinggi”.

Berdasarkan lingkungannya display terbagi dalam 2 macam yaitu :

1. Display Statis

Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung terhadap


waktu, contohnya : peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).

2. Display Dinamis

Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel,


contohnya : jarum speedometer dan mikroskop.

Berdasarkan informasi, display terbagi atas 3 macam yaitu :

1. Display Kualitatif

Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk


data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang berbeda pada
suatu sistem, contohnya: informasi atau tanda On – Off pada generator, DINGIN,
NORMAL dan PANAS pada pembacaan temperatur.

2. Display Kuantitatif

Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai dari suatu
variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog untuk suatu
Visual Display.
Analog Indikator : Posisi jarum penunjuknya searah dengan besarnya nilai atau
sistem yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan dengan
menggunakan informasi kualitatif (misal merah berarti berbahaya).

Digital Indikator : Cocok untuk keperluan pencatatan dan dapat menggunakan


Electromecemichal Courtious.

3. Display Representatif, biasanya berupa sebuah “Working model” atau “mimic


diagram” dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan
kereta api.

Penggunaan Warna pada Visual Display

Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata
sangat sensitive terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung
juga pada kondisi terang dan gelap. Dalam Visual Display sebaiknya tidak
menggunakan lebih dari 5 warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa
kelompok orang yang memiliki gangguan penglihatan atau mengalami
kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya. Warna merah dan hijau
sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna kuning dan biru

Menurut Bridger, R.S (1995) terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan


dalam penggunaan warna pada pembuatan display, diantaranya :

Kelebihan dan kekurangan penggunaan warna

Kelebihan dan Kekurangan

1. Tanda untuk data spesifik Tidak bermanfaat bagi buta warna


2. Informasi lebih mudah diterima Menyebabkan fatique
3. Mengurangi tingkat kesalahan Membingungkan
4. Lebih natural Menimbulkan reaksi yang salah
5. Memberi dimensi lain Informal
Arti penggunaan warna pada sebuah display adalah sebagai berikut :

Merah menunjukkan Larangan

Biru menunjukkan Petunjuk

Kuning menunjukkan Perhatian

Prinsip – Prinsip Mendesain Visual display

Menurut Bridger, R.S (1995) ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain suatu
visual display yaitu :

1. Proximity

Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan


saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.

2. Similarity

Menyatakan bahwa item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-


sama (dalam konsep warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah Display
tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna.

3. Symetry

Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan Display artinya elemen-


elemen dalam perancangan Display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal.
Antara tulisan dan gambar harus seimbang.

4. Continuity

Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi


satu kesatuan yang utuh.

Berger dalam Sutalaksana (1979) pernah menyelidiki, berapa jauh orang


dapat melihat huruf berdasarkan perbandingan antara tabel dan tinggi huruf
yang berbeda – beda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk huruf
yang berwarna putih dengan dasar hitam perbvandingan 1:13,3 merupakan
yang paling baik, dalam arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh
terhadap yang lainnya yaitu dari jarak 36,5 meter. Sedangkan untuk huruf
yang berwarna hitam dengan dasar putih, perbandingan 1:8 merupakan
perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat dari jarak 33,5 meter.

Rumus-rumus Perhitungan dalam membuat Display


Terdapat beberapa rumus yang diperlukan untuk menghitung
ukuranukuran dalam membuat Display. Ukuran-ukran tersebut aatara lain
tinggi, lebar, tebal, jrak antar huruf, dan beberapa ukuran spesifik lainya.
Berikut dibawah ini adalah rumus-rumus yang bisa diperlukan dalam
perancangan suatu Display:
5.3.Prosedur Praktikum
1. Praktikan diminta untuk menegelompokkan berbagai contoh Display yang
tersedia kedalam jenis-jenis atau tipe-tipe Visual Display.

5.4.Pengumpulan Data
Berikut adalah Visual Display yang perlu dilakukan perbaikan:

Gambar 5. 1. VisualDisplay 1terletak di lantai 3

Gambar 5. 2 Visual Display 2 terletak di lantai 3


Gambar 5. 3 Visual Display 3 terletak di lantai 4

5.5.Hasil dan Pembahasan


5.5.1. Analisa Visual Display Sebelum Perbaikan
Gambar 5.1 merupakan visual display pada dinding kaca. Visual
Display tersebut berisi pemberitahuan bahwa tempat tersebut merupakan
ruang untuk menyusui, akan tetapi gambar dan tulisan yang diberikan
kurang tepat karena tidak semua orang cepat menangkap makna dari
gambar dan arti dari tulisan “MOTHERS ROOM” pada visual display
tersebut. Dari segi estetika dan pemilihan warnanya pun kurang
mendukung dan tidak menarik untuk dibaca begitu pula dengan gambar
yang terpampang perlu beberapa detik untuk memahaminya. Karena
banyaknnya kekurangan, maka Visual Display Pada gambar pertama
perlu dilakukan perbaikan
Gambar 5.2 merupakan Visual Display yang tertempel pada
tembok dan berfungsi untuk memberi informasi bahwa dibawah gambar
tersebut terdapat alat pemadam api ringan. Akan tetapi Visual Display
tersebut bersifat ambigu untuk orang awam karena hanya berupa gambar
tabung dan api, sehingga tidak semua orang cepat menangkap arti dari
gambar tersebut dan harus dilakukan perbaikan.
Gambar 5.3 merupakan Visual Display yang menggantung pada
langit-langit mall, Visual Display tersebut bertujuan untuk memberi tahu
kepada pengunjung bahwa disitulah terdapat pintu keluar. Tetapi Visual
Display tersebut kurang jelas karena hanya berupa sebuah tulisan dan
tidak meiliki petunjuk arah yang menunjukkan pintu keluar, sehingga
harus dilakukan perbaikan
5.5.2. Perbaikan Visual Display
Berikut adalah perbaikan dari Visual Display sebelumnya:

Gambar 5. 4 Visual Display Perbaikan 1

Pada Visual Display perbaikan di gambar 5.4, perbaikan dilakukan


secara menyeluruh baik pada desain, tulisan, gambar maupun warna.
Pemilihan warna biru bertujuan agar lebih kontras dan mudah dibaca,
desain gambar yang baru yaitu ibu yang sedang menyusui bayinya lebih
mudah dipahami oleh kebanyakan orang, dan penulisan pun dirubah ke
dalam bahasa Indonesia agar lebih tepat maknanya sehinga pesan dari
Visual Display bahwa ruangan tersebut adalah tempat menyusui lebih
cepat dipahami maksudnya
Perhitungan:
a. Tinggi Huruf Besar/Kecil
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑖𝑠𝑢𝑎𝑙 (𝑚𝑚)
𝐻=
200
4000 𝑚𝑚
𝐻= = 20 𝑚𝑚
200

b. Lebar Huruf Besar


2 2
= 𝐻 = 3 20 𝑚𝑚 = 6,67 𝑚𝑚
3

c. Lebar Huruf Kecil


2 2
= 𝐻 = 3 20 𝑚𝑚 = 6,67 𝑚𝑚
3

d. Tebal Huruf Besar


1 1
= 𝐻 = 6 20 𝑚𝑚 = 3,33 𝑚𝑚
6

e. Tebal Huruf Kecil


1 1
= 𝐻 = 6 20 𝑚𝑚 = 3,33 𝑚𝑚
6

f. Jarak Antara 2 Huruf


1 1
= 𝐻 = 4 20 𝑚𝑚 = 5 𝑚𝑚
4

g. Jarak Antara 2 Kata


2 2
= 𝐻 = 3 20 𝑚𝑚 = 6,67𝑚𝑚
3

Gambar 5. 5 Visualdisplay Perbaikan 2


Gambar 5.5 merupakan hasil perbaikan Visual Display 5.2,
perbaikan dilakukan dengan menambahkan kata petunjuk, gambar dan
perubahan desain dimana pada Visual Display sebelum perbaikan masih
menimbulkan kebingungan bagi kebanyakan orang karena hanya bersifat
gambar. Penambahan gambar, kata petunjuk dan perubahan desain dari
kotak menjadi segi tiga bertujuan untuk menarik perhatian dan
memperjelas maksud dari Visual Display tersebut bahwa dibawah Visual
Display terdapat alat pemadam api ringan yang apabila terjadi kebakaran
ringan dapat diguakan. Penggunaan warna merah berujuan agar terlihat
lebih kontras dari benda-benda sekitarnya.

Perhitungan:
a. Tinggi Huruf Besar/Kecil
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑖𝑠𝑢𝑎𝑙 (𝑚𝑚)
𝐻= 200
3000
𝐻= = 15 𝑚𝑚
200

b. Lebar Huruf Besar


2 2
= 𝐻 = 3 15 𝑚𝑚 = 10 𝑚𝑚
3

c. Tebal Huruf Besar


1 1
= 𝐻 = 6 15 𝑚𝑚 = 2,5 𝑚𝑚
6

d. Jarak Antara 2 Huruf


1 1
= 𝐻 = 4 15 𝑚𝑚 = 3,75 𝑚𝑚
4

e. Jarak Antara 2 Kata


2 2
= 𝐻 = 3 15 𝑚𝑚 = 10 𝑚𝑚
3
Gambar 5. 6 Visualdisplay Perbaikan 3

Gambar 5.6 merupakan hasil perbaikan gambar Visual Display 5.3,


perbaikan dilakukan dengan penambahan gambar petunjuk arah agar
lebih jelas maksudnya dan penambahan gambar orang agar lebih menarik
untuk dilihat.
Perhitungan:
a. Tinggi Huruf Besar/Kecil
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑉𝑖𝑠𝑢𝑎𝑙 (𝑚𝑚)
𝐻= 200
5000
𝐻= = 25 𝑚𝑚
200

b. Lebar Huruf Besar


2 2
= 𝐻 = 3 25 𝑚𝑚 = 16,66 𝑚𝑚
3

c. Lebar Huruf Kecil


2 2
= 𝐻 = 3 25 𝑚𝑚 = 16,66 𝑚𝑚
3

d. Tebal Huruf Besar


1 1
= 𝐻 = 6 25 𝑚𝑚 = 4,16 𝑚𝑚
6

e. Tebal Huruf Kecil


1 1
= 𝐻 = 6 25 𝑚𝑚 = 4,16 𝑚𝑚
6

f. Jarak Antara 2 Huruf


1 1
= 𝐻 = 4 25 𝑚𝑚 = 6,25 𝑚𝑚
4
5.6.Kesimpualan
1. Dari Visual Display yang diperbaiki, semuanya masuk ke dalam
klasifikasi Display. Berdasarkan lingkungan, semuanya masuk pada
Display statis yang tidak bergantung dengan waktu. Berdasarkan
tujuannya, pada gambar 5.4, 5.5 dan 5.6 termasuk pada Display umum
karena merupakan aturan kepentingan umum. Berdasarkan informasi,
semua gambar masuk pada Display kualiatatif karena merupakan
penyederhanaan dari informasi yang ada.
2. Dalam mendesain Visual Display, kita menggunakan prinsip yang ada.
Display sudah jelas dengan tambahan ilutrasi gambar yang ada
(proximity). Pada item Display yang ada warna yang dipakai sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan, yaitu kuning sebagai perhatian dan merah
sebagai larangan (similarity). Display juga tersusun dengan rapi dan
simetris antara ilustrasi dan tulisan (symetry). Hubungan pada Display
tersebut sudah menjadi satu kesatuan (continuity).
3. Pada gambar 5.5, Display menggunakan warna merah karena merupakan
Display alat-alat darurat. Warna biru pada gambar 5.4 digunakan karena
bersifat informatif dan pada gambar 5.6 berwarna hijau karena bersifat
petunjuk.
5.7.Daftar Pustaka
Palupi, Dian,2017. Modul Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan
Ergonomi. Malang: Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang.
Yanto & Billy Ngaliyan. Terbitan Andi, 2018 .ERGONOMI Dasar-Dasar
Studi Waktu & Gerakan untuk Analisis & Perbaikan

Anda mungkin juga menyukai