Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia hidup didunia ini tidak terlepas dari interaksi dengan manusia lain
maupun lingkungannya. Cara berinteraksinya dengan melakukan komunikasi.
Mungkin jika berkomunikasi sesama manusia sudah hal biasa dan mudah untuk
dilakukan dengan berbicara dan lain sebagainya. Hal ini berbeda jadinya jika
manusia berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan bisa saja tempat tinggal,
kamar, kampus, jalan raya dan lainnya. Lingkungan tidak bisa dengan sendirinya
mengatakan apa yang dia rasakan kepada manusia secara langsung. Oleh karena itu
dibutuhkanlah alat. Salah satu alatnya yang dapat digunakan untuk berinteraksi
adalah display. Display yang dibuat dapat menjadi salah satu media penyampaian
informasi dari lingkungan kepada manusia.
Kalender meja adalah salah satu display. Kalender memberitahukan kepada
manusia tentang periode waktu. Kalender meja ini dirancang karena salah
satu display yang paling sering dilihat. Manusia sering melihat untuk mengetahui
tanggal sehingga display ini sangat berguna. Diharapkan dengan
perancangan display kalender meja ini gambar yang terdapat dikalender meja ini
dapat disalurkan pesan yang baik. Karena biasanya gambar yang ada pada kalender
lebih mementingkan kesan daripada kegunaan dari display itu sendiri. Maka dari
itu perlunya perancangan display kalender meja yang sesuai dengan prinsip-prinsip
dari ilmu ergonomi.

1.2 Tujuan
Penulisan dari laporan akhir ini memiliki tujuan yang dapat menyelesaikan
permasalahan yang ada. Adapun tujuan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui prinsip display yang digunakan dalam perancangan display.


2. Mengetahui ukuran huruf dan jarak huruf yang digunakan dalam
perancangan display.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan display.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Display
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi
kepada pekerja agar tugasnya menjadi lancar (Sutalaksana,1979). Displayberfungsi
sebagai system komunikasi yang menghubungkan fasilitas kerja maupun mesin
kepada manusia, contoh dari display diantaranya adalah
jarum speedometer, keadaan jalan raya memberikan informasi langsung ke mata,
peta yang menggambarkan keadaan suatu kota. Jalan raya merupakan contoh
dari display langsung, karena kondisi lingkungan jalan jalan bisa langsung diterima
oleh pengemudi. Jarum penunjuk speedometer merupakan contoh display tak
langsung karena kecepatan kendaraan diketahui secara tak langsung melalui
jarum speedometer sebagai informasi.
Arti informasi disini cukup luas, menyangkut semua ransangan yang diterima oleh
indera manusia bail langsung maupun tak langsung. Infomasi yang dibutuhkan
sebelum membuat display, diantaranya:
1. Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi.
2. Rentang total dari variabel mengenai informasi mana yang akan ditampilkan.
3. Ketepatan dan Sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman
informasi.
A. Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman
informasi.
B. Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.
C. Jarak normal dan maksimnal antara display dan pengguna display.
D. Lingkungan dimana display tersebut digunakan.
Ada tiga kriteria dalam pembuatan display yang harus dioperhatikan, yaitu sebagai
berikut untuk penjelasanya:

2.2 Tipe-Tipe Display


Berdasarkan tujuannya,display terdiri atas dua bagian, yaitu display umum
dan display khusus. Display umum disini adalah mengenai aturan kepentingan
umum, contohnya display tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan ”Jagalah

2
Kebersihan” dan display khusus itu sendiri mengenai aturan keselamatan kerja
khusus, contohnya adalah ”Awas Tegangan Tinggi”.
Berdasarkan lingkungan display terbagi dalam dua macam yaitu display statis
dan display dimanis. Pengertian dari display statis itu sendiri adalah display yang
memberikan sesuatu informasi yang tidak tergantung terhadap waktu, contohnya
adalah peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).
Pengertian display dinamis adalah display yang menggambarkan perubahan
menurut waktu dengan variabel, contohnya adalah jarum speedometer dan
mikroskop.
Berdasarkan informasi menurut Nurmianto (1991), display terbagi atas tiga macam
yaitu diantaranya sebagai berikut:
1. Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula
berbentuk data numerik dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang
berbeda pada suatu sistem, contohnya adalah tanda On-Off pada generator,
DINGIN, NORMAL dan PANAS pada pembacaan temperatur.
2. Display Kuantitafif
Display yang memperlihatkan informasi numerik (berupa angka nilai dari
suatu variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital maupun analog.
3. Display Representatif
Biasanya berupa sebuah Working Model atau Mimic Diagram dari suatu
mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.

2.3 Penggunaan Warna Pada Visual Display


Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata
sangat sensitiv terhadap warna BIRU, HIJAU dan KUNING, tetapi sangat
tergantung juga pada kondisi terang dan gelap. Dalam visual display sebaiknya
tidak menggunakan lebih dari lima warna. Hal ini berkaitan dengan adanya
beberapa kelompok orang yang memiliki gangguan penglihatan atau mengalami
kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada matanya. Warna merah dan hijau
sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula warna kuning dan biru.

3
Arti penggunaan warna pada sebuah display yang sering banyak dan digunakan
adalah sebagai berikut:
1. Merah mempunyai arti yaitu berupa menunjukkan larangan.
2. Biru memiliki arti menunjukkan petunjuk.
3. Kuning memiliki arti menunjukkan perhatian.

2.4 Prinsip-Prinsip Mendesain Visual Display


Menurut Bridger, R.S (1995) ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain
suatu visual display yaitu sebagai berikut.
 Proximity
Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan
saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan
 Similarity
Menyatakan bahwa item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-
sama (dalam konsep warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada
sebuah display tidak boleh menggunakan lebih dari tiga warna.
 Symetry
Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display, artinya elemen-
elemen dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal,
antara tulisan dan gambar harus seimbang.
 Continuity
Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakkan informasi kualitatif menjadi
satu kesatuan yang utuh.

2.5 Kriteria dalam Pembuatan Display


Kriteria dalam pembuatan display dibagi menjadi 3 yaitu, pendeteksian,
pengenalan, dan pemahaman. Pendeteksian adalah kemampuan dasar
dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau fungsinya. Pada
visual display harus dapat dibaca dan untuk auditory display harus bisa
didengar.Pengenalan adalah setelah display dideteksi, pesan dari display tersebut
harus bisa dibaca atau didengar. Pemahaman adalah pembuatan display tidak
cukup hanya memenuhi 2 kriteria diatas, display yang baik harus dapat dipahami

4
dengan sebaik mungkin sesuai dengan pesan yang
disampaikan olehdisplay tersebut. Menurut Barrier pemahaman
terhadap display dibagi menjadi 2 level yaitu(ainul.staff.gunadarma.ac.id, 25 Mei
2014).
1. Kata-kata atau simbol yang digunakan dalam display mungkin terlalu sulit
untuk dipahami oleh pengguna atau pekerja, contohnya “VELOCITY” dan
“COOLANT” mungkin kurang bisa dipahami daripada “SPEED” dan “WATER”.
2. Pemahaman mungkin menjadi lebih sulit apabila pengguna memiliki kesulitan
dalam memahami kata-kata dasar.
Informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum display dibuat adalah tipe
teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi. Rentang total dari
variabel mengenai informasi mana yang akan ditampilkan. Ketetapan dan
sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi. Kecepatan
yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi. Minimasi kesalahan dalam
pembacaan display. Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna
display. Lingkungan dimana display tersebut diperlukan
(Ainul.staff.gunadarma.ac.id, 25 Mei 2014).

2.6 Perhitungan dalam Membuat Display


Rumus yang diperlukan untuk menghitung ukuran-ukuran dalam
membuat display antara lain tinggi, lebar, tebal, jarak antar huruf, dan beberapa
ukuran spesifik lainnya. Berikut ini adalah rumus-rumus yang biasa diperlukan
dalam perancangan suatu display (apk.lab.uii.ac.id, 25 Mei 2014):

5
Berger dalam Sutalaksana (1979) pernah menyelidiki, berapa jauh orang
dapat melihat huruf berdasarkan perbandingan antara tabel dan tinggi huruf yang
berbeda-beda. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa untuk huruf yang berwarna
putih dengan dasar hitam perbandingan 1:13,3 merupakan yang paling baik, dalam
arti kata dapat dilihat dari tempat yang paling jauh terhadap yang lainnya yaitu dari
jarak 36,5 meter. Sedangkan untuk huruf yang berwarna hitam dengan dasar putih,
perbandingan 1:8 merupakan perbandingan terbaik, yaitu dapat dilihat dari jarak
33,5 meter.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Display


Display sebagai bagian dari informasi yang membantu dalam memberikan
informasi kepada pekerja mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya.
Berikut ini adalah kelebihan yang terdapat pada display yaitu lebih natural,
memberikan dimensi yang berbeda, sebagai tanda untuk spesifikasi, mempermudah
informasi agar lebih cepat diterima dan mengurangi tingkat kesalahan yang

6
mungkin terjadi. Berikut ini pula adalah kekurangan yangb terdapat
pada display, yaitu dapat membingungkan, lebih mengarah pada informal, dapat
menyebabkan rasa kelelahan atau fatique, tidak bagi penderita buta warna dan dapat
menimbulkan reaksi yang salah bagi pembaca.

7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja


selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama
yang baik dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen
Kesehatan sebagai lembaga yang bertanggungjawab terhadap kesehatan
masyarakat, membuat berbagai peraturan, petunjuk teknis dan pedoman K3
di Tempat Kerja serta menjalin kerjasama lintas program maupun lintas
sektor terkait dalam pembinaannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Dede Paradise, 2014,


http://dedeparadise23.blogspot.co.id/2014/02/display.html, 25/12/2017
 Rian Aditya, 2014, http://rianindustrial.blogspot.co.id/2014/07/display-alat-
peraga.html, 25/12/2017
 Agustinus, Dkk, 2011, https://a64527.wordpress.com/2011/01/11/display/,
5/12/2017

Anda mungkin juga menyukai