ERGONOMI 4.0
Di Susun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk melakukan uji coba display terhadap kecepatan / waktu respon ini, harus
berdasarkan pada prosedur kerja “Uji Coba dari Rumah” seperti di bawah ini :
1. Isilah data pribadi Anda pada lembar / form pengamatan yang disediakan
2. Install aplikasi ”reaction Training” pada smartphone
3. Pilih menu pada aplikasi. Pastikan menu-menu yang ditetapkan sudah terbuka
Menu yang akan dilakukan uji coba, antara lain:
9. Gunakan data Anda ditambah dengan data 29 teman Anda. Lakukan pengolahan
data deskriptif statistik terhadap hasil pengamatan
10. Menganalisa data didasarkan pada print out dari pengolahan data.
BAB II
LANDASAN TEORI
Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada pekerja
agar tugas-tugasnya menjadi lancar (Sutalaksana,1979). Display alat peraga yang
menyampaikan informasi kepada organ tubuh manusia dengan berbagai macam cara.
Penyampaian informasi tersebut di dalam ”sistem manusia-mesin” merupakan suatu
proses yang dinamis dari presentasi visual indera penglihatan. Di samping itu proses
tersebut akan sangat banyak dipengaruhi oleh design dari alat peraganya. Display
berfungsi sebagai suatu ”sistem komunikasi” yang menghubungkan antara fasilitas kerja
maupun mesin kepada manusia, sedangkan yang bertindak sebagai mesin dalam hal ini
adalah stasiun kerja dengan perantaraannya adalah alat peraga. Manusia disini berfungsi
sebagai operator yang dapat diharapkan untuk melakukan suatu kegiatan yang diinginkan
(Nurmianto, 1991).
Untuk membuat suatu display ada 3 kriteria dasar yang harus dipelajari dan dipahami , di
bawah ini adalah kriteria dalam pembuatan display berdasarkan kriterianya yaitu sebagai
berikut:
2. Pengenalan Setelah display dideteksi, pesan dari display tersebut harus bisa dibaca
atau didengar.
3. Pemahaman Dalam pembuatan display tidaklah cukup apabila hanya memenuhi dua
kriteria diatas, display harus dapat dipahami sebaik mungkin sesuai dengan pesan yang
disampaikan
Bidang visual ialah wilayah yang tampak pada saat kepala dan mata tidak bergerak.
Dalam hal ini kita hanya akan mampu memfokuskan dengan tajam pada obyek yang
berada didalam kerucut kecil dengan sudut visual 1°. Walaupun andaikata jarak
diperbesar dan obyek menjadi tak terperinci dan semakin kabur,namun akan menerima
cahaya dari area yang luas. Bidang visual dapat dibagi menjadi :
Didalam bidang tengah, gambaran tidak mungkin tajam, tetapi kita masih dapat
mengetahui adanya gerakan dan kontras yang kuat : kilasan itu berpindah cepat sekali
dari obyek yang satu kepada obyek yang lain didalam wilayah ini sehingga presepsi
visual tetap tidak terganggu. Bidang luar adalah ujung – ujung terjauh dari wilayah visual
yang dibatasi oleh alis, hidung dan dagu.
Sistem adalah sebuah sistem tertutup dimana manusia memegang posisi kunci karena
keputusan terletak padanya. Jalur informasi dan hubungan secara langsung pada
prinsipnya mengikuti (yang diperhatikan). Sebagai contoh, display perekam member
informasi tentang rencana- rencana produksi, operator menerima informasi ini secara
visual, serta harus mengerti dan memahami dengan benar (interpretasi). Pada kekuatan
interpretasinya, dan mengingat pengetahuan sebelumnya, di membuat sebuah keputusan.
Langkah selanjutnya adalah mengkomunikasikan keputusan ini menggunakan mesin
dengan menggunakan control. Sebuah display control menyampaikan hasil dari tindakan
yang dilakukan oleh operator ( perintah ). Mesin kemudian membawa perintah tesebut
kepada keproses produksi sebagai program. Siklus telah lengkap ketika bagian – bagian
yang signifikan drip roses, misalnya temperature atau jumlah, diperagakan pada operator
sebagai hasil dari perintah yang disampaikan kepada display.
Display berfungsi sebagai sesuatu “ sistem komunikasi ” yang menghubungkan antara
fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia. Yang bertindak sebagai mesin. Dalam hal
ini adalah stasiun kerja dengan perantaraan alat peraga. Sedangkan manusia disini
berfungsi sebagai operator yang dapat diharpkan untuk melakukan suatu respon yang
diinginkan.
Sebelum membuat sebuah display, terlebih dahulu harus menentukan tipe display agar
sesuai dengan tujuan dan lingkungannya. Tipe display dibagi menjadi 3, yaitu
berdasarkan tujuan, lingkungan dan informasi. Adapun tipe display berdasarkan
tujuannya, display terdiri atas dua bagian yang perlu diketahui, agar display dapat
dipahmi dan dapat menyampaikan informasi dengan baik maka perlu diketahui sebagai
berikut:
Adapun tipe display berdasarkan lingkungannya, terbagi dalam dua macam, untuk dapat
dipahami berdasarkan lingkungannya, maka harus mengetahui pembagian display
sebagai berikut:
1. Display Statis. Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung
terhadap waktu, contohnya adalah peta (informasi yang menggambarkan suatu
kota).
2. Display Dinamis. Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu
dengan variabel, contohnya adalah jarum speedometer dan mikroskop.
Adapun tipe display berdasarkan informasi yang disampaikan terbagi atas tiga tipe yang
perlu diketahui dan dipahami agar dapat menyampaikan informasi berdasarkan
informasinya yaitu sebagai berikut:
1. Display Kualitatif. Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang
semula berbentuk data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi
yang berbeda pada suatu sistem (tidak berbentuk data numerik), contohnya:
informasi atau tanda On-Off pada generator, DINGIN, NORMAL dan PANAS
pada pembacaan temperatur.
2. Display Kuantitatif. Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa
angka, nilai dari suatu variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital
ataupun analog untuk suatu visual. display.Analog Indikator: Posisi jarum
penunjuknya searah dengan besarnya nilai atau sistem yang diwakilinya, analog
indikator dapat ditambahkan dengan menggunakan informasi kualitatif (misal
merah berarti berbahaya). Digital Indikator: Cocok untuk keperluan pencatatan
dan dapat menggunakan Electromecemichal Courtious.
3. Display representatif, biasanya berupa sebuah “Working model” atau “mimic
diagram” dari suatu mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan
kereta api
1. Visual display adalah display yang dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan yaitu mata.
2. Auditory display adalah display yang dapat didengar dengan menggunakan indera
pendengaran yaitu telinga.
3. Tactual display adalah display yang dapat disentuh dengan menggunakan indera
peraba yaitu kulit.
4. Taste display adalah display yang dapat dirasakan dengan menggunakan indera
pengecap yaitu lidah.
5. Olfactory display (dihidung) adalah display yang dapat dicium dengan
menggunakan indera penciuman yaitu hidung.
Informasi dapat juga diberikan dalam bentuk kode warna. Indera mata sangat sensitif
terhadap warna BIRU-HIJAU-KUNING, tetapi sangat tergantung juga pada kondisi
terang dan gelap. Dalam visual display sebaiknya tidak menggunakan lebih dari lima
warna. Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa kelompok orang yang memiliki
gangguan penglihatan atau mengalami kekurangan dan keterbatasan penglihatan pada
matanya. Warna merah dan hijau sebaiknya tidak digunakan bersamaan begitu pula
warna kuning dan biru. Adapun kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan warna
pada pembuatan display yang perlu diketahui dari kekurangan dan kelebihannya,
diantaranya:
Kelebihan Kekurangan
Tanda untuk data spesifik Tidak bermanfaat bagi buta warna
Informasi lebih mudah untuk di terima Menyebabkan fatique
Mengurangi tingkat kesalahan Membingungkan
Lebih natural Menimbulkan reaksi yang salah
Memberi dimensi lain Informal
(Sumber : Sutalaksana 1979 )
Ketika kita mengikuti rangkaian informasi yang diproses oleh pilot, tahapan kritis
pertama adalah presepsi, yang menginprestrasikan atau mengerti mengenai informasi
yang disajikan, interpretasi akan cepat apabila display juga mudah dilihat dan dapat di
bedakan dengan yang lainnya. Bagaimanapun, ada bermacam-macam desain alat peraga
atau displayyang dapat memberikan interpretasi ini untuk menghasilkan secara otomatis
dan benar, atau secara alternative memerlukan banyak usaha dengan kemungkinan dari
kesalahan. Hal tersebut merupakan persoalan dari kesesuaian antara informasi yang
disajikan ( stimulus ) dan interpretasi yang diterima.
Warna adalah salah satu komponen yang penting pada kesesuaian display ( display
compatibility ). Warna mempunyai arti yang bermacam – macam, yang berhubungan
dengan stereotip penggunanya (population stereotypes). Orang yang merancang sebuah
display belum tentu mempunyai presepsi yang sama dengan orang yang menggunakan
rancangannya. Contohnya ketika sebuah alat perga berubah warna, apakah warna pada
alat peraga tiba – tiba member interpretasi yang benar kepada pilot bahwa warna tersebut
mempunyai warna tertentu. Dengan demikian bisa jadi pilot tersebut membuat
interpretasi sendiri dengan adanya kode warna jadi. Jadi seorang perancang harus
memikirkan hal – hal tersebut dan harus dipastikan alat yang dirancang tersebut dihindari
mempunyai interpretasi yang salah, sehingga orang atau operator yang akan
menggunakan dapat cepat tanggap dengan infformasi yang diterimannya yang
selanjutnya akan timbul presepsi.
Kecepatan reaksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
yang mendadak, misalnya kecepatan satpam dalam membunyikan alarm pada saat lampu
tanda bahaya berwarna merah. Sedangkan ketelitian menunjukkan jumlah kesalahan yang
dilakukan persatuan waktu, ini berhubungan dengan gerakan pada saat pencarian jejak.
Pengujian kecepatan reaksi terhadapp warna, bentuk maupun audio ini dilakukan untuk
mengetahui waktu reaksi manusia terhadap penanggapan yang cepat misalnya sistem
pemberi tanda peringatan tanda bahaya kebakaran, instrument pengawas di pabrik dan
lain – lainnya.
2.1.7. Tingkat Kesalahan
Pada uji Find Number data yang diperoleh yaitu 905,703,903,795 dengan rata rata
kecepatan reaksi 826,5 ,dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa data yang didapatkan
perbedaan tidak beaturan,hal tersebut menunjukan kecepatan reaksi dalam mencari angka
didapatkan hasil yang berbeda beda tidak stabil
Pada uji Find Color data yang diperoleh yaitu 709,894,863,851 dengan rata rata
kecepatan reaksi 829,2 ,dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa data yang didapatkan
perbedaan tidak beaturan,hal tersebut menunjukan kecepatan reaksi dalam mencari warna
didapatkan hasil yang berbeda beda tidak stabil
Pada uji Sound data yang diperoleh yaitu 418,363,352,342 dengan rata rata
kecepatan reaksi 368,7 dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa data yang didapatkan
beraturan (semakin cepat reaksi),hal tersebut menunjukan kepekaan kecepatan reaksi
terhadap suara yaitu baik
Pada uji Sensation data yang diperoleh yaitu 372,333,290,287 dengan rata rata
kecepatan reaksi 320,5 ,dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa data yang didapatkan
mempunyai perbedaan yang beraturan (semakin cepat reaksi) ,hal tersebut menunjukan
kepekaan kecepatan reaksi terhadap sensasi atau getaran yaitu baik
Pada hasil output pengolahan data yakni terdapat table Descriptive statistics hasil
uji 30 mahasiswa didapatkan nilai rata rata pada uji Color change yaitu antara 338,80-
344,63 kemudian pada uji Find number didapatkan nilai rata rata 854,90 – 887,23 dan
pada Find color didapatkan nilai rata rata antara 712,97 – 750,43 sedangkan pada Sound
rata rata sebesar 462,57-479,60 pada uji Sensation didapatkan rata rata 301,40-312,63
Dari data uji 30 mahasiswa didapatkan nilai range yang dominan paling besar
yaitu pada uji Find number dengan range (selisih nilai maksimum dengan minimum)
yaitu sebesar 1088,913,938,1223
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Pada hasil uji praktikum ini pengaruh display terhadap kecepatan reaksi / waktu
respon yang paling baik adalah pada uji Sensation dibuktikan dengan data rata
rata pada uji tersebut sebesar 301,40-312,63 hal tersebut menunjukan kepekaan
respon 30 mahasiswa terhadap sensasi sentuhan sangat cepat dibandingkan
dengan uji lainya
2. Uji Find Number merupakan uji yang mempunyai waktu respon paling lambat
dibandingkan dengan respon uji lain dibuktikan dengan data rata rata pada uji
tersebut sebesar 854,90 – 887,23 hal tersebut menunjukan kepekaan respon dalam
mencari angka lama atau kurang baik,hal tersebut dapat dipengaruhi sulitnya
dalam mengenali bentuk angka dan lain lain
3. Uji Find Number merupakan uji kecepatan reaksi yang paling tidak beraturan atau
kurang stabil dengan perbedaan data yang diperoleh sangat signifikan, dibuktikan
dengan data range terbesar dibanding uji lainya yaitu sebesar 1088, 913, 938,
1223 ,hal tersebut dapat dipengaruhi dalam sulitnya mengenali bentuk angka
5.2. SARAN