Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DISPLAY DAN INFORMASI SISTEM 1


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah pembelajaran Analisis
Perancangan Kerja 1

Dosen Pengampu :
Erik nurhadi, S.T.

Disusun oleh :

Ade Rochman 21262011047


Anggietha Dwiza Agusthine 21262011569
Deni Muhidin 21262011639
Edwin Indra Nugraha 21262011047

Teknik Industri Reguler Malam 21 A

TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Display dan Informasi Sistem 1” ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Erik Nurhadi
S.T. selaku Dosen Mata Kuliah Analisis Perancangan Kerja 1.
Kami berharap makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Analisis Perancangan
Kerja 1. Terima kasih juga terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Kami selaku penyusun sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan maupun wawasan bagi
pembaca.
Kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 13 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 1
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Pengertian Display dan Informasi Sistem ..................................................... 3
2.2 Penggunaan Display dan Informasi Sistem .................................................. 5
2.3 Manfaat Display dan Informasi Sistem ........................................................ 6
2.4 Jenis-jenis Display dan Informasi Sistem ..................................................... 7
2.5 Teknik Display dan Informasi sistem ......................................................... 12
BAB III PENUTUPAN ........................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 14
3.2 Saran ........................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Display umum................................................................................................. 7


Gambar 2. Display khuhus ............................................................................................... 8
Gambar 3. Peta ................................................................................................................. 8
Gambar 4. Speedometer ................................................................................................... 9
Gambar 5. Alat Penunjuk Tempratur ............................................................................... 9
Gambar 6. Botton ............................................................................................................. 9
Gambar 7. Display Kuantitatif ....................................................................................... 10
Gambar 8. Diagram sinyal lintasan kereta api ................................................................ 10
Gambar 9. Visual Display .............................................................................................. 10
Gambar 10. Auditory Display ........................................................................................ 11
Gambar 11. Tactual Display ........................................................................................... 11
Gambar 12. Taste Display .............................................................................................. 11
Gambar 13. Olfactory Display........................................................................................ 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia membutuhkan berbagai macam informasi untuk mempermudah
aktivitas dalam hidupnya. Proses penginderaan merupakan proses mendeteksi
adanya fenomena, rangsangan (stimulus) maupun informasi di sekeliling kita. Mata
sebagai alat indera penglihatan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.
Karena dengan menggunakan mata, banyak objek dan kejadian yang dapat kita
ketahui. Dengan penglihatan, pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, karena seluruh
objek dan kejadian dapat diketahui.
Dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam melaksanakan suatu
pekerjaan, khususnya dalam dunia industri. Maka, kemampuan alat penglihatan yang
maksimal sangat diperlukan meskipun fungsi mata itu sendiri juga dipengaruhi oleh
hal-hal lain diluar objek penglihatan. Namun demikian, kemampuan mata untuk
melihat pada dasarnya dibatasi oleh sejumlah faktor seperti kemampuan akomodasi,
jarak pandang, ukuran objek, kekontrasan warna serta pencahayaannya.
Keterbatasan untuk melihat akan memiliki dampak pada perencanaa display
sebagai penyampaian informasi. Dalam suatu lingkungan kerja, penyampaian
informasi merupakan hal yang sangat penting agar terhindar dari kesalahan. Kondisi
lingkungan kerja berpengaruh terhadap lingkungan kerja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian display dan informasi sistem?
2. Bagaimana cara penggunaan display dan informasi sistem?
3. Apa saja manfaat display dan informasi sistem?
4. Apa saja bentuk display dan informasi sistem?
5. Apa saja teknik display dan informasi sistem?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian display dan informasi sistem.
2. Mengetahui cara penggunaan display dan informasi sistem yang benar.
3. Mengetahui manfaat dari display dan informasi sistem.

1
2

4. Mampu membedakan bentuk dari display dan informasi sistem.


5. Mengetahui teknik dari display dan informasi sistem.

1.4 Manfaat
1. Dapat mengerti dan memahami tentang display dan informasi sistem.
2. Dapat mengerti dan memahami tentang penggunaan display dan informasi
sistem.
3. Dapat mengerti dan memahami tentang manfaat display dan informasi sistem.
4. Dapat mengerti dan memahami tentang bentuk display dan informasi sistem.
5. Dapat mengerti dan memahami tentang teknik display dan informasi sistem.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Display dan Informasi Sistem


Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi informasi kepada
pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar. Arti informasi disini cukup luas,
menyangkut semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik langsung
maupun tidak langsung (Sutalaksana, 1979).
Display merupakan alat peraga yang menyampaikan informasi kepada organ
tubuh manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian informasi tersebut didalam
”sistem manusia - mesin” merupakan suatu proses yang dinamis dari presentasi visual
indera penglihatan. Proses tersebut akan sangat banyak dipengaruhi oleh design dari
alat peraganya. Display berfungsi sebagai suatu ”sistem komunikasi” yang
menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin kepada manusia. Variabel yang
bertindak sebagai mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja dengan perantaraannya
adalah alat peraga. Manusia di sisi lain, berfungsi sebagai operator yang dapat
diharapkan untuk melakukan suatu kegiatan yang diinginkan (Nurmianto, 1991).
Secara etimologi, informasi merupakan kata atau istilah yang berasal
dari informacion (Bahasa Perancis Kuno, tahun 1387). Sedangkan dalam bahasa
Latin, informasi berasal dari kata Informationem yang mempunyai arti sebagai
konsep ide atau garis besar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan
suatu pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dengan metode tertentu.
Agar display dapat menyajikan informasi-informasi yang diperlukan manusia
dalam melaksanakan pekerjaannya, maka display harus dirancang dengan baik.
Perancangan display yang baik adalah bila display tersebut dapat menyampaikan
informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari manusia
yang menerimanya.
Adapun informasi-informasi yang dibutuhkan sebelum membuat display adalah
sebagai berikut:
1. Tipe teknologi yang digunakan untuk menampilkan informasi.
2. Rentang total dari variabel mengenai informasi mana yang akan ditampilkan.

3
4

3. Ketepatan dan sensitivitas maksimal yang dibutuhkan dalam pengiriman


informasi.
4. Kecepatan total dari variabel yang dibutuhkan dalam pengiriman informasi.
5. Minimasi kesalahan dalam pembacaan display.
6. Jarak normal dan maksimal antara display dan pengguna display.
7. Lingkungan dimana display tersebut digunakan.
Untuk membuat suatu display ada 3 kriteria dasar, di bawah ini adalah kriteria
dalam pembuatan display tersebut :
1. Pendeteksian
Kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau
fungsinya. Untuk visual display harus dapat dibaca, contohnya petunjuk umum
penggunaan roda setir pada mobil dan untuk auditory display harus bisa didengar,
contohnya bel rumah.
2. Pengenalan
Setelah display dideteksi, pesan dari display tersebut harus bisa dibaca
atau didengar.
3. Pemahaman
Dalam pembuatan display tidaklah cukup apabila hanya memenuhi dua kriteria
diatas, display harus dapat dipahami sebaik mungkin sesuai dengan pesan yang
disampaikan.
Menurut Sutalaksana (1996), Display yang baik harus dapat menyampaikan
pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang dimaksud dalam display atau
sejenis poster.
Ciri-ciri display dan poster yang baik adalah :
1. Dapat menyampaikan pesan.
2. Bentuk/gambar menarik dan menggambarkan kejadian.
3. Menggunakan warna-warna mencolok dan menarik perhatian.
4. Proporsi gambar dan hururuf memungkinkan untuk dapat dilihat/dibaca.
5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek, lugas, dan jelas.
6. Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7. Realistis sesuai dengan permasalahan.
8. Tidak membosankan.
5

2.2 Penggunaan Display dan Informasi Sistem

1. Prinsip-Prinsip Mendesain Visual Display


Menurut Bridger, R.S. (1995) ada 4 (empat) prinsip dalam mendesain
suatu visual display yaitu prinsip proximity, prinsip similarity, prinsip symmetry,
dan prinsip continuity. Berikut ini merupakan penjelasan dari empat prinsip dalam
mendesain suatu visual display:
1) Prinsip PROXIMITY, jarak terhadap susunan display yang disusun secara
bersama-sama dan saling memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau
pernyataan. Artinya display yang dibuat dapat dimengerti tanpa harus melihat
dengan jelas, namun dapat mengerti apa yang dimaksud, misalnya bunyi
sirine ambulance, perlintasan kereta api, dan lain-lain.
2) Prinsip SIMILARITY, menyatakan bahwa item-item yang sama akan
dikelompokkan bersama-sama (dalam konsep warna, bentuk dan ukuran)
bahwa pada sebuah display tidak boleh menggunakan lebih dari 3 warna.
3) Prinsip SYMMETRY, menjelaskan perancangaan untuk memaksimalkan
display, artinya elemen-elemen dalam perancangan display akan lebih baik
dalam bentuk simetrikal, yaitu antara tulisan dan gambar harus seimabang.
4) Prinsip CONTINUITY, menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan
informasi kualitatif menjadi satu kesatuan yang utuh. Hubungan
satu display dengan yang lain saling berkelanjutan membentuk satu kesatuan.
Selain itu prinsip continuity (kesinambungan pola) juga mengekstrakan
informasi yang bersifat kualitatif sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh.
2. Pengaplikasian display dan informasi sistem

Menurut Purnomo (2019) Isi dan pesan display poster bergantung pada tujuan
poster. Isi pesan menggambarkan apa dan bagaimana tujuan tersebut dinyatakan
dalam bentuk gambar dan tulisan. Pembuatan poster sebaiknya ditulis sesingkat
mungkin tetapi memiliki pesan yang kuat dan jelas. Adanya gambar pada poster
selain menarik perhatian juga membantu memberikan makna pada tulisan.
Pengaplikasian poster dengan cara ditempel pada dinding atau permukaan yang
datar pada tempat umum karena sifatnya untuk mencari perhatian. Biasanya
dipasang di tempat yang strategis seperti, sekolah, mall, pasar, dan tempat yang
banyak dikunjungi oleh orang. Ukuran poster juga menyesuaikan kebutuhan,
6

poster berukuran kecil biasanya ditempel di dinding berupa kertas sedangkan


poster ukuran besar ditemukan di pinggir jalan berupa baliho. Tujuan poster untuk
menyebarkan informasi adalah bentuk mempromosikan sesuatu, misalnya
produk, jasa, pendidikan, nasihat, kegiatan, dan lain-lain.

Pada umumnya bertujuan untuk mengajak masyarakat. Berdasarkan tipenya


tujuan poster antara lain:
1. Mengajak
2. Mengimbau
3. Mengingatkan
4. Melarang
5. Mengkampanyekan
6. Propaganda
7. Memotivasi
8. Mengajar
9. Menginspirasi
Dalam pembuatan poster tidak asal membuat, melainkan harus merencanakan
konsep berdasarkan tujuan. Jika bertujuan untuk mengajak dalam hal pendidikan
maka harus menyesuaikan antara gambar yang mendukung isi pesan, sebaliknya
jika mempromosikan produk maka selain gambar produk itu sendiri juga
menyertakan visual lain yang mendukung.

2.3 Manfaat Display dan Informasi Sistem

Adapun manfaat display dan informasi anatara lain sebagai berikut:


1. Manfaat Display
1) Dapat meningkatkan aksesbilitas data yang disajikan kepada pengguna
informasi secara cepat dan akurat tanpa melalui perantara.
2) Mengantisipasi serta memahami konsekuensi ekonomi dari sistem dan
teknologi informasi terbaru.
3) Menjamin kualitas serta keterampilan dalam penanganan kritis suatu sistem.
4) Mengembangkan rencana yang lebih efektif.
5) Dapat menentukan investasi yang akan dilakukan untuk sistem informasi.
6) Mengidentifikasi persyaratan sistem informasi pendukung.
7

7) Dapat memproses semua transaksi, mengurangi biaya, serta menghasilkan


pendapatan.
8) Meningkatkan produktivitas dalam pengembangan sistem serta aplikasi
pemeliharaan.
2. Manfaat Informasi
1) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan organisasi.
2) Mengurangi resiko kesalahan dalam pengambilan keputusan.
3) Menggambarkan kondisi yang terjadi masa kini.
4) Memberi gambaran trend atau kecenderungan di masa depan.
5) Mengurangi ketidak pastian kondisi karena adanya kesimpangsiuran
fenomena.
6) Menjadi dasar bagi pemecahan masalah cepat.
7) Menghasilkan arus kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
8) Meningkatkan citra pesitif perusahaan.
9) Menambah relasi.
10) Meningkatkan kepercayaan pemegang saham.
11) Memberi arahan bagi promosi yang lebih jelas.
12) Menjadi dasar pertanggung jawaban atas segala tindakan yang sudah diambil.
13) Memberikan bukti, bukan kesan, isu, atau opini dari pihak lain.

2.4 Jenis-jenis Display dan Informasi Sistem

1. Jenis-jenis Display berdasarkan Tujuannya


1) Display Umum
Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display tentang
kebersihan dan kesehatan lingkungan. “Jagalan Kebersihan”.

Gambar 1. Display umum


8

2) Display Khusus
Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam
industri dan pekerjaan konstruksi) contohnya: “Awas Tegangan Tinggi?”.

Gambar 2. Display khuhus

2. Jenis-jenis Display berdasarkan Lingkungannya


1) Display Statis
Display statis adalah display yang memberikan informasi tanpa dopengaruhi
oleh variable waktu, contohnya peta (informasi yang menggambarkan suatu
daerah).

Gambar 3. Peta

2) Display Dinamis
Display dinamis adalah display yang dipengaruhi oleh variable waktu,
misalnya speedometer tang memberikan informasi kecepatan kendaraan
bermotor dalam setiap kondisi, atau alat penunjuk tempratur.
9

Gambar 4. Speedometer Gambar 5. Alat Penunjuk Tempratur

3. Jenis-jenis Display berdasarkan Informasi


Tipe-tipe display berdasarkan informasi, display terbagi atas 3 macam yaitu
kualitatif, kuantitatif dan representatif (Sutalaksana, 2013):
1) Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula
berbentuk data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang
berbeda pada suatu sistem, contohnya informasi atau tanda On-Off pada
generator, dingin, normal dan panas pada pembacaan temperatur.

Gambar 6. Botton
Panel
2) Display Kuantitatif
Display Kuantitatif memperlihatkan informasi numerik dan biasanya disajikan
dalam bentuk Digital ataupun Analog untuk suatu Visual Display. Terdapat
tiga jenis display kuantitatif yaitu:
a. Display digital
b. Skala berubah, indikator tetap
10

c. Indikator berubah, skala tetap

Gambar 7. Display Kuantitatif

3) Display Representatif
Display Representatif, biasanya berupa sebuah “working model” atau “mimic
diagram” dari suatu mesin. Salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan
kereta api.

Gambar 8. diagram sinyal lintasan kereta api

4. Jenis-jenis Display berdasarkan Panca indera


Berdasarkan panca indera display terbagi dalam 5 macam. Berikut
adalah tipe-tipe display berdasarkan panca indera yaitu:
1) Visual Display adalah display yang dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan yaitu mata.

Gambar 2.
Gambar 9.6Visual
Visual Display
Display
11

2) Auditory display adalah display yang dapat didengar dengan menggunakan


indera pendengaran yaitu telinga.

Gambar 10. Auditory display

3) Tactual display adalah display yang dapat disentuh dengan menggunakan


indera peraba yaitu kulit.

Gambar 11. Tactual display

4) Taste display adalah display yang dapat dirasakan dengan menggunakan indera
pengecap yaitu lidah.

Gambar 12. Taste display

5) Olfactory display adalah display yang dapat dicium dengan menggunakan


indera penciuman yaitu hidung.

Gambar 13. Olfactory display


12

2.5 Teknik Display dan Informasi sistem


Ada beberapa arti penggunaan warna pada sebuah display. Berikut adalah arti
penggunaan warnanya (Nurmianto, 2008):
1. Merah menunjukkan Larangan Larangan adalah suatu perintah dari seseorang atau
kelompok untuk mencegah kita melakukan suatu tindakan.
2. Biru menunjukkan Petunjuk Petunjuk adalah ketentuan yang memberikan arah
atau bimbingan tentang cara melakukan, memakai, atau mengerjakan sesuatu.
3. Kuning menunjukkan Perhatian.
Ketentuan penggunaan warna pada display adalah sebagai berikut:
1. Huruf merah latar belakang putih atau kebalikannya, artinya Larangan atau
peringatan keras.
2. Huruf putih latar belakang hitam atau huruf putih latar belakang biru, huruf putih
latar belakang hijau atau kebalikannya, artinya Petunjuk atau pemberitahuan.
3. Huruf kuning latar belakang hitam atau kebalikannya, artinya Perhatian atau
Caution atau peringatan.
Manfaat penggunaan warna dalam sebuah display menurut Kantowitz dan
Sorkin (1983) dan Woodson et al. (1992) adalah penggunaan warna dapat
meminimalisir kegiatan mencari (informasi yang penting) dan menarik perhatian
mata agar langsung tertuju ke bagian yang berwarna. Di dalam buku karya Kroemer
et al. (2001), pada bagian tentang penggunaan warna dalam desain display, dikatakan
bahwa pada 1991, karena banyaknya variabel yang menyebabkan penggunaan warna
pada display menjadi rumit, Cushman dan Rosenberg menyusun sebuah panduan
tentang penggunaan warna untuk display sebagai berikut.
1. Batasi penggunaan warna dalam sebuah display menjadi 4 warna jika pembaca
tidak berpengalaman atau jika display jarang digunakan. Jangan menggunakan
lebih dari 7 warna dalam sebuah display.
2. Warna-warna yang dipilih harus memiliki panjang gelombang yang berbeda agar
warna dapat dengan mudah dibedakan antara satu dan lain. Warna yang sama
tetapi jenisnya berbeda tidak boleh digunakan (contohnya: berbagai jenis warna
biru).
3. Berikut adalah kombinasi warna yang disarankan:
1) Hijau, kuning, jingga, merah, putih.
13

2) Biru, cyan, hijau, kuning, putih.


3) Cyan, hijau, kuning, jingga, putih.
4. Hindari kombinasi berikut:
1) Merah dan biru.
2) Merah dan cyan.
3) Magenta dan biru.
Secara umum, hindari penggunaan warna-warna yang membuat mata jenuh
secara bersamaan.
1. Merah dan hijau tidak boleh digunakan untuk simbol-simbol kecil di bagian tepi
dalam sebuah display yang besar.
2. Biru (terutama yang berwarna muda) adalah warna yang baik untuk latar dan
obyek berukuran besar. Meskipun demikian, warna biru sebaiknya tidak
digunakan untuk teks, garis tipis, atau obyek berukuran kecil.
3. Warna untuk karakter alfanumerik harus kontras dengan latarnya.
4. Ketika menggunakan warna, gunakan bentuk atau tingkat kecerahan sebagai
petunjuk yang sama (dipakai berulang-ulang). Contohnya: semua simbol untuk
warna kuning adalah segitiga, semua simbol berwarna hijau berbentuk lingkaran,
dan seterusnya. Penggunaan kode yang sama secara berulang-ulang akan
membuat display lebih mudah dibaca oleh penderita buta warna.
5. Semakin banyak jumlah warna yang digunakan, ukuran obyek yang berwarna
juga harus semakin besar.
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan materi di atas, berdasarkan pengertian dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa Display merupakan bagian dari lingkungan yang perlu memberi
informasi kepada pekerja agar tugas-tugasnya menjadi lancar. Arti informasi disini
cukup luas, menyangkut semua rangsangan yang diterima oleh indera manusia baik
langsung maupun tidak langsung (Sutalaksana, 1979).
Display merupakan alat peraga yang menyampaikan informasi kepada organ
tubuh manusia dengan berbagai macam cara. Penyampaian informasi tersebut
didalam ”sistem manusia - mesin” merupakan suatu proses yang dinamis dari
presentasi visual indera penglihatan. Proses tersebut akan sangat banyak dipengaruhi
oleh design dari alat peraganya. Display berfungsi sebagai suatu ”sistem
komunikasi” yang menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin kepada
manusia. Variabel yang bertindak sebagai mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja
dengan perantaraannya adalah alat peraga. Manusia di sisi lain, berfungsi sebagai
operator yang dapat diharapkan untuk melakukan suatu kegiatan yang diinginkan
(Nurmianto, 1991).
Untuk membuat suatu display ada 3 kriteria dasar yaitu pendeteksian,
pengenalan dan pemahaman. Menurut Sutalaksana (1996), Display yang baik harus
dapat menyampaikan pesan tertentu sesuai dengan tulisan atau gambar yang
dimaksud dalam display atau sejenis poster. Dalam perancangan sebuah display ada
beberapa komponen yang harus di perhatikan, yaitu jenis display yang tepat untuk
informasi yang akan kita sampaikan, tujuan dibuat nya sebuah display, dan
penggunaan warna yang sesuai
Display dan informasi sistem adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain karena keduanya saling berakaitan, penyampain informasi yang tepat
dan sesuai dengan tujuan bisa di capai dengan perancangan display yang baik.

14
15

3.2 Saran
Makalah ini disusun atas teori dari para ahli dan berdasarkan penelitian-
penelitian terkait, pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar
harapan kami semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi, kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar
tulisan ini dapat disusun menjadi lebih baik dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Galer. “Ergonomi dan Display.” Airlangga. 1989. Linggasari.


http://ilmu-industri.blogspot.com/2013/11/teori-display.html Online diakses pada
tanggal 9 oktober 2022.
https://www.academia.edu/39707530/Laporan_praktikum_modul Online diakses pada
tanggal 13 oktober 2022.
Manfaat Data atau Informasi | Tulisan 2022 – Pengertian (apa-itu.net) Online diakses
pada tanggal 10 oktober 2022.
Nurmianto, Eko. 1991. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna
Widya.
Nurmianto, Eko. 2008. Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua.
Surabaya: Guna Widya.
Sutalaksana, I. Z., Anggawisastra, R., Tjakraatmadja, J. H. (1979). Teknik Tata Cara
Kerja. Departemen Teknik Industri ITB, Bandung.
Sutalaksana, Iftikar Z. (1996). Teknik dan Tata Cara Kerja. Departemen Teknik Industri
ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai