Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIKUM ERGONOMI
“MODUL 7 DISPLAY”
Dosen Pengampu : Akh.Sokhibi, ST.,M.Eng.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. Ananda Rukman P (202057003)
2. Machrus Amin (202057004)
3. M Syauqi T (202057005)
4. Arif Ardiyansah (202057019)
5. Zaneti Maulana (202057027)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PRAKTIKUM ERGONOMI

“PERBAIKAN DESAIN DISPLAY”

Kudus, 2021

Dosen Pengampu,

Akh. Sokhibi, ST.,M.Eng.

NIDN 0607068302

Mengetahui,

Ka. Prodi Teknik Industri UMK

Rangga Primadasa, ST., M.T.

NIDN 0607018903

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
berkat-Nya serta hanya karena kekuatan dan bimbingan-Nya, maka kami dapat menyelesaikan
laporan Praktikum Ergonomi dengan judul “DISPLAY”. Penulisan laporan ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan dalam menyelesaikan praktikum Ergonomi di Teknik Industri
Universitas Muria Kudus.
Dalam penulisan laporan ini kami rasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun pada materi pembahasan, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan laporan ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada :
1. Bapak Akh. Shokibi, ST.,M.Eng. selaku Dosen Mata Kuliah Praktikum Ergonomi.
2. Laelatul Fitria selaku asisten Dosen Mata Kuliah Praktikum Ergonomi.
3. Rekan-rekan Kelompok 3 yang ikut andil dalam penyelesaian laporan praktikum ini.
4. Dan seluruh pihak yang turut mendukung terselesaikannya laporan praktikum ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.

Kudus, 20 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................................v
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
1.4 Batasan Masalah...............................................................................................................2
1.5 Sistematika Laporan..........................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
DASAR TEORI...............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Display............................................................................................................3
2.2 Tipe- Tipe Display............................................................................................................3
2.3 Rumus Perhitungan Pembuatan Display...........................................................................3
BAB III............................................................................................................................................6
ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................................................................6
3.1 Pengumpulan Data............................................................................................................6
3.2 Perbaika Visual Display....................................................................................................6
BAB IV............................................................................................................................................8
KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................................8
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................8
4.2 Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
LAMPIRAN..................................................................................................................................10

iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Data
Gambar 1. Hasil

iv
DAFTAR RUMUS

Rumus 1.
Rumus 2.
Rumus 3.
Rumus 4.
Rumus 5.
Rumus 6.

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia dalam menjalankan aktivitasnya pasti membutuhkan informasi. Informasi
yang dibutuhkan tersebut didapat dari interaksi antara manusia yang satu dengan manusia
lain dan interaksi antara manusia dengan lingkungan. Interaksi antara manusia terjadi dengan
cara berkomunikasi contohnya berdiskusi, namun manusia tidak bisa berkomunikasi dengan
lingkungan. Contohnya manusia tidak bisa berkomunikasi dengan ruangan sehingga
dibutuhkan suatu alat peraga yang bisa menyampaikan informasi tersebut kepada manusia.
Suatu alat peraga yang dimaksud adalah display.Perbandingan kedua interaksi tersebut terdapat
pada sistem komunikasi.
Display yang dirancang berisikan pesan-pesan yang berkaitan dengan ergonomi, tetapi
terkadang display tidak dirancang dengan aturan pembuatan display yang baik. Akibatnya
informasi yang diberikan display sulit dimengerti oleh pembaca, oleh karena itu dibutuhkan
rancangan display yang baik sehingga informasi dapat diterima dengan baik dan mudah
dimengerti.
Pada waktu sekarang ini banyak bentuk desain dari display yang tidak didasari oleh sesuatu
pengetahuan yang cukup kompeten tentang nilai fungsinya. Namun jika dilihat dari fungsinya,
display sangat berguna untuk memberika informasi kepada para pekerja untuk mengurangi
jumlah kecelakaan kerja pada perusahaan. Pengadaan display menjadi salah satu cara mencegah
terjadinya kecelakaan kerja disuatu perusahaan.
Display dapat menjadi acuan bagi para pekerja agar selalu lebih berhati-hati apabila
terdapat tanda peringatan. Agar komunikasi ditempat kerja dapat berjalan dengan lancer, dengan
demikian tampilan display harus dirangcang sebaik mungkin agar dapat menarik perhatian
pekerja sehingga display berguna untuk menyampaikan informasi agar semua pekerja dapat
berhati-hati untuk mencegah kecelakaan kerja didalam lingkungan perusahaan.
Beberapa faktor misalnya kesalahan baca , kelambatan dalam menginterpresentasikan data
atau informasi dan lain-lain tentunya dapat diminimumkan dengan mendesain alat peraga yang
sesuai dengan prinsip-prinsip ergonomi. Display berfungsi sebagai suatu sistem komunikasi yang
menghubungkan antara fasilitas kerja maupun mesin dengan si pekerja tersebut. Bertindak

1
sebagai  mesin dalam hal ini adalah stasiun kerja dengan perantara alat peraga. Sedangkan
manusia disini berfungsi sebagai operator yang menjalankan mesin yang diharapkan dapat
melakukan sesuatu yang diinginkan.
Penelitian ini dilakukan untuk memberikan  usul dan rekomendasi display ergonomis, yang
mengacu pada prinsip desain visual display, yaitu proximity, similarity dan continuity. Usulan
dan rekomendasi display diberikan dalam bentuk desain untuk memperjelas penyampaian
informasi kepada pekerja agar lebih memahami maksud dan tujuan display. Display rekomendasi
merupakan hasil rancang ulang berdasarkan prinsip, proximity, similarity, symmetry dan
continuity sehingga menghasilkan display yang dapat dipahami.

1.2 Rumusan Masalah


Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sebuah display menggunakan pronsip-prinsip visual display
yaitu, proximity, similarity, simetry dan continuity dengan tujuan display ini mudah
dipahami?
2. Bagaimana cara melakukan pengukuran desain Display yang ergonomis?

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat merancang sebuah display menggunakan prinsip-prinsip visual
display yaitu, proximity, similarity, simetry dan continuity.
2. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran desain Display yang ergonomis.

1.4 Batasan Masalah


1. Data yang digunakan adalah data Display yang terletak pada tempat umum.
2. Teknik perbaikan rancangan Display data berdasarkan prinsip-prinsip visual display.
3. Proses pengolahan data menggunakan perhitungan manual dan software Desain Grafis
(Coreldraw,Photoshop, dll).

2
1.5 Sistematika Laporan
Dalam hal ini laporan praktikum yang dibuat adalah membahas mengenai hal-hal sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan secara umum mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan
masalah, serta sistematika laporan ini sendiri.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisikan teori-teori tentang Display.
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan, metode pengumpulan data dan pengolahan data.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan terhadap permasalahan yang telah dibahas serta memberikan
saran yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang sumber referensi sebagai acuan yang digunakan dalam perancangan Laporan
Praktikum ini.

3
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Display

Display adalah alat untuk memberikan suatu informasi kepada operator atau manusia
dalam bekerja agar terciptanya suatu lingkungan yang dapat dimana suatu operator
memahami suatu informasi dan dapat menyampaikannya dengan melihat dan dapat pula
memperlancar kerjanya. Sehingga terwujud suatu informasi yang berkembang
diperusahaan agar terciptanya suatu peraturan atau informasi dalam bentuk sebuah display.
Menurut Sutalaksana (2006), yang dimaksud dengan display ini adalah lingkungan ynag
berkomunikasi keadaanya kepada manusia.
Ciri-ciri display yang baik pada umumnya ialah :
1. Dapat menyampaikan pesan.
2. Bentuk dan gambar menarik menggambarkan kejadian.
3. Menggunakan warna-warna mencolok dan perhatian.
4. Proporsi gambar dan huruf memungkinkan untuk dapat dilihat atau dibaca.
5. Menggunakan kalimat-kalimat pendek.
6. Menggunakan huruf yang baik sehingga mudah dibaca.
7. Realistis sesuai permasalahan.
8. Tidak membosankan
Penggunaan warna pada sebuah display adalah sebagai berikut :
     Merah menunjukkan larangan
     Biru menunjukkan petunjuk atau aturan
     Kuning menunjukkan perhatian

4
Menurut Bridger (1995), terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan warna dalam pembuatan display, diantaranya :

Kelebihan Kekurangan
Tanda untuk data spesifik Tidak bermanfaat bagi buta warna
Informasi lebih mudah diterima Menyebabkan fatique
Mengurangi tingkat kesalahan Membingunkan
Lebih natural Menimbulkan reaksi yang salah
Memberi dimensi lain Informal

Menurut Nurmianto (1991) untuk membuat atau menentukan suatu display ada 3 hal


yang perlu diperhatikan dalam pembuatan display. Dibawah ini adalah kriteria dasar dalam
pembuatan display, yaitu sebagai berikut:

1 Pendeteksian
Kemampuan dasar dari display untuk dapat diketahui keberadaannya atau
fungsinya. Pada visual display harus dapat dibaca, contohnya petunjuk umum
penggunaan roda setir pada mobil dan untuk auditory display harus bisa didengar,
contohnya bel kebakaran.
2 Pengenalan
Tahap pendeteksian selanjutnya pesan dari display tersebut harus bisa dibaca
ataupun didengar oleh panca indera manusia.
3 Pemahaman
Pembuatan display tidak cukup hanya memenuhi 2 kriteria diatas, display yang
baik harus dapat dipahami dengan sebaik mungkin sesuai dengan pesan yang
disampaikan oleh display tersebut. Menurut Barrier pemahaman terhadap display
dibagi menjadi 2 level yaitu:
a. Kata-kata atau simbol yang digunakan dalam display mungkin terlalu sulit untuk
dipahami oleh pengguna atau pekerja, contohnya “VELOCITY” dan “COOLANT”
mungkin kurang bisa dipahami daripada “SPEED” dan “WATER”.
b. Pemahaman mungkin menjadi lebih sulit apabila pengguna memiliki kesulitan dalam
memahami kata-kata dasar.

5
2.2 Tipe-Tipe Display

Berdasarkan tujuannya display terbagi menjadi dua bagian , yaitu :


1 Display umum
Diantaranya mengenai aturan kepentingan umum, contohnya display tentang
kebersihan dan kesehatan lingkungan, “Jagalah Kebersihan”.
2 Display Khusus
Diantaranya mengenai aturan keselamatan kerja khusus (misalnya dalam industri
dan pekerjaan konstruksi), contohnya : “Awas Tegangan Tinggi”.

Berdasarkan lingkungannya display terbagi dalam 2 macam yaitu :


1. Display Statis
Display yang memberikan informasi sesuatu yang tidak tergantung terhadap
waktu, contohnya : peta (informasi yang menggambarkan suatu kota).
2. Display Dinamis
Display yang menggambarkan perubahan menurut waktu dengan variabel,
contohnya : jarum speedometer dan mikroskop.

Berdasarkan informasi, display terbagi atas 3 macam yaitu :


1. Display Kualitatif
Display yang merupakan penyederhanaan dari informasi yang semula berbentuk
data numerik, dan untuk menunjukkan informasi dari kondisi yang berbeda pada suatu
sistem, contohnya: informasi atau tanda On – Off pada generator, DINGIN, NORMAL
dan PANAS pada pembacaan temperatur.
2. Display Kuantitatif
Display yang memperlihatkan informasi numerik, (berupa angka, nilai dari suatu
variabel) dan biasanya disajikan dalam bentuk digital ataupun analog untuk suatu visual
display.
Analog Indikator : Posisi jarum penunjuknya searah dengan besarnya nilai atau sistem
yang diwakilinya, analog indikator dapat ditambahkan dengan menggunakan informasi
kualitatif (misal merah berarti berbahaya). Digital Indikator : Cocok untuk keperluan
pencatatan dan dapat menggunakan Electromecemichal Courtious.

6
3. Display Representatif
Biasanya berupa sebuah “Working model” atau “mimic diagram” dari suatu
mesin, salah satu contohnya adalah diagram sinyal lintasan kereta api.

Berdasarkan panca indera display terbagi dalam 5 macam. Berikut adalah tipe-


tipe display berdasarkan panca indera yaitu:
1. Visual Display adalah display yang dapat dilihat dengan menggunakan indera
penglihatan yaitu mata.
2. Auditory display adalah display yang dapat didengar dengan menggunakan indera
pendengaran yaitu telinga.
3. Tactual display adalah display yang dapat disentuh dengan menggunakan indera
peraba yaitu kulit.
4. Taste display adalah display yang dapat dirasakan dengan menggunakan indera
pengecap yaitu lidah..
5. Olfactory display adalah display yang dapat dicium dengan menggunakan indera
penciuman yaitu hidung.
Menurut Bridger (1995), prinsip-prinsip mendesain visual display ada 4 (empat), yaitu :
1. Proximity
Jarak terhadap susunan display yang disusun secara bersama-sama dan saling
memiliki dapat membuat suatu perkiraan atau pernyataan.
2. Similarity
Menyatakan bahwa item-item yang sama akan dikelompokkan bersama-sama
(dalam konsep warna, bentuk dan ukuran) bahwa pada sebuah display tidak boleh
menggunakan lebih dari 3 warna.
3. Symetry
Menjelaskan perancangan untuk memaksimalkan display artinya elemen-elemen
dalam perancangan display akan lebih baik dalam bentuk simetrikal. Antara tulisan dan
gambar harus seimbang.
4. Continuity
Menjelaskan sistem perseptual mengekstrakan informasi kualitatif menjadi satu
kesatuan yang utuh.

7
Metode dalam pembuatan display ini mengacu pada  prinsip-prinsip dalam
pembuatan visual display yaitu, proximity, similarity, simetry dan continuity dengan tujuan
display ini mudah dipahami dan dimengerti.

8
BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3.1 Pengolahan Data

3.2 Perbaikan Visual Display

9
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Berikut merupakan kesimpulan dari praktikum ergonomi modul 7 mengenai Display,
yaitu:
a. . .
b. .
4.2 Saran
Berikut merupakan saran dari praktikum ergonomi modul mengenai lingkungan
kerja fisik, yaitu:
a. Pengamatan ataupun perhitungan sebaiknya benar-benar diperhatikan (teliti).

10
DAFTAR PUSTAKA

Nurmianto, Eko, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Edisi Kedua, Guna Widya,


Surabaya, 2004

Sutalaksana, Iftikar. Jurnal Ergonomi Tentang Poster K3 Efektif Bila di Rancang


Baik. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 2000.

Dewi Hardining Tyas. “Pemilihan dan Perancangan Display dan Control”.

Hidayat. “Perbaikan Dsiplay Pada Perusahan Kontraktor Melalui Pendekatan Ergonomi”. 28


Februaru 2014.

11
LAMPIRAN

Berikut merupakan lampiran beberapa dokumentasi saat kami melakukan praktikum postur
kerja.

12

Anda mungkin juga menyukai