Anda di halaman 1dari 20

MATERI

Mata Kuliah Proyek Aplikasi Sistem Informasi/3 SKS


Rancangan Layar
Kamis, 9 Juli 2020
Semester VI

Oleh:
Siti Puspita Hida Sakti MZ, S.Kom., M.Cs

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


STMIK SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI
LOMBOK TIMUR, NTB

2020
Abstract
Modul ini berisi materi tentang rancangan layar yang digunakan dalam perancangan
sistem informasi
Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui bagaimana melakukan perancangan layar
2. Mahasiswa dapat memahami tentang teknik merancang layar yang baik dan
memperbaikinya
A. Perancangan Layar
Enam kategori prinsip yang menyingkapkan kompleksitas tugas perancang (Mullet
dan Sano, 1995):
1. Elegan dan sederhana: kesatuan, dipikirkan dengan baik, dan cocok.
2. Skala, kontras dan proporsi: kejelasan, harmoni, aktivitas, dan pembatasan.
3. Organisasi dan struktur visual: pengelompokan, hierarki, hubungan, dan
keseimbangan.
4. Modul dan program: aplikasi yang fokus, fleksibilitas, dan konsisten.
5. Gambar dan representasi: kesegeraan, keumuman, kohesi, dan karakterisasi.
6. Gaya: keunikan, keterpaduan, kelengkapan, dan kesesuaian
Beberapa butir dari pedoman tampilan layar dari Smith dan Mosier (1984):
1. Pada setiap tahap dalam sekuens transaksi, pastikan bahwa data apapun yang
dibutuhkan pemakai tersedia pada tampilan.
2. Tayangkan data kepada pemakai dalam bentuk yang langsung dapat digunakan;
jangan mengharuskan pemakai mengonversikan data yang ditampilkan.
3. Untuk setiap jenis tampilan data, pertahankan format yang konsisten dari satu
tampilan ke tampilan lainnya.
4. Gunakan kalimat yang pendek dan sederhana.
5. Gunakan pernyataan positif, bukan negatif.
6. Gunakan prinsip logis dalam pengurutan senarai (list); jika tidak ada aturan khusus,
urutkan secara alfabetis.
7. Buat kolom data alfabetis rata kiri agar mudah ditelusuri.
8. Pada tampilan banyak halaman, berikan label pada setiap halaman untuk
menunjukkan hubungan dengan halaman lainnya.
9. Awali setiap tampilan dengan judul atau header yang menggambarkan secara singkat
isi atau tujuan tampilan; sisakan paling sedikit satu baris kosong antara judul dan isi
tampilan.
10. Untuk kode ukuran, simbol yang lebih besar tingginya paling sedikit 1.5 kali tinggi
simbol berikut yang lebih kecil.
11. Gunakan kode warna untuk aplikasi sehingga pemakai dapat membedakan dengan
cepat berbagai kategori data, khususnya ketika data item terpencar pada tampilan.
12. Jika digunakan kedipan (blink), kecepatan kedip harus antara 2-5 hertz, dengan
minimum duty cycle (ON interval) 50 persen. Untuk tabel besar yang melebihi
kapasitas display, pastikan pemakai dapat melihat kepala kolom dan label baris di
semua bagian.
13. Jika kebutuhan tampilan data berubah, sediakan cara bagi pemakai (atau administrator
sistem) untuk melakukan perubahan yang diinginkan.
Metrik Kompleksitas Tampilan:
1. Overall density: jumlah tepat karakter yang digunakan sebagai persentasi dari tempat
yang tersedia.
2. Local density: rata-rata jumlah tempat karakter yang digunakan dalam sudut visual
lima derajat di antara setiap karakter, dinyatakan sebagai persentasi dari tempat yang
tersedia dalam lingkaran dan dibobot dengan jarak dari karakter.
3. Grouping: jumlah karakter yang “terkoneksi“, dimana koneksi adalah pasangan
karakter yang terpisah dengan dua kali rata-rata jarak antara masing-masing karakter
dan tetangga terdekatnya. Rata-rata sudut visual yang berhadapan dengan kelompok,
dan dibobot dengan jumlah karakter dikelompok.
4. Layout complexity: kompleksitas (sebagaimana didefinisikan dalam teori informasi)
distribusi jarak horizontal dan vertikal dari tiap-tiap label dan item data dari titik
standar pada tampilan [1].
1. Dasar-dasar Merancang Layar (Pedoman Perancangan Laporan)
Teknik untuk merancang layar laporan dapat diperoleh atau diadopsi dari perancangan
laporan di kertas. Yang harus diperhatikan :
a. Organisasi dari layar
b. Justifikasi dari field data dan pelabelan
c. Judul
d. Spasi
e. Identifikasi judul dan layar
f. Warna [3].
Perancangan (Desain) Sistem Terinci
Materi

B. Desain Output
1. Rancangan berbentuk laporan/report
2. Pedoman perancangan report
3. Pengaturan Tata Letak Isi Output
4. Macam-Macam Laporan
5. Laporan Untuk Level Manajemen yang Berbeda
6. Membuat Grafik Untuk Ilustrasi Data
7. Membuat Tabel dan Matriks
C. Desain Input
1. Tujuan Perancangan Input
2. Perancangan Formulir Kertas
3. Pengelolaan dan Perancangan Formulir Elektronik
4. Pengelolaan Formulir Elektronik
5. Perancangan Formulir Elektronik
6. Pemasukkan Data secara Langsung
7. Merancang Formulir Yang baik
D. Perancangan halaman Intranet dan Internet
E. Perancangan Dialog Terminal

TUJUAN INSTRUKSI UMUM


Memahami Konsep Desain Output dan Input serta Dapat Melakukan Desain Output,
Input dan Validasi Input
TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS
1. Mahasiswa akan mengetahui konsep desain sistem terinci dan bagaimana
melaksanakan desain sistem terinci
2. Mahasiswa akan dapat melakukan desain sistem terinci, mulai dari desain output,
input, Desain dialog terminal sampai desain file
3. Mahasiswa memahami cara untuk melakukan pengendalian input melalui validasi
transaksi, cek data dan modifikasi data transaksi
B. Desain Output
1. Rancangan berbentuk laporan/report
Tujuan Perancangan Output adalah mengubah data menjadi informasi yang
berkualitas dan dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan meliputi:
a. Accessibility : easy- to-use interfaces (kemudahan akses)
b. Timeliness : dibuat sesuai waktu untuk melakukan aksi (ketepatan waktu
menghasilkan informasi)
c. Relevance : menghindari detail yang berlebihan (sesuai kebutuhan)
d. Accuracy : bebas dari kesalahan (ketepatan nilai dari informasi)
e. Usability : sesuai dengan model mental / tipe kognitif user [3]

2. Pedoman perancangan report


a. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu judul
laporan, tubuh laporan dan catatan kaki yang berisi ringkasan, subtotal.
b. Untuk laporan yang penting, gunakan kertas yang berkualitas baik, tidak mudah sobek
serta tidak mudah kotor.
c. Untuk tiap batas tepi laporan diberi jarak 2,5 spasi.
d. Gunakan spasi yang cukup.
e. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, ditulis dengan huruf besar, tebal atau digaris
bawah.
f. Gunakan huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan.
g. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda "." atau "-". Bila
urutannya penting dapat dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan sajikan dalam
urutan yang terpenting.
h. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang
mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan Ietak dari informasi
detail tersebut.
i. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang
mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut
tidak ada.
j. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan
untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
k. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya, harus sederhana dan
jelas, isi laporan harus akurat dan distandarisasi.
l. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan Bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh pemakainya.
m. Laporan harus berguna
n. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan [2]

3. Pengaturan Tata Letak Isi Output


Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output
untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan
perancangan yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun
programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output, apakah
sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum. Bagi programmer akan digunakan sebagai
dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer
membutuhkan perancangan output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi
yang harus disajikan di suatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di
printer dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data
output.
Pengaturan tata letak isi :
a. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk output .
b. Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program.
c. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat
bagan tata letak printer dan kamus data output [2]

4. Macam-Macam Laporan
a. Bentuk Tabel
1) Notice Report
Memerlukan perhatian khusus, dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas supaya
permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani

Gambar 1. Notice Report


2) Equipoised Report
Isinya hal yang bertentangan, biasa digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan
disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar
di dalam pengambilan keputusan

Gambar 2. Equipoised Report


3) Variance Report
Laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan kenyataannya.

Gambar 3. Variance Report


4) Comparative Report
Isinya merupakan perbandingan antara satu hal dengan lainnya. Misalnya pada
laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen tahun berjalan
dengan tahun-tahun sebelumnya [2].
Gambar 4. Comparative Report
b. Bentuk Grafik
1) Grafik Garis
Beberapa kebaikan dari bagan garis:
a) Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik.
b) Dapat menunjukkan beberapa titik.
c) Tingkat ketepatannya dapat diatur sesuai dengan skala.
d) Mudah dimengerti.
Beberapa kelemahan dari bagan garis :
a) Bila terlalu banyak garis/kurva, maka akan tampak ruwet.
b) Hanya terbatas pada 2 dimensi,
c) Spasi dapat menyesatkan.
2) Grafik Batang
Beberapa kebaikan dari bagan batang :
a) Baik untuk perbandingan.
b) Dapat menunjukkan nilai dengan tepat.
c) Mudah dimengerti.
Beberapa kelemahan dari bagan batang :
a) Terbatas hanya pada satu titik saja.
b) Spasi dapat menyesatkan.
3) Bagan Pastel/Pie Chart
Beberapa kebaikan dari bagan pastel/pie chart :
a) Baik untuk perbandingan.
b) Mudah dimengerti.
Beberapa kelemahan dari bagan pastel :
a) Penggunaannya terbatas.
b) Ketepatannya kurang.
c) Tidak dapat menunjukkan hubungan beberapa titik [2].

5. Laporan Untuk Level Manajemen yang Berbeda


a. Laporan Berhirarki
Laporan yang dibuat masing-masing level manajemen untuk menerima informasi
sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif
akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin
mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan. Ada dua macam laporan
berhirarki:
1) Filter Report : laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang
dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang
sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas.
2) Responsibility Report : laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang
bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau
spesialis media, dll.
b. Laporan Yang Membandingkan Data
Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau
lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan
ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam
laporan yang membandingkan data :
1) Horizontal Report: Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan
periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk
beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat
perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal
report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu
atau lebih laporan sebelumnya.
2) Vertical Report: Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan
totalnya.
3) Counterbalance Report: Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya,
skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai
proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam
pengambilan keputusan.
c. Laporan Untuk Monitor Variansi Data
Laporan ini dibedakan menjadi :
1) Variance Report : laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil
aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau
selesainya suatu proses.
2) Exception Report : laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau
batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika
beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota [3].

6. Membuat Grafik Untuk Ilustrasi Data


Grafik merupakan suatu cara untuk mengilustrasikan informasi numerik yang dapat
dipahami dengan cepat. prototipe grafik, yaitu Spreadsheet, CASE tools, DBMS, dan 4th GL.
Grafik dibagi-bagi dalam beberapa kategori berdasarkan jenis informasi yang diinginkan :
a. Scatter graph: untuk menunjukkan trend suatu data.
b. Line graph : menggambarkan fluktuasi melalui waktu, apakah naik atau turun, tinggi,
rendah, atau stabil.
c. Bar graph : menunjukkan proporsi atau hubungan kuantitas satu sama lain. Ada dua
macam bar graph, yaitu :
1) Horizontal Bar Graph : membandingkan item-item yang berbeda pada waktu yang
sama.
2) Vertical Bar Graph : mengukur item yang sama dibandingkan pada periode waktu
yang berbeda.
d. Sectograph : menggambarkan bagaimana membagi jumlah total. Ada dua macam
sectograph :
e. Pie chart : merupakan suatu lingkaran yang terbagi dalam dua atau lebih segmen yang
merepresentasikan suatu persentasi.
f. Layer graph : seperti line graph, tetapi area antar garis menunjukkan kuantitas dan
menambah jumlah totalnya.
g. Picturegraph : menggunakan simbol-simbol atau icon-icon khusus sebagai pengganti
bar. Setiap gambar menunjukkan kuantitas item yang diilustrasikan [3].
7. Membuat Tabel dan Matriks
Tabel dan matrik menggabungkan ciri dari laporan tabular konvensional dan grafik.
Keduanya dapat dipakai untuk hubungan yang penting, menunjukkan perbandingan, dan
memberikan instruksi.
a. Membuat Tabel
Tabel dibentuk dari sejumlah kolom dengan judul subyek yang diatur dalam garis.
Tabel sangat berarti untuk menyediakan rangkuman informasi eksekutif.
b. Membuat Matriks
Elemen kolom dan baris yang diatur dalam segi empat. Matriks sangat baik untuk
menunjukkan hubungan antara elemen [3].

C. Desain Input
1. Tujuan Perancangan Input
Kualitas sistem input menentukan kualitas sistem outputnya. Bentuk formulir input
tampilan layar, dokumen-dokumen jaringan interaktif berdasrkan hubungan yang penting
dibentuk dalam pikiran kita adalah merupakan hal yang penting. Dengan berusaha membuat
sistem input yang dibentuk secara bagus, analyst menyatakan bahwa input yang buruk
mengundang pertanyaan tentang kepercayaan terhadap keseluruhan sistem.
Formulir input yang dibuat secara baik, juga tampilan layar dan jaringan formulir
pendaftaran interaktif harus ditunjukan pada masalh keefektifan, ketepatan, mudah digunakan,
sederhana dan menarik. Semua tujuan tersebut harus bisa dicapai dengan menggunakan
prinsip-prinsip desain dasar, pengetahuan tentang apa yang dibutuhkan input untuk sistem dan
mengerti bagaimana respons pengguna terhadap elemen formulir dan tampilan layar yang
berbeda.
Keefektifan berarti bahwa formulir input, tampilan layar input dan formulir
pendaftaran dalam jaringan kesemuanya menyediakan tujuan khusus dalam sistem informasi,
dimana ketepatan dibentuk untuk lebih memastikan penyelesaian yang sesuai. Mudah
digunakan berarti bahwa formulir dan tampilan layar yang jelas dan tidak terlalu memakan
waktu untuk menguraikan. Konsistensi dalam hal ini berarti bahwa semua formulir input,
apakah itu tampilan layar maupun formulir pendaftaran dalam jaringan, kelompok data adalah
sama dari aplikasi satu ke aplikasi berikutnya dan keserhanaan adalah agar desain yang sama
dibuat rai, teratur dalam sebuah cara yang tetap tertuju pada perhatian user.
Tujuan desain Input :
a. Membuat penyelesaian input yang mudah dan efisien
b. Menjamin input akan memenuhi tujuan yang diharapkan
c. Menjamin penyelesaian yang tepat
d. Membuat tampilan layer dan formulir yang menarik
e. Membuat input yang tidak rumit
f. Membuat tampilan layer dan formulir yang konsisten
Tinjauan Alat Input :
a. Alat input langsung : alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU. Contoh :
Keyboard, Mouse, Bar Code Reader, scanner.
b. Alat input tidak langsung : alat input yang tidak langsung dihubungkan ke CPU.
Proses Input:
a. Data Capture
b. Data Preparation
c. Data Entry
Jenis input :
a. Input ekstern : input yang berasal dari luar organisasi (faktur pembelian, kwitansi dari
luar organisasi).
b. Input intern : input yang berasal dari dalam organisasi (faktur penjualan, order
penjualan).
Langkah-Langkah Desain Input
a. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru.
b. Menentukan parameter dari input.
c. Pengkodean [2].
Input mengawali dimulainya proses informasi. Input perlu direncanakan untuk
mengkonversikan data mentah ke dalam informasi yang berguna (input – output). Beberapa
kegiatan di bawah ini memakai data mentah atau data input :
a. Insert into, delete from, update database
b. Menggabungkan dengan data lain dari database untuk menghasilkan output
c. Masukkan dan proses langsung menjadi output tanpa menggabungkan dengan data
lain
d. Memulai aksi atau melaksanakan suatu tugas
e. Mengadakan dialog dengan sistem
Beberapa media dan metode yang digunakan untuk mendapatkan data dan input data :
a. Paper form yang digabungkan dengan layar data-entry
b. Electronic form
c. Direct-entry devices
d. Codes
e. Menus
f. Natural language [3]

2. Perancangan Formulir Kertas


Formulir kertas merupakan pembawa data fisik. Kejadian berlangsung, transaksi
terjadi, dan aksi diambil. Aktivitas ini menghasilkan data yang dapat diambil dan dimasukkan
ke dalam sistem untuk diproses. Aktivitas pemasukkan data dapat dilakukan dengan keying
atau scanning. Pada beberapa perusahaan, form ini menjadi suatu bisnis, seperti asuransi,
saham, hipotik, kredit, dll. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam merancang
formulir kertas:
a. Dokumen Dasar
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian
dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting di
dalam arus data di sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat membantu di dalam
penanganan arus data sebagai berikut ini.
1) Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
2) Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3) Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan satu
persatu di dalam dokumen dasarnya.
4) Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari formulirformulir
tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau departemendepartemen yang
membutuhkannya.
5) Dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi yang
sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan).
6) Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung backup) dari file-
file data di komputer.
b. Pemilihan Kertas
Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan
digunakan, yaitu :
1. Lama formulir akan disimpan
2. Penampilan dari formulir
3. Banyak formulir tersebut ditangani
4. Bagaimana penanganannya (halus, kasar, dilipat, atau dibawabawa oleh pemakainya)
5. Kemudahan untuk digunakan
6. Tahan lamanya untuk pengisian yang lama
7. Lingkungan (minyak, kotor, panas, dingin, lembab, dll)
8. Metode untuk pengisian data di formulir (tulis tangan, mesin)
9. Keamanan terhadap pudarnya data
Semakin lama formulir akan disimpan, formulir tersebut harus semakin baik. Semakin
sering digunakan, kelas kertas harus semakin baik pula.
c. Ukuran Kertas
Usahakan ukuran kertas yang digunakan berupa ukuran kertas yang standar dan
banyak dijual. Jika kertas tidak standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan
yang tidak membuang kertas, seperti ukuran kertas standar dibagi 2, 3, 4, dst.
d. Warna
Penggunaan warna membantu mengidentifikasi dengan cepat formulir yang
dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila
menggunakan karbon. Warna yang baik adalah warna yang cerah.
e. Judul Formulir
Formulir harus diberi judul untuk menunjukkan jenis dan kegunaannya. Judul dibuat
sesingkat mungkin tetapi jelas. Nama perusahaan juga perlu dicantumkan.
f. Nomor Formulir
Nomor dapat digunakan untuk menunjukkan keunikan. Dapat diletakkan di pojok kiri
bawah atau di bawah kanan. Nomor formulir ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan
sumber dan jenisnya.
g. Nomor Urut Formulir
Nomor urut dari masing-masing formulir ini biasanya dicantumkan di pojok kanan
atas. Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan pengendalian, pelacakan pemeriksaan, dan
pengarsipan.
h. Nomor dan Jumlah Halaman
Jika formulir terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman harus diberi
nomor dan jumlah halaman, supaya bila ada halaman yang hilang dapat diketahui. Nomor dan
jumlah halaman ini biasanya diletakkan pada sebelah kanan atas.
i. Spasi
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada formulir harus diperhatikan, terutama
bila formulir akan diisi dengan data yang dicetak dengan mesin.
j. Pembagian Area
Formulir harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa, sehingga
memudahkan dalam pengisian atau pencarian data. Pembagian area ini meliputi area judul,
area halaman, area kontrol, area organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi,
area jumlah, dan area nomor.
k. Caption
Merupakan kata-kata yang dicetak di formulir untuk menunjukkan siapa yang harus
mengisi data dan apa yang harus diisikan. Jenis-jenis caption : box caption, yes/no check off
caption, horizontal check off caption, checklist caption, blocked spaces caption dan scannable
form caption.
l. Instruksi dalam Formulir
Formulir yang baik harus bersifat self-instruction, artinya harus berisi instruksi-
instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menuliskan data tanpa harus bertanya lagi.
m. Jendela di Amplop
Jika formulir harus dikirimkan, dapat dipergunakan amplop yang berjendela supaya
mengurangi penulisan nama dan alamat yang dikirim pada amplop.
n. Jumlah Tembusan
Banyak tembusan atau rangkap dari formulir harus dibuat seefisien dan seefektif
mungkin, tidak boleh berlebihan dan tidak boleh kurang. Jumlah dari tembusan ini tergantung
dari jalur distribusinya, yaitu dapat berupa jalur distribusi urut (sequential routing), dan jalur
ditsribusi serentak (concurrent routing) [3].

3. Pengelolaan dan Perancangan Formulir Elektronik


Merupakan layar pengisian data yang dirancang untuk digunakan tanpa adanya
sumber dokumen resmi. Formulir elektronik dirancang pada sebuah digitizer atau layar Video
Display Terminal (VDT) dari sistem CASE, menggunakan beberapa komponen seperti pada
formulir, yaitu :
a. Pembagian area
b. Instruksi
c. Line, box dan caption
d. Indikator field data
e. Urutan pedoman perancangan

4. Pengelolaan Formulir Elektronik


Sesudah formulir ini dirancang dan disetujui, formulir disimpan pada media magnetik
atau media optikal dan dikirim ke workstation. Formulir elektronik ditampilkan pada layar
workstation, dan diisi oleh user melalui keyboard. Jika hard copy dari formulir elektronik ini
diperlukan, dapat diakses dari database dan dihasilkan oleh printer.
Smart Electronic Forms
Formulir elektronik yang cerdas menunjukkan bagaimana user mengisi formulir,
menyediakan instruksi-instruksi dan pesan-pesan secara online, melakukan perhitungan, dan
mengirimkan data untuk pemrosesan tambahan.

5. Perancangan Formulir Elektronik


Untuk merancang formulir ini kita mengambil data dari dokumen sumber, dan kita
harus mengikuti format dari dokumen sumber. Dengan formulir elektronik, tidak dibutuhkan
lagi dokumen sumber. Lihat contoh formulir elektronik

6. Pemasukkan Data secara Langsung


Komponen hardware yang biasanya digunakan untuk memasukkan data ke dalam
formulir adalah keyboard. Keyboard merupakan alat untuk masuk ke dalam sistem informasi.
Karena pemasukkan data melalui keyboard bergantung pada keahlian dan usaha manusia, hal
ini tidak selalu menjadi cara yang paling efisien dan akurat untuk memasukkan data.
Pemasukkan data secara langsung sering disebut sebagai otomatisasi data sumber, merupakan
suatu cara menginput data yang tidak membutuhkan pemasukkan data dengan membaca
sesuatu dari dokumen sumber, atau mengisi pada formulir elektronik, jadi menambah efisiensi
pengisian data dan mengurangi kemungkinan kesalahan pada saat proses pengisian. Beberapa
peralatan pemasukkan data secara langsung adalah :
a. Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
b. Optical Character Recognition (OCR)
c. Optical Mark Recognition (OMR)
d. Digitizer
e. Image scanner
f. Point-of-Sales (POS) devices
g. Automatic Teller Machine (ATM)
h. Mouse
i. Voice recognition [3]

7. Merancang Formulir Yang baik


Meskipun spesialis formulir local mungkin tersedai, analyst harus mampu membuat
formulis yang lengkap dan berguna. Namun juga penting untuk bisa mengenali bentuk yang
buruk, bertumpuk-tumpuk atau formulir tidak berguna yang menyia-nyiakan sumber daya
organisasi dan harus dihilangkan. Beberapa jenis analyst seperti analisis aliran kerja,
memusatkan perhatian pada bagaimana kerja didalam organisasi.
Formulir adalah perangkat penting untnuk mengendalikan aliran kerja. Menurut
definisi ada kertas cadangan atau duplikasi yang menghendaki orang untuk mengisi
tanggapan dalam suatu cara yang baku. Formulir mendapatkan dan menangkap informasi dari
anggota organisasi yang akan selalu menjadi input bagi computer. Seperti contoh formulir
dalam e-commerce.
Ada 4 pedoman untuk membuat formulir yang perlu diperhatikan :
a. Membuat formulir mudah diisi
b. Memastikan bahwa formulir akan memenuhi tujuan yang telah dibuat
c. Membuat formulir yang memastikan penyelesaian tepat
d. Buatlah formulir yang menarik
a. Aliran formulir. Membuat aliran formulir dengan arus yang sesuai dapat
menimbulkan waktu dan usaha yang dilakukan oleh pekerja dalam menyelesaikan
formulir . Formulir harus mengalir dari kiri ke kanan dan dari atas kebawah, seperti
kita membuat flowchart.
b. Tujuh bagian sebuah formulir. Teknik ini dalam membuat orang mudah mengisi
formulir secara benar adalah dengan pengelompokkan informasi secara logis. Apapun
tujuh bagian tersebut adalah :
1) Judul
2) Pengenalan (identifikasi dan jalan masuk(akses)
3) Petunjuk-petunjuk (instruksi)
4) Badan
5) Tanda tangan dan pembuktian (verifikasi)
6) Total
7) Komentar (pendapat).
Ciri-ciri untuk perancangan Software formulir elektronik:
a. Mempunyai kemampuan membuat formulir elektronik atau formulir berbasis jaringan
yang menggunakan satu paket terintegrasi
b. Mampu membuat formulir menggunakan contoh panduan formulir.
c. Mampu membuat formulir dengan memotong dan melekatkan objek-objek atau bagian
yang diinginkan
d. Memudahkan penyelesaian formulir elektronik dengan mengunakan paket software
penginputan data milik teman
e. Membiarkan kebiasaan user penyelesaian formulir elektronik dengan kemam -puan
kebiasaan menggunakan menu, toolbar, papan ketik dan macro.
f. Mendukung penyatuan dengan database yang popular
g. Membantu membawa kepada formulir yang terarah
h. Mendorong proses dan pengiriman otomatis
i. Mendorong pengembangan peran database
j. Membangun perlindungan keamanan untuk formulir elektronik
k. Menyeleksi formulir kertas dan mengizinkan penyebarluasan melalui jaringan
l. Menciptakan lapangan elektronik secara otomatis dalam pemeriksaan formulir kertas
m. Menyediakan pengisian formulir melalui jaringan (web)
n. Menyediakan pengitungan yang diselesaikan secara otomatis
Dalam membuat tampilan layar sederhana :
1) Tiga bagian tampilan layar yaitu menunjukan :
a) JUDUL (kata kunci untuk menu)
b) BADAN ( mengunakan ketentuan ke kiri dan kekanan , dari atas ke bawah untuk
menginput data)
c) Pendapat dan petunjuk untuk mengunakan fungsi kunci.
2) Menggunakan Window atau Hyperlink
c. Mempermudah pergerakan
1) Srcolling
2) GUI (Guide User Interface)
3) Pemanggilan lebih detail
4) Dialog pada layar
Perancangan Antarmuka dengan Grafik
a) Kotak teks
b) Kotak penanda
c) Tombol pilihan
d) Daftar dan kotak yang memanjang ke bawah (drop – down)
e) Tombol Peluncur dan berputar
f) Peta Gambar
g) Area Teks
h) Kotak pesan
i) Tombol perintah
j) Kotak dialog Tab control
k) Menggunakan warna dalam rancangan layar [3]

D. Perancangan halaman Intranet dan Internet


1. Penggunaan bermacam kotak teks, tombol tekan menu drop-down, kotak pilihan dan
tombol radio untuk memberikan fungsi yang spesifik dan untuk menciptakan
keterkaitan dalam formulir tersebut
2. Menyediakan instruksi yang jelas, karena pengguna web bisa jadi tidak familiar dengan
istilah atau computer.
3. Masukan tombol radio ketika user harus memilih satu jawaban dalam sebuah dua
cabang, pertanyaan tertutup yang jawabannya hanya terdiri dari Ya dan tidak, atau T
dan F dan lain-lain.
4. Letakan kotak pilihan untuk memudahkan user menunjukan apakah kondisi tes benar
atau tidak
5. Demonstrasikan sebuah masukan logis lanjutan dari formulir isian khususnya karena
user perlu memutar ke bawah ke suatu halaman yang tidak terlihat.
6. Siapkan dua tombol dasar pada tiap formulir isian web
7. Buatlah sebuah layar arus balik yang menolak kepatuhan pada sebuah formulir kecuali
field yang bersifat perintah telah diisi dengan benar.
8. Sediakan kotak teks yang menggulung pada suatu saat ketika anda tidak yakin tentant
berapa luas field yang diperlukan oleh user.
9. Jika formulir tersebut cukup panjang dan user harus menggulung terlalu banyak,
bagilah formulir tersebut ke dalam beberapa formulir yang lebih sederhana pada
beberapa halaman yang terpisah [3].
E. Perancangan Dialog Terminal
Pedoman Perancangan Desain User Interface (DUID) [2]:
1. Pemakai sistem harus dibuat sadar tentang apa yang harus dikerjakan selanjutnya.
2. Layar dialog harus dibentuk sedemikian rupa sehingga informasi, instruksi dan
bantuan selalu ditampilkan pada area yang sudah pasti.
3. Di dalam jendela tubuh, dialog seharusnya dibatasi untuk satu ide saja tiap framenya.
4. Paging dan scrolling dapat digunakan untuk menampilkan informasi di jendela tubuh.
5. Berita, instruksi atau informasi di layar harus tetap ditampilkan dalam waktu yang
cukup lama
6. Gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti untuk dialog
7. Hindari penggunaan singkatan dan simbol
Beberapa strategi membuat dialog layar komputer :
1. Menu
2. Kumpulan Instruksi
3. Dialog pertanyaan/ jawaban
Bagan Dialog Terdiri dari :
1. Terdiri dari 2 simbol : simbol kotak yang menunjukkan apa yang akan ditampilkan
selama dialog dan simbol panah yang menunjukkan urutan kapan suatu layar dialog
ditampilkan.
2. Suatu layar dialog dapat ditampilkan tergantung dari suatu kondisi atau seleksi yang
tertentu. Kondisi atau seleksi dapat berupa jawaban dari user atau pilihan dari suatu
menu

References:
[1] Pusat Bahan Ajar dan eLearning, Modul Perkuliahan: Interaksi Manusia & Komputer
Universitas Mercu Buana, http://www.mercubuana.ac.id
[2] Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem
Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016
[3] Analisis dan Perancangan Sistem

Anda mungkin juga menyukai