Anda di halaman 1dari 9

DESAIN SISTEM TERINCI

1.1 DESAIN OUTPUT TERINCI


Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Desain output yang akan dibahas pada bab ini
adalah untuk output berbentuk laporan di media keras.
1.1.1Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan
adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagian.
a) Laporan Berbentuk Tabel
NOTICE REPORT
Notice report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini
harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas karena dimaksudkan supaya permasalahan-
permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung ditangani.
EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya digunakan
untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal bertentangan, maka
dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan.
VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya.
COMPARATIVE REPORT
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen tahun
berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya.
b) Laporan Berbentuk Grafik
BAGAN GARIS
Pada bagan garis (line chart), variasi dari data ditunjukkan dengan suatu garis atau kurva.
Bagan garis mempunyai beberapa kebaikan, yaitu:
1. Dapat menunjukkan hubungan antara nilai dengan baik.
2. Dapat menunjukkan beberapa titik.
3. Tingkat ketepatannya dapat diatur sesuai dengan skalanya.
4. Mudah dimengerti.
Disamping kebaikannya, bagan garis mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
1. Bila terlalu banyak garis atau kurva maka akan tampak ruwet.
2. Hanya terbatas pada 2 dimensi.
3. Spasi dapat menyesatkan.
BAGAN BATANG
Nilai-nilai data dalam bagan batang (bar chart) digambarkan dalam bentuk batang-batang
vertikal ataupun batang-batang horisontal. Kebaikan dari bagan batang adalah sbb:
1. Baik untuk perbandingan.
2. Dapat menunjukkan nilai dengan tepat.
3. Mudah dimengerti.
Kelemahannya:
1. Terbatas hanya pada satu titik saja.
2. Spasi dapat menyesatkan.
BAGAN PASTEL
Bagan pastel (pie chart) merupakan bagan yang berbentuk lingkaran menyerupai kue pastel.
Tiap-tiap potong dari pie dapat menunjukkan bagian dari data. Kebaikan dari bagan pastel adalah
sbb:
1. Baik untuk perbandingan sebagian dengan keseluruhannya.
2. Mudah dimengerti.
Kelemahannya:
1. Penggunaannya terbatas.
2. Ketepatannya kurang.
3. Tidak dapat menunjukkan hubungan beberapa titik.
1.1.2 Pedoman Desain Laporan
Berikut ini adalah pedoman-pedoman di dalam pembuatan suatu laporan.
1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
a. Judul laporan.
b. Tubuh laporan.
c. Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau grandtotal.
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak mudah
sobek serta tidak mudah kotor.
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan, sebaiknya diberi jarak 2 ½ cm, sehingga bila pinggir
laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal atau digaris
bawahi.
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari
penggunaan font yang sulit untuk dimengerti.
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda “.” atau “-”.
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang mudah
dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan letak dari informasi detail tersebut.
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang mungkin
akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan untuk
tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
12. Laporan harus sederhana tetapi jelas.
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami
oleh pemakainya.
14. Isi laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi.
16. Laporan harus berguna.
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan.
1.1.3 Alat-alat Desain Output Terinci
Dua buah alat desain sistem dapat digunakan untuk desain output terinci, yaitu sbb:
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart merupakan suatu
bagan yang digunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output di printer.
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus dari arus data.
1.1.4 Mengatur Tata Letak Isi Output
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk
dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting
dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer. Pengaturan tata letak isi
output yang akan dicetak diprinter dapat digunakan alat bagan tata letak printer dan kamus data
output.
Berikut ini merupakan penjelasan cara penggambaran di bagan tata letak printer.
A. Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya.
B. Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-
mask.
C. Nomor yang ditulis diantara tanda kurung buka dan kurung tutup dekat dengan edit-mask.
D. Panah ke bawah menunjukkan cara penggambaran spasi di bagian tata letak printer.
1.1.5 Penjelasan Data di Kamus Data Output
Desain output terinci ini selain dimaksudkan untuk user, juga terutama akan digunakan oleh
programmer di dalam membuat program. Programmer perlu diberi penjelasan yang lebih terinci lagi
tentang isi dari output tersebut. Penjelasan data terinci ini dapat diperoleh di kamus data output.
2.2 DESAIN INPUT TERINCI
Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari
informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data
hasil dari transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
2.2.1 Dokumen Dasar
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi.
Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi
untuk diolah. Dokumen dasar sangat penting di dalam arus data di sistem informasi.
Berikut ini merupakan macam-macam caption yang dapat dipergunakan, sehingga pengisian
data dapat lebih mengena.
BOX CAPTION
Merupakan caption yang dicetak di dalam suatu kotak dan data harus diisikan di dalam
kotak tersebut juga.
YES/NO CHECK OFF CAPTION
Menunjukkan dimana harus mengisikan ya dan dimana harus mengisikan tidak.
HORIZONTAL CHECK OFF CAPTION
Menunjukkan salah satu pilihan yang harus dipilih dengan disajikan secara mendatar.
CHECKLIST CAPTION
Menunjukkan daftar pilihan yang dapat dipilih.
BLOCKED SPACES CAPTION
Menunjukkan kotak-kotak ruang kosong yang harus diisi dengan data.
SCANNABLE FORM CAPTION
Caption yang menunjukkan tempat-tempat yang harus diisi pada formulir yang akan dibaca
oleh alat scanner.
2.2.2 Cara Mengurangi Jumlah Masukan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah input yang akan
dimasukkan ke sistem tanpa mengurangi kelengkapannya, adalah sbb:
1. Menggunakan kode.
2. Data yang relatif konstan disimpan di file induk acuan.
3. Jam dan tanggal dapat diambilkan dari sistem.
4. Rutin perhitungan dilakukan oleh sistem.
2.2.3 Kode
Kode digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam
komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya.
a) Petunjuk Pembuatan Kode
Di dalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu sbb:
1. Harus mudah diingat.
2. Harus unik.
3. Harus fleksibel.
4. Harus efisien.
5. Harus konsisten.
6. Harus distandardisasi.
7. Spasi dihindari.
8. Hindari karakter yang mirip.
9. Panjang kode harus sama.
b) Tipe dari Kode
Ada beberapa macam tipe dari kode yang dapat digunakan di dalam sistem informasi,
diantaranya adalah kode mnemonik, kode urut, kode blok, kode group, dan kode desimal.
3.3 DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
Desain dialog layar terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai
sistem dengan komputer.
3.3.1 Pedoman Desain Dialog
Terdapat beberapa pedoman dalam mendesain dialog layar terminal sbb:
1. Pemakai sistem harus dibuat sadar tentang apa yang harus dikerjakan selanjutnya.
2. Layar dialog harus dibentuk sedemikian rupa sehingga informasi, instruksi dan bantuan-
bantuan selalu ditampilkan pada area yang sudah pasti.
3. Di dalam jendela tubuh, dialog seharusnya dibatasi untuk satu ide saja tiap frame-nya.
4. Paging dan scrolling dapat digunakan untuk menampilkan informasi di jendela tubuh.
5. Berita, instruksi atau informasi yang ditampilkan di layar harus tetap ditampilkan dalam
waktu yang cukup lama, sehingga user mempunyai waktu untuk membacanya.
6. Gunakanlah kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti.
7. Hindari penggunaan singkatan-singkatan.
8. Hindari penggunaan simbol-simbol yang dapat membingungkan user.
9. Gunakanlah kata yang konsisten.
3.3.2 Strategi Dialog
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer. Beberapa strategi ini dapat
digunakan bersama-sama atau sendiri-sendiri.
1. Menu
2. Kumpulan instruksi
3. Dialog pertanyaan/jawaban
3.3.3 Bagan Dialog
Suatu sistem dapat terdiri sampai dengan ratusan bahkan ribuan layar dialog. Tiap-tiap layar
dialog ini mempunyai urut-urutan yang tertentu. Tampilan dapat dipindah dari suatu layar dialog ke
layar dialog yang lainnya.
3.3.4 Bagan Tata Letak Layar Terminal
Untuk menggambarkan isi dan letak dari tampilan layar dialog dapat digunakan bagan tata
letak layar terminal. Yang perlu digambarkan dalam bagan ini adalah semua bentuk dari layar yang
akan ditampilkan di bagan dialog.
3.3.5 Penjelasan Data di Kamus Data Dialog
Desain dialog ini selain berguna untuk user sehingga user dapat memberikan saran-saran
bentuk yang diinginkan, desain dialog ini terutama juga berguna bagi programmer untuk pembuatan
program aplikasi.
4.4 DESAIN DATABASE TERINCI
Di tahap desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada
tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mendefinisikan isi atau struktur dari
tiap-tiap file yang telah diidentifikasikan di desain secara umum.
4.4.1 Normalisasi
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan
kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang-
ulang ini disebut dengan normalisasi.
4.4.2 Penjelasan Data di Kamus Data Dialog
Hasil akhir dari pendefinisian struktur data dari file-file database selanjutnya oleh analis
sistem didokumentasikan di kamus data file. Kamus data ini sangat diperlukan oleh programmer
nantinya untuk membuat file secara fisik.
5.5 DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
Desain dari teknologi terinci sebenarnya telah dilakukan di tahap desain secara umum. Pada
desain secara umum ini telah dapat ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan
digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap desain secara umum adalah kapasitas
dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan luar yang telah
didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir secara kira-kira terlebih dahulu
berdasarkan pengalaman analisis sistem.
Setelah file-file database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar
sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat.
6.6 DESAIN MODEL DAN KONTROL TERINCI
Model dari sistem secara fisik dan secara logika telah didesain pada tahap desain sistem
secara umum. Sistem secara fisik dapat digambarkan dengan bagan alir sistem dan bagan alir
dokumen. Sistem secara logika dapat digambarkan dengan diagram arus data. Desain model sistem
ini secara umum hanya menggambarkan prosedur dan metode pengolahan data dari sistem
informasi saja.
6.6.1 Desain Program Komputer secara Moduler
Penekanan utama dari desain program komputer untuk sistem yang terstruktur adalah desain
dari program secara moduler. Desain secara moduler dilakukan dengan cara memecah-mecah suatu
masalah yang rumit yang akan diprogramkan kedalam beberapa elemen-elemen yang nantinya akan
diintegrasikan kembali menjadi satu kesatuan untuk memenuhi kebutuhan sistem.
6.6.2 Alat-alat Desain Program Komputer
Beberapa alat dapat digunakan sebagai alat bantu dalam mendesain program komputer. Alat-
alat ini adalah:
 bagan terstruktur
 structured english dan pseudocode
 tabel keputusan
 bagan IPO
 bagan alir program.
6.6.3 Metodologi Desain Program Komputer
Metodologi-metodologi ini adalah sebagai berikut ini.
 Structured analysis and design
Metodologi menggunakan alat bagan terstruktur dan juga menggunakan IPO chart.
 HIPO
Metodologi ini menggunakan alat HIPO diagram dan IPO chart.
 Warnier/Orr
Metodologi ini menggunakan alat W/O diagram.
 JSD
Metodologi menggunakan alat jackson's diagram.
6.6.4 Kualitas Desain Program Komputer
Desain program komputer secara moduler harus berkualitas baik. Kualitas desain ini dapat
diukur dengan coupling dan cohesion.
COUPLING
Coupling merupakan suatu ukuran dari derajad independensi (ketergantungan) antara
modul-modul di dalam sistem. Coupling mempunyai beberapa macam tipe, yaitu:
1. Data Coupling
Dua buah modul dari sistem mempunyai data coupling jika komunikasi dari modul-modul
ini dilakukan lewat suatu data.
2. Stamp Coupling
Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan stamp coupling jika kedua modul ini
berkomunikasi lewat suatu group item data.
3. Control Coupling
Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan control coupling jika modul ini berkomunikasi
lewat suatu informasi yang berupa flag.
4. Common Coupling
Dua buah modul dari suatu sistem dikatakan common coupling jika keduanya menggunakan
data yang disimpan di area memori yang sama.
5. Content Coupling
Content coupling merupakan suatu modul yang menggunakan data yang ada di modul
lainnya tanpa berhubungan lewat suatu parameter.
COHESION
Cohesion adalah ukuran dari tipe hubungan antara elemen-elemen dalam suatu modul,
misalnya kaitan antara statemen-statemen di dalam suatu modul. Dari urutan yang terbaik sampai
dengan terjelek adalah modul yang bersifat:
1. Functional Cohesion
Suatu model mempunyai kohesi fungsional jika modul ini hanya melakukan sebuah fungsi
tunggal saja.
2. Sequential Cohesion
Suatu modul dikatakan sequential cohesion jika terdiri dari beberapa kegiatan dan output
dari suatu kegiatan ini akan menjadi input untuk kegiatan lainnya secara berurutan.
3. Communication Cohesion
Suatu modul dikatakan communication cohesion jika modul terdiri dari beberapa fungsi dan
fungsi-fungsi dalam modul ini beroperasi dengan menggunakan arus data yang sama sebagai
inputnya.
4. Temporal Cohesion
Suatu modul dikatakan temporal cohesion jika modul ini terdiri dari beberapa fungsi dan
suatu fungsi atau elemen-elemen di dalam modul hanya dieksekusi pada satu titik waktu tertentu
saja.
5. Logical Cohesion
Suatu modul dikatakan logical cohesion jika terdiri dari beberapa fungsi yang mempunyai
tugas serupa, tetapi untuk maksud yang berbeda.
6. Coincidental Cohesion
Suatu modul dikatakan coincidental cohesion jika modul berisi dengan beberapa fungsi atau
elemen-elemennya yang tidak mempunyai hubungan yang berarti satu dengan lainnya.
6.6.5 Langkah Desain Program Komputer secara Moduler
Proses-proses dari program komputer ditunjukkan oleh proses-proses di DAD. Adapun
langkah-langkah mendesain modul-modul program yang didasarkan dari proses di DAD adalah sbb:
1. Menentukan batas otomatis dari program di DAD.
Batas otomatis di DAD menunjukkan satu atau lebih proses yang dapat dilakukan secara otomatis,
tanpa adanya campur tangan dari luar proses ini.
2. Menggambar bagan terstruktur.
Pecahlah tiap-tiap modul program dalam tiap-tiap batas otomatis ke dalam modul-modul program
yang lebih kecil supaya mudah ditangani.

Anda mungkin juga menyukai