Anda di halaman 1dari 5

Minggu 9

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

Sub pokok bahasan :


A. Desain dialog layar terminal
B. Desain database terinci
C. Desain teknologi terinci

A. Desain dialog layar terminal


Desain dialog layar terminal merupakan rancang bangun dari percakapan antara
pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses
memasukan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat
keduanya .
 Pedoman desain dialog
Terdapat beberapa pedoman dalam mendesain dialog layar terminal
diantaranya:
1. Pemakai sistem harus dibuat sadar tentang apa yang harus dikerjakan
selanjutnya. Sistem harus menyediakan instruksi – instruksi apa yang harus
dikerjakan oleh user.
2. Layar dialog harus dibentuk sedemikian rupa sehingga informasi, instruksi dan
bantuan – bantuan selalu ditampilkan pada area yang sudah pasti. Layar
komputer dapat dibagi – bagi dalam bentuk jendela (window). Pembagian
jendela ini dapat terdiri dari bermacam – macam jendela menurut kegunaannya
yaitu :
a. Jendela judul (title window), menjelaskan isi dari informasi atau tampilan
dilayar
b. Jendela instruksi (instruction window), jendela ini umumnya dibutuhkan
untuk layar input yang memerlukan instruksi – instruksi kepada user
bagaimana memasukan input.
c. Jendela tubuh (body window), merupakan daerah tampilan yang paling
perlu. Jendela ini merupakan daerah dimana user memasukan data dan
output ditampilkan oleh komputer. Jendela ini juga dapat digunakan untuk
menampilkan berita atau bantuan yang cukup panjang.

1 | Jogiyanto HM, 2008


d. Jendela escape (escape window), digunakan untuk menampilkan keterangan
tentang bagaimana user mengakhiri sistem.
3. Didalam jendela tubuh, dialog seharusnya dibatasi untuk satu ide saja tiap
frame-nya.
4. Paging dan scrolling dapat digunakan untuk menampilkan informasi di jendela
tubuh. Pemakaian paging atau scrolling tergantung dari informasi yang akan
ditampilkan dijendela. Jika informasi yang ditampilkan sifatnya menerus
semacam laporan – laporan yang panjang yang tidak muat dalam satu layar,
maka scrolling dapat digunakan. Jika informasi yang akan ditampilkan harus
dipandang sebagai satu record pada saat tertentu atau harus dalam bentuk suatu
formulir, maka paging lebih tepat digunakan.
5. Berita, instruksi atau informasi yang ditampilkan dilayar harus tetap ditampilkan
dalam waktu yang cukup lama, sehinga user mempunyai waktu untuk
membacanya.
6. Gunakanlah kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti untuk dialog dan
hindari penggunaan istilah – istilah atau jargon.
7. Hindari penggunaan singkatan – singkatan
8. Hindari penggunaan simbol – simbol yang dapat membingungkan user.
9. Gunakanlah kata yang konsisten, misalnya menggunakan kata KOREKSI, RUBAH
ATAU EDIT bergantian mempunyai fungsi sama akan membingungkan user.

 Strategi dialog
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer. Beberapa strategi
ini dapat digunakan bersama – sama atau sendiri – sendiri.
1. Menu
Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai yang
mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif
atau option atau pilihan yang disajikan kepada user.
2. Kumpulan instruksi (instruction set)
Strategi dialog ini digunakan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan
sistem akan mengartikan instruksi ini serta akan memberikan respon
jawabannya. Dialog dengan cara ini perlu didukung dengan suatu bantuan yang

2 | Jogiyanto HM, 2008


memadai untuk menampilkan sintak dari instruksi bila user tidak teringat dengan
sintaknya. Strategi dialog ini kurang tepat untuk suatu program aplikasi.
3. Dialog pertanyaan/jawaban (question/answer dialog)
Berbeda dengan strategi dialog kumpulan instruksi yang akan ditampilkan
respon jawaban bila user menuliskan suatu instruksi. Strategi dialog
pertanyaan/jawaban sebaliknya sistem akan menampilkan terlebih dahulu
pertanyaan dan user menjawabnya untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari
sistem.

 Bagan dialog
Suatu sistem dapat terdiri sampai dengan ratusan bahkan ribuan layar dialog.
Tiap – tiap layar dialog ini mempunyai urut – urutan yang tertentu. Tampilan dapat
dipindah dari suatu layar diaog ke layar dialog lainnya. Beberapa layar dapat juga
hanya ditampilkan untuk suatu kondisi yang tertentu saja. Bagan dialog terdiri dari
dua buah simbol, yaitu simbol kotak yang menunjukan apa yang akan ditampilkan
selama dialog dan simbol panah yang menunjukan urutan kapan suatu layar dialog
ditampilkan.

 Bagan tata letak layar terminal


Untuk menggambarkan isi dan letak dari tampilan layar dialog dapat digunakan
bagan tata letak layar terminal. Yang perlu digambarkan dalam bagan ini adalah
semua bentuk dari layar yang akan ditampilkan dibagan dialog. Sebagai contoh
adalah layar dialog nomor 0 (menu utama sistem penjualan) yang tampak dibagan
dialog sebelumnya, bentuk dari layar ini dibagian tata letak layar terminal.

 Penjelasan data dikamus data dialog


Seperti hnya dengan desain output terinci yang disajikan dibagan tata letak printer,
desain tampilan dialog dibagan tata letak layar terminal juga perlu didukung dengan
kamus data. Desain dialog ini selain berguna untuk user sehingga user dapat
memberikan saran – saran bentuk yang diinginkan, desain dialog ini juga dapat
berguna untuk programmer untuk pembuatan program aplikasi.

3 | Jogiyanto HM, 2008


B. Desain database terinci
Ditahap desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan kebutuhan file – file database yang diperlukan oleh
sistem informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan isi atau struktur dari tiap – tiap file yang telah
diidentifikasikan di desain secara umum.
Elemen – elemen data disuatu file database harus dapat digunakan untuk
pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan direkamkan
didatabase, file – file database harus mempunyai elemen – elemen untuk
menampung input yang dimasukan. Dengan demikian, isi atau struktur dari suatu file
database tergantung dari arus data masuk dan arus data keluar ke atau dari file
tersebut. Arus data dari suatu file database dapat dilihat pada diagram arus data
(DAD) yang telah dibuat didesain model secara umum.

 Normalisasi
Suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang – ulang perlu
diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk menghilangkan
grup elemen yang berulang – ulang ini disebut dengan normalisasi. Normalisasi juga
banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur
jaringan menjadi struktur hubungan.
Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk
tabel dua dimensi.
- Kolom dari tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item
data atau field.
- Kumpulan nilai dari field atau item data disebut dengan istilah domain.
- Masing – masing baris dari record didalam tabel disebut dengan istiah tuple
(record)

C. Desain teknologi terinci


Desain dari teknologi terinci sebenarnya telah dilakukan ditahap desain secara
umum. Pada desain secara umum ini telah dapat ditentukan jenis dan jumlah dari
teknologi yang akan digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap
desain secara umum adalah kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan
digunakan.

4 | Jogiyanto HM, 2008


Setelah file – file database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas
simpanan luar sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas
simpanan luar yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan
besarnya file – file database yang akan menyimpan data untuk satu periode tertentu.
Dari kamus data untuk masing – masing file, dapat dihitung besarnya file tersebut,
yaitu sebesar panjang recordnya dikalikan dengan volumenya tiap periode simpanan
dikalikan lagi dengan kejadiannya.
Sebagai misalnya adalah file INDUK – KARYAWAN, besarnya file ini dapat dihitung
sebesar :
- Panjang record =87 byte
- Volume per periode simpanan = 300 karyawan
- Kejadian tiap karyawan = 1 kali
- Besar file database ini adalah = 300 x 1 x 87 byte = 26100 byte
Untuk file SEJARAH – KARYAWAN, besarnya file inid apat dihitung sebesar :
- Panjang record = 35 byte
- Volume per priode simpanan = 300 karyawan
- Kejadian (rata – rata golongan tiap karyawan) = 5 kali
- Besarnya file database ini adalah = 300 x 5 x 35 byte = 52500 byte
Untuk file TARIP – GAJI, besarnya file ini dapat dihitung sebesar :
- Panjang record = 8 byte
- Volume per periode simpanan = 17 macam golongan
- Kejadian tiap golongan = 1 kali
- Besarnya file database ini adalah = 17 x 1 x 8 byte = 136 byte
Maka besarnya ketiga file ini untuk disimpan dalam suatu periode simpanan adalah
sebesar = 26100 byte + 52500 byte + 136 byte = 78736 byte.

5 | Jogiyanto HM, 2008

Anda mungkin juga menyukai