Anda di halaman 1dari 31

Analisis Simulasi Sistem

Pengolahan data antrian kedatangan dan pelayanan mobil pada


Gerbang Tol Balaraja Kab. Tangerang dengan menggunakan
Software Simulasi ProModel.

Diajukan untuk Universitas Esa Unggul,


untuk memenuhi persyaratan penilaian mata kuliah Analisis Simulasi Sistem

Disusun oleh :

Andi Supriana
201521002

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
2018
BAB I

RUANG LINGKUP

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia peranan investasi infrastuktur transportasi sebagai suatu generator suatu


pertumbuhan ekonomi telah menjadi perhatian sejak lama, karena salah satu bentuk investasi
transportasi di antaranya adalah melalui pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol di
Indonesia dimulai pada tahun 1975. Hal tersebut didorong dengan keinginan Negara dalam
memperlancar lalu lintas, meningkatkan pelayanan distribusi barang dan jasa guna menunjang
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan dan keadilan, dan
meringankan beban dana pemerintah melalui partispasi pengguna jalan. Manfaat yang
diharapkan dari pembangunan jalan tol itu sendiri adalah meningkatkan aksesbilitas, pengaruh
pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi, adanya keuntungan berupa
penghematan biaya operasi kendaraan dan waktu, dan pengembalian investasi melalui
pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.

Didalam pembangunan jalan Tol sangat di butuhkan dalam kelancaran pengendara,


pembangungan di infrastruktur tersebut di tekankan pada pembangungan jalan tol dalam satu
jalan. Melalui diharapkan akan membangkitkan kelancaran pengendara pada pengguna mobil
terutama dalam keluar dari gerbang tol tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan pembangunan Jalan Tol Bitung daerah Tangerang ?
2. Apakah pembangunan Jalan Tol Bitung sebagai salah satu alasan untuk
memperbaiki kinerja tol untuk ?
3. Bagaimana pengembangan jalan tol tersebut dengan adanya perubahan sistem
pembongkaran tol ?
BAB II

PERSPEKTIF SISTEM

2.1 Perspektif Sistem


Suatu usaha untuk memberikan penjelasan yang relatif sederhana tentang sekelompok
keadaan yang kompleks dan berada di luar suatu kategori yang sudah ada atau diadakan
Maksud menyajikan sekelompok pernyataan tentang ciri-ciri hakiki dari suatu sistem
menjelaskan tentang kaitan-kaitan, hubungan-hubungan elemen antar sistem dan
lingkungan sistem

2.2 Komponen Sistem


 Entiti
Objek sistem yang menjadi pokok perhatian
 Atribut
Sifat yang dimiliki oleh entiti
 Aktivitas
Proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem yang mengubah atribut bahkan entiti
 Status
Keadaan entiti dan aktivitas pada saat tertentu
 Kejadian
Peristiwa sesaat yang dapat mengubah variabel status sistem

2.3 Macam Perspektif Sistem

2.3.1 Perspektif fungsional sistem

Pandangan mengenai apa yang dilakukan oleh sistem nyatanya dengan menyajikan sistem
dalam bentuk fungsi-fungsi yang mengubah input menjadi output Fungsi sistem adalah
mengubah input (data) guna mencapai tujuan Pendekatan aspek fungsional:

 Definisi fungsional

 Analisis fungsional
2.3.2 Perspektif kelakuan (tingkah laku)

Pandangan tentang apa yang menjadi sifat temporal atau kesementaraan sistem, perbedaan
perilaku status dan kejadian yang menyebabkan perubahan status :

 Mendukung keterbatasan fungsional


 Kombinasi pasti seperangkat input
 Ketersedian data di waktu tertentu
 Waktu ketergantungan antar aktivitas
 Sifat dinamis sistem

2.3.3 Perspektif informasional

Pandangan mengenai fakta sistem, definisi dari informasi yang relevan dan hubungan antara
berbagai potongan-potongan informasi yang penting untuk mencapai tujuan Mencoba
menentukan apa yang dibutuhkan oleh lingkup dari aliran data dan informasi suatu sistem
Cenderung menampilkan secara grafis Memberi deskripsi teliti, akurat dan ringkas tentang
kebutuhan informasi sistem nyata

2.3.4 Perspektif lingkungan

Pandangan mengenai sifat relatif pada batasan lingkungan sistem tertentu yang dapat
dipandang sebagai bagian sistem itu pada saat yang lain Perlu pendefinisian sistem

 Stimulus dan respon


Stimulus → pengaruh lingkungan terhadap sistem

Respon → pengaruh sistem terhadap lingkungan

2.3.5 Perspektif performansi sistem

Pandangan tentang ukuran ketercapaian tujuan sistem


 Mencakup kriteria dan indikator keberhasilan serta standar numeriknya
 Performansi
 Hubungan antara keluaran dan masukan
Sistem Entity Atribut Aktivitas Kejadian
Pengantrian tol Mobil Penggunaan Terjadinya Berlebihnya
bitung gerbang toll macet yang penggunaan
berlebih kendaraan
setelah bermobil di
penggunaan tol sekitar wilayah
Tol

Analisa Kebutuhan

Dalam Penggunaan gerbang tol berikut adalah analisa dalam perusahaan tersebut
Dalam Analisa Simulasi sistem ; .

Informasi Pelaku
Pengendara Mobil Gerbang
Jaminan ** ** ***
Jumlah alat * * *
Mutu *** ** ***
Ket : * : Tidak Penting ** : Penting *** : Sangat Penting
BAB III

PERMODELAN SYSTEM

3.1 Activity Diagram

untuk sebuah flowchart. Activity diagram digunakan untuk menganalisa proses.


Sebuah activity diagram bukan sebuah tool yang sempurna untuk menganalisis masalah dari
sistem. Sebagai tool untuk menganalisis, pemrogram tidak ingin untuk mulai memecahkan
masalah dilevel teknis dengan membuat class, tetapi dengan menggunakan activity diagram
untuk mengerti masalah dan menyaring proses yang terdapat dalam sistem.

Setiap activity diagram selalu mempunyai satu initial state. Initial node yang digambarkan
dengan simbol lingkaran padat,merupakan titik yang mengawali activity diagram. Activity
diagram dapat diakhiri dengan memberikan activity final diagram yang digambarkan dengan
lingkaran padat dengan mempunyai cincin dibagian luarnya.

 Activity Node

Activity node adalah sesuatu yang dilakukan atau yang sedang terjadi dalam activity
diagram. Activity node mempunyai simbol yang hampir mirip dengan use case namun
mempunyai bentuk yang lebih ramping dan menyerupai bujur sangkar.

 Decision Node

Decision node disebut decision diamonds di dalam flowchart. Simbol diamond daalah satu
elemen yang membuat activity diagram mengingat akan flowchart, yang berguna untuk
memberi kondisi percabangan.

 Transition Fork

Keberadaan sebuah transitio fork untuk menggambarkan tingkah laku yang pararel atau
bercabang. Sebuah transition join untuk mempertemukan tingkah laku yang pararel.
Activity Diagram bisa dilihat pada Gambar berikut.
3.2 Use Case

Usecase adala diagram usecase yang untuk menggambmarkan secara ringkas yang
menggunakan sistem dan apa saja yang bisa di lakukan. Diagram use case tidak menjelaskan
secara detail dan hanya memberikan gambaran sungkat hubungan antara usecase,aktor, dan
sistem. Melalui diagram usecasae dapat di ketahui fungsi fungsi apa saja yang dapat pada
sistem. Komponen komponen yang ada pada use case adalah :

1. Aktor, merupakan orang , proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang
akan di buat jadi walaupun symbol aktor dalam diagram berbentuk orang, namun belum
tentu orang yang sesungguhnya.
2. Usecase merupakan fungsionalitas yang di sediakan sistem sebagai unit unit yang saling
berinteraksi atau bertukar pesan.
3. Relasi merupakan hubungan yang terjadi pada sitem baik antar kanto maupun antar
usecase.

Berikut adalah contoh Use case diagram studi kasus jalan tol bitung:
3.3 State Chart

Menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu obyek
pada sistem sebagai akibat dari stimulans yang diterima, state chart diagram digunakan untuk
memodelkan behavior/methode (lifecycle) sebuah kelas atau object, Memperlihatkan urutan
kejadian sesaat (state) yang dilalui sebuah object, transisi dari sebuah state ke state lainnya.

Berikut adalah contoh State Chart Diagram studi kasus jalan tol bitung:
BAB IV

PENGUMPULAN DATA

4.1 data dan bukti

Data Mobil Tol Balaraja menuju Cikupa

Menunggu
Waktu kedatangan
Antrian mobil di layani
Hari Kedatangan mobil hitungan
satuan (menit)
Mobil (menit)
(menit)

Jam 06:42 3 3 8
Jam 06:45 5 4 9
Jam 06:46 8 7 7
Jam 06:49 3 7 7
Jam 06:55 6 5 8
Jam 07:15 4 6 5
Jam 07:20 2 4 3
1 Jam 07:25 1 3 1
Jam 07:40 3 7 5
Jam 0810 4 5 2
Jam 08:24 2 3 4
Jam 08:30 5 4 6
Jam 08:40 5 2 6
Jam 08:50 4 6 8
Jam 09:00 6 3 4
Jam 06:45 3 4 8
Jam 06:46 4 8 6
Jam 06:49 1 7 7
Jam 06:55 2 3 8
Jam 07:15 9 4 9
Jam 07:20 6 6 8
Jam 07:25 5 2 7
2
Jam 07:40 3 2 7
Jam 0810 4 5 7
Jam 08:24 1 5 8
Jam 08:30 4 6 4
Jam 08:40 7 5 8
Jam 08:50 5 5 9
Jam 09:00 2 3 4
Frekuensi Kedatangan jumlah kendaraan mobil di dalam Tol

waktu kedatangan waktu pelayanan


hari menit data mobil hari menit data mobil
06.30 06.30
100 95
wib wib
07.00 07.00
90 85
wib wib
07.30 07.30
80 75
hari ke wib hari wib
1 08.00 ke 1 08.00
90 85
wib wib
08.30 08.30
76 71
wib wib
09.00 09.00
89 84
wib wib
06.30 06.30
88 83
wib wib
07.00 07.00
80 75
wib wib
07.30 07.30
79 74
hari ke wib hari wib
2 08.00 ke 2 08.00
78 73
wib wib
08.30 08.30
90 90
wib wib
09.00 09.00
89 89
wib wib
Sumber di atas merupakan sumber nyata yang di lakukan oleh pengamat untuk mengamati
jalan tol.
4.2 Uji Data dan Parameter

Dalam penggunaan Uji Data dan Parameter kedatangan dalam penggunaan Gerbang tol dalam
perhitungan 2 hari…
4.3 kesimpulan data

Pada kesimpulan kali adalah penggunaan stat-fit untuk digunakan pada setiap proses
yang dilakukan oleh pengendara mobil dan didapakan proses mengantri menggunakan
Distribution Functions lognormal (71,95) kemudai untuk proses menunggu antrian
menggunakan Distribution Functions Uniform (76.100)
BAB V

PENGOLAHAN DATA

5.1 Pemrograman

Tiga gerbang toll pada salah satu titik pusat jalan di Jalan Tol Bitung mengasumsi
bahwa kedatangan setiap mobil mempunyai distribusi Uniform (rata – rata 5.5 menit dan
standar deviasi 4 menit). Semua pelayanan Gerbang Tol Sibuk mempunyai distribusi uniform
(100 ; 76 menit) jika jalan Toll Bitung sibuk seperti pada hari senin pagi dan sore, mpobil
akan memasuki gerbang toll yang mudah di masuki untuk keluar menuju lokasi pmberentian
mobil tsb. Namun di simulasikan 200 mobil. Estimasikan persentasi waktu sibuk gerbang toll
karang tengah.
5.2 Simbol dengan penggunaan Sistematis

5.1.1 Probabilitas bahwa fasilitas pelayanan sedang menganggur/kosong (Po)

 (lamda) = rata-rata kedatangan


 = rata-rata pelayanan


Po  1 

85
Po  1 
81
po  0,049 det ik
5.2.2 Probabilitas bahwa ada n spp dalam sistem antrian, pada waktu t (Pn).
n = banyaknya pelanggan

n
  
Pn    1  
  
30
 85   85 
Pn    1  
 81   81 
Pn  0,208 det ik

5.2.3 Rata-rata waktu seorang spp harus menunggu dalam sistem [E(v)]  meliputi waktu
sebelum dan sesudah dilayani.

1
E (v ) 
 
1
E (v ) 
81  85
E (v)  0,25 det ik

5.2.4 Rata-rata waktu tunggu sebelum menerima pelayanan [E(w)]

1
E ( w)  E (v) 

1
E ( w)  0,25 
81
E ( w)  0,237 det ik

5.3 perancangan model simulasi

Pada suatu perancangan yang di gunakan adalah data yang di langsungkan pada
pengamatan tol bitung, yang darimana terdiri dari data kedatangan mobil dan dan data waktu
pelayanan pada pengguna jalan Tol Balaraja.

Data yang di peroleh di masukkan ke dalam suatu aplikasi software yang ada pada
computer yang bernama Pro Model untuk di lakukan suatu simulasi dan tahapannya adalah
sebagai berikut :
Pada tahap Awal kita tentukan location yang akan di gunakan pada sebuah Pengamatan
yang di asumsikan sebagai jalan tol Bitung, dengan adanya gerbang masuk toll dan jalan
menggunakan gambar jalan lalu ada 3 gerbang toll yang di asumsikan sebagai gerbang tol

Gambar 5.3.1 Penempatan location pada Simulasi

Tahap kedua ialah menggunakan entity dengan mamasukkan mobil sebagai object
pengamatan pada simulasi Promodel yang bertujuan agar dapat di lihat bagaimana Mobil
memasukki jalan tol tersebut.
Gambar 5.3.2 Penempatan Enttity pada Simulasi

Kemudian kita memasukki arrival yang membuat kapastiatas pada simulasi tersebut
dalam arti kita membuat suatu kapasitas mobil dan gerbang toll yang akan melayani mobil
tersebut.

Gambar 5.3.3 Penempatan arrival pada Simulasi

Kemudian tahap selanjutnya adalah Process, dimana kita memasukki tahap yang menggunakan
logika, pada saat di mulai tahap awal adalah :

1) memasukki Entity (mobil) dan lokasi entity awal yang ada pada enter (masuk jalan toll)
2) ke routing dengan hasil mobil destination Jalan toll dengan rules (By Turn) 1 dengan move
logic Move for 1
3) kemudain kembali ke process dengan Entity yang sama dan Lokasi berbeda yaitu Jalan Toll
dengan Operation WAIT U (75,100) Min yang berasumsi setiap 17 menit terdapat 100
mobil yang berada pada antrian. Lalu dengan routing menuju ke gerbang Tol 1, gerbang tol
2 dan gerbang tol 3 dengan Rules (By Turn) dan Move Logic ( (move For 1)
4) kemudaian kembali ke process dengan membuat gerbang tol 1, gerbang tol 2 dan gerbang
tol 3 dengan menuju ke Routing desitnasi EXIT.

Gambar 5.3.4 Penempatan Process pada Simulasi

Tahap terakhir adalah Save dan Run pada simulasi tersebut jika berhasil akan di lihat
Running seperti ini :
Gambar 5.3.5 hasil Akhir pada simulasi Jalan Tol
BAB VI

ANALISA OUTPUT

Setelah Simulasi telah di laksanak maka akan terdapat pilihan untuk melihat data hasil
kondisi (sebelum dan sesudah ) antrian dimana usulan tersebut mengetahui kondisi mana yang
baik dan buruk di lihat dari persenitas rata rata sumber daya, waktu pelayanan, dan waktu
antrian.

1) Dengan hasil yang di keluarkan pada sistem promodel dapat di hasilkan simulasi time 0.51

2) Dari hasil simulasi tersebut lokasi mendapati hasil yang memiliki masing masing total
enties mencapai 5.00 dengan AVG mendapatkan nilai maksimum dengan lokasi yang
berbeda.

3) Untuk hasil simulasi state single di diapatkan hasil setiap lokasi yang ada memiliki
masing masing pelayanan dengan jumlah persen
4) Selanjutnya di dalam Entity activity memiliki total etnis 1.00 dengan quaty sistem di
miliki pada jenis entity pembayaran pada jalan tol

5) Kemudian pada entity states di dapati entity pick up memiliki move logic sebesar 12,28
yang beroperasi dengan nilai persentasi 87,72

BAB VII

VERIFIKASI DAN VALIDASI

7.1 Verivikasi dan Validasi

Model simulasi yang dibangun harus kredibel. Representasi kredibel sistem nyata
oleh model simulasi ditunjukkan oleh verifikasi dan validasi model. Verifikasi adalah
proses pemeriksaan apakah logika operasional model (program komputer) sesuai dengan
logika diagram alur. Kalimat sederhananya, apakah ada kesalahan dalam program?
(Hoover dan Perry, 1989); verifikasi adalah pemeriksaan apakah program komputer
simulasi berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dengan pemeriksaan program komputer.
Verifikasi memeriksa penerjemahan model simulasi konseptual (diagram alur dan asumsi)
ke dalam bahasa pemrograman secara benar (Law dan Kelton, 1991) .

Validasi adalah proses penentuan apakah model, sebagai konseptualisasi atau


abstraksi, merupakan representasi berarti dan akurat dari sistem nyata? (Hoover dan Perry,
1989); validasi adalah penentuan apakah mode konseptual simulasi (sebagai tandingan
program komputer) adalah representasi akurat dari sistem nyata yang sedang dimodelkan
(Law dan Kelton, 1991).
validasi verifikasi

Syste
m
Model konseptual Program
Data dan analisis
nyata
simulasi

Pemrogram
an

Gambar 1. Relasi verifikasi, validasi dan pembentukan model kredibel


¾ Aturan Verifikasi Dan Validasi Dalam Simulasi

Ketika membangun model simulasi sistem nyata, kita harus melewati beberapa
tahapan atau level pemodelan. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1,
pertama kita harus membangun model konseptual yang memuat elemen sistem
nyata. Dari model konseptual ini kita membangun model logika yang
memuat relasi logis antara elemen sistem juga variabel eksogenus yang
mempengaruhi sistem. Model kedua ini sering disebut sebagai model
diagram alur. Menggunakan model diagram alur ini, lalu dikembangkan program
komputer, yang disebut juga sebagai model simulasi, yang akan mengeksekusi
model diagram alur.

Pengembangan model simulasi merupakan proses iteratif dengan beberapa


perubahan kecil pada setiap tahap. Dasar iterasi antara model yang berbeda
adalah kesuksesan atau kegagalan ketika verifikasi dan validasi setiap model.
Ketika validasi model dilakukan, kita mengembangkan representasi kredibel
sistem nyata, ketika verifikasi dilakukan kita memeriksa apakah logika
model diimplementasikan dengan benar atau tidak. Karena verifikasi dan
validasi berbeda, teknik yang digunakan untuk yang satu tidak selalu
bermanfaat untuk yang lain.

Baik untuk verifikasi atau validasi model, kita harus membangun sekumpulan
kriteria untuk menilai apakah diagram alur model dan logika internal adalah
benar dan apakah model konseptual representasi valid dari sistem nyata.
Bersamaan dengan kriteria evaluasi model, kita harus spesifikasikan siapa
yang akan mengaplikasikan kriteria dan menilai seberapa dekat kriteria itu
memenuhi apa yang sebenarnya.
Tabel 1. Hal yang harus diperhatikan dalam verifikasi
dan validasi.

Model Verifikasi Validasi


Apakah model mengandung semua
elemen, kejadian dan relasi yang sesuai?
Konseptual
Apakah model dapat menjawab pertanyaan
pemodelan?
Apakah kejadian Apakah mode memuat semua kejadian
direpresentasikan dengan benar? yang ada pada model konseptual?

Apakah rumus matematika dan


relasi benar?
Logika Apakah ukuran statistik Apakah model memuat semua relasi yang
dirumuskan dengan benar? ada dalam model konseptual?
Apakah kode komputer memuat Apakah model merupakan representasi
semua asapek mode logika? valid dari sistem nyata?
Apakah statistik dan rumus Dapatkah model komputer menduplikasi
dihitung dengan benar? kinerja sistem nyata?
Apakah mode mengandung Apakah output model komputer
Komputer
kesalahan pengkodean? mempunyai kredibilitas dengan ahli sistem
atau
dan pembuat keputusan?
simulasi

Praktisi simulasi harus dapat menentukan aspek apa saja, dari sistem yang
kompleks, yang perlu disertakan dalam model simulasi

Validasi model konseptual adalah proses pembentukan abstraksi relevan sistem


nyata terhadap pertanyaan model simulasi yang diharapkan akan dijawab. Validasi
model simulasi dapat dibayangkan sebagai proses pengikat dimana analis simulasi,
pengambil keputusan dan manajer sistem setuju aspek mana dari sistem nyata
yang akan dimasukkan dalam model, dan informasi apa (output) yang diharapkan
akan dihasilkan dari model. Tidak ada metode standar untuk validasi model
konseptual, kita hanya akan melihat beberapa metode yang berguna untuk
validasi.

Metode ini menggunakan graf kejadian seperti yang digunakan dalam


pengembangan model simulasi. Teknik pembuatan grafnya juga sama. Kita
harus mendefinisikan dengan jelas relas
BAB VIII

PENUTUP

Kesimpulan

Infrastruktur transportasi menjadi hal utama dalam menopang


kegiatan perekonomian negara, karena itu infrastruktur transportasi
menjadi sangat penting untuk Indonesia. Salah satunya adalah
infrastruktur dalam pembangunan dan pengembangan jalan tol. Jalan tol
berfungsi untuk memudahkan para pengguna kendaraan beroda empat
atau lebih dalam perjalanan. Dalam hal ini, pemerintah menjalankan
Pengembangan Jalan Tol Bitung. Dimana untuk memasuk jalur tol arah
Jakarta tidak terkena macet sekitaran Bekas tol arah tengah dari hal
tersebut pun tersadari untuk mulai membenah dan tidak membuat jalan
tol macet.

Saran

Pengembangan jalan tol sebagai sarana transortasi sangat


diharapkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, perlu di adakannya
pengembangan lebih banyak lagi diberbagai pulau di Indonesia, agar
akses masyarakat semakin luas. Namun disamping itu, pembangunan
yang efektif dan efisien juga menjadi fokusan utama. Agar tidak ada
pihak yang dirugikan baik dari pemerintah sendiri maupun masyarakat
setempat.
DAFTAR PUSTAKA

 Zulfin, M., 2008, “Diktat Kuliah : Teori


Antrian”. Departemen Teknik Elekro
Universitas Sumatera Utara, Medan.
 Hendrawan , “Teori Antrian , Antrian
Antrian Lain “.Institut Teknologi Bandung.
 Permadi, I. “Simulasi Antrian”. Diakses tanggal 7 Desember 2013.
Dwijanto. 2012. “TEORI ANTRIAN”

 Permadi, I. “Simulasi Antrian”. diakses


tanggal 7 Desember 2013.

 Simulasi: Teori dan Aplikasinya


Penulis Bonett Satya Lelono Djati
PenerbitAndi Publisher
Tanggal terbit Agustus - 2007
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai