Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Disusun Oleh:
NAMA NIM
DWI RAHMAT SETYOADI 191010800062
ELSA HENYRA 191010800441
JOSUA SINAGA 191010800104
NURAENI 191010800097
SIGIT TRI PAMBUDI 191010800065
TRI WINARKO 171010800543
i
LEMBAR PERNYATAAN
Kelompok :2
Kelas : 05TIDE002
1. Merupakan hasil karya tulis (asli) sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan oleh pihak lain, dan bukan merupakan hasil plagiat atau
hasil foto copy.
2. Kami ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang dan Laboratium
Teknik Industri sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
Pernyataan ini kami buat dengan penuh tanggung jawab dan kami bersedia
menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar
Menyetujui Mengetahui
Dosen Praktikum Ketua Laboratium Teknik Industri
ii
LEMBAR PENILAIAN
KELOMPOK 2
iii
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Tugas Praktikum Analisa Perancangan Kerja di Fakultas Teknik
Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pada laporan ini takkan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami, penulis
menyampaikaan ucapan terimakasih kepada:
1. Dr. (H.C). H. Darsono, selaku ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Dr. H. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang.
3. Syaiful Bakhri, S.T., M.Eng, Sc, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Pamulang
4. Rini Alfatiyah, S.T., M.T., CMA, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri
Universitas Pamulang yang selalu memberikan arahan, dorongan, dan
nasehat kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini dengan baik.
5. Adi Candra,ST,MT, selaku Ketua Laboratorium Teknik Industri Universitas
Pamulang.
6. Syahreen Nurmutia, S.T., M.T., yang telah memberikan berkah ilmu hinggan
penulis dapat menyusun laporan.
7. Neng Ita Rosita selaku Asisten Laboratorium Mata Kuliah Praktikum Analisa
Perancangan Kerja yang telah memberikan masukan, dorongan, dan
pengarahannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
8. Teman-teman Teknik Industri Universitas Pamulang khususnya kelas
05TIDE002 yang telah membantu penulis menghadapi pemasalahan dalam
menyelesaikan laporan praktikum Analisa Perancangan Kerja
9. Semua pihak yang membantu penulis dalam mengerjakan laporan praktikum
Analisa Perancangan Kerja ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu.
Penulis sadar bahwa dalam Laporan ini masih banyak terdapat kekurangan.
Kekurangan tersebut tentunya dapat dijadikan peluang untuk peningkatan
Laporan selanjutnya. Akhirnya penulis tetap berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.
Tangerang Selatan, 12 Oktober 2021
Kelompok 2
iv
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................
LEMBAR IDENTITAS........................................................................................... i
PRAKATA ...........................................................................................................iv
PERTEMUAN 1 ................................................................................................... 1
E. REFERENSI .......................................................................................... 5
PERTEMUAN 2 ................................................................................................... 7
E. REFERENSI ........................................................................................ 10
PERTEMUAN 3 ................................................................................................. 11
v
D. LEMBAR KERJA .................................................................................. 14
E. REFERENSI ........................................................................................ 15
PERTEMUAN 4 ................................................................................................. 16
E. REFERENSI ........................................................................................ 22
PERTEMUAN 5 ................................................................................................. 24
E. REFERENSI ........................................................................................ 34
PERTEMUAN 6 ................................................................................................. 35
E. REFERENSI ........................................................................................ 39
PERTEMUAN 7 ................................................................................................. 40
vi
D. LEMBAR KERJA .................................................................................. 49
E. REFERENSI ........................................................................................ 53
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
PERTEMUAN 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1
dari faktor manusia, mesin, material, peralatan kerja serta lingkungan
kerja agar menjadi efektif dan efisien.
2
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
D. LEMBAR KERJA
1. Mobil Kayu
a. Fungsi : sebagai obyek pembuatan praktikum
b. Tujuan : Untuk menganalisa pembuatan mainan mobil
3
2. Meteran Kain
a. Fungsi : untuk mengukur obyek pratikum
b. Tujuan : untuk mengetahui ukuran
c. Cara pakai : letakan ujung meteran yang ujungnya nol “0”
melakukan praktek.
4
ditunjukan oleh jarum. Angka tsb merupakan
massa dari benda yg diukur.
E. REFERENSI
5
Ngaliman, B. (2017). Ergonomi dasar-dasar studi waktu dan
gerakan. yogyakarta: andi.
6
PERTEMUAN 2
MICROSOFT VISIO
A. TUJUAN PRAKTIKUM
7
2. Home : digunakan untuk proses pengeditan seperti tulisan, huruf,
menyalin, membuat line atau garis, dan lainnya.
3. Insert: kolom Insert untuk menyisipkan objek, gambar, simbol,
kalimat, komentar, dan lainya.
4. Design : digunakan untuk merubah tampilan diagram, mengatur
theme dan background agar tampilan terlihat lebih menarik.
5. Review : menampilkan semua perubahan yang terjadi pada diagram,
digunakan untuk memperlihatkan kembali apabila diperlukan
pengecekkan pada halaman kerja.
6. View : menampilkan fitur grid, zoom, dan window yang digunakan
untuk mengatur tampilan lingkungan kerja visio.
7. Shapes : berisi bentuk yang berbeda-beda yang juga dikenal dengan
stencil yang digunakan untuk menambahkan objek shape pada
halaman pengerjaan.
1. Komputer
2. Microsoft visio
Prosedur Praktikum:
3. Pilih salah satu pilihan yang ada di shapes, tekan lalu geserkan
kearah lembar kerja.
8
4. Jika ingin menambahkan garis, klik menu home, lalu pilih line,
setelah itu arahkan pada objek pada lembar kerja.
5. Jika ingin mengedit sebuah objek pada lembar kerja klik pointer tool
yang berada pada menu home.
6. Cara penambahan kata pada objek yaitu dengan cara klik insert lalu
klik text box, lalu double klik pada objek yang akan diberi kata pada
lembar kerja.
D. LEMBAR KERJA
Pada praktikum kali ini diagram yang di buat dalam Visio adalah
flowchart tentang flowchart pembuatan mainan dengan bahan kayu.
Flowchart tersebut menggambarkan tahapan-tahapan yang akan dilalui
saat membuat mainan dengan bahan dasar kayu.
9
Gambar 2.2 Hasil Flowchart Pembuatan Mainan
E. REFERENSI
10
PERTEMUAN 3
STUDI GERAKAN
A. TUJUAN PRAKTIKUM
11
Tujuannya adalah agar yang tidak efektif dapat dikurangi dihilangkan
sehingga dapat menghemat waktu kerja dan dapat menghemat pula
pemakaian alat /fasilitas tersedia.
1. Siapkan satu (1) unit mainan (di sesuaikan dengan produk masing-
masing).
12
2. Siapkan satu (1) orang operator untuk menjalankan seluruh
rangkaian proses perakitan mainan.
3. Siapkan satu (1) orang Timer yang bertugas untuk mencatat setiap
perpindahan komponen pada masing-masing stasiun kerja berupa
waktu siklus dan waktu proses yang ditulis pada lembar pencatatan
waktu.
4. Susun layout kerja atau tata letak awal di meja kerja agar operator
dapat bekerja dengan efektif dalam menjalankan proses perakitan
mainan.
5. Siapkan satu (1) orang sebagai documenter untuk melakukan
pengambilan gambar atau foto layout kerja tersebut menggunakan
kamera.
6. Siapkan satu (1) Pengamat lapangan yang bertugas untuk
mengamati setiap pekerjaan yang dilakukan operator yang bertujuan
untuk mengetahui performansi kerja operator sehingga dapat
dilakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas untuk
produksi selanjutnya. Pengamat juga mengamati kinerja operator
dalam menjalankan proses perakitan mainan sesuai dengan acuan
pada 17 Gerakan Dasar Therblig.
7. Perhatikan penggunaan tangan kanan dan tangan kiri operator
setiap melakukan satu gerakan yang sesuai dengan 17 Gerakan
Dasar Therblig.
8. Siapkan satu (1) orang untuk mengukur jarak setiap part yang
dipakai oleh operator dalam menjalankan proses perakitan mainan
menggunakan meteran.
9. Ukur waktu setiap operator sedang menjalankan proses perakitan
mainan menggunakan stopwatch.
10. Catatlah hasil pengamatan dari proses perakitan mainan di lembar
kerja menggunakan alat tulis.
11. Buatlah peta kerja proses operasi dan peta kerja aliran proses,
dengan menggunakan data pengamatan tersebut pada lembar kerja
dengan menggunakan Microsoft Visio pada komputer.
13
D. LEMBAR KERJA
Pada pertemuan kali ini, proses operasi yang dijadikan contoh adalah
proses pembuatan mainan kayu. Peta proses operasi dan peta aliran
proses dibuat dengan tujuan untuk mengetahui rincian dari waktu, jarak,
dan urutan proses dalam pembuatan mainan kayu tersebut.
14
Gambar 3.2 Peta Aliran Proses
E. REFERENSI
15
Septianto, A. (2012). Analisa Perancangan Kerja. Yogyakarta: CV
BUDIMAN UTAMA.
16
PERTEMUAN 4
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Studi Gerakan
17
dibebani. Gerakan ini biasanya didahului oleh memegang dan
dilanjutkan oleh melepas.
5) Memeriksa (Inspection), yakni pekerjaan memeriksa objek untuk
mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang telah ditentukan.
6) Menjangkau (Reach), yakni gerakan tanagan berpindah tempat
tanpa beban, baik gerakan menjauhi ataupun mendekati objek.
7) Memegang (Grasp), yakni gerakan untuk memegang objek,
biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan
oleh gerakan membawa.
8) Memegang untuk Memakai (Hold), merupakan memegang tanpa
menggerakkan objek yang dipegang, pada gerakan ini
oemegang tidak dilanjutkan dengan gerak membawa.
9) Merakit (Assemble), gerakan menggabungkan satu objek
dengan objek yang lainnya sehingga menjadi satu kesatuan.
10) Lepas Rakit (Disassemble), merupakan kebalikan dari merakit,
memisahkan objek dari satu kesatuan hingga kedua objek atau
lebih terpisah.
11) Memakai (Use), bila satu tangan atau kedua tangan dipakai
untuk menggunakan alat.
12) Melepas (Release), gerakan melepas ini terjadi bila seorang
pekerja mulai melepaskan objek yang dipegangnya.
13) Mengarah Awal (Pre-Position),contonya seperti meletakkan letk
laptop didepan psosisi duduk agar lebih nyaman.
14) Mengarahkan (Position), merupakan gerakan mengarahkan
suatu objek pada suatu lokasi tertentu.
15) Istirahat untuk Menghilangkan Lelah (Rest to Overcome
Fatigue), hal yang biasanyaterjadi secara periodik namun tidak
terjadi pada setiap siklus kerja.
16) Keterlambatan yang tak terhindarkan (Unavoidable delay),
merupakan keterlambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang
terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja.
18
17) Keterlambatan yang dapat dihindarkan (Avoideable Delay),
merupakan keterlambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang
timbul sepanjang waktu kerja oleh pekerjanya baik disengaja
maupun tidak disengaja.
a. Kegunaan
1) Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi
kelelahan.
2) Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak
efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat
waktu kerja.
3) Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.
19
4) Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara
kerja yang ideal
b. Prinsip pembuatan peta tangan kiri dan tangan kanan
1) Berbeda dengan peta-peta yang lain, untuk membuat peta
tangan kanan-tangan kiri , lembaran kertas dibagi dalam tiga
bagian.
2) Pada bagian kepala, dibaris paling atas ditulis ”PETA
TANGAN KANAN-TANGAN KIRI”.
3) Pada bagian yang membuat bagan, digambarkan sketsa
darisistem kerja yang memperlihatkan skala, sesuai dengan
tempat kerja sebenarnya. Bagian badan dibagi dalam dua
pihak, sebelah kiri kertas digunakan untuk menggambar
kegiatan yang dilakukan tangan kiri dan sebaliknya, sebelah
kanan kertas digunakan untuk menggambarkan kegiatan
yang dilakukan tangan kanan pekerjaan.
3. Peta Kerja Setempat
Peta kerja setempat merupakan peta yang menggambarkan aktivitas
dalam lingkup kerja setempat. Adapun lambang-lambang yang biasa
digunakan dalam Peta Kerja Setempat beserta penjelasannya
adalah sebagai berikut, antara lain :
a. Menunjukkan Waktu Menganggur, yaitu digunakan untuk
mengatakan pekerja atau mesin yang sedang menganggur atau
salah satu sedang menunggu yang lain.
b. Menunjukkan Kerja Tak Bergantungan (Independent), keadaan
ini menunjukkan pekerja yang sedang bekerja dan independent
dengan mesin dan pekerja lain.
c. Menunjukkan Kerja Kombinasi, digunakan apablia diantara
operator dan mesin atau dengan operator lainnya sedang bekerja
secara bersama-sama.
20
C. PROSEDUR DAN MEKANISME PRAKTIKUM
1. Meteran.
2. Stopwatch.
3. Meja Kerja.
4. Lembar 17 Elemen Gerakan Dasar Therblig.
5. Kamera atau Handphone
6. Produk mainan masing-masing kelompok.
7. Perlengkapan alat Tulis
8. Lembar Data
9. Lembar Kerja
10. Microsoft Visio
Prosedur Praktikum
21
mengetahui performansi kerja operator sehingga dapat dilakukan
perbaikan.
7. Perhatikan penggunaan tanagan kanan dan tangan kiri operator
setiap melakukan satu gerakan yang sesuai dengan 17 Gerakan
Dasar Therblig.
8. Siapkan satu orang untuk mengukur jarak setiap part yang dipakai
oleh operator dalam menjalankan proses perakitan mainan
menggunakan meteran.
9. Ukur waktu setiap operator sedang menjalankan proses perakitan
mainan menggunakan stopwatch.
10. Catatlah hasil pengamatan dari proses perakitan mainan di lembar
kerja menggunakan alat tulis.
11. Buatlah peta kerja menggunakan data pengamatan tersebut pada
lembar kerja dengan menggunakan Microsoft Visio pada komputer.
D. LEMBAR KERJA
22
Tabel 4.2 Peta Kerja Tangan Kiri dan Tangan Kanan
E. REFERENSI
Cara, T. T. (n.d.). Bab 2 landasan teori 2.1 teknik tata cara. 8–75.
steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan. Engineering and
computer science, 1(3),
23
Kerja, p. (n.d.). Pekerja-mesin. Peta, p., kanan, t., & kiri, t. (2017). Bagian
after market divisi packaging. 8– 9. Untuk, k., produktivitas, m., & pt,
p. (2017). Perbaikan metode kerja menggunakan peta tangan kiri
tangan … (beauty dan astuti). 58–63.
Yogyakarta.
24
PERTEMUAN 5
STUDI WAKTU
A. TUJUAN PRAKTIKUM
25
a. The Westing House System, sistem ini adalah sistem lama dan
paling banyak digunakan. Sistem ini mempertimbangkan empat
faktor, antara lain keterampilan usaha, kondisi, dan konsistensi.
b. Synthetic Rating, dikembangkan oleh Marrow. Untuk
mengevaluasi kecepatan operator dari waktu gerakan yang
sudah ditetapkan lebih dulu.
c. Speed Rating atau Performance Rating, sistem ini mengevaluasi
performasi dengan mempertimbangkan tingkat keterampilan per
satuan waktu.
d. Objective Rating, dikembangkan oleh Munder dan Danner.
Sistem ini tidak hanya menentukan kecepatan aktivitas tetapi
juga mempertimbangkan tingkat kesulitan pekerjaan.
26
waktu jam henti terdapat beberapa aturan yang perlu dijalankan
untuk mendapat hasil yang baik. Adapun langkah-langkah dalam
pengukuran waktu adalah sebagai berikut:
𝐒𝐮𝐛𝐠𝐫𝐮𝐩 = 𝟑, 𝟑 𝐥𝐨𝐠 𝐍
𝐗𝐧 =∑ 𝐱 / 𝐤
Dimana :
Xn = Waktu rata-rata dalam sub grup.
∑t = Jumlah waktu pengamatan.
n = Jumlah pengamatan dalam sub grup.
N = Jumlah keseluruhan data pengamatan.
Setelah mengetahui total jumlah waktu rata-rata sub grup, maka
selanjutnya mencari rata-rata nilai sub grup dengan
menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu :
𝐱𝐛𝐚𝐫 = ∑ 𝐱 / 𝐤
Dimana :
Xbar = Nilai rata-rata sub grup.
∑t = Total waktu rata-rata sub grup.
k = Banyak sub grup yang terbentuk.
b. Uji keseragaman data
Sebagai contoh, bila seorang operator sedang sakit saat bekerja
maka kinerja yang dihasilkan kurang maksimal seperti biasanya,
sehingga produktivitas kerja jauh lebih lambat dibandingkan
dengan hari-hari sebelumnya saat operator sedang dalam
keadaan sehat. Maka dari itu, data tersebut harus dipisahkan
27
agar tidak merusak hasil akhir perhitungan. Adapun rumus
keseragaman data sebagai berikut :
Dimana :
BKA = Batas control atas.
BKB = Batas control bawah.
x-bar = Nilai rata-rata sub grup.
σ = Standar deviasi sebenarnya.
k = Tingkat keyakinan.
kσ = Standar deviasi dari rata-rata sub grup.
c. Uji kecukupan data
Uji kecukupan data diperlukan untuk memastikan bahwa data
yang telah yang dikumpulkan adalah cukup secara obyektif.
Berikut adalah rumus kecukupan data, yaitu :
Dimana :
k = Tingkat keyakinan (99%=3;95%=2).
s = Tingkat ketelitian (10% atau 5%).
N = Jumlah data pengamatan (riil).
N’ = Jumlah data yang dibutuhkan (teoritis).
X = Data pengamatan.
Adapun kriteria uji kecukupan data dalam studi waktu, yang jika
N’≤N, maka data dianggap cukup. Jika N’ > N, maka data tidak
cukup dan harus ditambah. Setelah data ditambah, maka harus
dilakukan lagi uji kecukupan data.
28
d. Menentukan factor penyesuaian (P)
Untuk menentukan faktor penyesuaian dalam pengukuran,
diberikan sebuah patokan untuk menilai produktivitas atau
performance kerja seorang pekerja. Bila performance seseorang
pekerja dinilai exelent, maka pekerja tersebut mendapatkan nilai
80. Rumus faktor penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
29
Tabel 5.1 Faktor Kelonggaran
Dimana:
Ws = Nilai waktu siklus.
∑x = Total waktu rata-rata sub grup.
N = Jumlah pengamatan yang dilakukan.
30
g. Menghitung waktu normal
Untuk menghitung waktu normal (waktu standar) dapat
digunakan rumus sebagai berikut ini, yakni :
Wn = Ws x P
Dimana:
Wn = Nilai waktu normal Ws = Nilai waktu siklus
P = Faktor penyesuaian (jika pekerjaan dalam keadaan normal
maka P = 1)
1. Stopwatch.
2. Meja Kerja.
3. Kamera atau Handphone.
4. Mainan (disesuaikan dengan produk masing-masing).
5. Perlangkapan Alat Tulis.
6. Lembar Data.
7. Lembar Kerja.
31
Berikut ini merupakan langkah – langkah dalam melakukan
pengamatan waktu baku dalam studi waktu dengan menggunakan
metode – metode jam henti (stopwatch time study), yaitu:
D. LEMBAR KERJA
PENGUKURAN WAKTU
KE- TOTAL
1 45,35
2 45,34
3 36,82
4 40,56
5 33,78
6 35,65
32
7 32,97
8 30,44
9 33,28
10 30,63
11 29,19
12 28,66
13 27,81
14 27,44
15 29,81
16 28,88
1. Waktu rata-rata sub group
Sub group = 3,3 log N
= 3,3 log 16
= 3,97 = 4
Tabel 5.3 Waktu Sub-grup
Sub
PENGUKURAN HARGA X
Group
1 45,35 45,34 36,82 40,56 42,02
2 33,78 35,65 32,97 30,44 33,21
3 33,28 30,63 29,19 28,66 30,44
4 27,81 27,44 29,81 28,80 28,5
JUMLAH 134,17
𝑿𝒃𝒂𝒓 = 𝜮𝒙 𝒌 = 𝟏𝟎𝟔,𝟎𝟓 = 33,54
K 4
Kσ = 𝛔 √𝒏 = 𝟔 √𝟒 = 3
34
Wn = Ws x P
= 33,375 x 1,5
= 50,06
7. Menghitung Faktor Kelonggaran dan Waktu Baku
Jika dari sampling pekerjaan di dapat bahwa kelonggaran untuk
hambatan yang terhindar adalah 5 %, maka kelonggaran yang harus
diberikan untuk pekerjaan itu adalah (17 + 5 ) % = 22 % atau 0,22.
E. REFERENSI
35
PERTEMUAN 6
A. TUJUAN PRAKTIKUM
a. Pendeteksian
Konsep dasar deteksi agar ketika display dibuat dapat
mendeteksi kejadian yang akan terjadi misalnya, rambu
kebakaran jika menyala api, maka orang akan paham jika ada
rambu tersebut maka dilarang menyalakan api.
b. Pemahaman
Display dibuat agar orang mudah memahami tanpa harus
menyerapnya lebih banyak.
c. Pengenalan
Display harus lebih kependekatan pengenalan agar irang dapat
lebih memahami arti dari display yang ditampilkan.
36
Berdasarkan informasi menurut Nurmianto (1991), display terbagi
atas tiga macam yaitu:
a. Display Kualitatif
b. Display Kuantitatif
c. Display Representatif
Arti penggunaan warna pada sebuah display yang sering banyak dan
digunakan adalah sebagai berikut:
37
f. Tebal huruf kecil =1/6 x h
g. Jarak antara 2 huruf = 1/4 x H
h. Jarak antara 2 angka = 1/5 x H
i. Jarak antara huruf dan angka = 1/5 x H
j. Jarak antara 2 kata = 2/3 x H
k. Jarak antara baris antar kalimat = 2/3 x H
38
D. LEMBAR KERJA
39
Gambar 6.2 Tampilan Keseluruhan Display
E. REFERENSI
Barnes, R.M (1980). Motion and Time Study Design and Measurement
40
PERTEMUAN 7
ANTHROPOMETRI TUBUH
A. TUJUAN PRAKTIKUM
41
ekstrim tidak mungkin dilaksanakan bila lebih banyak rugi dari pada
untungnya, imi berarti hanya sebagian kecil dari orang-orang yang
merasa enak dan nyaman ketika menggunakan fasilitas tersebut.
Kenyataan menunjukan bahwa terdapat perbedaan atrbut ukuran fstk
antara satu manusa dengan manusia yang lan. Perbedaan antara satu
populasi dengan populasi yang lain dikarenakan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi data anthropometri, yaitu: Umur. Jenis kelamin. Ras dan
suku bangsa. & Jenis pekerjaan.
42
4. Perencanaan Lingkungan kerja fisik.
43
3. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi,
diakomodasikan dan menjadi target utama pemakai rancangan
produk tersebut. Hal ini lazim dikenal sebagal segmentasi pasar
sepert produk mainan anak-anak, dan lain-lain.
4. Tetapkan prnsip ukuran yang harus dilkuti semisal apakah
rancangan tersebut untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang
ukuran yang tleksibel (adjustabel) ataukah ukuran rata-rata.
5. Pilih prosentase populasi yang harus dikuti 90th, 95th, 99th ataukah
nilai persentil yang lain yang dikehendaki.
6. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah didentifikasikan selanjutnya
pilih atau tetapkan nilai ukurannya dari tabel data anthropometri yang
sesuai.
7. Aplikasikan data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran
fallowance) bila diperlukan seperti halnya tambahan ukuan akibat
tebalnya pakaian yang harus dikenakan oleh operator, pemakaian
sarung tangan, dan lain-lain.
8. Selanjutnya untuk menjelaskan mengenai data antopometri untuk
bisa diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun
fasiltas kerja, maka gambar berikut akan memberikan informasi
tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur.
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai sampai dengan
ujung kepala)
2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak.
3. Tinggi bahu posisi berdiri tegak.
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus).
5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam dalam posisi berdiri
tegak.
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari atas tempat
duduk/pantat sampai dengan kepala).
7. Tinggi mata dalam posisi duduk.
44
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk.
9. siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus).
10. Tebal atau lebar paha. Panjang paha yang diukur dari ujung pantat
sampai dengan ujung lutut.
11. Panjang paha yang diukur dari pantat sampai dengan bagian
belakang dari lutut/betis.
12. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.
13. tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantaisampai dengan
paha.
14. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk).
15. Lebar pinggang atau pantat.
16. Lebar dari dada dalam keadaan membusung.
17. Lebar perut.
18. Panjang siku yang diukur dari pergelangan sampai dengan ujung
jari-jari dalam posisi tegak.
19. Lebar kepala.
20. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari-
jari dalam posisi tegak.
21. Lebar telapak tangan.
22. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping
kiri-kanan.
23. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai
sampai dengan telapak tangan yang terjangkau harus keatas
(vertikal).
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur dari lantai
sampai dengan
25. telapak tangan yang terjangkau harus keatas (vertikal) tetapi dalam
posisi duduk.
26. Jarak tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung
jari tangan.
45
(5th-95th dan sebagainya). Contoh dari anthronometri adalah
pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, pengukuran
lemak tubuh. dan lain-lain. Apabila kita merasa kurang iyaman atau
kurang percaya drn karena berat badan kita atau tinggi badan kita, maka
itulah salah satu efek dari sesorang yang telah : melakukan pengukuran
anthropometri. Berbicara tentang efeck anthropometri terhadap kineria
karyawan pada suatu perusahaan maka kita akan membahas tentang
sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan tersebut untuk
karyawannya. Di samping itu juga, dengan kondis badan yang besar
akan lebih memperlamban seseorang untuk melakukan tugasnya.
1. Jenis Anthropometri
Menurut Sutalaksana dalam bukunnya yang berjudul Teknik T'ata
Cara Kerja bahwa dilhat dari sisi rekayasa, informasi hasil penelitian
ergonomi dapat dikelompokan ke dalam lima bidang penelitian, yatu
anthropometi, biomekanika, fisiolog, penginderaan, dan lingkungan
fisik keria. Menurut Nurmianto, menyatakan bahwa antropometri
berasal dari kata anthropos (manusita) dan metricas (pengukuran).
antropometri adalah satu kumpulan data numerik yanng
berhubunganl dengan karakteristik sik tubuh manusia, ukuran,
bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk
penannganan desain. Data mengenai perancangan fasiltas kerja,
maupun lokasl dan perpindahan kendali ditentukan olech
46
karakteristik tubuh manusia. Antropometri membicarakan ukuran
tubulh manusia dan aspek-aspek segala gerakan manusia maupun
posturi dan gaya-gaya yang dikeluarkan. Dengan bantuan dasa-
dasar antropometrn, maupun aspek- aspek pandangan dan medan
visual, dapat membantu mengurangi beban kerja dan memperbaki
untulk kerja dengan cara menyediakan tata letak tempat kerja yang
optimal, termasuk postur keras yang baik serta landasan yang
dirancang dengan baik. Antropometri merupakan bagian dari
ergonomi yang secara khusus mempelajari ukuran tubuh yang
meliputi dimensi linier, berat, isi, meliput juga ukuran, kekuatan,
kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh. Dalam kaitan ini maka
perancangan produk harus mampu mengakomodasikan dimensi,
tubuh darn populasi terbesar yang akan menggunakan produk hasil
rancangan terscbut. Antropometri dibag dalam dua bagian yaitu:
a. Antropometri Statis, adalah pengukuran dimensi tubulh manusia
dalam keadaan diam atau dalam posisi yang dibakukan.
Misalnya tinggi badan, panjang lengan, tinggi siku, teball paha,
dan lain sebagainya.
b. Antropometri Dinamis, adalah pengukuran keadaan dan ciri-ciri
fisik manusia dalam keadaan bergerak atau memperhatkan
gerakan-gerakan yang mungkin terjad selama manusia
melakukan pekerjaannya, misalnya ketika memutar stir mobil,
merakit komponen, dan lain sebagainya.
47
faktor-faktor yang mempenganuhi dimensl tubuh manusia, antara
lain:
a. Usia
Dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu balita,
remaja, dewasa, lanjut usia, dan anak-anak.
b. Jenis Kelamin
Dimensi tubuh pria dan wanita. Pria danggap lebilh panjang
dimensi segmen ini selalu disajikan terpisah. badannya dari pada
wanita. Oleh karenanya data antropometri untuk kedua jenis
kelamin ini selalu disajikan terpisah.
c. Suku Bangsa (Ethnic P'ariability)
Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi
hal yang tidak kalah negara lain. penting terutama dengan
semakin meningkatnya jumlah migrasi dari suatu negara ke
negara lain.
d. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan
dalam seleksi karyawan atau stafinya. Misalnya, burth dermaga
atau pelabuhan adalah mempunyai postur tubuh vang relatif lebih
besar dibandingkan dengan karyawan perkantoran pada
umumnya. Apalagi jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan
militer.
e. Tubuh Secara Fisik
Menurut (Wignjogsoebroto Sritomo 2000) balhwa cacat suatu
perkembangan yang i menggembirakan pada dekade terakhir ini
yaitu dengan diberikannya skala priortas pada I rancang bangun
fasilitas akomodasi untulk para penderita cacat tubuh secara fisik
sehingga mereka dapat ikut serta merasakan kesamaan dalam
penggunaan jasa dari hasl ilmu ergonomi di dalam pelayanan
untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul, misalnya
keterbatasan arak jangkauan, dibutulkan ruang kaki untuk desain
meja kantor.
48
f. Pakaian
Terutama untuk daerah dengan empat musim. Misalnya pada
waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian vang relatif
tebal dan ukuran vang relatif lebih besar.
g. Faktor kehamilan pada wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengarth perbedaan yang
berarti i dibandingkan dengan wannta yang tidak haml, ternutama
dalam Analisis Perancangan : Produk (APP) dan Analisis
Perancangan Kerja (APK).
49
Alat dan Bahan
1. Meteran
2. Kursi
3. Lembar Data Anthropometri
4. Lembar Kerja
5. Perlengkapan Alat Tulis
6. Timbangan Berat Badan
D. LEMBAR KERJA
Tinggi
1 Tdt 95 97 106 99.33 5.86 91.83 99.33 106.83
duduk tegak
Tinggi
2 duduk Tdn 89 95 101 95 6 87.32 95.00 102.68
normal
Tinggi bahu
3 Tbd 68 69 73 70 2.65 66.61 70.00 73.39
duduk
Tinggi mata
4 Tmd 76 85 88 83 6.24 75.01 83.00 90.99
duduk
Tinggi siku
5 Tsd 30 35 36 33.67 3.21 29.56 33.67 37.78
duduk
Tinggi
6 sandaran Tsp 54 46 58 52.67 6.11 44.85 52.67 60.49
punggung
Tinggi
7 Tpg 30 38 35 34.33 4.04 29.16 34.33 39.50
pinggang
Tebal periut
8 Tpd 88 85 112 95 14.8 76.06 95.00 113.94
duduk
Tinggi
10 Tpo 65 56 55 58.67 5.51 51.62 58.67 65.72
popliteal
50
Pantat
11 Pp 63 64 70 65.67 3.79 60.82 65.67 70.52
popliteal
Pantat ke
12 Pkl 50 64 70 61.33 10.26 48.20 61.33 74.46
lutut
Lebar
14 sandaran Lsd 41 40 52 44.33 6.66 35.81 44.33 52.85
duduk
Lebar
15 Lp 41 40 54 45 7.81 35.00 45.00 55.00
pinggul
Lebar
16 Lpg 45 45 65 51.67 11.55 36.89 51.67 66.45
pinggang
Tinggi
18 Tbt 176 176 173 175 1.73 172.79 175.00 177.21
badan tegak
Tinggi mata
19 Plb 168 163 164 165 2.65 161.61 165.00 168.39
berdiri
Tinggi
22 pinggang Tpgb 52 107 94 84.33 28.75 47.53 84.33 121.13
berdiri
Tinggi lutut
23 Tlb 76 51 47 58 15.72 37.88 58.00 78.12
berdiri
Panjang
24 lengan Plb 47 67 66 60 11.27 45.57 60.00 74.43
bawah
Tebal dada
25 Tdb 40 45 58 47.67 9.29 35.78 47.67 59.56
berdiri
Tebal perut
26 Tpb 70 43 58 57 13.53 39.68 57.00 74.32
berdiri
51
Jangkauan
28 tangan ke Jtkt 85 79 80 81.33 3.21 77.22 81.33 85.44
atas
Jangkauan
29 tangan ke Jtkd 163 90 86 113 43.35 57.51 113.00 168.49
depan
Rentang
30 Rt 163 165 173 167 5.29 160.23 167.00 173.77
tangan
Panjang jari
31 Pj1 11 11 13 11.67 1.15 10.20 11.67 13.14
1
Panjang jari
32 Pj 2 14 14 15 14.33 0.58 13.59 14.33 15.07
2
Panjang
33 Pj 3 15 15 16 15.33 0.58 14.59 15.33 16.07
jari3
Panjang
34 Pj 4 14 14 15 14.33 0.58 13.59 14.33 15.07
jari4
Panjang
35 Pj 5 11 12 13 12 1 10.72 12.00 13.28
jari5
Pangkal ke
36 Pkt 33 31 26 30 3.61 25.38 30.00 34.62
tangan
Lebar jari
37 lj 17 17 16 16.67 0.58 15.93 16.67 17.41
2,3,4,5
Lebar
38 Lt 15 15 15 15 0 15.00 15.00 15.00
tangan
Putaran
39 Pl 105 225 225 185 69.28 96.32 185.00 273.68
tangan
Putaran
108.3
40 telapak Ptt 165 65 95 51.32 42.64 108.33 174.02
3
tangan
Sudut
128.3
41 telapak stk 115 135 135 11.55 113.55 128.33 143.11
3
tangan
52
DATA PENGUKURAN PEMBUATAN PAPAN TULIS
256,33-115,67 =140.66
81,33+175=256,33
53
HASIL PERHITUNGAN
Persentil
10%
50%
90%
Persentil 10%
Persentil 50%
Tbt 175 – 1,28 x 1,73 = 172,79
Tbt 175
Tbb 149,67 – 1,28 x 2,89 = 145, 97
Tbb 149,67
Tsb 115,67 – 1,28 x 3,51 = 111,18
Ttkg 84,33 – 1,28 x 28,75 = 47,53 Tsb 115,67
Rt 167
Pensentil 90%
Tbt 175 + 1,28 x 1,73 = 177,21
Tbb 149,67 + 1,28 x 2,89 = 153,57
Tsb 115,67 + 1,28 x 3,51 = 120,16
Tpbg 84,33 + 1,28 x 28,75 = 121,13
Jtkt 81,33 + 1,28 x 3,21 = 85,44
Rt 167 + 1,28 x 5,22 = 173,77
E. REFERENSI
Helmers, S.A. (2011). step by step microsoft visio 2010. microsoft visio
2010, 38-39.
54
Ngaliman, B. (2017). Ergonomi dasar-dasar studi waktu dan gerakan.
yogyakarta: andi.
ilmu.
55
DAFTAR PUSTAKA
Cara, T. T. (n.d.). Bab 2 landasan teori 2.1 teknik tata cara. 8–75.
steker melalui peta tangan kiri dan tangan kanan. Engineering and
computer science, 1(3),
Kerja, p. (n.d.). Pekerja-mesin. Peta, p., kanan, t., & kiri, t. (2017). Bagian
after market divisi packaging. 8– 9. Untuk, k., produktivitas, m., & pt,
p. (2017). Perbaikan metode kerja menggunakan peta tangan kiri
tangan … (beauty dan astuti). 58–63.
56
Yogyakarta.
Helmers, S.A. (2011). step by step microsoft visio 2010. microsoft visio
2010, 38-39.
yogyakarta: andi.
ilmu.
57
BIOGRAFI ANGGOTA KELOMPOK
4. NAMA : Nuraeni
Pas Foto
ALAMAT: Jl. H. Soleh 1, Sukabumi Selatan,
Kebon Jeruk, Jakarta Barat
4X3
NO HP : 0813-8984-1599
HOBBY : Traveling
58
6. NAMA : Tri Winarko
ALAMAT: Jl. Flamboyan, Menteng Dalam, Tebet,
Jakarta Selatan
NO HP : 085692970443
HOBBY : Makan
59
LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PAMULANG
FORM QUISIONER PENILAIAN
KELOMPOK
60
Urutkan seluruh nama anggota kelompok (termasuk anda) dan NIM
dimulai dari yang paling berkontribusi pada pembuatan laporan
IV
akhir sampai dengan yang paling tidak berkontribusi
Kesimpulan :
Dari semua penilaian yang telah didapatkan pada kuesioner diatas, didapat bahwa
rata-rata nilai dalam keterlibatan anggota dalam menyelesaikan laporan praktikum
Analisa Perancangan Kerja adalah sebagai berikut :
61