Dosen Pembimbing:
Ivan Sujana, S.T., M.T., IPM
Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Meissy Danjiah D1061201001
2. Claudya Apriani Siahaan D1061201022
3. Farnando Gayaigo D1061201045
4. Gilang Mahendra D1061201046
5. Yogi Pratomo D1061201059
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................. 3
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................................... 3
1.3.1 Perumusan Masalah .................................................................... 3
1.3.2 Pembatasan Masalah ................................................................... 4
1.4 Metodologi Praktikum ......................................................................... 4
1.4.1 Flowchart Praktikum .................................................................. 4
1.4.2 Penjelasan Praktikum.................................................................. 6
1.5 Sistematika Praktikum ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 9
2.1 Peta – Peta Kerja ................................................................................ 9
2.2 Elemen Kerja ................................................................................... 11
2.3 Assembly Chart ................................................................................ 14
2.4 Operation Process Chart ................................................................. 15
2.5 Precedence Diagram ....................................................................... 16
2.6 Stasiun Kerja .................................................................................... 17
2.7 Flow Diagram .................................................................................. 18
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA............................ 20
3.1 Pengumpulan Data Elemen Kerja ................................................. 20
3.2 Daftar Elemen Kerja ...................................................................... 24
3.3 Assembly Chart .............................................................................. 25
3.4 Operation Process Chart ............................................................... 25
3.5 Precedence Diagramn ................................................................... 25
3.6 Stasiun Kerja ................................................................................. 27
3.7 Flow Diagram ............................................................................... 29
BAB IV ANALISIS ............................................................................................ 31
4.1 Analisis Elemen Kerja ................................................................... 31
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lambang-lambang Standar ASME ....................................................... 10
Tabel 3.1 Part Tamiya ........................................................................................... 20
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja ............................................................................. 24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gerakan Therblig............................................................................... 12
Gambar 2.2 Contoh Assembly Chart..................................................................... 15
Gambar 2.3 Contoh Operation Procces Chart ..................................................... 16
Gambar 2.4 Precendence Diagram ....................................................................... 16
Gambar 2. 5 Flow Diagram .................................................................................. 19
Gambar 3.1 Precedence Diagram ......................................................................... 26
Gambar 3. 2 Flow Diagram Perakitan Tamiya .................................................... 30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Disney merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak
dalam bidang manufaktur khususnya pembuatan mainan anak-anak, salah
satunya ialah tamia. Perusahaan ini didirikan dan dikembangkan oleh
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura pada tahun 2022 di
Pontianak, Kalimantan Barat. PT Disney telah mengetahui banyaknya
permintaan berdasarkan hasil peramalan (forecasting) selama 12 periode dari
data penjualan tamiya 24 periode sebelumnya. Selanjutnya, PT Disney
melakukan proses produksi agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Proses
produksi merupakan metode yang dilakukan untuk penciptaan, pengolahan,
dan pemberian nilai tambah bagi suatu barang atau jasa dengan menggunakan
sumber daya yang ada agar dapat menghasilkan barang atau produk dengan
biaya rendah dan waktu singkat. Sumber daya utama yang diperlukan dalam
proses produksi, yakni area kerja, bahan baku, mesin, dan tenaga kerja. Sumber
daya tersebut dapat mempermudah proses produksi dengan adanya peta kerja.
Peta kerja merupakan penggambaran urutan kerja yang terjadi dalam suatu
proses dalam mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Informasi utama
yang diperoleh dari peta kerja yaitu elemen kerja. Elemen kerja adalah
kumpulan dari beberapa operasi kerja pada tiap bagian produk. Peta kerja
digunakan sebagai alat untuk menganalisis elemen kerja dari proses kerja
sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perbaikan.
Penggambaran proses kerja pada mainan mobil tamiya dilakukan dengan
menggunakan beberapa jenis peta kerja, yakni assembly chart, operation
process chart, flow diagram. Assembly chart merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antara komponen-komponen yang dirakit menjadi
sebuah produk. Operation process chart merupakan diagram yang
menggambarkan urutan-urutan operasi yang dialami bahan baku dari awal
hingga menjadi sebuah produk. Flow diagram merupakan diagram yang
menggambarkan urutan proses kerja pada layout kerja yang ada. Selain peta
kerja, terdapat alat untuk menggambarkan lintasan produksi yaitu precedence
Mulai
Studi Literatur
1. Peta-Peta Kerja
2. Elemen Kerja
3. Assembly Chart
4. Operation Process Chart
5. Precedence Diagram
6. Stasiun Kerja
7. Flow Diagram
Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Elemen Kerja Perakitan Tamiya
2. Daftar Elemen Kerja Perakitan Tamiya
Tidak
Apakah Pengambilan
Data Sudah Benar?
Ya
Pengolahan Data
1. Daftar Elemen Kerja
2. Assembly Chart
3. Operation Process Chart
4. Precendence Diagram
5. Flow Diagram
Analisis
1. Analisis Elemen Kerja
2. Analisis Assembly Chart
3. Analisis Operasional Process Chart
4. Analisis Precendence Diagram
5. Analisis Stasiun Kerja dan Flow Diagram
Selesai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta – Peta Kerja
Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus. Melalui peta kerja ini kita bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metoda kerja (Wignjosoebroto, 2006).
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap (Sutalaksana,2006).
Berdasarkan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja
(Sritomo, 1992). Pemahaman yang seksama terhadap suatu peta kerja akan
memudahkan dalam memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi. Pada
dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis
suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan perbaikan kerja. Perbaikan
yang mungkin dilakukan antara lain:
a. Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
b. Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke
elemen kerja yang lain.
c. Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu
menunggu.
d. Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif
dan efisien.
Operasi
5.
Menunggu Penyimpanan, terjadi apabila Dokumen-dokumen dan
benda kerja disimpan untuk bahan baku disimpan
jangka waktu yang cukup lama. dalam gudang.
Operasi terjadi apabila benda kerja disimpan untuk
4 6. Aktivitas gabungan, terjadi Perakitan benda kerja.
jangka waktu yang cukup lama.
apabila antara aktivitas dan
Storage pemeriksaan dilakukan secara
bersamaan
Aktivitas Ganda
Pada setiap awal dan akhir setiap elemen kerja dicatat waktu yang
ditunjukkan oleh waktu pada video. Waktu kerja setiap elemen kerja diperoleh
dari selisih penunjukan waktu antara elemen kerja yang bersangkutan dengan
elemen kerja sebelumnya. Pada elemen therblig terdapat 17 gerakan dasar
diantaranya adalah sebagai berikut.
3. pengaturan tata letak fasilitas yang diperlukan dalam suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mencari gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya
dengan pengaturan gerakan material handling.
Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang nyaman,
pertimbangan - pertimbangan ergonomi menyarankan hal-hal seperti berikut
ini.
1. Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi
membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau jangka waktu
yang lama.
2. Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan maksimum yang
bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak
jangkauan normal. Untuk hal-hal tertentu operator harus mampu dan cukup
leluasa mengatur tubuhnya agar memperoleh sikap dan posisi kerja yang
lebih nyaman.
3. Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu
yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau
posisi miring.
4. Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode
waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas level
siku yang normal.
2.7 Flow Diagram
Flow Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data dari
sebuah proses yang sering disebut dengan sistem informasi (Rosa A.S M.
Shalahudin, 2016). Flow Diagram juga menyediakan informasi mengenai
input dan output dari tiap entitas dan proses itu sendiri. Diagram alir data juga
tidak mempunyai kontrol terhadap flow tersebut, sehingga tidak adanya aturan
terkait keputusan atau pengulangan.
Bentuk penggambaran berupa data flowchart dengan skema yang lebih
spesifik. Tujuan dari adanya flow Diagram sendiri adalah sebagai penyedia
atau menjadi jembatan antara pengguna dengan sistem. Flow Diagram berbeda
dengan UML (Unified Modelling Language), di mana hal mendasar yang
menjadi pembeda antara kedua skema tersebut terletak pada flow dan objektif
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data Elemen Kerja
Data elemen kerja yang digunakan pada modul 6 manufaktur diperoleh
dari Tamiya. Adapun jenis part yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Part Tamiya
Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part
1 Body bawah 1 BB
2 Body atas 1 BA
3 Dinamo 1 Dm
4 Cover kuningan 1 CK
5 Rumah dinamo 1 RD
6 As roda 1 1 AR1
7 As roda 2 1 AR2
8 As gear dinamo 1 AD
9 As penghubung 1 AP
10 Gear penghubung 1 GP
11 Gear dinamo 1 GD
12 Gear depan 1 GN
13 Gear belakang 1 GB
RB2
23 Ring bumper 2 1
Kuningan
24 1 KP
belakang positif
Kuningan
25 1 KN
belakang negatif
26 Kuningan depan 1 KD
28 Penutup dinamo 1 PD
31 Pengunci Baterai 1 PB
32 Sayap 1 Sp
37 Sekrup sayap 1 SS
38 Pengunci body 1 PY
39 Baterai 1 1 Bt1
40 Baterai 2 1 Bt2
Total 40
3.2 Daftar Elemen Kerja
Elemen kerja merupakan bagian-bagian kerja dalam suatu perakitan.
Adapun daftar elemen kerja yang terdapat dalam perakitan tamiya pada
praktikum ini sebagai berikut.
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja
Estimasi
Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Ambil Selesai
(Detik)
1 Memasang saklar on dan off ke body bawah 00.00 00.05 5
2 Memasang kuningan depan ke body bawah 00.05 00.08 3
3 Memasang gear depan ke body bawah 00.08 00.10 2
4 Memasang as roda 1 ke body bawah 00.10 00.21 11
5 Memasang as penghubung ke body bawah 00.21 00.25 4
6 Memasang cover kuningan ke body bawah 00.25 00.31 6
7 Memasang gear belakang ke body bawah 00.31 00.34 3
8 Memasang gear penghubung ke body bawah 00.34 00.36 2
9 Memasang as roda 2 ke body bawah 00.36 00.46 10
10 Memasang kuningan positif ke rumah dinamo 00.46 00.51 5
11 Memasang kuningan negatif ke rumah dinamo 00.51 00.57 6
12 Memasang dinamo ke rumah dinamo 00.57 01.01 4
13 Memasang as gear dinamo ke rumah dinamo 01.01 01.05 4
14 Memasang gear dinamo ke as gear dinamo 01.05 01.09 4
15 Memasang penutup dinamo ke rumah dinamo 01.09 01.21 12
16 Memasang rumah dinamo ke body bawah 01.21 01.28 7
17 Memasang velg depan 1 ke ban depan 1 01.28 01.31 3
18 Memasang velg depan 1 ke as roda 01.31 01.35 4
19 Memasang velg depan 2 ke ban depan 2 01.35 01.39 4
20 Memasang velg depan 2 ke as roda 01.39 01.46 7
21 Memasang velg belakang 1 ke ban belakang 1 01.46 01.50 4
22 Memasang velg belakang 1 ke as roda 01.50 01.53 3
32
23
19
10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 18 20 22 24 25 26 27 28 29 31 33 38 39 40
17
21
30
34 35 36 37
Adapun stasiun kerja dari perakitan tamiya pada praktikum ini sebagai
berikut.
Tabel 3.3 Daftar Stasiun Kerja
Wakt Wakt Total
Estimas Stasiun
No Elemen Kerja u u Wakt
i (Detik) Kerja
Ambil Selesai u
Memasang saklar on dan off ke
1 00.00 00.05 5
body bawah
Memasang kuningan depan ke Stasiun
2 00.05 00.08 3 10
body bawah 1
Memasang gear depan ke body
3 00.08 00.10 2
bawah
Memasang as roda 1 ke body Stasiun
4 00.10 00.21 11 11
bawah 2
Memasang as penghubung ke
5 00.21 00.25 4
body bawah
Memasang cover kuningan ke Stasiun
6 00.25 00.31 6 13
body bawah 3
Memasang gear belakang ke
7 00.31 00.34 3
body bawah
Memasang gear penghubung
8 00.34 00.36 2
ke body bawah Stasiun
12
Memasang as roda 2 ke body 4
9 00.36 00.46 10
bawah
Memasang kuningan positif ke
10 00.46 00.51 5
rumah dinamo Stasiun
11
Memasang kuningan negatif 5
11 00.51 00.57 6
ke rumah dinamo
Memasang dinamo ke rumah
12 00.57 01.01 4
dinamo
Memasang as gear dinamo ke Stasiun
13 01.01 01.05 4 12
rumah dinamo 6
Memasang gear dinamo ke as
14 01.05 01.09 4
gear dinamo
Memasang penutup dinamo ke Stasiun
15 01.09 01.21 12 12
rumah dinamo 7
Berdasarkan tabel stasiun kerja diatas, jumlah stasiun kerja yang diperoleh
yaitu 23 stasiun kerja sehingga tingkat efisiensi yang terjadi pada lantai
produksi dapat ditentukan sebagai berikut.
Total Waktu Perakitan
Efisiensi =
Jumlah Stasiun Kerja × Waktu Siklus
227
= = 0,76 = 76 %
23 × 13
Sehingga tingkat efisiensi yang terjadi pada lantai produksi PT Disney
sebesar 76 %.
3.7 Flow Diagram
Flow Diagram merupakn diagram yang mengaambarkan proses yang
terjadi pada sebuah proses perakitan produk. Berikut merupakan Flow
Diagram yang dapat membentuk dalam perakitan mobil tamiya adalah sebagai
berikut.
SK 1 SK 23
SK 2 SK 22
SK 3 SK 21
SK 4 SK 20
SK 5 SK 19
SK 6 SK 18
SK 7 SK 17
SK 8 SK 16
SK 9 SK 10 SK 11 SK 12 SK 13 SK 14 SK 15
BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Elemen Kerja
Perakitan tamiya PT Disney terdiri atas elemen – elemen kerja dasar yang
disusun dalam sebuah tabel beserta estimasi waktu. Elemen – elemen kerja ini
diperoleh dari video perakitan tamiya dengan total waktu perakitan selama 227
detik atau 3 menit 47 detik. Elemen – elemen kerja yang digunakan pada
perakitan, yakni memasang dan memeriksa tamiya. Perakitan tamiya diawali
dengan memasang saklar on dan off ke body bawah. Kemudian, dilanjutkan
memasang kuningan depan ke body bawah dan diakhiri dengan inspeksi
tamiya.
Berdasarkan tabel elemen – elemen kerja tersebut, elemen kerja yang
terbanyak dilakukan, yaitu memasang. Hal ini dikarenakan elemen kerja
memasang dilakukan sebelum elemen kerja inspeksi dengan melewati tahapan
perakitan sehingga diperoleh tamiya. Sedangkan, elemen kerja yang tersedikit
dilakukan, yaitu inspeksi. Hal ini dikarenakan elemen kerja inspeksi hanya
dilakukan pada akhir proses perakitan tamiya dengan menghidupkan saklar
agar dapat memeriksa tamiya berfungsi baik atau tidak. Berdasarkan tabel ini
juga, diperoleh sebanyak 40 elemen kerja dengan dua elemen kerja tercepat
selama 2 detik. Sedangkan, elemen kerja terlama selama 13 detik terjadi pada
dua elemen kerja.
Berdasarkan elemen tabel ini juga diketahui bahwa elemen kerja yang
memiliki value added, yaitu memasang. Hal ini dikarenakan memasang
menambah nilai guna tamiya ketika digunakan. Sedangkan, elemen kerja yang
tidak memiliki value added, yaitu inspeksi. Hal ini dikarenakan inspeksi hanya
memeriksa tamiya berfungsi baik atau tidak sehingga tidak menambah nilai
guna tamiya.
4.2 Analisis Assembly Chart
Assembly Chart merupakan peta kerja yang menggambarkan langkah-
langkah proses perancangan atau urutan aliran komponen dan rakitan dari suatu
produk. Bagan ini dibuat dari tamiya. Assembly chart dibuat berdasarkan dari
video perakitan tamiya yang telah dilakukan oleh operator. Assembly chart
dipasang pada body bawah. Semakin banyak elemen kerja yang terdapat pada
cabang, maka semakin banyak komponen dan semakin lama waktu
pemasangan hingga ke body bawah.
Precedence diagram dimulai dari simbol operasi 1, yaitu memasang saklar
on dan off ke body bawah. Kemudian, operasi 2 dipasang setelah operasi 1
selesai dipasang pada body bawah. Selanjutnya, operasi 16 dipasang setelah
operasi 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 selesai dipasang antara komponen satu
dengan lainnya dan diakhiri dengan inspeksi. Elemen terbanyak yang
dilakukan pada cabang dari bagian garis lurus sejumlah 5 elemen kerja dari 1
bagian garis lurus. Sedangkan, elemen tersedikit yang dilakukan pada cabang
dari bagian garis lurus sejumlah 1 elemen kerja pada 6 bagian garis lurus.
4.5 Analisis Stasiun Kerja dan Flow Diagam
Stasiun kerja merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses
perakitan dilakukan. Proses perakitan tersebut terjadi 2 kegiatan, yaitu
pergerakan memasang dan inspeksi. Diketahui dari hasil elemen kerja bahwa
total waktu siklusnya adalah 227 detik dan waktu siklus merupakan waktu
operasi yang terlama yaitu 13 detik. Penetapan waktu siklus berupa waktu
operasi yang terlama 13 detik tersebut dikarenakan waktu tersebut merupakan
waktu yang diperlukan untuk membuat satu produk pada stasiun kerja,
sehingga didapatkan hasil jumlah minimum stasiun kerja yaitu 17,46 atau 18.
Stasiun kerja sudah disusun sedemekian rupa, didapatlah hasil jumlah stasiun
kerjanya sebesar 20. Perhitungan efisiensi dengan cara membagi hasil total
waktu perakitan dengan hasil kali jumlah stasiun kerja dan waktu siklus. Hasil
perhitungan tersebut yaitu sebesar 0,87 atau 87%. Hasil yang cukup besar
meskipun bukan yang terbaik.
Flow diagram digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkah proses
dalam situasi yang lebih jelas, selain itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan didalam desain layout fasilitas produksi yang ada.
Praktikum ini flow diagram berbentuk U. Stasiun kerja pertama berada pada
pojok kanan atas dan dilanjutkan lurus kebawah hingga stasiun kerja 7,
dilanjutkan kearah kanan hingga stasiun kerja 13, dan dilanjutkan ke atas
hingga stasiun kerja 20. Bentuk stasiun kerja 1 hingga 20 berbentuk lingkaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah pada
praktikum modul 6 manufaktur adalah sebagai berikut.
1. Pada perakitan tamiya, penggunaan elemen yang tepat sangatlah
mempengaruhi stasiun kerja yang akan dirancang. Elemen yang digunakan
dalam perakitan tamiya yaitu sebanyak 40 elemen. Elemen tersebut
digunakan untuk melakukan operasi kerja yaitu menyusun dan merakit
elemen, kemudian diaplikasikan menggunakan peta AC, peta OPC, peta
precedence diagram, peta stasiun kerja dan flow diagram. Operasi kerja
yang dilakukan yaitu 39 operasi kerja dan 1 operasi inspeksi yang dilakukan
pada tahap terakhir proses perakitan.
2. Pada praktikum modul 6 manufaktur perancangan peta kerja assembly chart
dilakukan menggunakan software visio. Assembly Chart merupakan peta
kerja yang menggambarkan langkah-langkah proses perancangan atau
urutan aliran komponen dan rakitan dari suatu produk. Bagan ini dibuat dari
tamiya. Assembly chart dibuat berdasarkan dari video perakitan tamiya yang
telah dilakukan oleh operator. Peta kerja selanjutnya yang digunakan yaitu
operation process chart digunakan untuk melakukan perbaikan dalam
sistem kerja berdasarkan langkah-langkah proses yang terda;at pada video
perakitan Tamiya. Perakitan tersebut terdiri dari komponen mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dengan body bawah sebagai
komponen utama. Kemudian flow diagram mengambarkan proses yang
terjadi pada sebuah proses perakitan produk. Flow diagram yang dirancang
oleh kelompok 4 yaitu flow diagram dengan bentuk huruf U.
3. Precedence diagram menunjukkan keterkaitan antar elemen-elemen kerja
dalam perakitan tamiya menggunakan jaringan. Pada perakkitan tamiya
jaringan disimbolkan dengan operasi dan ditentukan berdasarkan tempat
pemasangan komponen.
4. Stasiun kerja merupakan tempat pada lini perakitan dimana proses perakitan
dilakukan. Proses perakitan terdiri dari 2 kegiatan, yaitu pergerakan
memasang dan inspeksi. Total waktu siklusnya yaitu 227 detik dan waktu
siklus merupakan waktu operasi yang terlama yaitu 13 detik. Jumlah yang
diperoleh minimum stasiun kerja yaitu 17,46 atau 18. Stasiun kerja disusun
kemudian didapatlah hasil jumlah stasiun kerjanya sebesar 20. Jumlah
minimum stasiun kerja diperoleh menggunakan rumus Nt =
Total Waktu Perakitan
dan mencari nilai efisiensi menggunakan rumus
Waktu Siklus
Total Waktu Perakitan
Efisiensi = .
Jumlah Stasiun Kerja × Waktu Siklus
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum modul 6 manufaktur
adalah sebagai berikut.
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan memahami modul
manufaktur terlebih dahulu untuk memudahkan dalam pengerjaan laporan.
2. Sebaiknya praktikan memahami dan mempelajari terlebih dahulu software
visio untuk melakukan pengolahan data membuat peta kerja.
3. Praktikan dapat melakukan perakitan terhadap tamiya.
4. Praktikan dalam kondisi sehat.