Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN

PRAKTIKUM PERANCANGAN TERINTEGRASI INDUSTRI II


MODUL 6 MANUFAKTUR

Dosen Pembimbing:
Ivan Sujana, S.T., M.T., IPM

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Meissy Danjiah D1061201001
2. Claudya Apriani Siahaan D1061201022
3. Farnando Gayaigo D1061201045
4. Gilang Mahendra D1061201046
5. Yogi Pratomo D1061201059

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2022
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 2
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................. 3
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah ................................................... 3
1.3.1 Perumusan Masalah .................................................................... 3
1.3.2 Pembatasan Masalah ................................................................... 4
1.4 Metodologi Praktikum ......................................................................... 4
1.4.1 Flowchart Praktikum .................................................................. 4
1.4.2 Penjelasan Praktikum.................................................................. 6
1.5 Sistematika Praktikum ......................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 9
2.1 Peta – Peta Kerja ................................................................................ 9
2.2 Elemen Kerja ................................................................................... 11
2.3 Assembly Chart ................................................................................ 14
2.4 Operation Process Chart ................................................................. 15
2.5 Precedence Diagram ....................................................................... 16
2.6 Stasiun Kerja .................................................................................... 17
2.7 Flow Diagram .................................................................................. 18
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA............................ 20
3.1 Pengumpulan Data Elemen Kerja ................................................. 20
3.2 Daftar Elemen Kerja ...................................................................... 24
3.3 Assembly Chart .............................................................................. 25
3.4 Operation Process Chart ............................................................... 25
3.5 Precedence Diagramn ................................................................... 25
3.6 Stasiun Kerja ................................................................................. 27
3.7 Flow Diagram ............................................................................... 29
BAB IV ANALISIS ............................................................................................ 31
4.1 Analisis Elemen Kerja ................................................................... 31

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura ii
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

4.2 Analisis Assembly Chart................................................................ 31


4.3 Analisis Operation Process Chart................................................. 33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 37
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 37
5.2 Saran ................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura iii
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lambang-lambang Standar ASME ....................................................... 10
Tabel 3.1 Part Tamiya ........................................................................................... 20
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja ............................................................................. 24

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura iv
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gerakan Therblig............................................................................... 12
Gambar 2.2 Contoh Assembly Chart..................................................................... 15
Gambar 2.3 Contoh Operation Procces Chart ..................................................... 16
Gambar 2.4 Precendence Diagram ....................................................................... 16
Gambar 2. 5 Flow Diagram .................................................................................. 19
Gambar 3.1 Precedence Diagram ......................................................................... 26
Gambar 3. 2 Flow Diagram Perakitan Tamiya .................................................... 30

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura v
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Disney merupakan perusahaan industri manufaktur yang bergerak
dalam bidang manufaktur khususnya pembuatan mainan anak-anak, salah
satunya ialah tamia. Perusahaan ini didirikan dan dikembangkan oleh
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Tanjungpura pada tahun 2022 di
Pontianak, Kalimantan Barat. PT Disney telah mengetahui banyaknya
permintaan berdasarkan hasil peramalan (forecasting) selama 12 periode dari
data penjualan tamiya 24 periode sebelumnya. Selanjutnya, PT Disney
melakukan proses produksi agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Proses
produksi merupakan metode yang dilakukan untuk penciptaan, pengolahan,
dan pemberian nilai tambah bagi suatu barang atau jasa dengan menggunakan
sumber daya yang ada agar dapat menghasilkan barang atau produk dengan
biaya rendah dan waktu singkat. Sumber daya utama yang diperlukan dalam
proses produksi, yakni area kerja, bahan baku, mesin, dan tenaga kerja. Sumber
daya tersebut dapat mempermudah proses produksi dengan adanya peta kerja.
Peta kerja merupakan penggambaran urutan kerja yang terjadi dalam suatu
proses dalam mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Informasi utama
yang diperoleh dari peta kerja yaitu elemen kerja. Elemen kerja adalah
kumpulan dari beberapa operasi kerja pada tiap bagian produk. Peta kerja
digunakan sebagai alat untuk menganalisis elemen kerja dari proses kerja
sehingga dapat dilakukan perencanaan dan perbaikan.
Penggambaran proses kerja pada mainan mobil tamiya dilakukan dengan
menggunakan beberapa jenis peta kerja, yakni assembly chart, operation
process chart, flow diagram. Assembly chart merupakan diagram yang
menggambarkan hubungan antara komponen-komponen yang dirakit menjadi
sebuah produk. Operation process chart merupakan diagram yang
menggambarkan urutan-urutan operasi yang dialami bahan baku dari awal
hingga menjadi sebuah produk. Flow diagram merupakan diagram yang
menggambarkan urutan proses kerja pada layout kerja yang ada. Selain peta
kerja, terdapat alat untuk menggambarkan lintasan produksi yaitu precedence

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 2
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

diagram. Precedence diagram merupakan diagram yang menunjukkan


hubungan antara elemen-elemen kerja dalam suatu jaringan. Adapun input dari
praktikum manufaktur meliputi video dan elemen kerja pada perakitan mainan
mobil tamiya. Output dari praktikum ini meliputi peta kerja assembly chart,
operation process chart, flow diagram, dan precedence diagram.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum dari modul manufaktur adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami penggunaan elemen kerja pada perakitan mobil
mainan tamiya PT Disney.
2. Mengetahui dan memahami perancangan peta kerja assembly chart,
operation process chart, dan flow diagram pada perakitan mobil mainan
tamiya PT Disney.
3. Mengetahui dan memahami penggunaan precedence diagram pada
perakitan mobil mainan tamiya PT Disney.
4. Mengetahui dan memahami penyusunan stasiun kerja yang efektif dan
efisien pada perakitan mobil mainan tamiya PT Disney.
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan yang dikemukakan untuk
menentukan batasan yang akan dilakukan dalam penelitian. Pembatasan
masalah merupakan batasan dari ruang lingkup permasalahan sehingga
penelitian lebih terfokus. Adapun perumusan dan pembatasan masalah pada
praktikum ini sebagai berikut.
1.3.1 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari modul manufaktur adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penggunaan elemen kerja pada perakitan mobil mainan
tamiya PT Disney?
2. Bagaimana perancangan peta kerja assembly chart, operation process
chart, dan flow diagram pada perakitan mobil mainan tamiya PT
Disney?
3. Bagaimana penggunaan precedence diagram pada perakitan mobil
mainan tamiya PT Disney?

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 3
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

4. Bagaimana penyusunan stasiun kerja yang efektif dan efisien pada


perakitan mobil mainan tamiya PT Disney?
1.3.2 Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah praktikum dari modul manufaktur
adalah sebagai berikut:
1. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan mobil mainan tamiya.
2. Video perakitan mobil mainan tamiya berdurasi maksimal 5 menit.
3. Elemen kerja yang digunakan pada perakitan mobil mainan tamiya
hanya memasang.
4. Flow diagram yang digunakan pada perakitan mobil mainan tamiya
oleh PT Disney berbentuk huruf U.
1.4 Metodologi Praktikum
Metodologi praktikum adalah langkah-langkah, prosedur, dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam praktikum ini. Adapun metodologi praktikum
modul 6 Manufaktur yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Flowchart Praktikum
Flowchart merupakan bagan yang menjelaskan langkah-langkah
proses yang akan dilakukan dalam sebuah pratikum. Adapun flowchart
pratikum pada modul 6 manufaktur ini adalah sebagai berikut.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 4
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Mulai

Studi Literatur
1. Peta-Peta Kerja
2. Elemen Kerja
3. Assembly Chart
4. Operation Process Chart
5. Precedence Diagram
6. Stasiun Kerja
7. Flow Diagram

Alat dan Bahan


1. Tamiya
2. Kamera
2. Stopwatch
3. Meja Kerja
4. Laptop
5. Microsoft Word
6. Microsoft Excel
7. Microsoft Visio

Pengumpulan Data
1. Pengumpulan Data Elemen Kerja Perakitan Tamiya
2. Daftar Elemen Kerja Perakitan Tamiya

Tidak
Apakah Pengambilan
Data Sudah Benar?

Ya

Pengolahan Data
1. Daftar Elemen Kerja
2. Assembly Chart
3. Operation Process Chart
4. Precendence Diagram
5. Flow Diagram

Analisis
1. Analisis Elemen Kerja
2. Analisis Assembly Chart
3. Analisis Operasional Process Chart
4. Analisis Precendence Diagram
5. Analisis Stasiun Kerja dan Flow Diagram

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 1.1 Flowchart Praktikum

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 5
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

1.4.2 Penjelasan Praktikum


Berdasarkan flowchart diatas, adapun penjelasan pratikum pada
modul ini adalah sebagai berikut:
1. Mulai
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan serangkaian yang berkenaan dengan
metode pengumpulan data pustaka. Bahan tersebut berisikan tentang
informasi yang akan dibahas meliputi peta-peta kerja, elemen kerja,
assembly chart, operation process chart, precendence diagram,
stasiun kerja, dan flow diagram.
3. Alat dan Bahan
Setelah dilakukan studi literatur. Langkah selanjutnya adalah
mempersiapkan alat dan bahan. Alat dan bahan yang dibutuhkan
adalah laptop atau komputer, Microsoft word, alat tulis, mobil tamiya
dan kamera.
4. Pengumpulan data
Setelah mempersiapkan alat dan bahan, maka selanjutnya adalah
melakukan pengumpulan data pada modul 6 data yang dikumpulkan
adalah data elemen kerja dari proses video perakitan mobil tamiya.
5. Pengolahan Data
Selanjutnya melakukan pengolahan data yang dilakukan
berdasarkan data daftar elemen kerja dari video perakitan mobil
tamiya. Pengolahan data yang dilakukan pada modul ini adalah
assembly chart, operation process chart precendence diagram,
stasiun kerja dan flow diagram.
6. Analisis
Selanjutnya adalah melakukan analisis data yaitu melakukan
analisis data elemen kerja, assembly chart, operation process chart,
precendence diagram, stasiun kerja dan flow diagram.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 6
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

7. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan saran merupakan bagian terakhir yang berisikan
inti dari pratikum yang telah dilakukan dengan kekurangan apa saja
yang terjadi dalam pengerjaan laporan pratikum ini.
8. Selesai.
1.5 Sistematika Praktikum
Tujuan dari adanya sistematika penulisan adalah untuk membuat suatu
karya ilmiah atau laporan agar urut dan runtut. Sistematika penulisan berguna
agar pembaca bias mengetahui alasan kenapa penelitian ini dilakukan, serta
dapat mempermudah pembaca mempelajari dan mengetahui isi laporan berikut
ini merupakan beberapa uraian mengenai gambaran pada masing-masing bab
melalui sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN
Bab 1 berisikan tentang latar belakang, tujuan, perumusan dan pembatas
masalah, metodologi pratikum, flowchart pratikum beserta penjelasan
flowchart pratikum dan sistematika penulisan. Latar belakang memperjelaskan
singkat mengenai objek yang akan dilakukan penelitian serta melakukan
penjabaran terhadap objek yang telah dipilih untuk dilakukan pembahasan
dalam menjelaskan permasalahan yang akan dibuat dan disertai fakta yang
jelas. Pada perumusan masalah merupakan masalah yang akan diselesaikan
dalam penelitian. Tujuan pratikum dapat dikatakan bagian paling utama dalam
terbentuknya pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan sebelumnya dan
eksperimen yang dimiliki dan dilakukan oleh mahasiswa. Flowchart pratikum
merupakan bagan yang menjelaskan tahapan dan langkah-langkah yang
dilakukan saat melakukan pratikum.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan bagian yang berisikan tentang landasan teori
pada pratikum yang dilaksanakan. Pada pratikum ini teori yang dibahas terdiri
dari definisi peta-peta kerja, elemen kerja, assembly chart, operation process
chart, precedence diagram, stasiun kerja, dan flow diagram.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 7
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB III PENGOLAHAN DATA DAN PEMBAHASAN


Pengolahan data dan pembahasan berisikan tentang berbagai pengumpulan
data elemen kerja, daftar elemen kerja, assembly chart, operation process chart
precendence diagram, stasiun kerja, dan flow diagram dan data tersebut dapat
dilihat berdasarkan metode dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
BAB IV ANALISIS
Analisa membahas mengenai penganalisaan pada semua hasil pengolahan
data yang telah dilakukan. Hasil dari analysis diharapkan dapat menjadi acuan
untuk penyelesaian masalah yang dimana hasil pengolahan data tersebut
dihubungkan dengan teori dalam pratikum dan kemudian dihubungkan sebagai
rumusan masalah yang ada. Adapun analisis pada laporan modul ini berisikan
analisis elemen kerja, analisis assembly chart, analysis operation process
chart, analisis precedence diagram, analisis stasiun kerja dan flow diagram
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan merupakan bagian yang didapatkan pada hasil perlaksanaan
pratikum untuk menjawan keseluruhan perumusan masalah pada pratikum ini.
Kesimpulan yang dimaksud merupakan simpulan yang dibuat sendiri oleh
peneliti berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan
dan terdapat juga berupa saran untuk penelitian selanjutnya agar dapat
dilakukan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 8
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Peta – Peta Kerja
Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus. Melalui peta kerja ini kita bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metoda kerja (Wignjosoebroto, 2006).
Peta kerja adalah suatu alat yang mengambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas, (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa
melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari
mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan baku) kemudian mengambarkan
semua langkah yang dialaminya, seperti transportasi, operasi mesin ,
pemeriksaan dan perakitan,sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk
lengkap, atau merupakan bagian dari produk lengkap (Sutalaksana,2006).
Berdasarkan peta ini juga didapatkan informasi-informasi yang diperlukan
untuk memperbaiki metode kerja, seperti benda kerja yang harus dibuat,
operasi untuk menyelesaikan kerja, kapasitas mesin atau kapasitas kerja
lainnya, dan urutan prosedur kerja yang dialami oleh suatu benda kerja
(Sritomo, 1992). Pemahaman yang seksama terhadap suatu peta kerja akan
memudahkan dalam memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi. Pada
dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya produksi secara
keseluruhan. Dengan demikian, peta ini merupakan alat yang baik untuk menganalisis
suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan perbaikan kerja. Perbaikan
yang mungkin dilakukan antara lain:
a. Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
b. Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen kerja ke
elemen kerja yang lain.
c. Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti halnya dengan waktu
menunggu.
d. Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif
dan efisien.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 9
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

e. Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain


bilamana mungkin.
f. Menemukan operasi kerja yang lebih efektif dengan maksud mempermudah
pelaksanaan.
g. Menentukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang lebih efektif
dan efisien.
h. Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua
kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu sebagai berikut.
a. Peta Kerja Keseluruhan
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan
tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan
untuk membuat produk yang bersangkutan. Peta kerja keseluruhan
menggambarkan sistem kerja secara keseluruhan dalam suatu kegiatan
produksi dari awal hingga akhir proses.
Pada peta kerja keseluruhan digunakan lambang lambang standar yang
telah dibuat oleh ASME (American Society of Mechanical Engineering).
Lambang- lambang tersebut terdiri dari lima lambang ,selain lima lambang
standar, terdapat juga lambang aktivitas gabungan yang digunakan untuk
mencatat kegiatan yang memang terjadi selama proses berlangsung.
(Sutalaksana, 2006).
Tabel 2.1 Lambang-lambang Standar ASME
No Simbol Keterangan

Operasi terjadi bila benda kerja mengalami perubahan


1
sifat atau bentuk, baik fiik maupun kimiawi.

Operasi

Operasi terjadi apabila benda kerja atau peralatan


mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas
2
maupun kuantitas.
Inspeksi

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 10
No Lambang Arti Contoh

1. Operasi, benda kerja mengalami Menyerut, menghaluskan,


perubahan sifat atau bentuk, baik dan mengukur.
fisik maupun kimiawi.
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II

2. Pemeriksaan, terjadi apabila


Modul 6 Manufaktur
Mengukur dimensi dan
benda kerja atau peralatan memeriksa kehalusan. Kelompok 4
mengalami pemeriksaan baik
Tabel 2.1 Lambang-lambang Standar ASME (Lanjutan)
untuk segi kualitas maupun
No Simbol kuantitas. Keterangan
3. Transportasi, terjadi bila benda Suatu obyek dipindahkan
kerja, pekerja atau perlengkapan
Operasi dari tempat
terjadi apabila bendaperakitan ke
kerja, pekerja, atau
mengalami perpindahan tempat gudang penyimpanan dan
3 perlengkapan mengalami perpindahan tempat dan bukan
dan bukan bagian dari proses pemindahan barang dari
operasi. bagian dari
mesinproses
bubut operasi.
ke mesin
Transportasi frais.

4. Menunggu, terjadi apabila benda Bahan menunggu untuk


kerja, pekerja atau perlengkapan diangkut ke tempat lain,
Operasi ini terjadi bila benda atau objek tidak
4 tidak mengalami kegiatan apa- menunggu diperiksa, dan
mengalami kegiatan
apa selain menunggu. lainapa – apa selain menunggu.
sebagainya.

5.
Menunggu Penyimpanan, terjadi apabila Dokumen-dokumen dan
benda kerja disimpan untuk bahan baku disimpan
jangka waktu yang cukup lama. dalam gudang.
Operasi terjadi apabila benda kerja disimpan untuk
4 6. Aktivitas gabungan, terjadi Perakitan benda kerja.
jangka waktu yang cukup lama.
apabila antara aktivitas dan
Storage pemeriksaan dilakukan secara
bersamaan

Operasi ini terjadi apabila antara aktivitas dan


5
pemeriksaan dilakukan secara bersamaan.

Aktivitas Ganda

Sumber: Wignjosoebroto, 2006


b. Peta Kerja Setempat
Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan
tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya melibatkan orang
dan fasilitas dalam jumlah terbatas (Wignjosoebroto, 2006). Peta kerja
setempat menggambarkan proses produksi pada stasiun kerja kerja tertentu
secara detail. Jenis-jenis peta kerja setempat adalah sebagai berikut.
1. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan
2. Peta Pekerja dan Mesin
2.2 Elemen Kerja
Elemen kerja adalah bagian dari suatu siklus kerja secara berurutan yang
dapat dihitung atau diukur waktunya. Pengukuran waktu kerja bertujuan untuk
mengetahui penggunaan waktu pada setiap elemen kerja, sehingga dapat
diketahui waktu kerja yang berlebih dan dapat dikurangi atau penggunaan
waktu yang sedikit dapat ditambahkan. (Wignjosoebroto, 2006).

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 11
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Pada setiap awal dan akhir setiap elemen kerja dicatat waktu yang
ditunjukkan oleh waktu pada video. Waktu kerja setiap elemen kerja diperoleh
dari selisih penunjukan waktu antara elemen kerja yang bersangkutan dengan
elemen kerja sebelumnya. Pada elemen therblig terdapat 17 gerakan dasar
diantaranya adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Gerakan Therblig


Sumber: Wignjosoebroto, 2006
Adapun penjelasan dari 17 elemen gerakan dasar yang diteliti oleh
FrankB. Gilbert dan Istrinya adalah sebagai berikut.
1. Mencari (search) lambangnya ‘SH’
Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar operator untuk
menemukan lokasi objek, menggunakan mata.
2. Memilih (select) lambangnya ‘ST’
Gerakan ini untuk menemukan suatu objek yang tercampur
menggunakan tangan dan mata, baru berhenti bila objek sudah ditemukan.
3. Memegang (graps) lambangnya ‘G’
Gerakan ini untuk memegang objek, biasanya didahului dengan
gerakan menjangkau dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjangkau (Reach) lambangnya ‘RT’
Gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati
maupun menjauhi objek.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 12
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

5. Membawa (move) lambangnya 'M'


Gerakan berpindah tangan dimana tangan dalam keadaan dibebani.
6. Memegang untuk memakai (hold) lambangnya ‘H’
Gerakan ini Memegang tanpa menggerakan objek yang sedang dipegang.
7. Melepas (release) lambangnya ‘RL’
Terjadi ketika operator melepaskan objek yang dipegangnya. Berawal
dari operator mulai melepaskan tangannya dari objek dan berakhir bila
seluruh jarinya tidak menyentuh objek lagi.
8. Mengarahkan (position) lambangnya ‘P’
Didahului oleh gerakan mengangkut dan diikuti oleh gerakan merakit
(assembling). Misalnya memutar, menggeser ketempat yang diinginkan dan
berakhir pada saat objek sudah dirakit atau mulai dipakai.
9. Mengarahkan sementara (preposition) lambangnya ‘PP’
Elemen gerak menuju pada tempat sementara. Tujuan mengarahkan
sementara adalah memudahkan pemegangan apabila objek akan dipakai
kembali.
10. Pemeriksaan (inspect) lambangnya ‘I’
Pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah
memenuhi syarat tertentu atau belum.
11. Perakitan (assamble) lambangnya ‘A’
Gerakan untuk menghubungkan satu objek dengan objek lain sehingga
menjadi satu kesatuan.
12. Lepas rakit (dissamble) lambangnya ‘DA’
Dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan
13. Memakai (use) dilambangkan dengan ‘U’
Bila satu tangan atau kedua tangan digunkan untuk menggunakan alat.
14. Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (un avoidable delay)
dilambangkan dengan ‘UD’
Kelambatan disini maksudnya adalah kelambatan yang terjadi diluar
kemampuan pengendalian operator.
15. Kelambatan yang dapat dihindarkan (avoidable delay) dilambangkan
dengan ‘AD’

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 13
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh


operator baik disengaja maupun tidak.
16. Merencana (plan) lambangnya ‘Pn’
Merupakan proses mental dimana operator berfikir untuk menentukan
tindakan yang akan diambil selanjutnya.
17. Istirahat untuk menghilangkan fatigue (rest to overcome fatique)
lambangnya‘R’
Terjadi pada setiap siklus kerja tetapi secara periodik waktu untuk
memulihkan kembali kondisi badan dari rasa fatigue sebagai akibat kerja
berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya tetapi juga karena
operator.
2.3 Assembly Chart
Assembly Chart merupakan peta kerja yang menggambarkan urutan
perakitan suatu produk. Peta perakitan bermanfaat untuk menunjukkan
komponen penyusun suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan
komponen-komponen tersebut. Informasi yang didapat dari peta perakitan
adalah sebagai berikut: (Apple, 1990)
a. Komponen-komponen yang membentuk produk
b. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersama
c. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagian
d. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitan
e. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagian
f. Gambaran menyeluruh dari proses rakitan
g. Urutan waktu komponen bergabung bersama
h. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahan
Tujuan dari Assembly Chart terutama untuk menunjukkan keterkaitan
antara komponen. Berikut adalah gambar contoh gambar dari assembly chart.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 14
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Gambar 2.2 Contoh Assembly Chart


Sumber: Apple, 1990
2.4 Operation Process Chart
Operation process chart atau peta proses operasi merupakan suatu
diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang akan dialami
bahan baku mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan
(Wignjosoebroto, 2006). Informasi yang dimuat dalam peta proses operasi
adalah waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat
mesin yang dipakai. Adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta
proses operasi, kita bisa memperoleh banyak manfaat, diantaranya:
a. Bisa mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.
b. Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.
c. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang dipakai.
d. Sebagai alat untuk latihan kerja, dan lain sebagainya.
Adapun bentuk dari peta proses operasi yaitu sebagai berikut.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 15
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Gambar 2.3 Contoh Operation Procces Chart


Sumber: Sutalaksana, 2006
2.5 Precedence Diagram
Precedence Diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan
antar elemen-elemen kerja dalam suatu proses produksi. Metode Precedence
Diagram diperkenalkan oleh J. W. Fondahl dari Universitas Stanford USA
pada awal dekade 60-an. Selanjutnya, metode tersebut dikembangkan oleh
perusahaan IBM dalam rangka penggunaan komputer untuk memproses
hitungan-hitungan yang berkaitan dengan metode PDM.
PDM adalah jaringan kerja yang aumumnya berbentuk segi empat,
sedangkan anak panahnya hanya sebagai petunjuk kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan. Dengan demikian, dummy pada PDM tidak diperlukan (Luthan
& Syafriandi, 2006). Pada PDM sebuah kegiatan dapat dikerjakan tanpa
menugggu kegiatan pendahulunya selesai 100%. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara tumpang tindih (overlapping). Cara tersebut dapat mempercepat
waktu selesainya pelaksanaan produksi.

Gambar 2.4 Precendence Diagram


Sumber: McGovern dan Gupta, 2003

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 16
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

2.6 Stasiun Kerja


Stasiun kerja merupakan area, tempat, atau lokasi dimana aktivitas produksi
akan diselenggarakan untuk mengubah bahan baku menjadi sebuah produk
yang memiliki nilai tambah (Repository uminal, 2021). Perancangan stasuin
kerja yang benar akan dapat memberikan keselamatan dan kenyaman kerja bagi
operator yang selanjutnya akan berpengaruh secara signifikan dalam
menentukan kinerjanya.
Perancangan stasiun kerja lebih rumit dibandingkan dengan perancangan
peralatan kerja karena harus memperhatikan beberapa hal seperti hubungan
antara manusia dengan sistem kerja (man-machine sytem) maupun proses kerja
yang berlansung, cara kerja serta faktor lainya. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam perancangan stasiun kerja adalah sebagai berikut.
1. Cara kerja dariproses produksi yang berlansung di stasiun kerja terkait.
2. Data antropometri pekerja di stasiun kerja terkait.
3. Pengaturan tata letak fasilitas kerja pada trasiun kerja terkait.
4. Pengukuran energi yang dikeluarkan oleh pra pekerja terkait aktivitas
tertentu.
5. Mempertimbangkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja.
6. Kemampuan maintainbility dari peralatan yang ada di stasiun kerja.
7. Pengukuran waktu kerja terhadap aktifitas yang berlangsung pada stasiun
kerja.
8. Mempertinbangkan hubungan dan perilaku dari manusia sebagai pekerja pada
stasiun kerja terkait.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan stasiun kerja yaitu
sebagai berikut.
1. Menyangkut perbaikan-perbaikan metode atau cara kerja dengan
menekankan pada prinsip-prinsip ekonomi gerakan dengan tujuan pokok
adalah meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
2. Kebutuhan akan data yang menyangkut dimensi tubuh manusia (data
antropometri) yang akan menunjang didalam proses perancangan produk
dengan tujuan untuk mencari keserasian hubungan antara produk dengan
manusia yang memakainya.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 17
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

3. pengaturan tata letak fasilitas yang diperlukan dalam suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mencari gerakan-gerakan kerja yang efisien seperti halnya
dengan pengaturan gerakan material handling.
Untuk menghindari sikap dan posisi kerja yang kurang nyaman,
pertimbangan - pertimbangan ergonomi menyarankan hal-hal seperti berikut
ini.
1. Mengurangi keharusan operator untuk bekerja dengan sikap dan posisi
membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau jangka waktu
yang lama.
2. Operator tidak seharusnya menggunakan jarak jangkauan maksimum yang
bisa dilakukan. Pengaturan posisi kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak
jangkauan normal. Untuk hal-hal tertentu operator harus mampu dan cukup
leluasa mengatur tubuhnya agar memperoleh sikap dan posisi kerja yang
lebih nyaman.
3. Operator tidak seharusnya duduk atau berdiri pada saat bekerja untuk waktu
yang lama dengan kepala, leher, dada atau kaki berada dalam sikap atau
posisi miring.
4. Operator tidak seharusnya dipaksa bekerja dalam frekuensi atau periode
waktu yang lama dengan tangan atau lengan berada dalam posisi diatas level
siku yang normal.
2.7 Flow Diagram
Flow Diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan aliran data dari
sebuah proses yang sering disebut dengan sistem informasi (Rosa A.S M.
Shalahudin, 2016). Flow Diagram juga menyediakan informasi mengenai
input dan output dari tiap entitas dan proses itu sendiri. Diagram alir data juga
tidak mempunyai kontrol terhadap flow tersebut, sehingga tidak adanya aturan
terkait keputusan atau pengulangan.
Bentuk penggambaran berupa data flowchart dengan skema yang lebih
spesifik. Tujuan dari adanya flow Diagram sendiri adalah sebagai penyedia
atau menjadi jembatan antara pengguna dengan sistem. Flow Diagram berbeda
dengan UML (Unified Modelling Language), di mana hal mendasar yang
menjadi pembeda antara kedua skema tersebut terletak pada flow dan objektif

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 18
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

penyampaian informasi di dalamnya. Adapun contoh flow diagram sebagai


berikut.

Gambar 2. 5 Flow Diagram


Sumber: Oriza, 2022
Terdapat tiga fungsi dari pembuatan Flow Diagram yaitu untuk kebutuhan
software development. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing–masing
fungsi pembuatan Flow Diagram yaitu sebagai berikut.
1. Menyampaikan Rancangan Sistem
Dengan pembuatan Flow Diagram, maka proses penyampaian
informasi menjadi lebih mudah dengan tampilan visual yang sederhana dan
dapat dimengerti oleh tiap stakeholder. Di mana data yang disajikan mampu
menggambarkan alur data secara terstruktur dengan pendekatan yang lebih
efisien.
2. Menggambarkan Suatu Sistem
Flow Diagram dapat membantu proses penggambaran sistem sebagai
jaringan fungsional. Maksudnya adalah di dalam jaringan terdapat berbagai
komponen yang saling terhubung menggunakan alur data.
3. Perancangan Mode
Flow Diagram juga dapat membuat rancangan model baru dengan
menekankan pada fungsi sistem tertentu. Hal tersebut dapat dimanfaatkan
untuk melihat bagian yang lebih detail dari diagram alir data tersebut.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 19
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data Elemen Kerja
Data elemen kerja yang digunakan pada modul 6 manufaktur diperoleh
dari Tamiya. Adapun jenis part yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Part Tamiya
Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part

1 Body bawah 1 BB

2 Body atas 1 BA

3 Dinamo 1 Dm

4 Cover kuningan 1 CK

5 Rumah dinamo 1 RD

6 As roda 1 1 AR1

7 As roda 2 1 AR2

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 20
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.1 Part Tamiya (Lanjutan)


Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part

8 As gear dinamo 1 AD

9 As penghubung 1 AP

10 Gear penghubung 1 GP

11 Gear dinamo 1 GD

12 Gear depan 1 GN

13 Gear belakang 1 GB

14 Ban depan 1 1 BD1

15 Ban depan 2 1 BD2

16 Ban belakang 1 1 BB1

17 Ban belakang 2 1 BB2

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 21
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.1 Part Tamiya (Lanjutan)


Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part

18 Velg depan 1 1 VD1

19 Velg depan 2 1 VD2

20 Velg belakang 1 1 VB1

21 Velg belakang 2 1 VB2

22 Ring bumper 1 1 RB1

RB2
23 Ring bumper 2 1

Kuningan
24 1 KP
belakang positif

Kuningan
25 1 KN
belakang negatif

26 Kuningan depan 1 KD

27 Saklar on dan off 1 Sk

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 22
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.1 Part Tamiya (Lanjutan)


Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part

28 Penutup dinamo 1 PD

29 Ring sayap 1 1 RS1

30 Ring sayap 2 1 RS2

31 Pengunci Baterai 1 PB

32 Sayap 1 Sp

33 Sekrup ring 1 1 SR1

34 Sekrup ring 2 1 SR2

35 Sekrup ring 3 1 SR3

36 Sekrup ring 4 1 SR4

37 Sekrup sayap 1 SS

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 23
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.1 Part Tamiya (Lanjutan)


Jumlah
No Nama Part Kode Gambar
Part

38 Pengunci body 1 PY

39 Baterai 1 1 Bt1

40 Baterai 2 1 Bt2

Total 40
3.2 Daftar Elemen Kerja
Elemen kerja merupakan bagian-bagian kerja dalam suatu perakitan.
Adapun daftar elemen kerja yang terdapat dalam perakitan tamiya pada
praktikum ini sebagai berikut.
Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja
Estimasi
Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Ambil Selesai
(Detik)
1 Memasang saklar on dan off ke body bawah 00.00 00.05 5
2 Memasang kuningan depan ke body bawah 00.05 00.08 3
3 Memasang gear depan ke body bawah 00.08 00.10 2
4 Memasang as roda 1 ke body bawah 00.10 00.21 11
5 Memasang as penghubung ke body bawah 00.21 00.25 4
6 Memasang cover kuningan ke body bawah 00.25 00.31 6
7 Memasang gear belakang ke body bawah 00.31 00.34 3
8 Memasang gear penghubung ke body bawah 00.34 00.36 2
9 Memasang as roda 2 ke body bawah 00.36 00.46 10
10 Memasang kuningan positif ke rumah dinamo 00.46 00.51 5
11 Memasang kuningan negatif ke rumah dinamo 00.51 00.57 6
12 Memasang dinamo ke rumah dinamo 00.57 01.01 4
13 Memasang as gear dinamo ke rumah dinamo 01.01 01.05 4
14 Memasang gear dinamo ke as gear dinamo 01.05 01.09 4
15 Memasang penutup dinamo ke rumah dinamo 01.09 01.21 12
16 Memasang rumah dinamo ke body bawah 01.21 01.28 7
17 Memasang velg depan 1 ke ban depan 1 01.28 01.31 3
18 Memasang velg depan 1 ke as roda 01.31 01.35 4
19 Memasang velg depan 2 ke ban depan 2 01.35 01.39 4
20 Memasang velg depan 2 ke as roda 01.39 01.46 7
21 Memasang velg belakang 1 ke ban belakang 1 01.46 01.50 4
22 Memasang velg belakang 1 ke as roda 01.50 01.53 3

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 24
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.2 Daftar Elemen Kerja (Lanjutan)


Estimasi
Waktu Waktu
No Elemen Kerja Waktu
Ambil Selesai
(Detik)
23 Memasang velg belakang 2 ke ban belakang 2 01.53 01.57 4
24 Memasang velg belakang 2 ke as roda 01.57 02.02 5
25 Memasang baterai 1 ke body bawah 02.02 02.07 5
26 Memasang baterai 2 ke body bawah 02.07 02.10 3
27 Memasang pengunci baterai ke body bawah 02.10 02.14 4
28 Memasang body atas ke body bawah 02.14 02.18 4
29 Memasang pengunci body ke body bawah 02.18 02.24 6
30 Memasang sekrup ring 1 ke ring bumper 1 02.24 02.28 4
31 Memasang sekrup ring 1 ke body bawah 02.28 02.41 13
32 Memasang sekrup ring 2 ke ring bumper 2 02.41 02.44 3
33 Memasang sekrup ring 2 ke body bawah 02.44 02.57 13
34 Memasang sekrup ring 3 ke ring sayap 1 02.57 03.00 3
35 Memasang sekrup ring 3 ke sayap 03.00 03.09 9
36 Memasang sekrup ring 4 ke ring sayap 2 03.09 03.13 4
37 Memasang sekrup ring 4 ke sayap 03.13 03.25 12
38 Memasang sayap ke body bawah 03.25 03.30 5
39 Memasang sekrup sayap ke body bawah 03.30 03.42 12
40 Inspeksi 03.42 03.47 5
Total Waktu 227
3.3 Assembly Chart
Assembly chart atau peta perakitan adalah suatu diagram yang
menggambarkan urutan dari operasi, transportasi, pemeriksaan, inspeksi,
hingga penyimpanan dari suatu kegiatan kerja secara keseluruhan yang terdiri
dari bahan baku, perakitan, hingga barang jadi. Adapun assembly chart pada
perakitan mobil Tamiya praktikum modul 6 manufaktur dapat dilihat pada
bagian lampiran.
3.4 Operation Process Chart
Operation process chart adalah diagram yang menggambarkan langkah-
langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku hinggan menjadi
komponen atau produk jadi. Adapun operation process chart pada perakitan
mobil Tamiya praktikum modul 6 manufaktur dapat dilihat pada bagian
lampiran.
3.5 Precedence Diagramn
Precedence diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan
antar elemen-elemen kerja dalam suatu proses dengan menggunakan jaringan.
Adapun precedence diagram dari perakitan tamiya pada praktikum ini sebagai
berikut.
Jurusan Teknik Industri
Universitas Tanjungpura 25
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

32

23

19

10 11 12 13 14 15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 16 18 20 22 24 25 26 27 28 29 31 33 38 39 40

17

21

30

34 35 36 37

Gambar 3.1 Precedence Diagram

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 26
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

3.6 Stasiun Kerja


Stasiun kerja merupakan area, tempat, atau lokasi berlangsungnya
aktivitas produksi pada bagian dari lini produksi yang mengerjakan proses
tertentu. Stasiun kerja minimum dalam perakitan tamiya dapat ditentukan
dengan mengetahui total waktu perakitan dan waktu perakitan terlama atau
waktu siklus. Berikut ini penentuan waktu siklus dan banyaknya stasiun kerja
minimum.
Waktu Siklus = Waktu Perakitan Terlama = 13 detik
Total Waktu Perakitan 227
Nt = = = 17,46 = 18 Stasiun Kerja
Waktu Siklus 13

Adapun stasiun kerja dari perakitan tamiya pada praktikum ini sebagai
berikut.
Tabel 3.3 Daftar Stasiun Kerja
Wakt Wakt Total
Estimas Stasiun
No Elemen Kerja u u Wakt
i (Detik) Kerja
Ambil Selesai u
Memasang saklar on dan off ke
1 00.00 00.05 5
body bawah
Memasang kuningan depan ke Stasiun
2 00.05 00.08 3 10
body bawah 1
Memasang gear depan ke body
3 00.08 00.10 2
bawah
Memasang as roda 1 ke body Stasiun
4 00.10 00.21 11 11
bawah 2
Memasang as penghubung ke
5 00.21 00.25 4
body bawah
Memasang cover kuningan ke Stasiun
6 00.25 00.31 6 13
body bawah 3
Memasang gear belakang ke
7 00.31 00.34 3
body bawah
Memasang gear penghubung
8 00.34 00.36 2
ke body bawah Stasiun
12
Memasang as roda 2 ke body 4
9 00.36 00.46 10
bawah
Memasang kuningan positif ke
10 00.46 00.51 5
rumah dinamo Stasiun
11
Memasang kuningan negatif 5
11 00.51 00.57 6
ke rumah dinamo
Memasang dinamo ke rumah
12 00.57 01.01 4
dinamo
Memasang as gear dinamo ke Stasiun
13 01.01 01.05 4 12
rumah dinamo 6
Memasang gear dinamo ke as
14 01.05 01.09 4
gear dinamo
Memasang penutup dinamo ke Stasiun
15 01.09 01.21 12 12
rumah dinamo 7

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 27
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Tabel 3.3 Daftar Stasiun Kerja (Lanjutan)


Waktu Waktu Estimas Total Stasiun
No Elemen Kerja
Ambil Selesai i (Detik) Waktu Kerja
Memasang rumah dinamo ke Stasiun
16 01.21 01.28 7 10
body bawah 8
Memasang velg depan 1 ke ban
17 01.28 01.31 3
depan 1
Memasang velg depan 1 ke as
18 01.31 01.35 4
roda Stasiun
8
Memasang velg depan 2 ke ban 9
19 01.35 01.39 4
depan 2
Memasang velg depan 2 ke as
20 01.39 01.46 7
roda Stasiun
11
Memasang velg belakang 1 ke 10
21 01.46 01.50 4
ban belakang 1
Memasang velg belakang 1 ke
22 01.50 01.53 3
as roda
Memasang velg belakang 2 ke Stasiun
23 01.53 01.57 4 12
ban belakang 2 11
Memasang velg belakang 2 ke
24 01.57 02.02 5
as roda
Memasang baterai 1 ke body
25 02.02 02.07 5
bawah
Memasang baterai 2 ke body Stasiun
26 02.07 02.10 3 12
bawah 12
Memasang pengunci baterai ke
27 02.10 02.14 4
body bawah
Memasang body atas ke body
28 02.14 02.18 4
bawah Stasiun
10
Memasang pengunci body ke 13
29 02.18 02.24 6
body bawah
Memasang sekrup ring 1 ke Stasiun
30 02.24 02.28 4 4
ring bumper 1 14
Memasang sekrup ring 1 ke Stasiun
31 02.28 02.41 13 13
body bawah 15
Memasang sekrup ring 2 ke Stasiun
32 02.41 02.44 3 3
ring bumper 2 16
Memasang sekrup ring 2 ke Stasiun
33 02.44 02.57 13 13
body bawah 17
Memasang sekrup ring 3 ke
34 02.57 03.00 3
ring sayap 1 Stasiun
12
Memasang sekrup ring 3 ke 18
35 03.00 03.09 9
sayap
Memasang sekrup ring 4 ke Stasiun
36 03.09 03.13 4 4
ring sayap 2 19
Memasang sekrup ring 4 ke Stasiun
37 03.13 03.25 12 12
sayap 20
Memasang sayap ke body Stasiun
38 03.25 03.30 5 5
bawah 21
Memasang sekrup sayap ke Stasiun
39 03.30 03.42 12 12
body bawah 22
Stasiun
40 Inspeksi 03.42 03.47 5 5
23

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 28
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Berdasarkan tabel stasiun kerja diatas, jumlah stasiun kerja yang diperoleh
yaitu 23 stasiun kerja sehingga tingkat efisiensi yang terjadi pada lantai
produksi dapat ditentukan sebagai berikut.
Total Waktu Perakitan
Efisiensi =
Jumlah Stasiun Kerja × Waktu Siklus
227
= = 0,76 = 76 %
23 × 13
Sehingga tingkat efisiensi yang terjadi pada lantai produksi PT Disney
sebesar 76 %.
3.7 Flow Diagram
Flow Diagram merupakn diagram yang mengaambarkan proses yang
terjadi pada sebuah proses perakitan produk. Berikut merupakan Flow
Diagram yang dapat membentuk dalam perakitan mobil tamiya adalah sebagai
berikut.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 29
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

SK 1 SK 23

SK 2 SK 22

SK 3 SK 21

SK 4 SK 20

SK 5 SK 19

SK 6 SK 18

SK 7 SK 17

SK 8 SK 16

SK 9 SK 10 SK 11 SK 12 SK 13 SK 14 SK 15

Gambar 3. 2 Flow Diagram Perakitan Tamiya

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 30
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB IV
ANALISIS
4.1 Analisis Elemen Kerja
Perakitan tamiya PT Disney terdiri atas elemen – elemen kerja dasar yang
disusun dalam sebuah tabel beserta estimasi waktu. Elemen – elemen kerja ini
diperoleh dari video perakitan tamiya dengan total waktu perakitan selama 227
detik atau 3 menit 47 detik. Elemen – elemen kerja yang digunakan pada
perakitan, yakni memasang dan memeriksa tamiya. Perakitan tamiya diawali
dengan memasang saklar on dan off ke body bawah. Kemudian, dilanjutkan
memasang kuningan depan ke body bawah dan diakhiri dengan inspeksi
tamiya.
Berdasarkan tabel elemen – elemen kerja tersebut, elemen kerja yang
terbanyak dilakukan, yaitu memasang. Hal ini dikarenakan elemen kerja
memasang dilakukan sebelum elemen kerja inspeksi dengan melewati tahapan
perakitan sehingga diperoleh tamiya. Sedangkan, elemen kerja yang tersedikit
dilakukan, yaitu inspeksi. Hal ini dikarenakan elemen kerja inspeksi hanya
dilakukan pada akhir proses perakitan tamiya dengan menghidupkan saklar
agar dapat memeriksa tamiya berfungsi baik atau tidak. Berdasarkan tabel ini
juga, diperoleh sebanyak 40 elemen kerja dengan dua elemen kerja tercepat
selama 2 detik. Sedangkan, elemen kerja terlama selama 13 detik terjadi pada
dua elemen kerja.
Berdasarkan elemen tabel ini juga diketahui bahwa elemen kerja yang
memiliki value added, yaitu memasang. Hal ini dikarenakan memasang
menambah nilai guna tamiya ketika digunakan. Sedangkan, elemen kerja yang
tidak memiliki value added, yaitu inspeksi. Hal ini dikarenakan inspeksi hanya
memeriksa tamiya berfungsi baik atau tidak sehingga tidak menambah nilai
guna tamiya.
4.2 Analisis Assembly Chart
Assembly Chart merupakan peta kerja yang menggambarkan langkah-
langkah proses perancangan atau urutan aliran komponen dan rakitan dari suatu
produk. Bagan ini dibuat dari tamiya. Assembly chart dibuat berdasarkan dari
video perakitan tamiya yang telah dilakukan oleh operator. Assembly chart

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 31
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

disini merupakan penggabungan dari komponen yang kemudian dirangkai


menjadi subassembly. Subassembly kemudian nantinya akan dirangkai
menjadi produk akhir dari perakitan tamiya. Komponen utama yang digunakan
sebagai dasar assembly ini adalah body bawah yang kemudian digabungkan
dengan komponen-komponen lainnya seperti dynamo, gear depan dan
belakang, roda baterai, roller dan beberapa komponen lainnya. Setiap
komponen yang telah disassembly akan diberikan kode lingkaran. Kode
tersebut diberikan berdasarkan urutan perakitan yang telah dilakukan menjadi
subassembly setelah itu dirakit menjadi tamiya yang diberi tanda lingkaran.
Tujuan dilakukannya Assembly Chart adalah untuk memahami komponen-
komponen yang membentuk produk.
Pada perakitan produk Tamiya kelompok 4 assembly chart pada perakitan
mobil tamiya diawali dengan pemasangan saklar on/of (SK) pada body bawah
(BB) dengan membentuk sub 21 assembly 1 (S21A1). Merakit kuningan depan
(KD) maka membentuk sub 20 assembly 1 (S20A1). Menyatukan gear depan
(GD) pada sub 20 assembly 1, maka membentuk sub 19 assembly 1(S19A1).
Pemasangan As roda 1 (AR1) pada sub 19 assembly 1, maka membentuk sub
18 assembly 1(S18A1). Pemasangan As pengehubung (AP) pada sub 18
assembly 1, maka membentuk sub 17 assembly 1(S17A1). Pemasangan Cover
Kuningan (CK) pada sub 17 assembly 1, maka membentuk sub 16 assembly
1(S16A1). Pemasangan Gear Belakang (GB) pada sub 16 assembly 1, maka
membentuk sub 15 assembly 1(S15A1). Pemasangan Gear Penggabung (GP)
pada sub 15 assembly 1, maka membentuk sub 14 assembly 1(S14A1).
Pemasangan As Roda 2(AR2) pada sub 14 assembly 1, maka membentuk sub
13 assembly 1(S13A1).
Pada tahapan selanjutnya yaitu assembly 2. Pemasangan rumah dinamo
(RD) pengabungan dengan Kuningan belakang positif (KP) maka membentuk
sub 18 assembly 2(S18A2). Pemasangan kuningan belakang negatif (KN) pada
sub 18 assembly 2, maka membentuk sub 17 assembly 2(S17A2). Pemasangan
dinamo (Dm) pada sub 17 assembly 2, maka membentuk sub 16 assembly 2
(S16A2). Pemasangan As Gear Dinamo (AD) pada sub 16 assembly 2, maka
membentuk sub 15 assembly 2(S15A2). Pemasangan Gear Dinamo (GD) pada

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 32
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

sub 15 assembly 2, maka membentuk sub 14 assembly 2 (S14A2). Pemasangan


Penutup dinamo (PD) pada sub 14 assembly 2, maka membentuk sub 13
assembly 2(S13A2) dan kemudian dilakukan penggabungan menjadi satu
komponen pada Body utama tamiya sub 13 assembly 2, menggabung sub12
assembly 1 (S12A1). Pemasangan ban depan 1 (BD1) dan velg depan 1(VD1)
pada sub 8 Assembly 2 menjadi sub 11 asssembly 1(S11A1), ban depan 2(BD2)
dan velg depan 2(VD2) pada sub 9 assembly 2 menjadi sub 10 assembly
1(S10A1), ban belakang 1(BB1) dan velg belakang1 (VB1) pada sub 8
assembly 2 menjadi sub 9 assembly 1 (S9A1), ban belakang 2(BB2) dan velg
belakang 2(VB2) pada sub 7 assembly 2 menjadi sub 8 assembly 1 (S8A1).
Selanjutnya pemasangan baterai 1(Bt1) pada sub 8 assembly 1 menjadi sub 7
assembly 1 (S7A1). Pemasangan baterai 2 (Bt2) pada sub 7 assembly 1 menjadi
sub 6 assembly 1 (S6A1) dan dilakukan penguncian baterai. Pada pemasangan
body atas (BA) pada sub 6 assembly 1 menjadi sub 5 assembly 1 (S5A1).
Penguncian body (PY) pada sub 5 assembly 1 menjadi sub 4 assembly 1
(S4A1). Selanjutnya menyatukan Ring bumper 1(RB1) dan Sekrup ring 1(SR1)
sub 6 assembly 2 menjadi sub 3 assembly 1 (S3A1). Penyatuan Ring bumper
2(RB2) dan sekrup ring 2(SR2) sub 5 assembly 2 menjadi sub 2 assembly
1(S2A1).
Selanjutnya pada tahapan penyambungan sekrup ring 3(SR3) dan ring
sayap 1(RS1) menjadi sub 4 assembly 2(S4A2). Pemasangan sayap (Sp) pada
sub 4 assembly 2 menjadi sub 3 assembly 2(S3A2). Pada tahapan
penyambungan sekrup ring 4(SR4) dan ring sayap 2(RS2) menjadi sub 3
assembly 2 kemudian menyatuhkan mejadi sub 2 assembly 2(S2A2) kemudian
menjadi sub 1 assembly 1(S1A1) pada tahapan terakhir melakukan perakitan
Sekrup Sayap (SS) pada sub 1 assembly 1 maka membentuk tamiya (A).
4.3 Analisis Operation Process Chart
Operation process chart digunakan untuk melakukan perbaikan dalam
sistem kerja berdasarkan langkah-langkah proses yang akan dialami komponen
mengenai urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dengan body bawah sebagai
komponen utama. OPC juga menunjukkan informasi, seperti tools yang
digunakan, lokasi perakitan dan waktu proses perakitan.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 33
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

Operasi pertama (O-1) pada perakitan tamiya adalah memasang saklar on


dan off bawah yang membutuhkan waktu selama 5 detik, kemudian dilanjutkan
dengan (O-2) Memasang kuningan depan ke body bawah depan membutuhkan
waktu selama 3 detik. Operasi ketiga (O-3) adalah memasang gear depan ke
body bawah depan dikerjakan selama 2 detik, kemudian dilanjutkan dengan
(O-4) memasang as roda depan ke body bawah depan membutuhkan waktu
selama 11 detik. Operasi kelima (O-5) adalah memasang as penghubung ke
body bawah dikerjakan selama 4 detik, (O-6) adalah memasang cover kuningan
body bawah depan dengan waktu pengerjaan selama membutuhkan waktu 6
detik dan seterusnya sampai operasi ke-35 dan aktivitas terakhir, yaitu inspeksi
atau pemeriksaan dilakukan selama 5 detik serta storage atau penyimpanan
sebanyak 1 dengan waktu pengerjaan total, yaitu 236 detik yang di lakukan di
meja assembly atau perakitan.
Secara keseluruhan diketahui bahwa OPC yang dibuat memiliki jumlah
operasi memasang sebanyak 39 elemen kerja dan 1 kegiatan inspeksi yang
berlangsung selama 6 detik serta 1 storage atau penyimpanan. Perakitan
tercepat terdapat pada operasi ke- 3 (O-3) dan 8 (O-8) dengan waktu pengerjaan
selama 2 detik dan perakitan terlama terdapat pada operasi ke- 31(O-31) dan
33 (O-33) yang dikerjakan selama 13 detik. Hal ini disebabkan karena terdapat
kesulitan pada saat memegang komponen kecil. Tools yang digunakan pada
perakitan Tamiya ini adalah obeng yang membantu melakukan perakitan,
khususnya memasang keempat skrup pada body bawah dan sayap.
4.4 Analisis Precedence Diagram
Precedence diagram menunjukkan keterkaitan antar elemen-elemen kerja
dalam perakitan tamiya menggunakan jaringan. Jaringan ini disimbolkan
dengan operasi dan ditentukan berdasarkan tempat pemasangan komponen.
Komponen yang dipasang pada komponen utama, yaitu body bawah
membentuk keterkaitan menyerupai garis lurus. Garis ini menunjukkan nilai
guna tamiya yang semakin meningkat dari kiri ke kanan. Sedangkan,
komponen yang dipasang pada komponen lain sebelum dilakukan pemasangan
pada body bawah membentuk keterkaitan menyerupai cabang dari bagian garis
lurus. Cabang tersebut menunjukkan syarat untuk bagian garis lurus sebelum

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 34
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

dipasang pada body bawah. Semakin banyak elemen kerja yang terdapat pada
cabang, maka semakin banyak komponen dan semakin lama waktu
pemasangan hingga ke body bawah.
Precedence diagram dimulai dari simbol operasi 1, yaitu memasang saklar
on dan off ke body bawah. Kemudian, operasi 2 dipasang setelah operasi 1
selesai dipasang pada body bawah. Selanjutnya, operasi 16 dipasang setelah
operasi 10, 11, 12, 13, 14, dan 15 selesai dipasang antara komponen satu
dengan lainnya dan diakhiri dengan inspeksi. Elemen terbanyak yang
dilakukan pada cabang dari bagian garis lurus sejumlah 5 elemen kerja dari 1
bagian garis lurus. Sedangkan, elemen tersedikit yang dilakukan pada cabang
dari bagian garis lurus sejumlah 1 elemen kerja pada 6 bagian garis lurus.
4.5 Analisis Stasiun Kerja dan Flow Diagam
Stasiun kerja merupakan tempat pada lini perakitan di mana proses
perakitan dilakukan. Proses perakitan tersebut terjadi 2 kegiatan, yaitu
pergerakan memasang dan inspeksi. Diketahui dari hasil elemen kerja bahwa
total waktu siklusnya adalah 227 detik dan waktu siklus merupakan waktu
operasi yang terlama yaitu 13 detik. Penetapan waktu siklus berupa waktu
operasi yang terlama 13 detik tersebut dikarenakan waktu tersebut merupakan
waktu yang diperlukan untuk membuat satu produk pada stasiun kerja,
sehingga didapatkan hasil jumlah minimum stasiun kerja yaitu 17,46 atau 18.
Stasiun kerja sudah disusun sedemekian rupa, didapatlah hasil jumlah stasiun
kerjanya sebesar 20. Perhitungan efisiensi dengan cara membagi hasil total
waktu perakitan dengan hasil kali jumlah stasiun kerja dan waktu siklus. Hasil
perhitungan tersebut yaitu sebesar 0,87 atau 87%. Hasil yang cukup besar
meskipun bukan yang terbaik.
Flow diagram digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkah proses
dalam situasi yang lebih jelas, selain itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan didalam desain layout fasilitas produksi yang ada.
Praktikum ini flow diagram berbentuk U. Stasiun kerja pertama berada pada
pojok kanan atas dan dilanjutkan lurus kebawah hingga stasiun kerja 7,
dilanjutkan kearah kanan hingga stasiun kerja 13, dan dilanjutkan ke atas
hingga stasiun kerja 20. Bentuk stasiun kerja 1 hingga 20 berbentuk lingkaran

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 35
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

dikarenakan pada stasiun kerja tersebut hanya terdapat operasi memasang.


Dipilih pola seperti ini dengan tujuan agar raw material dan storage final
produk letaknya berdekatan, sehingga pengontrolan terhadap produk jadi bisa
dilakukan sewaktu-waktu serta sesuai untuk lokasi tempat kerja yang terbatas.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 36
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan rumusan masalah pada
praktikum modul 6 manufaktur adalah sebagai berikut.
1. Pada perakitan tamiya, penggunaan elemen yang tepat sangatlah
mempengaruhi stasiun kerja yang akan dirancang. Elemen yang digunakan
dalam perakitan tamiya yaitu sebanyak 40 elemen. Elemen tersebut
digunakan untuk melakukan operasi kerja yaitu menyusun dan merakit
elemen, kemudian diaplikasikan menggunakan peta AC, peta OPC, peta
precedence diagram, peta stasiun kerja dan flow diagram. Operasi kerja
yang dilakukan yaitu 39 operasi kerja dan 1 operasi inspeksi yang dilakukan
pada tahap terakhir proses perakitan.
2. Pada praktikum modul 6 manufaktur perancangan peta kerja assembly chart
dilakukan menggunakan software visio. Assembly Chart merupakan peta
kerja yang menggambarkan langkah-langkah proses perancangan atau
urutan aliran komponen dan rakitan dari suatu produk. Bagan ini dibuat dari
tamiya. Assembly chart dibuat berdasarkan dari video perakitan tamiya yang
telah dilakukan oleh operator. Peta kerja selanjutnya yang digunakan yaitu
operation process chart digunakan untuk melakukan perbaikan dalam
sistem kerja berdasarkan langkah-langkah proses yang terda;at pada video
perakitan Tamiya. Perakitan tersebut terdiri dari komponen mengenai
urutan-urutan operasi dan pemeriksaan dengan body bawah sebagai
komponen utama. Kemudian flow diagram mengambarkan proses yang
terjadi pada sebuah proses perakitan produk. Flow diagram yang dirancang
oleh kelompok 4 yaitu flow diagram dengan bentuk huruf U.
3. Precedence diagram menunjukkan keterkaitan antar elemen-elemen kerja
dalam perakitan tamiya menggunakan jaringan. Pada perakkitan tamiya
jaringan disimbolkan dengan operasi dan ditentukan berdasarkan tempat
pemasangan komponen.
4. Stasiun kerja merupakan tempat pada lini perakitan dimana proses perakitan
dilakukan. Proses perakitan terdiri dari 2 kegiatan, yaitu pergerakan

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 37
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 6 Manufaktur
Kelompok 4

memasang dan inspeksi. Total waktu siklusnya yaitu 227 detik dan waktu
siklus merupakan waktu operasi yang terlama yaitu 13 detik. Jumlah yang
diperoleh minimum stasiun kerja yaitu 17,46 atau 18. Stasiun kerja disusun
kemudian didapatlah hasil jumlah stasiun kerjanya sebesar 20. Jumlah
minimum stasiun kerja diperoleh menggunakan rumus Nt =
Total Waktu Perakitan
dan mencari nilai efisiensi menggunakan rumus
Waktu Siklus
Total Waktu Perakitan
Efisiensi = .
Jumlah Stasiun Kerja × Waktu Siklus

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum modul 6 manufaktur
adalah sebagai berikut.
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya praktikan memahami modul
manufaktur terlebih dahulu untuk memudahkan dalam pengerjaan laporan.
2. Sebaiknya praktikan memahami dan mempelajari terlebih dahulu software
visio untuk melakukan pengolahan data membuat peta kerja.
3. Praktikan dapat melakukan perakitan terhadap tamiya.
4. Praktikan dalam kondisi sehat.

Jurusan Teknik Industri


Universitas Tanjungpura 38
DAFTAR PUSTAKA
Apple, J. M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Lynna, A. L. P & Syafriandi. (2006). Aplikasi Microsoft Project untuk Penjadwalan
Teknik Sipil. Medan: Universitas Negeri Medan.
Rossa, A. S & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan
Berorientasi Objek. Bandung
Sutalaksana, I. Z. (2006). Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Wignjosoebroto, S. (2006). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Penerbit
Guna Widya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai