Dosen Pengampu
Ivan Sujana, S.T., M.T., IPM.
Disusun Oleh
Kelompok 4
1. Meissy Danjiah D1061201001
2. Claudya Apriani Siahaan D1061201022
3. Farnando Gayaigo D1061201045
4. Gilang Mahendra D1061201046
5. Yogi Pratomo D1061201059
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR RUMUS ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktikum ................................................................................. 2
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah................................................... 2
1.3.1 Perumusan Masalah .................................................................... 2
1.3.2 Pembatasan Masalah ................................................................... 3
1.4 Metodologi Praktikum.......................................................................... 3
1.4.1 Flowchart Praktikum .................................................................. 3
1.4.2 Penjelasan Flowchart Praktikum ................................................ 4
1.5 Sistematika Penulisan........................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 8
2.1 Pengukuran Kerja ................................................................................. 8
2.2 Teknik-Teknik Pengukuran Kerja ........................................................ 9
2.3 Uji Keseragaman Data ....................................................................... 12
2.4 Uji Kecukupan Data ........................................................................... 13
2.5 Performance Rating ........................................................................... 14
2.6 Kelonggaran (Allowance)................................................................... 16
2.7 Waktu Normal .................................................................................... 18
2.8 Waktu Standar .................................................................................... 19
2.9 Kecepatan Produksi ............................................................................ 19
BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................. 21
3.1 Pengumpulan Data ............................................................................. 21
3.2 Pengolahan Data ................................................................................. 41
3.2.1 Uji Keseragaman Data .............................................................. 41
3.2.2 Uji Kecukupan Data.................................................................. 51
3.2.3 Penentuan Performance Rating ................................................ 53
Jurusan Teknik Industri
Universitas Tanjungpura ii
Praktikum Perancangan Terintegrasi Industri II
Modul 7 Standarisasi Kerja
Kelompok 4
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR RUMUS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT Disney merupakan industri manufaktur yang bergerak dalam bidang
otomotif, perusahaan ini memproduksi berbagai jenis mobil mainan anak-anak
salah satunya adalah tamiya. PT Disney telah melakukan peramalan dan
mengetahui banyaknya permintaan pelanggan berdasarkan hasil peramalan
(forecasting) selama 12 periode dari data penjualan tamiya 24 periode
sebelumnya. Kemudian perusahaan telah melakukan proses produksi untuk
memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Proses produksi manufaktur yang
dilakukan oleh PT Disney yaitu dengan melakukan perakitan terhadap tamiya.
PT Disney menginginkan strategi yang efektif dan efisien dalam memproduksi
tamiya agar pekerjaan dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan. Oleh
karena itu PT Disney akan menetapkan standarisasi kerja terhadap beberapa
operator yang akan melakukan perakitan tamiya untuk memperoleh tingkat
efisien pada proses pembuatan tamiya.
PT Disney akan melakukan observasi terhadap beberapa operator
perakitan tamiya untuk mengetahaui kinerja setiap operator dalam melakukan
proses perakitan. Tingkat efisiensi dan efektivitas operator dalam melakukan
perakitan sangat berpengaruh terhadap proses produksi tamiya yang akan
dilakukan. Semakin rendah tingkat efisiensi dan efektivitas operator dalam
melakukan perakitan maka produksi Tamiya tidak dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Oleh karena itu, PT Disney menetapkan standarisasi kerja pada
proses produksi perakitan tamiya. Standarisasi kerja dilakukan agar proses
perakitan dapat dilakukan dengan rentang waktu yang sama pada setiap
operator sehingga produksi Tamiya dapat selesai tepat waktu, efisiensi proses
perakitan dapat tercapai, serta produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang
baik.
Standarisasi kerja pada PT Disney dilakukan dengan melakukan observasi
terhadap beberapa operator perakitan tamiya. Perakitan dilakukan dengan flow
diagram berbentuk angka 7. Flow diagram merupakan diagram yang
menggambarkan urutan proses kerja pada layout kerja yang ada. Input
praktikum modul 7 standarisasi kerja yaitu jumlah elemen kerja, jumlah stasiun
kerja, serta elemen kerja pada setiap stasiun kerja. Output yang diperoleh yaitu
standarisasi kerja proses perakitan.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum pada modul 7 standarisasi kerja adalah sebagai
berikut.
1. Mampu mengidentifikasi dan menetapkan performance rating pada
perakitan Tamiya PT Disney.
2. Mengetahui penetapan waktu normal dan waktu standar berdasarkan
proses perakitan Tamiya PT Disney.
3. Mampu memperoleh waktu yang efektif dan efisien pada proses produksi
perakitan Tamiya di setiap stasiun kerja.
4. Memahami cara menetapkan allowance pada proses perakitan Tamiya.
1.3 Perumusan dan Pembatasan Masalah
Perumusan masalah merupakan pernyataan yang dikemukakan untuk
menentukan batasan yang akan dilakukan dalam penelitian. Pembatasan
masalah merupakan batasan dari ruang lingkup permasalahan sehingga
penelitian lebih terfokus. Adapun perumusan dan pembatasan masalah pada
praktikum ini sebagai berikut.
1.3.1 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dari modul 7 standarisasi kerja adalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana mengidentifikasi dan menetapkan performance rating
pada perakitan Tamiya PT Disney?
2. Bagaimana penetapan waktu normal dan waktu standar berdasarkan
proses perakitan Tamiya PT Disney?
3. Bagaimana memperoleh waktu yang efektif dan efisien pada proses
produksi perakitan Tamiya di setiap stasiun kerja?
4. Bagaimana cara menetapkan allowance pada proses perakitan
Tamiya?
Mulai X
Tidak
Studi Literatur
1. Pengukuran Kerja
2. Teknik-teknik Pengukuran Kerja Apakah Pengambilan
3. Uji Keseragaman Data Data Sudah Benar ?
4. Uji Kecukupan Data
5. Performance Rating
6. Kelonggaran (Allowance)
7. Waktu Normal Ya
8. Waktu Standar
9. Kecepatan Produksi Uji Kecukupan Data
Ya
Pengumpulan Data
1. Data sekunder Pengolahan Data
2. Waktu Pengamatan 1. Uji Keseragaman Data
3. Jumlah Stasiun 2. Uji Kecukupan Data
3. Penentuan Performance Rating
4. Penentuan Allowance
Tidak 5. Penentuan Waktu Normal
6. Penentuan Waktu Standar
Apakah Pengambilan 7. Kecepatan Produksi
Data Sudah Benar ?
Analisis
1. Analisa Keseragaman Data
Ya 2. Analisa Performance Rating
3. Analisa Allowance
Uji Keseragaman Data 4. Analisa Waktu Normal dan Waktu
Standar
5. Analisa Kecepatan Produksi
X
Selesai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran Kerja
Pengukuran kerja (work measurement) adalah tindakan pengukuran yang
dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada suatu
perusahaan. Hasil pengukuran tersebut kemudian digunakan sebagai umpan
balik yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu
rencana dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian
atas aktivitas perencanaan dan pengendalian (Sutalaksana, 2008).
Proses pengukuran kerja biasanya dilihat dari proses operasi dalam
perusahaan dapat efisien atau tidak biasanya didasarkan atas lama waktu untuk
membuat suatu produk atau melaksanakan suatu pelayanan (jasa). Jumlah
waktu yang harus digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah
kondisi kerja normal disebut standar pekerja (labor standards).
Pengukuran kerja diperlukan untuk perencanaan dan pengaturan operasi
produksi sehingga dapat menentukan jumlah kapasitas dari suatu fasilitas dan
perkiraan biaya yang akan terjadi (Soni dkk, 2002). Adapun tujuan lain dari
pengaturan kerja sebagai berikut:
a. Sebagai pembanding metode alternatif.
b. Perencanaan dan kontrol.
c. Biaya yang realistis.
d. Skema keuangan yang insentif.
e. Tanggal pengiriman produk yang tertata.
f. Mengurangi pengeluaran yang tidak diperlukan.
g. Mengidentifikasi standar kemampuan pekerja.
h. Pelatihan untuk pekerja baru.
Hasil pengukuran kerja tersebut kemudian digunakan sebagai umpan balik
yang akan memberikan informasi tentang prestasi pelaksanaan suatu rencana
dan titik dimana perusahaan memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas
aktivitas perencanaan dan pengendalian.
∑(x−x̅)2
σ=√ ............................................................................................... (2.3)
𝑁−1
Keterangan :
BKA : Batas Kontrol Atas
BKB : Batas Kontrol Bawah
X̅ : Nilai Data Rata-Rata
σ : Standar Devisiasi
k : Tingkat Keyakinan
Keterangan :
N’ : jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan.
N : jumlah pengamatan yang dilakukan.
xi : Data hasil pengukuran ke-i
s : Tingkat ketelitian yang dikehendaki (dinyatakan dalam desimal)
k : Koefisien indeks tingkat kepercayaan
Apabila nilai N’<N, maka data dianggap cukup sehingga tidak perlu
dilakukan pengambilan data kembali. Sebaliknya, apabila N’>N, maka jumlah
data belum cukup sehingga harus dilakukan pengambilan data kembali.
Tabel 2.1 Tingkat Kepercayaan dan Nilai k
waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat kecepatan kerja
operator yang berubah-ubah.
3. Synthetic Rating
Metode Synthetic Rating adalah metode untuk mengevaluasi tempo
kerja operator berdasarkan nilai waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu
(predetermined time value). Prosedur tersebut dilakukan dengan
membandingkan waktu yang diukur dengan waktu penyelesaian elemen
kerja yang sebelumnya telah diketahui data waktunya. Hasil dari
perbandingan ini berupa indeks performance atau rating faktor dari operator
untuk melaksanakan elemen kerja tersebut. Rasio untuk menghitung indeks
performance atau rating faktor dapat dirumuskan sebagai berikut:
P
R= ........................................................................................................................................... (2.5)
A
Keterangan:
R : Indeks performance atau rating faktor
P : Predeterminded time untuk elemen kerja yang diamati (menit)
A : Rata-rata waktu dari elemen kerja yang diukur (menit)
4. Westing House System’s Rating
Westing House System’s Rating merupakan sistem yang lebih lengkap
dibandingkan sistem yang dilaksanakan oleh Bedaux. Metode Westing
House System’s Rating menentukan rating dengan kecakapan (skill), usaha
(effort), ditambah dengan kondisi kerja (working condition) dan keajegan
(consistency) dari operator di dalam melakukan kerja. Melalui metode ini,
westing house telah berhasil membuat suatu tabel performance rating yang
berisikan nilai-nilai angka berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-
masing faktor tersebut.
SKILL EFFORT
+ 0,15 A1 Superskill + 0,13 A1 Superskill
+ 0,13 A2 + 0,12 A2
+ 0,11 B1 Excellent + 0,10 B1 Excellent
+ 0,08 B2 + 0,08 B2
+ 0,06 C1 Good + 0,05 C1 Good
SKILL EFFORT
+ 0,03 C2 + 0,02 C2
0,00 D Average 0,00 D Average
- 0,05 E1 Fair - 0,04 E1 Fair
- 0,10 E2 - 0,08 E2
- 0,16 F1 - 0,12 F1 Poor
- 0,22 F2 - 0,17 F2 Poor
CONDITION CONSISTENCY
+ 0,06 A Ideal + 0,04 A Ideal
+ 0,04 B Excellent + 0,03 B Excellent
+ 0,02 C Good + 0,01 C Good
0,00 D Average 0,00 D Average
- 0,03 E Fair - 0,02 E Fair
- 0,07 F Poor - 0,04 F Poor
(Sumber: Wignjosoebroto, 2006)
2.6 Kelonggaran (Allowance)
Operator yang berkualifikasi baik mampu mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan kecepatan yang normal. Namun, seorang operator
berkualifikasi baik sekalipun tidak mampu bekerja secara terus-menerus tanpa
adanya interupsi sama sekali. Seorang operator sering menghentikan kerja dan
membutuhkan waktu-waktu khusus untuk keperluan lain, seperti melakukan
aktivitas pribadi, melepas lelah, dan kebutuhan lainnnya. Adapun rumus
kelonggaran sebagai berikut:
Allowance Time = NT × % Allowance........................................................ (2.6)
Keterangan:
NT : Normal Time (Waktu Normal)
Waktu longgar yang dibutuhkan untuk menginterupsi proses produksi bisa
diklasifikasikan menjadi personal allowance, fatigue allowance, dan delay
allowance (Wignjosoebroto, 2006). Adapun klasifikasi dari allowance yang
diperlukan operator, yakni sebagai berikut:
1. Kelonggaran Waktu untuk Kebutuhan Personal (Personal Allowance)
Setiap pekerjaan harus diberikan kelonggaran waktu yang bersifat
kebutuhan pribadi (personal need). Jumlah waktu longgar untuk kebutuhan
produk yamg dihasilkan dari pekrja dalam waktu yang tidak terlalu singkat
namun juga tidak terlalu lama. Target kecepatan produksi biasanya menjadi
dasar untuk pemberian insentif kepada pekerja (Wignjosoebroto, 2006).
Adapun rumus kecepatan produksi sebagai berikut:
1
Kecepatan Produksi = Ws............................................................................. (2.9)
Keterangan:
Ws : Waktu Standar
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
3.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimulai dengan mengumpulkan data sekunder meliputi
elemen kerja dan stasiun kerja yang telah ditetapkan. Adapun data stasiun kerja
yang digunakan berbentuk 7 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Elemen Kerja Perakitan Tamiya
Stasiun
No. Elemen Kerja
Kerja
1 Memasang gear belakang 2 ke body bawah
2 Memasang gear belakang 1 ke body bawah
3 Memasang as roda belakang ke body bawah Stasiun
4 Memasang gear depan ke body bawah 1
5 Memasang as roda depan ke body bawah
6 Memasang penghubung as roda ke body bawah
7 Memasang kuningan dinamo besar ke body dinamo
8 Memasang kuningan dinamo kecil ke body dinamo
Stasiun
9 Memasang dinamo ke body dinamo
2
10 Memasang as gear dinamo ke body dinamo
11 Memasang gear dinamo ke body dinamo
12 Memasang body gear belakang ke body dinamo Stasiun
13 Memasang rangkaian dinamo ke body bawah 3
14 Memasang ban belakang 1 ke vleg belakang 1 Stasiun
15 Memasang roda belakang 1 ke as roda belakang 4
16 Memasang ban belakang 2 ke vleg belakang 2 Stasiun
17 Memasang roda belakang 2 ke as roda belakang 5
18 Memasang ban depan 1 ke vleg depan 1 Stasiun
19 Memasang roda depan 1 ke as roda depan 6
20 Memasang ban depan 2 ke vleg depan 2 Stasiun
21 Memasang roda depan 2 ke as roda depan 7
22 Memasang switch on/off ke body bawah
23 Memasang kuningan switch on/off ke body bawah
Stasiun
24 Memasang body gear depan ke body bawah
8
25 Memasang baterai 1 ke body bawah
26 Memasang baterai 2 ke body bawah
Stasiun
27 Memasang pengunci baterai ke body bawah
9
28 Memasang sayap bawah ke body bawah Stasiun
29 Memasang sekrup sayap ke sayap bawah 10
Stasiun
30 Memasang roller sayap 1 ke sayap bawah
11
Stasiun
31 Memasang sekrup roller 1 ke roller sayap 1
12
32 Memasang roller sayap 2 ke sayap bawah Stasiun
33 Memasang sekrup roller 2 ke roller sayap 2 13
Stasiun
34 Memasang roller bumper 1 ke body bawah
14
Stasiun
35 Memasang sekrup roller 3 ke roller bumper 1
15
4. Tentukan nilai mean dan standar deviasi dengan memilih tab Menu
Stat selanjutnya pilih Basic Statistic, dan terakhir pilih menu
Normality Test.
6. Hasil uji kenormalan telah berbentuk grafik yang berisi nilai mean,
Stdev, N, AD, dan P-Value dari data yang diuji.
Gambar 3.6 Hasil Uji Normality Test dari Data Hasil Pengamatan
7. Kemudian, tentukan keseragaman data dengan memilih tab menu Stat
pada toolbars minitab, pilih Control Chart, klik Variable for
Individuals, dan pilih Individuals.
10. Hasil uji keseragaman telah berbentuk grafik yang berisi batas
kontrol atas, batas kontrol bawah, dan mean dari data yang diuji.
Keterangan:
N’: Jumlah pengamatan yang harusnya dilakukan
Z : Indeks tingkat kepercayaan
S : Standar deviasi data
X : Rata-rata data setelah diseragamkan
k : Tingkat error
Berikut salah satu contoh perhitungan pada elemen kerja memasang
gear belakang 2 ke body bawah.
Diketahui : Z = 1,65
S = 0,62
X = 1,53
k = 0,2
Ditanya: N’?
𝑍×𝑆
N’ = [𝑋×𝑘]2
1,65×0,62
= [ 1,53×0,2 ]2
= 11
Setelah perhitungan terhadap nilai N’ atau jumlah data teoritis
didapatkan, maka dilanjutkan dengan membandingkan nilai N’ tersebut
dengan jumlah data pengamatan yaitu N. Apabilai nilai N’ ≤ N, maka data
yang ada dinyatakan telah mencukupi untuk tingkat keyakinan dan derajat
ketelitian yang diinginkan tersebut, sehingga proses pengolahan data dapat
dilanjutkan. Apabila nilai N’ > N, maka data yang ada dinyatakan tidak
mencukupi. Adapun tabel hasil uji kecukupan pada setiap elemen kerja adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.22 Hasil Pengujian Kecukupan Data
No. Elemen Kerja N N’ Kesimpulan
1 Memasang gear belakang 2 ke body bawah 30 11 Cukup
2 Memasang gear belakang 1 ke body bawah 30 7,93 Cukup
Memasang as roda belakang ke body
3 30 13,53 Cukup
bawah
4 Memasang gear depan ke body bawah 30 3,05 Cukup
5 Memasang as roda depan ke body bawah 30 4,27 Cukup
Memasang penghubung as roda ke body
6 30 10,43 Cukup
bawah
Memasang kuningan dinamo besar ke body
7 30 5,37 Cukup
dinamo
Memasang kuningan dinamo kecil ke body
8 30 7,59 Cukup
dinamo
9 Memasang dinamo ke body dinamo 30 4,96 Cukup
10 Memasang as gear dinamo ke body dinamo 30 5,21 Cukup
11 Memasang gear dinamo ke body dinamo 30 13,46 Cukup
Memasang body gear belakang ke body
12 30 4,3 Cukup
dinamo
Memasang rangkaian dinamo ke body
13 30 13,48 Cukup
bawah
Memasang ban belakang 1 ke vleg
14 30 3,51 Cukup
belakang 1
Memasang roda belakang 1 ke as roda
15 30 4,78 Cukup
belakang
Memasang ban belakang 2 ke vleg
16 30 2,42 Cukup
belakang 2
Memasang roda belakang 2 ke as roda
17 30 3,35 Cukup
belakang
18 Memasang ban depan 1 ke vleg depan 1 30 11,5 Cukup
19 Memasang roda depan 1 ke as roda depan 30 10,36 Cukup
20 Memasang ban depan 2 ke vleg depan 2 30 2,41 Cukup
21 Memasang roda depan 2 ke as roda depan 30 7,39 Cukup
22 Memasang switch on/off ke body bawah 30 5,95 Cukup
Memasang kuningan switch on/off ke body
23 30 5,67 Cukup
bawah
24 Memasang body gear depan ke body bawah 30 3,73 Cukup
25 Memasang baterai 1 ke body bawah 30 5,95 Cukup
26 Memasang baterai 2 ke body bawah 30 11,1 Cukup
27 Memasang pengunci baterai ke body bawah 30 1,84 Cukup
28 Memasang sayap bawah ke body bawah 30 3,61 Cukup
29 Memasang sekrup sayap ke sayap bawah 30 1,02 Cukup
30 Memasang roller sayap 1 ke sayap bawah 30 4,4 Cukup
BAB IV
ANALISA
4.1 Analisa Keseragaman Data
4.2 Analisa Kecukupan Data
4.3 Analisa Performance Rating
4.4 Analisa Allowance
4.5 Analisa Waktu Normal dan Waktu Standar
4.6 Analisa Kecepatan Produksi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran