Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

LIQUID PENETRANT TEST


PT. RUSSINDO EXPERTIZA INSPEKCIYA

Disusun Untuk Memenuhi SKS Praktik Kerja Lapangan

Oleh :
Debora Nederupun : 171430015
Grace Nataly : 171430024
Nurhazanah : 171430041
Program Studi : Teknik Mesin Kilang
Bidang Minat : Teknik Mesin Kilang
Diploma : IV (Empat)
Tingkat : IV (Empat)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ESDM
POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL
PEM AKAMIGAS

Pekanbaru, April 2021


KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dan membuat laporan kegiatan PKL. Laporan PKL Penulis
berjudul “Laporan Praktik Kerja Lapangan Liquid Penetrant Test PT. Russindo
Expertiza Inspekciya”.

Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan PKL dan penulisan


Laporan PKL ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung berjalannya kegiatan PKL ini dengan lancar.

Bagaikan tak ada gading yang tak retak, dalam Penulisan Laporan PKLI ini
tentulah terdapat banyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca.

Pekanbaru, 20 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v
I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................... 3
II. ORIENTASI UMUM ..................................................................................... 4
2.1 Gambaran Perusahaan .......................................................................... 4
III. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 8
3.1 Dasar Teori ............................................................................................. 8
3.2 Liquid Penetrant Test ............................................................................ 10
IV. PELAKSANAAN PKL ................................................................................ 19
4.1 Deskripsi Kegiatan PKL ...................................................................... 19
4.2 Pelaksanaan PKL ................................................................................. 19
4.3 Kesenjangan Teori dan Praktik .......................................................... 22
V. PENUTUP ..................................................................................................... 23
5.1 Simpulan................................................................................................ 23
5.2 Saran ...................................................................................................... 23
LAMPIRAN

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sudut kontak .............................................................................. 11


Gambar 3.2 Ilustrasi Prosedur Liquid Penetrant Test ................................. 18
Gambar 3.3 Langkah-langkah Liquid Penetrant Test Berdasarkan
Metode Pembersihan ................................................................. 18
Gambar 4.1 Test Piece-01 Carbon Steel Pipe ................................................ 20
Gambar 4.2 Test Piece-02 Lasan pada Material Stainless Steel .................. 20
Gambar 4.3 Test Piece-03 Stainless Steel Pipe .............................................. 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi dasar liquid penetrant .................................................. 14


Table 3.2 Dwell time minimum....................................................................... 15

iv
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Liquid Penetrant Test Report


LAMPIRAN 2 Pelaksanaan Liquid Penetrant Test
LAMPIRAN 3 Sturuktur Organisasi PT. Russindo Expertiza Inspekciya
LAMPIRAN 4 Uraian Kegiatan PKL

v
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PEM Akamigas Cepu merupakan perguruan tinggi yang berada di bawah

Kementerian ESDM berbasis pada pendidikan vokasi yang bertujuan untuk

mencetak lulusan yang professional dibidangnya. Untuk mewujudkan hal tersebut,

PEM Akamigas memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk terjun

langsung ke industri melalui program Praktik Kerja Lapangan. Praktik Kerja

Lapangan ini dilakukan untuk menyelaraskan antara teori yang telah didapatkan di

kampus dengan praktik yang dilakukan di industri/dunia kerja.

Pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan bagi mahasiswa Program Studi

Teknik Meisn Kilang PEM Akamigas ini berfokus pada materi Teknik Inspeksi

khususnya Non-Destructive Test (NDT) yang sudah diterima di bangku perkuliahan

pada semester 3 dan 5.

Non-Destructive Test (NDT) merupakan proses pemeriksaan, pengujian, atau

evaluasi pada material, komponen ataupun suatu sistem untuk mendeteksi cacat

yangterjadi tanpa merusak material ataupun sistem itu sendiri. Dengan kata lain,

setelah NDT selesai dilakukan material, komponen, atau sistem itu masih dapat

digunakan.

NDT memainkan peranan yang penting pada sistem quality control produk.

NDT digunakan pada semua tahapa manufaktur produk. Adapun penggunaan NDT

adalah untuk memonitor kualitas dari:

1. Material mentah yang akan digunakan pada pembuatan produk.

2. Proses pabrikasi yang digunakan pada manufaktur produk.

1
3. Produk akhir sebelum digunakan

Manfaat penggunaan NDT pada semua tahapan manufaktur adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan keamanan dan kehandalan dari produk selama operasi.

2. Kegiatan produksi akan berjalan optimal dengan mengurangi biaya

produksi dan waktu yang digunakan.

3. Meningkatkan reputasi perusahaan manufaktur sebagai produsen barang

berkualitas.

Semua faktor-faktor yang disebutkan di atas merupakan factor yang mendorong

penjualan sebuah produk yang akan memberikan dampak dari segi ekonomi pada

perusahaan manufaktur.

NDT juga luas digunakan untuk proses pemeriksaan rutin suatu plant untuk

meningkatkan kemanan dan juga meminimalisasi shut down dari plant selama masa

produksi.

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut

1. Mahasiswa dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang didapat

selama masa kuliah (Teknik Inspeksi) yang kemudian diterapkan pada

dunia kerja (Non Destructive Test) sehingga harus menyesuaikan diri

dalam menghadapi permasalahan dan mengenal dunia kerja yang

sesungguhnya;

2. Mahasiswa dapat mengenal dan melaksanakan proses inspeksi NDT

yang sebenarnya;

2
3. Mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya, baik dengan orang lain,

suasana lingkungan kerja, dan lain-lain.

1.3 Manfaat

Manfaat dari dilakukannya Praktik Kerja Lapangan adalah sebagai berikut :

1. Memberi gambaran dunia kerja yang sesungguhnya pada mahasiswa;

2. Menambah pengetahuan dan keterampilan yang tidak langsung di

dapatkan di bangku kuliah;

3. Mempersiapkan dan melatih mahasiswa menjadi tenaga siap kerja dan

terampil dalam bidangnya.

3
II. ORIENTASI UMUM

2.1 Gambaran Perusahaan

PT. Russindo Expertiza Inspekciya didirikan oleh Aditya Romas pada

pertengahan tahun 2016 melalui program PMA (Penanaman Modal Asing).

PT Russindo Expertiza Inspekciya akan menjadi Technical Inspection and

Engineering Services Company pertama di Indonesia yang berkolaborasi dengan

perusahaan dari Rusia. Para professional terampil mengembangkan dan

melaksanakan proyek-proyek invoatif untuk pengujian non-destruktif fasilitas

industri minyak dan gas. PT. Russindo Expertiza Inspekciya menyediakan jasa-jasa

sebagai berikut :

1. Pengembangan Peralatan Pengujian Tak Merusak, Areal Mapping dan

exclusive NDT;

2. Pengujian material pada industri Minyak Bumi dan Gas, Pulp & Paper

Mill, Palm Oil, dan Petrochemical;

3. Dst.

2.1.1 Visi dan Misi

2.1.1.1 Visi

Menjadi mitra terpercaya bagi pelanggan dengan secara konsisten

memberikan pelayanan unggul kepada kustomer. Menyatukan pengetahuan,

keahlian, dan keterampilan dari jejaring perusahaan di seluruh dunia.

4
2.1.1.2 Misi

Meraih dan mempertahankan kepuasan layanan pelanggan dengan

memberikan produk kualitas tinggi berdasarkan prinsip operasi yang unggul dan

berkualitas, dan K3.

2.2 Layanan Produk

Adapun beberapa layanan produk yang ditawarkan oleh PT. Russindo

Expertiza Inspekciya, sebagai berikut :

1. Specialist Services

Survei Magnetik Inspeksi

2. Unique Services

Layanan unik yang akan befokus pada desain, konstruksi, dan pengujian

awal.

3. General Inspection Services

High inspection technology dan NDT konvensional

4. Engineering Procurement Construction

Konstruksi, desain dan teknik, pengadaan, pengujian awal, dan instalasi.

5. Engineering & Consultancies Services

Rig, pengeboran dan mekanik.

2.2.1 Penjelasan Singkat Mengenai Beberapa Layanan Produk

Berikut adalah penjelasan singkat beberapa layanan produk yang

disediakan oleh PT Russindo Expertiza Inspekciya.

5
1. Magnetic survey inspection

Teknologi didasarkan pada perbandingan pipa dan medan magnet

bumi. Medan magnet pipa akan terdistorsi di area cacat, yaitu spot

korosi, cacat las, tanda skor pada badan pipa, dan penyok. Bentuk

dan tingkat distorsi medan magnet memungkinkan identifikasi jenis

dan tingkat keparahan kerusakan.

2. Corrosion under insultion inspection & magnetic base

inspection

Dengan berbagai metode, PT REI menyediakan inspeksi di bawah

insulasi. Pulse Eddy Current (PEC),Magnetic eddy Current Flaw

Detector, Lixi Profiler, Computerized Radiography Digital

Radiography.

3. Leak / illegal taping detection system

Tekanan gelombang dideteksi oleh stasiun sistem deteksi kebocoran

yang terletak di awal dan akhir bagian yang dilindungi dengan

menggunakan dua sensor overpressure (untuk setiap sistem stasiun

deteksi kebocoran). Stasiun kerja operator memproses data,

menghitung jarak ke titik pengambilan oli, dan memberi tahu

petugas operator

6
4. High inspection technology

Phased array ultrasonic test, Time of flight diffraction (ToFD),

Computerized Radiography (CR) & Digital Radiography (DR),

Long Range Ultrasonic Test, Thermacam Inspection,UT crawler &

Automatic Ultrasonic Test, Corrosion Mapping, Internal Rotary

Inspection Services (IRIS)

5. Underwater Magnetic survey

Underwater Magnetic survey adalah pengukuran intensitas medan

magnet bumi atau komponennya (seperti komponen vertikal) di

sepanjang rangkaian profil pada suatu area tertentu dengan tujuan

untuk mengukur magnet dasar laut. Survei Underwater Magnetic

digabungkan dengan metode ROV (Remotely Operated Vehicle).

7
III. TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Dasar Teori

Non Destructive Test (NDT) atau Pengujian Tidak Merusak bertujuan untuk

memastikan bahwa komponen dari suatu struktur atau sistem melaksanakan

fungsinya secara baik, efektif, dapat diandalkan dan dengan biaya yang terjangkau

tanpa merusak benda uji tersebut.

3.1.1 Jenis Metode NDT

Beberapa contoh metode NDT adalah sebagai berikut :

1. Visual Testing/Optical Testing

Merupakan pengujian NDT yang dilakukan dengan melihat benda uji

untuk mengecek ada atau tidaknya kecacatan yang terjadi, Visual Test

dapat menggunakan alat bantu seperti kamera, komputer, dan alat

pencahayaan untuk membantu pengelihatan dan alat bantu lain untuk

digunakan pada tempat yang sulit dijangkau.

2. Radiography Test (RT)

Radiography Test adalah metode NDT yang memanfaatkan radiasi sinar

X atau Y terhadap benda uji. Perbedaan intensitas radiasi yang terjadi pada

benda uji menandakan terjadinya kecacatan yang akan tertangkap pada

film maupun tanpa film, yakni interpretasi kecacatan di lakukan secara

langsung.

8
3. Magnetic Particle Testing (MT)

Magnetic Particle Testing (MT) dilakukan dengan memagnetisasi benda

uji, baik dengan magnet permanen maupun buatan. Kecacatan yang terjadi

pada material akan memutus gari gaya magnet dan membentuk kutub

magnet baru. MT hanya bisa dilakukan pada material feromagnetik.

4. Eddy Current Testing

Eddy Current Testing (ET) adalah pengecekan dengan menggunakan arus

Eddy yang mana aplikasinya untuk pengecekan permukaan dan bawah

permukaan (surface and subsurface). Dengan metode ET, pengecekan

sangat tergantung dari penggunaan frekuensi yang benar untuk material

yang akan diuji. Oleh karena itu dalam aplikasinya, pengecekan dengan

metode ET memerlukan probe yang beraneka ragam bentuk dan frekuensi

yang dimilikinya.

5. Pengujian dengan gelombang ultrasonik (Ultrasonic Testing)

Dalam pengujian ultrasonik, gelombang suara frekuensi tinggi

ditransmisikan pada benda uji untuk mendeteksi ketidaksempurnaan

atau untuk mencari perubahan properti material benda uji. Teknik

pengujian yang paling umum digunakan adalah pulse-echo, di mana

suara ditembakkan ke dalam benda uji dan refleksi (echo) dari

ketidaksempurnaan internal atau permukaan geometris akan kembali ke

receiver. Berikut adalah contoh dari pemeriksaan pengelasan

menggunakan UT. Perhatikan indikasi yang naik ke batas atas layar.

9
Indikasi ini diproduksi oleh suara yang dipantulkan dari sebuah cacat

dalam sambungan las.

6. Liquid Penetrant Test (PT)

Uji menggunakan penetrant merupakan pengujian yang cocok digunakan

untuk pengujian keretakan dan porositas. Prinsip dasar dari metode ini

adalah penetrasi cairan penetrant ke dalam cacat yang terbuka pada

permukaan bahan yang diperiksa. Kemudian digunakan developer untuk

menarik cairan penetrant ke permukaan, sehingga kecacatan yang terjadi

dapat terlihat.

3.2 Liquid Penetrant Test ASME SEC V:216

Metode Liquid Penetrant Test merupakan salah satu jenis NDT yang efektif

untuk mendeteksi diskontinuitas pada permukaan material. Jenis diskontinuitas

yang dapat dideteksi adalah retak, sambungan, cold shut (sumbat dingin), laminasi,

dan porosity.

Pada prinsipnya, cairan penetran diaplikasikan ke permukaan untuk diuji dan

masuk kediskontinuitas dengan menggunakan prinsip kapilaritas. Kapilaritas

bertanggung jawab terhadap masuk dan keluarnya cairan penetrant dari dan ke

dalam kontinuitas. Kemampuan penyusupan cairan penetrant di tentukan oleh dua

faktor, yakni :

• Tegangan permukaan;

• Sudut kontak.

10
Gambar 2.1 Sudut kontak
Sumber : Training Handout PT Russindo Expertiza Inspekciya

3.2.1 Jenis Penetrant yang Tersedia di Pasaran

Hampir semua cairan dapat dianggap sebagai penetrant, namun penetrant

modern harus memiliki :

1. Kemapuan menahan zat pewarna dalam suspensi;

2. Kemampuan menyebarkan pewarna secara merata di atas permukaan

benda;

3. Kemampuan membawa pewarna ke dalam diskontinuitas yang terbuka ke

permukaan;

4. Kemampuan membawa kembali perwarna ke permukaan;

5. Kemampuan, jika diinginkan, untuk dibersihkan.

Terdapat beberapa jenis penetrant yang tersedia di pasaran. Pemilihan

penetrant di dasarkan pada alasan-alasan berikut :

1. Sensitivitas yang disyaratkan;

2. Jumlah artikel yang diuji;

3. Kondisi permukaan komponen yang diperiksa;

4. Konfigurasi benda uji;

11
5. Ketersediaan air, listrik, udara bertekanan, dan lokasi pengujian yang

sesuai.

Berdasarkan alasan-alasan di atas maka penetrant diklasifikasikan sebagai

berikut :

1. Klasifikasi Liquid Penetrant berdasarkan Cara Pengamatan :

a. Visible Penetrant

Warna jenis penetran ini biasanya merah, dengan penampilan yang

kontras dengan developer berwarna putih. Saat pengamatan tidak

membutuhkan pencahayaan dari sinar ultraviolet, namun cukup

dengan cahaya lampu putih dengan kecerahan minimal 100 fc (1000

lux). Oleh karena itu sebelum melakukan pengamatan pastikan sinar

diukur dengan lux meter. Merupakan jenis penetrant yang paling

banyak digunakan.

b. Fluorescent Penetrant.

Cairan penetrant ini akan berkilau jika disinar menggunakan Ultra

Violet. Jenis cairan ini bergantung terhadap kapasitasnya dalam

menampilkan diri terhadap sinar UV yang rendah ketika berada di

ruangan yang minim cahaya atau gelap.

c. Dual Sensitivity Penetran.

Penetrant mengandung kombinasi kedua zat pewarna. Pada jenis

ini spesimen uji akan mengalami 2 kali proses pengujian yaitu

12
visible dan Fluorescent penetran, dengan 2 kali pengujian ini maka

hasil pengamatan akan lebih akurat.

2. Klasifikasi Cairan Penetran Berdasarkan Cara Pembersihannya :

a. Solven Removable Penetrant

Tipe ini dipakai saat proses pre cleaning serta saat melakukan

pembasuhan liquid penetrant. Untuk aplikasinya solven

disemprotkan ke kain bersih kemudian kain dilap pada permukaan

material uji, setelah itu lap permukaan material dengan kain kering.

b. Water Washable Penetrant

Cairan yang digunakan adalah fluorescent, penetran jenis ini dapat

dibersihkan dengan cepat dan efisien. Namun, untuk pembilasan

liquid penetrant harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak boleh

terlalu ditekan karena dapat mengakibatkan cairan habis dari

permukaan diskontinuitas dimanah hal tersebut akan berpengaruh

terhadap hasil pengujian. Pembersihan sisa penetran ini harus

dilakukan dengan menggunakan water spray. Tekanan air tidak

boleh lebih dari 50 psi (350 kPa) dan temperatur tidak boleh lebih

dari 110°F (43°C)

c. Post Emulsifible Penetrant

Penetrant ini cocok untuk mendeteksi jenis retak yang ukurannya

sangat kecil, untuk jenis penetrant ini tidak dapat hilang ketika

dibasuh menggunakan air melainkan menggunakan jenis yang

13
dilarutkan dengan oli. Saat aplikasi atau inspeksi terdapat langkah

tambahan berupa penambahan emulsifier yang diaplikasikan dan

dibiarkan di permukaan benda uji.

Tabel 3.1 Klasifikasi dasar liquid penetrant


Sumber : Training Handout PT Russindo Expertiza Inspekciya
Type Method Sensitivity Developer Solvent
Type I: Method A: Level ½*: Form a: Class 1:
Fluorescent Water washable Ultra low Dry powder Halogenated
penetrant
Type II: Method B: Level 1: Form b: Class 2:
Visible Lipophilic Low Water soluble Nonhalogenated
penetrant postemulsifiable
Method C: Level 2: Form c: Class 3:
Solvent Medium Water Special
removable suspendible application
Method D: Level 3: Form d:
Hydrophilic High Nonaqueous
postermulsifiable Type I (for
fluorescent)
Level 4: Form e:
Ultra high Nonaqueous
Type II (for
visible)
Form f:
Special
application
*Sensitifitas level ½ berlaku untuk Type I hanya untuk penetran Metode A. tidak
ada klasifikasi sensitifitas untuk penetran sistem Type II

3.2.2 Standar temperature untuk liquid penetrant test ASME SEC V:218

Sebagai standar Teknik, temperatur penetran dan permukaan material yang

akan diuji tidak boleh di bawah 40°F (5°C) atau di atas 125°F (52°C) selama masa

pengujian. Pemanasan atau pendinginan local diizinkan asalkan temperatur material

tetap pada kisaran 40°F (5°C) hingga 125°F (52°C) selama pengujian. Jika standar

temperatur tidak dapat terpenuhi maka dapat menggunakan standar temperatur dan

14
waktu yang lainnya sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada T-653 ASME

SEC V.

3.2.3 Penetration Dwell time ASME SEC V:218

Waktu tunggu penetrasi sangat penting pada metode ini. Waktu minimum

penetrasi harus seperti yang dipersyaratkan pada table 4.1 di bawah ini.

Waktu tunggu maksimum tidak boleh melebihi 2 jam atau sesuai dengan

sesuai dengan demonstrasi pada aplikasi tertentu. Terlepas dari lama waktu

tunggu yang diizinkan, penetran tidak boleh kering pada permukaan. Jika

dalam keadaan tertentu penetran mengring pada permukaan material uji,

maka pengujian harus dilakukan ulang dari awal dengan dilakukan

pembersihan ulang sisa penetran yang mengering pada permukaan tadi.

Table 3.2 Dwell time minimumASME SEC V:219

3.2.4 Langkah-langkah pelaksanaan Liquid Penetrant Test

Langkah-langkah dalam pelaksanaan liquid penetrant test berbeda tergantung

metode pembersihan yang digunakan.

15
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Penetrant Test tipe Solvent-

removable adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Permukaan.

Permukaan benda uji harus bersih dari berbagai jenis pengotor seperti

minyak, karat dan pengotor lainnya dengan lebar dari daerah uji minimal

1 inci (25 mm). Anda dapat membersihkannya dengan sikat baja, hal ini

bertujuan agar tidak mengganggu proses aplikasi penetrant dan saat

mengamati hasil pengujian.

2. Pre Cleaning

Setelah pembersihan dengan sikat baja, maka selanjutnya adalah

pembersihan menggunakan cleaner. Semprotkan langsung

cleaner/remover ke permukaan benda uji, setelah itu bersihkan dengan

menggunakan kain yang bersih. Biarkan sekitar 1 menit supaya cairan

cleaner yang berada di diskontinuitas menguap dan bersih.

3. Pengaplikasian Liquid Penetrant

Saat aplikasi cairan penetran material harus dalam temperatur 20-50 oC.

Pengaplikasiannya dapat disemprotkan atau dioleskan dengan kuas

secara merata. Setelah itu biarkan cairan masuk, untuk waktunya

minimal 5 menit (dwell time).

4. Pembersihan Sisa Liquid Penetrant di Permukaan.

Bersihkan cairan penetrant yang ada di permukaan dengan kain bersih

dan kering, lakukan beberapa kali dan searah. Setelah itu bersihkan lagi

16
menggunakan kain yang disemprotkan dengan cleaner, Jangan pernah

membersihkan cairan penetran dengan menyemprot permukaan secara

langsung dengan cleaner. Setelah bersih tunggu minimal selama 1 menit

dan maksimalnya selama 10 menit sebelum aplikasi cairan developer.

5. Aplikasi Cairan Developer.

Semprotkan developer pada permukaan spesimen uji setelah selesai

dibersihkan. Jarak penyemprotan 15-20 cm terhadap permukaan benda.

Namun sebelum disemprotkan pastikan Anda sudah mengocoknya agar

mixing atau pencampuran developer sempurna.

6. Pengamatan dan Inspeksi Indikasi

Setelah aplikasi developer selesai langkah selanjutnya adalah

pengamatan indikasi yang muncul. Saat mengamati tunggu waktunya

minimal 10 menit dan maksimal 30 menit setelah aplikasi developer.

Untuk proses ini harus dengan pencahayaan yang intensitasnya minimal

100 fc (1000 Lux), Anda dapat mengukurnya menggunakan lux meter

dan pastikan hasilnya dicatat.

Ukur dan Catat Indikasi yang keluar baik indikasi relevan yang

memanjang maupun melingkar. Setelah pengamatan selesai sesuaikan

hasilnya dengan syarat keberterimaan pengujian penetrant sesuai dengan

standard atau code yang digunakan.

7. Pembersihan Setelah Pengujian

17
Lakukan pembersihan developer dan penetrant setelah proses pengujian

selesai. Pembersihan dapat menggunakan sikat baja, setelah itu semprot

dengan remover agar spesimen benar-benar bersih.

Gambar 3.2 Ilustrasi Prosedur Liquid Penetrant Test


Sumber : https://apiexam.com/

Gambar 3.3 Langkah-langkah Liquid Penetrant Test Berdasarkan Metode


Pembersihan
Sumber : Training Handout PT Russindo Expertiza Inspekciya

18
IV. PELAKSANAAN PKL

4.1 Deskripsi Kegiatan PKL

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di PT. Russindo Expertiza Inspekciya

di kantor perusahaan yang beralamat di Jl. Ampi No.9, Simpang Tiga, Kec. Bukit

Raya, Kota Pekanbaru, Riau 28284. PKL di lakukan mengikuti jam kerja

perusahaan yakni Hari Senin-Jumat, Pukul 07.00-16.00 WIB. Peserta PKL juga di

minta untuk mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan perusahaan seperti

mengisi logbook ketika memasuki lingkungan perusahaan dan mematuhi protokol

kesehatan selama masa pandemi.

4.2 Pelaksanaan PKL

Selama dilakukannya Praktik Kerja Lapangan, Mahasiswa melakukan praktik

Dye Penetrant Test. Praktik dilaksanakan di Workshop PT. Russindo Expertiza

Inspekciya.

4.2.1 Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan pada Penetrant Test adalah :

1. Liquid Penetrant

2. Developer

3. Cleaner

4. Sikat Kawat

5. Kuas

6. Kain Lap/ Majun

7. Stopwatch/Jam tangan

19
8. Masker

9. Sarung Tangan

4.2.2 Material Uji

Adapun material uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Test Piece-01 Carbon Steel;

Gambar 4.1 Test Piece-01 Carbon Steel Pipe

2. Test Piece-02 Stainless Steel;

Gambar 4.2 Test Piece-02 Lasan pada Material Stainless Steel

20
3. Test Piece-03 Stainless Steel.

Gambar 4.3 Test Piece-03 Stainless Steel Pipe

4.2.3 Langkah-langkah Inspeksi

Langkah Inspeksi Sambungan Las pada Test Piece 01, Test Piece 02, dan Test

Piece 03 adalah sebagai berikut :

1. Surface Preparation atau pembersihan permukaan benda yang akan

diinspeksi dari debu atau kotoran menggunakan cairan cleaner lalu

diusap dengan kain atau sejenisnya, agar tidak menyulitkan proses

pengujian material.

2. Pengaplikasian cairan penetrant lalu dibiarkan beberapa lama agar

menyusup ke dalam diskontinuitas. Pada tahap ini kita mengikuti anjuran

waktu yang telah ditentukan dwell time atau waktu minimum penetrant

yaitu sekitar 7-12 menit. Cara pengaplikasian ada 2, yakni dengan

penyemprotan dan memakai kuas.

3. Jika penetrasi yang dilakukan telah memenuhi waktu yang di butuhkan,

selanjutnya penetrant tersebut dibersihkan kembali dengan majun yang

telah disemprotkan dengan cleaner. Proses pembersihan harus dilakukan

21
dengan hati-hati agar penetrant yang telah masuk ke defect tidak tertarik

keluar. Karena ini pembersihan dengan majun harus dilakukan searah

dan cleaner tidak langsung disemprotkan ke benda uji.

4. Pada tahap selanjutnya, dilakukan penyemprotan developer setelah sisa

penetrant bersih dan kering. Penyemprotan dilakukan dari jarak 25-30

cm. Inspeksi kecacatan dilakukan setelah dwelling time terpenuhi yaitu

3-7 menit. Inspektor akan mengecek kecacatan yang terjadi diterima,

ditolak, langsung dilakukan repair, atau tidak ada kecacatan yang terjadi.

5. Setelah kecacatan terindikasi, dilakukan pembersihan benda kerja

dengan cleaner hingga benar-benar bersih.

Hasil Dye Penetrant Test dilaporkan dalam report form seperti yang terlampir

pada lampiran.

4.3 Kesenjangan Teori dan Praktik

Sebelum di lakukan PKL telah diberikan teori dan dilakukan praktik

inpeksi, khususnya Dye Penentrant Test yang di lakukan di lingkungan kampus.

Tidak ada kesenjangan antara teori yang diberikan dan praktik yang dilakukan

di lapangan karena inspeksi adalah kegiatan terstandarisasi dan tertulis dalam

ASME Section V.

22
V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan sangat penting dan berdampak dalam

mendukung studi yang telah dilakukan di bangku perkuliahan, dalam hal ini melihat

bagaimana bagaimana praktik inspeksi terhadap equipment langsung di lakukan di

lapangan. PT. Russindo Expertiza Inspeksciya adalah perusahaan yang

menyediakan jasa NDT bagi perusahaan yang bergerak di bidang migas maupun

non migas. Inspeksi khususnya NDT (Non Destructive Test) atau pengujian tidak

merusak bertujuan untuk mendeteksi kecacatan yang terjadi pada peralatan. Hal ini

akan menentukan kelayakan kerja bagi peralatan, mencegah terjadinya kecelakaan

kerja, dan meyakinkan kehandalan perlatan. Salah satu metode NDT yang banyak

di lakukan adalah Dye Penetrant Test. Metode ini memanfaatkan sifat kapilaritas

fluida untuk mendeteksi kecacatan yang terjadi pada material.

5.2 Saran

Saran-saran yang dapat diberikan penulis mengenai pelaksanaan Praktik

Kerja Lapangan adalah sebagai berikut ;

• Pembekalan dan persiapan yang dapat diberikan kampus terhadap

mahasiswa/i yang akan melakukan PKL serta semua penyesuaian yang

terjadi selama pandemi berlangsung untuk dilakukan lebih awal.

• Agar mahasiswa dapat terlibat dalam project atau diberikan study case

selama menjalankan kegiatan PKL.

23
LAMPIRAN 1 Liquid Penetrant Test Report
LAMPIRAN 2 Pelaksanaan Liquid Penetrant Test
LAMPIRAN 3 Sturuktur Organisasi PT. Russindo Expertiza Inspekciya
LAMPIRAN 4 Uraian Kegiatan PKL
No Tanggal Kegiatan
Mengurus administrasi masuk ke perusahaan.
1. 22/02/21
Temu mentor
2. 23/02/21 Membaca dasar teori tentang penetrant test
Mempelajari lebih lanjut tentang penetrant test
3. 24/02/21
dan metode NDT lain secara umum.
4. 25/02/21 Praktik Penetrant Test
5. 26/02/21 Teori Radiography Testing
Mempelajari lebih lanjut tentang Radiography
6. 27/02/21
Testing
7. 1/03/21 Mengerjakan proposal Skripsi
8. 2/03/21 Sharing Knowledge : Hydrostatic Test
9. 3/03/21 Mengisi dokumen HSE kendaraan
10. 4/03/21 Mempelajari Ultrasonic Test
11. 5/03/21 Diskusi mengenai pemilihan fluida kerja ORC
12. 6/03/21 Praktik Ultrasonic Test
13. 8/03/21 Mengerjakan tugas dari tempat PKL
14. 9/03/21 Mengerjakan tugas dari tempat PKL
15. 10/03/21 Mengerjakan tugas dari tempat PKL
16. 12/03/21 Mengerjakan tugas dari tempat PKL
17. 15/03/21 Mengerjakan tugas dari tempat PKL
18. 16/03/21 Mengikuti rapat megenai CHESM
19. 17/03/21 Melengkapi data company profile
20. 18/03/21 Diskusi judul dengan pembimbing
21. 19/03/21 Mengerjakan laporan
22. 22/03/21 Mengerjakan laporan
23. 23/03/21 Mengerjakan laporan
24. 24/03/21 Mengerjakan laporan
25. 25/03/21 Mengerjakan laporan
26. 26/03/21 Mengerjakan laporan
27. 29/03/21 Mengerjakan laporan
28. 30/03/21 Mengerjakan laporan
29. 31/03/21 Review SOP
30. 1/04/21 Review SOP
31. 5/04/21 Review SOP
Bimbingan Laporan PKL dengan Pembimbing
32. 6/04/21
Lapangan
33. 7/04/21 Review SOP
No Tanggal Kegiatan
34. 8/04/21 Merapikan Format SOP
35. 9/04/21 Merapikan Format SOP
36. 12/04/21 Merapikan Format SOP
37. 13/04/21 Merapikan Format SOP
38. 14/04/21 Merapikan Format SOP
39. 15//04/21 Mengerjakan laporan
40. 16//04/21 Merapikan Format SOP
41. 19/04/21 Menyusun Laporan
42. 20/04/21 Mengurus administrasi kepulangan
43. 21/04/21 Pengumpulan Laporan
44. 22/04/21 Rapid Test

Anda mungkin juga menyukai