Anda di halaman 1dari 30

POTENSI FUEL CELL UNTUK OTOMOTIF DI

INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh

RALDY MASLI
2018 0451 0064

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIKA ATMA JAYA
2021
POTENSI FUEL CELL UNTUK OTOMOTIF DI
INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTIK

Oleh

RALDY MASLI
2018 0451 0064

PEMBIMBING

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIKA ATMA JAYA
2021
LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTIK
PT WELDPART INDONESIA

iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
PRODI TEKNIK MESIN

Nama : Raldy Masli


NIM : 2018-0451-0079
Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Perguruan Tinggi : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Telah menyelesaikan Laporan Kerja Praktik di PT. Weldpart Indonesia.

Tangerang, 30 April 2021

Koordinator Kerja Praktik Pembimbing Kerja Praktik

Sheila Tobing, S.T., M. Eng., Ph.D. Nama Pembimbing

Catatan :
Pada Lembar Pengesahan Kerja Praktik dibubuhkan CAP Prodi di atas tanda
tangan korrdinator kerja praktik sebagai tanda pengesahan

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya sehingga proses penyusunan laporan kerja praktik ini dapat
berjalan dengan lancar. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan selama proses penyusunan laporan kerja praktik ini, antara
lain :
1. Bapak Palka, Mas Hendrayansah dan Mas Taufik selaku pembimbing kerja
praktik di PT Dinamika Sarana Utama yang telah mendampingi dan
memberikan bimbingan selama kerja praktik berlangsung.
2. Kedua Orang Tua yang senantiasa memberikan dukungan baik berupa
moral maupun materi untuk penulis.
3. Teman-teman yang memberikan dukungan kepada penulis.
4. Pihak-pihak lain yang telah membantu dalam proses pelaksanaan kerja
praktik dan juga dalam proses penyusunan laporan kerja praktik, namun
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik ini masih terdapat beberapa
kekurangan dan belum dapat dikatakan sempurna. Oleh sebab itu, penulis
menerima segala saran dan kritikan yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis
berharap agar laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 30 April 2021

Raldy Masli

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENILAIAN KERJA PRAKTIK ....................................................... iiiii


LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK .............................. ivv
KATA PENGANTAR .............................................................................................v
DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ixx
BAB 1 ......................................................................................................................1
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN .......................................... 1
LATAR BELAKANG .............................................................................. 1
RUMUSAN MASALAH ........................ Error! Bookmark not defined.
TUJUAN ................................................. Error! Bookmark not defined.
BATASAN MASALAH ......................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2 ......................................................................................................................5
2.1 PENGELASAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 RESISTANCE SPOT WELDING ............. Error! Bookmark not defined.
BAB 3 ....................................................................................................................16
3.1 STUDI KASUS.................................... Error! Bookmark not defined.
3.2 MODIFIKASI DAN DESAIN ELEKTRODA.. Error! Bookmark not
defined.
3.3 PERHITUNGAN PANJANG HOLDER........... Error! Bookmark not
defined.
3.4 SIMULASI TEGANGAN AKIBAT TEKANAN .... Error! Bookmark
not defined.
BAB 4 ....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................18
LAMPIRAN 1 ........................................................................................................19
SEJARAH PERUSAHAAN ...................................................................................19
LAMPIRAN 2 ........................................................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR BIMBINGAN KERJA PRAKTIK ........ Error! Bookmark not defined.

vi
LAMPIRAN 3 ........................................................ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR HADIR KERJA PRAKTIK .................. Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 4 ........................................................................................................20
HASIL PEMERIKSAAN PLAGIARISME ...........................................................20
LAMPIRAN 5 ........................................................................................................20

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 1.2.1. Stasiun Pengisian Hidrogen dan Toyota Mirai…………………....3
Gambar 2.2.2.1 Sistem PEMFC…………………………………………...……..10
Gambar 2.2.2.2 Sistem AFC………………………………………………...…...11
Gambar 2.2.2.3 Sistem PAFC……………………………………………...…….12
Gambar 2.2.2.4 Sistem MCFC……………………………………………...……13
Gambar 2.2.2.5 Sistem SOFC……………………………………………...…….14
Gambar 2.2.3.1 Prinsip Kerja Fuel Cell…………………………………...……..14

viii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktik...………………………………...……..1
Tabel 2.1.1 Lokasi PLTP di Indonesia…………………………………...………..5
Tabel 2.1.2 Lokasi PLTS di Indonesia………………………………….…..……..6
Tabel 2.1.3 Lokasi PLTB di Indonesia…………………………………..………..7
Tabel 2.1.4 Lokasi PLTA di Indonesia…………………………………..………..7

ix
BAB 1
PENDAHULUAN

TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Kerja praktik dilakukan di PT Dinamika Sarana Utama yang berlokasi di
Kompleks Telkom Satwika Jatiasih Bekasi selama 51 hari kerja mulai dari
tanggal 1 Maret 2021 sampai dengan 30 April 2021. Jadwal kegiatan kerja
praktik dapat dilihat di Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Kerja Praktik


Agenda Kerja Praktik di PT Dinamika Sarana Utama
Maret April
NO Aktivitas 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pemilihan Topik v
2 Pembahasan Company Profile v
3 Studi Kasus v v v
4 Diskusi dan Team Work v v v
5 Penulisan Laporan Akhir v v
6 Presentasi Hasil Kerja Praktik v v

LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber
daya alam yang sangat melimpah, namun disisi lain Indonesia masih
melakukan impor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan
masyarakatnya. Salah satu cara untuk mengatasi mengurangi impor minyak
mentah tersebut yaitu dengan memanfaatkan energi terbarukan (renewable
energy). Energi terbarukan (renewable energy) adalah energi yang berasal
dari alam yang dapat diperbaharui secara terus menerus dan tidak dapat
habis dalam waktu yang cepat. Penggunaan energi terbarukan ini dapat
mengurangi penggunaan bahan bakar yang menggunakan bahan bakar
minyak. Serta pemanfaatan energi terbarukan ini dapat mengatasi gas rumah
kaca yang paling banyak ditimbulkan oleh emisi dari kendaraan yang
menggunakan bahan bakar minyak (fosil). Berdasarkan Climate Change
Performance Index (CCPI), Indonesia berada pada peringkat ke 37 dengan
emisi gas rumah kaca terbesar [1].

1
Oleh sebab itu, energi terbarukan sangat perlu dimanfaatkan untuk
mengatasi gas rumah kaca. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa energi
terbarukan yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Energi
terbarukan yang dimanfaatkan yaitu air, angin, panas bumi, energi surya,
dan bioenergy. Potensi energi terbarukan di Indonesia sebesar 443.208 MW,
namun sampai dengan tahun 2020 baru terealisasikan sebesar 11% dari
potensi energi terbarukan. Di Indonesia sendiri energi terbarukan yang
paling banyak digunakan yaitu air. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
yaitu memanfaatkan tenaga air menjadi pembangkit listrik, sehingga listrik
tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia. Potensi untuk PLTA di Indonesia mencapai 75.091 MW dan baru
terealisasikan sebesar 6,4% dari potensinya. Energi terbarukan kedua
terbesar yang dimanfaatkan di Indonesia adalah energi surya. Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) memiliki potensi cukup besar di Indonesia
yaitu 207.898 MW dan baru terealisasikan sebesar 0,04% dari potensinya.
Serta energi terbarukan lainnya yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) dengan potensi 60.647 MW dan baru terealisasikan sebesar 0,01%,
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan potensi 29.544 MW
dan baru terealisasikan sebesar 1%, dan pemanfaatan bioenergy dengan
potensi 32.654 MW dan terealisasikan sebesar 5,1% [2].
Di sisi lain juga, negara-negara maju sudah mulai memanfaatkan
sumber daya alam yang tidak pernah habis yaitu air. Air tersebut
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen murni dengan melakukan
proses elektrolisis. Proses elektrolisis merupakan proses pemisahan molekul
air menjadi hidrogen dan oksigen menggunakan listrik. Listrik sendiri
diperoleh dari pemanfaatan sumber daya alam yang ada pada negara
tersebut. Misalnya, di Indonesia listrik dapat diperoleh dari Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga untuk proses elektrolisis menggunakan
PLTA dapat digolongkan proses yang ramah lingkungan sebab tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca. Hasil dari proses elektrolisis tersebut
yaitu hidrogen dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dari fuel cell
vehicle. Fuel cell vehicle merupakan salah satu kendaraan dengan emisi gas

2
buang yaitu H2O atau yang biasa dikenal dengan air. Oleh sebab itu, fuel
cell vehicle mulai dikembangkan oleh beberapa negara maju yang memiliki
teknologi yang cukup baik untuk mengurangi gas rumah kaca. Jepang
merupakan negara yang sudah menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar
untuk kendaraan mobil. Salah satunya mobil yang dibuat oleh Toyota yaitu
Toyota Mirai yang diproduksi sejak 2014 sampai saat ini. Pada tahun 2020
Jepang telah membuat 114 stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.

Gambar 1.2.1 Stasiun Pengisian Hidrogen dan Toyota Mirai

Rumusan Masalah
1. Apa dampak dari penggunaan fuel cell terhadap perkembangan otomotif
di Indonesia?
2. Apakah terdapat potensi penggunaan fuel cell terhadap perkembangan
otomotif di Indonesia?

Tujuan
1. Mengetahui dan memahami dampak dari penggunaan fuel cell terhadap
perkembangan otomotif di Indonesia
2. Mengetahui dan memahami potensi penggunaan fuel cell terhadap
perkembangan otomotif di Indonesia?

Batasan Masalah
Beberapa Batasan masalah yang digunakan untuk memfokuskan

3
penelitian dari topik kerja praktik antara lain :
1. Jenis fuel cell yang digunakan pada penelitian adalah PEMFC (Proton-
exchange membrane fuel cell).
2. Jenis kendaraan yang menggunakan fuel cell adalah mobil dengan
berbahan bakar hidrogen.
3. Analisis yang akan dibahas adalah cara memperoleh bahan bakar dari
fuel cell dan potensi fuel cell terhadap perkembangan otomotif di
Indonesia

4
BAB 2
TEORI DASAR

2.1 Energi Terbarukan (Renewable Energy)


Energi terbarukan (renewable energy) merupakan sumber energi yang
berasal dari alam yang dapat diperbaharui secara terus menerus dan tidak
terbatas serta tidak dapat habis dalam jangka waktu yang lama. Pemanfaatan
energi terbarukan merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mengatasi gas rumah kaca. Energi terbarukan terdiri dari beberapa macam :
a. Geothermal
Geothermal merupakan sumber energi yang berasal dari panas bumi.
Panas yang berasal dari perut bumi menembus dan menyebar di seluruh
permukaan bumi. Sumber energi dari panas bumi tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik atau biasa dikenal dengan
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi). Di Indonesia terdapat
13 Pembangkit Listrik Panas Bumi dengan panas yang termanfaatkan
sebesar 1.948,5 MW. PLTP di Indonesia merupakan salah satu energi
terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan saat ini oleh pemerintah
Indonesia. Berikut merupakan lokasi dan kapasitas dari 13 Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi:

Tabel 2. 1. 1. Lokasi PLTP di Indonesia

5
b. Energi Surya
Energi surya merupakan sumber energi yang berasal dari matahari
dalam bentuk radiasi matahari. Beberapa Teknologi yang digunakan
untuk memanfaatkan energi surya antara lain photovoltaic, solar
thermal, solar collectors dan solar thermal power. Menurut Direktorat
Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE)
potensi pengembangan energi surya di Indonesia sangat baik. Tercatat
Indonesia mempunyai potensi energi surya sebesar 207.989 MW (4,80
kWh/m2/hari) [3]. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru
terealisasikan sebesar 0,04% dari potensi yang ada. Berikut merupakan
beberapa PLTS yang ada di Indonesia :

Tabel 2. 1. 2. Lokasi PLTS di Indonesia

c. Tenaga Angin
Angin dihasilkan oleh perbedaan tekanan udara yang terjadi di dua
tempat yang berbeda. Seperti yang diketahui untuk mengubah tenaga
angin menjadi energi dibutuhkan turbin angin. Diameter turbin dan
kecepatan angin sangat mempengaruhi besar energi yang dihasilkan. Di
Indonesia tenaga angin dimanfaatkan untuk memutar turbin, lalu dapat
menghasilkan listrik yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Namun, di Indonesia baru terdapat tiga Pembangkit Listrik

6
Tenaga Bayu (PLTB) sebab untuk membuat PLTB membutuhkan biaya
yang cukup besar dan membutuhkan lahan yang cukup luas untuk
membangun turbin angin. Di Indonesia potensi untuk tenaga angin
cukup besar yaitu 60.647 MW dan baru terealisasikan 0,01%. Berikut
merupakan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Bayu di Indonesia :

Tabel 2. 1. 3. Lokasi PLTB di Indoensia

d. Hydropower
Hydropower merupakan sumber energi terbarukan yang berasal dari
pemanfaatan air. Sumber energi ini antara lain aliran sungai, air terjun
dan pasang surut air laut. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut
Indonesia memiliki potensi tenaga air yang besar. Menurutnya, total
potensi hydro power di Indonesia mencapai 94,35 GW (75 GW skala
besar, 19,35 GW skala kecil) [4]. Seperti yang diketahui Indonesia
merupakan negara maritime atau negara yang memiliki lautan yang luas.
Oleh sebeb itu, potensi di Indonesia terhadap hydropower sangat besar.
Berikut merupakan beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) :

Tabel 2. 1. 4. Lokasi PLTA di Indonesia

7
e. Biomass Energy
Biomass Energy merupakan sumber energi terbarukan yang dapat
digunakan untuk menghasilkan bahan bakar biofuel. Jenis sumber
energi ini berasal dari biomassa atau organisme, termasuk di dalamnya
produk dari proses metabolisme hewan seperti kotoran. Contoh
pemanfaatan biomass energy di Indonesia yaitu pengolahan minyak
kelapa sawit menjadi bahan bakar kendaraan yaitu biodiesel. Namun,
kendala dari biomass energy yaitu dibutuhkan proses alam terlebih
dahulu sebelum dilakukan proses selanjutnya menjadi biofuel.

f. Wave Energy
Wave Energy merupakan energi yang berasal dari pemanfaatan
gelombang air laut. Permukaan air laut selalu mengalami gerakan osilasi
(gerakan naik turun) sehingga energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan listrik. Di Indonesia wave energy belum digunakan sebab
untuk membangun infrastruktur dari wave energy membutuhkan biaya
yang sangat besar sehingga di Indonesia wave energy belum dapat
dimanfaatkan.

2.2 Fuel Cell


Fuel cell merupakan sebuah alat elektrokimia yang dapat mengubah reaksi
kimia menjadi energi listrik secara langsung. Pada dasarnya fungsi dari fuel cell
memiliki kesamaan dengan baterai. Namun, terdapat perbedaan antara fuel cell
dan baterai. Perbedaan yang sangat mendasar adalah dari supply energi dari fuel
cell dan baterai. Baterai merupakan perangkat yang digunakan untuk
menyimpan energi dan energi maksimum yang dapat dihasilkan hanya
bergantung pada banyaknya reaktan yang tersedia pada baterai tersebut. Jika
reaktan tersebut telah habis digunakan maka baterai tidak dapat digunakan
melainkan harus mengisi ulang reaktan tersebut dengan melibatkan sumber
eksternal. Pada fuel cell tidak seperti baterai yang menjadi tempat penyimpanan

8
energi, melainkan sebagai tempat pengisian reaktan secara terus-menerus
sehingga akan menghasilkan energi dari reaksi kimia yang terjadi di fuel cell.
Pada umumnya, fuel cell menggunakan gas hidrogen dan gas oksigen sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan energi [6].

2.2.1 Sejarah Fuel Cell


Pada tahun 1839 seorang ahli kimia, fisikawan dan pengacara bernama
William Grove melakukan percobaan baterai voltase gas, yang pada akhirnya
membuktikan bahwa arus listrik dapat dihasilkan dari reaksi elektrokimia
antara hidrogen dan oksigen menggunakan elektrode platina dan asam sulfat.
Istilah sel bahan bakar pertama kali digunakan oleh Charles Langer dan
Ludwig Mond pada tahun 1889 yang melakukan penelitian sel bahan bakar
yang menggunakan gas batubara sebagai bahan bakar. Upaya selanjutnya
untuk mengubah batu bara secara langsung menjadi listrik dilakukan pada
awal abad kedua puluh, tetapi teknologinya secara umum masih belum jelas.
Pada tahun 1950-an, seorang professor teknik dari Cambridge yaitu
Thomas Francis Bacon memodifikasi peralatan yang dibuat sebelumnya oleh
Charles Langer dan Ludwig Mond untuk mengembangkan AFC (Alkaline
Fuel Cell) pertama. Penelitian dari William Grove menggunakan elektrode
platina dan asam sulfat, namun pada tahun 1950-an ini, Bacon
mengembangkan katalis platina yang sangat mahal itu dengan sel oksigen dan
hidrogen yang memakai elektrolit alkali yang tidak korosif serta elektrode
yang tidak mahal. Penelitian Bacon berlangsung hingga tahun 1959. Pada
tahun 1960, sebuah produsen alat elektronik terkenal di Amerika
memproduksi tenaga listrik berbasis fuel cell untuk NASA sebagai tenaga
pesawat ruang angkasanya yaitu Gemini dan Apollo. Sistem sel bahan bakar
yang digunakan untuk pesawat ruang angkasa Gemini dan Apollo merupakan
sistem behan bakar yang dikembangkan oleh Thomas Francis Bacon yaitu
AFC (Alkaline Fuel Cell) [7].

2.2.2 Jenis Fuel Cell


Dalam perkembangannya, fuel cell terbagi menjadi beberapa jenis

9
sesuai dengan elektrolit yang digunakan. Berikut merupakan beberapa jenis
fuel cell :
1. Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC)
• Temperatur pengoperasian tergolong rendah (60oC – 100oC)
• Efisiensi 40% - 50%
• Fuel Cell jenis ini tidak menggunakan fluida yang bersifat korosif.
• Elektrolit yang digunakan adalah Polymer Electrolyte (H+)
• Katalis yang digunakan pada umumnya menggunakan Platina.
• Jenis fuel cell ini tergolong mahal karena menggunakan katalis
platina.
• Umumnya digunakan dibeberapa kendaraan berbasis fuel cell
• Bahan Bakar yang digunakan yaitu Hidrogen dan pengoksidasinya
adalah Oksigen.
• Berikut merupakan sistem PEMFC

Gambar 2.2.2.1 Sistem PEMFC

2. Alkaline Fuel Cell (AFC)


• Temperatur pengoperasian (60oC – 120oC).
• Efisiensi 50% - 70%.

10
• Fuel Cell jenis bersifat korosif dan tergolong mahal maka jarang
digunakan untuk komersial.
• Banyak digunakan oleh NASA untuk misi ulang-alik luar angkasa.
• Elektrolit yang digunakan adalah larutan kalium hidroksida.
• Katalis yang digunakan pada umumnya menggunakan Platina.
• Berikut merupakan sistem AFC

Gambar 2.2.2.2 Sistem AFC

3. Phosphoric Acid Fuel Cell (PAFC)


• Temperatur pengoperasian rendah (160oC – 200oC).
• Efisiensi 40% - 45%.
• Fuel Cell jenis ini tergolong mudah korosif dan menghasilkan sulfur
yang beracun.
• Elektrolit yang digunakan adalah asam fosfat.
• Katalis yang digunakan pada umumnya menggunakan Platina.
• Berikut merupakan sistem PAFC

11
Gambar 2.2.2.3 Sistem PAFC

4. Molten Carbonate Fuel Cell (MCFC)


• Temperatur pengoperasian (600oC – 650oC).
• Efisiensi 50% - 60%.
• Fuel Cell jenis mudah korosif.
• Elektrolit yang digunakan adalah Litium, Natrium, Kalium
Karbonat.
• Katalis yang digunakan pada umumnya menggunakan Elektrode
Material.
• Penggunaan elektrode material (sebab temperatur operasi yang
tinggi sehingga memungkinkan reaksi elektrokimia berlangsung
hanya dengan menggunakan udara)
• Berikut merupakan sistem MCFC

12
Gambar 2.2.2.4 Sistem MCFC

5. Solid Oxide Fuel Cell (SOFC)


• Temperatur pengoperasian (800oC – 1000oC).
• Efisiensi 50% - 60%.
• Elektrolit yang digunakan adalah Lapisan Keramik (O2-).
• Katalis yang digunakan pada umumnya menggunakan Elektrode
Material.
• Penggunaan elektrode material (sebab temperatur operasi yang
tinggi sehingga memungkinkan reaksi elektrokimia berlangsung
hanya dengan menggunakan udara)
• Dapat menggunakan bahan bakar yang beragam yaitu H2, CO, CH4.
• Biasanya digunakan untuk menghasilkan listrik di beberapa industri
kecil, di rumah, dan kendaraan berbasis fuel cell.
• Berikut merupakan sistem SOFC [8].

13
Gambar 2.2.2.5 Sistem SOFC

2.2.3 Cara Kerja Fuel Cell

Gambar 2.2.3.1 Prinsip Kerja Fuel Cell

Gas hidrogen akan mengalir ke bagian anoda, sedang oksigen yang diperoleh
dari udara dialirkan ke bagian katoda. Membran yang dilapisi oleh platina
tipis yang berfungsi sebagai katalisator yang mampu memecah atom hidrogen

14
menjadi elektron dan proton. Proton mengalir melalui membran, sedangkan
elektron tidak dapat menembus membrane tersebut, sehingga elektron akan
menumpuk pada anoda dan pada katoda terjadi penumpukan ion bermuatan
positif. Apabila anoda dan katoda dihubungkan dengan sebuah penghantar
listrik, maka akan terjadi aliran elektron dari anoda ke katoda, sehingga
terdapat arus listrik. Elektron yang mengalir ke katoda akan bereaksi dengan
proton dan oksigen pada sisi katoda dan membentuk air [9].
Reaksi Kimia pada Fuel Cell
Anoda : 2H2 → 4H+ + 4e-
Katoda : 4e- + 4H+ + O2 → 2H2

15
BAB 3
STUDI KASUS DAN ANALISIS

16
BAB 4
SIMPULAN

17
DAFTAR PUSTAKA

18
LAMPIRAN 1

SEJARAH PERUSAHAAN

PT Dinamika Sarana Utama merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun


2014 yang bergerak dalam bidang kontraktor minyak dan gas. PT Dinamika
Sarana Utama berfokus pada 4 disiplin ilmu yaitu :
• Pipa Darat, Pipa Lepas Pantai, Sistem / Peralatan Bawah Laut dan
Umbilical
• Desain Terperinci Platform Lepas Pantai serta Transportasi & Pemasangan
• Fasilitas Darat dalam Sistem Kilang (M / E, HVAC) dan Platform Sisi
Atas
• Fasilitas Kelautan, Angkatan Laut dan SPM

PT Dinamika Sarana Utama memiliki beberapa unit bisnis diantaranya :


• Jalur pipa bawah laut, jalur pipa di darat dan di dalam tanah.

• Rincian dan desain anjungan lepas pantai serta desain dan pengangkutan

dan instalasi.

• penyulingan fasilitas darat dan perpipaan.

Untuk track records dari PT Dinamika Sarana Utama :

Project Client
Front End Engineering Design PT.Exatra Enjiniring and PT.Pacific Process Engineering
Development of Koto Gasib Measurement Station PT.Exatra Enjiniring and PT.Yuan Sejati
FEED & DEDC Pembangunan Jaringan Gas Bumi Untuk Rumah Tangga PT.Buah Bumi Bersama & PT.Azevedopratama Consultant/PT.Exatra Enjiniring
Renovasi HVAC Non Betalaktam Tahap II PT.Deltamas
Pipeline Risk Assesment for 10” Subsea Rigid Pipeline LESA-KLB
Pipeline Risk Assesment for 6” Subsea Flexible Pipeline KKA-KKNA Consortium of PT.Erraenersi Konstruksindo(Enerkon) and Lemtek UI
Pipeline Risk Assesment for 10” Subsea Rigid Pipeline BG-BC

19
LAMPIRAN 2

HASIL PEMERIKSAAN PLAGIARISME

20
21

Anda mungkin juga menyukai