Disusun oleh:
Ferdik
Ilham
1811032004
i
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL....................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
ii
2.8.2 Prosedur Perubahan Lingkup Pekerjaan (Kontrak)...............................33
2.11Sumber Daya................................................................................................42
2.11.1 Peralatan................................................................................................42
2.11.2 Material.................................................................................................51
2.11.3 Sumber Daya Manusia..........................................................................56
iii
3.5.3 Rambu Rambu Keselamatan.................................................................77
3.5.4 Safety Talk............................................................................................77
3.5.5 Vahicle Inspection.................................................................................77
3.5.6 HSE Utility Inspection..........................................................................78
3.5.7 Health Inspection...................................................................................78
3.5.8 Safety Patrol..........................................................................................79
3.5.9 Site Inspection.......................................................................................79
3.5.10 Kebugaran.............................................................................................80
3.5.11 Manajemen HSE...................................................................................80
4.2 Shotcrete.......................................................................................................99
iv
4.3.1 Kendala-Kendala Teknis maupun Non-Teknis Penyebab
Keterlamabatan.....................................................................................119
4.3.2 Upaya Pengendalian yang Dilakukan...................................................119
BAB V PENUTUP..............................................................................................120
5.1 Kesimpulan.................................................................................................120
5.2 Saran............................................................................................................121
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................123
LAMPIRAN............................................................................................................124
v
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Standart ukuran schedule pipa baja menurut japan internasional
standart..................................................................................................................83
Table 4.2 Daftar Tenaga Kerja...............................................................................88
Table 4.3 Daftar Alat.............................................................................................89
Table 4.4 RAB Pekerjaan Pipa Bottom Outlet.......................................................93
Table 4.5 Time Schedule Pipa Bottom Outlet........................................................95
Table 4.6 Daftar Tenaga.......................................................................................103
Table 4.7 Daftar Alat...........................................................................................104
Table 4.8 RAB Pekerjaan Shotcrete....................................................................115
Table 4.9 Time Schedule Shotcrete......................................................................117
DAFTAR GAMBAR
1
Dikarenakan proyek sedang berlangsung sehingga penulis dapat mengamati
pekerjaan secara langsung.
Maksud dari tujuan yang ingin dicapai dalam praktik kerja lapangan
adalah agar mahasiswa memperoleh pengetahuan, pemahaman profesi dan
mengembangkan pengalaman kerja dalam kegiatan kontruksi bangunan air.
Sedangkan tujuan dari praktik kerja lapangan adalah sebagai berikut :
A. Tujuan umum
Tujuan yang ingin dicapai dari praktik kerja lapangan ini adalah sebagai
berikut:
1. Merealisasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat selama bangku
perkuliahan.
2. Melatih mahasiswa menganalisis pekerjaan di lapangan, dan mengetahui
permasalahan yang timbul di lapangan serta pemecahannya secara teknis
ataupun non-teknis
3. Melatih mahasiswa membuat laporan mengenai peninjauan pekerjaan di
lapangan serta dapat mempresentasikannya mengembangkan keterampilan
komunikasi yang efektif dan dapat menyampaikan hasil penyelesaian
masalah/tugas dengan komunikasi lisan maupun tulisan dalam dunia kerja
di bidang ketekniksipilan.
4. Mengaplikasikan pengetahuan teknik dengan strategi yang kreatif.
5. Meningkatkan tanggung jawab etika dan profesi dalam kerekayasaan
sumber daya air dengan mempertimbangkan dampak penerapannya dalam
konteks sosial, ekonomi dalam lingkungan global.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam praktik kerja lapangan sebagai
berikut:
1. Mengetahui latar belakang, manfaat dan tujuan proyek pembangunan
Bendungan Sidan, yang terletak diantara tiga Kabupaten yaitu Kabupaten
Badung, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
2. Mengetahui data umum dan data teknis proyek pembangunan Bendungan
Sidan, yang terletak diantara tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Badung,
Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
3. Mengetahui Studi Kasus Pipa Bottom Outlet Pada Terowongan Pengelak
dan Shotcrete untuk Perkuatan Tebing Spillway pada proyek Bendungan
Sidan, yang terletak diantara tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Badung,
Kabupaten Bangli dan Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
E. Browsing di internet
Untuk menambah referensi, penulis juga menfaatkan teknologi yang
semakin canggih dengan browsing di internet
Untuk memberikan pengertian yang jelas dan mudah dipahami, laporan ini
disusun sesuai urutan yang dibagi menjadi beberapa bab sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi
mahasiswa jurusan Teknik Sipil, tujuan secara umum maupun tujuan secara
khusus yang memaparkan target yang hendak dicapai dengan dilakukannya
kegiatan Praktik Kerja Lapangan, metode yang digunakan dalam pengumpulan
data, batasan ruang lingkup penulisan untuk menghindari lingkup penulisan yang
terlalu luas dan sistematika laporan sehingga laporan ini dapat diselesaikan
dengan baik.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan yang dapat diambil selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) dan memberikan beberapa saran sehingga dapat
menjadikan proyek ini lebih baik.
BAB II
TINJAUAN UMUM PROYEK
6
e. Perikanan
Untuk mengganti mata pencaharian para penduduk yang tanahnya
digunakan untuk pembuatan waduk dari mata pencaharian sebelumnya
beralih ke dunia perikanan dengan memanfaatkan waduk untuk peternakan
ikan di dalam jaring-jaring apung atau karamba-karamba.
m3/detik.
Contoh :
1) Bendungan Numappara di Sungai Taka (Jepang)
2) Bendung Marchlyn di tepi Telaga Marchlyn (Inggris)
Contoh :
a) Bendungan Hoover, sebuah bendungan beton lengkung di Black
Canyon di Sungai Colorado
b) Bendungan Scrivener, CanberraAustralia, di bangun untuk
mengatasi banjir 5000-tahunan
3. Bendungan lainnya
Biasanya hanya untuk bendungan kecil misalnya: bendungan kayu (timber
dams), bendungan besi (steel dams), bendungan pasangan bata (brick
dams), bendungan pasangan batu (masonry dams) dan bendungan beton
ringan (rollcrete dams atau roller compact concrete dams). Menurut
ICOLD (The International Commossion on Large Dams) dibagi menjadi 6
tipe bendungan :
a) Urugan tanah
b) Urugan batu
d) Beton penyangga
e) Beton lengkung
13
2.3 Maksud dan Tujuan Proyek Pembangunan Bendungan Sidan
Bendungan Sidan terletak pada DAS Tukad Ayung, berikut adalah lokasi
bendungan sidan secara terperinci:
1. Lokasi tapak bendungan dan genagan berada di:
a. Desa Belok Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
b. Desa Buahan Kaja, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
c. Desa Banutin, Desa Mengani dan Desa Langgahan, Kabupaten Bangli
.
2. Lokasi tubuh damnya terletak di:
a. Kiri: Desa Buahan, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar.
b. Kanan : Desa Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
A. Data Hidrologi
B. Waduk
C. Bangunan Pengelak
:Bendungan Zona
1. Tipe Cofferdam
dengan Inti Miring
D. Maindam
E. Bangunan Pelimpah
Berikut adalah data data teknis pada bangunan pelimpah pada Bendungan
Sidan:
F. Bangunan Pengambilan
G. Pengeluaran Darurat
Merupakan pekerjaan yang meliputi hal mekanik yang berkaitan dengan air.
Merupakan hidromekanikal yang terletak pada bangunan pengelak dan menara
intake.
I. Instrumentasi
Jalan masuk merupakan akses masuk kendaraan umum maupun alat berat
yang bertujuan untuk memudahkan dalam proses pengerjaan proyek Bendungan
Sidan.
1. Panjang :1,37 km
2. Lebar Jalan :5,0 m
3. Perkerasan :Base Course dan Sub Base
2.5 Pemilihan Penyedia Jasa
1. Kontrak Lumpsum
2. Kontrak Harga Satuan (Unit Price)
3. Kontrak Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan
4. Kontrak Presentase
5. Kontrak Terima Jadi (Turnkey)
Manajemen proyek terdiri dari dua kata yaitu kata “Manajemen” dan kata
“Proyek” oleh karena itu sebelum kita memahami pengertian manajemen proyek,
terlebih dahulu perlu memahami tentang pengertian manajemen maupun proyek
itu sendiri.
Menurut buku manajemen proyek, manajemen merupakan suatu ilmu
pengetahuan tentang seni memimpin organisasi yang terdiri atas kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terhadap sumber -
sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang efektif
dan efisien (Husen, Abrar, 2010: 2).
Menurut buku manajemen proyek, proyek merupakan gabungan dari
sumber - sumber daya seperti manusia, material, peralatan dan modal/biaya yang
dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai sasaran dan
tujuan (Husen, Abrar, 2010: 5).
Menurut buku manajemen proyek tujuan manajen yaitu mendapatkan
metode atau cara teknis yang paling baik agar dengan sumber - sumber daya yang
terbatas diperoleh hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan,
dan keselamatan kerja secara komprehensif (Husen, Abrar, 2010: 2).
Menurut buku manajemen proyek (Husen, Abrar, 2010: 2) unsur - unsur
manajemen yaitu :
a. Tujuan: sasaran yang hendak dicapai dalam optimasi biaya, mutu, waktu
dan keselamatan
b. Pemimpin: mengarahkan organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan.
c. Sumber-sumber daya yang terbatas: manusia, modal/biaya, peralatan dan
material.
d. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.
2.8 Ruang Lingkup dan Tahap dalam Manajemen proyek
a. Pekerjaan Persiapan
1. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan konstruksi dan sumber daya
2. Mobilisasi dan Demobilisasi peralatan laboratorium
3. Sistem penyediaan listrik
4. Sistem penyediaan air
5. Sistem telekomunikasi
6. Dokumentasi foto dan video
7. Mobilisasi dan demobilisasi fasilitas kantor ( kantor, rumah staff,
barak kerja, gudang, bengkel kerja dll)
8. Investigasi geologi
b. Pekerjaan Jalan masuk dan jalan inspeksi
1. Jalan masuk
2. Jalan inspeksi atau jalan OP
c. Pekerjaan Terowongan Pengelak
1. Pekerjaan dewatering
2. Pekerjaan temporary cofferdam hulu
3. Pekerjaan tanah
4. Pekerjaan beton dan proteksi
5. Pekerjaan drilling dan grouting
6. Plugging
7. Pekerjaan conduit
8. Pekerjaan galeri
9. Pekerjaan penunjang dll
d. Pekerjaan Perkuatan Tebing
1. Perkuatan tebing spillway
2. Perkuatan tebing intake
B. Pekerjaan paket 2
a. Pekerjaan spillway
1. Pekerjaan dewatering
2. Pekerjaan tanah
3. Pekerjaan beton dan proteksi
4. Pekerjaan drilling dan grouting
5. Pekerjaan lain lain
Addendum kontrak dapat terjadi perubahan jika terjadi beberapa hal berikut:
1. Perubahan pihak dalam kontrak jika suatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam kontrak sehingga terjadi perubahan lingkup pada kontrak.
2. Perubahan jadwal akibat adanya perubahan pekerjaan.
3. Perubahan harga kontrak dikarenakan adanya perubahann pekerjaan,
perubahan pelaksanaan pekerjaan , dan perubahan dilakukan jika disetujui
oleh pihak pihak yang terlibat dalam kontrak.
Secara skematis unsur unsur yang terkait dalam proyek seperti dalam
gambar:
37
2.10.3 Kontraktor
lain:
konstruksi;
h. Bekerja sama dengan kepala kantor untuk menjaga tambahan sumber daya
bila diperlukan
38
Gambar2.2 Struktur Organisasi Kontraktor
1. Manajer Proyek
Manajer proyek haruslah orang yang berpengalaman dan mampu
memimpin proyek secara efektif dan efisien. Adapun tanggung jawab
manajer proyek yaitu:
1) Menunjukan kepemimpinan dalam mengelola proyek
2) Melayani sebagai poin utama hubungan antara employer dan tim
pelaksana proyek/kontraktor
3) Menerima tanggung jawab untuk seluruh operasi, produksi dan kualitas
pekerjaan
4) Mempertahankan kontrol dari lingkup proyek, jadwal, dan anggaran
5) Mempersiapkan rencana eksekusi detil proyek dan rencana pembangunan,
termasuk tenaga kerja, prosedur proyek, revisi, progres proyek, dan
memantau pekerjaan, meninjau status proyek dan sistem laporan
6) Menyediakan arahan dan petunjuk untuk manajer setiap tim
7) Mengatur dan menentukan staff tim pelaksana proyek/kontraktor dan
menjamin memenuhi syarat employer
8) Mengatur aktivitas produksi proyek, biaya dan jadwal
9) Mengatur jalur komunikasi dalam tim pelaksana proyek/kontraktor
10) Mengatur jalur
komunikasi dengan entitas di luar tim pelaksana
proyek/kontraktor
A. Manajer Administrasi
1) Manajer Administrasi bertanggung jawab untuk tim administrasi termasuk
membangun protokol
2) Membantu Manajer Proyek dalam mengelola Kontrol Dokumen dan
Komunikasi (masuk dan keluar)
3) Menyediakan pelayanan kesekretariatan yang memadai
4) Menyediakan seluruh administrasi lapangan, aktivitas personil, penjagaan
waktu, akuntansi, koordinasi kantor, relasi pemerintah, asuransi, dan
pengaturan perjalanan
5) Menangani seluruh kontrak dan kebutuhan perusahaan yang berkaitan
dengan masalah keuangan
B. Akuntansi
1) Akuntan akan bertanggung jawab untuk akun hutang, termasuk
pembayaran dan penerbitan semua faktur yang berkaitan dengan proyek
ini
2) Mempersiapkan dan merekap pengeluaran dan pendapatan
7. Site Manager
Berikut tugas site manager:
1) Mengawasi pekerjaan pada bidang masing masing dilapangan,
2) Memberikan bantuan, pertimbangan teknis kepada project manager
terhadap masalah teknis yang dihadapi dilapangan.
3) Menentukan cara pelaksanaan pekerjaan yang efektif dan murah
4) Melakukan supervisi dilapangan mengenai pelaksanaan pekerjaan
5) Mempersiapkan prosedur pelaksanaan untuk menjamin pencapaian sasaran
kerja atau target kerja
6) Mengevaluasi kualitas mutu dan menetapkan cara agar tidak terjadi
penyimpangan yang kemungkinan akan terjadi.
2.11.1 Peralatan
2. Excavator
Excavator berfungsi untuk menggali material hingga mencapai elevasi
rencana. Excavator merupakan salah satu alat berat yang hampir sering digunakan
disetiap proyek yang berhubungan dengan pekerjaan galian tanah. Hal tersebut
disebabkan oleh excavator memiliki kemampuan yang sangat besar sehingga
mempermudah pekerjaan berat dan sulit yang dilakukan dengan tenaga manusia.
Excavator juga mempunyai lengan bucket yang panjang sehingga dapat
menjangkau segala medan.
Gambar 2. 16 Excavator
3. Bulldozer
Bulldozer adalah jenis peralatan Konstruksi (biasa disebut alat berat
atau construction equipment) bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta
dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di depan. Bulldozer
diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material (tanah,
pasir, dsb)
Gambar 2. 17 Buldozer
4. Vibratory Roller
Vibratory Roller adalah Alat berat yang dirancang khusus untuk digunakan di
pekerjaan yang erat kaitannya dengan pemadatan tanah. Dari namanya, bisa
diketahui bahwa alat ini mempunyai sebuah vibrator yang bisa digunakan untuk
melakukan tugasnya. Ketika alat berat ini digunakan, tanah yang dipadatkan bisa
menjadi jauh lebih sempurna. Selain itu, permukaan tanahnya juga akan menjadi
lebih dinamis serta solid dan optimal. Artinya, butiran-butiran tanah yang
dipadatkan menggunakan alat berat ini akan mengisi setiap bagian yang kosong.
Alat ini bisa dipakai untuk pekerjaan konstruksi kecil hingga yang besar.
5. Total Station
Total Station adalah alat ukur sudut dan jarak yang terintegrasi dalam satu
unit alat. Total station juga sudah dilengkapi dengan processor sehingga bisa
menghitung jarak datar, koordinat, dan beda tinggi. Total station digunakan untuk
pengukuran tata batas baru baik tata batas hutan maupun tata batas dengan pihak
ketiga seperti halnya pinjam pakai dan tukar menukar kawasan hutan. Dan pada
proyek pembangunan Bendungan Sidan ini dipakai juga untuk menentukan titik
pada item pekerjaan seperti inlet,conduit dan outlet.
Gambar 2. 19 Total Station
6. Crane
Crane adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan
sesuatu dengan mengaplikasikan kerja tali dan katrol. Crane dipakai untuk
mengangkat material secara vertikal dan menggerakannya secara horizontal
menuju titik tujuan dimana material akan diletakkan. Jenis barang yang dibawa
crane adalah barang berat pada proyek-proyek konstruksi. Crane bekerja dengan
memanfaatkan kombinasi antara sistem hidraulik dan sistem pneumatik. Crane
sendiri jika dilihat memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang seperti tower
maupun kendaraan. Masing-masing memiliki fungsi dan kegunaan tertentu.
Gambar 2. 20 Crane
7. Rotary Drilling Rig
Rotary Drilling Rig atau mesin bor putar adalah metode pemboran yang
menggunakan aksi putaran untuk melakukan Penetrasi terhadap batuan.
Berdasarkan sistem penetrasinya, metode roraty terdiri dari 2 metode yaitu;
system tricone dan drag bit. Tricone bit dengan hasil penetrasinya berupa gerusan
dan drag bit dengan hasil penetrasinya berupa potongan (cutting).
3. Pasir
Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral
yang terpecah halus. Ukuran pasir pasir lebih halus dari kerikil dan lebih kasar
dari lanau
4. Kerikil
Kerikil ialah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Ukuran
kerikil yang selalu digunakan ialah antara 2 mm dan 75 mm. Kerikil sering
digunakan dalam pembangunan
5. Besi Tulangan
Besi tulangan adalah besi yang berbentuk batang yang digunakan untuk
penulangan beton. Dalam perdagangan disebut juga besi beton. Besi tulangan
menurut bentuknya dibagi atas :
a. Besi Tulangan Polos (BJTP) adalah batang prismatis yang
berpenampang bulat, persegi, lonjong dan lain-lain dengan permukaan
licin. Besi polos yang digunakan berdiameter 8 – 16 mm
b. Besi Tulangan yang Berulir (BJTD) adalah batang prismatis yang bersirip
atau yang berulir teratur untuk mendapatkan perletakan yang lebih baik
dari pada besi tulangan polos dengan luas penampang yang sama. Besi ulir
yang digunakan berdiameter 13,16,19,22,25,29,32 mm.
Gambar 2. 30 Besi Tulangan Berulir
6. Pipa
Pipa adalah sebuah selongsong bundar yang digunakan untuk mengalirkan
fluida-cairan atau gas. Pipa-pipa yang digunakan dalam proyek ini ada banyak,
mulai dari pipa PVC hingga Pipa yang terbuat dari Baja.
7. Kayu
Kayu juga salah satu bahan yang digunakan dalam sebuah kontruksi.
Kegunaan kayu sangat banyak, biasanya digunakan untuk bowplank, bekisting
dan kegunanan lainnya. Jenis kayu yang biasa digunakan adalah kayu dolken,
albasia, dll.
Gambar 2. 32 Kayu
8. Multipleks
Multiplek merupakan suatu bahan yang sering digunakan dalam konstruksi
bangunan, terbuat dari kayu yang disusun berlapis-lapis sehingga menjadi satu
kesatuan dan dapat difungsikan dalam pekerjaan konstruksi bangunan, biasanya
digunakan sebagai mal dan bahan bekisting.
Gambar 2. 33 Multipleks
9. Rubber Band
Rubber band merupakan lembaran karet yang bisa digunakan sebagai
sambungan antar beton. Pada Proyek Pembangunan Bendungan Sidan Paket 1 ini
rubber band digunakan pada pekerjaan konduit, bangunan intake, inlet dan outlet
yang berfungsi sebagai bantalan penahan antar blok pada saat terjadinya pemuaian
atau pergerakan padan struktur tersebut. Rubber band merupakan lembaran karet
yang bisa digunakan sebagai sambungan antar beton. Pada Proyek Pembangunan
Bendungan Sidan Paket 1 ini rubber band digunakan pada pekerjaan konduit,
bangunan intake, inlet dan outlet yang berfungsi sebagai bantalan penahan antar
blok pada saat terjadinya pemuaian atau pergerakan padan struktur tersebut.
11. Air
Air dalam beton merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai bahan
proses terjadinya pengikatan antara semen, agregat halus dan agregat kasar. Oleh
karena itu, pemakaian air yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu
yang telah ditetapkan agar mendapatkan mutu beton yang baik. Adapun dalam
pelaksanaannya air yang digunakan mempunyai persyaratan sebagai berikut:
1) Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung
minyak, garam, dan bahan-bahan organik atau bahan- bahan yang dapat
merusak beton dan baja tulangan.
2) Persediaan sumber air tersedia disekitar lokasi proyek dan telah memenuhi
syarat yang telah ditetapkan.
12. Bahan Bakar Minyak
Digunakan sebagai bahan bakar untuk mengoperasikan alat.
Tenaga kerja adalah salah satu sumber daya yang menjadi faktor
keberhasilan dalam suatu proyek. Untuk pekerjaan yang memerlukan keahlian dan
keterampilan khusus, hendaknya dilakukan oleh tenaga kerja yang memiliki
keahlian dibidang tersebut. Hal diatas perlu diperhatikan karena dapat
memperbaiki sistem jaminan kualitas secara keseluruhan yang pada akhirnya akan
menghasilkan optimasi faktor efisiensi/harga serta pekerjaan yang dihasilkan
sesuai dengan apa yang diharapkan.
Adapun tingkatan tenaga kerja berdasarkan keterampilan dalam suatu proyek
terdiri atas :
A. Pekerjaan persiapan
Tahapan persiapan awal yang wajib dilakukan dalam melaksanakan suatu
proyek. Pada tahap ini, segala izin yang dibutuhkan untuk proses
pembangunan telah diurus serta segala sesuatu yang menyangkut
kelancaran pekerjaan pelaksanaan harus telah disiapkan di lokasi sebelum
melaksanakan pekerjaan.
F. Pekerjaan spillway
Dilakukan pengerjaaan bangunan pelimpah agar saat penampungan air jika
terjadi banjir dapat dilimpahkan ke spillway.
G. Pengerjaan intake
Pengerjaan intake dilakukan agar air baku dapat dialirkan dan juga guna
untuk PLTM. Pekerjaannya meliputi pekerjaan dewatering, pekerjaan tanah,
pekerjaan proection dan support work, pekerjaan drilling dan grouting.
H. Pekerjaan Hidromekanikal
Pekerjaan yang meliputi pengerjaan engineering, fabrikasi mekanikal,
elektrikal, erection hingga commissioning
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan berupa plat berdiameter 40
cm, linggis, sekop, sendok, meteran, plastik, ember, goni, air dan
timbangan.
2) Galilah lubang sesuai diameter plat yaitu 40 cm dengan kedalam 50 cm
MULAI
SELESAI
Speedy test adalah pengujian untuk kadar air di lapangan. Sesuai namanya
hasil dari pengujian kadar air akan didapat dengan sangat cepat. Berikut adalah
langkah-langkah pengujian Speedy test:
MULAI
Dilakukan analisa perhitungan apakah kadar air tanah uji sesuai perencanaan
SELESAI
Pengujian kuat tekan beton bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat tekan
beton dengan prosedur yang benar dengan menerapkan uji sampel beton dengan
berbentuk slinder.
Berikut adalah langkah pengerjaan kuat tekan beton:
1) Siapkan sampel beton lapangan yang telah dicetak pada silinder
Mulai
Selesai
Hal yang berlaku umum saat ini dalam monitor dan evaluasi proyek dalam
mengendalikan waktu adalah Kurva S. Kurva S adalah alat monitor dan evaluasi
yang informatif, dengan tampilan kombinasi menggunakan diagram batang,
sehingga pengelola proyek dapat cepat mengantisipasi bila ada terjadi
penyimpangan pada proyek. Kurva S memiliki beberapa kegunaan antara lain :
71
3.4 Pengendalian Biaya Proyek
72
8) Perubahan kondisi material selama proses pengiriman
9) Penyimpangan biaya pengiriman material
10) Tingkat kerusakan material selama proses penyimpanan
11) Kapasitas stok material di lokasi site
12) Pemborosan pemakaian material
13) Penggunaan dan pemotongan yang tidak efisien
14) Adanya percepatan waktu pelaksanaan
15) Sistem evaluasi dan pengendalian biaya material
16) Tingkat pengawasan material di lokasi proyek
17) Tingkat pencurian dan penipuan.
Pengontrolan bahan bangunan di gudang sebaiknya dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Bukti penerimaan barang
Bukti penerimaan barang dipakai jika barang diterima di dalam gudang dan
diisi sesuai dengan banyaknya barang yang diterima, bukti ini diberikan
untuk supplier dari bagian gudang sebagai bukti bahwa supplier telah
mengirimkan barang sesuai dengan pesanan. Bukti ini ditandatangani oleh
yang menyerahkan (supplier), yang mengetahui dalam penerimaan barang
dan yang menerima barang.
b. Bon penerimaan barang
Bon ini dipakai untuk meminta barang dari bagian gudang, diisi sesuai
dengan jumlah dan jenis barang tersebut. Surat ini ditandatangani oleh
bagian gudang dan penerimaan barang.
c. Surat permintaan barang
Surat permintaan barang ini digunakan untuk meminta barang. Surat ini ada
dua jenis, untuk meminta barang ke kantor pusat dan untuk meminta ke
bagian logistik. Surat ini ditandatangani oleh pihak manager lapangan, ketua
bagian teknis, dan ketua bagian pelaksana.
d. Kartu Stok
Kartu ini untuk mengisi barang-barang yang keluar atau masuk di gudang,
atau bisa dikatakan kita dapat mengetahui jumlah dan macam barang apa
saja yang terdapat di dalam gudang atau stok barang.
3.4.2 Pengendalian Biaya Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang penting dan menentukan
dalam pelaksanaan proyek pembangunan. Tenaga kerja yang ada harus
dioperasikan dengan baik agar diperoleh efisiensi kerja yang tinggi. Yang
dimaksud dengan tenaga kerja adalah setiap orang yang ikut serta dalam
pelaksanaan suatu proyek.
Dalam setiap kegiatan proyek pengendalian biaya untuk upah sangat
menentukan keberhasilan suatu proyek. Adapun tahapan dalam pengendalian
baiaya yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut:
Adalah kegiatan mingguan yang diikuti semua pekerja yang berisi tentang
pemberian tips K3 secara lisan.
a. Surat Ijin
Adalah sebuah sistem ijin bekerja tertulis yang digunakan untuk mengontrol
jenis pekerjaan tertentu yang bepotensi bahaya. Jenis-jenis surat ijin:
1. Ijin kerja panas
2. Ijin kerja ruang terbatas
3. Ijin kerja pekerjaan di ketinggian
4. Ijin kerja pekerjaan kritis
5. Ijin kerja dingin
b. Job Safety and Environment Analysis
Adalah suatu dokumen yang berisi penilaian resiko yang berpotensi dalam
suatu pekerjaan untuk memastikan bahwa bahaya dikenali dan diidentifisi dan
kemudian menerapkan kendali terhadap resiko pada Kesehatan, Keselamatan,
dan Lingkungan Kerja.
c. Standart Operation Prosedure
Dokumen yang berisi tentang panduan langkah – langkah dalam melakukan
setiap pekerjaan yang harus dipatuhi oleh semua pekerja.
BAB IV
STUDI KASUS
PIPA BOTTOM OUTLET PADA TEROWONGAN PENGELAK
DAN SHOTCRETE UNTUK PERKUATAN TEBING
SPILLWAY
4.1.2 Material
A. Pipa
Pipa adalah bagian utama dari sistem pipa yang berfungsi menyalurkan
fluida. Pembagian kelas pipa diatur oleh Biro Klasifikasi Indonesia yang
didasarkan pada tekanan dan temperatur kerjanya. Sistem pipa harus dilaksanakan
sepraktis mungkin dengan bengkokan dan sambungan las atau brazing sedapat
mungkin dengan flens atau sambungan yang dapat dilepas dan dipindahkan jika
perlu semua pipa harus dilindung sedemikian rupa sehingga terhindar dari
kerusakan mekanis dan harus ditumpu / dijepit sedemikian rupa untuk
menghindari getaran.
Pada proyek pembangunan Bendungan Sidan jenis pipa yang digunakan
adalah pipa carbon steel SCH60.
Table 4 1 Standart ukuran schedule pipa baja menurut japan
internasional standart
Inside Nominal Size Outside SGP Tebal Schedule 30
Diameter (mm) (inch) Diameter (mm) (mm) (mm)
400 16 406. - -
450 18 457. - -
500 20 508. - -
B. Gate Valve
Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem
perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak
untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah
atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar benar
terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close).
C. Support Pipa
Support pipa yang digunakan berupa besi baja tipis yang dirakit supaya
pipa tidak langsung bersentuhan dengan bagian lower terowongan.
D. Elektroda
Kawat las atau yang sering disebut dengan elektroda adalah suatu material
yang digunakan untuk melakukan pengelasan listrik yang berfungsi sebagai
pembakar yang akan menimbulkan busur nyala. Sebagai salah satu bagian penting
dalam proses pengelasan, maka pengguna harus memahami kegunaan dari
masing-masing jenis elektroda.
F. Air Valve
Air valve ini berfungsi untuk mengeluarkan atau memasukan udara ke
dalam system perpipaan.
G. Dismantling Joint
Dismantling joint ini berfungsi untuk penyambungan pipa yang jarak
sambungannya pendek
I. Trash Screen
Berfungsi untuk menyaring sampah dan sedimen agar tidak masuk ke pipa
J. Pressure Gauge
Digunakan untuk mengukur tekanan pada pipa
K. Bellmouth
Berfungsi untuk menyerap cairan dalam tangki selanjutnya dialirkan
menuju komponen lainnya
2 Gerobak - 1
93
Berikut adalah Volume Pipa Bottom Outlet:
Panjang 1 Pipa = 6 m
Volume = 570 : 6 = 95
94
2. Time Schedule Pekerjaan Pipa Bottom Outlet
Satuan Tugas : SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN-BALAI WILAYAH SUNGAI BALI PENIDA
Pekerjaan : PEMBANGUNAN BENDUNGAN SIDAN
Lokasi : KABUPATEN BADUNG-BANGLI-GIANYAR-PROVINSI BALI
Tahun : 2018-2021 (Multiyears)
Kontraktor : KONSORIUM BRANTAS ADIBRAYA-UNIVERSAL SURYAPRIMA
95
Gambar Denah dan Potongan Pekerjaan
99
4.2.2 Material
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjan Shotcrete di Proyek
Pekerjaan Pembangunan Bendungan Sidan yaitu sebagai berikut:
1. Besi angkur/patok
Besi yang digunakan yaitu, besi D16, dimana besi digunakan sebagai
penyangga antara wire mesh dengan permukaan tanah ini dipasang
pada beberapa bagian-bagian anyaman besi.
Semen
No SDM Jumlah
1 Pekerja 13 Orang
2 Nozmen 2 Orang
3 Mandor 1 Orang
2. Daftar Alat
Sumber daya alat sangat menentukan kecepatan dari pelaksanaan proyek
maka kebutuhan akan peralatan harus di rencanakan dengan baik. Adapun
kebutuhan sumber daya alat antara lain:
Table 4.7 Daftar Alat
No Alat Jumlah
1 Gunting besi 2
2 Gum 5
3 Palu 4
4 Meteran 1
5 Tali tambang Tergantung kebutuhan
6 Cangkul 4
7 Skop 6
8 Alat shotcrete 1
9 Genset 1
10 Conrate Mixer 1
11 Kompresor 1
12 Ember 4
13 Sabit 1
A. Pekerjaan Persiapan
1) Kontraktor melakukan pekerjaan persiapan antara lain menyampaikan
metode pelaksanaan kerja kepada direksi pengawasan yang terkait
dengan proses pelaksanaan pekerjaan Shotcrete dari awal sampai akhir
pelaksanaan pekerjaan shotcrete dan melakukan pengukuran lahan kerja
dengan menggunakan survey equipment.
3) Lokasi shotcrete harus dalam keadaan bersih dari tumbuhan dan material
organic lainnya, agar material beton shotcrete dapat menempel sempurna
dipermukaan lereng batuan.
4) Bagian yang terlalu dalam akan diisi batuan dan yang menonjol akan
dikepras sehingga diharapkan hasil shotcrete cukup rata.
PERSIAPAN
PEMASANGAN STRIPDRAIN
PEMASANGAN WIREMESH
PEKERJAAN SHOTCRETE
FINISH
Pengujian kuat tekan beton bertujuan untuk mendapatkan nilai kuat tekan
beton dengan prosedur yang benar dengan menerapkan uji sampel beton dengan
berbentuk slinder.
Berikut adalah langkah pengerjaan kuat tekan beton:
1) Siapkan sampel beton lapangan yang telah dicetak pada silinder
Mulai
Selesai
P= 505 KN
τ = P/A
P = (505 x 1000N)/9,81
=51478,083 kg
A = ᴨ r2
= 3,14 x 7,52
= 176,65 cm2
τ = P/A
= 291,45/0,83
= 351,149 kg/cm2
4.2.7 RAB dan Time Shedule Pekerjaan Shotcrete
1. RAB Pekerjaan Shotcrete
Satuan Tugas : SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN-BALAI WILAYAH SUNGAI BALI PENIDA
Pekerjaan : PEMBANGUNAN BENDUNGAN SIDAN
Lokasi : KABUPATEN BADUNG-BANGLI-GIANYAR-PROVINSI BALI
Tahun : 2018-2021 (Multiyears)
Kontraktor : KONSORIUM BRANTAS ADIBRAYA-UNIVERSAL SURYAPRIMA
Berikut merupakan Rancangan Anggaran Biaya pada pekerjaan shotcreate di tebing di spillway elevasi 855 hingga
elevasi 860 dengan panjang 450m dengan tebal 10cm. Pada pekerjaan Shotcrete di tebing Spillway membutuhkan pipa
PVC 2” dengan volume 56 meter dengan jumlah pipa PVC sebanyak 1125 buah/ 30 cm, Wiremesh M4 dengan volume
2250 m², dan untuk Shotcrete dengan mutu beton yang digunakan K300 dengan volume 225 m³
115
Berikut adalah perhitungan volume :
2. Wiremesh
volume = panjang tebing x tinggi
= 450m x 5m
= 2250 m²
3. Pipa PVC
Volume
= 1 pipa = 0,3 m
= jumlah pipa 1125 buah
= 1125 x 0,3 m
= 337,5 m
116
2. Time Schedule Pekerjaan Shotcrete
Satuan Tugas : SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN-BALAI WILAYAH SUNGAI BALI PENIDA
Pekerjaan : PEMBANGUNAN BENDUNGAN SIDAN
Lokasi : KABUPATEN BADUNG-BANGLI-GIANYAR-PROVINSI BALI
Tahun : 2018-2021 (Multiyears)
Kontraktor : KONSORIUM BRANTAS ADIBRAYA-UNIVERSAL SURYAPRIMA
Agustus September
NO URAIAN PEKERJAAN BOBOT 4 1 2 3 4
Pekerjaan shotcrete pada tebing Spillway
1 Pemasangan Pipa PVC 2" untuk wipehole 0.37 0.19 0.19
2 Pemasangan Wiremesh M4 76.59 38.30 38.30
3 Pekerjaan shotcrete mutu beton K300 23.04 11.52 11.52
Bobot total (%) 100
Bobot bulanan (%) 0 50.00 50.00
Bobot komulatif (%) 0 50.00 100.00
117
Gambar Denah dan Potongan Pekerjaan
119
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada proyek
Pembangunan Bendungan Sidan Kabupaten Badung-Bangli-Gianyar, Provinsi Bali,
dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
a. Provinsi Bali sebagai destinasi wisata utama di Indonesia mengalami laju
pertumbuhan wisatawan dan penduduk yang besar setiap tahunnya yang
secara tidak langsung berdampak terhadap peningkatan kebutuhan air baku.
Bahkan diperkirakan 25 tahun yang akan datang provinsi Bali akan
mengalami krisis sumber daya air, untuk itu pembuatan tambahan
tampungan air seperti bendungan bisa menjadi salah satu solusi
permasalahan tersebut.
b. Pembangunan Bendungan Sidan yang dilaksanakan Kementerian PUPR
melalui Balai Wilayah Sungai Bali-Penida akan memberikan manfaat bagi
konservasi air, dan yang paling utama adalah penyediaan air baku sebesar
1.750 liter/detik untuk Kawasan Metropolitan Sarbagita, terutama Kota
Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Tabanan.
Bendungan ini juga memiliki potensi pariwisata dan sebagai Pembangkit
Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) berkapasitas 0,65 MW yang nantinya
dikoordinasikan dengan pihak PLN
c. Proyek Bendungan Sidan terletak pada Daerah Aliran Sungai Tukad Ayung,
yang menghubungkan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Badung, Bangli dan
Gianyar. Pembangunannya dikerjakan oleh Konsorsium PT. Brantas
Abipraya (Persero) – PT. Universal Suryaprima dengan kontrak senilai
829.617.895.000,00.
d. Bendungan Sidan adalah bendungan tipe Zonal dengan Inti Tegak memiliki
Panjang puncak 185 meter serta lebar puncak 10,5 meter yang sumber airnya
berasal dari Sungai Ayung. Bendungan Sidan juga dilengkapi terowongan
pengelak sepanjang 453 meter dengan diameter 5 meter yang berfungsi
untuk pengendali banjir dari debit masuk sebesar 405 m/detik menjadi 138
m/detik debit keluar
e. Salah satu sumber daya material yang terbaru dalam pembangunan Proyek
Bendungan Sidan ini adalah penggunaan Aspal sebagai material Inti
timbunan pada maindam, yang mana penggunaan ini adalah yang pertama
kali dilakukan di Indonesia bersamaan dengan Proyek Pembangunan
Bendungan Tamblang. Kegiatan ini dikontrol oleh seorang ahli asal
Norwegia dan China yang sudah berpengalaman dengan penggunaan
material aspal sebagai material zona inti tengah main dam
f. Metode pelaksanaan pekerjaan Pipa Bottom Outlet menggunakan pipa ɸ
0,5m tebal 1.2cm sebanyak pipa 95 buah dengan panjang pipa 6m.
g. Metode pelaksanaan perkuatan tebing spillway menggunakan shotcrete.
5.2 Saran
Dari hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan pada proyek
Pembangunan Bendungan Sidan Kabupaten Badung-Bangli-Gianyar, Provinsi Bali,
berikut beberapa saran yang diberikan, antara lain:
a. Saran untuk Pihak Akademik
Sebaiknya jadwal pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL)
ditambahkan guna memperbanyak pengetahuan yang terkait tentang
pelaksanaan proyek