Anda di halaman 1dari 19

BAB II

ADMINISTRASI PROYEK

2.1 Cara Pemberian Pekerjaan

Cara pemberian pekerjaan untuk melaksanakan suatu proyek perlu

diperhatikan agar mendapat hasil yang maksimal, baik dari segi mutu pekerjaan

maupun ketepatan waktu pelaksanaan serta penghematan biaya. Cara pemberian

pekerjaan pada kegiatan Pembangunan Bendungan Sidan Kabupaten Badung, Bangli

dan Gianyar ini adalah melalui tender atau pelelangan. Jenis tender atau pelelangan

yang digunakan adalah, Pelelangan Umum dimana dalam pelaksanaan tender tersebut

menggunakan sistem LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik). LPSE adalah unit

sistem yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat

Daerah/lnstitusi lainnya untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan

barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP dalam melaksanakan pengadaan

barang/jasa secara elektronik. ULP (Unit Layanan Pengadaan) adalah unit organisasi

Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi yang berfungsi

melaksanakan pengadaan barang/jasa.

Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor untuk melaksanakan suatu pekerjaan

perlu mendapat perhatian karena pemilihan kontraktor dapat mempengaruhi hasil

suatu pekerjaan, baik mutu pekerjaan, ketepatan waktu pengerjaan kegiatan, maupun

penghematan biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 12. Tahun 2021 Tentang Pengadaan Barang/Jasa, ada

beberapa metode pemberian pekerjaan yaitu:


2.1.1 Pelelangan Umum

Pelelangan Umum adalah metode pemilihan Penyedia Barang atau Pekerjaan

Konstruksi atau Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua

Penyedia Barang atau Pekerjaan Konstruksi atau Jasa Lainnya yang memenuhi

syarat.

2.1.2 Pelelangan Sederhana

Pelelangan Sederhana adalah metode pemilihan Penyedia Barang/Jasa Lainnya

untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah).

2.1.3 Pelelangan Terbatas

Pelelangan terbatas adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

untuk Pekerjaan Konstruksi dengan jumlah Penyedia yang mampu melaksanakan

diyakini terbatas dan untuk pekerjaan yang kompleks.

2.1.4 Pemilihan Langsung

Pemilihan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

untuk pekerjaan yang bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah).

2.1.5 Penunjukan Langsung

Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.


2.1.6 Pengadaan Langsung

Pengadaan Langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling banyak

Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

2.1.7 Pengadaan Berkelanjutan

Pengadaan Berkelanjutan adalah Pengadaan Barang/Jasa yang bertujuan untuk

mencapai nilai manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk

Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah sebagai penggunanya tetapi juga untuk

masyarakat, serta signifikan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan

sosial dalam keseluruhan siklus penggunaannya.

Dari metode pemberian pekerjaan tersebut, pada Pembangunan Bendungan

Sidan Kabupaten Badung, Bangli dan Gianyar menggunakan metode pelelangan

umum. Dimana metode Pelelangan Umun adalah metode pemilihan Penyedia

Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti

oleh semua Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang memenuhi

syarat. Adapun tahap pelelangan secara elektronik adalah sebagai berikut :

a. Pengumuman Pascakualifikasi

b. Download Dokumen Pemilihan

c. Pemberian Penjelasan

d. Upload Dokumen Penawaran

e. Pembukaan Dokumen Penawaran

f. Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis, dan Harga

g. Pembuktian Kualifikasi
h. Penetapan Pemenang

i. Pengumuman Pemenang

j. Masa Sanggah

k. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa

l. Penandatanganan Kontrak

2.2 Sistem Kontrak

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 12. Tahun 2021 kontrak adalah

perjanjian tertulis antara pengguna anggaran/kuasa pengguna anggaran/pejabat

pembuat komitmen dengan penyedia barang/jasa atau pelaksana swakelola. Jenis

kontrak pengadaan barang/pekerjaan kontruksi/jasa sebagai berikut:

a. Kontrak Lumsum

Kontrak jenis lumsum adalah kontrak dengan ruang lingkup pekerjaan

dan jumlah harga yang pasti dan tetap dalam batas waktu tertentu, dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia

2. Berorientasi kepada keluaran

3. Pembayaran didasarkan didasarkan pada tahapan produk/keluaran

yang dihasilkan sesuai dengan kontrak

b. Kontrak Harga Satuan

Kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/pekerjaan

kontruksi/jasa lainnya dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan

atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian


seluruh pekerjaan salam batas waktu yang telah ditetapkan dengan

ketentuan sebagai berikut:

1. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada

saat kontrak ditandatangani

2. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi

volume pekerjaan

3. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan

diselesaikan

c. Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan

Kontrak gabungan lumsum dan harga satuan adalah kontrak pengadaan

barang/pekerjaan kontruksi/jasa lainnya gabungan lumsum dan harga

satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan

d. Kontrak Payung

Kontrak payung adalah kontrak harga satuan dalam periode waktu

tertentu untuk barang/jasa yang belum dapat ditentukan volume dan atau

waktu pengirimannya pada saat kontrak ditandatangani.

e. Kontrak Putar Kunci merupakan suatu perjanjian mengenai pembangunan

suatu proyek dalam hal Penyedia setuju untuk membangun proyek tersebut

secara lengkap sampai selesai termasuk pemasangan semua

perlengkapannya sehingga proyek tersebut siap dioperasikan atau dihuni.

f. Kontrak Biaya Plus lmbalan merupakan jenis Kontrak yang digunakan

untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dalam

rangka penanganan keadaan darurat dengan nilai Kontrak merupakan


perhitungan dari biaya aktual ditambah imbalan dengan persentase tetap

atas biaya aktual atau.imbalan dengan jumlah tetap.

g. Kontrak berdasarkan Waktu Penugasan merupakan Kontrak Jasa

Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya belum bisa

didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan pekerjaan belum bisa dipastikan.

h. Kontrak Tahun Jamak merupakan Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang

membebani lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dilakukan setelah

mendapatkan persetujuan pejabat yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, dapat berupa:

a. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 12 (dua belas) bulan;

b. pekerjaan yang penyelesaiannya lebih dari 1 (satu) tahun anggaran; atau

c. pekerjaan yang memberikan manfaat lebih apabila dikontrakkan untuk

jangka waktu lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran dan paling lama 3

(tiga) tahun anggaran.

Jenis kontrak yang digunakan dalam Proyek Pembangunan Bendungan Sidan

Kabupaten Badung, Bangli dan Gianyar adalah kontrak tahun jamak karena pekerjaan

ini membebani lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.

2.3 Isi Kontrak

Proyek pembangunan Bendungan Sidan adalah salah satu kegiatan proyek

strategis nasional (PSN) sesuai dengan peraturan presiden No. 56 tahun 2018.

Nama kegitan : Pembangunanan Bendungan Sidan


Satuan kerja : SNVT Pembangunan Bendungan Bali-Penida

Lokasi pekerjaan : Kabupaten Badung, Bangli dan Gianyar Tanggal

kontrak : 16 Oktober 2018

Waktu pelaksanaan : 1173 hari kalender

Nilai Kontrak : Rp. 786.322.895.000,-

Sumber Dana : APBN

Tahun Anggaran : 2018 – 2021

Nama pelaksana : PT. Brantas Abipraya – PT. Universal Suryaprima

Nama konsultan suvervisi : PT. Teknika Cipta Konsultan, PT Bina Karya

(Persero) – PT. Antusias Raya, PT Global Parasindo Jaya

Sistem Kontrak : Kontrak tahun jamak

2.3.1 Proses Pelelangan

Proses pelelangan pada pembangunan bendungan sidan disini penulis tidak

mendapatkan bagaimana proses pelelangan dalam proyek ini dilapangan sehingga

penulis menjelakan sesuai dengan peraturan yang ada dengan jenis kontak berdasarkan

waktu pelaksanaan dimana pada bendungan sidan menggunkan sistemkontrak tahun

jamak (Multiyears). Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak yang pelaksanaan

pekerjaannya membebani dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

lebih dari 1 (satu) Tahun Anggaran menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor 157/PMK.02/2013 Tentang “Tata Cara Pengajuan Persetujuan

Kontrak Tahun Jamak (Multi YearsContract) dalam Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah (Anonim, Kemenkeu.Go.Id, 2013).


8

Aturan terkait Kontrak Tahun Jamak diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 157/PMK.02/2013 yang menyebutkan bahwa Kontrak Tahun Jamak meliputi

kegiatan yang nilai kontraknya sampai dengan Rp 10 miliar bagi 8 kegiatan, yaitu

penanaman benih/bibit, penghijauan, pelayanan perintisdarat/laut/udara, makanan dan

ibat di rumah sakit, makanan untuk narapidana di Lembaga Pemasyaratakan,

pengadaan pita cukai, layanan pembuangan sampah, dan pengadaan jasa cleaning

service. Kedelapan kegiatan tersebut dilakukan setelah mendaat persetujuan

Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan.

Adapun Kontrak Tahun Jamak untuk kegiatan yang nilainya di atas Rp 10 miliar

dan kegiatan yang nilainya sampai dengan Rp 10 miliar, yang tidak termasuk dalam8

kebutuhan di atas, hanya bisa dilakukan setelah mendapat persetujuan Menteri

Keuangan. Khusus untuk kontrak tahun jamak di Daerah, maka persetujuannya cukup

melalui Kepala Daerah, termasuk penentuan jenis pengadaan yang akan masuk dalam

kontrak tahun jamak. Dengan syarat, jangka waktu penganggaran kegiatan tahun

jamak tidak melampaui akhir tahun masa jabatan Kepala Daerah berakhir.

Kontrak Tahun Jamak dalam Kondisi Pekerjaan yang Kompleks terhadap

Kontrak Tahun Jamak yang terdapat kompleksitas dalam pengadaan/pembebasan

lahan/tanah, seperti pekerjaan pembangunan infrastruktur yang memerlukan

pembebasan lahan/tanah dalam jumlah besar, antara lain bandara, pelabuhan, jalan,

irigasi, transmisi listrik, dan rel kereta api, menurut Permenkeu Nomor

157/PMK.02/2013 itu, Pengguna Anggaran harus melampirkan Surat Pernyataan

Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) yang menyatakan:


9

A. Pengguna Anggaran akan menyelesaikan pengadaan/pembebasan lahan/tanah

secara simultan dengan pekerjaan pembangunan infrastruktur dalam periode

Kontrak Tahun Jamak;

B. Pengguna Anggaran akan menjaga pelaksanaan kegiatan sesuai rencana;

C. Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari keterlambatan penyelesaian

pekerjaan yang disebabkan oleh keterlambatan penyelesaian

pengadaan/pembebasan lahan/tanah tidak dapat dibebankan pada APBN,

kecuali berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Permohonan persetujuan Kontrak Tahun Jamak diajukan oleh

Menteri/Pimpinan Lembaga kepada Menteri Keuangan bersamaan dengan

penyampaian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL)

Tahun Anggaran bersangkutan. Selanjutnya, pemrosesan penyelesaian persetujuan

Kontrak Tahun Jamak akan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran dalam waktu

paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak dokumen diterima secara lengkap. Dan yang

bertanggung jawab penuh atas kebenaran formil dan materil atas segala sesuatu yang

terkait dengan permohonan persetujuan Kontrak Tahun Jamak adalah

Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan.

Poin penting lainnya dalam Permenkeu Nomor 157/PMK.02/2013 yang

tertuang dalam Pasal 8 Ayat (1) menyebutkan Persetujuan Kontrak Tahun Jamak oleh

Menteri Keuangan bukan merupakan pengakuan/pengesahan (endorsement) atas

kebenaran dan keabsahan proses pengadaan barang/jasa dan/atau penunjukan

pemenang penyedia barang/jasa. (Anonim, pengadaan.web.id, 2020).


10

Menurut bisnis.com, terdapat enam kontraktor yang berhasil lolos dalam tahap

prakualifikasi Bendungan Sidan yakni PT Nindya Karya, PT Wijaya Karya Tbk., PT

Waskita Karya Tbk., PT Pembangunan Perumahan Tbk., PT Brantas Abipraya (Divisi

2), dan PT Hutama Karya. (Petriella, 2018).

Prakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan kemampuan usaha serta

pemenuhan persyaratan tertentu dari penyedia barang/jasa sebelum memasukan

penawaran. Sehingga hanya perusahaan yang memenuhi kualifikasi yang da pat

memasukan penawaran. Proses prakualifikasi secara umum meliputi:

1. Pengumuman Prakualifikasi
Pada pengumuman pelelangan umum panitia pengadaan harus mengumumkan

secara luas tentang adanya pelelangan umum untuk pekerjaan kompleks, melalui

media cetak, papan pengumuman resmi untuk penerangan umum serta bila

memungkinkan melalui media elektronik.Pengambilan dokumen kualifikasi

dimulai sejak tanggal pengumuman sampai dengan (1) satu hari kerja sebelum

batas akhir pemasukan dokumen kualifikasi.Tenggang waktu antara hari

pengumuman dengan batas akhir hari pengambilan dokumen kualifikasi sekurang-

kurangnya 7 (tujuh) hari kerja.

2. Pengambilan dokumen prakualifikasi

Pengambilan dokumen kualifikasi dilakukan bersamaan dengan dokumen

lelang, dimulai satu hari herja setelah pengumuman sampai dengan satu hari

sebelum batas akhir pemasukan dokumen penawaran.


3. Penentuan harga perkiraan sendiri (HPS)

Penentuan HPS bertujun untuk mengetahui perkiraan besaran biaya pekerjaan

yang akan dilelangkan yang berdasarkan:

a. Harga Pasaran

b. Patokan jenis, ukuran volume, metode pekerjaan yang sesuai dengan

gambar kerja.

c. Dalam penyusunan harga perkiraan sendiri harus mengacu dengan

gambar kerja, dan harga kontrak yang di lelangkan.

4. Penjelasan Pekerjaan

Setelah peminat menerima dokumen lelang maka para peminat diberi

kesempatan untuk meminta penjelasan dalam suatu rapat klarifikasi dan meninjau

langsung ke lokasi rencana pekerjaan proyek. Hal ini bertujuan untuk lebih

mengkaji lebih jauh kondisi lapangan secara langsung yang diharapkan agar para

peserta lelang akan mendapat gambaran mengenai hal-hal yang tidak tercantum

dalam kontrak dokumen lelang.

5. Pemasukan Dokumen Kualifikasi

Proses pemasukan dokumen kualifikasi dilaksanakan bersama dokumen

penawaran, dimulai terhitung pada waktu satu hari kerja setelah proses

Aanwijzing. Untuk batas akhir pemasukan dokumen penawaran adalah 7 hari kerja

setelah penerbitan dan penetapan addendum akhir.

6. Evaluasi dokumen prakualifikasi

Harga penawaran yang paling murah tidak selalu menentukan pemenang.

Penilaian pemenang kualifikasi lelang berdasarkan antara lain:


a. Kelengkapan dokumen administrasi.

b. Kelengkapan tenaga ahli yang dibutuhkan.

c. Penilaian harga penawaran.

d. Penilaian teknis.

e. Ambang lulus/ passing grade.

f. Sisa kemampuan paket (SKP).

Untuk pembuktian persyaratan kualifikasi dengan owner/panitia lelang yang

akan menjadi pemenang dan pemenang cadangan dilakukan dengan proses

verifikasi terhadap semua kelengkapan dokumen lelang penyedia jasa dengan cara

menunjukan bukti-bukti setelah itu diterbitkan di berita acara verifikasi.

7. Penetapan peserta lelang lulus kualifikasi

Dalam penetapan peserta lelang yang lulus kualifikasi dan yang lulus

prakualifikasi tercantum dalam daftar peserta lelang yang disahkan oleh pengguna

jasa atau panitia lelang dan selanjutnya peserta yang lulus dan tercatat dalam berita

acara prakualifikasi diundang kembali untuk mengambil dokumen lelang.

8. Pengumuman hasil prakualifikasi

Kegiatan pengumuman urutan calon pemenang dilakukan setelah keseluruhan

hasil penilaian dirumuskan oleh panitia lelang. Hasil dari pemenang prakualifikasi

selanjutnya diumumkan melalui media cetak/ internet. Pembangunan bendungan

sidan dimenangkan oleh PT. Brantas Abipraya Persero dengan kontark kerjasama

operasional dengan PT. Universal Suryaprima.


2.3.2 Administrasi Pembayaran

Administrasi proyek ini mencangkup tentang cara pembayaran, sebagai

berikut :

a. Uang muka diberikan sebesar 20% (dua puluh persen) dari nilai kontrak setelah

Penyedia mengajukan permohonan uang muka. Pengamprahan uang muka

diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak

tanggal SPMK dikeluarkan. Permohonan pengajuan uang muka disertai

dengan :

 Rencana rinci mengenai penggunaan dan keperluannya

 Time Schedule Pelaksanaan Kegiatan

 Berita Acara MC (Mutual Check)

 Kwitansi Iuran BPJS Ketenagakerjaan

 Jaminan uang muka dari Bank Umum atau Bank Pemerintah setempat,

atau perusahaan asuransi yang mempunyai program asuransi (Surety

bond) yang harus direasuransikan sesuai dengan ketentuan Menteri

Keuangan, yang nilainya minimal sama dengan uang muka yang

dimohon.

 Jaminan tersebut harus berlaku sampai dengan pengembalian seluruh

uang muka tersebut lunas. Uang muka tersebut sepenuhnya

dipergunakan hanya untuk pelaksanaan pekerjaan ini. PPK berwenang

melakukan pengendalian atas penggunaan uang muka tersebut sesuai

dengan rencana penggunaan yang telah disetujui bersama antara PPK

dengan Penyedia.
b. Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan kemajuan prestasi fisik

pekerjaan (termin). Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan

dengan ketentuan sebagai berikut:

 Jumlah yang dibayarkan kepada Penyedia pada setiap pembayaran adalah

Jumlah Nilai Kemajuan Pekerjaan dikurangi Pengembalian Uang Muka

secara proporsional dari setiap nilai tagihan. Pembayaran tersebut diatas

dilakukan berdasarkan :

Permintaan pembayaran oleh Penyedia kepada PPK

1. Laporan kemajuan pekerjaan

2. Addendum dan Reschedule (bila ada)

3. Mutual Check/Tes Laboratorium (bila ada)

4. Berita acara pemeriksaan pekerjaan (dari Kontraktor, Konsultan

Pengawas, Direksi, PPTK dan PPK), laporan harian, mingguan,

bulanan, shop drawing, request pekerjaan (perhitungan backup

volume)

5. Foto-foto proses kegiatan

Administrasi proyek ini mencangkup tentang cara pembayaran, sebagai

berikut:

1. Pembayaran Uang muka sebesar 20% dari nilai kontrak 20% x Rp.

786.322.895.000 = Rp. 157.264.579.000 (Seratus Lima Puluh Tujuh

Miliar Dua Ratus Enam Puluh Empat Juta Lima Ratus Tujuh Puluh

Sembilan Ribu Rupiah).


2. Pembayaran termin 1 (satu) dilakukan 30% dari harga kontrak setelah

pekerjaan mencapai 30% dikurangi uang muka sebesar Rp.

176.922.651.375 (Seratus Tujuh Puluh Enam Miliar Sembilan Ratus Dua

Puluh Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh

Lima Rupiah).

3. Pembayaran termin II (dua) dibayarkan 30% dari harga kontrak setelah

pekerjaan mencapai 60% dikurangi uang muka sebesar 30% dengan nilai

yang dibayarkan Rp. 176.922.651.375 (Seratus Tujuh Puluh Enam Miliar

Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu

Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah).

4. Pembayaran termin III (tiga) dibayarkan 30% dari harga kontrak setelah

pekerjaan mencapai 90% dikurangi uang muka sebesar 30% dengan nilai

yang dibayarkan Rp. 176.922.651.375 (Seratus Tujuh Puluh Enam Miliar

Sembilan Ratus Dua Puluh Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu

Tiga Ratus Tujuh Puluh Lima Rupiah).

5. Pembayaran termin IV (empat) dibayarkan 10% dari harga kontrak setelah

pekerjaan mencapai 100% dikurangi uang muka sebesar 30% dengan nilai

yang dibayarkan Rp. 58.974.217.125 (Lima Puluh Delapan Miliar

Sembilan Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Dua Ratus Tujuh Belas Ribu

Seratus Dua Puluh Lima Rupiah).

6. Pembayaran kepada penyedia dilakukan dengan cara ditransfer dari KPPN

Denpasar ke PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Renon Denpasar.


c. Pembayaran untuk pekerjaan prestasi 100% (seratus persen) / pekerjaan selesai

dimana Serah Terima Pekerjaan sudah dilaksanakan, nilai pekerjaan yang akan

dibayar 100% (seratus persen) dikurangi dengan sisa pengembalian uang

muka, pembayaran yang sudah dilakukan pada angsuran sebelumnya, sisa

pengenaan denda (bila ada) dan Pajak dengan syarat bahwa Penyedia harus

menyerahkan Jaminan Pemeliharaan sebesar tidak kurang dari 5 % (lima

persen) dari nilai kontrak.

 Pembayaran tersebut diatas dilakukan berdasarkan :

1. Permintaan pembayaran oleh Penyedia kepada PPK

2. Laporan kemajuan pekerjaan

3. Addendum dan Reschedule

4. Mutual Check/Tes Laboratorium

5. Berita acara pemeriksaan pekerjaan dari Kontraktor, Konsultan

Pengawas, Direksi, PPTK, PPK dan Tim PPHP, laporan harian,

mingguan, bulanan, shop drawing, request pekerjaan (perhitungan

backup volume) mutual check, izin kerja dan persetujuan material

6. Foto-foto proses kegiatan

7. Asbuilt drawing lengkap

2.4 Laporan Harian

Laporan Harian kegiatan merupakan laporan kegiatan-kegiatan yang

merupakan pertanggung jawaban kontraktor dalam waktu persehari. Laporan harian

akan dibuat oleh kontraktor berdasarkan persetujuan dari konsultan pengawas untuk

diserahkan kepada pemilik kegiatan atau owner. Dalam laporan harian juga
menjelaskan mengenai volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja, peralatan yang

digunakan, masuknya bahan dan material dilapangan, dan keadaan cuaca di lokasi

kegiatan.

Dalam hal ini saya tidak melampirkan laporan harian karena merupakan

dokumen rahasia proyek, dari hasil wawancara dengan Bapak I Dewa Gede Widia, ST

selaku direksi proyek, pembuatan laporan harian dibuat oleh PT. Brantas Abipraya

Persero selaku kontraktor dan diserahkan ke Direksi untuk dikoreksi dan

ditandatangani.

2.5 Laporan Mingguan

Laporan mingguan merupakan laporan yang dibuat oleh pelaksana di lapangan

dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan progress atau prestasi yang telah dicapai

selama pekerjaan berlangsung kepada owner atau pemilik proyek, Pada kegiatan Kerja

Praktek di proyek progress di lapangan sudah sesuai dengan time schedule, sehingga

pekerjaan tidak mengalami kemunduran Volume RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan

bobot di masing-masing pekerjaan.

Dalam hal ini saya tidak melampirkan laporan mingguan karena merupakan

dokumen rahasia proyek, dari hasil wawancara dengan Bapak I Dewa Gede Widia, ST

selaku direksi proyek, pembuatan laporan mingguan dibuat oleh PT.Brantas Abipraya

Persero selaku kontraktor dan diserahkan ke Direksi untuk dikoreksi dan

ditandatangani.
2.6 Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan laporan yang dibuat oleh pelaksana di lapangan

dalam bentuk tertulis, untuk melaporkan progress atau prestasi yang telah dicapai

selama pekerjaan berlangsung kepada owner atau pemilik proyek, Pada kegiatan Kerja

Praktek di proyek progress di lapangan sudah sesuai dengan time schedule, sehingga

pekerjaan tidak mengalami kemunduran Volume RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan

bobot di masing-masing pekerjaan.

Dalam hal ini saya tidak melampirkan laporan bulanan karena merupakan

dokumen rahasia proyek, dari hasil wawancara dengan Bapak I Dewa Gede Widia, ST

selaku direksi proyek, pembuatan laporan bulanan dibuat oleh PT. Brantas Abipraya

Persero selaku kontraktor dan diserahkan ke Direksi untuk dikoreksi dan

ditandatangani.

2.7 Time Schedule (Kurva S)

Pada setiap kegiatan konstruksi perlu diadakannya pengawasan terhadap waktu

pelaksanaan pekerjaan. Pada pengawasan ini pihak kontraktor dan konsultan pengawas

selalu berpedoman pada time schedule pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam

dokumen kontrak yaitu selama 1173 (Seribu Seratus Tujuh Puluh Tiga) hari kalender

terhitung mulai Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Dari hasil pengawasan

dilapangan untuk setiap jenis pekerjaan agar digambarkan prestasi kerjanya dalam

bentuk kurva s. Dari kurva s tersebut dapat diketahui kemajuan atau kemunduran

pelaksanaan suatu jenis pekerjaan. Pada setiap jangka waktu tertentu pihak konsultan

pengawas akan membandingkan time schedule (kurva s) dengan realisasi dilapangan.


Jika terjadi keterlambatan berdasarkan laporan konsultan, maka kontraktor akan

berusaha untuk menganalisis penyebabnya dan selanjutnya mencari solusinya. Untuk

Time Schedule kegiatan Pembangunan Bendungan Sidan terlaksana sesuai rencana.

Gambar 2.1 Time Schedule

Sumber : BWS Bali – Penida, 2021

Anda mungkin juga menyukai