INTEGRASI BAGIAN 2
dZ
1. Tinjauan integral ∫
Z −A 2
2
Dari pembahasan kita tentang program integrase Bagian 1, kita ketahui bahwa
penyebutnya dapat difaktorkan dan karena itu fungsi tersebut dapat dinyatakan dalam
pecahan parsialnya.
1 1 P Q
= ≡ +
Z − A ( Z −A ) (Z+ A) Z− A Z + A
2 2
1 1 1
∫ Z 2 −A 2 dZ= 2 A .∈( Z− A )− 2 A .∈( Z + A ) +C
1 Z− A =
2A
.∈
Z+ A{+C }
Ini adalah hasil pertama dari sembilan hasil baku yang
akan kita turunkan dalam program ini. Ada baiknya hal ini dihafalkan, supaya kita tidak usah
lagi mengulangi pekerjaan dalam tiap contoh secara terperinci, seperti akan anda lihat nanti.
1 1 1
Kita ketahui ∫ Z 2 −A 2 dZ= 2 A .∈( Z− A )− 2 A .∈( Z + A ) +C
1 1 1 Z −A
∴∫ 2
Z −16
dZ=∫ 2 2 dZ= ∈
Z −4 8 Z+ A
+C { }
1 1
dan ∫ x 2−5 dx=∫ x 2−¿ ¿ ¿
(Ingat, 5 selalu dapat dituliskan sebagai kuadrat dari akarnya).
1 1
Jadi ∫ Z 2 −A 2 dZ= 2 A In { Z− A
Z+A }
+C …………....(i)
Salinlah hasil ini ke dalam buku catatan anda dan pindahlah ke Bingkai 3.
Kita punyai
∫ Z 2dZ
−A 2
=¿
2
1
A
.∈ { Z− A
Z +A }
+C ¿
Sehingga:
dZ
∫ Z 2 −25 =¿
dZ
∫ Z 2 −7 =¿
1 Z −5
dZ
∫ Z 2 −25 =¿ 10
.∈ { }
Z+5
+C dZ
∫ Z 2 −52 =¿
1 Z−√ 7
dZ
∫ Z 2 −7 =¿ 2√7
.∈ {
Z +√ 7
+C } dZ
∫ Z 2 −¿ ¿ ¿
x 2+ 4 x +2=x 2 +4 x+22 +2
dan tentu saja harus kita kurangi lagi dengan bilangan yang sama, yaitu 4, agar identitas
tersebut tetap betul.
1
1
∫ x 2+ 4 x +2 dx = ∫ ¿¿ ¿
1
Anda lihat bahwa bentuk integral semula sekarang telah diubah menjadi bentuk ∫ dZ ,
Z −A 2
2
x 2+ 6 x+ 4=x 2+6 x + 4
= x 2+ 6x +32 + 4 - 9
= (x + 3¿2 −5
= (x + 3¿2 −¿
1
Sehingga ∫ x 2+ 6 x + 4 dx = ∫ ¿1¿ ¿
= …………………….
1 x −5−√ 7
2√7
∈ {
x−5+√ 7
+C } 1
∫ x 2−10 x+18 dx =
= (x - 5¿2 −7
= (x - 5¿2 −¿
1 1 x−5−√ 7
∴∫ 2
x −10 x+ 18
dx=
2√7
∈ {
x−5+ √ 7
+C }
1
Sekarang bagaimana dengan yang ini? ∫ 5 x2 −2 x−4 dx
Agar dapat dijadikan kuadrat seperti sebelumnya, koefisien x 2 harus sama dengan 1.
Karena itu kita keluarkan faktor 5 dari penyebutnya supaya suku kuadratnya menjadi hanya
x 2.
1 1 1
∫ 5 x2 −2 x−4 dx= 5 ∫ 2 2 4
dx
x − x−
5 5
Selanjutnya dapat kita teruskan seperti contoh – contoh sebelumnya.
2 4 2 4
x 2− x− =x 2− x−
5 5 5 5
2 1 24 1
2
=x− x −
5 5 5 25 ()
1 2 21
( )
= x−
5
−
25
2 2
1 √ 21
= ( x− ) −(
5 5 )
1
∴∫ 2
dx=¿
5 x −2 x −4
(Jangan lupakan faktor 1/5 di depannya)
1 1 1
∫ 5 x2 −2 x−4 dx= 5 ∫ 2 2
( ) ( ) dx
x−
1
5
−
√ 21
5
1 5 x−1/5− √ 21/5
= .
5 2 √ 21
∈ {
x−1/5+ √ 21/5
+C }
1 5 x−1− √ 21
= ∈ {
2 √ 21 5 x−1+ √21
+C }
II. Dengan cara yang sama, marilah sekarang kita bentuk hasil baku yang kedua dengan meninjau
dZ
∫ A2−Z 2
Bentuk ini mirip dengan yang tadi, karena itu dapat dipecahkan lagi dengan menggunakan
pecahan parsial.
Kerjakanlah sendiri dan carilah hasil umumnya.
∫ A2dZ
−Z 2
=
2
1
A
.∈
A +Z
{ A−Z }+C
1 1 P Q
Karena: = ≡ +
A −Z ( A−Z ) ( A+ Z) A−Z A +Z
22
∴ 1≡ P ( A+ Z )+ Q(A−Z )
1
Ambilah Z = A ∴ 1=P ( 2 A )+Q ( Z−A ) ∴ P=
2A
1
Ambilah Z = - A ∴ 1=P ( 2 A )+Q ( 0 ) ∴Q=
2A
1 1 1 1 1
∴ dZ = .∫ dZ+ ∫ dZ
2
A −Z 2
2A A +Z 2 A A−Z
1 1
= .∈ ( A+ Z )− .∈ ( A−Z ) +C
2A 2A
1 1 A +Z
∴∫ 2
A −Z 2
dZ=¿
2A
∈
A−Z { }
+ C … … … … … … …(ii)¿
Salinlah bentuk baku yang kedua ini ke dalam buku catatan anda dan bandingkanlah dengan
hasil yang pertama. Keduanya sangat mirib bentuknya.
∫ A dZ
2
=
1
−Z 2 A
.∈ {
2
A +Z
A−Z }
+C
1 1 1 3+ x
Contoh 1. ∫ 9−x 2
dx=∫ 2 2 dx= ∈
3 −x 6 { 3−x }+C
1 1
Contoh 2. ∫ 2
dx=∫ ¿
5−x ¿ ¿
1
Contoh 3. ∫ dx=¿
3−x 2
1 √ 5+ x
∈
2 √ 5 √ 5−x {
+C }
1
Contoh 4. ∫ dx
3+6 x−x 2
Kita lengkapi lagi penyebutnya agar muncul bentuk kuadrat seperti sebelumnya, tetapi kita
harus berhati-hati dengan tandanya – dan jangan lupa pula bahwa koefisien x 2 harus sama dengan 1.
Jadi kita lakukan seperti berikut:
3 + 6x - x 2 = 3 – ( x 2−6 x ¿
Perhatikan, kita tuliskan suku x 2 dan suku x di dalam kurung dengan tanda minus di luarnya; tentu
saja 6x menjadi - 6x di dalam kurung. Sekarang kita dapat melengkapi bentuk kuadrat di dalam
kurung dan kita tambahkan bilangan yang sama di luarnya (karena semua yang di dalam kurung
memiliki tanda negative di depannya).
= 12 – (x – 3¿2
1 1
∴∫ 2
dx=∫ dx
3+6 x−x