Anda di halaman 1dari 4

Produk kayu olahan adalah suatu produk yang terbuat dari kayu Produk yang berbahan

dasar kayu antara lain:

 Kayu Lapis / Plywood


 Kayu Gergajian/Sawntimber
 Kayu Serpih/Chip
 Kayu Bentukan/Moulding
 Veneer
 Blockboard
 Furniture
 Kertas
 Pulp
 Komponen bangunan / kayu bangunan
 Papan Partikel/Particle Board
 Papan Serat
 Papan Semen

Perkembangan teknologi yang semakin canggih memberikan peluang untuk


memproduksi produk yang berbahan dasar kayu yang lebih variatif. Dulu produk papan
partikel biasanya dibuat dengan ketebalan antara 8-12 mm. sekarang dengan teknologi
semakin canggih, produk papan partikel bisa dibuat dengan ketebalan 2-3 mm. Akhir-
akhir ini banyak perusahaan industry produk kayu yang kekurangan bahan baku kayu.
Semoga pemerintah memperhatikan masalah ini, sehingga industry bisa tetap
beroperasi dan membuka lapangan pekerjaan. Produk kayu olahan di Indonesia telah
banyak yang diekspor ke negara lain. Tentunya ini dapat menambah sumber penghasilan dan
devisa negara. Produk kayu olahan di Indonesia terutama diekspor ke negara Asia seperti
Jepang, Singapura, Taiwan, Hongkong, China dan Korea Selatan. Selain itu juga di ekspor ke
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Pada tahun 2002, kayu gergajian terbesar diekspor
ke negara Taiwan dengan volume mencapai 286.279 m3, atau 73% dari total volume ekspor
kayu gergajian. Produk kayu lapis (plywood), terbesar diekspor ke negara Jepang sebesar
1,29 juta m3, setara dengan 26% dari total volume ekspor kayu lapis.
Berdasarkan data Kementerian Kehutanan periode Januari-Desember 2013 yang diolah
dari Sistem Informasi Legalitas Kayu, nilai ekspor kelompok A produk kehutanan
Indonesia mencapai US$ 5,75 miliar. Angka ini naik 11,21% dibandingkan pada tahun
2012. Produk kehutanan dalam kelompok A ini meliputi kayu panel, kayu olahan (wood
working), bubur kertas (pulp), kertas, dan bangunan kayu prefabrikasi. Dari kelima jenis
produk tersebut, nilai ekspor tertinggi terdapat pada produk kayu panel dan pulp.
Kayu olahan dalam pembuatan furniture dan interior adalah bahan baku yang
dibuat dari kayu solid yang diolah secara fabrikasi menjadi berbagai jenis
material yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture .
Hasil olahan kayu tersebut dapat berupa partikel atau serbuk kayu maupun
serat kayu seperti partikelboard, dapat pula berbentuk lapisan-lapisan kayu
seperti plywood/multipleks, dan pengolahan dengan proses kimiawi seperti
MDF (Medium Density Fiberboard) .

Proses pembuatan dari pohon menjadi kayu olahan terbilang sangat efisien
dengan memanfaatkan hampir seluruh bagian dari pohon menjadi kayu.
Segala bagian dari pohon seperti kulit kayu, sisa potongan serbuk kayu,
batang, ranting dsb dapat di proses menjadi jenis kayu hasil olahan . Berbeda
dengan material kayu solid yang hanya didapatkan dari batang pohon saja.
Hal ini yang menyebabkan kayu lebih murah dan ekonomis sebagai bahan
alternatif pembuatan furniture untuk interior rumah seperti wardrobe, kitchen
set, kursi makan dan lain sebagainya.

Ada berapa jenis dari kayu yang diolah tersebut? Ada beberapa jenis kayu olahan,
seperti particle board, MDF, Black Board dan plywood. Dalam membuat aneka jenis
furniture umumnya banyak orang yang menggunakan plywood sebagai bahan dasarnya.
Plywood sendiri merupakan jenis kayu yang cukup kuat ketahanannya, sehingga apabila
digunakan untuk bahan dasar waktunya bisa sampai lama. Plywood juga merupakan
kayu dengan olahan yang paling baik kualitasnya.

Sedangkan Medium Density Fiberboard atau yang lebih dikenal dengan MDF
merupakan serbuk kayu yang proses pembuatannya dicampur dengan resin
kimia setelah itu dipadatkan. MDF ini memiliki kelebihan yaitu dalam proses
pembuatan furniture atau lainnya, jenis kayu ini cenderung lebih mudah untuk
dibentuk, kekuatannya pun stabil, MDF juga bisa diterapkan system finishing
seperti HPL, melamix, PVC dan system finishing lainnya.

Beda dengan MDF, Black Board merupakan potongan kayu-kayu dengan


ukuran 2-5 cm yang dipadatkan dengan mesin. Dibandingkan dengan kayu
yang lain, Black Board termasuk baik kualitasnya dan menjadi kayu hasil
olahan tertinggi kedua setelah plywood. Ketebalan Black Board sekitar 12 –
18mm dengan lebar yang sama dengan plywood. Umumnya diluaran sana
ada dua black board yang umum diketahui banyak orang yang itu jenis
sungkai block dan teak block. Bedanya apa?? bedanya kalau sungkai block
lapisan terluar dari kayu sungkai sedangkan teak block merupakan lapisan
terluar dari irisan kayu jati.

Namun demikian kayu hasil olahan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan kayu solid,
tapi seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan akan kayu solid yang dipergunakan untuk
kebutuhan manusia dalam pembangunan maupun interior, menyebabkan tidak seimbangnya
antara persediaan dan permintaan di pasar, yang menyebabkan kayu hasil olahan semakin
banyak dipakai sebagai alternatif pembuatan furniture . Kayu hasil olahan jenis multipleks
yang baik dapat bertahan lebih dari 10 tahun, tergantung dari kondisi ruangan dan cuaca .

Bila anda ingin konsultasi mengenai pembuatan interior rumah, kantor dan
apartemen baik yang dengan desain minimalis, klasik, atau apapun, Anda
bisa langsung menghubungi kami, untuk nomer telepon bisa anda lihat di
halaman contact kami.

Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang
mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki
beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengetian kayu disini
ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih
banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu
pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari
tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam.

Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:

1.Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat kayu. 

2.Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari berat kayu.
Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat
keteguhan kepada kayu.

3.Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti : bau, warna,
rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan
hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.

4.Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa terbakar habis.
Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.

Anda mungkin juga menyukai