Anda di halaman 1dari 2

Bendungan Tilong Diresmikan

16 August 2002
Bendungan Tilong, salah satu karya PT Waskita Karya (Waskita) di Nusa Tenggara
Timur (NTT), diresmikan Presiden Megawati Soekarnoputri tanggal 12 Mei 2002.
Upacara peresemian dilaksanakan di Kantor Gubernur NTT dihadiri Menteri
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Soenarno, Gubernur NTT Piet A. Talo, dan para
pejabat di lingkungan Pemda Tk. I NTT.

Pembangunan fisik Bendungan Tilong dimulai sejak Desember 1998 sampai dengan
Desember 2001. Dibangun dengan tipe bendungan urugan, elevasi mercu 162
meter dan lebar mercu 65 meter. Untuk jaringan irigasi telah dibangun saluran
pembawa sepanjang 24,20 km yang terdiri dari saluran pembawa kanan 16,92 km,
dan saluran pembawa kiri 7,28 km.

Biaya untuk pembangunan bendungan ini sebasar Rp. 88,3111 miliar dan loan JBIC
sebesar US$ 5,611 juta termasuk untuk jaringan air baku. Pembangunan bendungan
ini selesai secara keseluruhan dan mulai diisi air pada tanggal 9 Mei 2001.
Bendungan Tilong dirancang untuk bisa mengairi sawah seluas 1.484 hektar,
sedangkan sawah-sawah yang ada sekarang baru sekitar 540 hektar, yaitu di
daerah irigasi Tasipah 177 hektar, Batu Oe 78 hektar, dan di Noelbaki ada 285
hektar. Bendungan ini dipersiapkan untuk menampung air hujan yang turun di
sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan kapasitas tampungan 19,07 juta
meter kubik, sedangkan luas genangannya 154,9 hektar. Sampai dengan tanggal 9
April 2002 tinggi muka air bendungan sudah mencapai 96,45 meter, yang berarti
besar volume air yang sudah tersimpan sebanyak 14,12 juta meter kubik dengan
menggenangi sekitar 126,17 hektar areal genangannya.

Di samping untuk irigasi, Bendungan Tilong juga dipersiapkan untuk mensuplai air
baku bagi Kota Kupang. Dari bendungan ini, warga Kupang yang selama ini
mengalami kesulitan air bersih saat kemarau, akan mendapat tambahan air baku
sebesar 150 liter per detik atau sebesar 4,5 juta meter kubik per tahun, yang berarti
dapat melayani keperluan air baku penduduk Kota Kupang sebanyak 24.691 KK atau
sekitar 123.455 jiwa.

Source :detikcom - Jakarta

Anda mungkin juga menyukai