Disusun Oleh:
Jessica Delianti
10060218015
2021
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas
rahmat dan hidayah – Nya, penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan di
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung serta
menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul “Model Estimasi Biaya Bangunan
Gedung Puskesmas Kertasari Menggunakan Metode Cost Significant Model”.
Laporan ini disusun sebagai syarat kelulusan dalam mata kuliah Kuliah Kerja
Lapangan Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Islam Bandung.
Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak, oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan bantuan beserta dukungan moral maupun
material, nasihat, dan do’a restu nya.
2. Bapak Abdul Kudus, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung.
3. Bapak Dr. Didi Suhaedi, S.Si., M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Matematika Universitas Islam Bandung sekaligus dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan kuliah
kerja lapangan.
4. Bapak Sigit Waluyo, S.T. selaku pembimbing lapangan di Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung yang telah memberikan
pengarahan selama melaksanakan kegiatan kuliah kerja lapangan.
5. Bapak Endang Kusmanto, S.T., M.M. selaku Kepala Bidang Bangunan Gedung
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan kegiatan kuliah kerja
lapangan di bidang Bangunan Gedung.
ii
6. Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang khususnya pegawai bidang
Bangunan Gedung yang telah memberikan banyak pengarahan selama
melaksanakan kegiatan kuliah kerja lapangan.
7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kuliah kerja
lapangan baik membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.4.3.5 Tingkat Kesalahan Model ............................................................................ 15
3.5 Data Proyek .............................................................................................................. 16
3.6 Pengolahan Data....................................................................................................... 17
3.7 Uji Normalitas .......................................................................................................... 19
3.8 Analisis Data ............................................................................................................ 20
3.9 Pengujian Model ...................................................................................................... 25
3.10 Aplikasi Model ....................................................................................................... 27
BAB IV Kesimpulan ........................................................................................................ 28
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 29
Lampiran .......................................................................................................................... 31
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Estimasi biaya merupakan unsur dasar yang sangat penting untuk memulai
sebuah proyek. Pada tahap awal perencanaan proyek, pemilik proyek atau owner
membutuhkan estimasi biaya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan besarnya
anggaran konstruksi yang dibutuhkan. Selain itu, estimasi biaya dapat memberikan
dasar perencanaan sebagai bahan evaluasi kelayakan proyek dalam tahap perencanaan
konseptual (Cheng & Wu, 2008).
1
2
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk membuat suatu model
estimasi biaya salah satunya metode cost significant model. Metode cost significant
model yaitu suatu metode pemodelan biaya konstruksi berdasarkan data historis
proyek, dengan mengandalkan pada biaya yang paling signifikan dalam mempengaruhi
biaya total proyek sebagai dasar estimasi biaya dalam memprediksi biaya total proyek
yang disebut sebagai cost significant item. Cost significant item ditentukan dengan
menghitung proporsi setiap item pekerjaan yang memiliki kumulatif persentase ≥ 80%,
dengan mengurutkan tiap komponen pekerjaan yang memiliki persentase terbesar
hingga persentase terkecil.
1. Apa saja komponen yang memiliki pengaruh paling besar terhadap biaya total
proyek bangunan gedung Puskesmas Kertasari?
2. Bagaimana model matematis estimasi biaya proyek bangunan gedung
Puskesmas Kertasari?
3. Bagaimana tingkat kesalahan model estimasi biaya proyek bangunan gedung
Puskesmas Kertasari?
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi profil organisasi, visi misi organisasi, tugas pokok dan
fungsi organisasi, struktur organisasi, dan logo organisasi.
Bab ini berisi jenis dan bentuk pelaksanaan kuliah kerja lapangan,
prosedur kerja tata tertib, permasalahan yang dihadapi, data proyek, dan
upaya penyelesaian permasalahan.
Bab IV Penutupan
5
6
Tujuan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung secara
umum yaitu menyelenggarakan infrastruktur pekerjaan umum dan tata ruang dengan
tingkat dan kondisi ketersediaan, keterpaduan, serta kualitas dan cakupan pelayanan
yang produktif dan cerdas, berkeselamatan, mendukung kesehatan masyarakat,
menyeimbangkan pembangunan, memenuhi kebutuhan dasar, serta berkelanjutan
yang berasaskan gotong royong guna mencapai masyarakat yang lebih sejahtera.
1. Perumusan teknis kebijakan dalam lingkup pekerjaan umum dan tata ruang.
2. Penyelesaian urusan pemerintahan dan pelayanan umum ke pekerjaan umum
dan tata ruang.
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dalam lingkup pekerjaan umum dan tata
ruang.
4. Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh bupati ke pekerjaan umum dan
tata ruang.
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, yang membawahi:
• Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
7
1. Bagian kanan atas berlatar kuning emas, dengan gambar gunung (Gunung
berapi Tangkuban Perahu) berwarna hijau yang melambangkan bahwa
Kabupaten Bandung termasyhur karena tanahnya yang subur di daerah
bergunung – gunung, dan sebagai ciri memiliki gunung Tangkuban Perahu
yang sangat terkenal dengan legenda Sangkuriang.
9
2. Bagian melintang bergerigi merupakan bentuk dari bendungan kokoh dan kuat
berwarna hitam yang melambangkan masyarakat Kabupaten Bandung
memiliki pendirian yang kokoh dan kuat, baik secara fisik dalam membendung
hawa nafsu.
3. Pohon kina berwarna hijau dan berlatar belakang merah yang melambangkan
di Kabupaten Bandung kaya akan air. Kabupaten Bandung dilintasi oleh sungai
Citarum, sungai Cikapundung, dan sungai – sungai kecil lainnya. Kabupaten
Bandung memiliki danau atau situ diantaranya adalah Situ Patenggang, Situ
Cileunca, Situ Lembang, Situ Ciburuy, dan danau atau situ lainnya.
4. Dibawah perisai pita kuning yang bertuliskan “Repeh Rapih Kertaraharja”
memiliki makna:
• Repeh : suasana kehidupan yang aman dan tentram.
• Rapih : suasana kehidupan yang rukun dan tertib dalam lingkungan
yang bersih, sehat, dan asri.
• Kertaraharja : tatanan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin secara
seimbang, serasi, adil, dan merata.
BAB III
Penulis ditempatkan pada bidang Bangunan Gedung yang dibimbing oleh Pak
Sigit Waluyo selaku pembimbing lapangan. Selama kegiatan kuliah kerja lapangan,
penulis ditugaskan untuk menyelaraskan dokumen kegiatan perencanaan bidang
Bangunan Gedung.
1. Kuliah kerja lapangan dilaksanakan pada hari kerja yaitu Senin s.d. Jum’at
pukul 09.00 – 16.00 WIB.
2. Menggunakan pakaian bebas, rapi, dan, sopan serta memakai jas almamater
Universitas Islam Bandung.
10
11
3.4 Pembahasan
3.4.1 Proyek
Proyek adalah suatu upaya yang terorganisir untuk mencapai tujuan,
sasaran, dan harapan penting dengan menggunakan anggaran dan sumber daya
yang tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu
(Dipohusodo: 1996).
Proyek merupakan sebuah kegiatan yang mempunyai batas waktu
pengerjaan dan gabungan dari beberapa sumber daya seperti manusia, material,
peralatan, dan biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai sasaran dan tujuan (Husen, 2009).
Menurut Soeharto (1995), proyek merupakan kegiatan sementara yang
berlangsung dalam jangka waktu terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu
dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan
dengan jelas. Soeharto menyatakan setiap proyek memiliki tujuan yang
berbeda, dalam mencapai tujuan tersebut telah ditentukan batasan yaitu
besarnya biaya anggaran yang dialokasikan, jadwal proyek, serta mutu.
Berdasarkan pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek
merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan memperkirakan dan
memperhitungkan anggaran, waktu, dan kualitas agar mencapai tujuan yang
telah direncanakan.
𝐹𝑉 = Future Value.
𝑖 = Faktor Inflasi.
𝑛 = Jangka Waktu.
14
distribusi normal (Supadi & Garside. 2021). Jika saat uji normalitas
menghasilkan data berdistribusi normal maka data dapat dianalisis dengan
menggunakan statistik parametrik, namun jika data tidak berdistribusi normal
maka menggunakan statistik non parametrik (Tyastirin & Hidayat, 2017).
𝑌̂ = 𝑏0 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + ⋯ + 𝑏𝑖 𝑋𝑖
Di mana:
𝑌̂ = Variabel Terikat.
𝑋𝑖 = Variabel Bebas.
𝑏0 = Nilai Parameter.
𝑏𝑖 = Komponen Tetap.
(Sudjana, 1989)
model tersebut baik digunakan atau tidak. Semakin kecil atau mendekati nol
tingkat kesalahan model maka semakin baik model tersebut dapat digunakan
dalam memprediksi estimasi biaya pada proyek selanjutnya (Chang, dkk.
2007).
Luas
No Tahun Gedung Bangunan
𝑚2
1 2021 Gedung A 58
2 2021 Gedung B 99
3 2021 Gedung C 198
4 2021 Gedung D 303
Sumber: DPUTR Kabupaten Bandung
Data luas bangunan gedung diperoleh dari gambar yang didapatkan dari
kontraktor. Data selanjutnya yaitu data biaya proyek setiap bangunan gedung dengan
tiap komponen pekerjaan yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan
arsitektur, pekerjaan plumbing, dan pekerjaan elektrikal.
17
Dari Tabel 4. diketahui bahwa proporsi komponen pekerjaan biaya proyek gedung
adalah pekerjaan persiapan (X1) sebesar 1,05%, pekerjaan struktur (X2) sebesar 27,27%,
pekerjaan arsitektur (X3) sebesar 65,22% , pekerjaan plumbing (X4) sebesar 2,92%, serta
pekerjaan elektrikal (X5) sebesar 3,55%.
pekerjaan arsitektur (X3). Cost significant item ini yang nanti nya akan dianalisis untuk
membentuk suatu model matematis estimasi biaya.
Tests of Normality
Shapiro-Wilk
Sig.
Y . 563
X2 . 362
X3 . 159
Keterangan:
Kriteria Uji:
(Riadi, 2016)
𝑛 ∑ X2 ∑ X3 𝑏0 ∑Y
[∑ X2 ∑ X22 ∑ X2 X3 ] [𝑏1 ] = [∑ X2 Y]
⏟∑ X3 ∑ X2 X3 ∑ X23 ⏟𝑏2 ⏟∑ X3 Y
𝐴 𝑏 𝐻
Di mana:
No X22 X32 Y2
1 1.134.500.218.937 6.186.585.041.625 14.403.445.250.949
2 421.018.030.457 5.736.714.939.445 10.710.331.141.826
3 487.057.617.123 6.141.985.089.916 11.388.626.529.904
4 2.490.621.338 4.756.145.098.916 17.535.683.816.225
∑ 4.533.197.204.919 22.821.430.169.908 54.038.086.738.903
𝑛 ∑ X2 ∑ X3 ∑Y
𝑏0
∑ X2 ∑ X22 ∑ X2 X3 [𝑏1 ] = ∑ X2 Y
𝑏2
[∑ X3 ∑ X2 X3 ∑ X23 ] [∑ X3 Y]
4 3.990.054 9.541.590 𝑏0
[3.990.054 4.533.197.204.919 9.374.752.339.320 ] [ 𝑏1 ]
9.541.590 9.374.752.339.320 22.821.430.169.901 𝑏2
14.630.118
= [15.129.739.113.943]
34.774.234.922.636
Sehingga diketahui:
4 3.990.054 9.541.590
𝐴 = [3.990.054 4.533.197.204.919 9.374.752.339.320 ]
9.541.590 9.374.752.339.320 22.821.430.169.901
4 14.630.118 9.541.590
𝐴2 = [3.990.054 15.129.739.113.943 9.374.752.339.320 ]
9.541.590 34.774.234.922.636 22.821.430.169.901
4 3.990.054 14.630.118
𝐴3 = [3.990.054 4.533.197.204.919 15.129.739.113.943]
9.541.590 9.374.752.339.320 34.774.234.922.636
= 𝑀𝐷𝐸𝑇𝐸𝑅𝑀(𝐴𝑟𝑟𝑎𝑦), diperoleh:
5,88154×1028 3,15959×1022
𝑏0 = 5,28988×1022 = 1.111.848,782 𝑏1 = 5,28988×1022 = 1,124
5,94424×1022
𝑏2 = 5,28988×1022 = 0,597
(∑𝑛 𝑌𝑖 )2
𝑆𝑆𝑅 𝑏′(𝑋 ′ 𝑌) − 𝑖=1
𝑅2 = = 𝑛
𝑛
𝑆𝑆𝑇 (∑ 𝑌 )2
∑𝑛𝑖=1 𝑌𝑖 2 − 𝑖=1 𝑖
𝑛
527.992.079.000
𝑅2 = = 0,999 = 99,9%
527.996.711.600
Diperoleh nilai koefisien determinasi dari data yang diolah sebesar 0,999 hal
ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas yaitu pekerjaan
struktur dan pekerjaan arsitektur dengan variabel terikat yaitu biaya total pekerjaan
sebesar 99,9% sedangkan sisanya 0,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh dari masing – masing variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Tabel 9. Hasil Uji t
Coefficients
T Sig.
Y 30,117 .021
X2 243,241 .003
X3 42,919 .015
Keterangan:
Kriteria Uji:
(Setiawan, 2018)
• 𝐻0 diterima karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,003
dengan nilai 𝑡 = 243,241, maka terdapat pengaruh biaya pekerjaan struktur
terhadap biaya total pekerjaan.
• 𝐻1 diterima karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,015
dengan nilai 𝑡 = 42,919, maka terdapat pengaruh biaya pekerjaan arsitektur
terhadap biaya total pekerjaan.
Keterangan:
Kriteria Uji:
(Setiawan, 2018)
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 10. menunjukkan bahwa 𝐻3 diterima karena
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,003 dengan nilai 𝐹 =
57.004,651, maka terdapat pengaruh biaya pekerjaan struktur dan biaya pekerjaan
arsitektur secara simultan terhadap biaya total pekerjaan.
25
Biaya Estimasi
Cost Biaya Estimasi
model
model
No Gedung 𝑅𝑝./𝑚 2
Factor 𝑅𝑝./𝑚2
(Y′)
𝑏 𝑑 𝑒 = 𝑏/𝑑
1 Gedung A 3.793.963 3.794.388
2 Gedung B 3.271.067 3.271.434
0,999888
3 Gedung C 3.375.830 3.376.208
4 Gedung D 4.187.685 4.188.154
Tingkat kesalahan bernilai negatif artinya biaya aktual lebih besar dari biaya
estimasi sedangkan tingkat kesalahan bernilai positif maka biaya aktual lebih kecil dari
27
biaya estimasi. Semakin tingkat kesalahan mendekati nol, maka nilai estimasi biaya
semakin mendekati nilai biaya aktual.
𝑌̂ = 3.657.136
Dari model persamaan regresi tersebut diperoleh biaya bangunan gedung satu lantai
per 𝑚2 sebesar 𝑅𝑝. 3.657.136. Selanjutnya untuk mengetahui biaya bangunan gedung
tersebut biaya bangunan gedung per 𝑚2 dikalikan dengan luas bangunan.
Maka perkiraan biaya total dari gedung tersebut menggunakan metode cost significant
model dengan luas 125 𝑚2 sebesar 𝑅𝑝. 457.142.000
BAB IV
Kesimpulan
28
Daftar Pustaka
Atmaja, J., Syofyan, E. R., & Fadillah, A. (2018). Perbandingan Cost Significant Model
Dengan Metode Parametrik Untuk Estimasi Biaya Gedung Bertingkat 2 di
Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Poli Rekayasa, 14(1), 43-57.
Chang, P. C., Wang, Y. W., & Liu, C. H. (2007). The development of a weighted
evolving fuzzy neural network for PCB sales forecasting. Expert Systems with
Applications, 32(1), 86-96.
Cheng, M. Y., & Wu, Y. W. (2005, September). Construction conceptual cost estimates
using support vector machine. In Proceedings of the 22nd International
Symposium on Automation and Robotics in Construction (ISARC'05).
Bkad.bandungkab.go.id. Filosofi Lambang Kabupaten Bandung. Diakses pada 20
Oktober 2021 dari https://bkad.bandungkab.go.id/lambang.php
Dell'Isola, M. D. (2002). Architect's essentials of cost management (Vol. 8). John Wiley
& Sons.
Dipohusodo, I., & Proyek, M. (1996). Konstruksi jilid 1. Penerbit Kanisius Yogyakarta.
Husen, A. (2009). Manajemen proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Pancoro, E., & Oetomo, W. (2020). Penerapan Cost Significant Model Proyek Jalan dan
Jembatan di Kabupaten Gresik (Doctoral dissertation, Untag Surabaya).
Poh, P.S.H. dan R.M.W. Horner. (1995). Cost Significant Modelling Its Potential For
Use In South East Asia. Paper in Engineering, Construction, and Architectural
Management 85.
Ppid.bandungkab.go.id. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung.
Diakses pada 20 Oktober 2021, dari https://ppid.bandungkab.go.id
Rahmatin, A. T. Model Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Gedung Laboratorium 6
Lantai Universitas Jember Menggunakan Cost Significant Model (Doctoral
dissertation, Fakultas Teknik Universitas Jember).
Riadi, A. (2016). Problem-based learning meningkatkan higher-order thinking skills
siswa kelas VIII SMPN 1 Daha Utara dan SMPN 2 Daha Utara. Math Didactic:
Jurnal Pendidikan Matematika, 2(3), 154-163.
29
30
31
32