LAPORAN
PRAK IK KERJA LAPANGAN
(PKL)
Disusun oleh
F KULTAS EKONOMI
2015
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan menyusun laporan PKL ini
tepat pada waktunya. Laporan PKL ini adalah hasil dari praktik kerja lapangan di
Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri yang dimulai dari tanggal 02 s/d 31 Maret
2015.
1. Drs. H. Samari, S.E., M.M. selaku Rektor Universitas Nusantara PGRI Kediri.
2. Dra. Sri Aliami, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Nusantara PGRI Kediri.
3. Dra. Puji Astuti, M.M., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri.
4. Dyah Ayu Paramitha, M.Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
untuk memberikan bimbingan, membina, memberi saran, dan mengarahkan
penulis sehingga laporan kerja praktik ini dapat diselesaikan.
5. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasannya secara ikhlas di
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI
Kediri.
6. Hariyono, SKM., M.Sc selaku pembimbing lapangan yang telah memberikan
kesempatan dan petunjuk pelaksanaan kerja praktik yang penulis laksanakan di
Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri.
7. Seluruh Staff dan karyawan pada Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri.
8. Bapak dan Ibu tercinta beserta keluarga yang telah memberikan doa dan
dorongan baik moril maupun materiil demi kelancaran kuliah bagi penulis.
Akhir kata penulis berharap semoga penyusunan laporan kerja praktik ini
dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan pihak-pihak lain untuk masa yang akan
datang sebagai bahan acuan atau referensi dalam pelaksanaan kerja praktik atau
pembuatan laporan kerja praktik.
ANDESI RATNASARI
NPM. 12.1.02.01.0245
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 48
B. Saran .................................................................................... 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN
UU 25/2004 .............................................................................. 30
Kota Kediri
2. Foto saat PKL bersama Staf Kantor Lingkungan Hidup Kota Kediri
PENDAHULUAN
Hidup Kota Kediri yang berlokasi di Jalan Veteran No. 8 Kota Kediri.
Adapun pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dilakukan selama 1 (satu)
bulan dimulai tanggal 02 Maret 2015 sampai dengan 31 Maret 2015 dengan 5
(lima) hari kerja yaitu hari senin sampai dengan hari jumat dan jam kerja
dimulai dari jam 08.00 – 14.00.
TEMUAN DATA
Secara rinci tugas pokok dan fungsi Kepala Kantor, Kasubag Tata
Usaha dan masing-masing Seksi (sebagaimana Peraturan Walikota Kediri
Nomor 51 Tahun 2008 tentang Tupoksi Kantor Lingkungan Hidup) dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Kepala Kantor
KASI PENGAWASAN DAN KASI PEMULIHAN KUALITAS DAN KASI ANALISA DAMPAK
PENGENGALIAN PENGEMBANGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
RIDWAN, SKM. MM HARIYONO, SKM. M.Sc SENTOT ISWANTO, Spt. MMA
Penata Tk. I (III/b) Penata Tk. I (III/b) Penata Tk. I (III/b)
NIP. 19730922 200012 1 001 NIP. 19720409 199703 1 004 NIP. 19770505 200112 1 005
STRENGTH WEAKNESS
1. Memiliki kewenangan 1. Jumlah dan kapasitas
FAKTOR dalam pengelolaan SDM
Lingkungan Hidup 2. Alokasi dana
INTERNAL 2. Komitmen dan operasional serta sarana
konsistensi pimpinan dan prasarana
organisasi 3. Koordinasi dengan
FAKTOR 3. Aparat yang komitmen instansi lain
EKSTERNAL 4. Perangkat organisasi 4. Pola pembinaan aparat
yang solid
5. Pola kerja yang baku
OPPORTUNITY S-O W-O
1. Undang-undang Nomor 1. Membangun sistem 1. Membangun sistem
32 Tahun 2009 tentang pelayanan prima mekanisme prosedur dan
Perlindungan dan 2. Membangun komitmen pilar kerja yang efektif
Pengelolaan Lingkungan seluruh aparatur dalam serta efisien untuk
2. Tuntutan akuntabilitas TUPOKSI untuk mewujudkan pelayanan
3. Perkembangan IPTEK mewujudkan prima
dan peran serta akuntanbilitas 2. Menambah jumlah
masyarakat SDM yang sesuai
dengan kebutuhan
organisasi
3. Membangun
profesionalisme aparatur
Kantor Lingkungan
Hidup untuk mendorong
peningkatan kerja
THREAT S-T S-W
1. Adanya sanksi pidana 1. Pendayagunaan sistem 1. Menerapkan pola kerja
bagi aparat informasi dan mediasi dan pola pembinaan
2. Kebijaksanaan yang antara BPLHD Jabar aparat yang serasi
tidak konsisten dan tidak dengan Kantor dengan potensi yang ada.
proporsional Lingkungan Hidup
dalam membangun
kebersamaan dan
kesatuan tindakan
dalam pengelolaan
lingkungan hidup
2. Meningkatkan
komitmen dan kinerja
aparatur
Sumber : KLH Kota Kediri 2015
Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Kondisi Kinerja
Kondisi
pada awal Target Capaian Setiap Tahun
Kinerja pada
No Indikator periode RPJMD
akhir periode
Tahun1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Tahun 0 RPJMD
(2015) (2016) (2017) (2018) (2019)
Tingkat pencemaran udara,
1 12,36 % 11% 9% 9% 8% 7% 6%
air dan tanah
Persentase ketaatan pelaku
2 usaha terhadap peraturan 20 % 20 % 30 % 30 % 35 % 40 % 45 %
lingkungan
Cakupan Konservasi
3 (penghijauan sumber mata 500 pohon 500 pohon 500 pohon 500 pohon 500 pohon 500 pohon 500 pohon
air/titik)
1. Drs. Nugroho Hadi, MM Pengguna Anggaran Pembina Tk. I, IV/b 650.000 x 2 Bulan 1.300.000,00 195.000,00 1.105.000,00
2. Achmad Suwarno, BA PPK Penata Tk. I, III/d 400.000 x 2 Bulan 800.000,00 40.000,00 760.000,00
3. Nasrudin Rozaq, ST Pembantu PPK Penata, III/c 300.000 x 2 Bulan 600.000,00 30.000,00 570.000,00
4. Mar’atus Sholikhah, SKM Bendahara Pengeluaran Penata, III.c 450.000 x 2 Bulan 900.000,00 45.000,00 885.000,00
Pembantu Bendahara
5. Niam Fathoni, ST Penata Muda Tk. I, III/b 425.000 x 2 Bulan 850.000,00 42.500,00 807.500,00
Pengeluaran
6. Samsul Ma’arif Pengurus Barang Pengatur, II/c 225.000 x 2 Bulan 450.000,00 - 450.000,00
7. Sutrisno Penyimpan Barang Pengatur Muda Tk. I, II/b 225.000 x 2 Bulan 450.000,00 - 450.000,00
ANALISIS DATA
1
Halim, Abdul. Syam Kusyufi. Akuntansi Sektor Publik , Jilid 1.
1) Pengukuran Ekonomi
Dalam konteks organisasi pemerintahan, ukuran ekonomi
berupa berapa anggaran yang dialokasikan untuk membiayai
aktivitas tertentu. Apabila sumber daya yang dikeluarkan berada di
bawah anggaran maka terjadi penghematan, sedangkan sebaliknya,
apabila di atas anggaran maka terjadi pemborosan. Sehingga pada
pengukuran ekonomi berhubungan dengan menjawab pertanyaan-
pertanyaan sebagai berikut.
a) Apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan
oleh organisasi?
2) Pengukuran Efisiensi
Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang
digunakan. Ukuran produktivitas atau efisensi belum
mengindikasikan efektivitas. Ukuran efisiensi lebih bersifat relatif.
Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu
produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan
sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya. Indikator efisiensi
menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu
organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran
yang dihasilkan indikator tersebut memberikan informasi tentang
konversi masukan menjadi keluaran (yaitu efisien dari proses
internal).
3) Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu
organisasi mencapai tujuannya. Apabila suatu organisasi berhasil
mencapai tujuan, maka organisasi tersebut telah berjalan dengan
efektif. Efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau
kegiatan telah mencapai kegiatan yang telah ditetapkan.
Pengukuran efektivitas mengukur hasil akhir dari suatu pelayanan
dikaitkan dengan hasilnya.
2
Mardiasmo. Akuntansi Sektor Publik , Edisi Satu.
1. Anggaran Tradisional
a. Line Item Budgeting
b. Incremental Budgeting
2. New Public Management
a. Planning Programming Budgeting System (PPBS)
b. Zero Based Budgeting (ZBB)
c. Performance Budgeting
d. Anggaran Kinerja
3
Bastian, Indra. Akuntansi Sektor Publik, Jilid dua.
4
Resmi, Siti. Perpajakan, Edisi 8.
Tarif Keterangan
0% Jumlah bruto honorarium atau imbalan bagi PNS Golongan
I dan Golongan II, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat
Perwira Tamtama dan Bintara, dan pensiunannya.
5% Jumlah bruto honorarium atau imbalan bagi PNS Golongan
III, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira
Pertama, dan pensiunannya
15% Jumlah bruto honorarium atau imbalan bagi PNS Golongan
IV, Anggota TNI/POLRI Golongan Pangkat Perwira
Menengah dan Tinggi dan pensiunannya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dalam pencapaian target dan sasaran kinerja yang tertuang dalam tahap
evaluasi Renstra SKPD pada Kantor Lingkungan Hidup, diharapkan untuk
lebih dioptimalkan pencapaiannya. Dalam beberapa aspek kinerja
sebenarnya sudah sangat baik sesuai dengan target yang direncanakan
namun terdapat beberapa aspek lainnya yang masih jauh dari target yang
direncanakan dalam pencapaian kinerja 5 tahunan. Dan dalam evaluasi
realisasi anggaran sebaiknya Kantor Lingkungan Hidup meminimalisir
SiLPA (Selisih Lebih Pembiayaan Anggaran) sehingga pengalokasian
anggaran yang telah direncanakan sebelumnya dapat digunakan secara
optimal.
2. Prosedur pengenaan PPh pasal 21 atas wajib pajak pada Kantor
Lingkungan Hidup dapat dikatakan telah dilakukan dengan baik. Namun
demikian, yang penting adalah Bendahara SKPD sebaiknya senantiasa
mengikuti perkembangan peraturan-peraturan perpajakan atau pun isu-isu
yang terkait dengan perpajakan agar dapat melakukan perencanaan pajak
dengan efektif dan efisien.
Halim, Abdul. Syam Kusufi. 2012. Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi Sektor
Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Resmi, Siti. 2013. Perpajakan Teori dan Kasus, Edisi ke-8. Jakarta: Salemba
Empat.