Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TINJAUAN SISTEM

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT.HINDOLI

ESTATE PENUGUAN

OLEH:

DIAH RAHMAWATI 17.152.0089

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG

TAHUN 2020

1
HALAMAN PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

TINJAUAN SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

OLEH:

DIAH RAHMAWATI 17.152.0089

Telah Diterima sebagai salah satu Syarat Penyusunan Skripsi pada

Program Akuntansi

Palembang, Agustus 2020

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Pembimbing Ketua Program Studi Akuntansi

Ade Kemala Jaya, S.E., M.Acc., Ak., CA Muhammad Titan Terzaghi,

S.E., Ak., M.Si.

i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Tidak ada manusia yang gagal jika dia mau berusaha dan berdo’a dengan

sungguh-sungguh.

Kupersembahkan untuk :

• Allah SWT

• Dosen Universitas Bina Darma Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

• Kedua Orang Tuaku Tercinta

• Keluarga khususnya Adik dan Kakak ku

• Sahabat-sahabatku

• Teman-teman seperjuangan Strata 1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

• Dosen Pembimbing dan Almamater Universitas Bina Darma Palembang.

ii
KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa puji syukur atas kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya.Sehingga penulis

semangat dalam menggali ilmu pengetahuan berkat Ridha-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Sholawat

beserta salam pun tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita nabi besar

Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia kepada jalan yang

benar.

Merupakan suatu kebahagian dan kebanggaan bagi penulis, ketika mampu

mencurahkan segenap tenaga, fikiran, kemampuan dan waktu untuk

menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.Penulis berharap semoga hasil

karya tulis ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri,bagi dunia pendidikan

serta khususnya bagi dunia perusahaan.

Dengan ridho dan rahmat yang telah Allah SWT berikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan ini dengan judul “TINJAUAN

SISTEM PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PT.HINDOLI ESTATE

PENUGUAN” guna untuk memenuhi syarat penyusunan skripsi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Darma Palembang.

Penulis juga menyampain banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dan mendukung baik secara moril atau pun materil dalam

menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini.

Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikanterimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada Yth :

iii
1. Prof. Dr.H. Zainuddin Ismail, S.E., M.M.selaku Rektor universitas Bina Darma

Palembang.

2. Bapak Dr. Muji Gunarto, S.Si.,M.Si. selaku Dekan fakultas ekonomi

universitas Bina Darma Palembang.

3. Bapak Muhammad Titan Terzaghi, S.E., Ak., M.Si.Selaku ketua program studi

akuntansi Universitas Bina Darma Palembang.

4.. Bapak Ade Kemala Jaya, S.E., M.Acc., Ak., CA. selaku dosen pembimbing.

5. Seluruh dosen dan staff Administrasi program strata 1 fakultas ekonomi dan

bisnis universitas Bina Darma Palembang.

6. Bapak dan ibu tercinta, terima kasih atas bimbingan, doa dan kesabarannya

dalam membesarkan dan mendidikku.

7. Sahabatku dan teman-temanku seperjuangan S1 Akuntansi fakultas ekonomi

dan bisnis universitas Bina Darma Palembang.

8. Beserta Pihak-Pihak yang tidak dapat penulis sebuatkan satu persatu , semoga

segala kebaikan kalian akan dibalas dengan Allah SWT nantinya . Amin

Penulis telah berusaha semaksimal mungkinuntuk penyelesaian laporan

Praktik Kerja Lapangan ini dengan baik. Namun jika ada kesalahan dan

kekurangan, sehubungan dengan hal tersebut, maka kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan, sehingga menjadikan Laporan Praktik Kerja

Lapangan ini sangat bermutu.

Palembang, Agustus 2020

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO ............................................................. ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 3

1.3 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................. 3

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

1.4.2 Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

1.5 Objek dan Metode Penelitian ............................................................................ 4

1.5.1 Objek Penelitian ................................................................................ 4

1.5.2 Metode Penelitian............................................................................... 4

1.5.2.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 4

1.6 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 5

1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 6

BAB II GAMBARAN UMUM PT.HINDOLI ESTATE PENUGUAN ....................... 7

2.1 Sejarah Singkat PT. Hindoli Estate Penuguan .................................................. 7

2.2 Visi dan Misi PT.Hindoli Estate Penuguan ...................................................... 9

v
2.2.1 Visi PT. Hindoli Estate Penuguan ................................................... 9

2.2.2 Misi PT. Hindoli Estate Penuguan ..................................................... 9

2.3 Struktur Organisasi ............................................................................................ 10

2.4 Tugas dan Wewenang ...................................................................................... 11

BAB IIIPEMBAHASAN ............................................................................................ 19

3.1 Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku .................................................. 19

3.1.1 Sistem Pengendalian .......................................................................... 19

3.1.2. Karakteristik Pengendalian ............................................................... 19

3.2 Persediaan ........................................................................................................ 20

3.2.1 Fungsi Persediaan ........................................................................... 24

3.2.2 Faktor Persediaan ............................................................................ 25

3.3 Faktor yang Mempengaruhi Persediaan Bahan Baku ....................................... 26

3.4 Aktivitas dan MetodePengendalian Persediaan PT.Hindoli ............................ 27

3.4.1 Aktifitas Pengendalian Persediaan Bahan Baku................................. 27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 29

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 29

4.2 Saran .................................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi PKL

Lampiran 2 : Form Penilaian PKL

Lampiran 3 : Dokumentasi Penelitian

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi persaingan yang tejadi semakin pesat bahkan dari hari ke

hari jumlah persaingan di sekarang ini semakin melonjak tinggi khusunya

dikalangan perusahaan besar, namun tiap perusahaan harus mampu berkembang

di tengah-tengah persaingan saat ini.

Sebagai contohnya Pengendalian persediaan yang ada pada perusahaan

PT.Hindoli Estate Penuguan yang berkecimpung di bidang industri kelapa sawit,

perusahaan ini harus mempertahanan dan harus terus berkembang agar tidak dapat

tersaingi oleh perusahaan lain baik itu perusahaan manufaktur, industri maupun

dagang.

Menurut Freddy Rangkuti (2004) mengemukakan bahwauntuk memenuhi

permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu, maka perusahaan perlu

menyediakan persediaan sepertisejumlah bahan-bahan baku, bahan dalam proses

untuk proses produksi, serta barang jadi atau produk .

Persediaan merupakan salah satumasalah yang perlu diperhatikan dalam

kegiatan biaya , proses produksi, serta distribusi barang baik bahan baku, barang

dalam proses atau barang jadi, ataupun barang setengah jadi.Fungsi persediaan

memiliki peran penting yang dapat meningkatkan efisiensi operasional suatu

perusahaan.Kelebihan atau kekurangn bahan persediaan dalam suatu perusahaan

itu tergantung pada sistem pengendalian yang di gunakan oleh perusahaan itu

sendiri. Jika perusahaan kekurangan persediaan, makaakan menimbulkan

1
hambatan dalam proses produksi serta menimbulkan kerugian untuk perusahaan

itu. Namun sebaliknya jikaperusahaan mengalami kelebihan persediaan, maka

akan menambah beban biaya penyimpanan dan pemeliharaan dalam gudang, serta

adanya kemungkinan terjadinya penyusutan kualitas yang tidak bisa

dipertahankan sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.

Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan kekurangan atau kelebihan

persediaan maka di butuhkanlah sistem pengendalian agar perusahaan dapat

menganalisis jumlah persediaan yang dibutuhkan dan di perlukan taktik untuk

menjaga kestabilan biaya persediaan yang terlalu kecil atau pun biaya yang terlalu

besar.

Sistem pengendalian memiliki fungsi yaitu untuk meminimalisir kesalahan

pengendalian yang sering terjadi seperti fungsi pengawasan adalah menciptakan

standar atau kriteria, membandingkan hasil monitoring dengan standar,

melakukan perbaikan atas deviasi atau penyimpangan, merevisi dan

menyesuaikan metode pengendalian sebagai respon atas hasil pengendalian dan

perubahan kondisi, serta mengkomunikasikan dan penyesuaian tersebut ke seluruh

proses manajemen.

Dengan begitu peran sistem pengendalian sangat penting dalam

perusahaan guna untuk mencapai target yang di inginkan perusahaan, seperti

dapat menyeimbangkan produksi dan memiliki kekuatan untuk menyalurkan hasil

produksi secara optimal dengan menggunakan biaya yang minimal untuk

mendapatkan keuntungan yang maksimal.

2
Dengan berjalannya waktu PT.Hindoli Estate Penuguan menunjukan

perkembangan yang semakin baik, dan dengan perkembangan ini perusahaan

tersebut memerlukan manajemen untuk menjalankan aktifitas perusahaan .Fungsi

manajemen lebih di tekankan pada fungsi sistem pengendalian persediaan.

Dengan demikian berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis

mengambil judul“Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada

PT.Hindoli Estate Penuguan”

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dengan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah pada PT.Hindoli adalah Bagaimana Sistem Pengendalian Bahan

BakuPada PT.Hindoli Estate Penuguan.

1.3.Ruang Lingkup Penelitian

Supaya masalah ini lebih terarah, karena itu penulis akan membatasi ruang

lingkup permasalahan dalam penulisan ini. Penulis hanya akan membahas tentang

sistem pengendalian persediaan bahan baku.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem

pengendalian persediaan bahan baku yang ada pada PT.Hindoli Estate Penuguan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

3
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

apakah sistem pengendalian persediaan bahan baku telah berjalan sesuai dengan

apa yang di inginkan.

2. Bagi Penulis

Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan

serta pengalaman dalam bidang penelitian guna menyusun kerangka ilmiah serta

pula diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti selanjutnya mengenai sistem

pengendalian persediaan bahan baku di PT.Hindoli Estate penuguan.

3. Bagi Akademik

Bagi akademik, diharapkan penelitian ini dapat di jadikan tambahan

wawasan serta dijadikan bahan untuk informasi yang bersangkutan sistem

pengendalian persediaan bahan baku di PT.Hindoli Estate Penuguan.

1.5 Ojek dan Metode Penelitian

1.5.1 Objek Penelitian

Agar penulis mendapatkan data yang dibutuhkan maka penulis melakukan

kunjungan langsung ke lokasi yang telah menjadi objek penelitian yaitu

PT.Hindoli Estate Penuguan.

1.5.2 Metode Penelitian

1.5.2.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan

oleh peneliti yang dijadikan objek penulisan (Sugiyono,2014). Berikut metode

yang digunakan dalam data primer :

4
• Observasi

Teknik ini memerlukan pengamatan secara langsung dengan mencatat data

yang dibutuhkan dengan cara melakukan kunjungan ke PT.Hindoli Estate

Penuguan.

• Wawancara

Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan beberapa

pertanyaan kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk

mendapatkan data.

2.Data Sekunder

Menurut (Sugiyono, 2014), data sekunder adalah sebuah data yang

diperoleh secara tidak langsung oleh penulis.Untuk memperoleh data penulis akan

melihat dokumen yang telah ada dari internet melalui website tentang sistem

pengendalian persediaan bahan baku .

1.6 Teknik Analisis Data

Agardata dapat mudah dipahami, mudah di baca dan diinterprestasikan,

maka diperlukan adanya suatu analisis dalam penelitian ini.Penulis menggunakan

beberapa teknik yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif yang berupa

pengumpulan data, pengolahan data, dan mendapat kesimpulan pada PT.Hindoli

Estate Penuguan dengan menggunakan teori yang sifatnya umum dijadikan

sebagai bahan perbandingan menganalisis masalah yang akan terjadi di dalam

penelitian.

5
1.7 Sistematika Penulisan

Agar penulisan lebih mudah dipahami maka disajikanlah dalam

sistematika penulisan dari Laporan Praktik Kerja Lapangan yang penulisannya

menjadi 4 bab :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan menguraikan mengenai latar

belakang perusahaan, rumusan masalah, manfaat

dan tujuan penelitian, Objek dan metodelogi

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM PT.HINDOLI ESTATE

PENUGUAN

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum

perusahaan, struktur organisasi serta tugas dan

wewenang perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai bagaimana sistem

pengendalian persedian bahan baku di PT.Hindoli

Estate Penuguan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini penulis akan membuat kesimpulan dan

memberi masukan berupa kritik dan saran. Masukan

ini dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan

untuk kemajuan perusahaan yang akan datang.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM PT.HINDOLI ESTATE PENUGUAN

2.1 Sejarah PT. Hindoli Estate Penuguan

Pada awalnya sebelum PT.Hindoli menjadi milik Cargill perusahaan

tersebut merupakan gabungan dari dua perusahaan yaitu Belanda dan Indonesia.

Kemudian dengan berjalannya waktu pada tahun 1995-1996 PT.Hindoli di ambil

alih oleh Cargill (TOABU)Tropical Oil Asia Business Unit dan PT.Hindoli

menjadi bagian dari (GOSC)Grain and Oilseeds Supplu Chain Platformyang

merupakan bagian dari Cargill juga karena itulah nama PT.Hindoli Akan selalu

melekat dengan A Cargill Company.A Cargill Company mulai merintis usahanya

dalam bidang kelapa sawit (perkebunan dan pabrik) tanggal 11 Juli 1989

berdasarkan Akte Pendirian Perusahaan No. 4642 1991 yang kemudian

dimasukkan didalam Tambahan Berita Negara RI tanggal 6 Desember 1991 No.

98.PT. Hindoli (ACargill Company) adalah perusahaan swasta yang awal

berdirinya adalah patungan antara perseroan Algemene Oliehandel Impex (yang

berkedudukan di Belanda) dan PT. Gowa Manurung Jaya (Indonesia) namun

kemudian diambil alih oleh A Cargill pada tahun 1996.A Cargill sendiri adalah

sebuah perusahaan multi nasional yang berpusat di Minneapolis, Amerika

Serikat.PT. Hindoli(A Cargill Company) melakukan operasional kerja yang

meliputi beberapa aktivitas kerja yaitu mengolah kelapa sawit serta memiliki

perkebunan kelapa sawit.Perkebunan sawit yang dikelola oleh PT. Hindoli (A

CargillCompany) terdiri kurang lebih 9.555,4 Ha perkebunan kelapa sawit inti

dan 17.594 Ha perkebunan kelapa sawit plasma yang memiliki 8.797 petani

7
transmigrasi setempat dalam bentuk pola PIR-Trans sebagai wujud skema

kerjasama dengan petani transmigrasi yang dikembangkan oleh pemerintah

Indonesia.

Saat ini PT. Hindoli (A Cargill Company) telah berhasil melakukan

pengembangan baru lahan perkebunan kelapa sawit seluas 8.910,26 Ha inti dan

2.103,42 Ha Plasma di wilayah Sumatera Selatan Kabupaten Banyuasin

PT.Hindoli juga melakukan operasional pengolahan TBS (Tandan Buah Segar)

yang terdiri dari tiga pabrik pengolahan kelapa sawit (CPO Mill) yaitu CPO Mill

sungai Lilin dengan kapasitas 90 ton/jam , CPO Mill Tanjung Dalam dengan

kapasitas 60 ton/jam dan CPO Mill Mukut dengan kapasitas 60 ton/jam. Saat ini

PT. Hindoli (A Cargill Company) terbagi menjadi 6 (enam) estate yaitu Estate

Penuguan, Estate Mukut, Estate Pulai Berayun, Estate Sungai Pelepah , Estate

Sungai Tungkal dan Estate Tanjung Dalam-Sri Gunung.

Tujuan didirikannya PT.Hindoli Estate Penuguan yaitu :

a. Untuk mengembangakan produksi dibidang perkebunan kelapa sawit agar

hasil produksi memberikan pendapatan nasional dan pemasaran dari produk

guna untuk dikonsumsi dalam negeri maupun keperluan ekspor

b. Untuk dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara memperluas

lapangan pekerjaan,serta diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup

rakyat/petani dan karyawan perkebunan.

Untuk mencapai tujuan seperti tersebut, perusahaan menjalankan usaha-usaha

dibidang pertanian dan perkebunan dengan segala sesuatu yang menyangkut

bidang tersebut dalam arti kata seluas-luasnya termasuk pengusaha tanaman,

8
pemasaran hasil dan industri serta jasa yang menunjangnya.Secara organisasi PT.

Hindoli Estate Penuguan adalah berbentuk struktur organisasi garis dan staff.

2.2 Visi dan Misi PT.Hindoli Estate Penuguan

2.2.1 Visi PT.Hindoli Estate Penuguan

Berikut visi PT. Hindoli Estate Penuguan yaitu untuk menjadi perusahaan

yang maju dan dapat bersaing di era global dan untuk meningkatkan produk yang

ada di dalam negeri.

2.2.2 Misi PT. Hindoli Estate Penuguan

Adapun misi PT. Hindoli Estate Penuguan adalah menciptakan nilai yang

berbeda dan memiliki kualitas yang baik dari perusahaan lain.

9
2.3 Struktur Organisasi

Chief Estate Manajer

Syaeful Bahri

Estate manajer

Eddwin Pabela

Divisi 1 Divisi 2 Office

1553.65 Ha 1308.84 Ha

Asisten Kebun/Askep Askep KTU

Rudol Lubis Zulfakor Elvadia Metasari

Mabes 1 Mabes 2 Sr.Clerk

Ari Sutejo Suprayogi Wedrik Mei

Mandor 1 Mandor 2 Clerk

Afid Abdullah Ikke Nurdiah Y.P

Operator BC Store Keeper

Juhairi Dedi Suryadi Teguh Priyadi

35
2.4 Tugas dan Wewenang

Berikut ini Penulis akan menyajikan struktur organisasi PT. Hindoli

Estate Penuguan adalah sebagai berikut:

Pembagian Tugas PT. Hindoli Estate Penuguan

Dalam suatu organisasi pembagian tugas sangatlah penting agar tidak

terjadi peranan ganda dari suatu anggota organisasi serta tidak terjadinya

kesimpangsiuran di antara pelaksana dalam melaksanakan tugasnya. Berikut ini

akan diuraikan tugas serta wewenang masing-masing di PT.Hindoli Estate

Penuguan:

a. Chief Estate Manager

1) Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap urus an perusahaan baik di

dalam (intern perusahaan) artinya menjamin kelangsungan hidup

perusahaan maupun keluar (ekstern perusahaan) artinya mewakili dan

menyelesaikan segala sesuatu yang melibatkan perusahaan dengan

pihak luar.

2) Memegang kebijaksanaan jangka pendek ataupun jangka panjang

perusahaan dan mengawasi perusahaan secara menyeluruh.

3) Mengatur jalannya perusahaan agar koordinasi kerja dapat dicapai

sesuai

dengan apa yang direncanakan.

4) Mengawasi semua pekerjaan setiap bagian Department, sebagai

General Manager perusahaan memimpin kegiatan perusahaan secara

keseluruhan dan menjaga nama baik perusahaan.

35
b. Estate Manager

Berikut tugas dan tanggungjawab Estate Manageryaitu:

1) Mengatur kegiatan perkebunan (estate) dan memastikannya terpelihara

dengan baik.

2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program anggaran untuk

perkebunan.

3) Memastikan pemanfaatan materil yang berkaitan dengan pemeliharaan

catatan dan memastikan pemesanan tepat waktu dan penggunaan bahan

perkebunan secara tepat.

4) Penyusunan anggaran jangka pendek di bidang tanaman serta produksi.

5) Menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman (biji dan bibit).

c. Asisten/asisten kepala kebun

1) Memastikan agar biaya produksi mencapai sasaran dalam pengolahan

dengan memperhatikan mutu, efiseinsi,hasil pengolahan air serta

pengolahan limbah.

2) Merencanakan pengolahan yang diterima dari kebun sesuai dengan

estimasi yang telah di jadwalkan.

3) Perencanaan proses produksi dengan penggunaan jumlah tenaga kerja .

4) Merencanakan ketersediaan sumber daya yang ada dengan

memperhatikan kualitas supaya penggunaanya bisa lebih optimal.

5) Melakukan koordinasi dengan bagian maintenance, agar mesin

pengolahan selalu dalam keadaan baik.

35
6) Melakukan koordinasi dengan pihak kebun dalam hubungannya dengan

pemanfaatan limbah Pabrik, pemeriksaan mutu buah di loading ramp

dan mengatur penggunaan alat berat dalam Pabrik.

7) Melakukan koordinasi dengan kepala unit-unit kerja (Mandor Pabrik)

dalam pengaturan jumlah tenaga kerja, start olah Pabrik dan hal-hal

yang terkait lainnya.

8) Melaksanakan Program pengolahan Pabrik sesuai dengan ketentuan

buku pedoman Engineering dan petunjuk atasan.

9) Melaksanakan program keselamatan kerja, kebersihan lingkungan dan

keamanan Pabrik

10) Melaksanakan proses produksi secara teratur, efisien, guna mencapai

produktivitas dan mutu yang tinggi, menyusun rencana anggaran

pengolahan tahunan, laporan produksi harian dan bulanan, mengawasi

pekerjaan karyawan yang ada di bawah pengawasannya, pengoperasian

mesin-mesin pengolahan, kebersihan, keselamatan kerja dan keamanan di

dalam lingkungan Pabrik, mengawasi pengangkutan/pengiriman hasil

produksi dari dalam Pabrik dan pelaksanaan pengangkutan janjang kosong

produksi abu janjang dan solid drier serta pengolahan air limbah,

mengawasi pemakaian sumber daya (tenaga kerja, bahan & alat) seoptimal

mungkin, mengawasi limbah buangan pabrikdengan memastikan bahwa

buangan tersebut dibawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan,

menyampaikan laporan secara periodik mengenai keadaan pabrik dan aspek

lainnya kepada atasan, menyampaikan segala hasil, kondisi, prestasi seluruh

35
kegiatan dibawah pengawasannya kepada atasan, menyampaikan petunjuk

penggunaan/pengoperasian mesin-mesin pengolahan yang telah disetujui

atasan kepada bawahan, menerima instruksi lisan maupun tulisan dari atasan

dan informasi dari Departemen lain yang dibutuhkan, mengusulkan

perubahan sistem, teknis karyawan dan aspek kerja sesuai dengan

perkembangan perubahan kemajuan teknis kepada atasan, mengusulkan

sasaran dan perubahan target anggaran pengolahan, mengevaluasi hasil

produksi baik secara kualitas maupun kuantitas, kinerja karyawan yang

berada di bawah pengawasannya dan biaya yang timbul selama pengolahan

dan membina kerjasama dengan bagian Maintenance, di lingkungan pabrik,

guna kelancaran proses produksi dan mempertahankan mutu hasil produksi.

d. Mabes

Tugas maber yaitu:

1) Membuat rencana kerja

2) Membuat laporan hasil kerja yang akurat dan tepat waktu.

3) Mempertahankan mutu kerja dilapangan dengan biaya sesuai dengan

budget.

4) Mengatur dan mengawasi semua kegiatan penen sesuai dengan standar

dan norma-norma kerja dengan mempergunakan tenaga kerja dan bahan

yang sesuai dengan kebutuhan.

5) Memimpin karyawan dan memelihara suasana kerja yang kondusip dan

produktip.

6) Membangun hubungan yang baik dengan tim dan dengan tim yang lain.

35
7) Memastikan semua alat kerja dalam keadaan baik dan aman untuk

digunakan.

8) Mengatur rotasi panen.

9) Mengatur ancak panen.

10) Mengatur dan mengawasi semua kegiatan up keep sesuai dengan standar

an norma-norma kerja dengan mempergunakan tenaga kerja dan bahan

yang sesuai dengan kebutuhan.

e. Mandor

Tugas utama mandor yaitu :

1) Memastikan area perkebunan telah berjalan sesuai dengan fungsi kontrol

yang di tetapkan.

2) Membantu mengontrol para pekerja (BHL) bersama askep

3) Membuat laporan data pemupukan

4) Membuat laporan hasil panen buat kelapa sawit membantu askep

5) Membuat administrasi untuk laporan hasil pekerja harian

f. Bunch Checker

Tugasnya yaitu:

1) Memastikan panen yang dilakukan sesuai ancak panen yang telah dibuat

oleh assistant panen.

2) Menghitung hasil panen (TBS) karyawan di TPH (tempat pengumpulan

hasil).

3) Memasukkan data kedalam form bunchchecker report

35
4) Membuat DO/SPB dan memastikan buah yang ada di TPH sudah

terangkut bin/truck buah

5) Membuat laporan hasil panen ke mabes panen.

6) Membangun hubungan yang baik dengan tim dan dengan tim yang lain.

7) Memastikan bahwa semua alat kerja dalam keadaan baik dan aman

untuk dipergunakan.

g. Operator

1) Mengawasi perkembangan semua produk yang sedang di prduksi

perusahaan..

2) Memegang tanggung jawab dalam memperoleh kualiatas baik produk

maupun jasa perusahaannya.

3) Memverifikasi kualitas produk dengan menggunakan bantuan

parameter merupakan tugas operator .

4) Setiap proses produksi operator bertugas memonitori setiap proses yang

terlibat..

5) Meneliti kualitas barang yang di beli

6) Merekomendasi produk-produk berkualitas rendah untuk di olah ulang..

7) Memastikan semuan produk memenuhi standardan mutu.

h. KTU (kepala tata usaha)

Adapun tugas KTU (Kepala tata usaha) adalah:

1) Bertanggung jawab untuk mengawasi bagian pembukuan, keuangan

serta bertanggung jawab dalam penyelenggaraan administrasi

pembukuan.

35
2) Bertanggung jawab atas penyimpanan /pengeluaranuang , surat

berharga serta cek.

3) Bertugas dalam penyususnan laporang tahunan, triwulam, bulanan

ataupun incidental.

i. Sr. Clerk

Tugas senir clerk yaitu:

1) Membantu KTU mengontrol setiap aktivitas pekerjaan masing-masing

bagian untuk menunjang proses kelancaran pekerjaan.

2) Membantu melakukan proses penerimaan karyawan, pemberhentian

(PHK), pelayanan cuti, pelayanan izin, dan surat-surat lain yang

berhubungan dengan personaliaan di Estate dengan berkoordinasi ke

HRD.

3) Membantu KTU melaksanakan dan mensosialisasikan peraturan

depnaker dan peraturan perusahaan.

4) Melakukan administrasi dan pendataan aset perusahaan di Estate yang

up to date.

5) Menjamin pelaksanaan fungsi supply berjalan dengan baik tanpa

komplain yang berarti membantu hubungan yang baik dengan tim dan

dengan tim yang lain.

6) Memastikan bahwa semua alat kerja dalam keadaan baik dan aman

untuk dipergunakan.

j. Clerk

Tugas clerk adalah:

35
1) Melakukan pengimputan laporan dari semua aktivitas pekerjaan baik

dari aktivitas karyawan maupun kendaraan.

2) Membantu proses penerimaan karyawan, pemberhentian (PHK),

pelayanan cuti, pelayanan izin dan surat-surat lain yang berhubungan

dengan kepersonaliaan di Estate dengan berkoordinasi dengan HRD.

3) Menjamin pelaksanaan fungsi supply berjalan dengan baik tanpa

komplain yang berarti.

4) Membangun hubungan yang baik dengan tim dan dengan tim yang lain.

5) Memastikan bahwa semua alat kerja dalam keadaan baik dan aman

untuk digunakan.

k. Store Keeper

Tugas store keeper adalah:

1) Bertanggung jawab membuat purchase untuk barang di gudang.

2) Memproses pengeluaran barang, menerima store requestion dari

departemen lain.

35
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sistem Pengendalian persediaan Bahan Baku pada PT. Hindoli Estate

Penuguan

3.1.1 Sistem Pengendalian

Pengendalian merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam

pelaksanaan kerja agar rencara yang dibuat dapat mencapai tujuan

perusahaan.Menurut Harold koontz (2004).

Jika perusahaan menggunakan sitem pengendalian dapat dipastikan

perusahaan dapat melakukan perbaikan jika terjadi kesalahan atau

penyimpangan, jadi dengan menggunakan pengendalian perusahaan dapat

mengukur seberapa jauh hasil yang telah di capai oleh perusahaan tersebut.

3.1.2 Karakteristik Pengendalian

Suatu perusahaan belum tentu baik penilaiannya jika di bandingkan

dengan perusahaan lain meski pun perusahaan yang bergerak di bidang yang

sama pasti perusahaan tersebut memiliki sistem pengendalian masing-masing

misalkan sistem pengendalian dalam hal keahlian dan tingkat kepercayaan

pegawai terhadap pemimpin berbeda. Secara garis besar semua sistem

pengendalian dikatakan baik jika di kerjakan secara terkendali oleh perusahaan

itu sendiri, namun jika sistem pengendalian di kendaliakan oleh seorang yang

salah maka dapat dikatakan sistem pengendalian suatau perusahaan tidak dapat

dikatakan baik.Agar sistem pengendalian dapat berjalan dengan baik dan sesuai

dengan prosedur yang yang ditentukan maka setiap terjadi keganjilan dalam

35
sistem persediaaan hendaknya segera di tangani oleh perusahaan. (Nasution,

2003)

3.2 Persediaan

Perusahaan industri PT. Hindoli Estate Penuguanselalu melakukan

pengadaan persediaan, jika tanpa adanya persediaan maka suatu perusahaan

akan menghadapi suatu masalah seperti yang diketahui persediaan sangatlah

penting untuk setiap perusahaan guna mencapai tujuan yang diinginkan.

Persediaan digunakan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam perusahaan

industri PT.Hindoli menggunakan persediaan bahan baku untuk proses produksi.

Dalam perusahaan, persediaan adalah salah satu aktiva lancar yang di

likuiditasnya paling rendah.Persediaan kemungkinan mengalami kerusakan atau

penyusutan hingga terkadang nilai nya menjadi turun.Karena itulah persediaan

sangat penting guna memenuhi kebutuhan produksi dan memberikan kepuasan

kepada kebutuhan organisasi pada suatu perusahaan.

Alasan suatu perusahaan perlu persediaan yaitu (Sumarsan, 2010):

1. Untuk menyesuaikan operasi produksi dan untuk memindahkan

produksi dari satu tingkat ke tingkat yang lain.

2. Menjamin kelancaran arus produksi dan mempertahankan stabilitas

operasi perusahaan.

Uraian diatas menjelaskan bahwa persediaan memegang peran sangat

penting bagi perusahaan, dimana persediaan memberikan fungsi untuk

mengubungkan operasi produksi agar perencanaan produksi berjalan dengan

baik dan sesuai dengn apa yang diinginkan perusahaan.

35
Masalah paling penting didalam perusahaan yaitu terletak pada

penentuan investasi persediaan karena mempunyai kontak secara langsung

terhadap keuntungan perusahaan. Dimana jika investasi persediaan yang di

anggarkan terlalu besar maka akan memperbesar jumlah beban bunga, jumlah

biaya penyimpanan di gudang dan kemungkinan besar akan memperbesar biaya

jika terjadi kerusakan serta kualitas akan turun itu disebabkan karena jumlah

investasi untuk persediaan akan dibandingkan dengan kebutuhan jumlah

persediaan maka dari itu investasi untuk persediaan dalam perusahaan harus di

atur secara efisien. Kemungkinan kejadiaan ini akan memperkecil keuntungan

perusahaan akan tetapi jika perusahaan menginvestasikan terlalu kecil juga akan

menekan keuntungan karena perusahaan kekurangan persediaan jika itu terjadi

perusahaan tidak dapat bekerja secara optimal.

Dalam PT.Hindoli, terdapat beberapa jenis contoh dokumen persediaan

yang digunakan yaitu:

1. Bin Card

Dalam perusahaan PT.Hindoli bin card digunakan untuk mencatat

seluruh persediaan yang masih tersedia atau sudah habis, bin card memudahkan

perusahaan agar lebih teliti,lebih cermat, menerima, menyimpan serta

mengeluarkan barang serta dalam pencatatan persediaan dan menghindari tindak

kecurangan.

1. Fungsi Bin Card

Fungsi bin card untuk mencatat mutasi barang :

35
a. Untuk memudahkan perusahaan mendapatkan informasi

mengenai nilai dan jumlah barang.

b. Untuk memudahkan perusahaan mengecek barang persediaan,

penerimaan barang dan jumlah pemakaian barang.

c. Untuk memberikan data persediaan guna kepentingan analisis

serta perhitungan persediaan.

2. Bukti Permintaan / Pengeluaran barang

Jenis dokumen ini digunakan sebagai permintaan atau

penegeluaran bahan baku perusahaan untuk melancarkan dalam proses

produksi , biasanya dokumen ini digunakan sebagai bukti pengeluaran

barang dari gudang.

Prosedur dalam penerimaan/pengeluaran barang di gudang :

a. Penerimaan Barang

• Yang pertama adalah bagian gudang menerima tembusan

surat order pembelian dari bagian pembelian. Bagian

pembelian membuat surat order pembelian, lalu surat

order tersebut diserahkan ke Bagian Gudang. Maksudnya

adalah agar Bagian Gudang menyiapkan tempat untuk

barang-barang nantinya.

• Bagian gudang menerima barang-barang beserta tembusan

laporan penerimaan barang dari bagian penerimaan.

• Lalu dilakukan pemerikasaan/pencocokan antara laporan

penerimaan barang dengan data surat order pembelian.

35
Jadi, barang yang diterima harus sama jumlahnya dengan

yang tercatat di surat order.

• Mencatat barang yang diterima dalam kartu gudang yang

bersangkutan.

• Setelah semua selesai, barang tersebut harus disimpan dan

diamankan dengan baik

b. Pengeluaran Barang

• Bagian gudang menerima faktur penjualan tunai dari

bagian penjualan.

• Menyiapkan barang yang diminta untuk dikeluarkan (yang

tercantum dalam faktur penjualan atau surat order

pengiriman)

• Menyerahkan barang-barang tersebut disertai tembusan

faktur penjualan tunai. Tembusan tersebut diserahkan pada

bagian pengiriman.

• Sekaligus menyerahkan barang yang harus dikirim + surat

order pengiriman kepada bagian pengiriman

• Mencatat pengeluaran barang tersebut pada kartu gudang

Jadi dalam penerimaan/pengeluaran barang harus sesuai dengan prosedur

yang telah ditetapkan oleh perusahaan supaya tidak terjadi kesalahan, semua

barang yang telah di terima/dikeluarkan harus sesuai dengan apa yang tercantun

dalam surat order.

35
Metode Pencatatan Persediaan Bahan Baku di PT.Hindoli Estate

Penuguan memiliki dua pencatatan yaitu metode persediaan periodik dan metode

persediaan perpetual ( Prawirosentono,2007).

• Metode persediaan periodik/fisik merupakan suatu

perhitungan, pengukuran yang dilakukan secara fisik yang

berguna untuk menetapkan kuantitas yang ada dalam

perusahaan. Kemudian nilai dari perhitungan secara fisik

tersebuat diletakan pada kuantitas yang ada untuk

menetapkan harga pokok.

• Metode persediaan perpetual atau permanen merupakan

sistem persediaan yang membutuhkan pengolahan catatan

suatu ikhtisar. Dalam metode perpetual persediaan dibuatkan

masing-masing rekening sendiri karena tiap pembelian

barang akan dicatat di sebelah debet rekening kemudian

setiap kali ada pengeluaran barang untuk proses produksi

harus di buat ayat jurnal untuk mencatat harga pokok barang .

Sebenarnya dengan menggunakan metode persediaan ini

lebih menguntungkan bagi perusahaan.

3.2.1 Fungsi Persediaan

Persediaan memiliki beberapa fungsi (Hendra Kusuma,2004) yaitu:

• Agar dalam proses pemasaran dan produksi menjadi

stabil.

35
• Menghindari fluktuasi pasokan bahan baku maka harus

mengurangi ketidak pastian produksi.

• Persediaan penyangga serta komponen digunakan untuk

mengurangi ketidakpastian produksi yang disebabkan oleh

kerusakan barang.

• Persediaan bahan baku berfungsi untuk memenuhi

fluktuasi permintaan yang tidak dapat dipenuhi dengan

segera.

3.2.3 Faktor Persediaan

Meski sistem pengendalian persediaanpada PT.Hindoli telah memberikan

banyak sekali manfaat bagi perusahaan namun perusahaan harus tetap hati-hati

dalan menentukan kebijakan persediaan yang mebutuhkan biaya investasi pada

bagian ini pihak manajemen harus mengelola investasi persediaan ini secara

optimal dan efektif.Guna untuk melancarkan usahanya karna itu kebanyakan

perusahaan sangat membutuhkan persediaan.

Faktor yang mempengaruhi persediaan yaitu:

• Perkiraan pemakaian bahan baku

Dalam hal pemakaian bahan baku harus di perhitungkan sesuai

dengan kebutuhan dalam satu periode dan harus memperhitungkan

pemakaian bahan baku dari pengalaman sebelumnya. Pemakaian

bahan baku dengan menggunakan pengalaman lalu merupakan

salah satu dari faktor yang perlu diperhatiakan dengan menghitung

35
seberapa besar penggunaan bahan baku untuk proses produksi

perusahaan.

• Harga bahan baku

Harga bahan yang diperlukan merupakan faktor lainnya yang

dapat mempengaruhi besarnya persediaan yang harus diadakan.

Harga bahan baku ini merupakan dasar penyusunan perhitungan

berapa besar dana perusahaan yang harus di sediakan untuk

investasi dalam persediaan bahan baku ini, maka biaya modal ( cost

of capital ) yang dipergunakan dalam persediaan bahan baku

tersebut harus pula diperhitungkan.

• Biaya persediaan

Terdapat beberapa jenis biaya untuk menyelenggarakan

persediaan bahan baku, adapun jenis biaya persediaan adalah biaya

pemesanan (order cost) dan biaya penyimpanan bahan di gudang.

• Waktu menunggu pesanan

Merupakan waktu antara tenggang waktu sejak pesanan dilakukan

sampai dengan saat pesanan tersebut masuk ke gudang.Waktu

tunggu sangat perlu diperhatikan oleh karena itu sangat erat

hubungan dengan penentuan saatpesanan kembali (reorder point).

Dengan diketahui waktu tunggu yang tepat, maka perusahaan akan

dapat membeli pada saat yang tepat pula, sehingga penumpukan

persediaan atau kekurangan persediaan dapat ditekan seminimal

mungkin.

35
3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Persediaan

Hal yang mempengaruhi persediaan yaitu perkiraan pemakaian bahan

bakuyang dapat di tentukan secara ekonomis dengan mengetahui pemakaian

sebelumnya, dapat pula di analisa melalui jumlah persediaan besi (safety stock),

serta waktu tunnggu yang berguna untuk menetapkan waktu kembalinya pesanan

(reorder point). Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa dengan faktor

tersebut kemudian akan membentuk sistem pengawasan yang efektif dan efisien.

3.4Aktivitas dan Metode Pengendalian Persediaan Pt.Hindoli Estate

Penuguan

3.4.1 Aktifitas Pengendalian Persediaan

Kebijakan yang ada dimiliki perusahaan Hindoli yaitu pengaturan

pengawasan persediaan baik dari cara pemesanana maupun jumlah yang di

pesan tersebut ekonomis, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan jumlah pesanana yang Economic Order Quantity (EOQ). EOQ

adalah jumlah dan volume yang paling ekonomis yang dilakukan pada tiap kali

pembelian.Sedangkan yang dimaksud dengan pesanan yang paling ekonomis

yaitu dengan mendapatkan pesanan dengan biaya yang minimal atau murah .

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam EOQ yaitu:

1. Diketahui jumlah permintaan, independen dan konstan.

2. Diketahui waktu tunggu yaitu antara waktu pemesanan dan peneriman

pesanan.

3. Penerimaan persediaan sifatnya instan maksudnya adalah jika pesanan

datang maka akan datang seluruhnya dalam waktu itu juga.

35
4. Tidak adanya diskon kuantitas.

5. Biayanya variabel biaya yang digunakan hanya untuk menyiapkan dan

melakukan pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan dalam waktu

tertentu.

6. Kekurangan persediaan tidak dapat terjadi jika pemesanan persediaan

dilakukan pada tepat waktu.

Maka dari itu sebelum bahan-bahan persediaan yang ada di gudang habis

terpakai harus sudah dilakukan pemesanan kembali, titik dimana harus

dilakukannya pemesanan kembali di sebut “Reorder Point” (ROP).

• Perusahaan akan memesan persediaan sebelum tingkat

persediaannya mencapai nol.

• Perusahaan akan menerima barang yang dipesan secara

langsung, disebut waktu tunggu ( lead time ) atau waktu

pengantaran, bisa jadi hanya beberapa jam atau bisa juga

mencapai beberapa bulan.

35
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT.Hindoli Estate Penuguan

maka dapat di ambil kesimpulan bahwa PT.Hindoli Estate Penuguan

menggunakan sistem pengendalian yaitu sistem pengendalian persediaan bahan

baku dimana sistem ini sangatlah digunakan dalam perusahaan untuk

mengontrol jalannya proses produksi, perusahaan memilikibeberapa jenis

dokumen seperti Bin Card (kartu persediaan) dan Formulir Bukti Permintaan

dan Pengeluaran barang gudang. Bin Card, dalam persediaan terdapat dua

metode pencatatan yaitu metode sistem periodic dan metode sistem perpetual.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil dari pengamatan penulis yang dilakukan selama

penelitian pada PT.Hindoli Estate Penuguan, maka penulis memberikan

saran agar sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan sistem pengendalian

persediaan dengan menggunakan media atau sistem komputerisasi agar

tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kehilangan laporan atau

catatan-catatan, dengan begitu perusahaan akan memiliki dua bukti transaksi

persediaan bahan baku yaitu yang ada di sistem komputer dan bukti yang

ditulis secara manual.

35
DAFTAR PUSTAKA

Amalia.D. (2020). Jenis-jenis bahan baku dalam industry. Diakses dari


http://www.jurnal.id/id/blog/jenis-jenis-nahan-baku-dalam-industri/
Apriyanidan Muhsin (2017).Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Dengan Metode Economic Order Quantity Dan Kanban pada PT
Adyawisna Stamping Industries.Jurnal Opsi, 10(2).
Chotimah, A. N. (2017). Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan
Bahan Baku pada PT.Mutiara Permata Bangsa.Skripsi.Universitas
Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Diakses dari
http://eprints.iain-Surakarta.ac.id/276/1
Indrayati, R. (2007). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan
Metode EOQ (Economic Order Quantity) pada PT.Tipota Furnishing
Jepara.Skripsi.Universitas Negeri Semarang. Diakses dari
http://unnes.ac.id/6005/1
Efendi, J., Hidayat, K. dan Faridz, R. (2019). Analisis Pengendalian Persediaan
Bahan Baku Kerupuk Mentah Potato dan Kentang Keriting
Menggunakan Metode EOQ. Jurnal Peforma. 18(2).
Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Alfabeta:
Bandung
Utami, T. W. (2012). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada
PT.XYZ.Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Diakses dari
http://www.coursehero.com
www.pelajaran.co.id/ Diakses pada tanggal 25 juni 2020.

35
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Konsultasi PKL

35
35
Lampiran 2 : Form Penilaian PKL

35
35
Lampiran3 : Dokumentasi Penelitian

Logo PT. Hindoli Estate Penuguan

Kantor PT.Hindoli Estate Penuguan

35
Bin Card ( Dokumen Kartu Persediaan)

Bukti Penerimaan/Pengeluaran Barang

35

Anda mungkin juga menyukai