Disusun Oleh:
Donny Robbiansyah
NIM. 0610233067
SKRIPSI
JURUSAN AKUNTANSI
MALANG
2011
Penulisan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
Brawijaya Malang.
kekurangan baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu kelancaran penulisan laporan ini hingga selesai. Ucapan terima kasih
1. Bapak Gugus Irianto, SE., MSA., Phd., Ak selaku Dosen Pembimbing dan
lapangan, terima kasih atas waktu dan masukannya yang telah diberikan.
5. Kedua Orang Tuaku Papa dan Mama, terima kasih atas segala doa dan
skripsi ini.
dan Pangky rekan futsal @singo-nade; Faiqoh, Rini, Astri, Rika, Evi,
Qori.
Redi, Dedi, Galih, Aldi, Angga, Tembik, Faris, Alfan, terima kasih atas
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
Penulis
ii
KATA PENGANTAR...................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................... xi
Auditor ........................................................................... 24
iii
Perusahaan ...................................................................... 77
LAMPIRAN ....................................................................................... 92
iv
Tabel 4.1 Produk Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ........... 62
Tabel 4.3 Tim Internal Auditor PT. Semen Gresik (Persero) Tbk... 80
vi
(LPPTL) .................................................................... 99
vii
Oleh:
Donny Robbiansyah
0610233067
Dosen Pembimbing:
Gugus Irianto, SE, MSA, Ph.D, Ak
viii
By:
Donny Robbiansyah
0610233067
Advisor Lecturer:
Gugus Irianto, SE, MSA, Ph.D, Ak
This study aims to determine how the position and function of Internal
Audit. PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. in helping management run the company
activities and improve management performance.
This research method used descriptive studies. Data type that used is
primary and secondary data. Data technique used interview, observation,
documentation, and technical literature.
The results showed that the position of Internal Audit. PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. is under and directly responsible to the Director . In addition,
Internal Audit has carried out its function properly. This is supported by the job
description and support from top management.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era
sehingga perlu pemikiran yang makin kritis atas pemanfaatan secara optimal
penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada. Sebagai konsekuensi logis
dari timbulnya persaingan yang semakin tajam, ada tiga kemungkinan yaitu
mundur, bertahan atau tetap unggul, dan bahkan semakin berkembang. Agar
control).
langsung oleh pemiliknya sendiri dan dapat pula melalui sistem pengendalian
merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan, akan tetapi pengendalian yang baik
internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi
pengawasan intern yang telah ditetapkan manajemen berjalan dengan baik dan
efisien, apakah laporan keuangan telah menunjukkan posisi keuangan dan hasil
usaha yang akurat, serta setiap bagian benar-benar melaksanakan kebijakan sesuai
Agar fungsi pemeriksaan intern dapat berjalan dengan baik, Internal Audit
diperiksa. Selain itu, Internal Audit perlu didukung adanya job description yang
jelas, agar Internal Audit dapat melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya
dengan baik.
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri semen. PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. memiliki bagian yang berfungsi sebagai Internal Audit. Internal
Audit ini berfungsi menilai, menguji, dan mengevaluasi keandalan kualitas dan
efektivitas sistem pengendalian internal pada setiap tingkat dari unit struktur
penelitian pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dengan judul Analisis
Kedudukan dan Fungsi Internal Audit pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk..
1. Bagaimana kedudukan Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam
Perusahaan?
(Persero) Tbk.
a. Bagi Perusahaan
mencapai tujuan.
b. Bagi Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Auditing
dapat diklasifikasikan berdasar tujuan dilaksanakannya audit, dalam hal ini tipe
pendapat apakah laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai kriteria
yang telah ditentukan yaitu prinsip akuntansi yang berterima umum (PABU).
apakah kegiatan finansial maupun operasi tertentu dari suatu entitas sesuai
Ada empat jenis auditor yang paling umum dikenal (Jusuf, 2001:14) :
bertanggung jawab atas audit laporan historis dari seluruh perusahaan publik
dan perusahaan besar lainnya. Kantor akuntan publik ini lebih umum disebut
publik. Sebagian besar informasi keuangan yang dibuat oleh berbagai badan
pemerintah telah diaudit oleh BPKP . Disamping audit atas laporan keuangan,
undangan pajak. Audit ini sesungguhnya adalah audit ketaatan. Auditor yang
melibatkan diri dalam audit ini harus memiliki pengetahuan yang mencukupi
Komite Audit dari Dewan Komisaris. Tugas auditor internal dapat bermacam-
menjalankan tugas dengan baik, auditor harus berada di luar fungsi lini suatu
organisasi, tetapi tidak terlepas dari hubungan bawahan atasan seperti lainnya.
Audit internal pertama kali muncul dalam dunia usaha sesudah adanya
audit akuntan publik. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya
Audit internal yang memadai adalah audit internal yang memenuhi standar
profesi audit internal. Menurut Tugiman (2003:4), standar profesi audit internal
meliputi :
internal.
prosedur, dan operasi-operasi suatu organisasi. Kegiatan dan tugas internal audit
operasional.
Pada tahun 1978, The Institute of Internal Auditors (IIA) (Akmal, 2006:3)
sebagai berikut :
adalah :
auditor harus memiliki orientasi atau pandangan sekarang dan masa yang akan
datang. Sebagai penilai yang independen, staf internal audit harus independen,
baik dalam sikap maupun mental. Selain itu, mereka juga harus peka terhadap
internal auditor harus berada di luar fungsi lini suatu organisasi, tetapi tidak
terlepas dari hubungan bawahan dan atasan seperti lainnya. Internal auditor wajib
yang efektif dengan biaya yang wajar. Audit internal menyediakan analisis,
Selain itu, audit internal juga memberikan nilai tambah dan melakukan perbaikan
tujuannya.
memfokuskan audit pada aktivitas atau bagian aktivitas yang punya risiko
tersebut.
terhadap kebijakan dan prosedur. Salah satu aspek khusus dari perlindungan
yang disiapkan manajemen melalui sistem informasi adalah data yang dapat
juga bahwa data tersebut lengkap, berguna, dan tepat waktu serta telah
6. Menilai apakah penggunaan sumber daya sudah ekonomis dan efisien serta
sumber daya dan dalam mencapai tujuan perusahaan. Internal auditor perlu
Internal auditor saat ini telah diminta untuk mengevaluasi proses yang jujur,
bersih, dan baik. Untuk itu internal auditor dalam melakukan pemeriksaannya
Ruang lingkup audit internal mencakup pekerjaan audit apa saja yang
harus dilakukan. Oleh karena itu, biasanya manajemen dan direksi memberikan
pengarahan secara umum mengenai ruang lingkup pekerjaan dan kegiatan yang
akan diaudit. Dalam hal ini, audit internal harus melakukan pengujian dan
dibebankan kepadanya.
terhadap kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian intern yang dimiliki oleh
organisasi dan kualitas dari pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. Maksud
adalah memastikan apakah sistem yang dibuat dapat memberikan jaminan yang
wajar yaitu tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai secara efisien dan
diharapkan.
Profesi Audit Internal yang dikutip oleh Konsorsium Organisasi Profesi Audit
bagian internal audit pada berbagai perusahaan tidak sama, perbedaan ini dapat
dilihat dari posisi yang diberikan untuk bagian internal audit sehingga terdapat
direksi. Fungsi audit internal merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang
keuangan, dan kegiatan lain untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam
(2002:211) adalah :
minimum.
dipatuhi.
perusahaan.
Dengan demikian, jelas bahwa internal audit sebagai suatu alat manajemen
bertujuan untuk menjaga sikap independensi yang dimiliki oleh internal auditor.
internal yang dibuat, sehingga dapat diketahui apakah sistem tersebut cocok atau
pengendalian yang terdiri dari seluruh sistem, proses, operasi maupun seluruh
aktivitas di dalam perusahaan adalah untuk mengetahui apakah tujuan dan sasaran
2.2.5 Independensi
Oleh karena itu, internal auditor harus mandiri dan terpisah dari berbagai kegiatan
1997:29) :
Pengawas internal harus terbebas atau terpisah dari berbagai aktivitas yang
mereka periksa. Pengawas internal memiliki kebebasan apabila mereka dapat
melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan obyektif. Kebebasan
memungkinkan pengawas internal untuk memberikan berbagai penilaian yang
tidak memihak dan tanpa prasangka, yang sangat penting bagi pelaksanaan
pemeriksaan sebagaimana mestinya. Hal tersebut dapat dicapai melalui status
organisasional dan keobyektivitasan.
organisasi dan obyektivitas. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai Status
1. Status Organisasi
harus mendapat dukungan dari manajemen dan direksi sehingga tercipta kerja
sama yang baik dari bagian yang diaudit (auditee) dan bebas dari campur
Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa pimpinan audit internal harus
2. Obyektivitas
oleh internal auditor dalam melakukan audit dan internal auditor tidak boleh
Internal auditor harus memiliki sikap mental yang obyektif, tidak memihak,
dan menghindari kemungkinan timbulnya pertentangan kepentingan (conflict
of interest).
hasil audit mereka dapat diyakinkan dan bukan merupakan hasil kompromi
organisasi adalah sebagai staf, sehingga internal audit tidak punya wewenang
secara langsung untuk memberi perintah kepada bidang operasi atau tidak terlibat
suatu unit tersendiri yang bertanggung jawab langsung kepada pimpinan tertinggi
perusahaan.
Secara garis besar, ada tiga alternatif posisi atau kedudukan Internal Audit
diperiksa oleh internal auditor. Dalam cara ini, bagian internal audit
terlalu sibuk dengan tugas-tugas yang berat. Jadi kemungkinan tidak sempat
Apabila posisi atau kedudukan internal auditor itu digambarkan dalam skema,
berikut:
Gambar 2.1
Dewan Komisaris
1
Internal
Audit
Direktur Utama
Internal 2
Audit
Keterangan :
Dalam gambar di atas dapat dilihat mengenai posisi atau kedudukan internal audit
dewan audit, sehingga memberikan independensi yang lebih tinggi. Dewan audit
menunjukkan sebagian orang dari dewan komisaris perusahaan yang dipilih untuk
dewan audit dapat pula oleh ahli dari luar agar dapat menghasilkan temuan yang
1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam
manajemen.
menganalisis masa depan, bukan hanya pada masa lalu dan membantu
yang telah dibuat sangat efektif dan apakah obyek yang diaudit benar-benar
c. Menilai personalia.
penyimpulan-penyimpulannya.
dipatuhi.
kecurangan.
akuntansi.
luar seperti Kantor Akuntan Publik (yang memeriksa laporan keuangan secara
kegiatan-kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, audit yang dilakukan sebaiknya tidak hanya dibatasi pada
persoalan akuntansi dan keuangan saja, tetapi mencakup semua lini operasi di
dalam perusahaan. Dalam hal ini, audit internal yang handal akan mampu
Dari sudut pandang eksternal audit, fungsi internal audit merupakan teknik
dianggap sebagai suatu bagian dari sistem pengendalian internal perusahaan, dan
hal ini harus menjadi pertimbangan bagi eksternal auditor pada saat melakukan
review audit dan evaluasi sistem pengendalian internal. Apabila review audit dan
evaluasi tersebut menunjukkan adanya fungsi internal audit yang kuat, maka
Ada beberapa prosedur dasar tertentu yang harus diikuti oleh internal
internal audit dan memastikan bahwa ada koordinasi yang baik antara
2. Orang yang bertanggung jawab atas internal audit harus melapor kepada top
mereka.
manajemen agar kemajuan dapat dievaluasi seperti yang ada dalam jadwal
dilaksanakan oleh internal auditor. Evaluasi ini harus memperoleh bukti bahwa
area atau kegiatan yang akan diaudit, serta pelaporan hasil internal audit.
bahwa semua langkah internal audit yang diperlukan telah dilaksanakan dan
yang tepat terhadap laporan internal audit dan kertas kerja pendukung harus
dilaporkan secara benar. Hal ini dilakukan untuk mengindikasikan bahwa tidak
mereka, wajib bersikap loyal dalam semua hal berkenaan dengan urusan-
Namun, para anggota janganlah dengan sengaja ikut serta dalam sesuatu
seorang pegawai, klien, pelanggan, atau rekan pengusaha atasan mereka tanpa
mungkin dalam memperoleh bukti atau fakta yang cukup untuk menjamin
moralitas, dan kebanggaan yang telah dicapai Institut dan para anggotanya.
jawab untuk merencanakan dan melaksanakan tugas audit yang harus disetujui
dan ditinjau oleh pengawas. Kegiatan audit harus meliputi perencanaan audit,
yang akan dilakukan. Adapun tujuan dari perencanaan audit adalah supaya audit
yang dilakukan terarah dan tepat sasaran. Tugiman (2003:53) menyatakan bahwa
diaudit.
disampaikan.
internal auditor harus menentukan tujuan audit dengan menjelaskan berbagai hal
yang akan dicapai dalam pelaksanaan audit serta menyatakan ruang lingkup
anggaran, data keuangan, dan kertas kerja audit sebelumnya. Dalam pelaksanaan
audit, tim audit internal harus melakukan survei lapangan untuk memperoleh
penekanan khusus. Dari survei yang dilakukan tersebut, internal auditor akan
membuat program audit. Setelah program audit dibuat, pimpinan audit internal
harus menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan
obyektif auditor terus dijaga dan sasaran audit akan dapat dicapai.
5. Kertas kerja audit adalah dokumen audit yang harus dibuat oleh auditor dan
kompeten, relevan, dan berguna bagi penyediaan rekomendasi atas temuan audit.
pengujian yang dipergunakan apakah praktis atau tidak, dan apakah perlu diubah
Sehubungan dengan itu, internal auditor akan membuat kertas kerja audit. Kertas
kerja audit ini harus mencatat semua informasi yang diperoleh dan analisis-
yang dilaporkan. Kertas kerja disiapkan sejak saat auditor pertama kali memulai
untuk menilai kinerja dari internal auditor dan mengevaluasi kontribusinya untuk
perusahaan.
3. Suatu laporan harus obyektif, jelas, singkat, konstruktif, dan tepat waktu.
4. Laporan harus menyajikan tujuan, ruang lingkup, dan hasil audit, bila
yang masih dapat dilakukan, pernyataan kepuasan atas prestasi yang dicapai
lingkup, dan hasil audit dan bila keadaan memungkinkan, laporan harus berisi
kepuasan atas prestasi yang dicapai dan tindakan perbaikan dapat dicantumkan
dalam laporan hasil audit. Selain itu, pandangan dari pihak yang diaudit tentang
menyetujui laporan hasil audit akhir sebelum laporan tersebut dikeluarkan, dan
dilakukan tindakan yang tepat. Internal auditor harus memastikan apakah suatu
diharapkan, ataukah pihak manajemen dan dewan direksi telah menerima risiko
dilaporkan.
tindakan yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan audit yang
dilaporkan. Suatu temuan dapat mencakup berbagai temuan lain yang relevan
ketentuan yang memuat tentang tujuan, kewenangan, dan tanggung jawab bagian
2. Tingkat dari usaha dan biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi
yang dilaporkan.
3. Risiko yang mungkin terjadi bila tindakan korektif yang dilakukan gagal.
dimana pimpinan internal audit menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh
Praktek internal audit berbeda dari perusahaan yang satu dengan yang lain,
dihasilkan. Namun ada hal-hal yang harus diperhatikan agar suatu perusahaan
loyalitas tinggi.
4. Harus ada dukungan yang kuat dari top management kepada departemen
posisi yang independen serta penyediaan waktu yang cukup dari manajemen
laporan-laporan yang dibuat departemen internal audit dan respon yang cepat
dan tegas terhadap saran-saran perbaikan yang diajukan bagian internal audit.
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu populasi yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
current status dari subyek yang diteliti. Studi kasus merupakan penelitian dengan
karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini
dari subyek yang diteliti serta interaksinya dengan lingkungan. Tujuan dari studi
langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer dapat berupa
1. Wawancara
dengan pihak yang berwenang yaitu staf Internal Audit pada Divisi Internal
2. Observasi
3. Dokumentasi
4. Library Research
terletak di Jl. V eteran, Gresik. Penelitian dimulai pada tanggal 10-21 Mei 2010.
Instrumen pada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri atau disebut
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan, dan membuat
dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
penelitian, dan bahkan hasil yang diharapkan, semuanya tidak dapat ditentukan
secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan
sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak
ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat
mencapainya.
sebagai berikut :
2. Mengumpulkan data tentang kedudukan dan fungsi internal audit PT. Semen
terjadi dalam obyek penelitian serta jawaban dari pertanyaan wawancara dengan
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui
dengan sumber data akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka,
apakah peneliti menggali data sampai diperoleh makna yang pasti. Keluasan
berarti banyak sedikitnya atau ketuntasan informasi yang diperoleh. Data yang
pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi. Dalam
pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu
BAB IV
PEMBAHASAN
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan salah satu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang industri semen. Sejarah
berdirinya perusahaan bermula dari hasil survei seorang sarjana Belanda yang
dan tanah liat yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan semen. Hal
ini telah mendorong keinginan untuk mendirikan pabrik semen di lokasi tersebut,
namun rencana tersebut terbengkalai karena terjadi Perang Dunia II. Atas prakarsa
Bank Industri Negara (BIN), sekarang menjadi Bank Mandiri. Langkah pertama
untuk pembayaran valuta asing digunakan kredit dari Exim Bank Amerika. Pada
tanggal 25 Maret 1953, didirikan badan hukum NV . Pabrik Semen Gresik pada
1953 yang dibuat di hadapan Raden Meester Soewandi, Notaris di Jakarta dan
Keputusan No. J.A. 5/51/5, tanggal 8 Juni 1953, didaftarkan di Pengadilan Negeri
Jakarta pada tanggal 22 Juni 1953 dibawah No. 748, serta diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 61 tanggal 31 Juli 1953, tambahan No.
451. Sebagai Presiden Komisaris adalah Bank Industri Negara dan Direktur yang
pertama adalah Ir. Ibrahim Bin Pangeran Mohammad Zabier, sebagai pegawai
pembangunan tersebut diselesaikan 73 hari lebih cepat dari waktu yang telah
semen ini adalah US$ 14,5 juta termasuk pengeluaran-pengeluaran lokal sebesar
Rp 512 juta (uang lama). Dengan selesainya pembangunan tahap I tersebut, berarti
secara teknis bagi pabrik semen gresik memasuki masa uji coba. Setelah masa uji
coba berhasil dilakukan dengan baik pada bulan mei 1957, dengan resmi Pabrik
pada tanggal 7 Agustus 1957, dengan nama NV Pabrik Semen Gresik sebagai
salah satu usaha dari Bank Industri Negara dengan kapasitas produksi mencapai
250.000 ton semen per tahun. Perseroan mulai memproduksi semen pada tahun
Perseroan saat ini memiliki 2 (dua) pabrik, yaitu 1 (satu) pabrik berlokasi
di Jl. V eteran, Gresik (Pabrik Gresik) yang sekarang sudah tidak berproduksi lagi
dan 1 (satu) pabrik lagi berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Tuban
(untuk selanjutnya disebut Pabrik Tuban I, II, dan III). Kantor Pusat Perseroan
berlokasi di Gedung Utama Semen Gresik, Jl. V eteran No.7 Gresik, disamping itu
Irama (Times Square Building) lantai 11, Jl. HR. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.
Pada tahun 1961, dengan Peraturan Pemerintah No. 132 tahun 1961
tanggal 17 April 1961, tentang pendirian Perusahaan Negara Semen Gresik yang
No. 81 tanggal 24 Oktober 1969 yang dibuat di hadapan Juliaan Nimrod Siregar
Gelar Mangaradja Namora, SH., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh
Nopember 1969, tambahan No. 255, status dan kedudukan Perseroan diubah lagi
menjadi Perusahaan Perseroan dengan nama PT. Semen Gresik (Persero) yang
berkedudukan di Surabaya.
1984, yang diubah dengan Akta Pembetulan No. 30 tanggal 15 Agustus 1984,
keduanya dibuat di hadapan Hadi Moentoro, SH., Notaris di Jakarta yang telah
Berita Negara Republik Indonesia No. 36 tanggal 3 Mei 1985, tambahan No. 681,
seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan telah diubah, antara lain mengubah
nama Perseroan menjadi Perusahaan Perseroan PT. Semen Gresik (Persero) yang
berkedudukan di Gresik.
seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan telah diubah kembali dengan Akta
Keterangan Risalah Rapat No. 9 tanggal 3 Desember 1990 yang diubah dengan
Akta Perubahan No. 89 tanggal 16 Januari 1991 dan Akta Keterangan Risalah
Rapat No. 90 tanggal 16 Januari 1991, ketiga Akta tersebut dibuat di hadapan
Nyonya Poerbaningsih Adi W arsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah disetujui
Negeri Gresik pada tanggal 1 Februari 1991, tambahan No. 617 yang isinya antara
Pada tanggal 4 Juli 1991, Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEP AM)
Jakarta. Pada tanggal 8 Juli 1991, Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan
BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada
masyarakat. Komposisi pemegang saham pada saat itu adalah Negara Republik
kapasitas produksi mencapai 2,3 juta ton semen per tahun. Terjadi peningkatan
kapasitas produksi Semen Gresik menjadi 4,1 juta ton semen per tahun. Pada
Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara Republik
Indonesia sebesar 65% dan masyarakat sebesar 35%. Pada tanggal 15 September
1995, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. berkonsolidasi dengan PT. Semen Padang
dan PT. Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan nama Semen Gresik
Group (SGG). Total kapasitas produksi SGG saat itu sebesar 8,5 juta ton semen
per tahun.
Risalah Rapat No. 65 tanggal 20 Maret 1995 yang dibuat di hadapan Nyonya
Poerbaningsih Adi Warsito, SH., Notaris di Jakarta dan telah disetujui oleh
ratus milyar rupiah) menjadi Rp 741.440.000.000,00 (tujuh ratus empat puluh satu
Pada tanggal 29 Mei 1996, PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. memperoleh
sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9002. Pada tanggal 10 September 1996,
peresmian Pabrik Semen Tonasa IV yang berkapasitas produksi mencapai 2,3 juta
ton semen per tahun sehingga terjadi peningkatan kapasitas produksi SGG
menjadi 10,8 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 April 1997, peresmian
Pabrik Tuban II dengan kapasitas produksi mencapai 2,3 juta ton semen per tahun
sehingga kapasitas produksi SGG meningkat menjadi 13,1 juta ton semen per
tahun.
Pada tanggal 20 Maret 1998, peresmian Pabrik Tuban III dengan kapasitas
produksi mencapai 2,3 juta ton semen per tahun sehingga terjadi peningkatan
kapasitas produksi SGG menjadi 14,9 juta ton semen per tahun. Pada bulan
mencapai 2,3 juta ton semen per tahun sehingga kapasitas produksi SGG
Negara Republik Indonesia sebesar 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%.
27 Juli 2006, terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Pte. Ltd.
kepada Blue Valley Holdings Pte. Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham
Holdings Pte. Ltd. 24,90%, dan masyarakat 24,09%. Seiring dengan pelaksanaan
sebesar 51,59%, Blue V alley Holdings Pte. Ltd. 25,18%, dan masyarakat 23,23%.
Saat ini kapasitas produksi riil SGG sebesar 17,2 juta ton per tahun dan menguasai
Gresik (Persero) Tbk. mempunyai visi, misi, dan filosofi sebagai berikut :
1. Visi
kepentingan (stakeholders).
2. Misi
kepuasan konsumen.
masyarakat sekitar.
3. Filosofi
a. Berwawasan internasional.
Sesuai dengan misi dan akta pendiriannya, kegiatan usaha PT. Semen
1. Produksi
berbagai macam semen serta mengolah berbagai macam semen lebih lanjut
2. Perdagangan
3. Pemberian Jasa
4. Usaha Lain
meliputi: anak perusahaan penghasil semen, anak perusahaan yang termasuk non
mampu mendukung bisnis inti semen gresik selaku holdings company dan
perusahaan. Berikut ini adalah anak perusahaan, afiliasi, dan lembaga penunjang
dimiliki oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 65%. Bidang
Sahamnya dimiliki oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 60%.
Sahamnya dimiliki oleh PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. sebesar 55%.
pertambangan.
PT. Varia Usaha terletak di Gresik, Jawa Timur. PT. V aria Usaha
memiliki beberapa anak perusahaan, antara lain: PT. V aria Usaha Beton,
PT. Waru Abadi, PT. Varia Usaha Bahari, PT. V aria Usaha Dharma
Segara, PT. V aria Usaha Lintas Segara, dan PT. V aria Usaha Barito.
termasuk pula impor, ekspor, antar pulau dalam negeri, juga bergerak
pertambangan.
3. Afiliasi
4. Lembaga Penunjang
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan
V eteran Gresik 61122, Jawa Timur, Telp (031)3981731-3, fax (031) 3983209.
Wilayah ini merupakan tempat yang sangat strategis selain terletak diperkotaan
2. Dekat dengan bahan baku yaitu batu kapur dan tanah liat yang merupakan
4. Mudah mendapatkan tenaga kerja baik dari daerah gresik sendiri maupun dari
Amerika Serikat tahun 2007 yang berlanjut dengan krisis energi yang diikuti
penajaman lebih lanjut atas implementasi empat strategi operasional yang terbukti
menunjukkan hasil lebih baik dalam beberapa tahun terakhir. Perseroan melihat
adanya peluang yang baik mengingat kondisi finansial yang kokoh dan semakin
regional.
berikut :
Advantage.
Communication Technology.
adanya struktur organisasi akan terjalin hubungan dan kerja sama antar karyawan
dengan baik dan lancar, sekaligus dapat digunakan untuk menempatkan orang-
yang berhubungan satu sama lain di dalam melaksanakan fungsi dan tugas-tugas
yang dibebankan oleh perusahaan terhadap suatu posisi atau jabatan tertentu,
sehingga dengan struktur orgasnisasi ini dapat diketahui apa yang harus dilakukan
dan tanggung jawab apa yang harus dipikul oleh setiap bagian dalam rangka usaha
garis lini karena perintah mengalir secara garis lurus dari atas ke bawah. Para
karyawan bertanggung jawab secara langsung atas suatu kegiatan yang telah
secara langsung dan efektif. Tingkatan struktur organisasi yang ada pada PT.
Semen Gresik (Persero) Tbk, yaitu: Direktur Utama, Direktur, Divisi, Bagian,
Struktur organisasi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dapat dilihat pada
gambar 4.1. Manajemen tertinggi dilaksanakan oleh Direktur Utama dan W akil
Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT. Semen Gresik (Persero)
Tbk. membawahi :
1. Direktur Keuangan
2. Direktur Pemasaran
3. Direktur Produksi
Divisi Sumber Daya Manusia, Divisi Hukum dan Manajamen Risiko, dan
Divisi. Divisi merupakan bagian kerja dari suatu direktorat, keputusan yang
diambil oleh kepala divisi adalah keputusan yang berkaitan dengan proses bisnis
perusahaan.
yang lebih terinci lagi tugas kerjanya. Keputusan yang dibuat merupakan
keputusan yang bersifat teknis dan siap dijalankan. Selanjutnya, Kepala Seksi
yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian. Tugas Kepala Seksi lebih
spesifik lagi, yaitu menjalankan perintah teknis harian. Tiap unit kerja yang
melakukan fungsi kerja teknis tertentu dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
Pelaksana, yaitu pegawai yang melaksanakan kerja harian atas petunjuk Kepala
Seksi. Untuk lebih jelasnya, tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
dari struktur organisasi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk adalah sebagai berikut :
Adapun uraian tugas dan tanggung jawab Direktur Utama dan Wakil Direktur
2. Direktur Keuangan
masing-masing bagian.
perusahaan.
3. Direktur Pemasaran
transportasi.
4. Direktur Produksi
dibuat.
pengelolaan persediaan.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Semen Gresik
Direktur Utama
Wakil Direktur
Utama
Internal
Audit
57
PDF created with pdfFactory Pro trial version www.pdffactory.com
58
4.1.7 Ketenagakerjaan
keberhasilan perusahaan, yaitu sumber daya manusia yang memiliki kualitas dan
kemampuan yang baik. Oleh karena itu, sumber daya manusia dalam akuntansi
Jumlah karyawan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. per 1 Januari 2010
sebanyak 2051 orang. Bagi perusahaan, pegawai merupakan mitra usaha yang
hubungan yang harmonis antar pegawai. Agar hubungan sebagai mitra usaha yang
cara yang baik dan benar, sesuai dengan peraturan dan kesepakatan yang
ada.
kebebasan berserikat.
keluarganya.
Hari kerja perusahaan untuk karyawan reguler adalah 5 hari kerja dalam 1
diproduksi adalah semen portland tipe I (OPC). Disamping itu, perseroan juga
memproduksi berbagai tipe khusus dan semen campur ( mixed cement), untuk
penggunaan yang terbatas dan jumlah yang lebih kecil daripada OPC. Berikut ini
adalah jenis semen yang diproduksi (dapat dilihat pada tabel 4.1) :
raya.
sulfat dan panas hidrasi sedang. Misalnya untuk bangunan di pinggir laut,
mungkin, seperti pembuatan jalan raya, bangunan tingkat tinggi, dan bandar
udara.
tanah/air yang mengandung sulfat tinggi dan sangat cocok untuk instalasi
Adalah semen yang dapat digunakan untuk konstruksi perumahan dan irigasi
yang struktur betonnya maksimal K225, dapat juga digunakan untuk bahan
baku pembuatan genteng beton hollow brick, paving block, dan tegel.
Adalah semen Hidrolis yang dibuat dengan menggiling terak, gypsum, dan
gypsum, dan satu atau lebih bahan anorganik. Kegunaan semen jenis ini
sesuai untuk konstruksi beton umum, pasangan batu bata, plesteran, selokan,
bumi dan gas alam dengan konstruksi sumur minyak di bawah permukaan
laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi adalah Class G, High Sulfat
produk tersebut dipasarkan terutama untuk kebutuhan pasar dalam negeri dan
Tabel 4.1
Perusahaan Produk
PT. Semen Gresik OPC
(Persero) Tbk. PPC
SBC
PT. Semen Padang OPC
PPC
OWC
SMC
Semen Portland Tipe II
Semen Portland Tipe III
Semen Portland Tipe V
PT. Semen Tonasa OPC
SMC
Portland Pozzolan Cement
Semen Portland Tipe II
Semen Portland Tipe III
Semen Portland Tipe V
*Sumber: PT . Semen Gresik (Persero) Tbk.
4.1.9 Pemasaran
Sejak tahun 1998, kapasitas terpasang PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
sebesar 17,2 juta ton semen per tahun, yang terdiri dari :
Dengan kapasitas tersebut, serta lokasi pabrik yang strategis, PT. Semen
serta mampu bersaing di pasar dunia. Pemasaran produk semen di dukung oleh
ribuan distributor di seluruh pelosok tanah air, serta dilengkapi dengan jaringan
antara lain mencakup terminal distribusi, unit pengantongan, dan pemuatan semen
Sebagian besar produk yang dijual adalah produk dalam kemasan sak
(sekitar 88%), sedangkan selebihnya adalah dalam bentuk curah (sekitar 12%). Di
samping itu, perseroan juga melayani penjualan dalam kemasan ukuran 1 ton
(jumbo bag). Perseroan menjual hasil produksinya terutama di dalam negeri dan
Untuk wilayah dalam negeri saat ini, daerah pemasarannya meliputi Jawa
Timur, Jawa Tengah, Y ogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Bali, dan NTB. Jawa Timur merupakan wilayah utama
pemasaran Semen Gresik yang menyerap hampir 90% dari volume penjualan.
Jenis produk yang utama dipasarkan di daerah-daerah adalah semen OPC dan
PPC.
penjualan atau transaksi perseroan dilakukan dalam bentuk kredit dan untuk itu
para distributor di wajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk uang tunai,
garansi bank, atau bentuk jaminan lainnya. Perseroan juga memiliki 27 unit
laut. Untuk transportasi darat digunakan angkutan kereta api dan truk, sedangkan
memungkinkan.
yang telah di pesan. Tetapi distributor hanya menerima 10% dari jumlah pesanan,
sedangkan 90% lainnya dikirim langsung pada langganan tetapnya. Adapun bagan
saluran distribusi PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2
P ABRIK
DISTRIBUTOR
(Institute of Internal Auditors) pada tahun 1999 dan juga merupakan tuntutan
(an arm of management ) dan bagian yang integral dari proses manajemen,
Internal Audit per tanggal 1 September 2003 yang sekarang menjadi Divisi
1. Internal Audit-Charter/Piagam
Internal Audit Charter terbentuk pada tahun 2003 dan telah dilakukan revisi
pada tahun 2005. Salah satu yang diatur dalam charter adalah pemberian
yang dilakukan sesuai dengan Standar Audit dan perilaku profesional yang
Audit internal dapat dilakukan pada organisasi yang berbeda tujuan, ukuran,
Internal Audit merupakan hal yang sangat penting bagi auditor internal dalam
Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. mempunyai visi, misi, dan
1. Visi
Menjadi unit kerja yang independen dan profesional dalam struktur organisasi
2. Misi
3. Strategi
berbasis risiko).
bernilai tambah.
d. Memberikan layanan yang tepat waktu, tepat guna, tepat sasaran, dan
relevan.
profesionalisme.
Struktur organisasi Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dapat
dilihat pada gambar 4.3. Adapun uraian tugas (job description) dari masing-
1. Utama
aktivitas timnya.
lengkap dan menyeluruh atas obyek/area dan lokasi penugasan yang ada
dan residual atas aktivitas yang ada, sesuai dengan ketersediaan sumber-
pelaksanaan tugas.
cakupan audit.
2. Madya
aktivitas tersebut.
digunakan.
biaya.
yang diaudit.
atasan.
3. Muda
kepentingan perusahaan.
yang berlaku.
ditentukan.
Auditor Madya.
atasan.
Gambar 4.3
Ahli Utama
Kepala Internal Audit
(Penanggung Jawab Internal Audit)
Auditor
Berikut ini adalah jenis jasa yang diberikan oleh Internal Audit PT. Semen
berkoordinasi dan bermitra kerja dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal
Internal Audit untuk melakukan audit terhadap seluruh Divisi yang ada pada
perusahaan.
Utama dan Dewan Komisaris sangat membantu Internal Audit bekerja dalam
yang diusulkan.
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. memiliki bagian yang berfungsi sebagai
kualitas dan efektifitas sistem pengendalian internal pada setiap tingkat dari unit
perusahaan/governance.
Fungsi Internal Audit dalam hal pengelolaan risiko yaitu dengan cara
pengendalian internal. Hal ini terlihat dalam penyusunan program kerja audit
berdasarkan risiko, isu-isu yang berkembang, dan pengetahuan baru yang terkait
dengan lingkup audit. Dengan memfokuskan pada risiko transaksi saat ini dan
rekomendasi.
Fungsi Internal Audit dalam proses tata kelola perusahaan yaitu menilai
governance.
1. Audit Operasional
perusahaan, yang meliputi audit untuk proses bisnis: penjualan dan distribusi,
Audit capex bertujuan untuk melihat tingkat efisiensi dan efektivitas project-
4. Pemeriksaan Khusus
akses yang tidak terbatas dalam bentuk dokumen, pencatatan, personal, dan fisik
unit kerja, kualitas sistem informasi manajemen dan keuangan, ketaatan terhadap
Tanggung jawab Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah
aktivitas yang direview, yang dilakukan sesuai dengan standar audit dan perilaku
profesional yang dituntut kode etik. Internal Audit bertanggung jawab kepada
Utama, Komite Audit, Direktur terkait yang membawahi divisi yang memiliki
rekomendasi.
Saat ini, Divisi Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
mempunyai 20 orang Internal Auditor yang terbagi dalam 4 tim audit (dapat
dilihat pada tabel 4.2). Tim 1 bertugas melakukan audit pada Divisi Akuntansi &
Keuangan, serta SDM (Sumber Daya Manusia). Tim 2 bertugas melakukan audit
pada Divisi Pengadaan & Perrgudangan, Kemitraan & Bina Lingkungan, serta
Semen Gresik (SMSG), ISO, Penunjang Produksi, dan IT. Tim 4 bertugas
akuntansi (dapat dilihat pada tabel 4.3). Hanya Internal Auditor yang bertugas
untuk melakukan audit terhadap divisi keuangan dan akuntansi, harus mempunyai
Sedangkan penugasan audit pada divisi akuntansi dan keuangan, Auditor yang
Tabel 4.2
Latar
Jumlah
Kepangkatan Belakang Pengalaman
Staf
Pendidikan
5 STM/SLTA Divisi Litbang & Jaminan Mutu, Divisi Produksi, Divisi T eknik
D3-Teknik
1 Kimia Divisi Litbang & Jaminan Mutu
Asisten Ahli
1 S1-Akuntansi Fresh Graduate
20
*Sumber: PT . Semen Gresik (Persero) Tbk.
Tabel 4.3
SDM
(Persero) Tbk. membuat perencanaan audit berdasarkan hasil penilaian risiko (risk
assessment) yang dilakukan oleh Divisi Hukum dan Manajemen Risiko bersama
Rencana Kerja Internal Audit (RKIA) dibuat oleh Kepala Internal Audit
obyek, lingkup audit dan pelaksanaan audit, serta program kerja Internal Audit
Audit meminta persetujuan kepada Direktur Utama dan Komisaris yang diwakili
oleh Komite Audit. Dengan dasar Rencana Kerja Internal Audit (RKIA) yang
telah disetujui, Ketua Tim Audit menyusun program audit dan jadwal
yang berkembang, dan pengetahuan baru yang terkait dengan lingkup audit.
Program dan jadwal pemeriksaan akan direview dan disetujui Kepala Internal
Hasil preview yang dilakukan tersebut, akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan
audit dan bahan rapat opening meeting. Selanjutnya, Ketua Tim Audit
mendapatkan gambaran secara umum kondisi terkini dari divisi yang diaudit.
Dalam tahap pelaksanaan audit, anggota tim audit PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk. melakukan pengambilan data yang lebih detail di lapangan. Dalam
dengan indikasi awal yang telah diperoleh pada saat perencanaan audit. Informasi
yang diperoleh harus cukup, kompeten, relevan, dan berguna bagi penyediaan
Catatan informasi yang diperoleh dan hasil analisis yang dilakukan selama
proses audit di tuangkan dalam Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP). Kertas kerja
pemeriksaan yang dibuat oleh Internal Auditor PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Semen Gresik (SMSG), sebab, dan akibat. Kertas kerja pemeriksaan ini disiapkan
perbaikan dan mengakhiri proses audit. Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP) dapat
Ketua Tim Audit akan melakukan review atas kertas kerja pemeriksaan
dapat dilihat pada lampiran 2. Laporan ini dibuat untuk mendokumentasikan hasil
hasil pemeriksaan pendahuluan dan kertas kerja pemeriksaan jika diperlukan. Jika
Pengawas Audit tidak menyetujui isinya (data atau informasi yang dikumpulkan
kepada Tim Internal Audit untuk diperbaiki dan disempurnakan. Apabila isi kertas
mendapatkan tanggapan atas hasil audit tersebut. Jika tanggapan telah diterima,
dilakukan rapat klarifikasi antara Tim Audit dengan Auditee. Tujuan rapat
(LHPF) yang ditandatangani oleh Ketua Tim, Pengawas, Kepala Internal Audit
dan divisi terkait atas tindak lanjut. Laporan hasil pemeriksaan final dapat dilihat
intern berisi tentang ringkasan hasil audit yang mencakup ringkasan rekomendasi
yang ditujukan kepada Direktur Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. untuk
meminta disposisi terhadap hasil audit yang akan digunakan Internal Auditor
sebagai bahan pembuatan rencana tindak lanjut dan bahan laporan kepada Komite
Audit.
Internal auditor harus terus menerus meninjau dan melakukan tindak lanjut
Ketua Tim Audit membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) sesuai target
anggota sebagai dasar pelaksanaan tindak lanjut. Dalam tahap pelaksanaan tindak
lanjut hasil audit, Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. melakukan
reklarifikasi kepada kepala divisi terkait (auditee) dan meminta bukti dokumen
kepada divisi terkait (auditee) atas tindak lanjut yang telah dilakukan. Jika auditee
bisa menunjukkan dokumen tersebut dan telah sesuai dengan yang dimaksud
Tahap terakhir yang dilakukan dalam tindak lanjut hasil audit adalah
Direktur Utama dan Komite Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
Audit tidak terlepas dari dukungan manajemen dan karyawan perusahaan, karena
kesimpulan maupun rekomendasi hasil audit tidak berarti apa-apa tanpa dukungan
4.8 Pembahasan
yang membawahi Internal Audit, semakin luas lingkup pemeriksaan yang akan
perusahaan memandang Internal Audit sebagai mitra kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan, bukan sebagai mata-mata yang selalu mencari kesalahan orang lain.
dikeluarkan oleh Direktur Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. yang tertuang
berkoordinasi dan bermitra kerja dengan Komite Audit dan Auditor Eksternal
permasalahan adalah pihak mana yang akan mengaudit Direktur Utama? Oleh
karena itu, menurut penulis kedudukan Internal Audit paling ideal adalah
lebih tinggi.
Independensi Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. terlihat dari
letak Divisi Internal Audit pada struktur organisasi perusahaan, yaitu posisi staf
dan bukan pada posisi lini organisasi sehingga tidak memiliki wewenang secara
langsung memberi perintah kepada bidang operasi, serta tidak terlibat langsung
Internal Audit terdapat pada Visi dari Divisi Internal Audit yaitu menjadi unit
kerja yang independen dan profesional dalam struktur organisasi perusahaan, yang
memberikan jasa assurance dan consulting secara obyektif, agar perusahaan dapat
nilai tambah bagi pemegang saham maupun stakeholders. Hal ini menunjukkan
bahwa Divisi Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. ingin menjadi
perusahaan.
perusahaan. Untuk dapat menjamin pelaksanaan audit internal yang baik, maka
Internal Audit harus berpedoman pada Standar Profesional Internal Audit dan
Kode Etik Internal Audit sehingga hasil audit internal dapat memberikan nilai
dan unit kerja lainnya dalam pencapaian pelaksanaan tugas dan kewajiban
mereka. Untuk itu, Internal Audit memberikan bantuan berupa analisa, penilaian,
kepada unit kerja lain yang terkait. Fungsi Internal Audit perusahaan meliputi
pengendalian internal pada setiap tingkat dari unit struktur organisasi perusahaan,
Audit melakukan 4 jenis audit internal yang meliputi audit operasional, audit
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Gresik (Persero) Tbk. mengenai Analisis Kedudukan dan Fungsi Internal Audit,
kepada Direktur Utama PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. Posisi Internal
Audit dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai staf dan bukan
2. Fungsi Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dapat dikatakan telah
berjalan dengan baik, hal ini ditunjang oleh faktor-faktor sebagai berikut :
b. Divisi Internal Audit telah menugaskan staf audit yang memiliki latar
d. Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. telah mempunyai uraian
e. Adanya dukungan yang kuat dari top management, yaitu adanya tindak
lanjut dari direksi atas saran yang terdapat pada laporan audit dan
5.3 Saran
1. Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. hendaknya secara terus
2. Kinerja Internal Audit PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. dalam hal
DAFTAR PUSTAKA
Akmal. 2006. Pemeriksaan Intern (Internal Audit). Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
Arens, Elder dan Beasley. 2006. Auditing dan Pelayanan V erifikasi. Edisi
Sembilan. Jakarta: PT. Indeks.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen . Yogyakarta: BPFE.
Tunggal, Amin Widjaja. 1994. Auditing Suatu Pengantar . Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Kondisi
Kriteria Operasional
Kriteria SMSG
Sebab
Akibat
I. Dasar Pemeriksaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
.......................
IV . Hasil Pemeriksaan :
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
....................................................................................................................
1. KONDISI
...............................................................................................................
.......................................................................................................
IMPLIKASI
...............................................................................................................
..........................................................................................................
TANGGAPAN AUDIT
...............................................................................................................
............................................................................................................
REKOMENDASI
...............................................................................................................
............................................................................................................
2. KONDISI
...............................................................................................................
.......................................................................................................
IMPLIKASI
...............................................................................................................
..........................................................................................................
TANGGAPAN AUDIT
...............................................................................................................
............................................................................................................
REKOMENDASI
...............................................................................................................
............................................................................................................
(.) ()
Menyetujui,
KA. IA Auditee
() ()
Auditee
(.)
I. Dasar Pemeriksaan
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
.......................
IV . Hasil Pemeriksaan :
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
....................................................................................................................
1. KONDISI
...............................................................................................................
.......................................................................................................
IMPLIKASI
...............................................................................................................
..........................................................................................................
TANGGAPAN AUDIT
...............................................................................................................
............................................................................................................
REKOMENDASI
...............................................................................................................
............................................................................................................
2. KONDISI
...............................................................................................................
.......................................................................................................
IMPLIKASI
...............................................................................................................
..........................................................................................................
TANGGAPAN AUDIT
...............................................................................................................
............................................................................................................
REKOMENDASI
...............................................................................................................
............................................................................................................
(.) ()
Menyetujui,
KA. IA Auditee
() ()
Auditee
(.)
KORESPONDENSI INTERN
No : ......./PW .01.01/3020/..........
Gresik, ................
Dengan hormat,
Internal Audit
....................
Kepala
Disposisi :