OLEH :
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
Hari : ...........................................................
Tanggal : ...........................................................
PEMBIMBING
Sekolah Industri
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
anugrahNya saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu.Laporan ini
dibuat sebagai bukti bahwa sudah terlaksananya praktek industry.
Dalam penyelesaian laporan ini,saya banyak mengalami kesulitan.
Terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.
Namun,berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang dengan baik hati
dan sabar dalam membimbing saat melakukan Praktek Kerja Lapangan yang
dilaksanakan selama 7 minggu
Maka dari itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak I Ketut Suparsa, ST., MT. sebagai Kepala Sekolah SMK Negeri 1
Denpasar.
2. Bapak Drs. I Wayan Candra, M.Pd sebagai Koordinator Praktik Kerja
Lapangan.
3. Bapak Ida Bagus Parna, S.Pd selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Audio Video.
4. Bapak I Made Merta selaku pembimbing sekolah
5. Bapak Budiartana selaku pembimbing di BLK
6. Bapak Kiteh Budiarsa selaku Pembimbing di BLK
Dalam menyusun laporan ini, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih.
Denpasar, Agustus 2019
1
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ............................................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan ........................................................ 2
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup........................................................ 2
BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................... 3
2.1 Tinjauan Umum ................................................................................ 3
2.1.1 Pengertian Monitor ................................................................. 3
2.1.2 Sejarah Monitor ...................................................................... 3
2.2 Konstruksi / Model.......................................................................... 10
2.3 Nama Bagian dan Fungsi .................................................................. 12
2.4 Cara Kerja ......................................................................................... 14
2.5 Keselamatan Kerja ............................................................................ 16
BAB III PELAPORAN ................................................................................... 17
3.1 Pemeriksaan ...................................................................................... 17
3.2 Pengukuran ........................................................................................ 17
3.3 Kesimpulan Gangguan ...................................................................... 17
3.4 Memasang dan Menyetel .................................................................. 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 20
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 20
4.2 Saran .................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 22
2
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Tujuan Pembuatan Laporan
1. Meningkatkan Kompetensi siswa dalam pembuatan laporan.
2. Menuangkan keterampilan dan pengalaman ke dalam pengetahuan.
3. Memperoleh pengalaman belajar dalam karya tulis.
4. Memperoleh pengalaman kerja sesuai standar kerja industri.
5. Meningkatkan etos kerja.
6. Menumbuhkan dan melatih dalam karyamenulis.
7. Menyiapkan diri menjadi manusia produktif.
8. Bukti cara tertulis telah melaksanakan praktik di industri.
9. Untuk mendapat nilai Praktik Kerja Lapangan.
1.3 Pembatasan Ruang Lingkup
SMK Negeri 1 Denpasar adalah sekolah yang mengajarkan para siswanya
tentang keterampilan, kemampuan dan pengetahuan tentang dunia kerja, yang
dimana itu bisa diharapkan bisa menjadi teknisi yang handal.Para siswa diajarkan
mulai dari awal – awal berupa teori terlebih dahulu, kemudian diimbangi dengan
kegiatan praktek.
Praktek tersebut dilakukan di sekolah. Namun untuk menumbuhkan
mental pekerja, kemandirian dan menambah wawasan lebih jauh untuk para
siswa, SMK Negeri 1 Denpasar melakukan Praktek Kerja Lapangan secara
bergilir. Ini dilakukan supaya para siswa bisa menjadi pekerja yang telaten dan
professional sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada setiap
masing masing kompetensi keahlian yang dimiliki.
Jadi, pembatasan ruang lingkup siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah dan di lapangan. Supaya dalam pembahasan tentang materi ini tidak
menyimpang dari materi yang sebenarnya. Oleh karena itu, saya akan
menyampaikan laporan saya tentang merakit power amplifier audio 68 watt.
5
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1Tinjauan Umum
2.1.1 Pengertian Power Amplifier
Power Amplifier adalah penguat akhir bagian sistem tata suara yang
berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan
penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk
menggerakan pengeras suara (loud speaker). Istilah power amplifier
merupakan penguat akhir sehingga tidak dilengkapi dengan pengatur nada,
berbeda dengan istilah amplifier yang didalmanya terdiri dari pengatur nada
dan power amplifier.
6
Power Amplifier Class B
Class B dibuat sebagai bentuk pengembangan untuk
mengatasi masalah efisiensi dan panas yang terjadi pada power
class A sebelumnya. Dasar penguatan Class B menggunakan dua
buah transistor baik jenis bipolar ataupun FET masing-masing TR
hanya menguatkan setengah gelombang yang outputnya
dikonfigurasi secara “push-pull” – artinya setiap transistor hanya
menguatkan output setengah gelombang.
Power Amplifier Class AB
Sesuai dengan istilahnya: Class A/B merupakan kombinasi
dari driver power model class A dan kelas B. Class AB merupakan
salah satu jenis driver power amplifier yang paling banyak
digunakan sampai saat ini.
Power Amplifier Class C
Karena distorsi audio yang cukup berat, maka penguatan
class C biasanya terbatas digunakan pada osilator gelombang sinus
frekuensi tinggi, dan beberapa jenis penguatan frekuensi radio yang
di mana pulsa arus yang dihasilkan pada output bisa dikonversi
untuk menyelesaikan gelombang sinus dengan frekuensi tertentu
karena penggunaan rangkaian resonansi di kolektornya.
Power Amplifier Class D
Penguat kelas D dapat mencapai efisiensi daya hingga 90%
hingga 100% karena transistor yang menangani penguatan daya
tersebut bekerja sebagai Switch Binary yang sempurna sehingga
tidak terjadi pemborosan waktu saat transisi sinyal dan juga tidak
ada daya yang diboroskan saat tidak ada sinyal input. Transistor
yang digunakan untuk Amplifier kelas D ini umumnya adalah
transistor jenis MOSFET.
Power Amplifier Class G dan H
Class H adalah sedikit pengembangan dari class G. Kedua
desain class ini dibuat untuk meningkatan efisiensi dari class AB,
7
yang sebenarnya secara teknis class ini tidak resmi diakui. Keduan
Class G, H, dan AB pada dasarnya sama, namun khusus class H
dan G menggunakan jalur tegangan sendiri-sendiri. Pada itinya
Class H dan G lebih efisien listrik daripada class AB biasa yang
setara.
Power Amplifier Class F
Amplifier class F meningkatkan efisiensi dan output
dengan cara menggunakan resonator harmonik di jalur keluaran
untuk membentuk gelombang persegi. Class F mampu
menghasilkan efisiensi yang tinggi , bahkan lebih dari 90% jika
setelan harmonik tak terbatas digunakan.
pass. Karena sinyal digital dari penguat switching ini
sepenuhnya ON atau OFF maka secara teoritis disipasi daya akan
nol artinya efisiensi mungkin bisa mencapai 100%.
2.1.3 Jenis – Jenis dari power amplifier
OTL
OTL adalah kepanjangan dari Output Transformator Less. Power
amplifer model OTL merupakan salah satu model power amplifier
yang digunakan untuk daya kecil sampai daya sedang tidak lebih
dari 100 Watt. Power Amplifier OTL mempunyai ciri khusus yaitu
pada catu dayanya. Catu Daya (power supply) yang digunakan
adalah jenis non-simetri sehingga cukup menggunakan catu daya
baterai (pada kutub (+) dan (-) atau sebuah adaptor dengan V(+) dan
ground (0).
OCL
Pada Power amplifier model OCL(Output Capasitor Less)
umumnya digunakan pada penguat daya amplitudo yang besar, oleh
sebab itu pada power amplifier OCL ini dipasangkan dengan catu
daya atau power supply simetris V(+), V(-) dan Ground (0) yang
memang dianggap lebih aman pada output yang dikeluarkan ke
beban (loudspeaker). Ciri khas pada power amplifier model ini
8
adalah salah satu ujung beban pada keluaran atau output pada power
amplifier ini terhubung dengan CT transformator atau sumber
tegangan sebagai titik simpul atau titik tengah dari suatu gelombang
yang dihasilkan, sehingga pergerakan amplitudo gelombang akan
menuju V(+) dan V(-) melewati CT transformator sebagai ground
dan titik tengah dari amplitudo gelombang keluaran tersebut.
BTL
Pada sistem Power Amplifier ini dapat digabungkan yaitu menjadi
model BTL (Bridge-Tied Load) konfigurasi menyatukan 2 buah PA
ini dibuat dengan mengkonfigurasi dua buah power amplifier model
OCL atau dua buah power amplifier model OTL menjadi
satu power amplifier dengan cara dibuatkan rangkaian jembatan
(Bridge) atau beban yang diikat satu sama lain. Sistem Amplifier
Bridge (BTL) pada dasarnya adalah menggabungkan 2 buah
amplifier agar daya yang diperoleh meningkat menjadi 2 kali lipat
secara teoritis.
2.2 Konstruksi/Model
9
2.3 Merakit Power Amplifier 68 Watt
1. Gambar schematic,layout dan tata letak komponen yang sudah di cetak
10
Gambar 2.4 Layout Komponen
11
820R 2 buah
1R 8 buah
b) Capasitor : 1Uf/25v 2 buah
220Uf/16v 2 buah
33P 2 buah
c) Dioda : 1N4002 4 buah
d) Transistor : C828 4 buah
A673 2 buah
C1213 2 buah
D438 2 buah
B560 2 buah
TIP 31 2 buah
TIP 32 2 buah
e) Timah secukupnya
f) Kabel secukupnya
g) Heatsink
3. Langkah Kerja
1. Periksa kelengkapan bahan dan alat yang dibutuhkan
2. Pasang komponen pada pcb yang telah dicetak layout rangkaian
3. Ketika memasang komponen,pertama pasanglah komponen
yang berukuran kecil terlebih dahulu. Seperti :resistor dan diode
4. Kemudian pasang komponen yang berukuran besar diawali dari
capasitor non polar, capasitor polar,transistor
5. Kemudian pasang mika dan heatsink pada transistor final
6. Terakhir pasang kabel-kabelnya :
Pertama pasang kabel berukuran besar pada input power
amplifier.
Kedua pasang kabel skerem pada tulisan L.in dan R.in
12
Ketiga pasang kabel berukuran kecil pada output ke speaker
13
2.5 Keselamatan Kerja
Dalam melakukan perakitan power amplifier, kita harus
memperhatikan apa saja keselamatan kerja agar pekerjaan kita lebih
aman dan terhindar dari kejadian – kejadian yang tidak
diinginkan.berikut contoh keselamatan kerja:
14
BAB III
PELAPORAN
3.1Pemeriksaan
Dalam merakit power amplifier 68 watt ini kemungkinan terjadinya
kerusakan ketika di test sangat kecil,jika kita telah mengikuti dengan benar
tata letak komponen yang sudah tertera di pcb yang akan kita pasang
komponen-komponennya.Jika terjadi permasalahan ketika di test mungkin itu
diakibatkan oleh kerusakan komponen yang akan kita dipasang dan mungkin
juga terjadinya kerusakan diakibatkan oleh kita sendiri ada yang salah
memasang komponennya.seperti yang pernah teman saya alami,
contohnya:
1. Memasang elko tidak sesuai dengan polaritas yang sudah tertera di
pcb.
2. Memasang mika dan baut pada transistor di heatsink tidak benar
yang mengakibatkan transistor tersebut terhubung dengan
transistor yang lain.
3.2 Kesimpulan gangguan
Kesimpulannya dalam merakit power amplifier 68 watt ini
kemungkinan rusak ketika di test sangat kecil jika, ketika merakit kita
sudah benar memasang komponen sesuai dengan letak komponen yang
sudah tertera di pcb.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Kesimpulannya merakit power amplifer audio 68 watt itu mudah, kita
hanya perlu mengikuti petunjuk yang sudah tertera di body pcb yang akan
kita pasangkan komponennya.
SARAN
Agar dalam merakit power amplifier audio 68 watt kita terhindar dari hal-
hal yang tidak diinginkan kita harus mematuhi keselamatan kerja yang sudah
tertera.
16
DAFTAR PUSTAKA
Elektronidot, 2018. Pengertian Power Amplifier dan Bagiannya. Di akses di :
https://elektronikdot.blogspot.com/2014/08/pengertian-amplifier.html
pada tanggal 29 Agustus 2019.
Spiderbeat, 2017. Mengenal Perbedaan kelas atau class dalam Driver Power
Amplifier. Di akses di : https://www.spiderbeat.com/perbedaan-kelas-atau-
class-driver-power-amplifier/ pada tanggal 25 September 2019
Pasangkabel, 2015.perbedaan sistem power amplifier. Di akses di :
https://www.pasangkabel.com/2016/01/perbedaan-sistem-power-amplifier-
otl.html pada tanggal 30 September 2019
17
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
MERAKIT POWER AMPLIFIER 68 WATT
OLEH :
18
19