Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMBENARAN MASALAH PADA KABEL BESAR

SMK NEGRI 1 DENPASAR

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER


JARINGAN

OLEH :

NAMA : KOMANG ALIT RAMANDA PUTRA

NIS : 29812

KELAS/ABSEN : XII TKJ1/23

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1

DENPASAR 2023-2024
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN

SMK NEGRI 1 DENPASAR


Hari:………............
Tanggal:...................

PENGESAHAN

Sekolah/Wali Kelas Dunia Usaha/Industri

Ida Bagus Prayoga Bhiantara, S.Pd., M.Kom Ni Komang Sudiani Gapar


NIP :1993030302019031007

Koordinator Praktik Kerja Industri Ketua Kompetensi Keahlian

Ketut Kariada,ST.,MT. Ni Made Rai Maryati, S.Pd.


NIP : 19630827 198803 1 015 NIP : 198403252014022002

ii
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PEMBENARAN
MASALAH PADA KABEL BESAR.............................................................i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG............................................................1
1.2 PEMBUATAN LAPORAN....................................................3
1.3 PEMBATASAN RUANG LINGKUP....................................3
BAB II KAJIAN TEORITIS.....................................................................5
2.1 TINJAUAN UMUM...............................................................5
2.1.2 Sejarah Kabel Fiber Optic.......................................................7
2.1.3 Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic.................................................8
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber.................................9
2.2 KONSTRUKSI MODEL......................................................11
2.3 NAMA BAGIAN DAN FUNGSI.........................................12
2.4 Cara Kerja FTTH (Fiber To The Home)...............................16
BAB III PELAPORAN...........................................................................18
3.1. PELAPORAN TROUBLESHOOT KABEL DISTRIBUSI. 18
BAB IV PENUTUP................................................................................21
4.1 KESIMPULAN.....................................................................21
4.2 SARAN.................................................................................22
4.2.2 Saran untuk DU/DI...............................................................22
4.2.3 Saran dalam Pelaksaan PKL.................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................23
DOKUMENTASI.........................................................................................24

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengertian Kabel Fiber Optic...........................................................


Gambar 2.2 Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic..........................................................
Gambar 2.3 Konstruksi Model.............................................................................
Gambar 2.4 Fusion Splicer..................................................................................
Gambar 2.5 Cleaver.............................................................................................
Gambar 2.6 Stripper.............................................................................................
Gambar 2.7 OPM...............................................................................................
Gambar 2.8 OTDR.............................................................................................
Gambar 2.9 VFL................................................................................................
Gambar 2.10 Adaptor Fiber Optic.....................................................................
Gambar 2.11 Cara Kerja FTTH.........................................................................
Gambar 3.1 Pengecekan Via OTDR..................................................................
Gambar 3.2 Penguluran Slack Kabel.................................................................
Gambar 3.3 Penyiapan Alat...............................................................................
Gambar 3.4 Kunci L..........................................................................................
Gambar 3.5 Pencarian Kabel.............................................................................
Gambar 3.6 Penyambungan...............................................................................

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena


atas restu dan anugrah-Nya lah laporan ini dapat diselesaikan dengan
baik tanpa kekurangan apapun saat proses pengerjaannya.
Rilisnya laporan ini juga tak lepas dari beberapa pihak pendukung.
Maka dari itu, penulis laporan ini mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak I Wayan Mustika, S.Pd., M.Pd. sebagai Kepala SMK
Negeri 1 Denpasar
2. Bapak I Ketut Kariada, ST., MT. sebagai Koordinator Praktik
Kerja Lapangan
3. Ibu Ni Made Rai Maryati, S.Pd., M.Kom. selaku Ketua
Kompetensi Keahlian
4. Ibu Ni Komang Sudiani Gapar selaku HDR DETELNET
5. Bapak Novalistyo Ronaldo selaku pembimbing di industri
6. Bapak Ida Bagus Prayoga Bhiantara, S.Pd,. M.Kom selaku
pembimbing di Sekolah
7. Semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan
Demikian kata pengantar untuk laporan ini dengan sebagaimana
mestinya disampaikan. Penulis menyadari bahwa bagaimanapun juga
manusia adalah mahluk yang tak akan lepas dari kesalahan, termasuk
penulis saat menyusun laporan ini. Maka dari itu segala bentuk
bimbingan, saran, atau masukan untuk laporan ini sangat diapresiasi
karena dikemudian hari akan meningkatkan kemampuan penulis dalam
merilis laporan dengan baik.
Denpasar,…....................2023
Penulis,

Komang Alit Ramanda Putra

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Program studi Teknik Komputer Jaringan memiliki tujuan
untuk membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman praktis yang diperlukan untuk bekerja di bidang
teknologi informasi. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut
adalah melalui program praktik kerja lapangan (PKL), di mana
siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang
telah dipelajari di kelas dalam konteks dunia kerja yang
sesungguhnya.
Laporan PKL ini disusun sebagai bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan program studi Teknik Komputer Jaringan di
SMKN 1 Denpasar. Selama program PKL, penulis ditempatkan di
perusahaan Detelnet, yang bergerak di bidang jasa teknologi
informasi dan menyediakan layanan jaringan komputer, server, dan
perangkat keras dan lunak terkait lainnya.
Dalam program PKL ini, penulis bertanggung jawab untuk
mendukung tim teknisi di perusahaan Detelnet dalam mengelola
jaringan dan infrastruktur TI yang digunakan oleh klien mereka.
Selama periode PKL, penulis memiliki kesempatan untuk
memperdalam pengetahuan dan keterampilan di berbagai aspek
teknologi informasi, termasuk konfigurasi jaringan, manajemen
server, dan troubleshooting masalah jaringan.
Melalui program PKL ini, penulis berharap untuk memperoleh
pengalaman kerja yang berharga dan meningkatkan keterampilan
teknis dan interpersonal yang diperlukan untuk bekerja di bidang
teknologi informasi. Laporan PKL ini dirancang untuk memberikan
gambaran yang jelas tentang kegiatan dan pencapaian selama
program PKL, serta untuk merefleksikan pengalaman dan

1
pembelajaran yang diperoleh selama periode tersebut.

Fiber optic ini berfungsi untuk meningkatkan kecepatan,


kapasitas, dan efisiensi transmisi data. Salah satu contohnya adalah
pengembangan serat optik berintegritas tinggi yang digunakan dalam
jaringan 5G dan jaringan nirkabel lainnya. Serat optik juga memiliki
berbagai fungsi penting dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
komunikasi dan teknologi informasi. Pertama, dalam industri
telekomunikasi, serat optik digunakan sebagai medium transmisi untuk
mentransfer data dengan kecepatan tinggi melalui cahaya. Kecepatan
transmisi yang tinggi ini memungkinkan transfer data dalam jumlah
besar dalam waktu yang sangat singkat, memberikan kinerja yang lebih
unggul dibandingkan dengan kabel tembaga tradisional. Oleh karena
itu, serat optik menjadi tulang punggung infrastruktur internet global,
memfasilitasi komunikasi suara, video, dan data dengan keandalan dan
kecepatan yang tinggi.
Selain itu, serat optik juga memiliki peran krusial dalam dunia
medis. Dalam bidang kedokteran, serat optik digunakan dalam
endoskopi untuk visualisasi organ dalam tubuh manusia tanpa perlu
melakukan pembedahan besar. Fleksibilitas dan kemampuan serat optik
untuk membawa cahaya dengan kecerahan tinggi membuatnya ideal
untuk aplikasi medis, memberikan dokter gambaran yang jelas dan
detail mengenai kondisi kesehatan pasien.
Terakhir, serat optik juga digunakan dalam industri sensorik.
Kemampuannya untuk mendeteksi perubahan cahaya memungkinkan
penggunaannya dalam sensor tekanan, suhu, dan pengukuran lainnya.
Ini membuat serat optik menjadi pilihan yang baik untuk aplikasi sensor
yang membutuhkan keakuratan dan ketangguhan, seperti dalam
pengawasan struktur bangunan atau lingkungan industri yang
berbahaya.

2
1.2 PEMBUATAN LAPORAN
1. Meningkatkan keterampilan penulis dalam memahami isu dan
mengangkatnya menjadi suatu pembahasan (laporan).
2. Mengembangkan ilmu/keahlian yang sudah didapatkan di
sekolah, baik ilmu/keahlian dalam teori dan praktik maupun
ilmu/keahlian dalam mengembangkan karya tulis.
3. Memenuhi kewajiban sebagai siswa SMKN 1 Denpasar serta
memenuhi hak untuk mendapatkan nilai PKL.

1.3 PEMBATASAN RUANG LINGKUP


Ruang Lingkup topik laporan ini disesuaikan dengan apa yang
selama ini telah dipelajari. Adapun penyesuaiannya sebagai
berikut:
1. Pengenalan
o Pengenalan teknologi fiber optik;
o Pengenalan teknologi FTTH berbasis GPON.
o Pengenalan cara penyelesaian masalah
2. Peralatan dan Keselamatan Kerja
Peralatan umum dalam penyambungan fiber optik dan faktor keselamatan
kerja sesuai SOP.
3. Analisis Permasalahan
Analisis permasalahan dibatasi dari Distribution Point hingga gangguan
umum jalur akses ke rumah customer yang biasanya diakibatkan oleh
gangguan cuaca, hama, atau bahkan pihak tertentu
4. Penanganan
Prosedur penanganan kendala dibatasi hingga penyelesaian dengan
metode splicing dan disesuaikan dengan scope kerja.
5. Kendala Lapangan
Kendala dan permasalahan teknis maupun non-teknis yang dihadapi di
lapangan.

3
6. Saran dan Kesimpulan
Saran agar kendala dapat di minimalisirr untuk terjadi kembali

4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 TINJAUAN UMUM
2.1.1 Pengertian Kabel Fiber Optic

Gambar 2. 1
Kabel Fiber Optik merupakan sebuah kabel yang biasa
digunakan di dunia jaringan komputer, yang memiliki manfaat
untuk menghubungkan komponen sistem komputer ke jaringan.
Saat ini kabel fiber sangat berguna sekali terutama bagi kalangan
bisnis jaringan. Terutama pada jaringan Indihome, Biznet, dan
perusahaan jaringan-jaringan lain. Karena seumpama tidak ada
kebel jenis fiber mungkin jaringan pun akan sulit didapat, karena
jenis kebel tersebut mempu mengatarkan data jaringan dengan
cepat dari jaringan internet ke komputer.
Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca
atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media
transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi. Ukuran fiber
optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120
mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia.
Komponen jaringan tersebut mempunyai kecepatan transmisi yang
sangat tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya. Sumber
cahaya yang digunakan dalam proses transmisi disebut dengan
laser (LED).

5
2.1.2 Sejarah Kabel Fiber Optic
Sejarah serat optik pertama kali ditemukan di Jerman pada
tahun 1930 an. Kemudian dikembangkan lagi pada tahun 1950 an
oleh ilmuwan Inggris dan Jepang dan pada tahun 1980 an sudah
mulai mampu mentransmisikan gelombang dengan baik.
Kemudian, pada tahun 1997 serat optik telah menghubungkan
seluruh dunia, Link Around The Globe (FLAG) merupakan sebuah
jaringan kabel terpanjang di seluruh dunia yang sudah dapat
menyediakan infrastruktur yang dapat menunjang untuk
keberhasilan generasi internet terbaru.
Terlepas dari perkembangan fiber optik di dunia,
perkembangan fiber optik di Indonesia tidak lepas dari munculnya
perusahaan serat optik seperti STT dan STL yang memiliki
peranan besar dengan perkembangan di Indonesia. Pada tahun
1996 penggunaan serat optik single mode mulai digunakan di
Indonesia oleh PT Telkom dan Indosat. Kemudian perkembangan
selanjutnya pada tahun 1999 dibangun Sistem Komunikasi Kabel
Laut (SKKL) yang telah menghubungkan beberapa daerah di
Indonesia.
Saat ini fiber optik telah dapat digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan, diantaranya digunakan sebagai backbone pada
jaringan. Mentransmisikan data dari satu lokasi ke lokasi lainnya
dengan kecepatan yang cepat. Hal ini tentunya sangat
menguntungkan perusahaan dalam menunjang kesuksesan
bisnisnya, karena fiber optik dinilai dapat mengirimkan data
dengan cepat dan akurat. Selain itu fiber optik kini juga dapat
digunakan sebagai pengiriman data, jaringan internet,
telekomunikasi, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, saat ini telah banyak perusahaan penyedia
layanan jaringan fiber optik di Indonesia dikarenakan jumlah
kebutuhan yang meningkat khususnya pada bidang industri

6
telekomunikasi.
2.1.3 Jenis-Jenis Kabel Fiber Optic
Berikut adalah jenis-jenis kabel fiber optik yang dibedakan
menjadi dua jenis yang didasarkan pada mode transmisinya.
Adapun jenis fiber optik di antaranya:

Gam
bar 2. 2
1. Fiber Optik Single Mode
Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan yang
memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya bisa menyebarkan
cahayanya hanya melalui satu inti dalam suatu waktu. Jenis fiber
optik ini memiliki inti berukuran kecil dengan diameter sekitar 9
mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan gelombang
cahaya dari sinar inframerah dengan panjang gelombang 1300-
1550 nanometer.

2. Fiber Optik Multimode


Kabel fiber optik multimode merupakan kabel yang dapat
mentransmisikan banyak cahayan dalam waktu bersamaan karena
memiliki ukuran inti besar yang memiliki diameter sekitar 625
mikrometer. Kabel jenis optic multimode biasanya sering
digunakan untuk keperluan komersial. Yang pada dasarnya banyak
diakses masyarakat. Karena kebel fiber optik tersebut mampu
mengirimkan sinar inframerah yang memiliki panjang 850 – 1300
nanomet

7
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Kabel Fiber
Kabel fiber optik adalah jenis kabel yang paling unggul
diantara jenis-jenis kabel lain dalam jaringan komputer dan
internet. Kabel jenis ini juga banyak menjadi pilihan perusahaan-
perusahaan operator internet untuk mengembangkan jaringannya.
Namun begitu, kabel fiber optik ini tidak luput dari kekurangan.
Berikut akan dijabarkan keunggulan serta kelemahan dari kabel
fiber optic.
A. Keunggulan Kabel Fiber Optik
Jaringan internet dengan menggunakan kabel fiber optik
saat ini menjadi pilihan utama terutama untuk instansi-instansi
dan perusahaan. Berikut ini adalah keunggulan-keunggulan
dari kabel fiber optik yang menjadi pertimbangan untuk dipilih :
1. Kapasitas Besar
Kabel fiber optik adalah jenis kabel yang mampu
mengantarkan data dengan kapasitas besar hingga gigabyte
per detik. Delain itu, transmisi yang dapat dijangkau juga
sangat jauh. Oleh karena itu banyak perusahaan-perusahaan
terutama yang bergerak di bidang internet dan
telekomunikasi yang menggunakannya karena dapat bebas
menentukan bandwidth tinggi.
2. Komponen yang Tipis/Kecil
Kabel fiber optik adalah jenis kabel yang bahan
utamanya adalah serat kaca dan plastik. Bahkan fiber optik
memiliki serat yang lebih halus bila dibandingkan dengan
sehelai rambut. Wujud fiber optik ini juga berukuran kecil.
Jadi, hal ini akan memungkinkan tersedianya ruang yang
cukup besar.
3. Tidak Menggunakan Arus Listrik
Kabel fiber optik ternyata tidak membutuhkan arus
listrik. Hal ini dinilai akan meningkatkan keamanan karena
resiko konsleting tidak akan terjadi. Selain itu dengan tidak

8
adanya aliran listrik maka maka kabel fiber optik
dipastikan tidak akan mengalami gangguan dari sinyal
elektromagnetik dan sinyal radio. Hebatnya, kabel fiber
optik juga mempunyai ketahanan yang cukup kuat.
4. Validitas Data Terjamin
Fiber optik memiliki kecepatan akses data yang tinggi.
Kecepatan akses data yang diberikan tidak mempengaruhi
validitas data yang diterima karena kecil kemungkinan
terjadi hilang data saat menggunakan fiber optik.
B. Kelemahan Kabel Fiber Optik
Walaupun kabel fiber optik banyak memukau
perusahaan-perusahaan, nyatanya masih ada beberapa
kekurangan yang bisa menjadi pertimbangan sebelum
menggunakannya. Apa saja kelemahan fiber optik tersebut?
Berikut uraiannya.
1. Membutuhkan Biaya Besar
Dengan keunggulan yang sudah disebutkan
sebelumnya, membuat kabel fiber optik ini memiliki harga
yang sangat mahal. Selain karena bahan-bahan yang
digunakan, biaya pemasangannya juga dinilai cukup tinggi.
Disamping itu, kabel fiber optik juga membutuhkan
perawatan yang menelan biaya yang tidak sedikit. Oleh
sebab itu hanya perusahaan-perusahaan besar saja yang
dapat membangun jaringan menggunakan kabel fiber optik.
2. Proses Instalasi yang Agak Rumit
Dalam pemasangan kabel fiber optik, harus dilakukan
dengan cara yang benar dan teliti. Kabel fiber optik biasanya
dipasang pada jalur yang berbelok atau memiliki sudut
melengkung. Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan
agar proses berjalannya gelombang dapat berjalan lancar.

9
2.2 KONSTRUKSI MODEL
Fiber optik terdiri dari beberapa bagian dan memiliki fungsi masing-
masing yang berbeda. Berikut beberapa bagian kabel fiber optic di
antaranya adalah:

Gam
bar 2. 3

1. Bagian Inti (Core)


Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dan memiliki diameter
yang kecil, diamaternya tersebut sekitar 2 μm – 50 μm). Untuk diameter
serat optik yang lebih besar biasanya akan mampu membuat performa yang
baik dan stabil.

2. Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang menyelimuti serat
optic tersebut. Dan ukuran cladding tersebut berdiameter 5 μm – 250
μm. Cladding terbuat dari bahan silikon, dan memiliki komposisi bahan
yang berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding
sendiri memiliki fungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang
mampu merefleksikan dari semua cahaya tembus kembali kepada core.
3. Bagian Coating / Buffer
Bagian coating merupakan mantel dari serat optik yang berbeda
dengan cladding dan core. Lapisan coating yang terbuat dari bahan
plastik yang memiliki sifat yang elastis. Coating berfungsi sebagai

10
lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi,
misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.

4. Bagian Strength Member & Outer Jacket


Strength member dan Outer Jacket adalah lapisan bagian yang
sangat penting, karena bagian ini menjadi pelindung utama dari semua
kabel fiber optik. Strength member dan outer jacket adalah bagian luar
kabel fiber optik yang mampu melindungi inti kabel dari berbagai
gangguan.
2.3 NAMA BAGIAN DAN FUNGSI
2.3.1 Jenis Jenis Alat Beserta Fungsinya
Berikut akan Saya jelaska tentang alat alat yang umumnya
digunakan dalam proses Praktik Kerja Lapangan Saya:

1. Fusion Splicer

Gambar 2. 4
Fusion splicer atau Penyambungan fiber optik adalah
proses penyambungan fiber optik, mis. konduktor kabel optik,
melalui perlakuan panas suhu tinggi. Dengan bantuan mesin las
khusus, pengelasan Fiber optik dilakukan secara otomatis.
Dengan bantuan mesin las, seluruh rangkaian pekerjaan
pengelasan dilakukan - dari penyelarasan ujung yang akan dilas
hingga perlindungan sambungan.

11
2. Cleaver

Gambar 2. 5
Cleaver Fiber Optik adalah sebuah alat atau perlengkapan
untuk membuat potongan muka ujung fiber yang hampir
sempurna. Roda (bilah) pisau pemotong fiber membuat potongan
yang sangat kecil pada fiber terlebih dahulu, kemudian fiber
ditekan pada potongan kecil untuk memaksanya putus pada sudut
90 °

3. Stripper

Gambar 2. 6

Stripper adalah alat yang diunakan untuk mengupas serat


berlapis 250µm. Stripper memiliki lubang bor laser 0,0055 "(0,14
mm), pegangan pegangan berbantalan plastik yang lembut, dan
rahang pengupasan yang sangat akurat, memastikan tindakan

12
pengupasan yang bersih dan mulus.

4. Optical Power meter (OPM)

Gambar 2. 7
Optical Power meter (OPM) adalah instrumen pengujian
yang digunakan untuk mengukur secara akurat kekuatan
peralatan fiber optik atau kekuatan sinyal optik yang melewati
kabel fiber. Ini juga membantu dalam menentukan kehilangan
daya yang terjadi pada sinyal optik saat melewati media optik.
Unit tampilan menunjukkan daya optik terukur dan panjang
gelombang yang sesuai dari sinyal optic.
5. Optical Time Domain Reflectometer (OTDR)

Gambar 2. 8
Prinsip operasi OTDR mirip dengan radar. OTDR
melakukan pengukuran waktu pantulan cahaya. OTDR pada
dasarnya menentukan karakteristik kabel fiber optik yang

13
digunakan untuk merambat sinyal optik.
Ini juga digunakan untuk mengevaluasi parameter seperti
kehilangan sambungan, sudut pantulan sinyal cahaya, atenuasi
fiber, dll. Ketika sinyal ditransmisikan melalui kabel fiber optik
maka selama transmisi beberapa bagian dari sinyal dipantulkan.
Refleksi ini menghasilkan redaman sinyal yang terutama terjadi
karena cacat pada kabel fiber.
6. Visual Fault Locator (VFL)

Gambar 2. 9
Visual Fault Locator (VFL) adalah alat penting untuk setiap
Kit Alat Fiber Optik. Alat ini akan memungkinkan kita dengan
cepat mengidentifikasi jeda atau tikungan makro dalam Fiber
optik, dan mengidentifikasi sambungan fusi yang buruk dalam
serat optik mode multimode atau tunggal.
Perbedaan besar antara VFL dan penguji kontinuitas adalah
sumber cahaya dan daya keluaran optik dari sumber cahaya. VFL
biasanya menggunakan sumber cahaya laser merah (635-650nm).
Daya keluaran optik laser biasanya 1mW atau kurang. Karena
daya keluaran optiknya yang tinggi, Anda tidak boleh melihat
keluaran VFL secara langsung.

14
7. Adaptor Fiber Optik

Gambar 2. 10
Adaptor Fiber Optik adalah konektor khusus yang
dirancang untuk pemasangan atau sambungan presisi kedua
ujung kabel serat optik. Adaptor menggunakan desain yang
sederhana. Ujung dua kabel serat optik terpisah dengan konektor
serat optik masuk ke dalam dua slot yang berhadapan. Slot
dirancang untuk menyelaraskan kedua ujungnya secara akurat
sehingga tidak ada kehilangan sinyal.

2.4 Cara Kerja FTTH (Fiber To The Home)


2.4.1 Pengertian FTTH
Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan
akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik berada di
rumah pelanggan. FTTH adalah satu dari berbagai alternatif
jaringan FTTx. Istilah yang lainnya adalah Fiber To The
Building (FTTB), Fiber To The Curb (FTTC), Fiber To The
Tower (FTTT), atau Fiber To The Zone (FTTZ).
Definisi lain dari FTTH adalah sebuah jaringan akses,
yakni jaringan yang menghubungkan jaringan core dengan
pelanggan. FTTH merupakan penerapan Passive Optical
Network yang menyampaikan sinyal melalui serat optik
dengan titik terminasi di rumah pelanggan. Jaringan FTTH
berakhir di rumah pada perangkat optical network terminal
(ONT).

15
2.4.2 Beserta Cara Kerjanya

Gambar 2. 11

Penjelasan :
OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang
menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet (ME)
atau ke jaringan yang lain.
ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan,
dimana terdapat titik konversi optic.
Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi
menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang
digunakan, yaitu:
 Segmen 1 : kabel feeder menghubungkan Optical
Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet
(ODC).
 Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical Distribution Point
(ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan (splice)
dan splitter.
 Segmen 3 : kabel drop dan Optical Terminal Premises (OTP).
 Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan
Optical Indoor Outlet (Roset)

16
BAB III
PELAPORAN

3.1. PELAPORAN TROUBLESHOOT KABEL DISTRIBUSI


1. Tim kami terlebih dahulu melakukan konfirmasi ke pusat
jika kabel tersebut benar benar putus dan pelanggan mana
saja yang kehilangan sinyal akibat kabel putus tsb.
2. Lalu kami mencari dengan kasat mata titik putusan kabel.
Jika tidak kunjung ketemu, kami menggunakan OTDR
dengan cara mengecek dari jalur pusat ke ODP.

Gambar 3. 1

3. Jika sudah ketemu dengan titik cut, maka selanjutnya kami


ulur Slack kabel secukupnya dan jika tidak ada, maka akan
mengulur kabel baru dari titik tertentu.

Gambar 3. 2

17
4. Saya segera menyiapkan alat alat splicing yaitu splicer,
sleeve, cleaver, stripper, alcohol agar tak kewalahan mencari
apabila diperlukan dan juga sebagai nilai disiplin persiapan.

Gambar 3. 3
5. Buka terlebih dahulu Joint Box dengan menggunakan kunci
L yang sesuai dengan ukuran sekrup searah jarum jam dan
lepas bagian atas joint box untuk memeriksa dalamannya.

Gambar 3. 4
6. Lanjutkan membuka splice box secara perlahan dan kami
mulai mencari kabel berwarna yang dimaksud. Biasanya
kasus-kasusnya bisa saja loss, maupun masalah db besar.

Gambar 3. 5

18
7. Jika Sudah ketemu permasalahannya dan jika kendalanya
yaitu core putus maka kami sambunglah dengan peralatan
yang sudah disiapkan tadi, dan yang terpenting yaitu
masukan sleeve terlebih dahulu ke salah satu kabel yang
nantinya akan disambung agar tidak mebuang buang waktu.

Gambar 3. 6

8. Jika sudah maka kami kontak noc untuk melakukan


konfirmasi apakah jalur yang dimaksud sudah hidup atau
belum.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Setelah menjalani praktik kerja lapangan di perusahaan
Detelnet, saya dapat menyimpulkan bahwa pengalaman ini sangat
berharga bagi saya. Saya telah belajar banyak tentang industri
teknologi informasi dan komunikasi, serta bagaimana cara kerja
perusahaan IT yang sukses.
Selama PKL, saya memiliki kesempatan untuk bekerja dengan
tim yang terdiri dari berbagai ahli teknologi. Saya belajar tentang
bagaimana berkolaborasi dengan orang-orang yang memiliki latar
belakang dan keahlian yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan
bersama.
Saya juga memperoleh pengalaman dalam menghadapi masalah
teknis dan non-teknis yang muncul dalam lingkungan kerja sehari-
hari. Saya belajar untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam
menyelesaikan masalah dan menghadapi tantangan yang muncul.
Dalam kesimpulannya, praktik kerja lapangan di perusahaan
Detelnet memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi saya.
Saya telah memperoleh pengetahuan teknis dan keterampilan serta
pengalaman dalam bekerja dalam lingkungan yang dinamis dan
kolaboratif. Saya sangat berterima kasih kepada perusahaan dan tim
yang telah memberikan kesempatan ini kepada saya

20
4.2 SARAN
4.2.1 Saran untuk Sekolah
Sekolah perlu memperluas hubungan antara pihak
sekolah dengan industri- industri lainya. Sehingga para siswa
tidak kesusahan mencari tempat Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dan dapat menjaga hubungan baik antara sekolah
dengan pihak industri.
4.2.2 Saran untuk DU/DI
PT. DETELNET menurut saya memiliki kekurangan di
bagian kendaraan teknisi karena kurangnya jumlah
kendaraan yang di desain khusus untuk teknisi.
4.2.3 Saran dalam Pelaksaan PKL
Teruntuk para pembaca khususnya yang belum pernah
ataupun sudah pernah menjalani masa-masa PKL terutama
yang PKL di ISP saya hanya menyarankan untuk berhati hati
apabila melayani customer apalagi di medan yang ekstrem
agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan dan supaya tidak
mereportkan para senior yang sedang bekerja dan juga untuk
menjaga nama baik masing masing industri maupun sekolah.
Jangan lupa untuk menggunakan alat keselamatan kerja dan
selalu patuh pada SOP, berkoordinasi-lah yang baik, perlu
juga public speaking yang handal, dan penampilan yang rapi
agar bisa meningkatkan citra perusahaan didepan customer

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Amira, 2022, Sejarah Internet, [Online].


Available: https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-internet/
[Diakses 13 Oktober 2023]

[2] Naba, Al 2023, FAT Fiberhome, [Online].


https://store.alnabaa.com/products/fiberhome-fat-splitter-16-port-box
[Di Akses 13 Oktober 2023]

[3] Abdullah, Syukri 2012, pengertian jaringan komputer,


Sahid Ridho, "Perancangan Jaringan Fiber to the Home (FTTH) pada
Perumahan di Daerah Urban," Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi , vol. IX, no. 1, pp. 94-103, 2020.

[4] M. R. Furqoni, "Fiber optic," Teknik Kece, 5 October 2021. [Online].


Available: https://teknikece.com/fiberoptik/. [Diakses 17 January 2022]
[5] Puri Muliandhi, "Analisa Konfigurasi Jaringan FTTH dengan Perangkat
OLT Mini untuk Layanan Indihome di PT. Telkom Akses Witel Semarang,"
Elektrika, vol. 12, no. 1, pp. 7-14, 2020.

[6] PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+), "Prosedur Penjaluran Kabel


FOICON+," PT. Indonesia Comnets Plus (ICON+),Jakarta, 2019

[7] Pratama, "Analisis Perbandingan Kinerja Teknologi Gigabit Passive


Optical Network (GPON) dan Gigabit Ethernet Passive Optical Network
(GEPON) Turbo pada Jaringan Passice Optical Network (PON)," e-
Porceeding of Engineering, vol. III, no. 2, pp. 2011-2018, 2016.

[8] MEILENAEKA, “Mengetahui Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerja


Splitter”, telkomuniversity, 23 Desember 2022 [Online].
Available: https://it.telkomuniversity.ac.id/mengetahui-pengertian-fungsi-
serta-cara-kerja-splitter/ [Diakses 17 Oktober 2023]

22
DOKUMENTASI

23

Anda mungkin juga menyukai