Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

SISTEM KOPLING PADA MOBIL


DI BENGKEL FIR
JL. DI. Panjaitan Kel. Talang Benih - Curup
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023

DISUSUN OLEH:
NAMA : KELVINNES
KELAS : Xl Teknik Permesinan
NISN : 0063183819

PEMERINTAHAN PROVINSI BENGKULU


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH ll CURUP
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMKN 1 REJANG LEBONG
Bidang Keahlian Teknik Permesinan
JL. Ahmad Marzuki No. 105 Telp/Fax.(0732) 21258 Curup-Bengkulu 39111
Web: smkn1rejanglebong.sch.id Email smk1curup@gmail.com

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan oleh:

Nama : KELVINNES
Kelas : Xl Teknik Permesinan
NIS/NISN : 0063183819

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir semester dan syarat kenaikan kelas

Mengetahui,
Pembimbing Sekolah Pembimbing DU/DI,

Zulkarinain, S.Pd Firdaus


NIP. 19791210 200312 1 005

Ketua Program Studi Pimpinan DU/DI


Teknik Permesinan Bengkel FIR

Zulkarinain, S.Pd Firdaus


NIP. 19791210 200312 1 005

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Rejang lebong

Dr. ASEP SUPARMAN, SPi., M.Pd


NIP. 19791116200604 1 009
KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat
bimbingan dan kemudahan yang Allah anugerahkan kepada penulis, sehingga
mendapat kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Laporan PKL ini.
Dengan ini, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksaan PKL ini. Karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka pada penulis belum bisa menyelesaikan
kegiatan PKL ini.
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah
untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami
keadaan lingkungan diluar sekolah.
Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari adanya
kekurangan dalam penyusunan Laporan ini. Penulis sangat mengharapkan saran
atau kritik yang bersifat membangun dari teman-teman ataupun dari para guru
agar menambah pengetahuan dalam penyusunan sebuah tugas untuk kedepannya.
Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan
kualitas kami dalam kerja dan bermanfaat terutama bagi penulis sendiri.
Dalam penulisan laporan ini penulis ucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan PKL ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Asep Suparman, SPi., M.Pd selaku Kepala SMK 1 Rejang Lebong
2. Bapak Firdaus selaku Pimpinan Bengkel dan Pembimbing selama PKL.
3. Bapak Zulkarnain, S.Pd selaku pembimbing dari pihak sekolah dan selaku
ketua kejuruan TKRO.
4. Dewan guru beserta staf atas bimbingan nya selama penulis belajar di SMK 1
Rejang Lebong.
Demikian ucapan terima kasih kepada semua pihak sehingga penulis dapat
menyuguhkan buku laporan PKL ini semoga berguna dan bermanfaat khususnya
bagi penulis pada umumnya pada pembaca.

Rejang Lebong, Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

iii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Tujuan PKL..................................................................................... 2
C. Manfaat PKL................................................................................... 2
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL............................................ 3
E. Ruang Lingkup................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM....................................................................... 4
A. Sejarah Bengkel FIR....................................................................... 4
B. Kegiatan Praktek............................................................................. 4
C. Pelaksanaan Kegiatan Praktek........................................................ 4
D. Jadwal Kegiatan Praktek................................................................. 4
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 5
A. Pengertian Pengertian Kopling....................................................... 5
B. Prinsip Kerja Kopling .................................................................... 6
C. Cara Kerja Kopling......................................................................... 7
D. Bagian-bagian Utama Kopling....................................................... 8
E. Pemeriksaaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling............... 10
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 18
A. Kesimpulan..................................................................................... 18
B. Saran............................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
LAMPIRAN.................................................................................................... 20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan
dan pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri
yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing,
dalam upaya meningkatkan Mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
juga menambah bekal untuk masa masa mendatang guna memasuki dunia
kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini,
selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
banyak peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya
permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan perubahan
mendasar untuk mendapat pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan
hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel
dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan
yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat
mengasah dan juga megimplementasikan materi yang didapatkannya di
sekolah langsung ke dunia usaha atau dunia industry yang relevan dengan
kemampuannya masing masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK Negeri 1
Rejang Lebong melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan
siswi yang siap memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya
hal itu tidak dapat diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai
teori yang berada di sekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar
mengenai bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya
bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas lulus dari
sekolah.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan kegiatan PKL Yang dilaksanakan langsung dilembaga instansi

1
DU/DI itu adalah untuk menjadi kan siswa agar dapat mengembangkan
potensi yang yang pada akhirnya dapat menjadikan sumber daya manusia
(SDM) yang berhasil dan berguna bagi masyarakat.
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kegiatan PKL adalah sebagai
berikut:
a) Menyiapkan pribadi siswa agar menjadi tenaga kerja yang professional.
b) Agar dapat mendorong pengembangan kemampuan siswa.
c) Menjadikan diri siswa sebagai sosok pekerja yang professional
dibidangnya.
d) Menambah rasa tanggung jawab, disiplin, terampil, dan wawasan siswa.
e) Menambah pengetahuan siswa tentang dunia kerja yang nyata

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan adalah sebagai
berikut:
1) Bagi siswa
a) Dapat menambah pengalaman kerja bag isiswa di dalam dunia usaha.
b) Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja
nyata, khususnya tentang pekerjaan yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
c) Agar siswa dapat menyiapkan fisik serta mental sejak dini, sebelum
siswa bekerja setelah lulus dari sekolah.
2) Bagi DU/DI
a) Dunia kerja (DU/DI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga
dapat membantu promosi produk.
b) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK dan
perkembangan DU/DI dapat mengembangkan proses atau produk
melalui optimalisai peserta pkl.
c) Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.

2
d) Meningkatkan citra positif DU/DI sebagai implementasi Inpres No. 9
Tahun 2016.

3) Bagi sekolah
a) Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (perusahaan).
b) Meningkatkan kualitas lulusnya melalui kerja selama PKL
c) Mengmbangkan program sekolah melalui sinkronisai kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana
prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat pkl.
d) Meningkatkan kulitas kelulusan.

D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PKL


1) Waktu
Pelaksanaan prakerin tanggal 17 Oktober sampai tanggal 17 Maret 2023.
2) Tempat
Bengkel Fir JL. DI. Panjaitan Kel. Talang Benih Kec. Curup Kab. Rejang
Lebong Prov. Bengkulu

E. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam
penulisan laporan praktik kerja lapangan, yaitu hanya pada lingkup seputar
kegiatan yang ada pada mengenai Sistem Kopling.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Bengel Fir Mobil


Bengkel Fir berdiri pada tahun 2014 terletak di DI. Panjaitan
Kelurahan Talang Benih Curup. Pendiri Bengkel FIR bernama Bapak
Firdaus.
Berbekal kemampuan teknis yang baik dan pelayanan pelanggan yang
memuaskan, Bengkel FIR terus berkembang pesat. Perkembangan ini
ditandai dengan banyaknya pelanggan yang datang untuk service ke Bengkel
FIR.

B. Kegiatan Praktek
Rencana Kegiatan Praktek Kerja Lapangan seperti mengganti oli
mobil, mengganti kampas rem dan masih banyak lagi kendala mobil yang
bias kami perbaiki .

C. Pelaksanaan Kegiatan Praktek


Pelaksannaan yang dilakukan dengan berbagai servis seperti servis
berat dan servis ringan, dengan berbagai macam kendala yang berbeda.
Kegiatan dilakukan disetiap hari kecuali hari libur yaitu hari minggu.

D. Jadwal Kegiatan Praktik


Hari : Senin-Sabtu
Pukul : 08.00-17-30

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kopling
Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang
digerakan (driven shaft), dimana putaran inputnya akan sama dengan putaran
outputnya. Tanpa kopling, sulit untuk menggerakan elemen mesin sebaik-
baiknya. Dengan adanya kopling, pemindahan daya dapat dilakukan dengan
teratur dan seefisien mungkin.
Kopling (clutch) terletak di antara mesin dan transmisi. Kopling
berfungsi sangat penting bagi kendaraan khususnya kendaraan yang
bertransmisi manual. Karena secara umum kopling berfungsi untuk
menghubung dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.

Gambar 1. Konstruksi letak unit kopling (clutch) pada kendaraan.


(Toyota STEP 1)

Adapun syarat-syarat yang harus terdapat pada kopling yaitu:

5
1. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi
dengan lembut. Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan
dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut
berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara
bertahap.
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip. Jika
kopling sudah terhubung penuh maka antara fly wheel dengan plat
kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin
terpindahkan 100%.
3. Harus dapat memutus dan menghubungkan degan sempurna dan cepat.
Pada saat kita operasionalkan, kopling harus dapat memutus daya dan
putran dengan sempurna, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak
diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling
harus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam
memutus dan menghubungkan daya dan putaran harus cepat atau tidak
banyak membutuhkan waktu.

B. Prinsip Kerja Kopling


Prinsip kerja kopling, dapat digambarkan dengan dua buah piringan,
dimana pada ujung sebuah bor tangan dipasang sebuah piringan, ini dianggap
sebagai putaran mesin yang menggerakan flywheel. Piringan kedua dipasang
pada sebuah poros, perlahan-lahan piringan ke dua tersebut didekatkan pada
piringan pertama yang sedang berputar, pada saat kedua piringan tersebut
mulai berhubungan akan terjadi gesekan, karena putaran piringan pertama
dan kedua tidak sama, putaran piringan pertama lebih cepat dibanding putaran
piringan kedua. Putaran akan sama apabila penekanan piringan ke dua sangat
kiat. Hal seperti itu, sama dengan cara kerja pemindah daya mesin melalui
kopling ke transmisi.

6
Gambar 2. Dua Buah Penampang Kopling Gesek Saat Tidak terhubung.
(www.kitapunya.net)

Gambar 3. Duah buah penampang kopling gesek saat terhubung.


(www.kitapunya.net)

C. Cara Kerja Kopling


1. Pada saat kopling ditekan
Pada saat pedal kopling ditekan maka garpu pembebas (release
fork) akan menekan bantalan pembebas (release beraring) ke depan
sekaligus menekan pegas membran (diapragm spring) sehingga pegas
membran akan mengungkit plat penekan (pressure plate). Dengan
demikian plat kopling akan terbebas dan putaran mesin tidak diteruskan
ke transmisi.

Gambar 4. Aliran tenaga pada saat pedal kopling ditekan.


(Daihatsu training: Drive Train)

7
2. Pada saat kopling dilepas
Pada saat pedal kopling dilepaskan, maka release fork akan kembali
ke posisi semula, dan bantalan pembebas (release bearing) tidak menekan
pegas membran (diapragm spring) seperti pada saat kopling diinjak. Hal
ini mengakibatkan pelat penekan(pressure plate) kembali menekan pelat
kopling (clutch disc) dengan fly wheel. Sehingga putaran dari mesin akan
diteruskan menuju transmisi.

Gambar 5. Aliran tenaga pada saat pedal kopling dilepas.


(Daihatsu training: Drive Train)

D. Bagian-Bagian Utama Kopling


Secara umum kopling memiliki tiga bagian utama yaitu pelat kopling
(clutch disc), tutup kopling (Clutch Cover) dan mekanisme penggerak.
1. Pelat Kopling
Fungsi plat kopling (clutch disc) adalah meneruskan tenaga mesi dari
roda penerus (flywhell) ke plat penekan (pressure plate) dan selanjutnya
ke input shaft transmisi. Plat kopling dipasangkan pada alur-alur input
shaft dan terletak antara roda penerus dan plat penekan, pada kedua
permukaan platnya dipasangkan kanvas (facing) dengan cara dikeling.

8
Gambar 6. Penampang muka pelat kopling (M. Farid: 2013)
2. Tutup kopling
Tutup kopling (clutch cover) terpasang pada roda penerus (flywheel)
oleh beberapa baut dan berputar bersama dengan plat kopling sesuai
dengan kecepatan mesin. Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe, yaitu
tipe pegas koil dan tipe pegas membran (diaphragm spring).

9
Gambar 7. Clutch cover tipe pegas koil (kanan), clutch cover tipe pegas
membran (kiri)
3. Mekanisme penggerak
1) Tipe Mekanis
Kopling mekanis (mechanical clutch) terdiri dari bagian- bagian
seperti gambar di bawah ini. Pada tipe ini tenaga penginjakan pada
pedal untuk membebaskan kopling diteruskan ke release fork
melalui kabel pembebas (release cable). Kelebihan dari mekanisme
penggerak kopling jenis mekanis adalah murah, mudah
perawatannya, kontruksinya sederhana dan lain sebagainya.
Sementara itu kekurangannya, kehilangan akibat gesekan relatif
lebih besar dibandingkan dengan yang hidraulis, apabila jarang
digunakan dan sudah berumur lama sering macet dan juga seret.

10
\Gambar 8. Konstruksi mekanisme penggerak kopling tipe mekanik
(TOYOTA STEP 1)

11
2) Tipe Hidrolis
Pada kopling tipe ini, pergerakan pedal kopling diubah oleh
master silinder menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke
garpu pembebas kopling (clutch release fork) melalui silinder
pembebas (release cylinder). Pada kopling tipe ini
diperlukankomponen-komponen yang lebih banyak bila
dibandingkan dengan sistem mekanis, tetapi mampu memindahkan
tenaga yang lebih besar, sehingga cocok untuk kendaraan-
kendaraan besar.

Gambar 9. Konstruksi mekanisme penggerak kopling tipe hidrolik


(TOYOTA STEP 1)

E. Pemeriksaan, Perbaikan dan Penggantian Unit Kopling


Tahap berikutnya adalah membersihkan komponen-komponen yang telah
dibongkar untuk dilakukan pemeriksaan, perbaikan atau penggantian unit
kopling jika diperlukan.
1. Pembersihan
1) Membersihkan dan melumasi release fork

12
Gambar 10. Membersihkan release fork

Gambar 11. Melumasi release fork

Gambar 12. Membersihkan input shaft transmisi

2) Membersihkan ruang input shaft transmisi dan melumasinya

Gambar 13. Melumasi input shaft transmisi


2. Pemeriksaan
1) Release Bearing
a) Secara Visual

13
Pemeriksaan release bearing secara visual dapat dilihat apakah
ada kotoran, gores, dan luka akibat gesekan, itu hanya perlu
dibersihkan dengan kertas amplas yang halus, apabila
kerusakannya parah maka ganti dengan unit yang baru.

Gambar 14. Pemeriksaan bearing secara visual


b) Pengujian
1) Putarlah bearing dengan tangan dan berilah tenaga pada arah
axial. Jika putaran kasar atau terasa ada hambatan sebaiknya
ganti
2) Tahan hub dan case dengan tangan kemudian gerakan pada
semua arah untuk memastikan self-centering system agar tidak
tersangkut. Hub dan case harus bergerak kira-kira 1 mm. Jika
kekocakan berlebihan atau macet sebaiknya diganti dengan yang
baru.

Gambar 15. Pengujian release bearing


2) Clutch cover

14
a) Secara visual
Pemeriksaan secara visual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan atau retak. Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan/ terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah, perbaiki dengan menggunakan mesin bubut
atau jika tidak memungkinkan, ganti dengan plat penekan baru.
b) Pengukuran
Lakukan pengukuran kerataan plat penekan dengan straigh edge
dan filler gauge. Ketidakrataan max. adalah 0.5 mm.

Gambar 16. Pengukuran kerataan plat penekan


3) Clutch disk
a) Secara Visual
Pemeriksaan secara fisual, adalah dengan melihat apakah ada
kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan atau retak. Jika
ada kotoran, luka bekas gesekan/terbakar, tergores dan itu hanya
sedikit dapat dibersihkan dengan kertas amplas yang halus. Jika
kerusakannya parah ganti plat kopling dengan yang baru.

Gambar 17. Tampilan plat kopling yang perlu diperiksa


b) Pengukuran

15
1) Pemeriksaan dan pengukuran kedalaman paku keling dengan
jangka sorong. Batas kedalaman paku keling, minimal 0.3 mm.
Jika kedalaman sudah melebihi spesifikasi, ganti kampas kopling
atau ganti dengan plat kopling baru.
2) Pemeriksaan kerusakan torsion dumper. Jika ditemukan
kerusakan pada torsion dumper, ganti dengan plat kopling unit
baru.

Gambar 18. Pengukuran kedalaman paku keling

3. Perbaikan atau Penggantian


Berdasarkan pemeriksaan beberapa komponen unit kopling yang telah
dibongkar maka perlu adanya penggantian unit kopling yakni release
bearing, clutch cover dan clutch disk.

Gambar 19. Bearing yang sudah tidak layak pakai

16
Gambar 20. Plat kopling yang sudah mulai habis

Gambar 21. Clutch cover yang harus diganti


4. Pemasangan
a. Pasang plat kopling terlebih dahulu menggunakan SST Centre Clutch
kemudian pasang clutch cover dengan memasang beberapa baut untuk
menahan posisi plat kopling dan clutch cover.

Gambar 22. SST Pemasangan plat kopling

b. Jika sudah dipastikan posisi plat kopling dan clutch cover sudah center
maka kencangkan menggunakan mini impact, kemudian dilanjutkan
menggunakan kunci momen. Besarnya momen pengencangan baut
dapat dilihat pada buku panduan pedoman perbaikan Daihatsu XENIA
1.3.

17
Gambar 23. Alur pengencangan baut clutch cover

Gambar 24. Proses pengencangan baut clutch cover

c. Pasang release fork dan release bearing pada input shaft transmisi
d. Pasang kembali transmisi beserta baut pengikatnya ke mesin. Dorong
perlahan transmisi agar memudahkan dalam memasukkan input shaft ke
lubang pada fly wheel.
e. Pasang mounting transmisi beserta bautnya
f. Pasang propeller shaft dimulai dengan memasukkan alur yoke ke output
shaft transmisi, kemudian baut mounting propeller shaft. Selanjutnya
hubungkan flange propeller shaft dengan differential.
g. Pasang klem kabel transmisi
h. Pasang under cover mesin
i. Pasang kabel-kabel kelistrikan transmisi
j. Pasang kabel kopling sesuai setelan awal dengan menarik kabel kopling
kemudian memutar knob pengatur ketegangan kabel kopling.

18
Gambar 25. Knob pengatur ketegangan kabel kopling
k. Cek kembali seluruh pekerjaan secara visual dan pengujian
menggunakan kunci untuk memastikan seluruh baut telah terpasang dan
kencang.
l. Turunkan lift
m. Pasang kembali terminal negatif (-) baterai
n. Cek jarak main pedal kopling

5. Gejala Problem
Tabel 1. Trouble Shoot Pada Kopling
No Gejala Daerah yang Dicurigai
1. Kopling noise a. Bantalan mesin (longgar)
b. Plat Kopling (melebihi Putaran
Maksimal)
c. Plat kopling (berminyak)
d. Plat Kopling Tidak layak pakai)
e. Damper Plat Kopling (rusak)
f. Plat Kopling (berlapis)
g. Pegas Diapraghma tidak sejajar
2. Kopling menimbulkan a. Release bearing (kotor , rusak)
ganguan suara b. Damper plat kopling (rusak)
3. Kopling slip h. Pedal kopling dalam keadaan
bebas
i. Plat kopling berminyak
j. Plat kopling tidak layak pakai
k. Pegas diapraghma rusak
l. Fly wheel menyimpang
4. Kopling tidak a. Pedal kopling dalam keadaan
terhubung bebas

19
b. Plat kopling rusak
c. Plat kopling berminyak

20
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kopling berfungsi untuk menghubung dan memutuskan putaran mesin ke
transmisi dengan lembut.
2. Jenis-jenis kopling antara lain adalah kopling gesek, kopling satu arah,
kopling magnet dan kopling fluida.
3. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu: rumah kopling, plat
penekan, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas
dan garpu pembebas.
4. Pemeriksaan unit kopling secara visual meliputi kondisi plat kopling, plat
penekan, pegas penekan dan alur-alur input shaft transmisi.
5. Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pengukuran kerataan plat
penekan; kedalaman paku keling dan kerataan/ run-out plat kopling;
kesikuan dan panjang pegas penekan, tegangan pegas penekan; serta
kerataan/ run-out fly wheel.
6. Pemeriksaan dengan pengecekan fungsi/ kerja meliputi release bearing,
back-lash input shaft transmisi dan hub plat kopling, torsin dumper dan
hub serta pilot bearing.
7. Penyetelan pada unit kopling adalah penyetelan tinggi diaphragm spring
dan atau ketinggian tuas penekan.

B. Saran
Agar performa kopling tetap maksimal, jangan lupa lakukan
pemeriksaan volume minyak rem secara berkala.
Cek dan pastikan volume minyak dalam kadar normal. Jika volume
kurang, segera lakukan penambahan agar kopling tidak selip saat digunakan.
Akan tetapi jika volume berlebih, segera kurangi karena bisa menimbulkan
efek negatif yaitu kopling blong.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kitapunya.net/2013/12/konsep-dasar-fungsi-cara-kerja-
kopling.htmldiakses 24 November 2016.

M. farid. 2013. Pemeliharaan Sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan.


Jakarta: Ditjen. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

Toyota NEW STEP 1 Training Manual

Unit Hubungan Industri. 2015. Buku Pedoman Pengalaman Lapangan Industri


(PLI) Mahasiswa FT UNP. Padang: Unit Hubungan Industri FT UNP.

22
LAMPIRAN

23

Anda mungkin juga menyukai