Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


(PERAWATAN DEFERENTIAL MOBIL CENTER)
BARGOTZ
Pauh, Kec, Pauh, Kabupaten Sarolangun,Jambi 37491
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DISUSUN OLEH:
NAMA : M ARIF BUDIANTO
KELAS : XI TKRO
NISN : 0054001687

PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH II CURUP
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMKN 1 REJANG LEBONG
Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Jl. Ahmad Marzuki No, 105, telp/Fax. (0732)21258 Curup – Bengkulu 39111
Web: smkn1rejanglebong.sch,id Email smk1curup@gmail.com
ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapanagan yang telah dilaksanakan oleh:


Nama : M Arif Budianto
Kelas : XI TKRO
NIS/NISN : 0054001687
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif

Ditulis sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester dan Syarat Kenaikan Kelas

Menyetujui

Pembimbing Sekolah Pembimbing DUDIK

Izhardi SW.S.T Rino Darmansyah

Ketua Program Studi Pimpinan DUDIK BENGKEL


TKRO BARGOTZ

Beni Safari S,Pd Andrei


NIP. 19770424 200502 1 001

Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Rejang Lebong

Asep Suparman,S.Pi., M.Pd


NIP. 19791116 200604 1 007

ii
iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................... ......................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Pkl ................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat Prakerind ....................................................................................................... 2
1.4 Waktu Dan Tempat ..................................................................................................... 3
1.5 Ruang Lingkup ............................................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM ........................................................................................ 4
2.1 Sejarah Toyota ........................................................................................................... 4
2.2. Struktur Perusahaan ................................................................................................... 6
2.3. Visi Misi Perusahaan ................................................................................................. 6
2.2 kegiatan praktek .......................................................................................................... 7
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Praktek .................................................................................... 7
2.4 Jadwal Kegiatan Praktek ............................................................................................. 7
BAB III KAJIAN TEORI ................................................................................................ 8
3.1 Pengertian Propeller Shaft........................................................................................... 8
3.2 Jenis-jenis Propeller .................................................................................................. 10
3.3 Cara Kerja Propeller .................................................................................................. 11
3.4 Pemeriksaan, Service dan Perbaikan Propeller Shaft ............................................... 13
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 19
5.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 19
5.2 Saran-Saran ............................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................. 22

iii
iv

DAFTAR GAMBAR

3.1.1 Letak Propeller shaft ............................................................................................... 8


3.1.2 Bagan Propeller Shafrt ............................................................................................. 9
3.2.1. Propeller tipe 2 joint .............................................................................................. 10
3.2.2. Propeller tipe 3 joint .............................................................................................. 11
3.3.1. Bentuk rangkaian batang propeller ....................................................................... 12
3.3.2. 4WD Front Propeller Shaft ................................................................................... 12
3.4.3. Pemeriksaan runout poros propeller...................................................................... 15
3.4.4. Pemeriksaan kekocakan dan keausan bantalan spider .......................................... 15
3.4.5. Pengukuran clearance spider bearing .................................................................... 16
3.4.6. Pemeriksaan keausan center support bearing ........................................................ 16
3.4.7. Pemeriksaan keausan alur alur sleeve yoke .......................................................... 16
3.4.8. Pemasangan U-joint tipe 2 joint ............................................................................ 18
3.4.9. Pemasangan U-joint tipe 3 joint ............................................................................ 18
3.4.10. Tanda pemasangan yang harus diperhatikan....................................................... 18

iv
v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Berkat


bimbingan dan kemudahan yang Allah anugerahkan kepada penulis, sehingga
mendapat kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Makalah PKL ini.

Dengan ini, penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung dan mensukseskan pelaksaan PKL ini. Karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka pada penulis belum bisa menyelesaikan
kegiatanPKL ini.

Pada dasarnya, tujuan dibuatnya laporan praktek kerja lapangan ini adalah
untuk melatih siswa/siswi membiasakan diri untuk membaca dan memahami
keadaan lingkungan diluar sekolah.

Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari


adanya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Penulis sangat mengharapka
saran atau kritik yang bersifat membangun Dari teman-teman ataupun dari para
guru agar menambah pengetahuan dalam penyusunan sebuah tugas untuk
kedepannya.

Semoga dengan kegiatan PKL ini dapat meningkatkan kemampuan dan


kualitas kami dalam kerja dan bermanfaat terutama bagi penulis sendiri.

1. Bapak Andrei selaku Pimpinan Perusahaan


2. Bapak Rino Darmansyah selaku pembimbing dari pihak bengkel
3. Bapak Izhardi SW.S.T selaku pembimbing dari pihak sekolah
4. Bapak beni safari s,pd selaku ketua kejuruan TKRO

v
vi

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan praktik kerja lapangan (pkl) adalah sebuah pelatihan dan


pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri yang
relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing masing, dalam
upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga
menambah bekal untuk masa masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang
semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
peralatan baru yang diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi
barang atau jasa yang menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat
pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan
teknis belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas,
inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka dengan
adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia
usaha atau dunia industry yang relevan dengan kemampuannya masing masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi nya, SMK Negeri 1
Rejang Lebong melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan
siswi yang siap memasuki dunia kerja, tentunya hal itu tidak dapat diraih dengan
mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada di sekolah, namun
seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana lingkungan yang
berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya
nanti selepas lulus dari sekolah.

1
2

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan kegiatan PKL Yang dilaksanakan langsung dilembaga instansi itu
adalah untuk menjadi kan siswa agar dapat mengembangkan potensi, yang
pada akhirnya dapat menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang berhasil
dan berguna bagi masyarakat.
Adapun tujuan dalam pelaksanaan kegiatan PKL adalah sebagai berikut:
1) Menyiapkan pribadi siswa agar menjadi tenaga kerja yang
professional.
2) Agar dapat mendorong pengembangan kemampuan siswa.
3) Menjadikan diri siswa sebagai sosok pekerja yang professional
dibidangnya.
4) Menambah rasa tanggung jawab, disiplin, terampil, dan wawasan
siswa.
5) Menambah pengetahuan siswa tentang dunia kerja yang nyata

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


1. Bagi siswa
1) Dapat menambah pengalaman kerja bag isiswa di dalam dunia usaha.
2) Agar siswa mempunyai wawasan yang lebih luas tentang dunia kerja
nyata, khususnya tentang pekerjaan yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
3) Agar siswa dapat menyiapkan fisik serta mental sejak dini, sebelum
siswa bekerja setelah lulus dari sekolah.
2. Bagi DU/DI
1) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK dan
perkembangan dapat mengembangkan proses atau produk melalui
optimalisai peserta pkl.
2) Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya.
3) Meningkatkan citra positif sebagai implementasi Inpres No. 9 Tahun
2016.

2
3

3. Bagi sekolah
1) Terjalinnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (perusahaan).
2) Meningkatkan kualitas lulusnya melalui kerja selama PKL
3) Mengmbangkan program sekolah melalui sinkronisai kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana prasarana
praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat pkl.
4) Meningkatkan kulitas kelulusan.

1.4 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Pkl


1.) Waktu
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada tanggal 17 oktober
sampai tanggal 17 Maret 2023
2.) Tempat
Pauh, Kec, Pauh, Kabupaten Sarolangun,Jambi 37491

1.5 Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam


penulisan laporan praktik kerja lapangan, yaitu hanya pada lingkup seputar
kegiatan yaitu mengenai.

1) Bagaimana cara kerja differential


2) Bagaimana cara mengatasi gangguan–gangguan yang mungkin timbul
pada differential
3) Bagaimana cara mengatasi gangguan–gangguan yang mungkin timbul
pada differential

3
4

BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Bengkel Gargotz
Bengkel di bangun pada tanggal 21 bulan 3 tahun 2015 dan asampai
sekarang masih berjalan dengan baik

2.2 Kegiatan Praktek


Rencana Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Seperti memasang propeller
shaft, memperbaiki mobil mengganti oli, mengganti kampas rem dan masih
banyak lagi kendala mobil yang bisa diperbaiki
.
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Praktek
Pelaksannaan yang dilakukan dengan berbagai servis seperti kendaraan
mobil. Motor, selain itu masih banyak berbagai macam kendala yang
berbeda,yang dilakukan disetiap hari kecuali hari libur.

2.4 jadwal kegiatan praktik


Senin-sabtu
08:00-17:00

4
5

BAB III
KAJIAN TEORI

3.1 Pengertian Defferential


Menurut (Bayu Prasetya Aji, 2008: 5) differential atau sering dikenal
dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk
meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi
dan propeller shaft sehingga dapat memutarkan roda dan menjalankan
kendaraan. Putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi
dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan
menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Kemudian gerak naik turun
piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros
engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar flywheel. Putaran
flywheel akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian dilanjutkan
memutar transmisi ke propeller lalu ke differential.
Differential akan meneruskan putaran ini ke poros axel sesuai dengan
beban dari kendaraan dan poros axel akan memutar roda, sehingga kendaraan
dapat berjalan. Jadi dapat diketahui urutan perpindahan tenaga dan putaran dari
mesin sampai ke roda, sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan. Fungsi
utama differential adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat
mobil sedang membelok. Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok
dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Ukuran
dari sebuah differential menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan,
namun dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan
keduanya memiliki kemampuan yang sama. Untuk menyediakan penyesuaian
pada Gerakan melentur karena perubahan Panjang poros penggerak

5
6

3.2 Komponen Defferential


Differential terdiri dari beberapa komponen berikut ini: pinion penggerak
(drive pinion), poros pinion (differential pinion shaft), roda gigi cincin (ring
gear) atau differential carrier, bantalan-bantalan, mur penyetel bantalan,
perapat oli (oil seal), dan poros roda belakang (axel shaft)

Gambar 3.1 Komponen Defferential


1. Komponen Defferential
1) Dua roda gigi samping (side gear) masing-masing pada ujung bagian
dalam poros belakang
2) Dua roda gigi pinion (pinion gear) yang dipasang berkaitan dengan
roda gigi samping
3) Roda gigi pinion (drive pinion gear) berfungsi sebagai roda gigi ring.

Gambar 3.2 drive pinion gear


4) Roda gigi ring (ring gear) dengan drive pinion.

Gambar 3.3 Ring Gear Tipe Hypoid

6
7

2. Fungsi roda gigi differential


Merupakan pemindah tenaga mesin melalui poros propeller yang
diteruskan ke roda belakang melalui gigi differential dan poros axel.
Differential mempunyai tiga fungsi
1) Untuk mengurangi putaran Mengurangi putaran poros propeller
sebanyak yang diperlukan oleh roda. Pengurangan tersebut terdapat
pada gigi ring gear.
2) Untuk merubah arah tenaga Dengan menggunakan gigi pinion
penggerak dan gigi ring gear akan merubah arah tenaga 900
memindahkan tenaga tersebut ke poros roda belakang.
3) Untuk membagi tenaga Bila kendaraan berubah haluan akan membuat
roda belakang bagian dalam berputar lebih lambat dari pada roda
belakang bagian luar, sehingga tidak terjadi slip. Cara kerja ini
dilakukan oleh gigi differential yang terdiri dari gigi samping (side
gear) dan gigi pinion (pinion gear).

3. Prinsip Dasar Differential


Prinsip dasar dari differential ini digambarkan seperti roda gigi
pinion dan dua rack. Dimana rack tersebut dapat menggelincir pada arah
vertikal sejauh berat rack dan tahanan gelincir terangkat bersama. Roda
gigi pinion diletakkan diantara dua rack dan pinion dihubungkan dengan
penyangga dan dapat pula roda gigi pinion digerakkan dengan penyangga
tersebut.

Gambar3.4 Rack dan Shakle

7
8

Bila beban W yang sama diletakkan pada rack kemudian alat


penyangga (shakle) ditarik ke atas maka kedua rack akan terangkat pada
jarak yang sama, hal ini bertujuan agar pinion tidak berubah dan tetap.
Bila beban yang besar diletakkan pada rack sebelah kiri dan penyangga
(shakle) ditarik seperti gambar B pinion akan berputar sepanjang gigi rack
yang terkena beban lebih berat hal ini disebabkan adanya perbedaan
tahanan yang diberikan pada pinion, akibatnya beban yang lebih kecil
terangkat. Jarak rack yang terangkat sebanding dengan jumlah putaran
pinion, dengan kata lain bahwa rack mendapat tahanan yang lebih besar
yang tidak bergerak, sementara tahanan yang lebih kecil akan bergerak.
Prinsip ini digunakan pada perencanaan roda-roda gigi differential.

3.3 Mekanisme Kerja Differential


Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear,
sebaliknya momen bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah
semula. Pada differential case terdapat dua buah side gear, sehingga bila
differential case berputar, maka poros pinion (pinion shaft) ikut berputar yang
menyebabkan roda gigi sisi (side gear) juga berputar. Side gear dihubungkan
ke poros roda belakang dan memindahkan tenaga putar ke roda. Putaran poros
roda menjadi lebih rendah karena tenaga putar pada propeller shaft telah
direduksi oleh drive pinion yang berkaitan dengan ring gear yang kontruksi
giginya lebih banyak. Adapun macammacam bentuk persinggungan gigi pada
ring gear dan drive pinion (Setiyawan Heri, 2009: 10).
Macam-macam bentuk persinggungan dari masing-masing gigi:
1. Gigi bevel
Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear segaris. Konstruksi seperti
ini mempunyai bentuk gigi yang lurus, sehingga perkaitan kedua gigi
terdapat celah. Oleh sebab itu putaran yang dihasilkan tidak lurus dan tipe
semacam ini jarang digunakan pada kendaraan.

8
9

2. Gigi bevel sepiral


Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear berhimpit dengan garis
pusat ring gear tanpa ada celah antara kedua gigi sehingga bunyi dan
getaran yang timbul sangat kecil dan memiliki momen yang sangat kecil.
Konstruksi ini biasannya dipasang pada mobil penggerak depan

3. Gigi hypoid bevel


Differential sangat penting karena seluruh tenaga penggerak kendaraan
terkonsentrasi pada tipe hypoid bevel pinion and gear yang memiliki
keuntungan tidak menyebabkan bunyi, untuk itu diperlukan penyetelan
kontak gigi dan backlash yang tepat. Perkaitan antara drive pinion dan ring
gear terjadi dibawah garis pusat ring gear. Perkaitan keduanya tanpa ada
celah karena konstruksinya berbentuk spiral.
Beberapa kelebihan dibandingkan tipe yang lain adalah:
1) Putaran yang dihasilkan lebih halus
2) Pemakaian lebih praktis dan lebih kuat
3) Propeller shaft diperendah tanpa mengurangi jarak minimum ke
tanah. Tipe ini mempunyai prinsip kerja seperti menyapu sehingga
gesekan yang timbul lebih besar, oleh karena itu diperlukan pelumas
khusus dengan viskositas tinggi untuk mencegah gigi menjadi panas.

9
10

3.4 Cara Kerja Defferential


Putaran poros engkol dari mesin melalui transmisi oleh propeller shaft
diperkecil sesuai tenaga yang diteruskan oleh drive pinion ke ring gear,
sebaliknya momennya bertambah maka arah transmisi berubah terhadap arah
semula. Pada differential case terdapat dua roda gigi pinion (pinion gear) dan
side gear, sehingga bila differential case berputar maka poros pinion (pinion
shaft) ikut berputar yang menyebabkan side gear juga berputar. Side gear
dihubungkan ke poros roda belakang dan memindahkan tenaga putar ke roda.
Putaran pada poros menjadi rendah karena tenaga putar pada propeller shaft
telah direduksi oleh drive pinion yang berkaitan dengan ring gear yang
konstruksinya lebih banyak.
Cara kerja differential dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Cara Kerja Differential pada saat berjalan lurus
Tekanan kedua roda pada saat berjalan roda penggerak hampir sama
pada saat kendaraan berjalan lurus dengan jalan datar. Pada kedua side gear
berputar sebanding dengan putaran differential pinion dan semua
komponen berputar dalam satu unit. Apabila tekanan kedua roda belakang
sama differential pinion tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama ring
gear, differential case, poros pinion. Dengan demikian differential pinion
hanya berfungsi sebagai penghubung antara side gear kiri dan kanan,
sehingga side gear berputar dalam satu unit dengan putaran differential
pinion yang menyebabkan kedua poros roda berputar pada kecepatan yang
sama.

Gambar 3.5 Kerja Defferential saat jalan lurus

10
11

Gambar 3.6 Kerja Defferential saat jalan lurus


2) Cara kerja differential saat berbelok
Pada saat kendaraan sedang membelok beban yang ditanggung pada
roda bagian dalam adalah lebih besar dari pada beban yang ditanggung
roda bagian luar. Apabila kendaraan belok kanan, jarak tempuh roda kiri
lebih panjang dibanding jarak tempuh roda kanan, bila dibandingkan
kendaraan berjalan lurus. Pada saat kendaraan belok kanan side gear bagian
kanan tertahan, differential pinion berputar masing-masing porosnya dan
bergerak mengelilingi axel shaft, akibatnya putaran side gear kiri
bertambah cepat.

Gambar 3.7 Kerja Defferential saat belok kanan

Gambar 3.8 Kerja Defferential saat jalan belok kanan

11
12

Sebaliknya apabila kendaraan berbelok ke kiri, jarak tempuh roda


kanan lebih jauh dengan jarak tempuh roda kiri bila dibandingkan pada saat
kendaraan berjalan lurus. Pada saat belok kiri, tiap differential pinion
berputar melalui masing-masing porosnya serta bergerak mengelilingi axel
shaft, akibatnya putaran side gear kanan bertambah cepat.

Gambar 3.9 Kerja Differential saat jalan belok kanan

Gambar 3.10 Kerja Differential saat jalan belok kiri

12
13

3.5 Pemeriksaan Gangguan-gangguan yang Terjadi pada Differential dan


Cara Memperbaikinya.
Gangguan yang terjadi pada differential biasanya ditandai dengan
terdengarnya suara pada bagian belakang kendaraan, akan tetapi harus
diperhatikan timbul suara-suara yang sering mengganggu. Suara yang timbul
akibat kerusakan differential dapat terdengar jelas saat kendaraan berjalan
dengan kaca mobil tertutup semua.
Suara dari differential dapat dibedakan dalam beberapa macam gerakan
kendaraan yaitu:
1. Bunyi pada saat kendaraan berjalan lurus suaranya mendengung.
2. Bunyi pada saat kendaraan berbelok suara differential kocak.
3. Bunyi pada saat kendaraan akselerasi atau deakselerasi mendengung
dengan keras
Semua bunyi pada differential biasanya disebabkan karena kerusakan
komponen-komponen sebagai berikut:
1) Ring Gear
Ring Gear terletak pada differential case, sedangkan ring gear sendiri
diputar oleh drive pinion. Daya pemindah yang baik adalah bila digerakkan
dari drive pinion dapat dipindahkan ke differential case oleh ring gear tanpa
halangan apapun, tidak timbul hentakan atau suara. Apabila ring gear
mengalami kerusakan, gigi patah atau run outnya besar, maka akan timbul
suara pada ring gear saat daya mulai dipindahkan. Run out ring gear akan
menyebabkan terjadi gesekan yang tidak normal pada perkaitan gigi antar
gear dengan drive pinion. Gesekan yang tidak normal akan menyebabkan
keausan, dan akan mengakibatkan jarak keausan antar ring gear dengan
drive pinion (backlash) menjadi tidak normal atau tidak sesuai dengan
standarnya sehingga menimbulkan suara pada saat kendaraan berjalan.
Kerusakan ring gear karena run out yang besar atau gigi lebih terasa saat
kendaraan mulai berjalan atau kendaraan sedang melakukan akselerasi atau
deakselerasi dan kendaraan berjalan lurus.

13
14

2) Drive pinion
Drive pinion berfungsi untuk meneruskan gaya putar dari propeller shaft
ke ring gear. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear akan
menghasilkan perbandingan gigi dari satu differential. Perkaitan antara
drive pinion dengan ring gear mempengaruhi besar kecilnya permukaan
gesek, dimana permukaan gesek menentukan besar kecilnya luas bidang
yang menjadi bidang kerja. 25 Apa bila tidak baik atau telah terjadi
keausan pada gigi drive pinion, maka ketika kendaraan sedang berjalan
akan timbul suara pada differential suara akan lebih terasa apabila
kendaraan berjalan lurus. Perkaitan antara drive pinion dengan ring gear
tidak boleh terlalu renggang atau terlalu rapat dengan cara melakukan
penyetelan.
Kemungkinan kerusakan yang terjadi pada hubungan tapak gigi dan cara
memperbaikinya:
1. Jika tapak gigi terdapat pada sepanjang ujung gigi yang akan
menyebabkan keausan dan menimbulkan suara.

Gambar 3.11 Hubungan gesekan yang terjadi pada ujung gigi ring gear

14
15

Cara Memperbaiki:
1) Memutar drive pinion ke arah pusat ring gear dengan memasang shim
di belakang drive pinion.
2) Menyetel ulang backlash gigi sesuai standard

2. Jika pada tapak gigi terdapat di sepanjang alas tetapi tipis dan akan
menyebabkan gigi aus dan menimbulkan suara

Gambar 3.12 Hubungan gesekan yang terjadi pada alas gigi ring gear
Cara Memperbaiki
1) Memutar drive pinion ke luar dari pusat ring gear.
2) Sisipkan shim yang lebih tipis di belakang drive pinion.
3) Menyetel kembali backlash sesuai standar.

3. Jika pada tapak gigi berada pada ujung luar gigi dan hal ini akan
menyebabkan gigi pecah atau cepat aus yang berlebihan.

Gambar 3.13 Hubungan gesekan yang terjadi pada ujung luar gigi ring gear

15
16

Cara Memperbaiki :
1) Memutar ring gear ke dalam mendekati drive pinion. 27
2) Sisipkan shim tipis di belakang drive pinion.
3) Menyetel ulang backlash.

Tabel 1 Ganggua-gangguan yang ada pada differential

16
17

3.6 Perakitan Differential


Perakitan pada differential harus sesuai urutan dan adapun prosedurnya
sebagai berikut:
1. Pemasangan drive pinion dan jangan lupa memasang ring penahan oli.
2. Pemasangan side gear dan differential pinion pada bak differential,
memasang pengunci poros.
3. Memasang ring gear pada differential case.
4. Memasang semua komponen pada unit differential.
5. Memasang mur penyetel sesuai dengan penandaan.
6. Memutar pada flens penyambung untuk mengetahui kekocakan yang terjadi
apakah masih dibatas standar atau tidak.
7. Menyetel backlash ring gear sampai masuk nilai spesifikasi yaitu: 0,13-
0,18 mm. Penyetelan backlash dengan cara memutar mur penyetel kiri dan
kanan dengan jumlah yang sama.

3.7 Perawatan Differential


Perawatan differential yang perlu dilakukan adalah pemberian minyak
pelumas yang sesuai dan memperhatikan waktu penggantianya.
1. Syarat-syarat pelumas yang digunakan:
1) Kekentalan yang sesuai Pelumas pada differential mempunyai tingkat
kekentalan yang tinggi, dengan tujuan untuk mencegah kerusakan pada
gigi dan bantalan, bunyi serta kebocoran minyak. Kekentalan minyak
pelumas cenderung bertambah ketika temperatur turun dan sifat fluida
menjadi lemah. Oleh sebab itu sifat pelumas differential harus
mempunyai kekentalan yang sesuai yaitu SAE 90.
2) Mempunyai kemampuan memikul beban Ketika gigi berhubungan satu
dengan yang lain maka tekanan dan getaran yang timbul lebih besar.
Fungsi utama dari pelumas adalah untuk membantu mengaitkan beban
disaat gigi bersinggungan dan mencegah panas dari gigi dan bantalan.

17
18

3) Tahan panas dan oksidasi Saat keadaan pelumas memburuk karena


panas atau oksidasi, maka kotoran yang ada akan membentuk suatu zat
asam yang menyebabkan perubahan pelumas menjadi sangat kental.
Endapan kotoran tersebut menyebabkan tidak sempurnanya pelumas
pada bantalan dan endapan kotoran mengeras dapat merusak komponen
differential karena bersinggungan gigi. Tingginya suatu kekentalan oleh
kotoran-kotoran tersebut sehingga kemampuan pendinginannya
berkurang dan tahanannya bertambah. Selain itu kadar garam yang
terbentuk menyebabkan timbulnya karat, maka minyak differential
harus mempunyai kemampuan tahan panas dan oksidasi. 30

2. Klasifikasi kekentalan
Minyak pelumas pada differential diklasifikasikan khusus untuk
kekentalanya dan kemampuan dalam menahan beban. Adapun angka
kekentalan minyak pelumas differential adalah SAE 90.

3. Pemeriksaan dan penggantian minyak pelumas


Pengisian minyak pelumas differential harus sampai batas permukaan
yang telah ditentukan yaitu apabila minyak pelumas telah keluar dari
lubang pengisian, maka pemeriksaan minyak pelumas differential
dilakukan bila kendaraan menempuh jarak 1500 km, jika permukaan
minyak berkurang sampai batas pengisian minyak pelumas baru diganti
setelah kendaraan berjalan menempuh jarak 7500 km.

Gambar 3.14 Pengisian oli pelumas

18
19

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Demikian laporan yang saya buat, dalam program kegiatan Praktik Kerja
Lapangan. Kami mengetahui bahwa kegiatan ini membuat kami memiliki
wawasan yang sangat luas, keterampilan dasar untuk bekerja dan
menyesuaikan dengan keadaan di dunia industri berdasarkan kompetisi yang
dimiliki. Praktik Kerja Lapangan merupakan pembekalan dengan pengalaman
kerja nyata sesuai program studi serta dapat mengembangkan diri sesuai
peradaban dunia kerja dan memantapkan hasil belajar yang sudah diperoleh di
sekolah. Kesempatan memperoleh masukandaridunia kerja untuk perbaikan
program dari proses pembelajaran yang diselenggarakan
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan
dan kemudahan bagi kami untuk membuat laporan Praktik Kerja Lapangan.
Orang tua yang sudah mendukung dan mendoakan kami dalam melaksanakan
Praktik Kerja Industri. Bapak Kepala SMKN 1 Rejang lebong beserta Bapak,
Ibu Guru dan Tata Usaha yang sudah mendukung, member pedoman, dan
selalu memandu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
Bagi dunia usaha atau industri yang sudah memberikan kesempatan
dalam proses pendidikan kerja secara langsung yang selalu memberikan
bimbingan serta nasihat –nasihat yang sangat bermanfaat bagi teman-teman
yang sudah mendukumg penulis membuat laporan Praktik Kerja Lapangan

19
20

4.2 Saran

1. Mematuhi peraturan yang sudah disepakati bersama dalam Praktik Kerja


Lapangan
2. Disiplin dan tepat waktu dalam proses Praktik Kerja Lapangan.
3. Tidak boleh melanggar peraturan yang sudah ditetapkan.
4. Tidak boleh membantah dan mengambil barang-barang yang ada ditempat
Praktik Kerja Lapangan.
5. Terimakasih dan bersyukur kepada yang bersangkutan dalam Praktik
Kerja Lapangan.

20
21

DAFTAR PUSTAKA

Fungsi Propeller Shaft


:https://www.suzuki.co.id/tips-trik/ketahui-ini-fungsi-propeller-shaft-
dan-komponennya?pages=all(di akses pada tanggal 18,maret 2023)
Cara Kerja Propeller Shaft :
https://auto2000.co.id/berita-dan-tips/cara-kerja-
propellershaft#:~:text=Sebenarnya%2C%20cara%20kerja%20prope
ller%20shaft,itu%20jalan%20bergelombang%20atau%20menanjak.(
di akses pada tanggal 18,maret 2023)

LAMPIRAN

21
22

Pembongkaran Universal Join Komponen Universal Join

Pemasangan Universal Join

Hasil Perbaikan Universal Join

22

Anda mungkin juga menyukai