Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEMBUATAN PAGAR BALKON


DI
CV. SARTIKA 37 STELL
Ujong Drien Kec. Meureubo

Dibuat Untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Sekolah
pada SMK Negeri 2 Meulaboh

Disusun Oleh:

Nama : TEUKU MAULANA


NIS / NISN : 3404
Kelas : XI – TP
Bidang Studi Keahlian : TEKNIK PENGELASAN

SMK NEGERI 2 MEULABOH


TEKNIK PENGELASAN
JL.Sisinga Mangaraja Gip.Lapang
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Laporan Pratek Kerja Industri (Prakerin) ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing dan Koordinator Prakerin SMK N 2 MEULABOH

Nama : TEUKU MAULANA


Kelas : XI – TP
Bidang Studi Keahlian : Teknik Pengelasan

Mengetahui, Meulaboh, 19 Juni 2023


Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin
Teknik Pengelasan

(MARZUKI, ST) (TARMIZI, K.ST)


Nip: 19720502 201310 1 001 Nip. 19710424 200801 1 008

Menyetujui,
Koordinator Prakerin

AHMAD, S.Pd.I
Nip: 19641211 198803 1 006

i
HALAMAN PENGESAHAN DARI DU/DI

Laporan Praktek Kerja Industry ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing
Pimpinan di CV. SARTIKA 37 STELL

Nama : TEUKU MAULANA


Kelas : XI – TP
Bidang Studi Keahlian : Teknik Pengelasan

Meulaboh, 19 Juni 2023


Pembimbing Bengkel Pimpinan /Direktur

( SALMAN) (M.NUR)

KATA PENGANTAR

ii
ASSALAMMU’ALAIKUM…WR…WB
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah member kita karunianya
kepada kita sehingga dapat melaksanakan kegiatan pendidikan melalui praktik
kerja industry ( prakern )
Laporan ini disussun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat-syarat untuk menempuh UAS SMK Negeri 2 Meulaboh Tahun ajaran
2023/2024 berdasarkan hasil Praktik Kerja Industri yang telah saya laksanakan.
Akhilnya saya membuat laporan praktik kerja industry (prakerin), saya
menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berperan serta membantu kegiatan dalam prakerin.
Laporan ini dapat diselesaikan denagan adanya bantuan dari pihak
pembimbing baik materi maupun teknik, karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada:

1. Bapak Tarmidhi, S.ST, selaku kepala sekolah SMK N 2 Meulaboh


2. Bapak M. Nur, Direktur Perusahaan
3. Bapak Salman, selaku pembimbing bengkel
4. Bapak Ahmad,S.Pd.I selaku koordinator pelaksana prakerin
(WAKAHUBMI) sekaligus pembimbing di sekolah
5. Bapak, Marzuki, ST selaku kepala jurusan
6. Bapak Tarmizi, S.T, selaku pembimbing sekolah
7. Seluruh mekanik CV. Sartika 37 Stell
8. Orang tua yang telah men-Doa kan kami
9. Teman-teman saya yang telah memberi semangat dan dorongan

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Meulaboh, 19 Juni 2023
Penulis

TEUKU MAULANA

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DU / DI......................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH .................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang laporan prakerin ............................................. 1
B. Tujuan .................................................................................... 2

BAB II ORIENTASI INDUSTRI


A. Profil singkat perusahaan ..................................................... 4
B. Struktur Organisasi................................................................ 3

BAB III LANDASAN TEORI

A. Pengertian pengelasan ......................................................... 4


B. Macam-macam pengelasan ................................................. 4
C. Alat dan bahan untuk las...................................................... 7
D. Alat-alat keselamatan kerja ................................................. 11

BAB IV KEGIATAN PRAKERIN

A. Praktek pengelasan ............................................................... 13


B. Gambar kegiatan ................................................................... 15

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 16
B. Saran..................................................................................... 16

Daftar Pustaka ........................................................................................... 17

Lampiran ................................................................................................... 18

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan
dengan dengan kompetensi (kemampuan) peserta didik sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta didik yang
bertujuan untuk magang di suatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah untuk
memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia
Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan
dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan
ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Pelaksanaan Prakerin didasari oleh beberapa landasan hukum, diantaranya
adalah:
1. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaituPendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah”.
3. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaranataulatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
4. Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan dalam rangka untuk
mendekatkan kesesuaian antara mutu dan kompetensi tamatan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan yang ada di Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI). Sehingga Prakerin merupakan sarana yang paling tepat
bagi peserta didik mengetahui perkembangan teknologi terbaru dalam bidang
kerja yang diempunya. Prakerin juga merupakan tahap awal bagi peserta didik

1
untuk beradaptasi secara langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri, baik
dalam hal sikap kerja, disiplin teknis kerja dan lain-lain.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Praktek kerja industri yang merupakan implementasi dari Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) adalah proses pembelajaran yang dilakukan di dunia
usaha/industri dengan program dan arahan sepenuhnya diatur oleh dunia usaha
dan industri. Peranan dunia usaha/industri dalam pendidikan dengan pihak
sekolah dalam upaya peningkatan mutu tamatan yang:

1. Mempunyai kompetensi dasar kejuruhan dan ketarampilan yang memadai.


2. Berwawasan kualitas, keunggulan, dan bermuatan ekonomis.
3. Memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi.
4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di SMKN 2
Meulaboh
5. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek yang ada di lapangan kerja.
6. Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dari sekolah ke bidang industri
dan dapat menambah wawasan siswa yang tidak di dapat di sekolah.
7. Menjadikan siswa yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
lebih bertanggung jawab.

2
BAB II
ORIENTASI INDUSTRI
A. Profil Singkat Perusahaan
Bengkel CV. Sartika 37 Stell merupakan bengkel yang bergerak dibidang
pengelasan dan pembuatan berbagai kontruksi baja, dimana hasil pengerjaan
sesuai dengan keinginan konsumen. Bengkel Dian berdiri sejak 2018 yang pada
waktu itu hanya bengkel kecil di pinggir jalan. Berkat kegiatan dan usaha yang
maksimal oleh pemilik perusahaan akhirnya bengkel ini menjadi bengkel besar
seperti sekarang ini. Walaupun bengkel ini masih baru berdiri. Akan tetapi dilihat
dari prospek pasar maupun cara kerja dan kegigihan pemiliknya pasti bengkel ini
akan semakin maju.

B. Struktur Organisasi

DIREKTUR
M. NUR

KEPALA MEKANIK MEKANIK


SALMAN HERI

DIMAS

FAZLI
SIWA MAGANG
SYARIF
ROZI SAPUTRA
MADID AL FADID
SAFRIZAL
MAULANA
HENDRI SAFRIZAL
RAMADHAN

3
BAB III
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Las / Pengelasan


Pengelasan adalah menyambungkan atau merekatkan potongan_potongan
atau benda sehingga menjadi suatu bentuk yang sangat menarik.
Pada bidang pemesinan, pekerjaan pengelasan merupakan unsur penting
dalam berbagai kehidupan. Salah satunya digunakan pada bidang pemesinan,
dimana las digunakan untuk merekatkan atau mengikat potongan_potongan atau
benda yang bersifat besi sehingga menjadi satu bentuk yang menarik.

B. Macam-macam Pengelasan
1) Las Listrik TIG

C.  
D. Proses las TIG

Menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan


tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan
dasar adalah merupakan sumber panas untuk pengelasan.Titik cair dari
elektroda wolfram sedemikian tingginya sampai 3410o sehingga tidak ikut
mencair pada saat terjadi busur listrik.Tangkai las dilengkapi dengan nosel
keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari
pengaruh luar pada saat pengelasan.Sebagai bahan tambah dipakai elektroda
tanpa selaput yang digerakkan dan didekatkan ke busur listrik yang terjadi
antara elektroda wolfram dengan bahan dasar.Sebagai gas pelindung dipakai
argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakaiannya ter-
gantung dari jenis logam yang akan dilas.Tangkai las TIG biasanya

4
didinginkan dengan air yang bersirkulasi. Proses las listrik TIG ditunjukkan
pada gambar dibawah ini
       Las Listrik Dengan Elektroda Karbon
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam
atau diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan
logam yang akan dilas.Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan
fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi.

Gambar arc welding

1) Las Listrik Dengan Elektroda Berselaput ( SMAW )
Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan
tambah.Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar
akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar.Selaput elektroda
yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi
ujung elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las di sekitar busur listrik
terhadap pengaruh udara luar.Cairan selaput elektroda yang membeku akan
menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap
pengaruh luar.

Sirkuit Las Listrik

5
2) Las listrik MIG
Las listrik MIG adalah las busur listrik dimana panas yang ditimbulkan
oleh busur listrik antara ujung elektroda dan bahan dasar, karena adanya arus
listrik. Elektrodanya adalah gulungan kawat yang berbentuk rol yang
gerakannya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik.
Kecepatan gerakan elektroda dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai
las dilengkapi dengan nosel logam untuk menyemburkan gas pelindung yang
dialirkan dari botol gas melalui selang gas. Gas yang dipakai adalah CO2
untuk pengelasan baja lunak dan baja, argon atau campuran argon dan helium
untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat, Proses pengelasan MIG ini
dapat secara semi otomatik atau otomatik.Semi otomatik dimaksudkan
pengelasan secara manual sedangkan otomatik adalah pengelasan di mana
seluruh pekerjaan las dilaksanakan secara otomatik.Proses las MIG
ditunjukkan pada gambar di bawah ini, dimana elektroda keluar melalui
tangkai las bersama dengan gas pelindung.

Proses las MIG

3) Las Listrik Submerged


Las listrik submerged yang umumnya otomatik atau semi otomatik
menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar.Busur
listrik diantara ujung elektroda dan bahan dasar berada didalam timbunan
fluksi serbuk sehingga tidak terjadi sinar las keluar separti biasanya pada las
listrik lainnya. Dalam hal ini operator las tidak perlu menggunakan kaca
pelindung mata (helm las).Pada waktu pengelasan, fluksi serbuk akan
mencair dan membeku menutup lapisan las.Sebagian fluksi serbuk yang tidak

6
mencair dapat dipakai lagi setelah dibersihkan dari terak-terak las.Elektroda
yang merupakan kawat tanpa selaput berbentuk gulungan (rol) digerakkan
maju oleh pasangan roda gigi, pasangan roda gigi yang diputar oleh motor
listrik dapat diatur kecepatannya sesuai dengan kebutuhan pengelasan.

E. Alat dan Bahan untuk Las


1. Mesin Las Listrik
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik
yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu
lengkung listrik las. Sumber tenagamesin las dapat diperoleh dari motor
bensin atau diesel gardu induk tegangan pada mesin las listrik biasanya:110
volt 220 volt 380 volt.Antara jaringan dengan mesin las pada bengkel
terdapat saklar pemutus. Mesin las digerakkan dengan motor, cocok dipakai
untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan
listrik.

2. Transformator Arus Bolak-Balik (AC)


Macam-macam pesawat las ini seperti transformator las, pembangkit
listrik motor diesel atau motor bensin.Transformator las yang kebanyakan
digunakan di industri-industri mempunyai kapasitas 200 sampai 500
amper.Pesawat las ini sangat banyak dipakai karena biaya operasinya yang
rendah disamping harganya yang relatif murah.Voltase keluar dari pesawat
transformator ini antara 38 sampai 70 volt.

7
Gambar Transformator Arus Bolak-Balik (AC).

3. Rectifer Arus Searah (DC)


Mesin ini mengubah arus bolak-balik (AC) yang masuk, menjadi arus
searah (DC) keluar.Pada mesin AC, kabel masa dan kabel elektroda dapat
dipertukarkan tanpa mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur
nyala.

     
Gambar Rectifer Arus Searah (DC).
4. Mesin Las AC-DC
Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat arus searah dan
arus bolak-balik. Dengan pesawat akan lebih banyak kemungkinan
pemakaiannya karena arus yang keluar dapat arus searah maupun arus bolak--
balik.Pesawat las jenis ini misalnya transformator-rectifier maupun
pembangkit listrik motor diesel

8
                                          Gambar Mesin Las AC-DC.
5. Kabel Las
Kabel las biasanya terbuat dari tembaga yang dipilik dan dibungkus
dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu kabel
elektroda, kabel massa, dan kabel tenaga.Kabel elektroda adalah kabel yang
menghubungkan pesawat las dengan elektroda.

Gambar Kabel Las.


6. Penjepit Elektroda
Penjepit elektroda biasanya terbuat dari bahan yang mudah
menghantarkan arus listrik. Bahan yang biasa digunakan adalah
tembaga.Pada pemegang elektroda pada mulutnya sudah dibentuk sedemikian
rupa sehingga memudahkan tukang las memasang/menjepit pada pemegang
elektroda.Dalam penggunaannya elektroda harus ditempat pada sela-sela
yang ada, dapat diposisikan dengan sudut 180 derajat, 90 derajat atau 45
derajat terhadap pemegang elektroda.

Gambar Penjepit Elektroda.

9
7. Palu Las
Palu las adalah alat untuk memersihkan kerak dari hasil
pengelasan. Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka
pada hasil pengelasan maupun pada base metalnya.Karena luka bekas
pukulan adalah merupakan cacat pengelasan.Palu las sebelum digunakan
dicek ketajamannya dan kondisinya. Apabila sudah tumpul, maka harus
ditajamkan dengan menggerindanya.Setelah selesai menggunakannya,
tempatkan palu las pada tempatnya secara rapi.Palu las digunakan untuk
melepaskan dan mengeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan
memukulkan atau menggoreskan pada daerah las.Berhati-hatilah
membersihkan terak las dengan palu las karena kemungkinan akan memercik
ke mata atau ke bagian badan lainnya.

Gambar Palu Las.


8. Gerinda Tangan
Gerinda tangan ini berfungsi untuk menyiapkan benda yang akan
dilas berupa penyiapan kampuh las.Gerinda ini juga digunakan untuk
membantu dalam proses pengelasan khususnya dalam pembersihan lasan
sebelum di sambung atau sebelum ditumpuki dengan lasan lapis
berikutnya.Gerinda tangan ini juga digunakan untuk membantu dalam
memperbaiki cacat las yang memerlukan penggerindaan dalam persiapannya
sebelum diperbaiki cacat pengelasan tadi.      

Gambar Gerinda Tangan

10
9. Sikat Kawat
          Sikat las dipergunakan untuk membersihkan benda yang akan
dilas. Membersihkan terak las yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan
palu las.

Gambar Sikat Las


F. Alat-Alat Keselamatan Kerja
1. Sarung Tangan
Sarung tangan dibuat dari kulit atau asbes lunak untuk memudahkan
pemegang memegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai
sepasang sarung tangan.

             
Gambar Sarung Tangan.
2. Baju Las / Apron
Baju las / apron dibuat dari kulit / asbes, baju las yang lengkap dapat
melindungi badan dan sebagian kaki. Bila mengelas pada posisi diatas kepala,
harus memakai baju las yang lengkap.Pada pengelasan posisi lainnya dapat
dipakai apron.

11
Gambar Baju Las / Apron.
3. Helm Las / Topeng Las
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar
las (sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun
mata.Sinar las yang sangat terang/kuat itu tidak boleh dilihat dangan mata
langsung sampai jarak 16 meter.Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus
yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran
kaca las yang dipakai tergantung pada pelaksanaan pengelasan.

                                              
Gambar Helm Las.
4. Sepatu Las
Sepatu las berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga
api. Bila tidak ada sepatu las, sepatu biasa yang tertutup seluruhnya dapat
juga dipakai.

Gambar Sepatu Las.

12
BAB IV
KEGIATAN PRAKERIN
A. Praktek Pengelasan Pintu Rumah
1. Gambar Kerja

Gambar Sektsa Balkon

2. Alat dan Bahan


Peralatan :
1. Mesin Las Dan Perlengkepannya
2. Helm
3. Glovess
5. Apron / Overall
6. Safety Boots
7. Smeet Tang
8. Palu Terak
9. Sikat Las
10. Mesin Gerinda
11. spidol atau kapur tajam;
12. kabel ekstensi listrik yang dapat diperbaiki;
13. pita pengukur dan tingkat konstruksi.

13
Bahan         :

1. Besi Plat untuk badan pintu


2. Besi untuk bingkai pintu
3. Elektroda

3. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang kita perlukan

2. Mengukur pelat
3. Menggaris pelat
4. Menitik pelat
5. Memotong pelat dengan mesin las potong
6. Membersihkan pelat
7. Merapikan pelat dengan menggunakan gerinda tangan
8. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan
kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk
hasil yang maksimal
9. Proses pintu pengelasan bersifat individual dan tergantung pada proyek
spesifik. Diperlukan bahwa parameter mesin las memungkinkan operasi
yang stabil pada tegangan yang ada di jaringan. Untuk mematuhi dimensi
dan sudut yang diperlukan, perlu untuk berkonsultasi dengan alat
pengukur sesering mungkin, dan juga menggunakan magnet las khusus
selama operasi. Urutan operasi terdiri dari implementasi bertahap dari
poin-poin utama berikut, yaitu:

 kusen pintu ditandai dan dipotong, magnet dipasang di sudut-sudut,


pengelasan paku dilakukan;
 dalam kasus pelanggaran sudut koneksi, itu disesuaikan, kemudian
struktur dilas akhirnya;
 jahitan dari semua sisi diproses oleh penggiling;
 kemudian kusen pintu dipotong dan dilas dengan pengukuran wajib
diagonal;
 celah antara kotak dan bingkai 3 mm di tiga sisi dan 5 mm di sisi
kunci;

14
 rusuk yang kaku dilas ke kusen pintu, dengan mempertimbangkan
lokasi kunci, mata, pin anti-yang dapat dilepas, drive kunci vertikal;
 tandai lembar depan dan las ke bingkai dan pengaku dengan jahitan
sekitar 4 cm setiap 15-20 cm;
 mengelas engsel, setelah sebelumnya membuat lubang untuk
pelumasan;
 mengencangkan rakitan kunci, pin ke pintu yang dilas dan mengebor
semua lubang yang diperlukan;
 pelat las untuk mengikat ke kotak, menggiling dan primer pintu besi;
 kemudian pengecatan dilakukan, dan setelah pengeringan, semua
aksesori terpasang;
 daun pintu terisolasi dan selesai di bagian dalam dengan lukisan akhir.

B. Gambar Kegiatan

15
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada bidang pemesinan, pekerjaan pengelasan merupakan unsur penting


dalam berbagai kehidupan. Salah satunya digunakan pada bidang pemesinan,
dimana las digunakan untuk merekatkan atau mengikat potongan_potongan atau
benda yang bersifat besi sehingga menjadi satu bentuk yang menarik.
Las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan
tambah.Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan dasar akan
mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar.Selaput elektroda yang
turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung
elektroda, kawah las, busur listrik dan daerah las di sekitar busur listrik terhadap
pengaruh udara luar.Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi
permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

B. Saran
    

Semakin hari dunia usaha semakin maju dan selalu menuntut tenaga kerja
yang bisa bekerja profesional, bekerja cerdas, bekerja iklas dan mampu bersaing
di era globalisasi, mengingat pada tahun ini mulai dibukanya pasar bebas se-Asia
dan ternyata Indonesia belum mampu mencetak tenaga kerja yang handal. Maka
kami harap kepada SMK Negeri 2 Meulaboh agar lebih matang dan lebih bermutu
dalam menciptakan lulusan yang siap kerja dan siap kuliah.
Dalam pemeliharaan dan pengoperasian mesin selalu dilakukan sop
(Standar Operation Procedur)

16
DAFTAR PUSTAKA

http://fahum.uinsby.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/PEDOMAN-PENULISAN

SKRIPSI-SI.pdf 
Oka. 2013. Keselamatan kerja. http://lookallup.blogspot.com/2011/11/alat-
keselamatan kerjalaslistrik.html 
Muh.Maskur.2013.LasSMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/
peralatan-las-listrik beserta-bungsinya.html 

https://www.google.com/search?
q=GAMBAR+MESIN+LAS+LISTRIK&safe=stric

17

Anda mungkin juga menyukai