Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEMBUATAN TERALIS

DI BENGKEL MITRA

Dibuat Untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Sekolah
Pada SMK Negeri 2 Meulaboh

Disusun Oleh:

Nama : RIAN MAULIDIN


NISN :
Kelas : XI – TP 2
Bidang Studi Keahlian : Teknik Pengelasan

SMK NEGERI 2 MEULABOH


TEKNIK PENGELASAN
JL.Sisinga Mangaraja Gip.Lapang
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
HALAMAN PENGESAHAN DARI SEKOLAH

Laporan Pratek Kerja Industri (Prakerin) ini telah diperiksa dan disetujui oleh
Pembimbing dan Koordinator Prakerin SMK N 2 MEULABOH

Nama : Rian Maulidin


Kelas : XI – TP
Bidang Studi Keahlian : Teknik Pengelasan

Mengetahui, Meulaboh, 15 Mei 2023


Kepala Program Keahlian Pembimbing Prakerin
Teknik Pengelasan

MARZUKI, ST TURHAJI, S.Pd


Nip: 19720502 201310 1 001 Nip.

Menyetujui,
Koordinator Prakerin

AHMAD, S.Pd.I
Nip: 19641211 198803 1 006

i
HALAMAN PENGESAHAN DARI DU/DI

Laporan Praktek Kerja Industry ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing
Pimpinan di Bengkel MITRA KREASI STEEL

Nama : Rian Maulidin


Kelas : XI – TP
Bidang Studi Keahlian : Teknik Pengelasan

Meulaboh, 15 Mei 2023


Pembimbing Bengkel

TURHAJI, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

ASSALAMMU’ALAIKUM…WR…WB
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah member kita karunianya
kepada kita sehingga dapat melaksanakan kegiatan pendidikan melalui praktik kerja
industry ( prakern )
Laporan ini disussun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat-
syarat untuk menempuh UAS SMK Negeri 2 Meulaboh Tahun ajaran 2023/2024
berdasarkan hasil Praktik Kerja Industri yang telah saya laksanakan.
Akhilnya saya membuat laporan praktik kerja industry (prakerin), saya
menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berperan serta membantu kegiatan dalam prakerin.
Laporan ini dapat diselesaikan denagan adanya bantuan dari pihak
pembimbing baik materi maupun teknik, karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada:

1. Bapak Tarmidhi, S.ST, selaku kepala sekolah SMK N 2 Meulaboh


2. Bapak Ahmad,S.Pd.I selaku koordinator pelaksana prakerin (WAKAHUBMI)
3. Bapak Turhaji, selaku pemilik sekaligus pembimbing bengkel Mitra, serta
pembimbing di sekolah.
4. Bapak, Marzuki, ST selaku kepala jurusan
5. Orang tua yang telah men-Doa kan kami
6. Teman-teman saya yang telah memberi semangat dan dorongan

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati menerima
masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Meulaboh, 15 Mei 2023
Penulis

Rian Maulidin
NISN. 3041786593

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ...................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN DU / DI.............................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2
C. Manfaat prakerin .......................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PERUSAHASAN

A. Sejarah bengkel........................................................................... 3
B. Visi dan misi perusahaan ............................................................ 3
C. Barang yang diproduksi .............................................................. 3
D. Jasa ............................................................................................. 3
E. Struktur organisasi perusahaan ................................................... 4

BAB III LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengelasan................................................................. 5
B. Peralatan utama las dan keselamatan kerja ................................ 5

BAB IV KEGIATAN PRAKTEK

A. Praktek pengelasan teralis .......................................................... 9


B. Praktek pemasangan teralis ke lapangan .................................... 11

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................... 13

Daftar Pustaka ............................................................................................... 14


Lampiran ........................................................................................................ 15

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik kerja industri (PRAKERIN) adalah salah satu penyelenggaraan
pendidikan keahlian fungsional yang memadukan sistematik dan sinkron antara
program pendidikan disekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja secara langsung dengan dunia kerja secara terarah untuk
membentuk keahlian dan mental siswa agar pada saat lulus dari SMK siap terjun
dalam dunia kerja.
Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 60 tahun 2014 tentang
kurikulum 2013 sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan. Berdasarkan
pasal 1 angka 1 UU No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasasn, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20
Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan Nasional).
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor
323/U/1997 tentang penyelenggaraan pendidikan sistem ganda pada sekolah
menengah kejuruan. Dan PP No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
dalam peraturan pemerintah ini, ada disebutkan dalam pasal 29 ayat,1, 2 dan 3
dimana :
1. Penyelenggara dari SMK dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama dunia
usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka
mendukung penyelenggaraan dan pengembangan dari pendidikan (ayat 1)
2. Kerjasama SMK dengan dunia usaha ini dimaksudkan agar mendayagunakan
secara bersama sarana dan prasarana yang ada pada kedua pihak serta untuk lebih
menjamin kesesuaian antara kurikulum dengan tuntutan lapangan kerja yang
tersedia. (Penjelasan pasal 29 ayat (1)).
3. Untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga kerja, dapat didirikan unit
produksi yang beroperasi secara profesional (ayat 2)
4. Pelaksanaan dari kegiatan ini juga diatur oleh menteri (ayat 3)

1
B.  Tujuan
1. Tujuan Umum
b. Menghasilkan mutu tamatan yang diharapkan memiliki keahlian profesional
dan mampu bersaing untuk mengisi kebutuhan kerja tingkat menengah.
c. Menjalin hubungan baik antara sekolah dngan dunia usaha/industri dan
instansi terkait lainya.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja praktik
industri siswa.                  

2. Tujuan Khusus Siswa


a. Membekali siswa dengan pengalaman kerja nyata sesuai dengan bidang
keahlian serta mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan dunia
kerja.
b. Memberi motifasi, keberanian dalam kerja dan untuk menumbuhkan jika
berani berwirausaha dan mandiri.
c. Mengevaluasi dann memantapkan hasil belajar yang sudah diberikan
disekolah.

2
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN

A. Sejarah Bengkel
Bengkel Mitra adalah bengkel yang berpengalaman dibidang pengelasan
yang dibangun oleh bapak Turhaji yang berdiri pada tahun 2000-an dan sekarang
bengkel tersebut sudah banyak dikenal di dalam daerah maupun luar daerah dan
sangat terkenal di kalangan para pelanggan, disebabkan bengkel ini merupakan
pekerja propesional dan mengutamakan kepuasan pelanggan dalam memilih dan
menerapkan ide pelanggan sendiri dalam pembuatan berbagai bentuk model.

B. Visi, Misi Serta Motto


Visi : Menjadikan Bengkel Mitra sebagai bengkel terpopuler di dalam
daerah maupun di luar daerah
Misi : Mengutamakan kepuasan pelanggan terutama dalam hal desain
berbagai bentuk pagar maupun rangka besi lainnya.
Motto : Pelanggan adalah raja

C. Barang-Barang yang Diproduksi


1. Kanopi
2. Teralis
3. Kerangka baja
4. Meja hias besi
5. Rak bunga
6. Pagar besi
7. Dll

D. Jasa
1. Pemasangan kanopi
2. Pemasangan kerangka baja
3. Pemasangan pagar
4. Dll

3
E. Struktur Organisasi

KEPALA BENGKEL
TURHAJI

SISWA MAGANG

RIAN MAULIDIN

4
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pengelasan

Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Normen) adalah ikatan


metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dengan kata lain, las adalah sambungan setempat dari
beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Dalam proses
penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan (filler
material) 

Teknik pengelasan secara sederhana telah diketemukan dalam rentang waktu


antara 4000 sampai 3000 SM. Setelah energi listrik dipergunakan dengan mudah,
teknologi pengelasan maju dengan pesatnya sehingga menjadi sesuatu teknik
penyambungan yang mutakhir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis
pengelasan.

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi dengan
tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan
menimbulkan energi panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan
logam yang terkena. Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan
dengan memperhatikan ukuran dan type elektrodanya.

B. Peralatan Utama Las dan Keselamatan Kerja


Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah
sebagai berikut :
1. Mesin Las dan Perlengkepannya

5
Gambar. 1 mesin las listrik

Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya merupakan suatu
transformator “step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya
listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil yang
menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.

2. Helm
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las
(sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,
Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar ultra
violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai, tergantung pada
pelaksanaan pengelasan.

Gambar. 2 helm

3.  Glovess
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk
memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus
selalu dipakai sepasang sarung tangan supaya tangan kita tetap aman.

Gambar. 3 sarung tangan

4. Apron / Overall/Wearpack

6
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari
kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus
dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar.

Gambar. 4 apron
5. Safety Boots
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan
benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari bahan
yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada ujungnya
selalu dilapisi baja.

Gambar. 5 sepatu safety

6. Smeet Tang

  Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang
dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.

Gambar. 6 tang penjepit

7. Palu Terak

7
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil
sisa (terak) pengelasan pada benda kerja.

Gambar. 7 palu terak

8.  Sikat Las
Sikat las biasanya digunakan untuk  membersihkan kotoran sisa las-lassan
yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.

Gambar. 8 sikat kawat

9. Meja Las
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.

10. Elektrode

Gambar. 9 elektroda

Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan


untuk pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan
miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang baik. 

8
BAB IV

KEGIATAN PRAKTEK

A. Praktek Pengelasan Teralis


1. Alat Dan Bahan
Peralatan :

1.      Mesin Las Dan Perlengkepannya


2.      Helm
3.      Glovess
4.      Apron / Overall
5.      Safety Boots
6.      Smeet Tang
7.      Palu Terak
8.      Sikat Las
9. Mesin Gerinda
Bahan         :
1. Besi untuk membuat teralis
2. ELEKTRODE NK-68 E6013
3. Mur dan Baut
4. Cat Minyak

2. Langkah Kerja

1. Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak
pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang
maksimal.
2. Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu
menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur
kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
3. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas.
Masukkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang
kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya sudah

9
ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda. Baik
itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
4. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada
bahan yang akan dilas.
5. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat
mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak
sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Dan
tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik
adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
6. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat
memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan
antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke
sepanjang area yang dilas.
7. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang
dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna
bagian yang dilas.
8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan
menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum
sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang belum tersatukan
dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di
gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal,
kita cukup mengelas bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut.

3. Gambar Kegiatan

Gambar. 10 Mengukur dan memotong besi

10
Gambar. 11 kegiatan mengelas

Gambar.12 kegiatan Pengecetan

11
B. Praktek Pemasangan Teralis ke Lapangan
1. Alat
- Bor
- Baut
- Palu
2. Bahan
- Teralis yang sudah siap

3. Proses Pemasangan
- Supaya makin aman, pastikan pemasangan baut tralis tersembunyi sehingga
tidak mudah dibongkar oleh maling.
- Bingkai teralis harus pas dengan kusen jendela

4. Hasil pemasangan kerumah konsumen

Gambar. 13 memasang ke rumah konsumen

12
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

     Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil


lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu
pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan
dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar dan kuat,
hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya). Oleh karena itu
kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.
Bila elektroda baru dipasang (masih panjang) maka ada kemungkinan ujung
elektroda tidak stabil saat digunakan untuk mengelas. Seperti tangan kita gemetar.
Tetapi jika elektroda sudah setengah dalam mengelas ini relatif cukup stabil.

B. Saran

Penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin ada manfaatnya bagi


perkembangan dalam melaksanakan PERAKERIN dimasa mendatang.

1. Untuk Sekolah
 Dengan adanya program Praktik kerja Industri (PRAKERIN) ini
diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK
NEGERI 2 MEULABOH dengan instansi tempat pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN).
  Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memotoring
keperusahaan dimana siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktek
Kerja industri (PRAKERIN).

2. Untuk adik-adik kelas yang akan praktik


 Pembekalan yang diberikan oleh sekolah harus diikuti dengan baik dan
tertib sehingga memudahkan saat pelaksanaan praktik kerja.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ardza.2012. sifat fisika dan kimia. http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/besi-


baja-iron

Trie lestari. 2010. Sifat Kimia dan Fisika.


http://tarielestarie35.blogspot.com/2011/11/sifat-fisika-dan kimia-zat.html 

http://fahum.uinsby.ac.id/wp-content/uploads/2014/02/PEDOMAN-PENULISAN

SKRIPSI-SI.pdf 
Oka. 2013. Keselamatan kerja. http://lookallup.blogspot.com/2011/11/alat-
keselamatan kerjalaslistrik.html 
Muh.Maskur.2013.LasSMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/
peralatan-las-listrik beserta-bungsinya.html 

14
15

Anda mungkin juga menyukai