Anda di halaman 1dari 15

ASPEK PRODUKSI

DI
S
U
S
U
N
OLEH :

Kelompok:
Yatini 02000115
Muhammad Reza 02000107

Dosen Pembimbing : Yudha Prawira Junistiara Putra, S.E., M.M

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INDONESIA


STIMI MEULABOH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Aspek Produksi pada Mata Kuliah kelayakan bisnis” dengan baik.
Kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi syarat tugas mata
kuliah pendidikan agama islam, dan untuk menambah pengetahuan kami tentang bulan
ramadhan yang terdiri dari perkara yang ada dalam bulan ramadhan tentang bulan puasa,
hikmah bulan puasa serta keutamaannya.
Kami menyadari makalah yang kami buat ini jauh dari sempurna, sehingga Kami
sangat membutuhkan kritik dan saran dari dosen dan teman-teman dalam penyusunan
makalah ini, agar kedepannya jauh lebih baik lagi.
Kami mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat  bagi masyarakat pada
umumnya dan mahasiswa Universitas Negeri Jember pada khususnya.

Meulaboh, 21 November
Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.2  Tujuan.......................................................................................................................1

1.3  Rumusan Masalah.....................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. 2.1  Masalah Manajemen Operasional..................................................................2

B. 2.2    Masalah Proses Produksi Dan Operasi........................................................3

C. 2.3     Rencana Kualitas........................................................................................5

D. 2.4 Rencana Kapasitas Produksi...........................................................................7

E. 2.5    Perencanaan Letak Pabrik............................................................................8

BAB III PENUTUP...........................................................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Studi kelayakan bisnis adalah studi untuk suatu investasi / bisnis untuk dinilai layak
atau tidak untuk dijalankan karena investasi yang dimaksud nilainnya relatif besar cara
penilaian dengan melakukan studi atau penelitian terhadap aspek-aspek investasi/bisnis
salah satunya adalah aspek produksi. Aspek produksi seperti dilihat pada kapasitas
produksi perhari, berkaitan juga dengan jenis mesin yang digunakan .
Produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menghasilkan atau
menambah nilai guna terhadap suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.
Dalam sistem produksi terjadi suatu proses transformasi nilai tmbah yang mengubah
input bahan mentah menjadi output sebuah produk yang dapat dijual dipasar. Pertama-
tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
menghasilkan barang yang akan diproduksikan dan perlu dilihat juga biaya produksi
untuk menghasilkan barang-barang,dalam produksi suatu barang atau jasa sangat penting
dalam perencanaan layout agar dalam proses produksi barang ataupun jasa dapat berjalan
sesuai yang dinginkan.
           
1.2  Tujuan
1.      Untuk mengetahui strategi produksi dan perencanaan produk.
2.      Untuk mengetahui rencana dalam hal jumlah produksi.
3.      Untuk mengetahui rencana pengendalian persediaan bahan bakudan barang jadi.

1.3  Rumusan Masalah
1.      Apa masalah manajemen operasional?
2.      Apa masalah proses produksi dan operasi?
3.      Apa rencana kapasitas produksi?
4.      Dimana rencana letak pabrik?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. 2.1  Masalah Manajemen Operasional


Masalah manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang
meliputi perencanaan,organisasi,staffing,koordinasi pengaharan dan pengawasan
terhadap operasi perusahan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan)
untuk mengubah masukan menjadi keluaran,sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat
dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang atau jasa. Tugas manajemen
operasional di perusahaan adalah untuk mendukung manajemen dalam rangka
pengambilan keputusan masalah-masalah produksi atau operasi.Ada tiga masalah pokok
yang dihadapi perusahaan,yaitu : masalah penentuan posisi perusahaan,masalah desain
dan masalah operasional. Paparannya berikut ini.
1.      Masalah penentuan posisi perusahaan
Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan
perusahaan sesusai dengan kebutuhan masyarakat,dan dapat dijalankan secara
ekonomis,efektif dan efisien. Oleh karena itu,perlu diputuskan bagaimana hendaknya
posisi perusahaan ditentukan. Keputusan itu meliputi,antara lain mengenai pemilihan
strategi berproduksi,penentuan produk yang akan ditawarkan ke pasar,termasuk
menentukan kualitasnya.
2.      Masalah desain
Masalah desain akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan.
Untuk mengatasi masalah ini,hendaknya dilakukan pengambilan keputusan dibidang
rencana bangun (design). Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,keputusan
ini diantara lain meliputi: perencanaan letak pabrik, proses operasi,teknologi yang
digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai,perencanaan bangunan,tata letak
(layout) ruangan, dan lingkungan kerja.
3.      Masalah operasional
Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan.
Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,keputusan terhadap masalah
operasional diantara lain: rencana produksi,rencana persediaan bahan baku,penjadwalan
kerja pegawai,pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.

2
B. 2.2    Masalah Proses Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses produksi atau operasi ternyata cukup banyak
dan kompleks. Namun persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam
rangka studi kelayakan bisnis. Untuk proses manufaktur,persoalan-persoalan dalam
proses tersebut dikelompokkan sesuai dengan masalah manajemen operasional
diatas,sebagai berikut:
1.      Kelompok masalah posisi perusahaan,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Pemilihan strategi produksi.
·         Pemilihan dan perencanaan produk.
·         Perencanaan kualitas.
2.      Kelompok masalah desain,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Pemilihan teknologi.
·         Perencanaan kapasitas pabrik.
·         Perencanaan letak pabrik.
·         Perencanaan tataletak (layout) pabrik.
3.      Kelompok masalah operasional,persoalan-persoalan utamanya adalah:
·         Perencanaan jumlah produksi.
·         Manajemen persediaan.
·         Materials requirement planning.
·         Pengawasan kualitas produk.

A.  Pemilihan Strategi Produksi


Agar barang atau jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan konsumen,
biasanya,didahului dengan suatu kegiatan penelitian,seperti penelitian pasar dan
pemasaran. Contoh studi mengenai aspek pasar dan pemasaran telah dipaparkan pada bab
terdahulu. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini, berikutnya akan ditetapkan
macam-macam produk yang menjadi alternatif untuk dibuat. Mengacu pada alternatif
produk-produk ini,selanjutnya akan dikaji pula kaitannya dengan aspek-aspek yang
lain,seperti aspek keuangan dan seterusnya.
B.  Pemilihan dan Perencanaan produk
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya akan dikaji produk (beberapa
produk) apa yang menjadi prioritas utuk diproduksi. Biasanya untuk menetapkan produk
(produk-produk) tersebut akan dilakukan melalui tahapan-tahapan pekerjaan. Pada
umumnya, tahapan itu meliputi:

3
a.             Penentuan ide produk dan seleksi
Seperti telah diketahui, bahwa ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai
aspek,seperti pada aspek pasar dan pemasaran. Akan tetapi,ternyata masih banyak aspek
lain yang dapat mendorong terciptanya ide produk,misalnya: atas dasar perkembangan
teknologi,dan kebijakan-kebijakan internal perusahaan. Selanjutnya, seleksi ide produk
juga dilakukan atas berbagai kriteria, misalnya: atas masukan dari penelitan pasar dan
pemasaran,teknis dan keuangan. Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk
mengetahui apakah ide-ide produk diperkirakan akan diterima pasar,aspek teknis berguna
untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat produk tersebut dengan segala
sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan, adalah menilai apakah
produk tersebut jika dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan
harapan.
b.             Pembuatan desain produk awal
Dalam produk barang, gambaran desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan
produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini,hendaknya dipertimbangkan hal-hal
seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar
menunjang manfaat-manfaatnya,desain,seni,dan estetika barang yang akan diproduksi.
Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendekati
sebenarnya.
c.              Pembuatan prototip dan pengujian
Khususnya pada produk barang yang akan diproduksi secara masal,pembuatan prototip
menjadi begitu penting. Prototip produk yang dibuat sebagai produk yang dibuat sebagai
produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna untuk menilai
kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah diterapkan. Untuk produk
jasa,pada umumnya dapat juga dibuat prototipnya,misalnya sistem komputer untuk
aplikasi general ledger (akuntansi). Sebelum dijual,sistem komputer ini dibuat dulu
contohnya. Sementara itu,pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototipnya ini
sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum,masih dapat diperbaiki lagi,lalu
diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai dengan harapan. Akhirnya
tercipatalah desain produk akhir yang siap untuk diimplementasikan.

d.             Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi dan
ditawarkan dipasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya

4
bermacam-macam salah satunya,dengan menggunakan preference matrix. Caranya
produk dinilai melalui beberap kriteria yang dianggap penting. Lalu kriteria-kriteria ini
diberi bobot kepentingannya. Selanjutnya,nilailah produk berdasarkan kriteria-kriteria
tersebut, misalnya dengan memberi bobot dengan skala minimal ordinal.
Selanjutnya,carilah rata-rata skornya. Terakhir,bandingkan rata-rata skor itu dengan
standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nilainya diatas standar, maka
dianggap bahwa produk berada pada kondisi sukses,minimal pada saat itu.
Jadi,proses desain merupkan proses berulang. Informasi baru yang diberikan oleh
pemakai dapt dimanfaatkan guna menemukan cara-cara meningkatkan desain,misalnya
dalam rangka penghematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran kualitas.
Selanjutnya, berdasarkan desain yang ditetapkan tersebut,perencanaan proses manufaktur
dilakukan dengan menetapkan rincian spesifikasi proses yang dibutuhkan serta urutannya
secara cermat.
Perencanaan proses dapat bekerja dalam keterbatasan-keterbatasan peralatan yang
tersedia,tetapi bila ,volume cukup besar dan desainnya stabil, perencanaan proses dapat
mempertimbangkan pemakaian peralatan khusus termasuk proses-proses otomatis serta
tataletak yang khusus pula.

C. 2.3     Rencana Kualitas


Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Kualitas produk, baik yang
berupa barang maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Perusahaan
hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi
kualitasnya. Dimensi kualitasnya produk dapat dipaparkan berikut ini:
A.           Produk berupa barang

Menurut david garvin, yang kutip vicent gaspersz, menentukan dimensi kualitas barang
dapat dilakukan melalui 8 dimensi seperti berikut ini
 Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut.
 Features, yaitu aspek performanci yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.

5
 Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu
barang brhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu
dan dalam kondisi tertentu pula.
 Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi
yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.
Confirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik desain produk
dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
 Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau
masa pakai barang
 Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi,
kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang
 Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai nilai
estetika yang berkaitan dengan pertimbangan abadi dan refleksi dari prefensi
individual.
 Fit and finish, suatu sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan
mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas
B.            Produk jasa/ servis

Zeithaml et.al. mengemukakan 5 dimensi dalam menentukan kualitas jasa, yaitu :

 Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan


janji yang di tawarkan
 Responsivenss, yaiturespons atau kesigapan kariyawan dalam membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi :
kesigapan kariyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan kariyawan dalam
menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
 Asurance, meliputi kemampuan kariyawan atas pengetahuan terhadap produk
secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi
kelayanan, keterampilan dalam informasi, kemampuan dalam memberikan
keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang di tawarkan, dan kemampuan didalam
menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

Dimensi ini merupakan gabungan dari dimensi :


Ø Kompetensi (competence) artinya keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
para karyawan untuk melakukan pelayanan

6
Ø Kesopanan (cortesy) yang meliputi keramahan,perhatian dan sikap para karyawan.
Ø Kredibilitas (credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan
kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.
 Empbaty, yaitu perhatian secara individual yang siberikan perusahaan kepada
pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan
keryawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk
memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya. Dimensi embaty ini merupakan
penggabungan dari dimensi :
 Akses (acess), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang
ditawarkan perusahaan.
 Komunikasi (comunication), merupakan kemampuan melakukan komunikasi
untuk menyampaikan informasi pada pelanggan atau memperoleh masukan
dari pelanggan .
 Pemahaman pada pelanggan (understanding  the customer), meliputi usaha
perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
  Tangibles, meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front
office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan,
kelengkapan peralatan, komunikasi dan penampilan karyawan.

D. 2.4 Rencana Kapasitas Produksi.


Kapasitas di definisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi
untuk berproduksi dalam waktu tertentu . Kapasitas dapat di lihat dari sisi masukan
(input) atau keluaran (output) perhatikan contoh berikut ini. Kapasitas dari masukan
(input) misalkan adalah: kapasitas perguruan tinggi dapat di lihat dari kemampuannya
untuk menampung mahasiswa; kapasitas mesin di dasarkan pada jam kerja operasi
perharinya. Kapasitas dari pengeluaran (output) misalnya adalah: pabrik tempe,di ukur
kemampuannya menghasilkan tempe atau kapasitas buruh pabrik rokok di ukur dengan
kemampuannya menghasilkan batang-batang rokok . Rata-rata penggunaan kapasitas
dapat di ukur dengan persentase pemakaian kapasitas untuk berproduksi di bagi dengan
kapasitas yang tersedia. Jika masih tersedia cadangan kapasitas ia di sebut sebagai
capacity cusbion.
Rencana kapasitas produksi dalam rangka study kelayakan aspek teknis dan
teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem antara lain:

7
a.   SKALA EKONOMI
Dengan faktor ini kapasitas yang di pilih adalah yang memiliki biaya perunit yang
paling rendah. Akan tetapi, cara ini memiliki kelemahan-kelemahan, seperti: waktu
pengembalian modalnya berjangka panjang, akibatnya produk menjadi kurang fleksibel
untuk di sesuaikan dengan selera konsumen.
b.             FOCUSED FACILITIES
Dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem skala ekonomi di atas maka
muncullah sistem focused facilities, dimana cara mempertahankan volume produk yang
tinggi di ganti dengan penyediaan produk yang telah di sesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, dalam perencanaan kapasitas produksi terdapat dua ekstrim strategi.
Pertama,strategi ekspansi, strategi ini lebih bersifat proaktif. Contoh kerjanya adalah
dengan melakukan penelitian pasar untuk mengetahui apakah untuk waktu yang akan
datang permintaan pasar atas produk akan meningkat atau sebaliknya, sehingga kapasitas
produksi harus di tambah atau di kurangi. Sedangkan, cara kedu, dilakukan strategi wait
and see dimana cara ini di lakukan, jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat
atau tidak meningkat.

E. 2.5    Perencanaan Letak Pabrik


A.           Bagi industri manufaktur.
Bagi perusahaan manufaktur. Paling tidak ada jenis tempat yang perlu di atur layoutnya,
yaitu pabrik,kantor dan gudang . Paparannya adalah sebagai berikut:
Tata letak pabrik. Tata letak (layout) untuk industri manufaktur antara lain pabrik. Tata
letak di sebut juga tataruang. Artinya penempatan fasilitas-fasilitas yang dapat di pakai di
dalam pabrik seperti letak mesin-mesin, letak alat-alat produksi lajur pengangkutan
barang dan seterusnya. Letak fasilitas-fasilitas tersebut harus di kaji agar proses produksi
dapat di jalankan secara efisien.
Faktor-faktor yang perlu di pertimbangkan dalam menyusun layout untuk pabrik yaitu:
1.      Sifat produk yang di buat. Jelas bahwa produk yang di buat berupa benda padat
akan berbeda dengan benda cair dalam hal layoutnya.
2.      Jenis proses produksi. Proses produksi yang di lakukan dengan proses continous
berbeda dengan yang intermittent.
3.      Jenis barang serta volume produksi yang di hasilkan.
4.      Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.

8
5.      Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi
perubahan-perubahan proses di kemudian hari.
6.      Aliran barang dalam proses produksi.hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak
saling menghambat atau mengganggu.
7.      Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja hendaknya juga
memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja.
8.      Letak mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-
kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
Tata letak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki kantor. Tataletak
kantor hendaknya di sesuaikan dengan besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus
di rancang dengan memperhatikan kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitas
pemakaian ruanga. Struktur organisasi yang di tetapkan, serta bentuk layanan yang di
laksanakan secara rutin.
Tataletak gudang. Gudang sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun barang jadi,
hendaknya juga di atur layoutnya. Hal hal utama yang perlu di cermati dalam
penyusunan tataletak gudang antara lain besar atau kecilnya nilai investasi bahwa
tataletak gudang hendaknya dapat memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga
harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang di
simpan berkurang atau tambah. Juga, layout gudang perlu memperhatikan masalah
keselamatan barang di gudang serta lingkungan dan keselamatan kerja di dalam gudang.
B.            Bagi industri jasa.
Tataletak (layout). Tataletak fasilitas jasa yang tersedia akan berperpengaruh pada
persepsipelanggan atas kualitas suatu jasa. Jadi, persepsi pelanggan terhadap suatu jasa
dapat di pengaruhi oleh suasana yang di bentuk oleheksterior fasilitas jasa tetsebut,
sehingga tataletak dan lingkungan tempat penyampaian jasa menjadi penting untuk di
perhatikan.
Unsur-unsur yang perlu di perhatikan dalam tataletak fasilitas jasa meliputi:
Pertimbangan spasial. Maksutnya adalah aspek-aspek seperti simetri, proporsi, tekstur,
warna, dan lain-lain hendaknya di pertimbangkan, di kombinasikan, dan di kembangkan
untuk memancing respons intelektual maupun emosional dari pemakai atau orang yang
melihatnya.
Peremcanaan ruangan. Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur, seperti
penempatan prabotan dan pwrlwngkapanannya dalam ruangan. Desain aliran sirkulasi
dan lain-lain.

9
Perlengkapan/perabotan. Unsur ini memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai sesuatu
yang menunjukann status pemilik atau penggunanya.
Tatacahaya. Unsur ini selain berfungsi sebagai penerang ruangan,hendaknya juga di
perhatikan aktivitas-aktivitas apa saja yang di lakukan di ruangan tersebut agar sesuai
dengan persepsi penyedia jasa dan pelanggan mereka.
Warna. Banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki bahasanya sendri,
dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan emosi. Sehingga, pemikihan warna di
dalam ruangan menjadi penting.
Pesan-pesan yang di sampaikan secara grafis. Aspek yang penting dan saling terkait
dalam unsur ini adalah penampilan visual,penempatan,pemilihan bentuk perwajahan
lambang atau tanda yang di gunakan untuk maksut tertentu (misalnya penunjuk
arah/tempat, keterangan/informasi, dan sebagainya).

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya sistem teknis yang mendukung
proses kegiatan perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan
baku, tata letak pabrik yang aman dengan lingkungan sekitar. Sementara itu dalam
menentukan layout yang terpenting adalah dapat memenuhi tujuan utamanya yaitu
optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh
sistem produksi menjadi maksimum.Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung
proses produk dan persediaan bahan baku. seperti dilihat pada mesin produksi yang
digunakan sesuai apa tidaknya. pemilihan mesin peralatan dan teknologinya harus ada
kesesuaian.

11
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Husein Umar.(1997).Studi Kelayakan Bisnis.Jakarta.Gramedia.

Drs, Suratman,M.Si. Study Kelayakan Proyek.Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai