(PPC)
Laporan Makalah
Disusun oleh:
JUNIOR TALIERIS SARUMAHA
1626201137
JULIANA
1726201075
Pertama-tama kami sampaikan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha
produksi dan semua pihak yang membantu penyelesaian tugas laporan ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Penentuan jumlah optimal produk yang akan diproduksi menjadi kunci bagi
produksi sangat ditentukan oleh ketersediaan bahan baku dan jumlah permintaan.
Bahan baku merupakan salah satu masukan yang akan diproses untuk
menghasilkan produk.
dan penjadwalan ditujukan untuk menjaga kualitas dan tingkat persediaan yang
minimum. Dengan adanya banyak sumber daya yang tersedia dapat membantu
secara langsung perencanaan suatu manufaktur dalam hal produksi sehingga dapat
secara luas diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu model deterministik dan
rata-rata atau kejadian terburuk. Salah satu bentuk model pemprograman stokastik
stokastik dua tahap dengan recourse ini merupakan suatu bentuk model khusus
yang lebih penting. Dalam hal model seperti ini fungsi objektif biasanya
meskipun dapat juga mengacu pada nilai absolut yang diharapkan atau
penyimpangan kuadrat tujuan khusus tertentu atau variance dari fungsi sumber
gagal.
Metodologi dari masalah perencanaan produksi dapat juga memberikan
jumlah produksi dan tenaga kerja disetiap perencanaan produksi untuk memenuhi
dengan penambahan batas. Digunakan juga model dua tahap recourse untuk
ketidakpastian.
1.2. Rumusan Masalah
plan)?.
depan?.
1.3. Tujuan
perkiraan permintaan produksi secara agregat dan perkiraan jumlah hari kerja.
3. Untuk mengetahui pembuatan kebutuhan kapasitas jangka panjang (resource
plan).
Plan).
minggu ke depan.
1.4. Manfaat
produksi dengan metode rought cut capacity planning (RCCP) pada pembuatan
kapasitas dilakukan dengan metode Rought Cup Capacity Planning (RCCP) yang
dengan metode tenaga kerja tetap dan metode transportasi atas dasar hasil
peramalan. Selanjutnya dilakukan proses disagregasi dengan metode cut & fit.
dengan cara mencari standar hours pada setiap jenis produk. Keempat,
bahwa hasil penelitian terhadap jadwal induk produksi layak digunakan untuk
adalah persediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Untuk menghindari
masalah tersebut perlu dibuat suatu pemecahan masalah. Perencanaan kebutuhan
efisien dan efektif sehingga tidak terjadi masalah karena kekosongan material
pada saat dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan dan
umum yang sering timbul pada perusahaan ini yaitu seringnya terjadi kekurangan
produksi set jendela yang tepat untuk kasus perusahaan ini. Penelitian dimulai
dan tidak dapat merencanakan mengenai kuantitas produksi yang optimal untuk
memproduksi barang-barang pada periode tertentu di masa yang akan datang.
pertama pengumpuan data dan informasi (data peramalan, biaya opersional, lead
time, lot size, BOM, sistem produksi), kedua pengolahan data forecasting,
agregat, MPS dan MRP, terakhir kebijakan perbaikan pada permintaan dan
Average).
penghasil spon alas tidur saat ini adalah adanya selisih perhitungan antara
kebutuhan kapasitas waktu produksi dengan kapasitas sumber daya yang dimiliki.
aktifitasnya. Maka metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode Rough
produksi ke dalam untuk sesuatu yang berwujud (Tangible). Proses konversi dapat
panjang yang cukup komplek. Karna produk yang dihasilkan harus memiliki nilai
manfaat yang tinggi maka proses konversi dengan segala elemen pendukungya
harus terencana dengan baik. Pengertian proses konversi terencana dengan baik
ialah semua input yaitu sumberdaya produksi tersedia pada waktu yang tepat,
mutu yang tepat dan proses konversi juga harus dapat dilaksanakan secara efesien
mutu disebut produksi (production) dan keluaran yang dihasilkan disebut dengan
(product).
(useful products) sangat ditentukan oleh pengguna (users) dari produk tersebut
yaitu kelompok masyarakat yang dijadikan sebagai taerger dari produk. Jadi,
lain-lain yang semuanya memiliki manfaat bagi manusia (Beneficial purpose for
2017).
diinginkan (intended output) dan output yang tidak diinginkan (witended output).
Output yang tidak diinginkan sering disebut waste (Limbah). Karna input adalah
konversi perlu dilaksanakan secara efesien sehingga setiap unit yang digunakan
2017).
sangat sulit diwujudkan. Seperti telah dijelaskan dalam Bab I, tidak sedikit faktor
kekurangan persediaan bahan baku ataupun part / komponen produk dan berbagai
kesalahan / kekeliruan pada perencanaan produk. Untuk meminimumkan
pengaruh negatif dari faktor ketidakpastian tersebut maka proses konversi dan
baik akan memberikan proses konversi lebih terkendali sehingga output yang
diinginkan dapat dihasilkan secara efesien tepat waktu, tepat mutu dan tepat
Bahan
Tenaga buruh
Mesin-mesin
Output yang di
Energi inginkan
Lain Lain Umpan balik
Alira bahan (flow ofmaterials) dan aliran biaya (flow of costs) (Plosssl
1994).Informasi dibutuhkan mulai dari tahap awal yaiu informasi pasar hingga
dikumpulkan secara cermat agar dapat tersedia tepat waktu pada tingkat akurasi
harus menjamin agar biaya-biaya yang dibutuhkan tersedia tepat waktu dan
2017).
Pengendalian proses konversi yang baik dicirikan oleh proses unpan balik
yang berjalan lancar dan setiap penyimpanan yang terindikasi oleh proses unpan
balik yang terkoreksi seara lancar pula. Namun demikian, suatu hal yang perlu
dipahami ialah bahwa seberapa baik dan lancarpun kegiatan pengendalian proses
pengendalian tidak akan pernah menigkatkan nilai tambah dari kegiatan yang
maka perlu terlebih dahulu dijelaskan definisi atau pengendalian perencanaan dan
2.2.2.1. Defenisi
penentuan apa yang harus diproduksi dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk
seluruh situs manufac-turing mulai dari permintaan bahan baku sampai pada
minimisasi waktu dan setup, kegiatan tranfortasi, waktu menunggu dan waktu
c. Terhindarnya cara pengadaan yang bersifat rush oerder dan persediaan yang
fasilitas produksi.
kapasitas produksi
ketepatan waktu pengiriman utilitasi stasiun kerja, tingkat persediaan dan lain-
lain
dihadapi.
Dari uraian diatas terlihat bahwa peranan dari fungsi perencanaan dan
sentral kegiatan karena menjadi penghubung antara fungsi marketing dan fungsi
manufacturing. Dalam uraian berikut akan dijelaskan lebih rinci hubungan antara
yang lebih mendalam tentang peran dan kedudukan fungsi perencanaan dan
Sinulingga, 2017).
yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Produk yang dihasilkan
sebagai outputdari proses atau jasa. Produk yang dihasilkan sebagai outputdari
proses dapat berupa produk akhir (finished products) yang sering juga disebut
adalah output yang bersifat intangible (berwujud non fisik). Perbedaan yang
paling mendasar antara kedua tipe output tersebut ialah pada produk fisik, waktu
terppisah atau dapat dipisahkan sedangkan pada jasa waktu proses dan pengiriman
proses produksi dan pengiriman produk terpisah maka tersedia waktu untuk
simultan dengan penyampaian jasa tersebut kepada pasien. Tidak ada waktu
terlebih dahulu. Karna pada produk non fisik waktu proses dan pengiriman jasa
sangat kritikal. Jika dokter melakukan keliruan maka pasien secara langsung
kelompok yaitu motif produksi (production motive), motif laba (profit motive) dan
motif pelanggan (customer motive). Motif produksi ialah suatu keadaan dimana
baik berupa bahan baku maupun tenaga terampil dan kapital. Misalnya, jika
seorang memiliki atau menguasai sumber bahan baku dia akan berupaya
tersebut dan pasar masih menginginkan. Jika bahan sudah habis atau pasar tidak
sumber bahan atau beralih kegiatan ekonomi sangat jarang dilakukan (Sukaria
Sinulingga, 2017).
Kegiatan produksi dengan motif laba sedikit lebih maju dari motif
produksi. Kegiatan produksi dengan motif laba lebih ditentukan oleh adanya
produksi. Kapital yang digunakan tidak selalu harus dimiliki sendiri tetapi dapat
berupa milik pihak lain. Bila peluang laba tidak atau belum terlihat maka upaya
Masalah yang terkait dengan kedua pandangan diatas adalah faktor laba
masi berjalan. Tetapi dalam sistem ekonomi modren terlebih dalam era globalisasi
yang sekarang berjalan semakin cepat yang ditandai dari suasana persaingan yang
makin tajam, kedua pendekatan diatas jelas telah usang. Persaingan antara pelaku
bisnis mau tak mau harus semakin mengarah kepada pemenangan konsumen
Sinulingga, 2017).
products quality)
permintaan terhadap produk-produk ataupun jasa yang dihasilkan. Hal ini terjadi
karena pelanggan yang puas secara tidak langsung sering berperan sebagai
informal agen off promotionbagi produk yang memuaskan mereka. Apabila dalam
pada produktivitas yang tinggi maka laba yang wajar akan diperoleh (Sukaria
Sinulingga, 2017).
Seperti ditunjuk gambar 2.3 dalam sistem produksi, aktivis berawal dari
jasa (product / service / design) untuk mengetahui part, komponen dan sub-
assembly apa yang dibutuhkan termasuk dimensi (ukuran dan spesifikasi dan jenis
bahan), bentuk dan sub dimensi masing-masing intem yang dibutuhkan untuk
setiap menit produk yang diinginkan. Berdasarkan hasil rancangan ini, ditentukan
meliputi tahapan proses, etimasi waktu sedup (setup time), watu operasi (renung
time) dan waktu pindah antara proses(move time) dan lain lain (Sukaria
Sinulingga, 2017).
Data dan informasi yang telah tersedia kemudian disampaikan pada bagian
cost accuinting untuk menilai kelayakan pembiayaan dan penerimaan. Bila dinilai
yang meliputi jadwal tanetif proses operasi, jadwal dan jumlah kebutuhan bahan
baku(raw material) dan bahan tambahan dari luar (bought-out items) dan jadwal
operasi dan kapasitas fasilitas produksi yang akan digunakan dan lain-
Sinulingga, 2017).
Konsumen Konsumen Perancangan Perancangan
Produk Proses
Perencanaan/
Penjualan & Pengendalian Penyimpanan
Pengiriman produksi Bahan
Vedor
Pengendalian Bahan
Mutu
Peneriman
Bahan
Akutansi Biaya /
Keuangan
Keterangan Aliran Informasi
Aliran Bahan (Produk dan bahan Baku)
Aliran Uang
(spesifikasi) dari setiap item yang dikerjakan. Apabila penyimpangan tidak dapat
terjadi ialah kesalahan dalam pembuatan rancangan part dan komponen, dalam
penentuan waktu setup, ketidaksesuaian mutu dan bahan, kerusakan pada fasilitas
didokumentasikan dan disimpan pada lokasi yang telah ditetapkan dalam store
room. Dalam store room, setiap produk memiliki stork record. Produk tersebut
disepakati. Pada setiap proses transaksi di store room, stork record di update. Up
dating stock record sangat mempengaruhi mutu dari rencana produksi yang
disusun karena stock recordmerupakan salah satu sumber data utama dalam
updatingdari stock record dilakukan secara real time (Sukaria Sinulingga, 2017).
onal dari seluruh organ yang ada harus jelas, bersinergi dan tumpang tindih
rancangan produk ( design & engineering), unit penentuan dan penyusunan proses
dan tata urutan operasi(production engineering), unit penentuan jenis bahan yang
organ tersebut dapat digambarkan seperti terlihat dalam gambar 2.4 (Sukaria
Sinulingga, 2017).
yang besar, fungsi peracangan, pengujian bahan dan pengujian proses mungkin
sangat kecil dan menengah, ketiga fungsi tersebut dapat disatukan dalam satu
bagian yang diberi nama Bagian Design & Enginering (Sukaria Sinulingga,
2017).
M Marketing Design And Quality Production
A
Engineering Engineering Engineering
R
K
E
T
&
Sales And Warehousing Manufacturin Productiion
C Shipping g Control
O
S
T
U
M
E Accounting Vendors Purchasing Store Room
R And Finance
S
dilaksanakan oleh Bagian Production Control. Ruang lingkup tugas dan kegiatan
pengendalian produksi secara garis besar adalah ditunjukan dalam gambar 2.5.
Ada dua fungsi utama yang terkait yaitu manufacturing function dan production
Disamping itu, Quality Control merupakan suatu bagian suatu bagian yang
penerimaan bahan. Dalam sistem produksi modern, fungsi quality control dilebur
ke dalam setiap unit pelaksana kegiatan, dalam arti setiap pelaksanaan kegiatan
bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengendalian mutu pada setiap unit lebih
tersendiri. Misalnya, operator yang sedang mengerjakan suatu benda kerja pada
sebuah mesin bubut lebih tahu mutu output yang dihasilkannya (Sukaria
Sinulingga, 2017).
Production
Control Iventory Control Shop Scheduling,
Manufacturing monitoring and Control
Manufacturin
g Function Testing Assembling Machinng
Berikut ini diberikan uraian yang lebih detail yang meliputi klasifikasi
dan diidentifikasi sebagai proyek, job, batch, repetitive dan operasi kontinu.
dan kontinu dalam hubungannya dengan kebutuhan sumberdaya per unit dan
volume produksi dalam diagram seperti ditunjukkan dalam gambar 2.6. Pemilihan
terhadap proses/ operasi yang sesuai untuk digunakan tergantung kepada jumlah
produk akhir atau part/ komponen yang akan diproduksi dan semberdaya yang
bersifat unik, relative berskala besar yang ditujukan untuk pembuatan satu atau
beberapa produk akhir yang harus diselesaikan dalam waktu yang ditentukan.
dikerjakan sebagai proyek ialah bangunan, dam. Jalan raya, kapal laut, pesawat
udara dan lain-lain yang pada umumnya berbiaya tinggi dan memakan waktu
relative lama . Pekerjaan yang dilakukan sangat beragam dan sering berupa
Repetitif
Job
Proyek
Rendah
Gambar 2.6 Posisi Relatif Operasi Manufacturing Proyek, Job, Repetitif dan
Kontinu
Sumber: Sukaria Sinulingga, (2017).
dengan output yang terdiri dari satu atau beberapa item yang identik , bersifat
contoh dari job ialah operasi manufacturing untuk pembuatan barang-barang cor
machining) dan lain-lain. Job dapat dikatakan sebagai sebuah proyek kecil dimana
pekerjaan dilakukan dalam sebuah pabrik berskala kecil yang disebut job
kesamaan tertentu dan order terhadap produk tersebut kemudian dibagi kedalam
beberapa batch . Proses operasi dilakukan batch per batch dan setiap batch yang
batch adalah produk-produk standar agar proses manufacturing dari satu batch ke
batch yang lain membutuhkan waktu sutup yang minimum, dan pengadaan bahan
dari operasi produksi yang identik dalam volume besar. Karena volume nya besar
Operasi manufacturing yang repetitif dan continu sering juga disebut flow shops
karena material bergerak secara mulus dengan hanya sedikit atau tidak ada
yang bersifat diskrit misalnya mobil, computer, televisi dan lain-lain. Peralatan
maksud tunggal untuk menghasilkan efesiensi yang tinggi. Para operator dilatih
dalam keterampilan yang sempit untuk melakukan pekerjaan yang tidak terlalu
melalui tahapan proses tanpa interupsi antar proses. Produk-produk yang tepikal
manufacturing cara hibrida juga tidak jarang ditemukan misalnya produksi secara
batch melalui proses operasi repetitif atau continu. Pada awal operasi dilakukan
operasi secara batch dan kemudian pada tahap berikutnya proses dimodifikasi
untuk memproduksi batch untuk produk yang berbeda (Sukaria Sinulingga, 2017).
,karena sifatnya memenuhi order satu persatu maka peramalan permintaan jangka
pendek tidak diperlukan tetapi peramalan jangka panjang masih relevan untuk
model yang tersedia, variasi dan tipe produk yang diinginkannya dari alternatif
yang ada. Kegiatan produksi dilakukan untuk membuat komponen-komponen
standar dengan dengan semua variasinya dan perakitan produk akhir dilakukan
Karena kata peramalan adalah identik dengan perkiraan yang mengandung makna
satu faktor kritis yang perlu mendapat perhatian serius dari manajemen setiap kali
2017).
seleranya tetapi membeli langsung produk yang sudah jadi dari persediaan.
dalam jadwal induk produksi (master production schedule). Jadwal ini induk
nya akibat fluktuasi permintaan yang sering diluar batas antisipasi normal maka
pertimbangan tingginya fluktuasi jumlah permintaan. Isu utama dalam tipe make-
to-order ialah peramalan dan permintaan safety stock (Sukaria Sinulingga, 2017).
Ke empat tipe posisi produk dalam lingkungan manufacturing diatas
menunjukkan bahwa dalam dua tipe lingkungan yang pertama, para pelanggan
menyediakan sendiri spesifikasi atau desain produk yang akan dibuat dilantai
diberi kesempatan untuk memilih secara terbatas terhadap model dan variasi yang
tentang potensi permintaan terhadap setiap model dan variasi. Berdasarkan hasil
Sinulingga, 2017).
tetapi memesan secara langsung produk yang sudah jadi. Perusahaan meramalkan
persedian. Kebebasan pelanggan hanya dalam penentuan besar order dan jadwal
Sinulingga, 2017).
terlihat dalam gambar 2.7. dari gambar -2.7 terlihat bahwa produksi dalam
Engineering to Order
Make to Order
Assebly To Order
Make to Stok
Desing and
Engineering Manufacturing Assembly Deliveri
produk yamg diinginkan dapat di produksi pada waktu yang tepat, dalam jumlah
yang tepat dan memenuhi spesifikasi mutu yang ditetapkan dan biaya operasi
ditinjau dari berbagai aspek dapat dilihat pada tabel-2.1. Lingkugan engineering
to order dan make to order pada dasarnya tidak berbeda kecuali dalam hal
pembuatan engineering design. Oleh karena itu kedua tipe lingkungan itu sering
dan engineering to order hanya efektif dalam skala produksi kecil. Produk-produk
yang dihasilkan pada umunya mempunyai proses yang cukup rumit dan
bertahun. Persedian baik dalam hal bahan baku, maupun part atau komponen
relatif kecil atau pun mungkin tidak ada karena jenis dan tipe produk yang
2017).
part atau komponen yang diinginkan dalam produk yang dipesan. Seperti pada
dengan pilihan yang terbatas sesuai dengan modul standar (Sukaria Sinulingga,
2017).
persedian merupakan ciri utama dan merupakan faktor yang krtitis. Proses
produksi, kapasitas dan kebutuhan sumber daya lainnya pasa umumnya mudah
di penuhi dari stocks digudang dalam rentan waktu relatif panjang,lingkungan ini
Sinulingga, 2017).
Sinulingga, 2017).
jumlah pabrik yang dikelola. Pada perusahaan yang mengelola banyak pabrik dan
atau komponen yang dibuat pada satu pabrik diangkut ke pabrik lain untuk dirakit
dengan part atau komponen yang dibuat di pabrik lain maka departemen
berukuran besar ialah seperti ditunjukan dalam gambar -2.7. ada lima direktur
yang dibawahi Direktur Utama , dua diantaranya ialah Direktur Marketing dan
Direktur
Utama
Bendahara Sekretaris
Direktur Produksi membawahi beberapa manajer antara lain yang utama ialah
seksi yang merupakan inti dari bagian tersebut yaitu Seksi Perencanaan dan
Persediaan Produk (Stock Control) yang sering juga disebut store room controller
(2017).
BAB III
STUDI KASUS
tergabung dalam dua kelompok yaitu Product Group-I dan Product Group-II.
Product Group –I terdiri dari dua jenis produk yaitu Produk A dan Produk B,
Produk A
Produk Group I
Produk B
Produk C
Produk Group II
Produk D
dalam 5 tahun ke depan masing-masing adalah 12.000 unit dan 16.000 unit. Hasil
dari tahun ke tahun untuk kedua product group tersebut terus meningkat rata-rata
sebesar 4 % per tahun untuk Product Group-I dan 5 % per tahun untuk Product-
Group-I.
terdiri dari Produk C dan D. Product structure tree masing-masing produk dalam
sumberdaya yang paling kritis. Sumberdaya produksi yang paling kritikal dalam
pembuatan produk-produk dari kedua product group tersebut ialah Stasiun Kerja
Group-I membutuhkan kapasitas stasiun kerja ini masing-masing sebesar 0.55 jam
dan 0.90 jam per unit. Komposisi rata-rata kedua produk dalam Product Group-I
kapasitas stasiun kerja kritis tersebut secara rata-rata masing-masing sebesar 0.53
jam dan 0,65 jam per unit. Komposisi rata-rata kedua produk dalam Product
induk produksi ialah besarnya kebutuhan kapasitas dalam 3 tahun terakhir seperti
terlihat dalam tabel dibawah ini. Data waktu setup dalam satuan jam dan waktu
Tabel 3.1. Data waktu setup dalam satuan jam dan waktu operasi dalam jam per
unit
No PRODUCT GROUP-1 PRODUCT GROUP-II
WC Produk A Produk B Produk C Produk D
Wakt Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
u Operasi Setup Operasi Setup Operasi Setup Opera
Setup si
101 1.40 60.00 - - 2.50 75.00 1.80 42.40
102 0.80 35.00 - - 1.60 34.50 - -
201 0.60 30.00 1.50 56.40 - - 1.60 57.50
202 0.60 45.00 2.40 82.00 - - 1.80 48.20
401 - - - - 2.10 45.00 1.50 32.50
501 1.00 55.00 2.00 80.00 - - -
A B
P-4 P-2
P-1 P-2 P-3
W/C 202
w/c 102 w/c 201
w/c 202 W/C 202
w/c 101 w/c 101 W/C 201
C D
a. Produk A
b. Produk B
d. Produk D
Perusahaan beroperasi dalam 5 hari per minggu dan 8 jam per hari.
Dengan demikian, jumlah jam kerja per minggu ialah 40 jam. Kalender
perusahaan disusun untuk tahun 201x dengan memperhatikan hari libur umum
sebagai hari libur perusahaan. Sebagai contoh, kalender bulan Januari 201x
produksi kedepannya.
buat berdasarkan kuartal, dimana dalam 1 tahun dibagi menjadi 4 kuartal. Adapun
a. Kuartal 1
Jan-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6 Januari
26 Hari
7 8 9 10 11 12 13
Kerja
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Mar-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3
25 Hari
4 5 6 7 8 9 10
Kerja
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
17: Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940
30: Wafat Isa Al Masih
b. Kuartal 2
Apr-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6 7 April
24 Hari
8 9 10 11 12 13 14
Kerja
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
14: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
Mei-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 Mei
24 Hari
6 7 8 9 10 11 12
Kerja
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
1: Hari Lahir Pancasila 10: Kenaikan Isa Almasih
29: Hari Raya Waisak 2562
Jun-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 Juni
23 Hari
3 4 5 6 7 8 9
Kerja
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
1: Hari Lahir Pancasila
15-16: Hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah
c. Kuartal 3
Jul-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6 7 Juli
26 Hari
8 9 10 11 12 13 14
Kerja
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
Agu-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 Agustus
25 Hari
5 6 7 8 9 10 11
Kerja
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31
17: Hari Kemerdekaan Indonesia
22: Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah
Sep-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 September
24 Hari
2 3 4 5 6 7 8
Kerja
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
11: Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah
Total hari kerja pada kuartal 3 = 75 Hari Kerja
d. Kuartal 4
Okt-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6 Oktober
27 Hari
7 8 9 10 11 12 13
Kerja
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30 31
Nov-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 November
25 Hari
4 5 6 7 8 9 10
Kerja
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
20: Maulid Nabi Muhammad SAW
Des-18
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 Desember
25 Hari
2 3 4 5 6 7 8
Kerja
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
hari kerja, kuartal 2 = 71 hari kerja, kuartal 3 = 75 hari kerja dan kuartal 4 = 77
hari kerja. Dapat kita simpulkan bahwa total hari kerja 2018 adalah 297 hari kerja.