PT ARIEF KURNIAWAN
Natalia Maharani S
2121066
SA501 (MBKM)
i
Daftar Isi
ii
3.1. Tujuan Desain Secara Umum .................................................................................... 28
3.2. Tekanan-Tekanan Desain .......................................................................................... 28
3.3. Desain Model Secara Umum ..................................................................................... 32
3.4. Desain Output Secara Umum .................................................................................... 33
3.5. Desain Input Secara Umum ....................................................................................... 34
3.6. Desain Database Secara Umum ................................................................................ 34
3.7. Desain Teknologi Secara Umum ............................................................................... 34
3.8. Desain Pengendalian Secara Umum.......................................................................... 35
3.9. Analisis Biaya/Manfaat ............................................................................................. 38
3.10. Penilaian Kelayakan .................................................................................................. 39
3.11. Kebutuhan Perangkat Keras ...................................................................................... 40
4. Hasil Desain Sistem Terinci Untuk Proyek Pengendalian Persediaan ........................ 42
4.1. Pendahuluan .............................................................................................................. 42
4.2. Desain Output Terinci ............................................................................................... 42
4.3. Desain Input Terinci .................................................................................................. 48
4.4. Desain Dialog Layar Terminal .................................................................................. 51
4.5. Desain Database Terinci ............................................................................................ 52
4.6. Desain Teknologi Terinci .......................................................................................... 56
4.7. Desain Program Komputer ........................................................................................ 57
5. Hasil Implementasi Sistem Untuk Proyek Pengendalian Persediaan .......................... 58
5.1. Time Schedule Kegiatan Implementasi ..................................................................... 58
5.2. Pemilihan Tempat Dan Instalasi Perangkat Keras Dan Lunak ................................. 59
5.3. Pemerolehan Perangkat Lunak Sistem ...................................................................... 59
5.4. Pengetesan Sistem ..................................................................................................... 59
5.5. Konversi Sistem ........................................................................................................ 60
5.6. Pemilihan Dan Pelatihan Personil ............................................................................. 61
iii
1. Usulan Pengembangan Sistem Informasi Untuk Proyek
Pengendalian Persediaan
1
3. Mendesain sistem informasi yang dapat mendukung semua operasi dan pengendalian
persediaan.
4. Mengintegrasikan sistem informasi ini dengan sistem-sistem informasi yang lainnya.
5. Membuat program komputer untuk sistem informasi ini.
6. Menerapkan dan mengetes sistem informasi ini sampai dapat dioperasikan dengan
memuaskan.
1.4. Permasalahan-Permasalahan
Meskipun nilai stok ini juga disebabkan oleh ketidaktelitian tetapi juga tidak terlepas
dari beberapa permasalahan-permasalahan yang terjadi. Permasalahan-permasalahan yang
terjadi yang berhubungan dengan pengendalian persediaan adalah sebagai berikut.
1. Persediaan bahan baku dan persediaan barang dagangan sering terjadi out of stock,
sehingga sering terjadi back order dan penundaan pengiriman yang mengakibatkan
besarnya biaya pemesanan.
2. Persediaan bahan baku dan persediaan barang dagangan sering terjadi over stock,
sehingga mengakibatkan besarnya biaya persediaan dan penyimpanan.
3. Pengendalian manajemen kurang efektif
2
2. Laporan-laporan resmi yang berupa:
a. Laporan order persediaan
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi banyaknya order yang
dilakukan. Periode laporan ini adalah mingguan.
b. Laporan back order
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi order pelanggan yang
tidak dapat dipenuhi oleh perusahaan, sehingga perusahaan dapat melakukan
tindakan perbaikan di masa mendatang.
c. Laporan persediaan terjual
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi tingkat kenaikan dan
penurunan order yang dilakukan oleh masing masing langganan. Dari laporan
ini manajer dapat menganalisis mengapa order yang dilakukan langganan
menurun, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk lebih
meningkatkannya.
d. Laporan persediaan harian
Laporan ini berguna bagi manajer untuk pengendalian persediaan tiap harinya
e. Laporan transaksi barang
Laporan ini berguna bagi manajer untuk mengevaluasi barang barang mana saja
yang paling diminati oleh konsumen dan barang-barang mana yang kurang
diminati dan selanjutnya dapat dianalisis mengapa terjadi demikian.
3
1. Pendekatan sistem (systems approach)
Pendekatan sistem merupakan pendekatan yang memperhatikan sistem informasi
sebagai satu kesatuan yang utuh terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di
dalam perusahaan Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem informasi
saja.
2. Pendekatan atas turun (top-down approach)
Pendekatan atas turun dimulai dari level atas organisasi (level strategic planning),
yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah
selanjutnya dari pendekatan ini adalah melakukan analisis kebutuhan informasi.
Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun ke penentuan output,
input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan atas turun ini
sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Pendekatan moduler (modular approach)
Pendekatan moduler memecah-mecah sistem yang rumit menjadi bagian modul-
modul yang lebih sederhana. Sebagai akibatnya, tiap tiap modul dapat dikembangkan
dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan
mudah dipelihara.
4. Pendekatan berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan berkembang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi
yang memerlukannya saja pada saat ini dan akan terus dikembangkan untuk periode-
periode berikutnya men gikuti kebutuhannya dan perkembangan teknologi yang ada.
Pende katan berkembang ini menyebabkan investasi tidak terlalu mahal dan dapat
mengikuti perkembangan teknologi yang cepat.
2.000.00,-) 10.000.000 - - - -
6
b. Analisis yunior (3 bulan/orang x Rp.
1.500.00,-) 450.000 - - - -
7
3. Biaya Operasi dan Biaya Perawatan
B. Alternatif II
Besarnya biaya untuk alternatif ke II adalah sebagai berikut ini.
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
A. Biaya konsultan.
a. 2.000.00,-) 10.000.000 - - - -
Analisis yunior (3 bulan/orang x Rp.
b. 1.500.00,-) 450.000 - - - -
Pemrograman (5 bulan/orang x Rp.
1.000.00,-)
c. 5.000.000 - - - -
8
d. Biaya Perjalanan dan akomodasi 2.000.000 - - - -
9
Biaya perawatan perangkat keras (reparasi,
1 Keuntungan berwujud
B. Alternatif II
Besarnya manfaat untuk alternative ke II adalah sebagai berikut ini :
1 Keuntungan berwujud
10
2 Keuntungan tak berwujud
E. Kelayakan hukum
Alternatif I dan alternatif II, kedua-duanya tidak akan melanggar hukum atau
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang telah dite tapkan oleh pemerintah maupun
di dalam perusahaan sendiri.
Dari penilaian kelayakan ini, maka hasilnya untuk ke lima kelayakan yang dinilai
adalah sebagai berikut:
12
1.16. Kebutuhan Perangkat Keras
Untuk masing-masing alternative yang diusulkan, konfigurasi perangkat keras yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut ini.
Alternatif I
Alternatif I menggunakan 2 buah computer mikro IBM PC Compactible
Workstation sebanyak 2 unit menggunakan:
- RAM
- CGA
- Multi Card
- Keyboard
b 2xRp
. Monitor berwarna 14" 500.000 1.000.000,00
2xRp
Dot Matrix Printer 800.000 1.600.000,00
2xRp
Harddisk 8gb 600.000 1.200.000,00
2xRp
UPS 500.000 1.000.000,00
Alternatif II
Alternatif II DDP Network dengan topologi bintang (star network)
menggunakan sebuah file server dengan 4 buah terminal.
1 File server sebanyak 2 unit menggunakan:
- RAM
- disk drive
13
- serial port
Parallel printer
- port
2 Lain-lain
14
waktu tengah tengah (m;) dan waktu pesimis (b;) Waktu kegiatan untuk kedua
alternatif yang diusulkan adalah sebagai berikut ini.
A Analisis system
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8
A
15
Masalah & Titik keputusan Penyebab Masalah Output / Informasi
Identifikasi Dibutuhkan
Masalah
16
penundaan
pengiriman
Tidak ada laporan Proses pembuatan Belum tersedianya laporan • Laporan order
pendukung untuk laporan yang yang menunjang untuk persediaan
bagian masih tumpang- mengetahui persediaan karena • Laporan persediaan
penerimaan atau tindih dan tidak proses pembuatan masih terjual
pengeluaran lengkap di bagian manual dan memakan waktu. • Laporan backorder
logistic • Laporan persediaan
harian
Kurang teliti Proses merekam Tidak dilakukan pengecekan • Laporan order
dalam pemesanan transaksi ulang sehingga persediaan yang persediaan
persediaan pembelian diorder masih menerka-nerka. • Laporan transaksi
sehingga barang persediaan tidak barang
menjadi akurat di bagian • Laporan persediaan
menumpuk dan procurement harian
kapasitas
penyimpanan
menjadi overload.
17
2. Analisis Sistem Untuk Proyek Pengendalian Persediaan
2.2. Permasalahan-Permasalahan
Permasalahan-permasalahan yang terjadi yang berhubungan dengan pengendalian
persediaan adalah sebagai berikut.
1. Persediaan bahan baku dan persediaan barang dagangan sering terjadi out of stock,
sehingga sering terjadi back order dan penundaan pengiriman yang mengakibatkan
besarnya biaya pemesanan.
2. Persediaan bahan baku dan persediaan barang dagangan sering terjadi over stock,
sehingga mengakibatkan besarnya biaya persediaan dan penyimpanan.
3. Pengendalian manajemen kurang efektif
18
2. Persediaan bahan baku dan persediaan barang dagangan sering terjadi over stock,
sehingga mengakibatkan besarnya biaya persediaan dan biaya penyimpanan. Masalah
ini kami identifikasi disebabkan oleh karena kurang teliti dalam pemesanan persediaan
sehingga barang menjadi menumpuk dan kapasitas penyimpanan menjadi overload.
Sebagai akibatnya, dibutuhkan biaya lebih banyak untuk pemesanan barang yang
seharusnya belum dibeli, biaya penyimpanan untuk tempat yang lebih luas serta biaya
persediaan.
3. Pengendalian manajemen yang kurang efektif. Masalah ini kami identifikasi
disebabkan oleh karena kurang tersedianya laporan yang sesuai dan berkualitas.
Sebagai akibatnya, manajemen tidak mempunyai dasar dalam mengambil keputusan
untuk pengendalian manajemen.
Dengan demikian penyebab terjadinya masalah-masalah yang mampu kami
identifikasi adalah sebagai berikut ini.
1. Tidak dilakukan pengecekan persediaan secara rutin.
2. Tidak ada laporan pendukung untuk bagian penerimaan atau pengeluaran.
3. Kurang teliti dalam pemesanan persediaan sehingga barang menjadi menumpuk dan
kapasitas penyimpanan menjadi overload.
4. Kurang tersedianya laporan yang berkualitas.
03-10-2022 Wawancara persediaan yang harus Bagian Logistic Nata Bpk. Haikal
dibeli
20
06-10-2022 Wawancara pengambilan dan Bagian Gudang Nata Bpk. Marko
penerimaan barang
09-10-2022 Observasi dukungan informasi dari Bagian Gudang Nata Bpk. Marko
divisi terkait
Untuk proses pembuatan laporan persediaan ini kami melihat kesalahan yang dilakukan rata-rata
sebesar 4%. Kami menganggap besarnya tingkat kesalahan ini menunjukkan pekerjaan yang
dilakukan masih belum tepat. Batas toleransi yang dianggap maksimum adalah sebesar 1% saja.
Analisis Dokumen
Dokumen – dokumen yang digunakan di sistem ini daftar persediaan yang harus dibeli, permintaan
pembelian, pesanan pembelian, slip pengecekan dan laporan penerimaan dan pengeluaran barang.
Untuk sistem lama, semua dokumen ini tembusannya cukup efektif dan memang diperlukan.
Analisis Laporan Dan Kebutuhan Informasi
Laporan yang dihasilkan oleh sistem lama masih kurang efisien, laporan lain masih dibutuhkan
namun sistem lama masih menggunakan cara manual sehingga dibutuhkan cara yang lebih efektif
untuk mempermudah pemakainya.
Analisis Teknologi
Teknologi yang digunakan di sistem lama adalah personil-personil yang mengoperasikan sistem
dan peralatan-peralatan serta perlengkapan-perlengkapan lainnya dan teknologi yang kami analisis
saat ini hanya untuk personil saja, sedangkan untuk perlengkapan dan peralatan akan kami analisis
untuk keperluan desain sistem yang baru.
23
Narasi Sistem Pembelian PT Arief Kurniawan
Unit yang terlibat Inventory Control, Bagian Pembelian, Pemasok, Bagian
Penerimaan, Bagian Hutang Usaha, Gudang dan Bagian
Pengeluaran Kas
Dokumen yang Daftar Sediaan yang harus dibeli, permintaan pembelian, pesanan
digunakan pembelian, slip pengepakan, faktur, laporan penerimaan, bukti kas
keluar dan cek
Bagian Pembelian
Menerima Permintaan Pembelian ke-1 dari Inventory Control.
Membuat dokumen Pesanan Pembelian sebanyak 4 rangkap
berdasarkan
Permintaan Pembelian ke-1.
Mengirimkan Pesanan Pembelian ke-1 ke Pemasok.
Memberikan Pesanan Pembelian ke-2 ke Bagian Hutang Usaha.
Memberikan Pesanan Pembelian ke-3 ke Bagian Penerimaan.
Mengarsipkan urut tanggal Pesanan Pembelian ke-4.
Pemasok
Menerima Pesanan Pembelian ke-1 dari Bagian Pembelian.
Menyiapkan sediaan yang dipesan oleh Bagian Pembelian PT
Arief Kurniawan.
Mengirimkan sediaan ke bersama dengan dokumen Slip
Pengepakan ke
Bagian Penerimaan PT Arief Kurniawan.
24
Mengirimkan Faktur ke Bagian Hutang Usaha PT Arief
Kurniawan setelah barang diterima.
Menerima Cek dari Bagian Pengeluaran Kas PT Arief Kurniawan
atas pelunasan Faktur.
Bagian Penerimaan
Menerima Pesanan Pembelian ke-3 dari Bagian Pembelian.
Menerima sediaan bersama dengan Slip Pengepakan dari
Pemasok. Membuat dokumen Laporan Penerimaan sebanyak 3
rangkap setelah mencocokkan sediaan dengan Pesanan
Pembelian ke-3 dan Slip Pengepakan.
Memberikan sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
ke Gudang.
Memberikan Laporan Penerimaan ke-1 dan Slip Pengepakan ke
Bagian Hutang Usaha.
Mengarsipkan urut tanggal Laporan Penerimaan ke-2 dan
Pesanan Pembelian ke-3.
Gudang
Menerima Sediaan bersama dengan Laporan Penerimaan ke-3
dari Bagian Penerimaan.
25
Mencatat Sediaan ke Kartu Sediaan berdasarkan Laporan
Penerimaan ke-3.
27
3. Desain Secara Umum Untuk Proyek Pengendalian Persediaan
30
d. Skedul instalasi.
Sampai dengan diterapkannya sistem informasi ini nantinya, batas waktu
pengembangan sistem akan tetap dapat kami lakukan tepat pada waktunya sesuai
dengan yang direncanakan.
e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan.
Umur sistem akan dapat bertahan minimum 5 tahun dan mampu bertahan bila
terjadi perubahan-perubahan yang cukup signifikan.
f. Kemudahan dipelihara.
Sistem informasi ini dirancang secara terstruktur dengan dokumentasi yang
lengkap, sehingga mudah dipelihara
6. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan data. Semua kebutuhan-kebutuhan pengolahan data
juga akan dapat ditangani oleh sistem informasi yang sedang didesain ini, meliputi
kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut ini.
a. Volume.
Semua volume normal dan volume puncak akan dapat ditangani oleh sistem
informasi tanpa terjadi penundaan-penundaan.
b. Hambatan waktu pengolahan.
Waktu mulai data dimasukkan sampai informasi dihasilkan akan berada dalam
waktu yang dapat diterima.
c. Permintaan perhitungan.
Model-model matematika akan digunakan dalam sistem informasi ini untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan, seperti misalnya model pembukuan
dan model unit persediaan.
7. Faktor-faktor organisasi.
Sistem informasi ini didesain dengan memperhatikan faktor-faktor organisasi yang ada
di PT Arief Kurniawan. Sistem informasi ini dapat mendukung operasi perusahaan
untuk dapat mencapai tujuannya. PT Arief Kurniawan mempunyai sifat organisasi
perusahaan besar dengan tujuan pencapaian laba yang maksimal. Sistem informasi ini
juga akan dapat menyediakan informasi kepada manajer-manajer fungsional,
khususnya kepada manajer pengadaan barang sesuai dengan tipe organisasi ini yaitu
organisasi fungsional. Gaya manajemen organisasi PT Arief Kurniawan adalah
demokratik, sehingga penerapan teknologi LAN dengan pengolahan yang tersebar
juga sesuai dengan gaya manajemen ini.
31
8. Faktor-faktor manusia.
Sistem informasi ini juga didesain dengan memperhatikan faktor-faktor manusia yang
terlibat dengannya. Sistem informasi akan dapat membantu bukan menyulitkan
manusia yang terlibat, sehingga personil-personil ini akan merasa bersahabat dengan
sistem informasi.
9. Kebutuhan biaya-efektivitas.
Tidak hanya pada tahap perencanaan sistem saja diperhitungkan tentang biaya dan
efektivitas dari sistem informasi yang akan dikembangkan. Akan tetapi pada tahap
desain ini juga akan didesain suatu sistem informasi yang akan menghasilkan manfaat
atau efektivitas yang lebih besar dari biaya yang akan dikeluarkannya. Pada tahap
desain secara umum, terdapat beberapa perubahan-perubahan dari asumsi-asumsi yang
telah dibuat di perencanaan sistem. Di tahap perencanaan sistem diperkirakan
penggunaan dari workstation adalah sebanyak 2 buah, tetapi pada tahap desain umum
ini diperlukan workstation sebanyak 3 buah, sehingga analisis biaya-manfaat perlu
kami lakukan kembali.
10. Kebutuhan-kebutuhan kelayakan.
Lima macam kelayakan, yaitu kelayakan teknik, kelayakan ekonomi, kelayakan
hukum, kelayakan operasi dan kelayakan skedul juga akan kami nilai kembali di tahap
desain sistem ini.
33
3.5. Desain Input Secara Umum
Input yang dibutuhkan oleh sistem informasi ini seperti tampak di diagram arus data juga
terdiri dari dua macam, yaitu yang berupa suatu dokumen dan input berupa dialog di layar
terminal. Input yang berupa dokumen dapat dibutuhkan oleh sistem informasi ini dapat
dilihat pada formulir F-103.
No./ Volume
Kode Nomo Sumber Jumlah
Nama input Distribusi Periode Normal Puncak
input r KD Input tembusan
Order Order Bagian
01-012 persediaan A-010 Pembelian 1 Procurement Harian 100 250
Pengeluaran Order Bagian
01-013 persediaan A-020 Penjualan 1 Logistik Harian 150 300
34
Dari bentuk LAN yang direncanakan, maka jenis dan jumlah perangkat yang
dibutuhkan dapat ditentukan dan dapat dilihat pada formulir F-106. Kebutuhan perangkat
lunak mengikuti perangkat keras yang akan digunakan dan dapat dilihat pada formulir F-
107.
Total Waktu Perangkat keras
No. Waktu per kegiatan (dtk/mnt/jam)
Kegiatan Lokasi Volume Waktu tersedia dibutuhkan
urut
Time&Motion Kelonggaran Standar Jenis Jumlah
Mengecek
permintaan Order
1 pembelian Pembelian 250 1,50 0,50 2,00 500,00
Merekamkan task
order 250 0,75 0,50 1,25 312,50
812,50 420 Workstation 2
Printer 2
UPS 2
Mengecek Order
2 pemasukan order Penjualan 250 1,50 0,50 2,00 500,00
Merekamkan batch
order 250 0,75 0,50 1,25 312,50
812,50 420 Workstation 2
Printer 2
UPS 2
Membuat Kartu Bagian
3 sediaan procurement 250 0,75 0,50 1,25 312,50
312,50 420 Workstation 1
Printer 1
UPS 1
Bagian
4 Merekam transaksi procurement 250 0,75 0,50 1,25 312,50
312,50 420 Workstation 1
Printer 1
UPS 1
Mencetak laporan-
5 laporan PDE 12 5,00 0,75 5,75 69,00
69,00 420 Workstation
Printer
UPS
File server,
6 Supervisor network PDE harddisk
Console,
UPS EVA,
matrix
Tape
cartridge
UPS
35
pengendalian yang dibutuhkan oleh sistem informasi ini dapat dilihat pada formulir F-108,
F-109, F-110 dan F-111.
Kategori Macam pengendalian yang
Deskripsi Pengendalian
pengendalian dibutuhkan
Pengendalian pemisahan tugas dan tanggung Wewenang transaksi dan penyimpanan aktiva dipisahkan gudang hanya
organisasi jawab antar departemen boleh mengeluarkan barang bila ada surat permintaan barang yang
sudah ditandatangani oleh manajer
Wewenang transaksi dan pengolahan data dipisahkan bagian PDE hanya
boleh merekamkan transaksi persediaan berdasarkan tembusan kartu
sediaan yang ditandatangani oleh manajer
Penyimpanan aktiva dan pelaksanaan dipisahkan
Pemisahan tugas dan tanggung Fungsi pengontrol data, operator dan pustakawan data dipisahkan
jawab dalam departemen
Pengendalian Dokumentasi kode barang Dokumentasi ini diperlukan untuk mengoperasikan sistem pelatihan
Dokumentasi karyawan, acuan bila sistem akan dimodifikasi dan lain sebagainya
Dokumentasi prosedur manual
Dokumentasi backup dan restore
Dokumentasi system
Dokumentasi program
Dokumentasi operasi
Dokumentasi data
Pengendalian Echo check harus mempunyai dua macam bentuk pengendalian ini
Perangkat
Keras
Parity check
Pengendalian Digunakan data log Data yang masuk ke PDE dicatat oleh data control group
Keamanan
Data
Data disimpan khusus oleh pustakawan data
Otorisasi akses dengan menggunakan password
Tidak semua data didalam komputer tersedia untuk semua orang
back up dan restore (recovery) Tiap minggu dilakukan backup keflashdisk
Form F-108
Pengendalian pada tahap Echo check Sebelum data direkamkan, akan ditampilkan
pemasukkan data terlebih dahulu di layar untuk dikonfirmasi
kebenarannya
Existence check Kode yang tidak sah akan ditolak
Matching check Kode yang dimasukkan akan diperiksa
keberadaannya di file database dan bila tidak ada
akan ditolak.
Limit atau reasonable check Data yang tidak masuk akal akan ditolak
Batch control total check Nilai yang diposting kedalam kartu sediaan akan
dicocokkan dengan nilainya dan jumlah record
dengan yang tercatat
Penggunaan tanda pengenal
Form. F-109
37
3.9. Analisis Biaya/Manfaat
Metode pengolahan data yang akan digunakan adalah direct processing dengan
perangkat keras yang menggunakan teknologi DDP Network (LAN) dengan topology
berbentuk star network. File server akan diletakkan di bagian PDE dan masing-masing
workstation diletakkan pada tiap-tiap proses yang membutuhkannya, sebanyak 3
workstation. Karena jumlah workstation berubah dari yan direncanakan di tahap sebelumnya,
berarti biaya pengembangan sistem informasi ini juga berubah (manfaatnya diasumsikan
tetap), maka perlu kami lakukan kembali analisis biaya/manfaat.
Besarnya biaya untuk pengembangan sistem ini adalah:
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
1. Biaya Pengadaan (procurement cost)
11.750.00
a. Biaya pembelian perangkat keras 0 0 0 0
0
b. Biaya manajemen dan staff 500.000 0 0 0 0
12.250.00
Total biaya pengadaan 0 0 0 0
0
2. Biaya Persiapan Operasi (start-up cost)
a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem 500.000 0 0 0 0
b. Biaya reorganisasi 250.000 0 0 0 0
b. Biaya manajemen dan staff 500.000 0 0 0 0
Total biaya persiapan operasi 1.250.000 0 0 0 0
3. Biaya Proyek (project-related cost)
A
Biaya konsultan.
.
Analisis senior (6 bulan/orang x Rp.
a. 9.000.000 0 0 0 0
1.500.00,-)
b Analisis yunior (6 bulan/orang x Rp.
7.200.000 0 0 0 0
. 1.200.00,-)
Pemrograman (6 bulan/orang x Rp.
c. 6.000.000 0 0 0 0
1.000.00,-)
d
Biaya Perjalanan dan akomodasi 1.000.000 0 0 0 0
.
23.200.00
Total Biaya Konsultan 0 0 0 0
0
B. Tahap analisis sistem
a. Biaya untuk mengumpulkan data 150.000 0 0 0 0
b
Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 100.000 0 0 0 0
.
c. Biaya rapat 250.000 0 0 0 0
d
Biaya manajemen dan staff 500.000 0 0 0 0
.
Total Biaya tahap analisis system 1.000.000 0 0 0 0
C. Tahap desain system
a. Biaya dokumentasi (kertas, fotocopy) 150.000 0 0 0 0
b
Biaya rapat 250.000 0 0 0 0
.
c. Biaya manajemen dan staff 500.000 0 0 0 0
Total Biaya tahap desain system 900.000 0 0 0 0
D
Tahap penerapan system
.
a. Biaya pembuatan formulir baru 250.000 0 0 0 0
b
Biaya konversi data 150.000 0 0 0 0
.
38
c. Biaya latihan personel 500.000 0 0 0 0
d
Biaya manajemen dan staff 500.000 0 0 0 0
.
Total Biaya tahap penerapan sistem 1.400.000 0 0 0 0
26.500.00
Total biaya proyek 0 0 0 0
0
40.000.00
Total biaya pengembangan sistem 0 0 0 0
0
4. Biaya Operasi dan Biaya Perawatan
Biaya personil (operator, bagian 1.500.00 1.500.00 1.750.00 2.000.00
a. 0
administrasi) 0 0 0 0
1.000.00 1.100.00
b. Biaya Overhead (listrik, supplies) 0 500.000 700.000
0 0
Biaya perawatan perangkat keras (reparasi, 1.000.00 1.000.00 1.000.00 1.000.00
c. 0
service) 0 0 0 0
Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi 1.000.00 1.000.00
d. 0 750.000 750.000
sistem 0 0
3.750.00 3.950.00 4.750.00 5.100.00
Total biaya operasi dan perawatan 0
0 0 0 0
40.000.00 3.750.00 3.950.00 4.750.00 5.100.00
Total Biaya-biaya
0 0 0 0 0
Manfaat dari system informasi ini diasumsikan tidak berubah, seperti yang telah
direncankaan di alternative II pada tahap perencanaan sistem sebagai berikut ini.
Tahun
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4
0
1 Keuntungan berwujud
a. Pengurangan-pengurangan biaya operasi - 600.000 600.000 600.000 600.000
b. Pengurangan kesalahan-kesalahan proses - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
c. Pengurangan biaya pemesanan - 3.500.000 6.500.000 9.500.000 12.500.000
d. Pengurangan biaya persediaan - 13.000.000 13.000.000 13.000.000 13.000.000
e. Pengurangan biaya penyimpanan - 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Total Keuntungan berwujud 20.300.000 23.300.000 26.300.000 29.300.000
2 Keuntungan tak berwujud
a. Peningkatan pelayanan kepada pelanggan - 1.500.000 4.500.000 7.500.000 10.000.000
b. Peningkatan kepuasan kerja personil - 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Peningkatan keputusan manajemen lebih
c. - 1.500.000 3.000.000 4.500.000 6.500.000
baik
Total keuntungan tak berwujud 6.000.000 10.500.000 15.000.000 20.000.000
Total Manfaat - 26.300.000 33.800.000 41.300.000 49.300.000
40
- disk drive
- serial port
Parallel
- printer port
arcnet network control
- interface
Monitor berwarna
b. 14" 3x500.000 1.500.000,00
41
4. Hasil Desain Sistem Terinci Untuk Proyek Pengendalian Persediaan
4.1. Pendahuluan
Desain sistem terinci ini merupakan kelanjutan dari desain sistem umum yang telah
disetujui manajemen. Pada tahap detail desain, kami akan menjelaskan secara rinci
bagaimana dan seperti apa komponen utama sistem informasi persediaan ini. Langkah
utama yang kami lakukan adalah merancang formulir laporan yang diperlukan. Selanjutnya
kami merancang formulir input berupa dokumen-dokumen dasar yang akan digunakan
dalam sistem informasi ini beserta kode-kode input yang digunakan. Kemudian kami mulai
merancang bentuk tampilan dialog layar terminal yang merupakan kombinasi input dan
output di layar terminal. Selanjutnya kami desain secara rinci adalah struktur dari setiap file
database yang digunakan, kapasitas teknologi penyimpanan eksternal dan desain program
komputer.
Halaman letak
Nomor/
Printer Kamus
Kode Nama Output Periode
layout data
output
chart output
Output berupa kartu persediaan dicetak di atas kertas sesuai dengan format yang telah
diinput pada sistem yang akan dibuat. Bentuk format sesuai sistem:
43
Kamus data order persediaan:
Tanggal
3 Digunakan D 6 ...
4 Keperluan C 17 ...
7 Satuan N 2 ...
8 Jumlah N 3 ...
9 Keterangan C 5 ...
10 Catatan C 10 ...
Laporan Backorder
44
Kamus data back order:
Tanggal back
3 order D 7 ...
7 Kuantitas N 2 ...
8 Harga N 3 ...
9 Jumlah N 3 ...
Nama
10 Pelanggan C 5 ...
45
Kamus data persediaan terjual:
1 No.. SO N 4 ...
2 Tanggal D 4 ...
4 Kuantitas N 3 ...
5 Pelanggan C 7 ...
6 Cari C 7 ...
7 Catatan C 7 ...
46
Kamus data output laporan persediaan:
Nama
2 Produk C 6 ...
3 Satuan N 2 ...
5 Jumlah N 3 ...
6 Keterangan C 5 ...
7 Tanggal D 6 ...
8 Total N 5 ...
47
Kamus data output transaksi barang:
3 Satuan N 3 ...
Persediaan
4 Awal N 3 ...
Penerimaan
5 barang N 7 ...
Pengeluaran
6 barang N 7 ...
Persediaan
7 Akhir N 7 ...
48
4. Nomor urut dokumen dasar
Di samping nomor dokumen dasar, nomor urut dari masing-masing dokumen dasar
biasanya dicantumkan di pojok kanan atas Nomor urut ini sangat perlu untuk tujuan
pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang bila nomornya
meloncat), untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
5. Nomor dan jumlah halaman.
Dokumen dasar yang terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman akan
diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang hilang dapat
diketahui.
6. Pembagian area.
Dokumen dasar dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa, sehingga
memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data. Pembagian area
ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area organisasi, area obyek, area
tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan area nomor.
7. Caption.
Caption adalah kata-kata yang dicetak di dokumen dasar untuk menunjukkan siapa
yang harus mengisi dan data apa yang harus diisikan. Macam-macam dari caption
yang akan digunakan adalah box caption, yaitu dengan menyediakan kotak-kotak
tempat pengisian dan blocked spaces caption, yaitu: dengan menyediakan blok-blok
ruang kosong untuk tiap-tiap karakter nilai data.
8. Instruksi di dalam dokumen dasar.
Dokumen dasar yang baik harus bersifat self-instruction, artinya harus berisi
instruksi-instruksi yang jelas bagi pengisi untuk menuliskan data tanpa harus bertanya
lagi.
Kami telah mendesain dua buah bentuk dari dokumen dasar yang akan digunakan di
sistem informasi ini. Dokumen-dokumen dasar ini adalah dokumen dasar order persediaan
(untuk mencatat data order dari pemasok) dan dokumen dasar persediaan harian (untuk
mencatat data ringkasan transaksi persediaan yang akan dicatat dibuku besar pembantu).
Bentuk dari dokumen dasar order persediaan dan dokumen dasar persediaan harian yang
telah kami desain adalah sebagi berikut:
49
Dokumen dasar yang telah berisi dengan data nantinya akan digunakan sebagai dasar
isian ke sistem komputer. PT Arief Kurniawan menggunakan teknologi alat masukan
keyboard untuk memasukkan data ke sistem komputer. Untuk membuat proses pemasukan
data ini efisien sekaligus efektif, maka dapat digunakan kode-kode untuk mewakili suatu
data. Dengan digunakannya kode-kode, maka akan dapat mengurangi jumlah input data
yang harus dimasukkan, tetapi tidak mengurangi kelengkapannya. Kode yang akan
digunakan untuk pengendalian persediaan yaitu kode produk.
50
Kode produk: PT Arief Kurniawan mempunyai 250 macam produk barang. yang
digunakan untuk mewakili barang-barang ini akan tetap kami gunakan kode lama yang
sudah ada. Alasan kode lama tetap dipertahankan, karena sudah cukup baik dan dengan
mempertahankan kode lama yang sudah digunakan akan menghindari proses konversi ke
kode baru yang cukup lama. Metode pengkodean untuk kode produk ini adalah dengan
menggunakan kode grup (group code) dengan strukturnya sebagai berikut:
Adapun dialog yang telah diidentifikasikan di desain sistem secara umum yang akan
didesain secara rinci di tahap ini adalah sebagai berikut:
Nomor/
Kode Nama Dialog
output
Selain dialog-dialog ini yang akan didesain secara terinci, juga terdapat dialog-dialog
lainnya yang berupa menu untuk mengintegrasikan proses-proses program yang ada. Dua
buah dialog menu akan digunakan di sistem ini, yaitu menu utama dan menu mencetak
laporan. Dialog untuk mencetak laporan-laporan juga belum diidentifikasikan di desain
sistem secara umum. Terdapat sebanyak 5 dialog untuk masing- masing laporan yang akan
dicetak di printer. Dengan demikian jumlah seluruh dialog (termasuk dialog menu dan
51
dialog mencetak laporan adalah sebanyak 10 buah. Bagan dialog dari dialog menu utama
dan kamus datanya adalah sebagai berikut:
Nomor/
Kode Nama File
File
DL-001 Pembelian
DL-002 Persediaan
DL-003 Penjualan
DL-004 Backorder
Struktur dari file dapat didesain berdasarkan arus data masuk dan arus data keluar
yang mempengaruhi file tersebut.
1. Arus data masuk dan arus data keluar untuk file pembelian (DL-001):
52
2. Arus data masuk dan arus data keluar untuk file persediaan (DL-002):
3. Arus data masuk dan arus data keluar untuk file penjualan (DL-003):
4. Arus data masuk dan arus data keluar untuk file back order (DL-004):
5. Arus data masuk dan arus data keluar untuk file transaksi barang (DL-005):
53
Kamus data order persediaan:
No. Jangkauan
Nama item data Tipe Lebar Keterangan
Urut nilai
4 Keperluan C 17 ...
7 Satuan N 2 ...
8 Jumlah N 3 ...
9 Keterangan C 5 ...
10 Catatan C 10 ...
Tanggal back
3 order D 7 ...
7 Kuantitas N 2 ...
8 Harga N 3 ...
9 Jumlah N 3 ...
Nama
10 Pelanggan C 5 ...
54
Kamus data persediaan terjual:
1 No.. SO N 4 ...
2 Tanggal D 4 ...
4 Kuantitas N 3 ...
5 Pelanggan C 7 ...
6 Cari C 7 ...
7 Catatan C 7 ...
No. Jangkauan
Nama item data Tipe Lebar Keterangan
Urut nilai
3 Satuan N 2 ...
5 Jumlah N 3 ...
6 Keterangan C 5 ...
7 Tanggal D 6 ...
8 Total N 5 ...
55
Kamus data transaksi barang:
No. Jangkauan
Nama item data Tipe Lebar Keterangan
Urut nilai
3 Satuan N 3 ...
Volume
Panjang Besar
File 1 180 Kejadian
Record File
hari hari
Transaksi
2340000
Barang 52 250 45000 10
Total 6326350
Semua file yang digunakan indeks dan besarnya file indeks diambil sebesar 30% dari
besarnya file data, sehingga besarnya seluruh file data termasuk file indeknya adalah
6326350 + 30% x 6326350 = 8224255 byte = 8,22 MB. Sebagai cadang pertumbuhan file
di masa mendatang diambil sebesar 100% dari besarnya file semula, sehingga kapasitas
simpanan luar yang diperlukan untuk file data dan indeksnya adalah sebesar 2 x 8,22 MB
56
=16,44 Mb. Besarnya perangkat lunak aplikasi diperkirakan tidak lebih dari 5 MB, sehingga
total keseluruhan kapasitas simpanan luar yang dibutuhkan adalah 21,44 MB. Kapasitas ini
telah sesuai dengan yang diperkirakan di tahao desain secara umum, yaitu sebesar 1 TB.
57
5. Implementasi Sistem Untuk Proyek Pengendalian Persediaan
58
5.2. Pemilihan Tempat Dan Instalasi Perangkat Lunak
Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk peralatan
ini perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Keamanan fisik dari tempat perlu juga
dipertimbangkan. Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan
lingkungan yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi juga AC
(air conditioner) untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan-penerangan
yang cukup, pendeteksi kebakaran, telepon dan lain sebagainya. Untuk komputer
mikro, persiapan fisik ruangan dapat lebih sederhana. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan adalah peletakan perabot-perabot sehingga semua peralatan dapat
mudah dijangkau secara efektif.
60
2) Konversi file
Sementara menunggu cetakan dokumen dasar dari perusahaan percetakan,
konversi file dapat dilakukan. Konversi file dapat berbentuk sebagai berikut
ini.
a. Konversi dari file komputer lama ke file komputer yang baru. Jika
suatu file yang baru akan digunakan untuk menggantikan file lama
yang sudah ada, maka data di file lama harus dikonversikan supaya
kompatibel dengan format dan struktur file yang baru. Untuk
melakukan konversi ini dapat dilakukan secara manual atau secara
otomatis. Secara manual dapat dilakukan dengan cara mencetak isi filc
lama ke media kertas terlebih dahulu dan dimasukkan ulang ke file
baru lewat alat input lagi. Secara otomatis dapat dilakukan lewat
proses komputer dengan membuat program konversinya.
b. Konversi dari data di catatan manual ke file komputer.
Jika perusahaan sebelumnya beroperasi dengan sistem manual, maka
semua data yang diperlukan yang sebelumnya dicatat di catatan
manual atau masih tercatat di dokumen dasar perlu dikonversikan ke
file komputer. Cara konversi ini hanya dapat dilakukan secara manual,
yaitu dengan memasukkan data tersebut lewat alat input.
3) Mengoperasikan sistem.
Setelah semua dokumen dasar siap digunakan dan semua data yang
diperlukan sudah terekam di file baru, sistem yang baru dapat mulai
dikonversikan atau dioperasikan.
1) Mentransfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah
dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari luar.
2) Karyawan yang ada biasanya sudah atau lebih memahami operasi dari
perusahaan, sedang karyawan yang baru masih membutuhkan waktu yang
61
lama untuk mempelajari cara-cara perusahaan beroperasi.
3) Moral karyawan akan lebih meningkat untuk posisi baru yang lebih baik,
khususnya jika menduduki posisi di sistem yang baru.
Pelatihan Personil
Personil-personil yang akan menduduki posisi yang baru perlu dilatih untuk hal-
hal yang mereka belum memahaminya. Personil-personil ini perlu mempelajari
kepandaian-kepandaian atau pengetahuan-pengetahuan baru yang mungkin
mereka belum mengerti atau belum menguasai sebelumnya. John Burch dan Gary
Grudnitski membedakan antara pelatihan (training) dan pendidikan (education).
Pelatihan (training) dimaksudkan untuk personil-personil operasi (operating
personnel): Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil yang
akan mengoperasikan sistem, yaitu mereka yang terlibat dalam Tugas
mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan
menjaga sistem. Pendidikan (education) dimaksudkan untuk pemakai informasi
(user of information). Personil yang masuk dalam kategori ini adalah person- il-
personil di area fungsi lain yang akan menggunakan sistem, seperti misalnya
salesman, akuntan, manajer produksi dan lain sebagainya. Pendidikan untuk
personil ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja dari sistem dan apa yang dapat
diperoleh dari sistem, sedang pelatihan lebih ditekankan pada bagaimana cara
mengoperasikan sistem..
62